Proposal Kirim Bu Evi
Proposal Kirim Bu Evi
oleh
1. EVIWINDHA SUARA, NIRA : 33740011634
2. ZUHROTUN ALIYAH, NIRA : 33740011756
Dengan ini saya menyatakan, bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan
saya sendiri, Eviwindha Suara NIRA 33740011634. Didalam penelitian ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan atau dipublikasikan disuatu perguruan tinggi
dan lembaga lainnya, serta tidak terdapat unsur – unsur yang tergolong plagiarism
sebagaimana dimaksud dalam Permendiknas No. 17 Tahun 2010. Pengetahuan
yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum atau tidak diterbitkan,
sumbernya dijelaskan didalam tulisan dan daftar pustaka.
Eviwindha Suara
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
Nama : Evwindha Suara
Tempat Tanggal lain : Pekalongan, 14 September 2022
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Orang Tua : Sukamto
Nama Suami : Andreyana Setiawan
B. Riwayat Penididikan
C. Riwayat Pekerjaan
RINGKASAN PENELITIAN
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ii
RINGKASAN PENELITIAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR BAGAN vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB 1. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ........................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................... 2
C.
Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
D.
Urgensi Penelitian ........................................................................ 3
BAB 2. TINJAUAN TEORI
A.
Kecemasan...................................................................................... 4
B.
Isolasi Covid 19.............................................................................. 6
C.
Telenursing .................................................................................... 6
D.
Kerangka Teori............................................................................... 8
E.
Hipotesis......................................................................................... 8
BAB 3. METODE PENELITIAN
A.
Rancangan Penelitian............................................................. ....... 9
B.
Populasi dan Sample...................................................................... 9
C.
Definisi Operasional...................................................................... 9
D.
Bagan Alur Penelitian................................................................... 10
E.
Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 11
F.
Teknik Pengumpulan Data............................................................ 11
G.
Pengolahan dan Analisa Data ...................................................... 12
H.
Etika Penelitian............................................................................. 12
BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
A.
Anggaran Biaya............................................................................ 14
B.
Jadwal Pelaksanaan .................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Lampiran 1. Surat Penyataan dari kertua DPK PPNI RSUD Tugurejo Semarang
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Penelitian
Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Penelitian dan Pembagian Tugas
Lampiran 5. Biodata Ketua dan Anggota Penelitian
Lampiran 6. Kuesioner
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
COVID-19 adalah infeksi yang disebabkan oleh virus corona diidentifikasi
sebagai SARS-CoV-2, pertama kali terlihat di Antara 31 Desember 2019 dan
3 Januari 2020 di Hubey, Cina (1). Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO
menetapkan terjadi Pandemi COVID-19 (2). Data pada tanggal 2 Maret 2022,
di seluruh dunia terdapat 437 juta penduduk terkonfirmasi covid 19,
sedangkan di Indonesia yang terkonfirmasi positif Covid 19 sebesar
5.589.176, dilakukan rawat inap sebesar 539.214 pasien (3).
Penularan dari Covid 19 melalui droplet dari batuk dan bersin, sehingga
pasien yang terkonfirmasi Covid 19 diharuskan untuk melakukan isolasi (4).
Pasien covid 19 yang membutuhkan perawatan rawat inap ditempatkan di
ruang isolasi (4), sehingga keluarga pasien tidak diperbolehkan untuk kontak
langsung dengan pasien. Ketidakpastian kondisi pasien dan kurangnya
informasi kondisi pasien di ruang isolasi membuat keluarga pasien mengalami
kekhawatiran, didukung dengan pemberitaan media tentang perawatan diruang
isolasi yang simpang siur menambah kekhawatiran dan kecemasan dari
keluarga pasien terhadap salah satu anggota keluarganya yang dilakukan
perawatan diruang isolasi covid 19.
Kecemasan adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan yang
sering disertai dengan gejala psikologis. Kecemasan dapat terjadi seumur
hidup dan dalam berbagai kondisi. Kecemasan dapat ditandai dengan adanya
gelisah, tegang, khawatir, gemetar, denyut jantung cepat, tidak dapat
memusatkan perhatian, menjadi gagap atau tremor dan tidak dapat tidur
dengan nyenyak (5) Keluarga yang di rawat diruang isolasi dapat menjadi
penyebab kecemasan dan berdampak pada kesehatan (6).
Dari wawancara yang dilakukan peneliti terhadap keluarga pasien yang
dirawat di ruang isolasi di RSUD Tugurejo Semarang pada tanggal 2 Januari
2022 didapatkan hasil dari 10 orang keluarga pasien yang di rawat di ruang
1
perawatan isolasi ada 10 (100%) orang keluarga yang mengatakan cemas
terhadap kondisi dari anggota keluarga yang dirawat.
Dampak dari Kecemasan dapat mempengaruhi fungsi beberapa sistem dan
proses dalam tubuh, termasuk sistem imun, kardiovaskular, dan reproduksi,
serta pencernaan dan metabolisme bahan makanan. Mereka yang mengalami
stres akan meliputi gangguan seperti gangguan pada sistem pencernaan, sakit
kepala, kerusakan pada kulit, hipertensi, ansietas dan depresi (6).
Kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan memerlukan strategi multi-segi
untuk mendukung kondisi tersebut sesuai yang direkomendasikan oleh para
ahli (7).
Telenursing mengacu pada layanan perawatan menggunakan aplikasi
teknologi baru untuk meningkatkan perawatan setiap kali ada jarak fisik antara
perawat dan pasien (8). Aspek dari sistem telenursing adalah telecounceling,
telediagnosis dan telemonitoring, selain itu pendidikan dan informasi jarak
jauh dari tenaga profesional ke pasien (9). Telenursing dimaksudkan untuk
memberikan informasi kepada keluarga pasien mengenai kondisi pasien
terkini dan memberikan kesempatan kepada keluarga untuk menjawab
pertanyaan dan edukasi mengenai kondisi pasien. Edukasi dan informasi yang
diberikan oleh perawat kepada keluarga terhadap kondisi pasien terkini
diharapkan dapat menurunkan tingkat kecemasan dan menjadi kebutuhan yang
tidak dapat diabaikan (10).
B. Rumusan Masalah
Penelitian mengenai pemanfaatan teknologi berupa telenursing kepada
keluarga pasien masihlah jarang dilakukan. Penelitian oleh Shahabi 2022 pada
pasien diabetes menyatakan bahwa telenursing terhadap keluarga efektif untuk
kepatuhan pengobatan pasien, Penelitian (Elsayed Farid Amr et al., 2021)
pada keluarga pasien covid 19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah
menyatakan bahwa penggunaan telenursing efektif dalam mengurangi beban,
meningkatkan pengetahuan tentang covid 19 dan meningkatkan strategi
koping antara keluarga dan pasien, sedangkan penelitian telenursing untuk
2
infomasi kondisi pasien kepada keluarga pasien belum pernah dilakukan di
indonesia.
Dari uraian latar belakang penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Efektifitas telenursing Sikasih ( Sistem Informasi Kondisi Pasien
Harian) terhadap tingkat kecemasan keluarga di ruang Isolasi RSUD Tugurejo
Semarang”.
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh telenursing Sikasih ( Sistem Informasi Kondisi
Pasien Harian) terhadap tingkat kecemasan keluarga pasien yang dilakukan
rawat inap diruang isolasi covid 19.
D. Urgensi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan mampu mencari jalan keluar
dalam kekhawatiran dan kecemasan keluarga pasien untuk mencarri informasi
tentang kondisi pasien yang dilakukan perawatan diruang isolasi covid 19.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kecemasan
Kecemasan adalah emosi, perasaan yang timbul sebagai respon awal
terhadapstress psikis dan ancaman terhadap nilai-nilai yang berarti bagi
individu. Kecemasan sering digambarkan sebagai perasaan yang tidak pasti,
ragu-ragu, tidak berdaya, gelisah, kekhawatiran, tidak tentram yang sering
disertai keluhan fisik (11)
Keluarga adalah sekelompok orang yang terdiri dari kepala keluarga dan
anggotanya dalam ikatan nikah ataupun nasab yang hidup dalam satu tempat
tinggal, memiliki aturan yang ditaati secara bersama dan mampu
3
mempengaruhi antar anggotanya serta memiliki tujuan dan progam yang jelas.
Keluarga ini terdiri atas ayah, ibu, anak, saudara dan kerabat lainya (12)
Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami gangguan
kesehatan atau dalam keadaan sakit (6) Kecemasan yang terjadi tidak saja
dialami oleh seorang pasien tetapi dapat juga dialami oleh keluarga yang
anggota keluarganya dirawat di rumah sakit.(6).
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah kecemasan keluarga pasien
merupakan kecemasan yang timbul pada keluarga pasien yang salah satu
anggota keluarganya dirawat di rumah sakit.
Tanda dan gejala kecemasan keluarga yang ditunjukkan atau dikemukakan
oleh seseorang bervariasi yaitu: perilaku keluarga yang sering bertanya tentang
kondisi anggota keluarganya, bertanya dengan pertanyaan diulang-ulang,
berkunjung diluar jam kunjung, dan keluarga takut kehilangan. Menurut (13)
respon kecemasan dapat berupa perilaku gerakan tubuhnya, misalnya
gerakanya tersentak-sentak, cara bicara berlebihan dan cepat, penderita
kelihatan normal tetapi memiliki perasaan tidak aman. Respon emosi juga
mengalami gangguan, merasa menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut,
gugup, suka cita berlebihan, ketidak berdayaan meningkat secara menetap,
ketidakpastian, kekhawatiran meningkat, fokus pada diri sendiri, perasaan
tidak kuat, ketakutan, distress, khawatir, prihatin.
Tingkatan kecemasan menurut Townsend (2005) dalam (14) terdapat
empat tingkat kecemasan yaitu kecemasan ringan berhubunngan dengan
ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebebkan seseorang menjadi
waspada. Kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan
pada masalah yang penting dan mengesampingkan yang lain sehingga
seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu
yang terarah. Manifestasi yang muncul yaitu kelelahan meningkat, denyut
jantung, dan pernafasan meningkat, ketengangan otot meningkat, bicara cepat
degan volume tinggi, mampu untuk belajar namun tidak fokus pada rangsang
yang tidak menambah kecemasan, mudah tersinggung, tidak sabar, mudah
lupa, marah dan menangis. Kecemasan sedang cenderung untuk memusatkan
4
perhatian pada sesuatu yang terinci dan spesifik serta tidak dapat berfikir
tentang hal lain. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk
memusatkan pada suatu area yang lain. Manifestasi yang muncul adalah
mengeluh pusing, sakit kepala mual tidak dapat tidur (insomnia), sering
kencing, diare, palpitasi, tidak mau belajar secara efektif, berfokus pada
dirinya sendiri, perasaan tidak berdaya, binggung dan disorentasi. Panik
berhubungan dengan terperangah, ketakutan, terror karena mengalami
kehilangan kendali.Orang yang sedang panik tidak mampu melakukan sesuatu
walaupun dengan pengarahan. Panik dapat mengakibatkan peningkatan
motorik, penurunan kemampuan berhubungan dengan orang lain dan tidak
mampu berfikir rasional.
B. Isolasi Covid 19
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke
manusia melalui percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang
yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat
dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19.
Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci
tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika
batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan
hewan liar serta menghindari kontak dekat dengan siapapun yang
menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu,
menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di
fasilitas kesehatan dengan isolasi pasien covid 19(15)
Ruang isolasi dimaksudkan sebagai ruang pemisah pasien Covid-19 dalam
mencegah meluasnya infeksi yang kemungkinan terjadi terhadap petugas
medis, pasien-pasien lain, dan anggota keluarganya sendiri baik di lingkungan
rumah sakit ataupun tempat tinggal pasien tersebut (16)
C. Telenursing
5
Menurut WHO, telehealth adalah pemberian pelayanan kesehatan, dimana
terdapat jarak fisik antara profesional pemberi layanan dan pelanggan,
pelayanan kesehatan diberikan dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi seperti konferensi video, dan sistem monitoring jarak jauh untuk
mendapatkan informasi yang valid sehingga dapat menegakkan diagnosa,
melakukan intervensi dan mencegah penyakit atau kecelakaan, penelitian dan
evaluasi, serta untuk pendidikan berkelanjutan bagi pemberi pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan individu dan
komunitas (17–20). Telehealth kemudian diperluas lebih lanjut dengan
berbagai layanan seperti telenursing, teleconsultation, telediagnosis,
telemonitoring (21)(22).(2)
Metode pemberian telenursing berbeda pada media yang digunakan
yaitu penggunaan teknologi dan mungkin memerlukan kompetensi yang
terkait dengan penggunaannya untuk memberikan asuhan keperawatan, tetapi
proses keperawatan dan ruang lingkup praktik tidak berbeda (22) Seorang
petugas keperawatan memberikan layanannya secara terus menerus sesuai
proses keperawatan dari pengkajian, merencanakan, mengintervensi, dan
mengevaluasi hasil asuhan keperawatan, tetapi mereka melakukannya
menggunakan teknologi seperti internet, komputer, telepon, alat penilaian
digital, dan peralatan telemonitoring , melalui koneksi menggunakan jaringan
pribadi, situs layanan pasien kesehatan berbasis web, pengawasan tepat waktu
yang diprogram(22).
D. Kerangka Teori
Bagan 2.1 Kerangka Teori
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pre-experiment dengan pendekatan
dalam satu kelompok (one-group pre-post test design without control).
Sebelum diberikan telenurshing sikasih, responden akan dilakukan (pre-test)
dan sesudah diberikan intervensi telenurshing sikasih dilakukan (post-test)
atau pengukuran kembali setelah diberikan intervensi.
7
2. Kriteris eksklusi
a. Responden mengundurkan diri saat proses penelitian
b. Respoden tidak kooperatif
Penentuan besar sampel:
n = N.z2.p.q
d(N-1)+z.p.q
n = 250 (1,96)2.0,5.0,5
0,05(250-1)+1,96.0,5.0,5
n= 240,1
12,45+0,49
n = 240,1
13,43
n = 17,88
n= dibulatkan menjadi 18 responden. Untuk mengantisipasi droup out
maka sampel yang diperoleh ditambahkan 10% dari jumlah sampel. Sehingga
untuk sampel yang digunakan 18 responden ditambah 10% menjadi 20
responden. Jadi jumlah sampel yang digunakan pada masing-masing kelopok
20 responden. Kelompok intervensi 20 responden dan kelompok kontrol 20
responden.
Keterangan : n : jumlah sampel N : jumlah populasi z : nilai standar
normal untuk a= 0,05 (z=1,96) p : perkiraaan proporsi 50% (0,5) q : 1-p(0,5) d
: tingkat kesalahan (0,05)
8
2.
Tahap pelaksanaan; pelaksanaan pengumpulan data dilaksanakan bulan
Maret sampai dengan April 2022. Sebelum intervensi diberikan, peneliti
melakukan informed concent kepada responden.
3.
Pengambilan data demografi dan data tentang kecemasan responden
diambil melalui kuesioner dengan media google form sebelum dilakukan
intervensi, kemudian responden diberi intervensi yaitu pemberian
informasi kondisi harian pasien melalui telenurshing dilakukan setiap hari
selama pasien dirawat diruang isolasi, menggunakan media WhatsApp.
Setelah 3 hari dan 5 hari kemudian dilakakukan pengukuran kembali (post
test) kecemasa pada responden. Setelah data terkumpul kemudian
dilakukan pengecekan ulang kelengkapan data, melakukan entry data,
tabulasi dan analisa data dengan bantuan komputer
E. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu telenurshing
sikasih dengan variabel terikat yaitu kecemasan keluarga pasien covid-19
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini ditampilkan pada tabel sebagai
berikut:
9
Tabel 2.1 Definisi Operasional
No Variabe Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
l
1 Telenur Suatu media yang - - -
sing digunakan untuk
Sikasih komunikasi dan informasi
kondisi pasien harian
jarak jauh antara
keluarga pasien Covid-19
dengan perawat
2 Kecema kecemasan merupakan Zung 1.Skor 20-44 Ordinal
san kekhawatiran keluarga SelfRating Normal
pasien covid yang Anxiety 2.Skor 45-59 :
dilakukan rawat inap di Scale Kecemasan
ruang isolasi yang tidak (SAS/SRA Ringan
jelas dan menyebar dengan S) dengan 3.Skor 60-74 :
indikator fisiologis, jumlah 20 Kecemasan
perilaku, kognitif, dan pertanyaan Sedang
afektif dalam menghadapi 4.Skor 75-80 :
ketidakpastian kondisi dari Kecemasan
pasien covid 19.. Berat
10
Purposif Sampling
H3
Post Test Kecemasan
Laporan
Penelitian
I. Etika Penelitian
1. Informed consent
Lembar persetujuan (inforned consent) tersebut diberikan sebelum
penelitian dengan memberikan persetujuan di dalam gogle form untuk
11
menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subyek mengerti
maksud maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya, jika
responden bersedia menjadi responden maka mereka diharus
menandatangani lembar persetujuan dan jika subyek jika bersedia, maka
peneliti harus menghormati hak calon responden.
2. Autonomy
Prinsip autonomy adalah memberikan kebebasan bagi klien untuk
menentukan keputusan sendiri apakah bersedia ikut dalam penelitian atau
tidak, tanpa ada paksaan atau pengaruh dari peneliti.
3. Anonimity
Responden dijaga kerahasiaan identitasnya selama dan sesudah penelitian
(privacy). Selama kegiatan penelitian, nama responden tidak digunakan,
melainkan menggunakan kode responden (anonymity). Peneliti juga
menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan dan hanya menggunakan
informasi tersebut untuk kegiatan penelitian (confidentiality).
4. Non maleficience
Penelitian ini tidak menimbulkan bahaya bagi responden. Peneliti
memperhatikan dan menghindari kondisi-kondisi yang akan menimbulkan
bahaya bagi responden misalnya responden merasakan kelelahan sewaktu
mengisi kuesioner.
BAB VI
ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
Anggaran biaya yang akan diajukan pada penelitian ini, tercantum pada tabel 4.1
sebagai berikut:
A. Anggaran Biaya
12
Anggaran biaya yang akan diajukan pada penelitian ini, tercantum pada
tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Anggaran Penelitian
B. Jadwal Pelaksanaan
13
Februari Maret April Mei Juni Juli
1 Tahap persiapan
Penyusunan proposal
Pengajuan proposal
Pengajuan perijinan
2 Tahap pelaksanaan
Pengumpulan data
Analisa data
3 Tahap penyusunan
laporan
4 Publikasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Oliveira SC De, Gabrielle D, Costa DL, Maria A, Cintra DA, Francyne J, et al. Original Article Telenursing in COVID-19 times
14
2. Nurfallah I. Penerapan Telenursing dalam meningkatkan pelayanan keperawatan pada pasien Homecare dengan Stroke : Literatur
review Application of Telenursing in improving nursing services for Homecare patients with Stroke : Literature review.
2021;11:215–24.
3. WHO. WHO Health Emergency Dashboard. WHO Health Emergency Dashboard. 2022.
4. Hastuti N, Djanah SN. Studi Tinjauan Pustaka: Penularan Dan Pencegahan Penyebaran Covid-19. An-Nadaa J Kesehat Masy.
2020;7(2):70.
5. Rawal P, Neupane R, Singh A, Basnet P, Chapagain S, Chapagain S, et al. Anxiety among covid-19 patients during their stay in
isolation ward in a tertiary care center: A descriptive cross-sectional study. J Nepal Med Assoc. 2021 Oct;59(242):992–5.
6. Sentana AD. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien yang Dirawat di Ruang Intensif
Care RSUD Provinsi NTB Tahun 2015. J Chem Inf Model. 2016;53(9):1689–99.
7. Thombs BD, Kwakkenbos L, Levis B, Bourgeault A, Henry RS, Levis AW, et al. Effects of a multi-faceted education and support
programme on anxiety symptoms among people with systemic sclerosis and anxiety during COVID-19 (SPIN-CHAT): a two-arm
parallel, partially nested, randomised, controlled trial. Lancet Rheumatol. 2021 Jun;3(6):e427–37.
8. Asimakopoulou E. Telenursing in Clinical Practise and Education. Int J Caring Sci. 2020;13(2):781–2.
9. Ganiem LM. EFEK TELEMEDICINE PADA MASYARAKAT (Kajian Hukum Media McLuhan: Tetrad). Interak J Ilmu Komun.
2021;9(2):87–97.
10. Dehghan K, Zareipour MA, Zamaniahari S, Azari MT. Tele education in diabetic patients during coronavirus outbreak. Open
11. Rismawan W, Muhammad Rizal F, Kurnia A, DIII Keperawatan STIKes BTH Tasikmalaya Jl Cilolohan Nomor P. TINGKAT
KECEMASAN PASIEN PRE-OPERASI DI RSUD dr.SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA. Vol. 19, Jurnal Ilmu Ilmu
Keperawatan. 2019.
12. Sulaeman, Basra, Muhajirah, Hasanuddin I, Purnama J. Pengaruh Edukasi Terhadap Kecemasan Keluarga Pada Pasien Menjelang
13. Donsu JD. Psikologi Keperawatan. Yogjakarta: Pustaka Baru Press; 2017.
15
14. Moji, Lydia Lautan EWS. Tingkat Kecemasan Perawat di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Nasrudin M, editor. Pekalongan
Indonesia; 2021.
15. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Serta Definisi Coronavirus Disease
16. Putra HA, Roosandriantini J. Ruang Perawatan Isolasi Sebagai Bentuk Ruang Pemisah Pasien. J Arsit dan Perenc. 2021;4(1):49–
61.
17. Heratanti N, Rambi AP, Syarifurrahman I. The Telehealth Effectiveness in Home Care Services: A Systematic Review. Str J Ilm
Kesehat. 2021;10(1):1057–65.
18. Raesi R, Shaye ZA, Saghari S, Sheikh Beig Goharrizi MA, Raei M, Hushmandi K. The impact of education through nurse-led
telephone follow-up (telenursing) on the quality of life of COVID-19 patients. J Egypt Public Health Assoc. 2021;96(1).
19. Shahabi N, Kolivand M, Salari N, Abbasi P. The effect of telenursing training based on family-centered empowerment pattern on
compliance with diet regimen in patients with diabetes mellitus type 2: a randomized clinical trial. BMC Endocr Disord.
2022;22(1):1–8.
20. Pourfarid Y, Dehghani A, Hojat M. The Effect of Self-Care Education With The Telenursing Approach On Health-Promoting
Behaviors In Multiple Sclerosis Patients During The COVID-19 Pandemic : A Clinical Trial Study. 2021;1–17.
21. Komariah M, Maulana S, Platini H, Pahria T. A scoping review of telenursing’s potential as a nursing care delivery model in lung
22. Das H, Panigrahi S, Swain D. Telenursing-an emerging concept in reducing COVID-19 hospital occupancy. Int J Community Med
16
Lampiran 7
17
Kuesioner Anxiety Scale
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat sesuai dengan keadaan
anda atau apa yang anda rasakan saat ini.
Tidak pernah sama sekali :1
Kadang-kadang saja mengalami demikian :2
Sering mengalami demikian :3
Selalu mengalami demikian setiap hari :4
No Pernyataan Jawaban
1 Saya merasa lebih gelisah atau gugup dan 1 2 3 4
cemas dari Biasanya
2 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas 1 2 3 4
3 Saya merasa seakan tubuh saya berantakan atau 1 2 3 4
Hancur
4 Saya mudah marah, tersinggung atau panic 1 2 3 4
5 Saya selalu merasa kesulitan mengerjakan 1 2 3 4
segala sesuatu atau merasa sesuatu yang jelek
akan terjadi
6 Kedua tangan dan kaki saya sering gemetar 1 2 3 4
7 Saya sering terganggu oleh sakit kepala, nyeri 1 2 3 4
leher atau nyeri otot
8 Saya merasa badan saya lemah dan mudah 1 2 3 4
lelah
9 Saya tidak dapat istirahat atau duduk dengan 1 2 3 4
tenang
10 Saya merasa jantung saya berdebar-debar 1 2 3 4
dengan keras dan cepat
11 Saya sering mengalami pusing 1 2 3 4
12 Saya sering pingsan atau merasa seperti 1 2 3 4
pingsan
13 Saya mudah sesak napas tersengal-sengal 1 2 3 4
14 Saya merasa kaku atau mati rasa dan 1 2 3 4
18
kesemutan pada jari-jari saya
15 Saya merasa sakit perut atau gangguan 1 2 3 4
pencernaan
16 Saya sering kencing daripada biasanya 1 2 3 4
17 Saya merasa tangan saya dingin dan sering 1 2 3 4
basah oleh keringat
18 Wajah saya terasa panas dan kemerahan 1 2 3 4
19 Saya sulit tidur dan tidak dapat istirahat malam 1 2 3 4
20 Saya mengalami mimpi-mimpi buruk 1 2 3 4
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi responden
dalam penelitian yang akan dilakukan oleh petugas RSUD Tugurejo Semarang
yang bernama
19
1. Ns.Eviwindha Suara.S.Kep.M.Kep
2. Ns.Zuhrotun Aliyah.S.Kep
20