0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
Teks tersebut membahas tentang komunikasi pembelajaran, kurikulum 2013, dan prinsip pembelajaran dalam kurikulum 2013. Teks tersebut menjelaskan bahwa kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan sikap dan keterampilan siswa dibanding pengetahuan, namun ketiga aspek diharapkan berjalan seimbang.
Teks tersebut membahas tentang komunikasi pembelajaran, kurikulum 2013, dan prinsip pembelajaran dalam kurikulum 2013. Teks tersebut menjelaskan bahwa kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan sikap dan keterampilan siswa dibanding pengetahuan, namun ketiga aspek diharapkan berjalan seimbang.
Teks tersebut membahas tentang komunikasi pembelajaran, kurikulum 2013, dan prinsip pembelajaran dalam kurikulum 2013. Teks tersebut menjelaskan bahwa kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan sikap dan keterampilan siswa dibanding pengetahuan, namun ketiga aspek diharapkan berjalan seimbang.
1. a. Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan bentuk komunikasi yang
disampaikan guru (mu’alim) kepada murid (muta’alim) dengan cara tertulis (ta’bir al- tahriri) atau lisan (ta’bir al-syafawi). Komunikasi verbal ini menempati posisi yang sangat vital dalam pembelajaran khususnya pada materi bahasa arab. Karena pada kenyataannya, ide-ide, point-point penting dalam pikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal daripada non verbal. b. Pembelajaran bahasa diperlukan agar seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dan benar dengan sesamanya dan lingkungannya, baik secara lisan maupun tulisan. Tujuanpembelajaran bahasa adalah untuk menguasasi ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa arab,seperti muthala’ah, muhadatsah, insya’; nahwu dan sharaf, sehingga memperolehkemahiran berbahasa yang meliputi empat aspek kemahiran, yaitu: (1) kemahiran menyimak, kemahiran membaca, kemahiran menulis, dan kemahiran berbicara. Menyimak merupakan proses perubahan wujud bunyi (bahasa) menjadi wujud makna. Kemahiranmenyimak sebagai kemahiran berbahasa yang sifatnya reseptif, menerima informasi dari orang lain (pembicara). c. Pengertian Komunikasi pembelajaran Komunikasi pembelajaran adalah proses penyampaian gagasan dari seseorang kepada orang lain supaya mencapai keberhasilan dalam mengirim pesan kepada yang dituju secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan pembelajaran, komunikasi antar pribadi merupakan suatu keharusan, agar terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta belajar. Keefektifan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran ini sangat tergantung dari kedua belah pihak. Akan tetapi karena pengajar yang memegang kendali kelas, maka tanggung jawab terjadinya komunikasi dalam kelas yang sehat dan efektif terletak pada tangan pengajar. Keberhasilan pengajar dalam mengemban tanggung jawab tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya dalam melakukan komunikasi ini. Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang positif. d. Bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Saat ini guru dituntut untuk mampu meningkatkan profesionalisme melalui Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Dan salah satunya dengan belajar menulis dan penelitian. Kegiatan ini sebenarnya sangat mudah tetapi banyak guru yang tidak berani untuk mencoba dan akhirnya berhenti di tengah jalan. Profesionalisme guru dalam mengajar juga tercemin dari cara penyampaian materi pelajaran. Seorang guru harus berkonsentrasi pada materi yang dibahas, sehingga hasilnya bisa maksimal. Disamping itu, dengan profesionalisme yang tinggi dalam mengajar, akan memberi motivasi bagi siswa untuk lebih mengembangkan bakat dan kemampuannya. Sehingga, profesionalisme yang tinggi sangat penting dimiliki bagi seorang guru. 2. Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu bersifat dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Meskipun demikian, perubahan dan pengembangannya harus dilakukan secara sistematis dan terarah, tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah yang jelas, mau dibawa kemana sistem pendidikan nasional dengan kurikulum tersebut. Sehubungan dengan itu, sejak wacana perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 digulirkan, telah muncul berbagai tanggapan dari berbagai kalangan baik yang pro maupun kontra. Setelah mendapat berbagai masukan dari berbagai pihak, dengan berbagai modifikasi dan penyederhanaan, pemerintah optimis seluruh sekolah yang menerapkan K13 akan mudah mengimplementasikannya. Belajar bahasa Arab masih disajikan dengan model yang terkesan kaku, dengan menampilkan hafalan-hafalan yang panjang dan membosankan. Meskipun pembelajaran bahasa dapat dipastikan dengan cara menghafal sesuatu yang baru, tetapi bisa disajikan dengan model dan pendekatan yang memberikan pengalaman bagi peserta. Konsep belajar yang ditawarkan oleh kurikulum 2013, bisa menjadi harapan baru bagi dunia pembelajaran. Konsep pembelajaran terintegrasi dalam tiga aspek; sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa” (Pedoman K 13). Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku sebelumnya. Titik perbedaan antara keduanya adalah titik tekan pembelajaran dan cakupan materi yang diberikan kepada peserta didik. Kurikulum 2013 berusaha memadukan antara kemampuan sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Dengan demikian, sikap dan ketrampilan menjadi prioritas utama dari pada pengetahuan. Meskipun demikian, harapannya ketiga kemampuan tersebut dapat berjalan seimbang dan beriringan sehingga pencapaian pembelajaran dapat berhasil dengan maksimal.