Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF ABD – 01

SOLARKE DALAM MINYAK SOLAR TERHADAP


KINERJAMESINDIESEL
Abstrak. Semenjak tahun 1990 penggunaan bahan bakar diesel (solar) di
Indonesiadiperkirakanakanjauhmeningkatdibandingkanpenggunaanbensin.Masalahnyaialahd
ilihatdarisisi konsumen, permintaanakanminyaksolarterus meningkatbegitu besar.
Pada penelitian ini sebuah mesin diesel akan diuji dengan menggunakan bahan
bakarsolarmurniditambahkanzataditifdengankomposisiyangberbeda-
bedayaitupertamamenggunakan bahan bakar solar murni 500 ml ditambah 4 % zat aditif, 6 %
zat aditif dan 8 %zat aditif.
Dari hasil pengujian didapat daya mesin yang dihasilkan oleh bahan bakar
campuranaditif, yang mengalami kenaikkan jika dibandingkan dengan bahan bakar solar
murni. Besarjumlah pamakaian bahan bakar pada campuran minyak solar dan aditif relatif
rendah ataudengankatalainlebihirit.

Katakunci:solar,zataditif

PENDAHULUAN
LATARBELAKANG
SemakinpesatnyapertumbuhanIndustrikendaraanbermotordiIndonesiamembawadampa
kpositifbagipertumbuhanekonomibangsa,namunseiringdenganitu,makapertambahankebutuha
nakanbahanbakarjugaakanmeningkat.Danpadakenyataannyapersedianminyakbumiyangmer
upakan sumber
dayaalamyangtidakdapatdiperbaharuiitumakinmenipis.Keadaansepertiinimendorongparaahlid
anpenelitiuntukmelakukanriset,pengembangan danpengkajian penggunaanbahan
bakaralternatifyangdapatdiperbaharui.SaatinibahanbakaryangbanyakdigunakandiIndonesiaa
dalahbahanbakarpremiumdansolar.KebutuhanakanminyaksolardiIndonesiasangattinggibaiku
ntukbahanbakarkendaraanmaupununtukindustri,yangdapatditingkatkanmutunyadengancara
menambahkanaditif.Penambahanaditifini,dapatmeningkatkansifat-sifatminyaksolar
yangsudahadasertamemberikantambahanyangbelumdimilikiolehminyaksolartersebut.
Indonesiamenghadapisecaraseriuspolusiudara,proteksiterhadaplingkunganmerupakan
masalah yang harus diperhatikan. Minyaksolaryang digunakan
tidakhanyadituntutmempunyaimutuyangsesuaidengankebutuhanmesin,namunjugaharusmem
berikan dampak seminimal mungkin terhadap lingkungan. Dengan adanya
penambahanaditifini diharapkandapatmengurangimasalahdengan lingkungandisekitarkita.

LANDASANTEORI
Motordieselbiasanyajugadisebutdengan“motorpenyalaankompresi”(Compression
–IgnitionEngine)olehkarenaitu,penyalaanbahanbakarnyadilakukandenganmenyemprotkan
bahan bakar ke dalam udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi,sebagai akibat dari
proses kompresi. Mesin diesel ini memiliki perbandingan kompresi yanglebih tinggi
dibandingkan dengan motor bensin, ini dikarenakan pada motor bensin prosespenyalaan
bahan bakarnya dibantu dengan busi sehingga tidak memerlukan kompresi yangtinggi.
Perbandingan kompresi mesin diesel adalah antara 15 – 30, sedangkan untuk mesinbensin
adalah 6 – 12. Dengan lebih besarnya kompresi, maka daya yang dihasilkan mesindiesel
jugalebihbesarjikadibandingkan denganmesinbensin.
Kinerja mesin diesel tergantung dari kondisi pembakarannya antara lain
rendemanpembakarannya. Pembakaran yang tidak sempurna dan tidak normal akan
menyebabkanmenurunnya kinerja mesin dan meningkatnya gas-gas beracun dalam gas
buang mesin sertamemperpendek umur mesin dan di samping itu juga akan boros
pemakaian bahan
bakarnyadanmampertinggibiayapemeliharaan.Pemakaianbahanbakardarimotordieselkira–
kira
25%lebihrendahdaripadamotorbensindanhargabahanbakarnyapunlebihmurah.

1
Disampingitu,motordieselmengeluarkanbunyiyangkeras,warnadanbaugasbuangyangkurangmen
yenangkan.
isi ruang bakar + isi
Perhitungankompresi=
silinderisi ruangbakar

PrinsipKerjaMotorDiesel
1. LangkahHisap (SuctionStroke).
- Pistonbergerakdarititikmati atas (TMA) menujuke titik matibawah(TMB).
- Katupmasukterbuka,katupbuangtertutup,karenaisapanpistonudaramurnimasukkedala
msilindermesinmelaluiintakemanifoldkatupmasuk.
2. Langkah Kompresi(Compression Stroke).
- Piston bergerakdariTMB ke TMA.Keduakatup tertutup.
- Udaratadidikompresikanolehpistondalamsilinderantara1/12–1/16bagiandariseluruh
isisilinder.
- Kekompresianudara(kepadatan)sampaitekanantinggiantara35–40kg/cm2.
3. LangkahKerja(PowerStroke).
Sedikitsebelumpistonmencapaititikmatiatas(TMA)panasudarayangdikompresi/
dipampatkan tadi mencapai suhu 500 – 700oC, kemudian pada saat
yangbersamaanPengabut(InjectorNozzle)menyemprotkanbahanbakarsolaryangberbentu
k kabut dimana sifatnya mudah terbakar. Maka karena panas yang tersedia
didalamsilindercukup tinggi, segeramengadakan pembakaran terhadapbahan
bakaryangdikabutkanolehpengabut.
Setelahterjadipembakaranbahanbakartersebut,makatekanangasdidalamsilinder naik
dengan cepat sampai mencapai tekanan 50 kg/cm2 dan mendorong pistondari titik mati
atas (TMA) menuju ke titik mati bawah (TMB) menghasilkan langkah kerjadari
motortersebut.
4. Langkah Pembuangan (ExhaustStroke).
- Katupmasuktertutup, katup buang terbuka.
- Piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), maka sisa-
sisagas pembakaran tadi dibuang melalui katup buang dan diteruskan ke manifold
danteruskeknalpot.

Gambar1.Prinsip Kerja MotorDiesel

Tabel1.PerbedaanMotorDieseldenganMotorBensin

2
MotorDiesel Motor Bensin
Bahan Solar BensinKeci
bakarGetaran Besar lKarburator
mesin Pompabahanbakardanpenga
Metodepemberianbahanbak but LoncatanbungaapilistrikS
ar Pengapian ederhana
Metode sendiriCukup Sebelum
pengapianBentukruangb rumitSetelah kompresi6–12kg/c
akarPembentukan kompresi15– m2
campuranPerbandingan 24kg/cm2 ProsesOtto
kompresi ProsesSabathe
Proses pembakaran

Pembubuhanaditifpadasuatubahanbakarbertujuanuntukmembangkitkankeunggulantek
nikataumeningkatkanperformancebahanbakartersebut.Halinidimaksudkan agar sifat
fungsional yang dikehendakidapat diwujudkan dengan
mengubahkomposisikomponenhidrokarbonbahanbakardankarenakomponen-
komponenhidrokarbonbahanbakarminyaktersebutmemangtidakmemilikisifatfungsioanlyangdi
kehendaki.Pembubuhanaditifdapatjugamenjadisuatucarauntukmewujudkandiferensiasi
produk dan menegakkan kualitas dan reputasi merk dagang, jika ternyata bahwakualitas-
kualitasbahanbakarminyakyangtersediapraktissama.
Peroxideadalahsalahsatudiantaraaditifyangpalingefektifuntukmeningkatkanperformanb
ahanbakardiesel,sepertiDi-Tert-ButylPeroxide(DTBP).Telahbanyakdilaporkan bahwa
penambahan aditif ke dalam bahan bakar diesel akan meningkatkan
mutubakarbahanbakartersebut.Peranaditifinidapatdijelaskan sebagaiberikut:
 PemercepatProsesAtomisasi
Aditif dapat memecah droplet (butiran) bahan bakar dan membantu proses
atomisasi,karena aditifini dapatmenguapseketikasaatdiinjeksi.
 PemercepatProsesPenguapan
Aditifinibertindaksebagaipeningkatpanasyangmenyebabkanmenurunnyawaktuevaporasi,
karenaaditifini dapat secara cepatmeningkatkanlajuperpindahanpanas.
 PemercepatProsesAutoignition
Kebanyakan aditif secara termal adalah tidak stabil. Dekomposisi termal aditif
umumnyamenghasilkan free radical,zat kimiayangmerangsangprosespembakaran.
DTBPdapatmempercepatterjadinyaprosespembakaran,karenaprosesdekomposisinyaa
dalaheksotermik.PernyataaninimenegaskanbahwaDTBPdapatmenyebabkan turunnya
ignition delay bahan bakar diesel saat ditambahkan ke dalam bahanbakartersebut.
DTBPakanmengalamiprosesdekomposisidengawaktuparuh10mspada500K,dan
kurangdari0,1mspada700 K.reaksikimia dekomposisi DTBPadalahsebagaiberikut :
(CH3)3COOC(CH3)3→2(CH3)3CO•
(DTBP) (Methylradicals)

(CH3)3CO•→ (CH3)2CO + CH3•


(Acetone) (Alkoxylradical)

CH3•+O2→CH3O2+OH•+Panas(Formaldehide
)(Hydrogenperoxide-radical)

Perubahanbentukdarisenyawamethylradicalsmenjadiprodukformaldehiddanhydrogenpe
roxide-radicalberlangsungsangatcepat(dalamskalawaktumilidetik),danmenghasilkan panas.
Panas inilah yang merupakan salah satu faktor pemercepat prosesautoignition bahan
bakardiesel tersebut.Radical adalah gugusatomyang terlibat dalamreaksikimia sebagaisatu
kesatuan radikalbebasyangmemilikielektrontakberpasangan.
Methyl radical adalah senyawa yang memiliki elektron yang tidak berpasangan
karenadalamreaksiperuraiannyaelektronvalensinyatidakmenyumbangkanelektronpadapengik
atan,tetapiberadadalamkeadaanbebas.Alkoxylradikaladalahradikalalkylyang

3
terikatpadasisamolekulmelaluioksigen.Hydrogen peroxide-
radicaladalahsenyawaradikalyangterbentukdarihasilreaksi antararadikalbebasoksigen.

METODOLOGIPENELITIAN

START

DATA
PeralatanPengujian
SpesifikasiMesinDiesel
BahanBakarPengujian

PENGUJIAN
Pengujianminyak solar500ml
Pengujianminyaksolar500ml+Aditif(DTBP)4%
Pengujianminyaksolar500ml+Aditif (DTBP)6%
Pengujianminyaksolar500ml+Aditif (DTBP)8%

DATAHASILPENGUJIAN
Pengujianminyaksolar500ml
Pengujianminyaksolar500ml+Aditif (DTBP)4%
Pengujianminyaksolar500ml+Aditif (DTBP)6%
Pengujianminyaksolar500ml+Aditif (DTBP)8%

PERHITUNGAN
TorsiMesin
DayaPoros
EfisiensiMekanis
TekananEfektifRata-rata
PemakaianBahanBakar
PemakaianBahanBakarSpesifik
EfisiensiThermal

HASILPERHITUNGAN

KESIMPULAN

SELESAI

4
ANALISADANPEMBAHASAN
Hasil pengujian yang dilakukan pada alat uji mesin diesel berbahan bakar minyak
solardengan menggunakan berbagai macam variasi kecepatan putaran sebesar 1500 rpm
sampaidengan3000rpmdanjugaberbagaimacamvariasicampuranaditifdapatdilihatpadalampira
n.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja mesin tersebut serta
mengetahuibesarcampuranudarabahanbakaryangterjadi.
PerhitunganMinyakSolar500ml
PerhitunganTorsiMesin(Torque)
F.g.L
Rumustorsi:τ= (Nm)
1000
Dimana: τ=Torsimesin(Nm)
F=beban pada timbangan
(kg)L=panjanglengantorsi(m)
g=percepatangravitasi (10
m/s2)Putaran=1500rpm
Diketahui:F=12,1kg
L=30cm=0,3m
F.g.L 12,1.(10).0,3 36,3
τ= (Nm)= = = 0,0363KNm= 36,3Nm
1000 1000 1000
Perhitungan DayaMesin/BrakeHorsePower(BHP)
Dayamesindidefinisikansebagaibesarnyakerjayangdilakukan(Nm)persatuanwaktu
(detik). Dengan mengukur torsi dan jarak yang ditempuh dalam satu putaran,
diperolehkerjayangdihasilkan. Secaraumumdaya mesindihitung denganmenggunakan rumus:
2..n.
BHP= (kW)
60000
Putaran=1500rpm;Torsi=36,3Nm
2..n. 2.3,14.(1500).(36,3) 341946
BHP= = =5,69 kW
 = 60000
60000 60000
PerhitunganTekananEfektifRata-rata/BrakeMeanEffectivePressure(BMEP)
6.104.K.BHP
BMEP= 2
(kPa)
n.Vs
DimanaK2untukmesin2langkahadalah1,sedangkanuntukmesin4langkahadalah
2.SedangkanuntukmenghitungBMEPkitajugaharusmengetahuiVs(sweptvolume/
volumelangkah).
.d2.s.N
Vs= (L)
4.106
dimana : d=diametersilinder=89mm
s=pistonstroke =90
mmN =jumlahsilinder =4buah
3,14.(89)2.90.4 8953898,4
= =2,23 L
= 4.106
4.106
Putaran=1500rpm;BHP=5,69 kW
4
6.10 .K.BHP 6.104.2.5,69 682800
BMEP= 2
= = =204,12 kPa
n.Vs 1500.2,23 3345
PerhitunganPemakaianBahanBakar/BrakeFuelConsumption(BFC)
3600.Vg
BFC= (kg/jam)
t
Putaran=1500rpm;volume=0,025liter;waktu=90detik

5
3600.Vg 3600.0,025 90
BFC= = = =1 kg/jam
t 90 90
PerhitunganKonsumsiBahanBakarSpesifik/BrakeSpesificFuelConsumption(BSFC)
BFC
BSFC= (kg/kWh)
BHP
Putaran=1500rpm;BFC=1kg/jam;BHP=5,69kW
BFC 1
BSFC= = = 0,175kg/kWh
BHP 5,69
Tabel3.DataHasilPerhitunganPrestasiMesinDieseldenganBahanBakarSolar500ml
No. N Torsi BHP BMEP BFC BSFC
(rpm) (Nm) (kW) (kPa) (kg/jam) (kg/kWh)
1. 1500 36,3 5,69 204,12 1 0,175
2. 2000 39,6 8,28 222,78 1,09 0,131
3. 2500 42 10,99 236,55 1,2 0,109
4. 3000 43,5 13,65 244,84 1,38 0,101

Tabel4.DataHasilPerhitunganPrestasi MesinDieseldengan Bahan


BakarSolar500mldanADITIF4%
No. N Torsi BHP BMEP BFC BSFC
(rpm) (Nm) (kW) (kPa) (kg/jam) (kg/kWh)
1. 1500 37,8 5,93 212,73 0,9 0,151
2. 2000 41,1 8,6 231,39 0,97 0,112
3. 2500 43,5 11,38 244,95 1,08 0,094
4. 3000 45,3 14,22 255,06 1,23 0,086

Tabel5.DataHasilPerhitunganPrestasi MesinDieseldengan Bahan


BakarSolar500mldanADITIF6%
No. N Torsi BHP BMEP BFC BSFC
(rpm) (Nm) (kW) (kPa) (kg/jam) (kg/kWh)
1. 1500 39,9 6,26 224,57 0,83 0,132
2. 2000 42,9 8,98 241,61 0,89 0,099
3. 2500 45,6 11,93 256,78 0,98 0,082
4. 3000 47,4 14,88 266,90 1,09 0,073

Tabel 6. Data Hasil Perhitungan Prestasi Mesin Diesel dengan Bahan Bakar Solar
500mldanADITIF8%
No. N Torsi BHP BMEP BFC BSFC
(rpm) (Nm) (kW) (kPa) (kg/jam) (kg/kWh)
1. 1500 39,3 6,17 221,34 0,84 0,136
2. 2000 42,6 8,91 239,73 0,9 0,101
3. 2500 45,6 11,93 256,78 0,98 0,082
4. 3000 47,1 14,78 265,11 1,12 0,075

AnalisaTorsiMesin(Torque)
Grafik di bawah menunjukkan grafik karakteristik torsi sebagai fungsi putaran
mesinyangdiujimenggunakanbahanbakarminyaksolardancampuranaditif.Pertamamenggunak
an minyaksolar murni 500 ml. Padaputaran mesin 1500 rpmmengghasilkantorsi sebesar 36,3
Nm, lalu putaran mesin dinaikkan secara bertahap sampai dengan putaranmesin 2000 rpm
torsi naik sebesar 39,6 Nm. Torsi maksimum didapat pada putaran
mesin2500rpmdan3000rpmyaitu sebesar42Nmdan43,5Nm.
Pada bahan bakar campuran aditif 4 % menghasilkan torsi 37,8 Nmpada putaranmesin
1500 rpm, lalu putaran mesin dinaikkan secara bertahap padaputaranmesin 2000rpm
menghasilkan torsi sebesar 41,1 Nm. Dan pada putaran mesin 2500 rpm menghasilkantorsi
sebesar 43,5 Nm. Torsi maksimum yang didapat pada putaran mesin 3000 rpm yaitu45,3Nm.

6
GrafikPerbandinganTorsiMesinTerhadap
PutaranMesin

49

47

Solar MurniADITIF4%

TorsiMesin(N
45 ADITIF6%
ADITIF8%

43
39
41
37

35
100015002000250030003500
PutaranMesin(rpm)

GrafikPerbandinganTorsiMesinTerhadapPutaran Mesin

Pada bahan bakar campuran aditif 6 % menghasilkan torsi sebesar 39,9 Nm


padaputaran mesin 1500 rpm, lalu putaran mesin dinaikkan pada putaran 2000 rpm
menghasilkantorsi sebesar 42,9 Nm. Dan pada putaran mesin 2500 rpm menghasilkan torsi
sebesar 45,6Nm.Torsimaksimumyangdidapatpada putaran mesin3000 rpmyaitusebesar 47,4
Nm.
Padabahanbakarcampuranaditif8%menghasilkantorsiyangtidakjauhbedadengan
campuran aditif 6 %, yaitu pada putaran mesin 1500 rpm menghasilkan torsi sebesar39,3
Nm, lalu putaran mesin dinaikkan secara bertahap sampai dengan putaran mesin 2000rpm
torsi mesin naik sebesar 42,6 Nm. Torsi mesin maksimum yang didapat pada putaranmesin
2500 rpmdan3000rpmmenghasilkan torsi mesinsebesar45,6 Nmdan47,1 Nm..

Analisa DayaMesin(BHP)
Grafik di bawah menunjukkan grafik daya mesin (BHP) terhadap putaran mesin
yangdiuji menggunakan bahan bakar minyak solar dan campuran minyak solar-aditif.
Pertamamenggunakanbahanbakarsolarmurni500mldenganputaranmesin1500rpmmenghasilk
an daya mesin (BHP) sebesar 5,69 kW, lalu putaran mesin dinaikkan secarabertahap sampai
dengan putaran mesin 2000 rpm daya mesin (BHP) naik sebesar 8,28 kW.Daya mesin (BHP)
maksimum yang didapat pada putaran mesin 2500 rpm dan 3000 rpmmenghasilkan
dayamesin(BHP)sebesar10,99kWdan13,65 kW.
Pada bahan bakar campuran aditif 4 % menghasilkan daya mesin (BHP) 5,93 kW
padaputaran mesin 1500 rpm, lalu putaran mesin dinaikkan secara bertahap pada putaran
mesin2000 rpm menghasilkan daya mesin (BHP) sebesar 8,6 kW. Dan pada putaran mesin
2500rpm menghasilkan daya mesin (BHP) sebesar 11,38 kW. Daya mesin (BHP) maksimum
yangdidapatpadaputaranmesin3000 rpmyaitu14,22kW.
Pada bahan bakar campuran aditif 6 % menghasilkan daya mesin (BHP) sebesar
6,26kW pada putaran mesin 1500 rpm, lalu putaran mesin dinaikkan pada putaran mesin
2000rpmmenghasilkandayamesinsebesar8,98kW.Danpadaputaranmesin2500rpmmenghasilk
an daya mesin sebesar 11,93 kW. Daya mesin maksimum yang didapat
padaputaranmesin3000rpmyaitusebesar14,88kW.
GrafikPerbandinganDayaMesin(BHP)TerhadapPutaranMesin

16

14

Solar MurniADITIF4%
12 ADITIF6%
ADITIF8%
Daya

10

86

4
100015002000250030003500
PutaranMesin(rpm)

GrafikPerbandinganDayaMesin(BHP)TerhadapPutaranMesin

7
Pada bahan bakar campuran aditif 8 % daya mesin yang dihasilkan tidak jauh
bedadengan campuran aditif 6 %, yaitu pada putaran mesin 1500 rpm menghasilkan daya
mesin(BHP)sebesar6,17kW,laluputaranmesindinaikkansecarabertahapsampaidenganputara
nmesin2000rpmdayamesin(BHP)naiksebesar8,91kW.Dayamesin(BHP)maksimum yang
didapat pada putaran mesin 2500 rpm dan 3000 rpm menghasilkan
dayamesin(BHP)sebesar11,93kWdan14,78kW.

AnalisaTekananEfektifrata-rata(BMEP)
Tekanan efektif rata-rata (BMEP) yang terjadi pada bahan bakar solar lebih
rendahdibandingkan dengan bahan bakar campuran aditif. Bahwa semakin banyak campuran
aditifterhadap solar, maka tekanan efektif rata-rata lebih tinggi. Dari grafik terlihat tekanan
efektifrata-rata maksimum yang terjadi yaitu pada bahan bakar solar murni sebesar 244,84
kPapadaputaranmesin3000rpmdanpadacampuranaditif4%tekananefektifrata-
ratamaksimumyaitusebesar255,06kPapadaputaranmesin3000rpm.Padacampuranaditif6
% tekanan efektifrata-rata (BMEP) maksimumsebesar 266,90 kPa pada putaran mesin3000
rpm. Pada campuran aditif 8 % tekanan efektif rata-rata (BMEP) maksimum sebesar265,11
kPapadaputaranmesin3000rpm.
GrafikPerbandinganTekananEfektifRata-rata(BMEP)TerhadapPutaranMesin

270
TekananEfektifRata-rata(kPa)

260

Solar MurniADITIF4%
250 ADITIF6%
ADITIF8%
240
220
230
210

200
100015002000250030003500
Putaran Mesin(rpm)

Grafik Perbandingan Tekanan Efektif Rata-rata Terhadap Putaran

MesinAnalisa Pemakaian Bahan Bakar( BFC)


Grafik di bawah menunjukkan grafik karakteristik pemakaian bahan bakar
terhadapputaran mesin. Minyak solar murni 500 ml mempunyai pemakaian bahan bakar
sebesar 1kg/h terjadi pada putaran mesin 1500 rpm, lalu putaran mesin dinaikkan secara
bertahappemakaian bahan bakar meningkat dan mencapai harga sebesar 1,09 kg/h pada
putaranmesin 2000 rpm. Ketika putaran mesin dinaikkan lagi menjadi 2500 rpm pemakaian
bahanbakar menjadi 1,2 kg/h dan pada putaran mesin 3000 rpm pemakaian bahan bakar
mencapainilai tertinggi yaitu sebesar 1,38 kg/h, pada putaran mesin tersebut pemakaian
bahan
bakarmencapaiefisiensitertinggi,artinyaprosespengisiandidalamsilinderterjadisecarasempurn
a. GrafikPerbandinganPemakaianBahanBakar
(BFC)TerhadapPutaranMesin

1.4
PemakaianBahanBakar(kg/h)

1.3

Solar MurniADITIF4%
1.2
ADITIF6%
ADITIF8%
1.1

1
0.9

0.8
100015002000250030003500
PutaranMesin(rpm)

Grafik PerbandinganPemakaianBahan BakarTerhadapPutaranMesin

8
Pada bahanbakarcampuran aditif4 %pemakaianbahanbakarterendah0,9kg/hpada
putaran mesin 1500 rpm, lalu putaran mesin dinaikkan secara bertahap pemakaianbahan
bakar meningkat dan mencapai angka 0,97 kg/h pada putaran mesin 2000 rpm.
Ketikaputaran mesin dinaikkan lagi menjadi 2500 rpm pemakaian bahan bakar sebesar 1,08
kg/hdan pada putaran mesin 3000 rpm pemakaian bahan bakar mencapai nilai tertinggi
sebesar1,23kg/h.
Pada bahan bakar campuran aditif 6 % pemakaian bahan bakar terendah 0,83
kg/hpada putaran mesin 1500 rpm, lalu putaran mesin dinaikkan secara bertahap
pemakaianbahan bakar meningkat dan mencatat angka sebesar 0,89 kg/h pada putaran
mesin 2000rpm. Ketika putaran mesin dinaikkan lagi menjadi 2500 rpm pemakaian bahan
bakar sebesar0,98 kg/h danpadaputaranmesin 3000rpmpemakaian
bahanbakarmencapai1,09 kg/h.
Pada bahan bakar campuran aditif 8 % pemakaian bahan bakar terendah 0,84
kg/hpada putaran mesin 1500 rpm, lalu putaran mesin dinaikkan secara bertahap
pemakaianbahan bakar meningkat dan mencapai angka 0,9 kg/h pada putaran mesin 2000
rpm. Ketikaputaran mesin dinaikkan lagi menjadi 2500 rpm pemakaian bahan bakar sebesar
0,98 kg/hdan pada putaran mesin 3000 rpm pemakaian bahan bakar mencapai nilai tertinggi
sebesar1,12kg/h.

AnalisaPemakaianBahanBakarSpesifik(BSFC)
Pemakaian bahan bakar Spesifik mesin diesel merupakan ukuran keekonomian
mesindiesel tersebut. Pengukuran pemakaian bahan bakar dilakukan dengan mengukur
lamanyawaktuyangdiperlukanuntukmenghabiskanjumlahtertentubahanbakarpadatorsi,kecepa
tanputaranmesindanbebantertentu.Hasil-hasilpengukuranpemakaianbahanbakar spesifik
campuran aditif dengan solar dan minyak solar sebagai fungsi dari kecepatanputaran mesin
disajikan dalam grafik di bawah ini, dari hasil-hasil pengukuran pemakaianbahan bakar
spesifik terlihat bahwa pemakaian bahan bakar spesifik mengalami penurunanketika
memakai campuran aditif dengan minyak solar dibandingkan dengan ketika
memakaiminyaksolarmurni.
Grafikdibawahmenunjukkangrafikkarakteristikpemakaianbahanbakarspesifikterhadap
putaran mesin. Minyak solar 500 ml mempunyai pemakaian bahan bakar spesifik0,175
kg/kWh terjadi pada putaran mesin 1500 rpm, lalu putaran mesin dinaikkan secarabertahap
pemakaian bahan bakar spesifik 0,131 kg/kWh pada putaran mesin 2000 rpm.Ketika putaran
mesin dinaikkan lagi menjadi 2500 rpmpemakaian bahan bakar menjadi0,109 kg/kWh dan
pada putaran mesin 3000 rpm pemakaian bahan bakar spesifik 0,101kg/kWh.
Pada bahan bakar campuran aditif 6 % pemakaian bahan bakar spesifik 0,132
kg/kWhpada putaran mesin 1500 rpm, lalu putaran mesin dinaikkan secara bertahap
pemakaianbahan bakar spesifik 0,099 kg/kWh pada putaran mesin 2000 rpm. Ketika putaran
mesindinaikkan lagi menjadi 2500 rpm pemakaian bahan bakar spesifik sebesar 0,082
kg/kWh danpada putaran mesin 3000 rpm pemakaian bahan bakar spesifik mencapai nilai
terendahsebesar0,073 kg/kWh.
GrafikPerbandinganPemakaianBahanBakarSpesifik (BSFC)TerhadapPutaranMesin

0.18
0.17
PemakaianBahanBakarSpesifik(

0.16
0.15
0.14
0.13
kg/kWh)

Solar MurniADITIF4 %
0.12 ADITIF6 %
0.11 ADITIF8 %
0.1
0.09
0.08
0.07
1000

15002000250030003500
PutaranMesin(rpm)

GrafikPerbandinganPemakaianBahan BakarSpesifikTerhadapPutaranMesin

Pada bahan bakar campuran aditif 8 % pemakaian bahan bakar spesifik 0,136
kg/kWhpada putaran mesin 1500 rpm, lalu putaran mesin dinaikkan secara bertahap
pemakaianbahanbakarspesifik0,101kg/kWhpadaputaranmesin2000rpm.Ketikaputaranmesin

9
dinaikkan lagi menjadi 2500 rpm pemakaian bahan bakar spesifik sebesar 0,082 kg/kWh
danpadaputaranmesin3000rpmpemakaian bahanbakarspesifikmencapai0,075 kg/kWh.
Variasi putaran mesin akan mempengaruhi pemakaian bahan bakar spesifik dari
mesindiesel, seperti disajikan pada grafik4.5. semakin tinggi putaran mesin maka
pemakaianbahan bakar per jam yang diperlukan semakin banyak. Hal ini terjadi karena pada
putaranyang tinggi, maka prosespembakaran terjadi dengan sangat cepat, sehingga
campuranudarabahan bakartidakdapat terbakardengan sempurna karena campuranyang
baruterlalu cepat menggantikan campuran yang lama yang belum seluruhnya terbakar. Hal
inilahyangmenyebabkan borosnyapemakaian bahanbakarpadaputarantinggi.

KESIMPULAN
Darihasil-hasilpengujianunjukkerjamesindieseldenganmenggunakanbahantambahan
aditif terhadap solar murni 500 ml, sebesar 4 %,6 % dan 8 % campuran aditifterhadap
solar,makaakandiperolehsuatu kesimpulanantaralain:
1. Penggunaan campuran aditif + solar dengan solar murni sebagai bahan bakar
mesindiesel. Bila menggunakan bahan bakar campuran solar 500 ml + aditif 4 %
menghasilkantorsi yang hampir sama dengan bahan bakar minyak solar murni 500 ml
yaitu sebesar37,8 Nm dan 36,3 Nm pada putaran mesin 1500 rpm dan pada putaran
mesin 3000 rpmyang menggunakan bahan bakar campuran solar 500 ml + aditif 6 %
menghasilkan torsiyang lebih tinggi sebesar 47,4 Nm, jika dibandingkan dengan
menggunakan bahan bakarminyaksolarmurni500mlsebesar43,5Nm.
2. Campuran solar 500 ml + aditif 4 % sebagai bahan bakar mesin diesel
menghasilkandaya yang hampir sama dengan bahan bakar solar murni500 ml pada
putaran mesin1500 sebesar 5,93 kW dan 5,69 kW. Dan pada putaran mesin 3000 rpm
menggunakanbahan bakar campuran solar 500 ml + aditif 4 % menghasilkan daya yang
lebih tinggisebesar 14,88 kW, jika dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar
minyak solarmurni500mlsebesar13,65kW.
3. Pemakaianbahanbakarspesifiksebagaifungsiputaranmesinyangmenggunakanbahanbaka
rcampuransolar500ml+aditif6%lebihhematyaitusebesar0,132kg/
kWh,jikadibandingkandenganmenggunakanbahanbakarminyaksolarmurni500ml
sebesar0,175kg/kWhpadaputaranmesin1500rpm.

Anda mungkin juga menyukai