Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur serta nikmat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya
yang melimpah sehingga kami bisa menyelesaikan observasi mengenai “Sistem Proteksi Zona
Beban pada industry PT SOSRO INDONESIA
Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Pengaman Sistem
Tenaga Listrik Jurusan Teknik Eleketro Program Studi D3 Teknik Listrik kampus Politeknik
Negeri Medan
Tujuan dibuatnya laporan ini, yaitu untuk melaporkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan sistem proteksi pada zona beban yakni industry.
Dalam penyusunan laporan ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Maka kelompok ucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu. Pihak-pihak yang terkait di antaranya sebagai berikut.
- Dosen mata kuliah Proteksi, yakni Ir. N. Banu Saputro, MT.
- Teman teman kelas EL4A
- Orang tua dan teman-teman kelompok, terima kasih banyak atas dukungannya.
Karena kebaikan semua pihak yang telah kelompok sebutkan tadi maka kelompok bisa
menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini memang masih jauh dari
kesempurnaan, tetapi kelompok sudah berusaha sebaik mungkin. Sekali lagi terima kasih.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 5 Maret 2023

Ketua Kelompok 3

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Laporan makalah ini adalah observasi atau peneltiain yang berisi penjelasan serta
kesimpulan proteksi pengaman pada sistem tenaga listrik yang disajikan secura ilmiah serta
menggunakan contoh sebagai metode pembahasan-nya. Laporan ini mengusung pembahasan
mengenai sistem proteksi pada industry PT SOSRO INDONESIA yang kelompok pilih
karena sistem proteksi pada industry tersebut dinilai cocok dengan materi yang sedang di
tempuh pada perkuliahaan

PT SOSRO INDONESIA sendiri sebuah perusahaan yang bergerak di bidang minuman


ringan, terutama yang berbahan dasar teh dan didirikan tahun 1940 oleh Keluarga Sosrodjojo
di Slawi Jawa Tengah. Siapa yang tidak mengenal minuman yang sering disebut the botol
sosro, minumannya sudah banyak beredar di pasaran market namun menarik untuk
membahas mengenai industry pembuatan sosro ini terlebih lagi jika sudah berbicara tentang
industry tentu saja memerlukan tenaga listrik yang besar untuk menjalankan-nya.
Pembahasan industry sosro dalam lingkup ini ialah sistem tenaga listrik yang di gunakan dan
juga sistem proteksinya.

Berbicara mengenai industry zona beban sekelas sosro, tak bisa di pungkiri pasti
menggunakan tenaga listrik yang besar. Generator adalah hal yang penting untuk
membangkitkan sebuah industry dan memproduksi produk menggunakan sebuah motor
induksi. Dari penjelasan tersebut sudah pasti mengusung sebuah sistem proteksi agar dapat
berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan ledakan atau kebakaran pada pabrik industry
sosro.

Maka dari itu pembahasan tertuju jelas terhadap sistem proteksi yang mempunyai peran
sangat penting dalam zona beban industry seperti PT SOSRO INDONESIA.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam hal ini ada permasalahan yang masih menjadi tanda tanya besar, yakni :
1. Apakah sistem proteksi pada PT SOSRO INDONESIA sudah memenuhi standard pada
industry zona beban
2. Bagaimana sistem protesi bekerja jika terdeteksi sebuah masalah pada suatu instalasi?
3. Mengapa harus ada sistem proteksi pada zona beban industry?
4. Kapan saja pemeliharaan sistem proteksi di periksa?
5. Dimana sistem proteksi di pasang untuk memenuhi standard industry?

1.3 TUJUAN
Adapaun penulisan ini bertujuan agar pembaca dan pendengar mengetahui cara kerja sistem
proteksi pada zona beban industry PT SOSRO INDONESIA. Kemudian bertujuan untuk
menemukan jawaban yang masih menjadi tanda tanya pada rumusan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
Dibawah ini merupakan sistem pembagian tenaga listrik yang dimana dari pemabngkit
dikelola menuju transmisi lalu di supply ke distribusi dan dari distribusi di bagi menuju ke
zona beban. Dalam hal ini PT SOSRO INDONESIA meliputi zona beban industry yang
menerima pasokan listrik dari transmisi sebesar 150KV.

Sebelum memasuki hal utama yang ada pada industry, alangkah baiknya harus mengenal
terlebih dahulu komponen-komponen proteksi, yakni terdiri dari :
ELCB, Circuit Breaker (PM), Relay, Trafo arus (CT), Trafo tegangan (PT), Kabel control,
Supplay (Batere).
Sistem proteksi line pln 3 phasa di zona industry pada PT SOSRO INDONESIA
menggunakan 2 jenis pemutus breaker, yakni ELCB dan MCB yang dimana masing masing
pemutus tersebut mempunyai fungsi yakni :

MCB berfungsi sebagai proteksi apabila terjadi beban lebih (overload) ataupun hubung
singkat (short circuit). Dalam artian jika pada line PLN terjadi beban lebih pada rangkaian
instalasi maka berfungsi memutuskan arus listrik yang terdeteksi beban lebih.
ELCB berfungsi sebagai proteksi apabila terjadi kebocoran arus listrik / kesetrum. Dalam
artian ini jika pada line PLN terjadi kebocoran arus pada mesin induksi maka akan
diproteksi oleh ELCB dan menetralisir terjadinya setruman terhadap manusia.

A. PEMBANGKIT PADA INDUSTRI

GENERATOR.
Didalam industry meliputi generator, yang mempunyai peranan penting dalam keberjalanan
fungsional produksi karena generator memiliki fungsi utama mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik sehingga bisa digunakan sebagai pemasok daya listrik pada industry
PT SOSRO INDONESIA. Apabila industry mengalami pemadaman listrik dari PLN maka
produksi tetap bisa dijalankan dan tidak menghambar kegiatan. Adapun Proteksi pada
generator harus sanggup menghentikan arus gangguan sebelum arus tersebut naik mencapai
harga yang berbahaya. Proteksi dapat dilakukan dengan Sekering atau Circuit Breaker.
Proteksi juga harus sanggup menghilangkan gangguan tanpa merusak peralatan proteksi itu
sendiri. Untuk ini pemilihan peralatan proteksi harus sesuai dengan kapasitas arus Hubung
singkat “breaking capacity” atau Repturing Capacity. Proteksi generator terhadap gangguan
luar yakni : perlindungan generator terhadap sambaran petir

Anda mungkin juga menyukai