Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP

PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER KE 3


TENTANG PEMBERIAN KOLOSTRUM
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BULILI PALU

Proposal Penelitian

Oleh
Aida Fitriana
NIM PO7124319119

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI
DIV KEBIDANAN PALU
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Promosi Kesehatan
1. Pengertian ................................................................................. 9
2. Strategi Promosi Kesehatan ...................................................... 9
3. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan .......................................... 10
4. Sasaran Promosi Kesehatan ...................................................... 11
5. Metode dan Media Promosi kesehatan ..................................... 12
B. Konsep Dasar Tentang Penyuluhan
1. Pengertian.................................................................................. 15
2. Tujuan Penyuluhan.................................................................... 15
3. Tempat Penyuluhan................................................................... 15
4. Metode Penyuluhan................................................................... 16
C. Tinjauan Umum Pengetahuan ......................................................... 17
1. Pengertian ................................................................................. 17
2. Jenis Pengetahuan ..................................................................... 18
3. Tingkat Pengetahuan ................................................................. 19
4. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan................................ 21
D. Konsep Kehamilan Trimester ke 3
1. Pengertian.................................................................................. 22
2. Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan Trimester ke 3 ............. 24
3. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil ....................................................... 26
4. Pendidikan Kesehatan Ibu Hamil.............................................. 30
E. Tinjauan Tentang Kolostrum
1. Pengertian.................................................................................. 37
2. Kandungan Kolostrum .............................................................. 38
3. Pembentukan Kolostrum ........................................................... 39
4. Refleks – Refleks yang Berperan dalam Pembentukan Kolostrum 40
5. Manfaat Kolostrum ................................................................... 42
6. Aspek Kekebalan Tubuh Pada Kolostrum ................................ 43
7. Hal Penting dari Kolostrum ...................................................... 45
F. Tinjauan Tentang Tehnik Menyusui yang Benar
1. Pengertian.................................................................................. 47
2. Tujuan ....................................................................................... 47
3. Langka- langka Menyusui yang Benar ..................................... 47
4. Posisi Dan Perlekatan Menyusui Yang Benar ......................... 50
iii

G. Kerangka Pikir ................................................................................ 55


H. Hipotesis…...................................................................................... 56
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian ............................................................. 57
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 58
C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 58
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................. 60
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 62
F. Pengolaan Data................................................................................ 63
G. Analisa Data .................................................................................... 63
H. Penyajian Data................................................................................. 64
I. Etika Penelitian ............................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kolostrum merupakan cairan susu kental berwarna kekuning-

kuningan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu. Jumlahnya tidak

terlalu banyak tetapi kaya akan gizi dan sangat baik bagi bayi. Kolostrum

mengandung karoten dan vitamin A yang sangat tinggi (Yuli, 2015)

Kolostrum mampu melapisi usus bayi dan melindunginya dari bakteri

serta sanggup mencukupi kebutuhan nutrisi bayi pada hari pertama

kelahirannya.Selanjutnya, secara berangsur-angsur produksi kolostrum

berkurang saat air susu keluar pada hari ketiga sampai kelima (Prasetyono,

2012).

Pemberian ASI eksklusif dimulai dengan pemberian kolostrum.Tetapi

karena kurangnya pengetahuan ibu atau kepercayaan yang salah, kolostrum

tidak diberikankepada bayi. Air susu pertama (kolostrum) sengaja diperah

dan dibuang. Kepercayaan itu perlu diluruskan karena kolostrum seharusnya

tidak dibuang sia-sia akan tetapi disusukan kepada bayi (Proverawati, 2010)

Masalah lain yang sering dijumpai adalah kebiasaan yang dilakukan

oleh ibu dalam menyusui bayinya yaitu membuang kolostrum karena

dianggap menyebabkan sakit perut, oleh karena itu sebelum susu matur

(ASI) keluar, bayi diberi makanan pengganti seperti air gula dan madu.

Akibat dari kurangnya pemahaman tersebut, maka merugikan kesehatan

bayi itu sendiri (Sukari, 2014)

1
2

Untuk itu melalui program promosi kesehatan baik yang baru

melahirkan pertama kali maupun lebih dari satu kali akan mengerti tentang

manfaat kolostrum, karena meskipun Ibu yang sudah pernah melahirkan

belum tentu mengerti apa itu cairan kolostrum, pentingnya manfaat

kolostrum serta dampak bagi bayi apabila tidak segera diberi kolostrum.

Faktor pengetahuan, pendidikan, dan sumber informasi dapat menyebabkan

ibu tidak memberikan ASI pertamanya (kolostrum) kepada bayi baru lahir.

Program Inisiasi Menyusui Dini adalah suatu program pemberian ASI

Eksklusif secara langsung kepada bayi setelah lahir. Hal ini sangat

dibutuhkan, karena bayi setelah lahir langsung mendapat asupan gizi dari

kolostrum.Pemberian kolostrum secara dini juga sangat bermanfaat bagi

ibu, terutama untuk merangsang kelancaran ASI. Pertumbuhan dan

perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang

diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam

ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan

pertumbuhan sampai usia sekitar enam bulan. Setelah itu ASI hanya

berfungsi sebagai sumber protein, vitamin dan mineral utama untuk bayi.

Data pemantauan status gizi di Indonesia pada 2017 menunjukkan

cakupan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama oleh ibu

kepada bayinya masih sangat rendah yakni 35,7%. Artinya ada sekitar 65%

bayi yang tidak mendapatkan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama

lahir. Angka ini masih jauh dari target cakupan ASI eksklusif pada 2019
3

yang ditetapkan oleh WHO maupun Kementerian Kesehatan yaitu 50%

(Profil Kesehatan Indonesia, 2018)

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan adalah

penurunan angka kematian bayi dan peningkatan status gizi masyarakat,

dengan ASI ekslusif mendapatkan banyak keuntungan salah satunya

kecukupan gizi, karena ASI mengandung nutrisi yang tepat untuk

kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi, salah satunya dalam

perkembangan otak bayi.Bayi yang diberi kesempatan untuk menyusui dini

lebih berhasil menyusui eksklusif dan memiliki kesempatan untuk

menghisap kolostrum yang dapat yang dapat meningkatkan daya tahan

tubuh bayi.

Manfaat kolostrum sendiri sebagai pembersih selaput usus BBL

sehingga saluran pencernaan siap untuk menerima makanan, mengandung

protein yang tinggi terutama gama globulin sehingga dapat memberikan

perlindungan tubuh terhadap infeksi dan antibodi sehingga mampu

melindungi tubuh bayi dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu

sampai 6 bulan (Walyani, 2017).

Untuk meningkatkan keberhasilan pemberian kolostrum pada bayi,

maka upaya pemerintah dalam mendukung pemberian ASI pada saat bayi

baru lahir adalah dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Program Inisiasi

Menyusui Dini adalah suatu program pemberian ASI eksklusif secara

langsung kepada bayi setelah lahir.Peran bidan juga sangat penting dalam

menangani masalah tersebut. Upaya preventif bidan yang dapat dilakukan

dalam pemberian ASI ekslusif mulai dari ibu pertama melahirkan dan
4

memberikan kolostrum pada bayinya yaitu dengan memberikan

pengetahuan pada ibu penting hal tersebut bagi pertumbuhan perkembangan

pada bayinya.

Menurut Siti Muniroh (2017) dari hasil penelitian tentang gambaran

pengetahuan ibu hamil tentang pemberian kolostrum pada bayi baru lahir

di BPM Umi Salamah Kabupaten Jombang menunjukan bahwa

pengetahuan kurang sebanyak (46,7%) , pengetahuan cukup sebanyak

(14%) pengetahuan baik (23,3%), sedangkan menurut penelitian Kristy

Mellya Putri (2018) tentang hubungan pengetahuan , sikap dan dukungan

keluarga terhadap pemberian kolostrum di RSIA Annisa Kota Jambi

sebanyak (47,6%) tidak memberikan kolostrum dengan dukungan keluarga

yang kurang baik dan sebanyak (40,5%) memberikan kolostrum dengan

dukungan keluarga yang baik. Dalam penelitian lainnya yang dilakukan oleh

Siti Sulaimah (2019) tentang analisis faktor yang berhubungan dengan

pemberiankolostrum pada bayi baru lahir , diketahui sebagian besar tidak

memberikan kolostrum, yaitu sebanyak (63,2%), dengan pengetahuan

kurang baik sebanyak (78,9%), sikap positif (57,9%) dengan dukungan

suami negative (50,5%), ada penyakit (65,3%) , peran Petugas Kesehatan

(69,5%) dan media informasi (56,8%).

Kehamilan trimester 3 adalah kehamilan dengan usia 27-40 minggu,

masa ini merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realitas untuk

menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang

tua dan janin yang berkembang pada trimester ini (Manuaba, 2016).
5

Dalam hal ini waktu yang tepat memberikan gambaran tentang

peranan untuk mempersiapkan pemberian ASI eksklusif agar pada saat

kelahiran ibu benar-benar memberikan ASI pada bayinya, terutama

kolostrum (Salma, 2016).

Pada tahun 2018, secara nasional persentase bayi baru lahir yang

mendapat IMD yaitu sebesar 71,17%. Angka ini telah melampaui target

Renstra tahun 2018 yaitu sebesar 47,0%, namun dari seluruh provinsi di

Indonesia ada 3 provinsi yang masih rendah diantaranya Maluku sebesar

23,18%, Sulawesi Tengah sebesar 30,37% dan Sulawesi Utara sebesar

37,70%, (Profil Kesehatan Indonesia, 2018).

Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif tahun 2018 secara

nasional sebesar 68,74%.Persentase tertinggi cakupan pemberian ASI

eksklusif terdapat pada Provinsi Jawa Barat (90,79%), dan terendah di

Provinsi Gorontalo (30,71%). Sebanyak enam provinsi yang belum

mencapai target Renstra tahun 2018, yaitu terdiri dari Provinsi DKI Jakarta

(45,29%), Jawa Tengah (45,21%), Banten (39,32%), Sulawesi

Utara(38,36%), Riau (35,01%) dan yang terakhir Provinsi Gorontalo

(30,71%). Sedangkan pada Provinsi Sulawesi Tengah telah mencapai target

yang ditetapkan oleh renstra yaitu sebesar (57,7%) (Profil Kesehatan

Indonesia, 2018).

Provinsi Sulawesi Tengah terdiri dari 12 Kabupaten dan 1 kota

madya. Secara rata-rata persentase cakupan pemberian ASI eksklusif di

Provinsi Sulawesi Tengah dari tahun 2017-2018 mengalami trend kenaikan


6

yang tidak terlalu signifikan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2017

sebesar (56,6%) meningkat menjadi (57,7%) pada tahun 2018. Berdasarkan

laporan pengelola program Kabupaten/Kota tahun 2018 cakupan rata-rata

tertinggi berada di Kabupaten Parigi Moutong sebesar (80,1%) . Cakupan

terendah ada pada Kabupaten Buol sebesar (39,5%) dan Kabupaten

Morowali Utara sebesar (43,8%). Kota Palu menduduki urutan ke empat

yaitu sebesar (59,9%) setelah Kabupaten Donggala (62,4%) dan Kabupaten

Morowali (61,8%). (Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 2018).

Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Palu terdiri dari 13

Puskesmas, cakupan ASI tertinggi terdapat di Puskesmas Sangurara yaitu

sebesar (73,39%), Puskesmas Tipo (73,15%) dan Puskesmas Mabelopura

(72,27%). Cakupan ASI terendah terdapat di Puskesmas Nosarara (38,89%)

dan Puskesmas Bulili (36,25 %) (Dinas Kesehatan Kota Palu, 2018).

Puskesmas Bulili merupakan salah satu puskesmas dengan

cakupan pemberian ASI Eksklusif paling rendah yang berada di kota palu

yaitu sebesar 36,25 % dari 112 bayi (Dinas Kesehatan Kota palu, 2018)

Puskemas Bulili memiliki dua wilayah kerja, dimana setiap

wilayah kerja melakukan kelas ibu hamil pada setiap bulannya. Saat

melakukan wawancara pada salah satu bidan di Puskesmas Bulili diperoleh

informasi selain cakupan ASI ekslusif tahun 2019 masih rendah sebesar

39,6% dari 111 bayi dan sebagian ibu yang tidak memberikan kolostrum

pada bayinya karena beranggapan kolostrum ialah ASI basi yang tidak baik
7

untuk diberikan pada bayinya dan menyusui membuat putting lecet dan

nyeri, sehingga muncul masalah yang menyebabkan ibu enggan menyusui.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk

memilih penelitian mengenai “Pengaruh promosi kesehatan terhadap

pengetahuan ibu hamil trimester ke 3 tentang pemberian kolostrum di

wilayah kerja Puskesmas Bulili”.

B. Rumusan Masalah

“Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dibuat rumusan

masalah “Apakah ada pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan

ibu hamil trimester ke 3 tentang pemberian kolostrum di wilayah kerja

Puskesmas Bulili” ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh promosi

kesehatan terhadap pengetahuan ibu hamil trimester ke 3 tentang

pemberian kolostrum di wilayah kerja Puskesmas Bulili.

2. Tujuan Khusus

a Mengetahui pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan

ibu hamil trimester ke 3 tentang pemberian kolostrum di wilayah

kerja Puskesmas Bulili.

b Mengetahui perbedaan pengetahuan ibu hamil trimester ke 3

sebelum diberikan penyuluhan kesehatan dan setelah diberikan

penyuluhan di wilayah kerja Puskesmas Bulili.


8

c Mengetahui pengaruh penyuluhan

kesehatan terhadap pengetahuan dan

pengaplikasian pemberian kolostrum pada

saat pasca melahirkan di wilayah kerja

Puskesmas Bulili.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat menjelaskan

pengaruh promosi kesehatan terhadap

pengetahuan ibu hamil trimester ke 3 tentang

pemberian kolostrum di wilayah kerja Puskesmas

Bulili dan diharapkan menjadi landasan dalam

pengembangan evidence based.

2. Manfaat Praktis

a Bagi Puskesmas Bulili

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

bahan evaluasi mengenai pengetahuan ibu

hamil trimester ke 3 tentang pemberian

kolostrum sebagai upaya meningkatkan

cakupan ASI Eksklusif.

b Bagi InstansiPendidikanPoliteknik Kesehatan Palu

Sebagai bahan bacaan dan sumber referensi

bagi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu

khusunya mahasiswa kebidanan serta sumber


9

rujukan untuk penelitian selanjutnya

c Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan memberi

pengalamn dan menambah wawasan peneliti

dalam penerapan ilmu yang telah didapatkan

selama perkuliahan.

Anda mungkin juga menyukai