Anda di halaman 1dari 19

LAMPIRAN

LAPORAN
KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
( KKG MI )
KECAMATAN BALAPULANG KABUPATEN TEGAL
TAHUN 2016

-1-
KELOMPOK KERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
( KKG MI )
KECAMATAN BALAPULANG KABUPATEN TEGAL
Alamat Sekretariat : MI Nurul Huda Tembongwah Balapulang Tegal

DESKRIPSI MATERI KEGIATAN KKG MI

1. Pertemuan ke 1 ;
Materi : Sosialisasi Program KKG Sosialisasi Program KKG
Disosialisasikan tentang Jadwal Waktu,Tempat,Materi dan Nara sumber pada
pertemuan rutin KKG dengan rincian sebagai berikut :
A. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN

NO HARI/TNGGAL WAKTU TEMPAT

1 Sabtu, Jam 10.00-13.00 WIB MI Tasywiriyah


9 Januari 2016 Balapulang Wetan
2 Jam 10.00-13.00 WIB MI Nurul Huda
Sabtu,
Danawarih
6 Februari 2016
3 Sabtu, Jam 10.00-13.00 WIB MI Sinar Islam
5 Maret 2016 Cenggini
4 Sabtu, Jam 10.00-13.00 WIB MI Ikhsaniyah
2 April 2016 Balapulang Wetan
5 Sabtu, Jam 10.00-13.00 WIB MI Islamiyah
7 Mei 2016 Cibunar
6 Sabtu, Jam 10.00-13.00 WIB MI Ikhsaniyah
11 Juni 2016 Karang Jambu
7 Sabtu, Jam 10.00-13.00 WIB MI Islamiyah
30 Juli 2016 Pamiritan
8 Sabtu, Jam 10.00-13.00 WIB MI Nurul Huda
27 Agustus 2016 Tembongwah
9 Sabtu, Jam 10.00-13.00 WIB MI Nurul Islam
30 September 2016 Banjar Anyar
10 Sabtu, Jam 10.00-13.00 WIB MI Jamiyatul Khoir
29 Oktober 2016 Harjawinangun

-2-
B. MATERI KEGIATAN DAN NARA SUMBER

NO HARI/TNGGAL MATERI NARASUMBER

1 Sabtu, Sosialisasi Program Solikhin ,S.Pd.I.


9 Januari 2016 KKG

2 Tehnik H.Sofwan,M.Pd.I.
Sabtu,
Pengembangan
6 Februari 2016
Silabus
3 Sabtu, Prota dan Promes Ida Umroh,S.Pd.I.
5 Maret 2016
4 Sabtu, Tehnik Ubaidilah,S.Ag
2 April 2016 Pengembangan RPP
5 Model Masfuah,S.Pd.I.
Sabtu,
Pembelajaran 1
7 Mei 2016
(Model Saintifik)
6 Model Malikhatun,S.Pd.I.
Pembelajaran 2
Sabtu, ( Pembelajaran
11 Juni 2016 Berbasis Masalah
dan Berbasis
Proyek)
Model Maskuroh,S.Pd.I.
Sabtu, Pembelajaran 3
7 30 Juli 2016 (
Inquiry/Discovery)
8 Sabtu, Pembuatan Kisi - Solikhin,S.Pd.I.
27 Agustus 2016 Kisi Soal
9 Sabtu,30 Tehnik Pembuatan H.Najib Asror,S.Ag.
September 2016 Soal
10 Sabtu, Evaluasi/Penilaian Shohifatul
29 Oktober 2016 hasil belajar Mujahidah,S.Pd.I.

-3-
2. Pertemuan ke 2.
Materi : Pengembangan Silabus
a. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke
dalam materi pokok, kegiatan pembe-lajaran, dan indikator pencapaian kom-
petensi untuk penilaian.
b. Prinsip-prinsip pengembangan silabus
- ILMIAH,yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yg menjadi muatan dlm
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
-4-
- RELEVAN, yaitu cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan
penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
- SISTEMATIS, yaitu komponen-komponen silabus saling berhubungan
secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
- KONSISTEN, yaitu adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian
- MEMADAI, yaitu cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penialian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.

3. Pertemuan ke 3 ;
Materi : Program Tahunan dan Program Semester
Contoh:
PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Satuan Pendidikan :
Tahun Pelajaran :
Kelas : VI

Sm Alokasi
No Standar Kopetensi/Kompetensi Dasar Ket.
t waktu
1 1 Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Memahami hubungan antara ciri-ciri
makhluk hidup dengan lingkungan
tempat hidupnya
1.1 Mendeskripsikan hubungan antara
ciri-ciri khusus yang dimiliki
hewan (kelelawar, cicak, bebek)
dan lingkungan hidupnya
2 1.2 Mendeskripsikan hubungan antara
ciri-ciri khusus yang dimiliki
tumbuhan (kaktus, tumbuhan
Memahami cara perkembangbiakan
makhluk hidup
3 2.1 Mendeskripsikan perkembangan
dan pertumbuhan manusia dari bayi
sampai lanjut usia

-5-
2.2 Mendeskripsikan ciri-ciri
perkembangan fisik anak laki-laki
dan perempuan
4 Memahami pengaruh kegiatan
manusia terhadap keseimbangan
lingkungan
3.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia
yang dapat mempengaruhi
keseimbangan alam (ekosistem)
Memahami pentingnya pelestarian
jenis makhluk hidup untuk mencegah
kepunahan
4.1 Mengidentifikasi jenis hewan dan
tumbuhan yang mendekati
kepunahan
4.2 Mendeskripsikan pentingnya
pelestarian jenis makhluk hidup
untuk perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam dan kehidupan
masyarakat

JUMLAH

Mengetahui ...................., ............


Kepala Sekolah Guru Mapel

Contoh :

PROGRAM SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 20… / 20…

MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan


KELAS / SEMESTER : IV (Empat) / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintahan
kecamatan

-6-
Juli
Kompetensi
Indikator Materi Pokok AW
Dasar
3 4 5

1.1 Mengenal  menjelaskan - Lembaga dan 4 JP


lembaga- lingkungan desa susunan
lembaga secara Tanggung pemerintah desa
dalam
susunan
jawab - Lembaga
( responsibility ) pemerintah
pemerintaha kecamatan
n desa dan  menyebutkan
Pemerintaha perangkat desa.
n kecamatan
 menyebutkan
sumber keuangan
desa.
 menjelaskan

1.2.  memahami gambar - Struktur 4 JP


Menggambar struktur organisasi
-kan struktur pemerintahan desa. pemerintah desa
organisasi dan Kecamatan
desa dan  memahami gambar
pemerintaha struktur
n Kecamatan pemerintahan
kelurahan.
 memahami gambar
struktut
pemerintahan
kecamatan.
Uji Kompetensi 2JP

Remedial 2JP

Pengayaan 2JP
Mengetahui ...................., ........
Kepala Sekolah Guru Mapel

4. Pertemuan ke 4.
Materi : Pengembangan Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran

-7-
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD):
Permendikbud No 65/2013
b. Prinsip Pengembangan RPP
- Mengakomodasi perbedaan individu peserta didik
- Mendorong partisipasi aktif peserta didik
- Berpusat pada peserta didik
- Mengembangkan budaya membaca dan menulis
- Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
- Mengakomodasi keterkaitan dan keterpaduan
- Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

5. Pertemuan ke 5;
Materi : Model Pembelajaran 1 (Model Saintifik)
1. PENDEKATAN SAINTIFIK
Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014 dinyatakan bahwa pembelajaran
dengan pendekatan saintifik terdiri atas lima langkah kegiatan belajar yakni
mengamati (observing), menanya (questioning), mengumpulkan
informasi/mencoba (experimenting), menalar atau mengasosiasi
(associating), mengomunikasikan (communicating) yang dapat dilanjutkan
dengan mencipta. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan
saintifik tersebut mengikuti langkah-langkah pada metode ilmiah. Berikut
ini langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik.

a. Mengamati. Siswa menggunakan panca inderanya untuk mengamati


fenomena yang relevan dengan apa yang dipelajari. Fenomena yang diamati
pada mata pelajaran satu dan lainnya berbeda. Hasil yang diharapkan dari
langkah pembelajaran ini adalah siswa menemukan masalah, yaitu gap of
knowledge – apapun yang belum diketahui atau belum dapat lakukan terkait
dengan fenomena yang diamati. Pada langkah ini guru dapat membantu
siswa menginventarisasi segala sesuatu yang belum diketahui (gap of
knowledge) tersebut. Agar kegiatan mengamati dapat berlangsung dengan
baik, sebelum pembelajaran dimulai guru perlu menemukan/mempersiapkan
fenomena yang diamati siswa dan merancang kegiatan pengamatan untuk
siswa menemukan masalah.
b. Menanya. Siswa merumuskan pertanyaan tentang apa saja yang tidak
diketahui atau belum dapat lakukan terkait dengan fenomena yang diamati.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat mencakup pertanyaan-
pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa pengetahuan faktual,
konseptual, maupun prosedural, sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik.

-8-
c. Mengumpulkan informasi/mencoba. Siswa mengumpulkan data melalui
berbagai teknik, misalnya melakukan eksperimen, mengamati
obyek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber, membaca buku
pelajaran, dan sumber lain di antaranya buku referensi, kamus, ensiklopedia,
media massa, atau serangkaian data statistik. Guru menyediakan sumber-
sumber belajar, lembar kerja (worksheet), media, alat peraga/peralatan
eksperimen, dan sebagainya.
d. Menalar/mengasosiasi. Siswa menggunakan data atau informasi yang
sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka
rumuskan. Pada langkah ini guru mengarahkan agar siswa dapat
menghubung-hubungkan data/informasi yang diperoleh untuk menarik
kesimpulan.
e. Mengomunikasikan. Siswa menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan mereka ke kelas secara lisan dan/atau tertulis atau melalui media
lain. Pada tahapan pembelajaran ini siswa dapat juga
memajang/memamerkan hasilnya di ruang kelas, atau mengunggah (upload)
di blog yang dimiliki. Guru memberikan umpan balik, meluruskan,
memberikan penguatan, serta memberikan penjelasan/informasi lebih luas.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran Saintifik

Langkah-langkah Aktivitas guru


Mengamati guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan pengamatan di lingkungan
sekitar sesuai dengan materi pokok pembelajaran.
Menanya guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami
terkait dengan materi pembelajaran yang sedang
dibahas, maupun hal-hal yang berkaitan dengan
materi yang dibahas.
Mengeksplor guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mendapatkan data-data yang diperlukan
sesuai dengan materi pembelajaran.
Mengasosiasi guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menganalisis materi pembelajaran yang
sedang dibahas.
Mengomunikasikan siswa dapat menyampaikan hasil proses pembelajaran
dari materi pembelajaran dalam tertulis maupun lisan.

-9-
6. Pertemuan ke 6.
Materi : Sosialisasi Program KKG Penerapan Model Pembelajaran 2
(PROBLEM-BASED LEARNING dan PROJECT-BASED LEARNING )
1. PROBLEM-BASED LEARNING
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari (otentik) yang
bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan
masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan
membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Pembelajaran ini berbeda
dengan pembelajaran konvensional yang jarang menggunakan masalah
nyata atau menggunakan masalah nyata hanya di tahap akhir pembelajaran
sebagai penerapan dari pengetahuan yang telah dipelajari. Pemilihan
masalah nyata tersebut dilakukan atas pertimbangan kesesuaiannya dengan
pencapaian kompetensi dasar.
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

Tahap Deskripsi
Tahap 1 Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta
Orientasi terhadap didik.
masalah
Tahap 2 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
Organisasi belajar memahami masalah nyata yang telah disajikan,
yaitu mengidentifikasi apa yang mereka ketahui,
apa yang perlu mereka ketahui, dan apa yang
perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah.
Peserta didik berbagi peran/tugas untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Tahap 3 Guru membimbing peserta didik melakukan
Penyelidikan pengumpulan data/informasi melalui berbagai
individual maupun macam cara untuk menemukan berbagai
kelompok alternatif penyelesaian masalah.
Tahap 4 Guru membimbing peserta didik untuk
-10-
Tahap Deskripsi
Pengembangan dan menentukan penyelesaian masalah yang paling
penyajian hasil tepat dari berbagai alternatif pemecahan masalah
penyelesaian yang peserta didik temukan.
masalah
Tahap 5 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
Analisis dan melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses
evaluasi proses penyelesaian masalah yang dilakukan.
penyelesaian
masalah

2 . PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)


Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) adalah kegiatan pembelajaran
yang menggunakan projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Penekanan pembelajaran
terletak pada aktivitas-aktivias peserta didik untuk menghasilkan produk dengan
menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan
mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Produk
yang dimaksud adalah hasil projek dalam bentuk desain, skema, karya tulis,
karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain. Pendekatan ini
memperkenankan pesera didik untuk bekerja secara mandiri maupun
berkelompok dalam menghasilkan produk nyata.
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Projek

-11-
Langkah-langkah Deskripsi
Langkah -1 Guru bersama dengan peserta didik
Penentuan projek menentukan tema/topik projek

Langkah -2 Guru memfasilitasi Peserta didik


Perancangan langkah-langkah untuk merancang langkah-langkah
penyelesaian projek kegiatan penyelesaian projek
beserta pengelolaannya
Langkah -3 Guru memberikan pendampingan
Penyusunan jadwal kepada peserta didik melakukan
pelaksanaan projek penjadwalan semua kegiatan yang
telah dirancangnya
Langkah -4 Guru memfasilitasi dan memonitor
Penyelesaian projek dengan peserta didik dalam melaksanakan
fasilitasi dan monitoring guru rancangan projek yang telah dibuat
Langkah -5 Guru memfasilitasi Peserta didik
Penyusunan laporan dan untuk mempresentasikan dan
presentasi/publikasi hasil mempublikasikan hasil karya
projek
Langkah -6 Guru dan peserta didik pada akhir
Evaluasi proses dan hasil proses pembelajaran melakukan
projek refleksi terhadap aktivitas dan hasil
tugas projek

-12-
7. Pertemuan ke 7;
Materi : Model Pembelajaran 3 ( INQUIRY/DISCOVERY )
1. PEMBELAJARAN INQUIRY/DISCOVERY
Dalam Permendikbud No.22 tahun 2016 dikatakan pembelajaran
inquiry disebut bersama dengan discovery. Dalam Webster’s Collegiate
Dictionary inquiry didefinisikan sebagai “bertanya tentang” atau “mencari
informasi”. Discovery disebut sebagai “tindakan menemukan”. Jadi,
pembelajaran ini memiliki dua proses utama.
Pertama, melibatkan siswa dalam mengajukan atau merumuskan
pertanyaan-pertanyaan (to inquire), dan
Kedua, siswa menyingkap, menemukan (to discover) jawaban atas
pertanyaan mereka melalui serangkaian kegiatan penyelidikan dan kegiatan-
kegiatan sejenis (Sutman, et.al., 2008:x).
Inquiry/discovery merupakan proses pembelajaran yang didasarkan
pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.
Pengetahuaan bukan sekedar sekumpulan fakta hasil dari mengingat, akan
tetapi hasil dari proses menemukan atau mengkonstruksi. Dengan kata lain,
pembelajaran merupakan proses fasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar
peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui
penemuannya sendiri (discovery).
Tujuan pertama Inquiry/Discovery Learning adalah agar siswa
mampu merumuskan dan menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di
mana,bagaimana, mengapa, dsb. Dengan kata lain, Inquiry/Discovery
Learning bertujuan untuk membantu siswa berpikir secara analitis. Tujuan
kedua adalah untuk mendorong siswa agar semakin berani dan kreatif
berimajinasi.Dengan imajinasi siswa dibimbing untuk mengkreasi sesuatu
menggunakan pengetahuan yang diperolehnya. Penemuan ini dapat berupa
perbaikan atau penyempurnaan dari apa yang telah ada, maupun menciptakan
ide, gagasan, atau alat yang belum ada (Anam, 2015:9).
Proses mengumpulkan data, mengamati, dan meringkas informasi,
khususnya data numerik dalam Inquiry/Discovery Learning, efektif dalam
merangsang diskusi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang
diinginkan. Siswa perlu mengalami bagaimana menarik simpulan ilmiah
berdasarkan pengamatan atas fakta-fakta dan sekumpulan data yang diperoleh.

2. Langkah-langkah dalam Inquiry/Discovery Learning


Pada dasarnya sintaks Inquiry/Discovery Learning meliputi lima
langkah seperti nampak dalam Tabel 5 di bawah ini (Sutman, et.al.2008:52).
-13-
1. Merumuskan Merumuskan pertanyaan, masalah, atau topik
pertanyaan yang akan diselidiki.
2. Merencanakan Merencanakan prosedur atau langkah-langkah
pengumpulan dan analisis data.
3. Mengumpulkan Kegiatan mengumpulkan informasi, fakta,
dan menganalisis maupun data, dilanjutkan dengan kegiatan
data menganalisisnya.
4. Menarik simpulan Menarik simpulan-simpulan (jawaban atau
penjelasan ringkas)
5. Aplikasi dan Menerapkan hasil dan mengeksplorasi
Tindak lanjut pertanyaan-pertanyaan atau permasalahan
lanjutan untuk dicari jawabnya.
Menurut Sutman, 5 langkah di atas merupakan langkah umum, yang
bisa dibedakan menjadi 5 level yang mencerminkan kadar atau derajat
aktivitas siswa. Sutman mulai dengan level 0 yang mencerminkan derajad
keterlibatan siswa yang rendah karena 5 langkah di atas sepenuhnya dilakukan
dan dikontrol oleh guru, bukan siswa. Berturut-turut, pada level 1 guru
menyerahkan langkah pertama kepada siswa sampai dengan level 5, ketika
kelima langkah di atas sepenuhnya dilakukan oleh siswa di bawah bimbingan
guru (Sutman, et.al., 2008:39-52).

8. Pertemuan ke 8 ;
Materi : Tehnik Penyusunan Kisi-kisi soal
1. Menyusun Kisi-Kisi Soal
Kisi-kisi adalah Suatu format berupa matriks yang memuat pedoman
untuk menulis soal atau merakit soal menjadi suatu tes. Kisi-kisi berfungsi
sebagai pedoman penulisan soal dan atau dalam melakukan perakitan tes.
2. Syarat-syarat kisi-kisi yang baik :
a. Mewakili isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan;
b. Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami;
c. Soal dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan
3. Komponen kisi-kisi terdiri dari : - Kelompok Identitas :
- Jenis institusi
- Program/Jurusan
- Bidang studi/matapelajaran
-14-
- Tahun Pelajaran
- Kurikulum yang diacu/dipergunakan
- Jumlah soal
- Bentuk soal
4. Prinsip pembuatan kisi-kisi soal adalah UKRK yaitu:
-Urgen: artinya bagian yang penting dari pembelajaran yang harus dikuasai.
-Kontinuitas: berkelanjutan dari pelajaran yang sebelumnya.
-Reliabel: keandalan soal. Artinya bisa membedakan kemampuan siswa. tidak
terlalu mudah tetapi juga tidak terlalu sukar.
-Keterpakaian: berhubungan dengan dunia nyata siswa

5. Perangkat
Perangkat yang harus kita siapkan untuk membuat kisi-kisi soal(untuk
mempermudah kita dalam membuat kisi-kisi):
- Silabus
- KKO=Kata Kerja Operasional
- Materi Pelajaran yang akan diujikan

9. Pertemuan ke 9 .
Materi : Tehnik Penyusunan/Penulisan soal
Dalam penyusunan soal /Penulisan soal membutuhkan kaidah-kaidah.
Kaidah-kaidah yang perlu diperhatikan dalam penyusunan soal meliputi:

1. Kaidah penulisan soal uraian seperti berikut :


A. Materi
a. Soal harus sesuai dengan indikator.
b. Setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan.
c. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan peugukuran.
d. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang sekolah dan kelas.
B. Konstruksi
a. Menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut jawaban terurai.

-15-
b. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
c. etiap soal harus ada pedoman penskorannya.
d. Tabel, gambar, grafik, peta, ilustrasi, narasi atau yang sejenisnya
disajikan dengan jelas, terbaca, dan berfungsi.
C. Bahasa
a. Rumusan kalimat soal harus komunikatif.
b. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku).
c. Tidak menimbulkan penafsiran ganda.
d. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
e. Tidak mengandung ungkapan yang menyinggung perasaan siswa.

2. Kaidah penulisan soal Pilihan Ganda


A. Materi
a. Soal harus sesuai dengan indikator
b. Pengecoh harus berfungsi
c. Terdapat 1 jawaban benar
B. Kontruksi
a. Pokok soal jelas dan tegas
b. Pokok soal hanya pernyataan yang diperlukan saja
c. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke jawban yang benar
d. Tidak boleh terdapat arti ganda
e. Jawaban harus logis dan homogeny
f. Panjang jawaban harus relatif sama
g. Tidak boleh mengandung pernyatan semua benar maupun semua salah
h. Jawaban berbetuk angka dan waktu harus disusun secara berurutan
i. Gambar, grafik, table, narasi, ilustrasi harus berfungsi dan jelas
j. Pokok soal tidak boleh mengandung kata yang mengungkapkan
ketidakpastian
k. Butir soal jangan bergantung pada jawaban sebelumnya
C. Bahasa
a. Sesuai dengan EYD
b. Bahasa harus komunikatif
-16-
c. Letakkan kata pada pokok soal

10. Pertemuan ke 10
Materi : Evaluasi/Penilaian hasil belajar.
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran
(pengumpulan data dan informasi), pengelolan, penafsiran dan pertimbangan
untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa
setelah melakukan kegiatn belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran
ang telah ditetapkan. Hasil belajar, menunjukkan pada prestasi belajar,
sedangkan prestasi belajar itu merupakan indicator adanya dan derajat
perubahan tingkah laku siswa.
A. Fungsi Evaluasi Hasil Belajar
1) Untuk diagnostic dan pengembangan.
2) Untuk seleksi.
3) Untuk kenaikan kelas.
4) Untuk penempatan.
B. Tujuan Evaluasi hasil belajar adalah :
1) Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai
tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar.
2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-
kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun
masing-masing individu.
3) Memberikan infiormasi yang dapat dipergunkan untuk mengetahui
kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitannya dan
menyarankan kegiatan-kegiatan remedial (perbaikan).
4) Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuannya
sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan.

-17-
5) Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa,
sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga
masyarakat dan pribadi yang berkualitas.
6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih
sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan
bakatnya.
C. Sasaran atau objek evaluasi hasil belajar
Sasaran atau objek evaluasi hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang.
Masing-masing bidang terdiri dari sejumlah aspek. Aspek-aspek tersebut
sebaiknya dapat diungkapkan melalui penilaian tersebut.
1) Ranah Kognitif (Pengetahuan/ Pemahaman)
2) Ranah Afektif (sikap dan nilai)
3) Ranah Keterampilan
D. Teknik-Teknik Evaluasi belajar
Dalam evaluasi secara garis besar, mempunyai dua macam teknik
evaluasi, yaitu: teknik tes dan teknik non tes.
1. Teknik Tes
Sebagai alat pengukur dan penilai, tes ada beberapa macam model
menurut pemakain dan waktu atau kapan digunakannya tes tersebut Model-
model tes tersebut, yaitu: a. Tes Seleksi,
b. Tes Awal,
c. Tes Akhir,
d. Tes Diagnostik,
e. Tes Formatif,
f.Tes Sumatif.
2. Teknik Non-Tes
Non tes adalah alat mengevaluasi yang biasanya di gunakan untuk
menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa
non-tes sebagai alat evaluasi, diantaranya: a. skala bertingkat,
b. kuesioner,
c. daftar cocok,
-18-
d. wawancara,
e. pengamatan,
f. riwayat hidup.

-19-

Anda mungkin juga menyukai