Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HATI NURANI

Dosen Pengajar:

Maria Adelheid Ensia, S.Pd, M.Kes

Disusun Oleh:

Annisa Fransiska Putri (2022-01-14201-


148) Diva Putri Hambali (2022-01-
Lina Agustin (2022-01-14201-170)
14201-157) Enjelika Sinta
Nadia S. (2022-01-14201-172)
(2022-01-14201-161) Jonatan Oktoberi S.
Randa (2022-01-14202-177)
(2022-01-14201-166) Kanza
Rio Rianto (2022-01-14201-180)
(2022-01-14201-167)
Yuda Pratama (2022-01-14202-192)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA TAHUN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat kesehatan hingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Hati Nurani. Tugas ini pun dapat membantu para pembaca
agar semakin menambah wawasan pengetahuan dan mengerti akan hal-hal yang akan dibahas
dan dapat mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk masalah yang dibahas didalamnya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd, M.Kes selaku
dosen pengajar mata kuliah Etika Hukum Kesehatan.Kami berharap bahwa makalah ini dapat
berguna bagi para pembaca dan sesuai dengan kata orang bijak, tidak ada yang sempurna
dalam hidup. Oleh karena itu, kritik dan saran dari segala pihak kami terima dengan senang
hati.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3

1.1 Latar Belakang........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................5

1.3 Tujuan Pembelajaran..............................................................................................6

1.4 Manfaat Pembelajaran............................................................................................7

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................8

2.1 Definisi...................................................................................................................9

2.2 Bentuk Hati Nurani.................................................................................................10

2.3 Fungsi Hati Nurani.................................................................................................11

2.4 Sifat Hati Nurani.....................................................................................................12

2.5 Hati Nurani Dalam Manajemen..............................................................................13

2.6 Unsur-Unsur Manajemen Hati Nurani...................................................................14

2.7 Peran Hati Nurani Dalam Kehidupan.....................................................................15

2.8 Tujuan Dari Hati Nurani.........................................................................................16

2.9 Manfaat Dari Hati Nurani.......................................................................................17

BAB III PENUTUP...........................................................................................................18

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................19

3.2 Saran.......................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

Salah satu kelebihan manusia dibandingkan makhluk atau organisme lain adalah memiliki
hati nurani untuk mempertimbangkan baik-buruknya keputusan tindakan. Tanpa hati nurani,
manusia mudah sekali terseret mengikuti dorongan naluriahnya sehingga mirip hewan yang
secara alamiah selalu mengikuti dorongan naluriahnya tanpa memperhatikan situasi dan
kondisi Sebagai makhluk sosial, manusia senang hidup berkelompok, membentuk komunitas,
dan membina kerja sama. Konsekuensinya, jika terdapat kumpulan atau kelompok
masyarakat, maka dibutuhkan pemimpin. Oleh karena itu, dibutuhkan "Manajemen Hati
Nurani" untuk mengelola relasi dan interaksi di dalam organisasi agar tercipta ketertiban dan
keharmonisan.

1.1 Latar Belakang

Telah disampaikan pada pendahuluan di atas bahwa hati nurani adalah penghayatan tentang
hubungan baik atau buruk dengan tingkah laku konkret kita. Hati nurani memerintahkan atau
melarang kita melakukan sesuatu kini dan disini. Iya tidak berbicara tentang yang
umum,melainkan tentang situasisi yangsanggat konkrek.misalnya situasi seorang hakim
ketika ditahan hendak menyuapnya.Hati nurani berkorelasi dengan kenyataan bahwa manusia
mempunyai kesadaran.Hanya manusia yang mempunyai kesadaran. Hewan tidak. Kesadaran
berarti kesanggupan mengenal diri sendiri dan karena itu berefleksi tentang dirinya. Manusia
bukan hanya melihat pohon di kejahuan sana, melainkan menyadari bahwa dialah yang
melihatnya. Dalam diri manusia terjadi semacam penggandaan , ia bisa kembali kepada
dirinya sendiri. Manusia bisa menjadi subjek yang mengamati juga sebagai objek yang di
hati.Kesadaran di ambil dari kata latin scire(mengetahui) dan awal con (turut, bersama
dengan). Conscientia berarti turus mengetahui. Kata ini di pakai untuk menunjukan hati
nurani. Dalam diri manusia,seolah olah ada instasi yang menilai tidak hanya dari segi norma
perbuatan yang dilakukan , melainkan pujian dan sanksi.

1.2 Rumusan Masalah

a) Apa itu hati nurani?


b) Apa saja bentuk-bentuk hati nurani?
c) Apa fungsi hati nurani?
d) Apa saja sifat-sifat hati nurani?
e) Bagaimana hati nurani dalam manajemen?
f) Apa saja unsur manajemen hati nurani?
g) Apa peran hati nurani dalam kehidupan?
h) Apa saja tujuan dari hati nurani?
i) Apa manfaat dari hati nurani?

1.3 Tujuan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran ini diharapkan agar mahasiswa mampu :

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan hati nurani


2. Mengetahui peran hati nurani dalam etika kehidupan
3. Mengetahui manajemen hati nurani

1.4 Manfaat Pembelajaran

Manfaat penulisan makalah :

1. Makalah ini bisa dimanfaatkan sebagai acuan melakukan aktivitas berikutnya


khususnya dalam hal etika kehidupan.
2. Makalah ini mampu memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para generasi muda
agar mengetahui pentingnya etika hati nurani.

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Definisi

"Hati" adalah perasaan, jiwa, batin, atau tempat menyimpan pengertian. Sedangkan "nurani"
berasal dari kata "nur", yang berarti cahaya. Jadi, hati nurani adalah perasaan, jiwa, atau batin
manusia yang telah diterangi oleh cahaya sehingga memancarkan kejujuran. Itulah sebabnya,
hati nurani sering juga disebut sebagai perasaan hati yang sedalam-dalamnya atau lubuk hati
yang terdalam karena di dalam hati bersemayam cinta, kejujuran, ketulusan, dan kepedulian
yang mendalam terhadap sesama. Kepedulian, ketulusan, kejujuran dan empati yang
diekspresikan hati nurani, bukanlah pura-pura atau manipulatif yang dilandasi oleh
kepentingan tersembunyi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hati nurani merupakan
benteng terakhir penjaga dan pengendali moral pemimpin agar tidak melenceng atau
terjerumus melakukan tindakan bejat, biadab, tidak bermoral, tidak manusiawi, atau
berperilaku bertentangan dengan norma-norma dan kepatutan sosial dari keuntungan
sendiri.Hati nurani sangat berperan bagi perkembangan hidup manusia. Berhadapan dengan
berbagai macam perkembangan dunia dewasa ini, kesadaran akan keberadaan hati nurani
sebagai pegangan dasar dalam mengambil keputusan dan bertindak haruslah menjadi yang
pertama.

2.2 Bentuk Hati Nurani

Dapat dibedakan dua macam hati nurani yaitu hati nurani retrospektif dan hati nurani
prospektif. yang pertama menilai perbuatan-perbuatan yang telah di lakukan. Contoh, saya
telah berbohong kepada teman. Lalu hati nurani menghukum saya dengan perasaan bersalah.
Tindakan restrospektif hati nurani dalam bentuk menghukum, menuduh, atau mencela, juga
memuji dan kedua melihat ke masa depan dan menilai perbuatan perbuatan yang akan
dilakukan Bentuknya adalah mengajak atau mengatakan jangan. Contoh ketika seorang
hakim ditawari suap, hati nuraninya akan mengatakan jangan.
Hati nurani bersifat personal, artinya selalu berkaitan erat dengan pribadi bersangkutan.
Hati nuraninya hanya berbicara tentang dirinya sendiri, dan tidak memberikan penilaian
tentang perbuatan orang lain. Kita bisa memberikan pertimbangan kepada orang lain, tetapi
integritas kita tidak akan lebih mahal bila orang lain melakukan perbuatan menurut kita tidak
baik. Hati nurani harus dididik, seperti juga akal budi memerlukan pendidikan. Sebab ada
juga hati nurani yang buruk, misalnya apa yang dalam psikiatri di sebut moral penyakit jiwa
kelainan jiwa yang membuat orang buta terhadap yang baik dan buruk Anak yang di besarkan
dalam keluarga pencuri, misalnya sulit mempunyai hati nurani yang baik tentang hak milik Ia
akan seenaknya saja mengambil hak orang lain.

Menurut Gabriel Madmier (1895-1958) tempat yang serasi untuk pendidikan hati nurani
adalah keluarga, bukan sekolah. Pendidikan hati nurani harus dijalankan sedemikian rupa
sehingga anak menyadari tanggung jawabnya sendiri. Mulannya suatu perbuatan diancam
dengan sanksi fisik lama kelamaan ketakutan itu harus diganti dengan kecintaan akan nilai
nilai baik.

2.3 Fungsi Hati Nurani

Hati nurani memiliki 2 aspek:

1. Aspek yang berhubungan dengan apa yang telah dilakukan oleh seseorang yang
memiliki hati nurani tsb.

2. Akibat langsung atau efek yang berhubungan dengan allah, sebagai pencipta dirinya

Yang dimaksud dalam hal ini adalah apa yang telah saya lakukan harus saya pertanggung
jawabkan. Dan yang dimaksd dalam hal yang kedua adalah kepada siapa saya harus
bertanggung jawab.Jadi hati nurani sendiri memiliki fungsi untuk mengingatkan akan hal
yang boleh atau tidak untuk dilakukan. Sebagai saran untuk pertimbangan atau bahan
berpikir sebelim bertindak.

2.4 Sifat Hati Nurani

1) Bersifat pribadi
Bersifat personal artinya, selalu berkaitan erat dengan pribadi yang bersangkutan. Norma
norma dan cita yang saya terima dalam hidup sehari hari dan seolah-olah melekat pada
pribadi saya, akan tampak juga dalam keputusan keputusan hati nurani saya. Seperti kita
katakan bahwa tidak ada dua manusia yang sama, begitu pula tidak ada hati nurani yang
bersifat sama, ada alasan lainNlagi untuk mengatakan bahwa hati nurani bersifat personal
yaitu hati nuraninya memberi penilaiannya tentang perbuatan saya sendiri maksudnya hati
mirani tidak memberikan penilaiannya tentang perbuatan orang lain.

2) Bersifat adi pribadi

Bersifat adi personal lain bersifat pribadi hati nurani juga olah olah melebiHai pribadi kita,
seolah olah merupakan instansi di atas kita Aspek hati nurani bearti hati yang terangi (nur
cahaya). Hati nurani seolah olah ada cahaya dari sinar yang memperluas budi dan hati kita
Aspek yang sematampak juga dalam nama nama lam untuk menunjukkan hati nurani suara
hati, kata hati suara batin.

2.5 Hati Nurani Dalam Manajemen

Pentingnya "Hati Nurani" diterapkan di dalam manajemen atau kepemimpinan adalah karena
hati nurani menuntun pe- mimpin arif dan bijaksana dalam melaksanakan kepemimpinannya.
"Manajemen Hati Nurani" tidak hanya sekadar seni dan ilmu pengetahuan (art and science)
berdasarkan fungsi- fungsi manajemen yang sudah lazim diterapkan di organisasi melainkan
hati nurani (conscience). Patut diketahui, untuk mencapai tujuan, baik individu, kelompok,
organisasi, bahkan negara, proses manajemen tidak selalu didominasi oleh pertimbangan
rasional atau intelektual, melainkan juga hati nurani. Melibatkan hati nurani berarti
mengikutsertakan empati, keadilan, kejujuran, batiniah, dan kemanusiaan ke dalam proses
manajemen.Bagaimanapun, melibatkan hati nurani dalam pengambilan keputusan atau ketika
manajemen menetapkan kebijakan me rupakan tindakan yang sangat mulia dan terpuji.
Mengapa? Oleh karena hati nurani akan menuntun pemimpin bertindak jujur dan positif.

2.6 Unsur-Unsur Manajemen Hati Nurani


Terdapat lima unsur utama yang menunjang atau mendukung "Manajemen Hati Nurani",
yakni sebagai berikut:

a. H = Hikmat

b. E =Empati

c. A = Aktif

d. R = Rendah hati

e. T =Tanggap

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, kelima unsur-unsur ini diuraikan sebagai
berikut:

1). Hikmat

Hikmat berfungsi sebagai penuntun ketika manajemen (pemimpin) membuat keputusan,


menetapkan kebijak an, atau menentukan pilihan. Manajemen yang baik, memiliki hikmat
karena setiap keputusan atau ketetap an manajemen langsung bersentuhan dengan keadilan.

2). Empati

Empati erat sekali kaitannya dengan kepedulian. Artinya, merasakan apa yang dirasakan
orang lain atau apa yang sedang menjadi pergumulan batin orang lain. Di dalam empati
terdapat pengertian, berbagi rasa (sharing) atau berbagi pengalaman, karena dorongan hati
nurani.

3). Aktif

Aktif bermakna giat, dinamis, atau mampu beraksi dan bereaksi dengan cepat dan tepat

4). Rendah hati

kerendahan hati membuat seseorang menyadari ketidaksempurnaan dan membimbing


seseorang untuk mencoba menjadi orang yang lebih baik.

5). Tanggap
artinya mempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan hati
nurani dan melaksanakan apa yang disuruh hati nurani.

2.7 Peran Hati Nurani Dalam Kehidupan

Peran hati nurani menjadi demikian penting karena keberadaannya merupakan dasar dari
tindakan moral bagi manusia. Manusia dituntut untuk hidup seturut tuntunan hati nurani
yang baik agar terbebas dari berbagai macam kekacauan di dalam dunia atau kerugian
bagi diri sendiri, orang lain dan alam lingkungan. Selain itu, para teolog skolastik melihat
hati nurani sebagai alat moral yang menilai sebuah tindakan sebagai yang baik atau yang
buruk. Dalam hal ini manusia harus memiliki kecakapan moral yang baik dalam
mengambil keputusan, mengambil tindakan dan kesediaan untuk
mempertanggungjawabkan kekeliruan yang telah dilakukan.Setiap tindakan yang
diputuskan oleh manusia, harus didasarkan pada hati nurani yang baik dan bertujuan
untuk mencari kebenaran. Manusia diarahkan untuk mencari kebenaran dalam setiap
pilihan bebasnya.Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan moral yang dapat
dipahami dan diterima oleh orang banyak. Dalam hal ini, hukum yang bersifat objektif
harus diutamakan dan tidak dapat dinomor duakan oleh hukum subjektif yang berujung
pada pembenaran diri. Sebab, pembenaran diri adalah sikap yang berusaha membenarkan
kesalahan pribadi karena keteledorannya dalam melaksanakan hukum objektif.

2.8 Tujuan Dari Hati Nurani

Tujuan hati nurani adalah untuk membantu seseorang membuat keputusan yang baik,
berdasarkan pada prinsip-prinsip moral dan etika. Hati nurani adalah kemampuan alami
manusia untuk membedakan antara benar dan salah, dan untuk merasa tertarik pada
tindakan yang benar.

2.9 Manfaat Dari Hati Nurani

a) Membantu seseorang membuat keputusan yang baik: Hati nurani membantu


seseorang dalam membuat keputusan yang benar, karena seseorang akan
berpegang pada prinsip-prinsip moral dan etika yang diyakini.
b) Membantu seseorang merasa damai: Hati nurani dapat memberikan rasa damai
kepada seseorang karena ia tahu bahwa ia telah membuat keputusan yang benar.
c) Menumbuhkan empati: Hati nurani membantu seseorang untuk memahami
pandangan orang lain, dan mempertimbangkan bagaimana keputusan yang
diambil dapat mempengaruhi mereka.
d) Menghargai kehidupan: Hati nurani membantu seseorang untuk menghargai
kehidupan, dan untuk mempertimbangkan dampak dari tindakan yang diambil
pada orang lain dan lingkungan.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hati nurani adalah kesadaran moral yang membuat kita menyadarinya dengan baik atau
buruk (secara moral) dalam prilaku kita dan karena itu bisa meyuluhi dan membimbing
perbuatan perbuatan kita di bidang moral.Karena itu hati nurani berkaitan erat dengan
kenyataan manusia mempunyai kesadaran. Untuk mengetahui hal ini perlu kita bedakan antar
pengenalan dan kesadaran Kita mengenal bila kita melihat, mendengar atau merasakan
sesuatu. Tetapi pengenalan ini tidak merupakan monopoli manusia. Seekor binatang pun bisa
didengar bunyi atau mencium bau busuk dan karena itu bisa mengenal. Malah ada binatang
yang dalam hal pengenalan mdrawi lebih unggul dan pada manusia. Tetapi hanya manusia
yang memiliki kesadaran. Dengan kesadaran kita maksudkan kesanggupan manusia untuk
mengenal dirinya sendiri dan karena itu berefleksi tentang dirinya.

3.2 SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa
sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Karami, A., & Rezvani, M. (2015). The Role of Conscience in Decision Making.
Journal of Ethics and Social Philosophy, 9(2), 1-6.

Siahaan, E. (2016). Peran Hati Nurani Dalam Kepemimpinan. Jurnal Ilmiah


Peuradeun, 4(3), 415-424.

Drs. E.B, Surbakti, M.A.(2013). Manajemen dan Kepemimpinan Hati Nurani.


Jakarta.

PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai