Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai PDF
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai PDF
ABSTRACT
Every organization has a characteristic that distinguishes it from other organizations, this
characteristic becomes the identity of the organization. Organizational culture can help
employee performance because it creates a large level of motivation for employees to
provide the best ability to take advantage of the opportunities provided by the organization.
The purpose of this study is to find out facts, data, and matters relating to organizational
culture variables and employee performance. Researchers used a type of survey research
with a quantitative approach, namely research that uses words or sentences along with
numbers by using samples and using questionnaires as a primary data collection tool. The
data collection is done by the method of observation, questionnaires. The results showed
that, the effect of constructive culture (X1) on employee performance (Y) of 0.445 or 44.5%
with a significance value of 0.007. Demonstrates that a better constructive culture will have
an impact on improving employee performance. The influence of passive-defensive culture
(X2) on employee performance (Y) of 0.332 or 33.2% with a significance value of 0.017.
Show that the better passive-defensive culture will have an impact on improving employee
performance. The influence of Aggressive-defensive culture (X3) on employee performance
(Y) of 0.568 or 56.8% with a significance value of 0.003. Show that the better the
aggressive-defensive culture will have an impact on improving employee performance. In
conclusion, there is an influence of organizational culture simultaneously and partially on
employee performance at the Gorontalo District Dungingi Office.
Keywords: Organizational Culture; Employee Performance
atau sampel tertentu, pengumpulan data defensif (X2), dan budaya agresif-defensif
menggunakan instrumen penelitian, (X3) terhadap kinerja pegawai (Y), maka
analisis data bersifat pengujian dilakukan dengan uji analisis
jalur (Path Analisys), dengan terlebih
Teknik Pengumpulan Data dahulu mengkonversi data skala ordinal
Observasi, yakni kegiatan ke skala interval melalui Method
pengamatan terhadap budaya organisasi Successive Interval (MSI). Analisis jalur
dan kinerja pegawai. Observasi atau digunakan dengan pertimbangan bahwa
pengamatan merupakan alat pelengkap pola hubungan antar variabel dalam
di dalam penghimpunan data penelitian. penelitian adalah bersifat korelatif dan
Menurut Nisbet dan Watt kausalitas. Data yang terkumpul
(Sugiyono,2009:115) di dalam dianalisis hubungan kausalnya antara sub-
melakukan pengamatan harus sub variabel yang dilakukan dengan
menggunakan catatan tak berstruktur menggunakan anlisis jalur (path analisys)
dalam tahap pertama yang terbuka, yang memperlihatkan pengaruh. Gambar
dalam tahap kedua memberikan di atas juga memperlihatkan bahwa sub-
perhatian pada sejumlah kategori terpilih. sub variabel tersebut tidak hanya
Wawancara adalah suatu teknik dipengaruhi oleh X1, X2, dan X3 tetapi
pengumpulan informasi dengan tekhnik ada variabel epselon (ε) yaitu variabel
bertanya yang bebas, tetapi berdasarkan yang tidak diukur dan diteliti.
suatu pedoman (sesuai dengan ruang
lingkup penelitian) guna mendapatkan HASIL PENELITIAN DAN
informasi yang dibutuhkan. Wawancara PEMBAHASAN
ini mempergunakan pedoman
wawancara berstruktur yakni Untuk mengetahui pengaruh budaya
menggunakan pedoman wawancara organisasi terhadap kinerja pelayanan
dimaksudkan untuk memperoleh publik Pada Kantor Camat Dungingi Kota
informasi sebanyak mungkin mengenai Gorontalo, maka berikut ini akan
permasalahan yang diamati. Kuesioner dikemukakan analisis hasil statistik. Hasil
adalah teknik pengambilan data dengan analisis tersebut akan diketahui apakah
membuat daftar pertanyaan yang variabel-variabel bebas (independen)
diberikan pada anggota sampel yang memberikan pengaruh yang nyata
bersedia memberikan respons (responden) (signifikan) terhadap variabel terikat
atau jawaban. (dependen). Hasil olahan data kerangka
hubungan kausal antara X1, X2, dan X3
Metode Analisis Data terhadap Y dapat dibuat melalui
Untuk memastikan sub-sub variabel persamaan struktural sebagai berikut:Y=
apakah ada pengaruh fungsi 0,445X1+0,332X2 +0,568X3+0,435ɛ
kepemimpinan (X) yang tediri dari
budaya konstruktif (X1), budaya pasif- Pengaruh budaya organisasi (X) yang
terdiri dari budaya konstruktif (X1),
budaya pasif-defensif (X2), dan budaya besar dengan nilai probabilitas sig atau
agresif-defensif (X3) secara simultan (0,05 > 0,017) artinya signifikan. Jadi
terhadap kinerja pelayanan publik (Y) terbukti bahwa budaya pasif-defensif (X2)
Hasil uji Fhitung menunjukkan hasil berpengaruh signifikan terhadap kinerja
sebesar 14,745 sedangkan Ftabel sebesar pegawai (Y). Diterima.
2.880 dengan taraf signifikan adalah Hasil olahan data diperoleh bahwa
0,000. Berdasarkan uji F tersebut budaya agresif-defensif (X3) mempunyai
menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel nilai sig sebesar 0,003, kemudian
(14,745 > 2.880) dan tingkat signifikan dibandingkan dengan nilai probabilitas
sebesar 0,000 < α = 0,05. Ini berarti 0,05 ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih
bahwa pada tingkat kepercayaan 95 %, besar dengan nilai probabilitas sig atau
secara statistik variabel budaya organisasi (0,05 > 0,003) artinya signifikan. Jadi
(X) yang terdiri dari budaya konstruktif terbukti bahwa budaya agresif-defensif
(X1), budaya pasif-defensif (X2), dan (X3) berpengaruh signifikan terhadap
budaya agresif-defensif (X3) secara kinerja pegawai (Y). Diterima.
simultan (bersama-sama) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja Temuan penelitian yang dapat
pegawai publik. Diterima. dikemukakan adalah adanya pengaruh
langsung positif dan signifikan secara
Pengaruh Budaya Organisasi (X) yang simultan antara variabel budaya
terdiri dari Budaya Konstruktif (X1), organisasi (X) yang terdiri dari budaya
Budaya Pasif-Defensif (X2), dan konstruktif (X1), budaya pasif-defensif
Budaya Agresif-Defensif (X3) Secara (X2), dan budaya agresif-defensif (X3)
Parsial Terhadap Kinerja Pelayanan terhadap variabel kinerja pegawai (Y).
Publik (Y) Hasil uji persamaan struktural
Hasil olahan data diperoleh bahwa menunjukkan bahwa ketiga sub-variabel
budaya konstruktif (X1) mempunyai nilai tersebut secara simultan berperan
sig sebesar 0,007, kemudian menjelaskan adanya makna pengaruh
dibandingkan dengan nilai probabilitas terhadap kinerja pelayanan. Besarnya
0,05 ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih pengaruh ketiga sub-variabel dari variabel
besar dengan nilai probabilitas sig atau budaya organisasi terhadap kinerja
(0,05 > 0,007) artinya signifikan. Jadi pelayanan publik sebesar 0,565 atau
terbukti bahwa budaya konstruktif(X1) 56,5%. Sedangkan variabel luar yang
berpengaruh signifikan terhadap kinerja tidak dijelaskan dalam model 0,435 atau
pegawai (Y). Diterima. 43,5%. Besarnya pengaruh ini
Hasil olahan data diperoleh bahwa menunjukkan bahwa semakin
budaya pasif-defensif (X2) mempunyai ditingkatkan budaya organisasi maka
nilai sig sebesar 0,017, kemudian kinerja pegawai pada Kantor Camat
dibandingkan dengan nilai probabilitas Dungingi Kota Gorontalo semakin
0,05 ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih meningkat.
yang diberikan oleh suatu budaya yang masyarakat; Kiranya Camat Dungingi
kuat memastikan bahwa semua karyawan lebih memperhatikan budaya pasif-
diarahkan kearah yang sama. Pada defensif di Kantor Camat Dungingi,
akhirnya budaya merupakan perekat dimana memberikan pengaruh yang kecil
sosial yang membantu mempersatukan terhadap kinerja pegawai. Camat harus
organisasi. lebih memberi ruang kepada pegawai
berinteraksi dengan orang lain dengan
SIMPULAN cara yang tidak menantang keamanan
mereka sendiri.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat ditarik kesimpulan; DAFTAR PUSTAKA
Terdapat pengaruh budaya organisasi (X)
yang terdiri dari budaya konstruktif (X1), Achmad, Sobirin. 2007. Budaya
budaya pasif-defensif (X2), dan budaya Organisasi. Unit Penerbit Dan
agresif-defensif (X3) secara simultan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
terhadap kinerja pegawai (Y) pada Kantor Manajemen YKPN.Yokyakarta.
Camat Dungingi Kota Gorontalo serta Ardana, K.I., Mujiati N., Utama, M.W.,
terdapat pengaruh budaya organisasi (X) 2012. Manajemen Sumber Daya
yang terdiri dari budaya konstruktif (X1), Manusia. Cetakan
budaya pasif-defensif (X2), dan budaya Pertama. Yogyakarta: PT. Graha
agresif-defensif (X3) secara parsial Ilmu.
terhadap kinerja pegawai (Y) pada Kantor Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Camat Dungingi Kota Gorontalo Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
SARAN Abdussamad, Juriko. 2019. Kualitas
Pelayanan Publik di Kantor Dinas
Berdasarkan kesimpulan yang telah Kependudukan dan Catatan Sipil
diuraikan sebelumnya, maka saran dalam Kabupaten Gorontalo. PUBLIK:
penelitian ini sebagai berikut; Sebaiknya Jurnal Manajemen Sumber Daya
Camat Dungingi lebih menerapkan Manusia, Administrasi dan
budaya yang dalam organisasi. Karena Pelayanan Publik. Sekolah Tinggi
dengan penerapan budaya organisasi, pola Ilmu Administrasi Bina Taruna
keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang Gorontalo. Volume VI Nomor 2
diyakini dan dijiwai oleh seluruh Desember 2019. https://stia-
anggotanya dalam melakukan pekerjaan binataruna.e-
sebagai cara yang tepat untuk memahami, journal.id/PUBLIK/article/view/6
memikirkan, dan merasakan terhadap Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan
masalah-masalah terkait, sehingga akan Good Governance Melalui
menjadi sebuah nilai atau aturan di dalam Pelayanan Publik. Yogyakarta:
organisasi menjadi pedoman dalam Gadjah Mada University Press.
memberikan pelayanan yang baik kepada