OLEH:
NELY ELLIANA
NIM : PO.71.39.0.14.067
The Last, thanks to caffein, chocolate, snack, korean drama, and Park
Jihoon that always accompany me to stay and never give up with KTI and also
always there for me when I’m in a bad mood.
BIODATA
Agama : Islam
Ibu : Hermiati
Jumlah Saudara :1
Anak-ke :2
E-mail : elliananely@gmail.com
Nomor Hp : 0821-8711-1498
Riwayat Pendidikan
Kesimpulan : Ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dosis I
275mg/200gBB, dosis II 550mg/200gBB, dan dosis III 1100mg/200gBB mampu
menurunkan kadar LDL tikus. Dari ketiga dosis tersebut yang mampu
menurunkan kadar LDL lebih baik dari simvastatin dosis 2,38mg/200gBB adalah
ekstrak dosis III 1100mg/200gBB.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.)
Terhadap Kadar LDL Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi
Propiltiourasil” sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
BIODATA
ABSTRAK
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Jenis Penelitian................................................................................ 35
B. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 35
C. Objek Penelitian .............................................................................. 35
D. Cara Pengumpulan Data .................................................................. 36
E. Alat dan Bahan ................................................................................ 36
ii
F. Prosedur Kerja ................................................................................ 37
G. Variabel Penelitian .......................................................................... 46
H. Definisi Operasional ........................................................................ 46
I. Kerangka Operasional ..................................................................... 48
J. Cara Pengolahan ............................................................................. 49
K. Rencana Kegiatan............................................................................ 50
A. Hasil ............................................................................................... 50
B. Pembahasan .................................................................................... 55
A. Kesimpulan ..................................................................................... 60
B. Saran ............................................................................................... 61
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
makanan cepat saji (fast food) yang banyak mengandung kadar lemak jenuh
terutama penyakit jantung koroner atau PJK yang jumlah penderitanya sangat
banyak dibandingkan dengan penyakit jantung lainnya. PJK atau arteri koroner
Terhitung lebih dari 17,3 juta kematian per tahun diakibatkan oleh penyakit
jantung dan diperkirakan akan tumbuh lebih dari 23.600.000 pada tahun 2030
kematian di Eropa dan PJK adalah penyebab satu dari lima kematian dari
keseluruhan kematian kardiovaskular. Hampir 1,8 juta atau 20% dari semua
kematian di Eropa setiap tahunnya disebabkan oleh PJK (Townsend at all, 2015).
0,5% dan berdasarkan diagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5% (Badan
1
2
PJK terjadi akibat adanya penyumbatan pembuluh arteri oleh plak yang
pembuluh darah tidak muncul begitu saja. Kemunculan plak yang berupa
timbunan lemak atau kalsium melalui proses secara bertahap. Biasanya, diawali
kadar LDL (Low Density Lipoprotein) dalam tubuh. LDL merupakan salah satu
lemak lain dari hati ke sel-sel tubuh. Komponen kolesterol terbanyak terdapat
didalam LDL. Maka dari itu, kadar LDL yang meninggi akan membentuk dinding
pada bagian dalam arteri secara perlahan dan kemudian bersama senyawa lain
LDL dapat membentuk plak pada dinding arteri (Murray, 1997). Menurut Anwar
(2004), kadar LDL lebih tepat sebagai petunjuk untuk mengetahui resiko PJK
PTU merupakan obat antitiroid golongan tioamid. Aksi utama PTU ialah
cara meningkatkan pembentukan reseptor LDL pada sel-sel hati, sehingga terjadi
pemindahan LDL yang cepat dari plasma dan sekresi lipoprotein kolesterol oleh
obat-obatan sintetik seperti golongan klofibrat dan statin yang terbukti efektif
dalam menurunkan kadar LDL. Akan tetapi obat-obat seperti ini mengakibatkan
efek samping seperti gangguan pencernaan, miopati, dan kemerahan pada kulit
(Katzung, 2012). Tak hanya itu, mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka lama
Yuniastuti, 2012). Oleh karena itu, dapat dicari alternatif lain dengan
Salah satu alternatif yang dapat menurunkan kadar LDL dalam jangka
panjang adalah penggunaan bahan alami seperti buah jambu biji merah (Psidium
guajava L.) yang kaya akan likopen. Likopen berkaitan dengan kerja enzim HMG
(2013), ekstrak buah jambu biji merah segar mengandung terpenoid, tanin, dan
(Prasetio, 2015). Kuersetin dapat menurunkan kadar kolesterol total dan kadar
reduktase, yaitu enzim yang berperan dalam pembentukan kolesterol (Adele at all,
2002).
Pada penelitian hubungan pemberian jus jambu biji merah (Psidium guajava
bahwa jus jambu biji merah dengan dosis 0,78 mg/20gBB dapat menurunkan
2011). Penelitian pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava
L.) terhadap kadar kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida serum darah tikus
ekstrak buah jambu biji putih mampu menurunkan kadar LDL darah tikus
2010). Sedang menurut Adi (2008), mengkonsumsi buah jambu biji merah 100
Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) Terhadap Kadar LDL Tikus Putih
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) memiliki efek
terhadap penurunan kadar LDL dalam serum tikus putih jantan (Rattus
2. Berapa dosis yang mampu menurunkan kadar LDL dalam serum tikus putih
jantan (Rattus norvegicus) pada pemberian ekstrak buah jambu biji merah
simvastatin?
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
guajava L.) terhadap kadar LDL dalam serum tikus putih jantan (Rattus
2. Tujuan Khusus
simvastatin?
D. Manfaat Penelitian
1. Membuktikan secara ilmiah bahwa ekstrak buah jambu biji merah (Psidium
2. Menambah informasi ilmiah tentang manfaat ekstrak buah jambu biji merah
TINJAUAN PUSTAKA
Jambu biji bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini pertama
dan Uni Soviet antara tahun 1887-1942. Jambu biji kemudian menyebar di
Australia. Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium guajava. Psidium berasal dari
bahasa Yunani, yaitu “psidium” yang berarti delima. Sementara “guajava” berasal
6
7
1. Taksonomi Tanaman
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
2. Morfologi Tanaman
mm, daun yang muda berambut, daun yang tua permukaan atasnya menjadi
bundar telur sungsang, panjang 1,5 cm sampai 2 cm. Buah berbentuk bulat
atau bulat telur, kalau masak berwarna kuning, panjang 5 cm sampai 8,5 cm,
3. Nama Tumbuhan
P.Pyriferum L
adalah jambu biji pasar minggu, jambu australia, jambu kristal taiwan,
jambu bangkok, jambu sukun, jambu sari, jambu apel, jambu palembang,
kultivar jambu biji kebun rakyat pada tahun 1920-1930. Bobot buah
10
lembut, dan beraroma harum. Kulit buah tipis dan berwarna hijau
Jambu biji Australia memiliki ciri yang unik, yaitu batang, daun,
maupun buahnya berwarna merah tua. Jambu biji ini berasal dari
panjang 12–13 cm dan lebar 6–7 cm. Daging buah berwarna putih,
jambu biji yang hampir tidak berbiji (Rahmat, 2011). Jambu kristal ini
Rasanya manis agak asam dan renyah (Hadiati & Apriyanti, 2015).
d. Jambu Bangkok
Daging buah tebal, berwarna putih, dan bijinya sedikit. kulit buah
berwarna hijau muda mengilap bila sudah matang. Rasa daging buah
manis serta enak dengan tekstur keras dan renyah (Parimin, 2007).
5. Kandungan Kimia
Dalam setiap 100 gram bahan terdapat 49 kal kalori, 86 gram air, 0,9 gram
Selain itu, buah jambu biji merah juga kaya akan likopen yang dapat
bebas. Likopen dapat mencegah terjadina oksidasi LDL. Oleh karena itu
yang terdapat pada ekstrak buah jambu biji merah segar yaitu flavonoid,
mencakup banyak pigmen yang paling umum dan terdapat pada seluruh
kadar kolesterol total dan kadar kolesterol LDL dengan cara menghambat
seksresi Apo-B 100 pada sel CaCO-2 serta dapat menurunkan aktivitas
6. Khasiat Tanaman
darah pada pasien yang menderita penyakit deman berdarah. Orang zaman
penyakit Diabetes Melitus (DM). Kandungan gula alamiah dalam jambu biji
Jambu biji merah juga bisa dimaanfaatkan untuk sakit perut atau diare,
akan makin bagus jika makan yang masih muda. Tak hanya itu, jambu biji
B. Ekstrak
1. Definisi
zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut
yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan
baku yang telah ditetapkan. (Depkes RI, 1995). Cairan penyari yang
digunakan adalah air, eter, atau campuran etanol dan air (Depkes RI, 1979).
Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang
terdapat pada bahan alam. Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip perpindahan
(Harbone, 1987).
14
2. Jenis Ekstraksi
a. Maserasi
berdasarkan pada apa yang telah diuraikan diatas. Setelah waktu ini
b. Perkolasi
dari atas mengalir lambat melintasi jamu yang umunya berupa serbuk
baru dan dengan demikian suatu ekstraksi total secara teoritis adalah
jamu yang membengkaknya kurang kuat atau voluminus maka cara ini
c. Sokletasi
C. Kolesterol
1. Pengertian Kolesterol
yang bisa dalam bentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak
16
jaringan dari asetil-KoA dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh lewat empedu
hewan dengan demikian terdapat dalam segala makanan yang berasal dari
hewan seperti kuning telur, daging, hati, dan otak (Murray, 1997).
terdapat pada pembuluh darah semua binatang dan juga manusia. Kolesterol
LDL serta fosolipida dari darah dan menyerahkan pada lipoprotein lain,
2. Lipoprotein
bebas dalam darah, dimana unsur ini segera mengimbangi unsur kolesterol
3. Penggolongan Lipoptotein
a. Kilomikron
hepatosit.
B100 dan beberapa apo C. Diperlukan lebih banyak apo C dari HDL
18
adipose dan untuk oksidasi dalam jaringan seperti di otot jantung dan
acid oleh reduktase HMG CoA. Produksi enzim tersebut dan reseptor
dalam sel. Biasanya, sekitar setengah dari eliminasi LDL dari plasma
19
banyak lagi kolesterol yang dikirim ke hati dari VLDL sisa dan
d. Lipoprotein Lp(a)
dalam serum manusia bervariasi dari nol hingga melebihi 200 mg/dL
hambatan trombolisis.
lipoprotein.
4. Transpor Lipoprotein
a. Jalur Eksogen
kapiler, jaringan dan otot polos, ikatan trigliserid – ester ini dipecah oleh enzim
partikel kaya kolesterol dan bila sampai dihepar diikat oleh reseptor khusus dan
diambil masuk ke dalam sel hepar. Sebagian kolesterol dalam hepar ini disekresi
ke dalam usus (umumnya sebagai asam lemak) atau dalam bentuk paket dengan
trigliserid dalam partikel VLDL dan disekresi dalam sirkulas darah (Staf Pengajar
b. Jalur Endogen
Trigliserida juga dikeluarkan dari jaringan lemak atau jaringan otot dengan
meninggalkan sisa berupa IDL yang kaya kolesterol. Sebagian IDL diikat oleh
reseptor LDL, dan dengan cepat diambil oleh sel hepar sedangkan sisanya tetap
tinggal dalam sirkulasi dan diubah menjadi LDL. Beberapa LDL terikat pada
reseptor LDL hepar dan dengan cepat diambil kembali oleh sel hepar sisanya tetap
berikatan dengan reseptor LDL dalam hepar atau sel lain dan dikeluarkan dari
sirkulasi. Kolesterol yang terlepas dari ikatan sel kebentuk HDL akan diesterifikas
oleh enzim LCAT. Ester ditransfer ke IDL kemudian LDL lalu akhirnya diambil
Sriwijaya, 2009).
22
5. Sintesis kolesterol
menghasilkan skualena.
C13, dan pada C8 kepada C14 ketika terjadi siklisasi yang dikatalisasi
a. Statin
trigliserida.
b. Fibrat
e. Niasin
D. Simvastatin
1. Definisi Simvastatin
asam butirat (1988) yang dibentuk yang produk fermentasi jamur tertentu
dan berdaya dalam menurunkan kadar LDL dan kolesterol total dalam 2–4
minggu (Tjay & Rahadja, 2007). Menurut Moffat, Osselton, & Widdop
Rumus struktur:
propilen glikol.
26
2. Mekanisme Kerja
parsial pada enzim dan oleh karenanya menurut teori dapat merusak sintesis
oleh hati (VLDL sisa), sehingga mengurangi simpanan LDL plasma. Oleh
karena ekstraksi lintas-pertama oleh hati dari obat tersebut besar, maka efek
dalam hati diduga merupakan ciri perbedaan ambilan yang bersifat khusus
pada jaringan. Penurunan kadar LDL yang terbatas pada pasien yang tidak
3. Penggunaan
secara tunggal maupun bersama dengan resin pengikat asam empedu atau
27
plasma. Wanita yang hamil, sedang menyusui, atau yang berencana untuk
hamil tidak bisa diberi agen tersebut. Penggunaan pada anak dibatasi hanya
diberikan pada sore hari apabila menggunakan dosis tunggal satu kali sehari.
4. Efek Samping
tertentu seperti fibrat dan asam nikotinat. Efek samping lain yang dapat
terjadi adalah gangguan saluran cerna, sakit kepala, neuropati perifer dan
sindrom lupus (Katzung, 2014). Selain efek umum juga rambut rontok
E. Propiltiourasil (PTU)
Menurut Moffat, Osselton, & Widdop (2011), sifat fisika dan kimia PTU
bubuk.
Penggunaan PTU sebagai hormon tiroid ini adalah untuk kolesterol tinggi,
triidotironin yang lebih aktif di jaringan perifer misalnya dalam hati. Efek
lambat. Propiltiourasil adalah zat kimia yang dapat menekan aktivitas kelenjar
tiroid (Tjay & Rahardja, 2007). Kadar tiroid yang rendah akan meningkatkan
kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, pengaruh hipotiroid pada metabolisme
jumlah reseptor LDL dan penekanan aktivitasnya (Mahajan & Singh, 2011).
8 minggu dan dosis pemeliharaan 50 – 300 mg/hari (Tjay & Rahardja, 2007).
29
F. Hewan Coba
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Rattus
dan sangat cerdas. Tikus putih tidak bersifat fotofobik seperti halnya mencit
sifat yang membedakan tikus putih jantan dari hewan percobaan lain, yaitu
bahwa tikus putih tidak dapat muntah karena struktur anatomi yang tidak
tikus putih betina, karena tikus betina mengalami masa esterus dan masa
1988).
31
Cara pemberian dan volume maksimum yang bisa diberikan pada binatang
No Binatang IV IM IP SC PO
400 g
G. Kerangka Teori
Jambu Biji Merah
(Harlinawati, 2008)
Makanan Asam Piruvat
dan
glikolisis
(Prasetio, 2015).
Asetil Ko-A
Kolesterol
Reseptor
LDL Sintesis
Menurun Hormon
Hati (Mahajan & Tiroid
Singh, 2011)
Darah
Propiltiourasil
(Mahajan &
Singh, 2011)
Asam Empedu
Feses
Keterangan :
= Mengandung
= Menghambat
34
H. Hipotesis
(Psidium guajava L.) terhadap kadar LDL dalam serum tikus putih
(Psidium guajava L.) terhadap kadar LDL dalam serum tikus putih
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
hewan coba berjumlah 6 kelompok yang diberi perlakuan tertentu untuk melihat
perubahan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) dalam darah hewan coba setelah
guajava L.) Terhadap Kadar LDL Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) yang
Kesehatan Palembang.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) yaitu
buah jambu biji dengan bobot sekitar 150-200 gram/buah. Daging buahnya merah,
berasa manis, bertekstur lembut, dan beraroma harum. Kulit buah tipis dan
35
36
digunakan adalah buah yang matang dan masih segar yang diperoleh dari Pasar
kadar LDL (Low Density Lipoprotein) dalam darah tikus putih jantan (Rattus
kemudian diberi larutan simvastatin sebagai kontrol positif, dan ekstrak buah
1. Alat
2. Bahan
d. Simvastatin
F. Prosedur Kerja
1. Persiapan Bahan
dengan air mengalir, dirajang, diiris tipis, lalu dikeringkan. Irisan buah
labu.
38
biji merah.
a. Perhitungan Dosis
b. Pembuatan Larutan
Pembuatan:
4. Larutan Simvastatin
a. Perhitungan Dosis
(2009) dalam tabel konversi perhitungan dosis antar jenis subjek uji
b. Pembuatan Larutan
guajava L.)
Menurut Adi (2008), dalam sehari jumlah jambu biji merah yang
dapat dikonsumsi adalah 100 gram. Dosis ini kemudian dikonversikan untuk
(1964) dalam Anggara (2009) dalam tabel konversi perhitungan dosis antar
Rendemen =152,81/1000x100%=15,28%
Perlakuan = 15,28% x 1800mg/200gBB
= 550 mg/200gBB
= 1100 mg/200gBB
41
L.)
= 1375 mg/10ml
1375 mg.
= 2750 mg/10ml
2750 mg.
= 5500 mg/10ml
5500 mg.
5n ≥ 20
n ≥4
kelompok terdiri dari 5 ekor tikus berumur 2–3 bulan dengan berat 150–210
lingkungan laboratorium.
Kelompok I : No. 1-5 kontrol normal, diberi diet standar dan minum ad libitum.
Kelompok II : No. 6-10 kontrol negatif, diberi diet standar dan minum ad libitum
Kelompok III : No. 11-15 kontrol positif, diberi diet standar dan minum ad
mg/200gBB
Kelompok IV : No. 16-20 kontrol dosis I, diberi diet standar dan minum ad
(275mg/200gBB/hari)
44
Kelompok V : No. 21-25 kontrol dosis II, diberi diet standar dan minum ad
(550mg/200gBB/hari).
Kelompok VI : No. 26-30 kontrol dosis III, diberi diet standar dan minum ad
(1100mg/200gBB/hari)
8. Prosedur Kerja
Pengujian efek pemberian ekstrak jambu buah biji merah (Psidium guajava
L.) terhadap penuruna kadar LDL tikus putih jantan. Prosedur kerja pemberian
bahan uji ekstrak Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.):
seperti biasa.
kadar LDL.
9. Pengambilan Darah
dengan menggunakan eter lalu sampel darah tikus langsung diambil melalui
dalam tabung sentrifuge dan ditempatkan dengan posisi agak miring agar
mendapatkan luar permukaan yang lebih luas sehingga serum yang didapat lebih
G. Variabel
guajava L.)
Variabel dependen : Kadar LDL serum darah tikus putih jantan selama
waktu pengamatan
H. Definisi Operasional
guajava L.)
2. Kadar LDL
Definisi : Kadar LDL serum darah tikus putih jantan setelah diberi
14 hari.
I. Kerangka Operasional
Dipuasakan 10 jam lalu diukur kadar LDL hari ke-14 [kadar normal: 2-
27mg/dL (Riesanti, Padaga, & Herawati, 2012)]
Analisa Data
49
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur kadar LDL tikus putih
jantan yang diberi ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dengan
dosis yang berbeda pada tiap kelompok dan dibandingkan dengan kontrol negatif.
A. Hasil
Buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) sebanyak 1000 gram
diekstraksi dengan cara sokletasi dengan pelarut etanol 96%. Filtrat hasil sokletasi
yang diperoleh dipekatkan dengan cara destilasi vakum dan didapat ekstrak kental
buah jambu biji merah sebanyak 152,81 gram dengan besar rendemen 15,28%
2. Pengujian Efek Ekstrak Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak buah jambu biji
merah (Psidium guajava L.) terhadap kadar LDL dalam serum tikus putih jantan
enam kelompok dan tiap tikus ditempatkan dalam satu kandang berbeda serta
diberi makan dan minum ad libitum setiap harinya. Kelompok I kontrol normal,
kelompok II kontrol negatif diberi larutan PTU dan larutan tween 80 2%,
kelompok III kontrol positif diberi larutan PTU dan larutan simvastatin, kelompok
IV diberi larutan PTU dan ekstrak buah jambu biji merah dengan dosis 275
mg/200gBB, kelompok V diberi larutan PTU dan ekstrak buah jambu biji merah
dengan dosis 550 mg/200gBB, dan kelompok VI yang diberi larutan PTU dan
50
51
ekstrak buah jambu biji merah dengan dosis 1100 mg/200gBB. Setelah
kelompok tikus. Adapun hasil yang diperoleh dari pengamatan pengukuran kadar
LDL serum darah tikus putih jantan dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan data di atas, kadar LDL hari ke-0, hari ke-14, dan hari ke-29
Kelompok
Gambar 6. Grafik Perbandingan Rata-rata Kadar LDL Hari ke-0, Hari ke-14 dan
Hari ke-29 Tiap-tiap Kelompok
Keterangan :
Kelompok III : Kontrol Positif (diberi larutan PTU dan larutan Simvastatin)
Kelompok IV : Diberi larutan PTU dan Ekstrak Buah Jambu Biji Merah dosis
275 mg/200gBB
Kelompok V : Diberi larutan PTU dan Ekstrak Buah Jambu Biji Merah dosis
550 mg/200gBB
Kelompok VI : Diberi larutan PTU dan Ekstrak Buah Jambu Biji Merah dosis
1100mg/200gBB
53
Data hasil kadar LDL yang didapatkan dari masing-masing kelompok uji
sebagai berikut:
Data kadar LDL dalam darah tikus putih jantan terdistribusi normal dan homogen
dengan menggunakan SPSS 21.0 dengan taraf kepercayaan 95% dan didapatkan
hasil p=0,000 yang berarti keenam kelompok mempunyai rata-rata yang berbeda
(p<0,05), dilanjutkan dengan pengujian uji Post Hoc Test Tukey dan didapatkan
Tabel 8. Hasil Analisa Statistik ANOVA one-way Data LDL dengan Uji Tukey
2 0,000 Bermakna
3 0,000 Bermakna
1 4 0,000 Bermakna
5 0,000 Bermakna
6 0,223 Tidak Bermakna
1 0,000 Bermakna
3 0,000 Bermakna
2 4 0,000 Bermakna
5 0,000 Bermakna
6 0,000 Bermakna
1 0,000 Bermakna
2 0,000 Bermakna
3 4 0,000 Bermakna
5 0,000 Bermakna
6 0,000 Bermakna
1 0,000 Bermakna
2 0,000 Bermakna
4 3 0,000 Bermakna
5 0,000 Bermakna
6 0,000 Bermakna
1 0,000 Bermakna
2 0,000 Bermakna
5 3 0,000 Bermakna
4 0,000 Bermakna
6 0,000 Bermakna
1 0,223 Tidak Bermakna
2 0,000 Bermakna
6 3 0,000 Bermakna
4 0,000 Bermakna
5 0,000 Bermakna
55
B. Pembahasan
jambu biji merah (Psidium guajava L.) terhadap penurunan kadar LDL dalam
serum tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Tikus putih jantan yang digunakan
sebanyak 30 ekor dengan berat 150–210 gram. Hewan percobaan di penelitian ini
kontrol negatif diberi larutan PTU dan larutan tween 80 2%, kelompok III kontrol
positif diberi larutan PTU dan larutan simvastatin, kelompok IV diberi larutan
PTU dan ekstrak buah jambu biji merah dengan dosis 275 mg/200gBB, kelompok
V diberi larutan PTU dan ekstrak buah jambu biji merah dengan dosis 550
mg/200gBB, dan kelompok VI yang diberi larutan PTU dan ekstrak buah jambu
biji merah dengan dosis 1100 mg/200gBB, larutan tersebut diinduksi secara oral
pada tikus.
Pengukuran kadar LDL dalam serum darah tikus dilakukan pada hari ke-0.
mg/200gBB satu kali sehari selama 14 hari, setelah itu baru dilakukan pengukuran
kadar LDL pada semua kelompok untuk pengukuran hari ke-14. Menurut Katzung
Aksi utama PTU ialah mencegah sintesis hormon tiroid yang dapat
reseptor LDL pada sel-sel hati, sehingga terjadi pemindahan LDL yang cepat dari
plasma dan sekresi lipoprotein kolesterol oleh sel-sel hati. Didapatkan hasil rata-
56
rata hari ke-0 dari pengukuran kadar LDL sebesar 6,42 mg/dL atau berada pada
kadar normal 2–27 mg/dL (Riesanti, Padaga, & Herawati, 2012). Pada hari ke-14,
didapatkan hasil kadar LDL masing-masing kelompok I, II, III, IV, V, dan VI
yaitu 8,72mg/dL;75,72mg/dL;78,11mg/dL;77,41mg/dL;76,73mg/dL;75,15mg/dL.
kadar LDL.
Pada tabel 6, ditampilkan data hasil pengukuran kadar LDL serum darah
tikus untuk masing-masing kelompok. Data hasil kadar LDL yang didapatkan dari
uji Levene static dan hasilnya p=0,196 yang berarti data terdistribusi homogen
bermakna antar kelompok dan didapatkan hasil p=0,000 yang berarti keenam
Hasil pengujian Post Hoc Test Tukey dengan menggunakan uji Tukey Test
dengan angka signifikan kadar LDL sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa kelompok III, kelompok IV, kelompok V, dan kelompok VI memiliki efek
penurunan kadar LDL. Selain itu, hasil uji Tukey Test juga menunjukkan
perbedaan signifikan antara kelompok III kontrol positif dengan semua kelompok
ekstrak buah jambu biji merah yaitu kelompok IV, V, dan VI dengan angka
signifikan kadar LDL sebesar p=0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
ketiga kelompok ekstrak buah jambu biji merah memiliki efek penurunan kadar
kandungan ekstak buah jambu biji merah memiliki mekanisme kerja yang sama,
kuersetin dan likopen pada ketiga kelompok dosis ekstrak secara bersama-sama
menurunkan kadar LDL. Selain itu, perbedaan efek penurunan juga dikarenakan
Dapat dilihat data pada tabel 6, dari ketiga kelompok yang diberi ekstrak
buah jambu biji merah, kelompok IV dengan dosis 275 mg/200gBB menunjukkan
kelompok V dan VI dengan rata-rata hasilnya 27,41 mg/dL yang masih melewati
batas kadar normal LDL dalam serum tikus yaitu 2–27 mg/dL (Riesanti, Padaga,
daripada kelompok IV dan V dengan rata-rata hasilnya 9,45 mg/dL. Hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin meningkat dosis ekstrak buah jambu biji merah
dengan rata-rata hasil kadar LDL 15,77 mg/dL, kelompok VI juga memiliki
merah dosis I (275 mg/200gBB), dosis II (550 mg/200gBB), dan dosis III (1100
putih jantan yang diinduksi PTU. Penurunan diduga dikarenakan zat aktif yang
terkandung didalam ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) yaitu
yang sama dengan likopen dan kuersetin. Mekanisme kerjanya dengan cara
buah tomat dapat menurunkan kadar LDL (Mokhtar, 2008). Penelitian Pengaruh
bahwa kuersetin yang terkandung didalam daun salam dapat menurunkan kadar
jambu biji merah (Psidium guajava L.) dapat menurunkan kadar LDL dalam
serum darah tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi Propiltiourasil.
BAB V
A. Kesimpulan
Merah (Psidium guajava L.) Terhadap Kadar LDL Tikus Putih Jantan (Rattus
1. Ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) memiliki efek terhadap
penurunan kadar LDL dalam serum tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
2. Ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) mampu menurunkan
kadar LDL dalam serum tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang
1100mg/200gBB.
3. Ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dosis III (1100
mg/200gBB) yang diberikan selama 14 hari memiliki efek yang lebih besar
penurunan kadar LDL dalam serum tikus putih jantan (Rattus norvegicus).
60
61
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kadar LDL dari ekstrak buah
jambu biji merah (Psidium guajava L.), dengan jangka waktu yang lebih
panjang.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang zat aktif dalam buah jambu
biji merah (Psidium guajava L.) yang dapat menurunkan kadar LDL.
DAFTAR PUSTAKA
Adele, C., Qi, W., Ka’ohimanu, D., Alison, R., Andre T., 2002 . Intestinal
apolipoprotein B secretion is inhibited by the flavonoid quercetin:
“potential role of microsomal triglycerida transfer protein and
diacylglycerol acyltransferase”. PubMed. Lipids.:52–64.
Adi, L. T., 2008. Tanaman Obat dan Jus untuk Mengatasi Penyakit Jantung,
Hipertensi, Kolesterol, dan Stroke. Agromedia Pustaka, Jakarta, Indonesia,
hal. 215.
Allo, I. G., P. M. Wowor, H. Awaloei, 2013. Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Jambu
Biji (Psidium Guajava L) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Wistar
(Rattus Norvegicus). Jurnal E-Biomedik (eBM), 1, hal. 371–378.
American Heart Association, 2016. Heart Disease, Stroke and Research Statistics
at-a-Glance. AHA Website, 1–5. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-
7.2. diakses 24 Januari 2017.
62
63
Islamiyah, D., 2010. Pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium
guajava L.) terhadap kadar kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida
serum darah tikus putih jantan (rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan.
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,
Indonesia.
Katzung, B. G., 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Terjemahan Oleh: Bagian
Farmakologi FK Universitar Airlangga. Salemba Medika, Jakarta, hal.
421–444, 555–557.
Katzung, B. G., 2016. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi.12 Vol.2. Terjemahan
Oleh: Brahm U. Pendit., Buku Kedokteran EGC, Jakarta, Indoensia, hal.
698–712.
Kumari, M., Jain, S., 2012. Tannins: “An Antinutrient with Positive Effect to
Manage Diabetes”. Research Journal of Recent Sciences. 1(12): 70–73.
Lestari, T. C. A., 2011. Hubungan Pemberian Jus Jambu Biji Merah (Psidium
guajava Linn) Terhadap Kadar Kolesterol Mencit (Mus musculus)
Diabetik. Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Indonesia.
Mahajan, R. D., and Singh, R., 2011. Thyroid Dysfunction and Total Cholesterol
Experience in a Tertiary Care Hospital. Research Journal of
Pharmaceutical, Biological, and Chemical Sciences, 268–273.
Moffat, A. C., Osselton, M. D., and Widdop, B., 2011. Clarke’s Analysis of Drugs
and Poisons Fourth Edision. Pharmaceutical Press, USA: 1977, 2057.
Murray, R. K., 1997. Biokimia Harper. Terjemahan Oleh: Hartono S., EGC,
Jakarta, Indonesia, hal. 225–249;278–287.
Nugraha, T., 2011. Pengaruh Ekstrak Daun Salam [Syzygium polyanthum (Wight)
Walp] Terhadap Penurunan Kadar LDL Kolesterol Darah Tikus Putih
(Rattus norvegicus). Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta, Indonesia.
Philip, I., Aaronson, and Ward, J. P. T., 2010. At a Glance Sistem Kardiovaskular.
Terjemahan Oleh: Juwalita Surapsari, Erlangga, Jakarta, Indonesia, hal.
403.
Prasetio, J., N., 2015. Potential Red Guava JuiceIn Patient With Dengue High
Fever. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, Indoensia
Riesanti, D. G., M. C. Padaga, dan Herawati, 2012. Kadar HDL, Kadar LDL dan
Gambaran Hispatologi Aorta pada Hewan Model Tikus (Rattus
norvegicus) Hiperkolesterolemia dengan Terapi Ekstrak Air Benalu
Mangga (Dendrophthoe pentandra). Program Kedokteran Hewan,
Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia.
Sinaga, E., 2012. Biokimia Dasar. ISFI Penerbitan, Jakarta, Indonesia, hal. 245 –
279.
Suwarto, A., 2010. 9 Buah dan Sayur Sakti Tangkal Penyakit. Liberplus,
Yogyakarta, Indonesia, hal. 33–35.
Townsend, N., Nichols, M., Scarborough, P., and Rayner M., 2014.
Cardiovascular Disease in Europe 2014: “Epidemiological Update”.
European Heart Journal, 36,40, 2696–2705.
https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehv428 diakses 27 Januari 2017.
Utami, I. S., 2008. Buah Jambu Merah: “Mujarab Atasi Demam Berdarah”.
Kanisius, Yogyakarta, Indonesia, hal. 10.
Voight, R., 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi V. Terjemahan Oleh:
Soendani Noerono., Gadjah Mada University Press, Yogyakarta,
Indonesia, hal. 566–567, 570–572.
Lampiran 1. Data Hasil Kadar LDL Hari ke-0
66
67
Lampiran 2. Data Hasil Kadar LDL Hari ke-14 Kelompok Kontrol Normal,
Kontrol Negatif, dan Kontrol Positif
68
Lampiran 3. Data Hasil Kadar LDL Hari ke-14 Kelompok Ekstrak Dosis I,
Dosis II, dan Dosis III
69
Lampiran 4. Data Hasil Kadar LDL Hari ke-29 Kelompok Kontrol Normal,
Kontrol Negatif, dan Kontrol Positif
70
Lampiran 5. Data Hasil Kadar LDL Hari ke-14 Kelompok Ekstrak Dosis I,
Dosis II, dan Dosis III
71
Menurut Adi (2008), dalam sehari jumlah jambu biji merah yang dapat
dikonsumsi adalah 100 gram. Dosis ini kemudian dikonversikan untuk pemakaian
pada tikus putih (200 g) menurut Laurence dan Bacharach (1964) dalam Anggara
(2009) dalam tabel konversi perhitungan dosis antar jenis subjek uji dengan
= 15,28%
= 550 mg/200gBB
= 1100 mg/200gBB
72
180
180
IV 275mg/200gBB
160
150
180
180
V 550mg/200gBB
170
150
180
180
VI 1100mg/200gBB
170
150
73
Berdasarkan penelitian Allo, Wowor, & Awaloei (2013) PTU dengan dosis
pemberian sebesar 156,34 mg/dL dan setelah pemberian rata-rata menjadi 247,84
Pembuatan:
210
200
190
II, III, IV, V,
12,5mg/200gBB 180
dan VI
170
160
150
74
Dosis ini kemudian dikonversikan untuk pemakaian pada tikus putih (200 g)
menurut Laurence dan Bacharach (1964) dalam Anggara (2009) dalam tabel
konversi perhitungan dosis antar jenis subjek uji dengan perhitungan sebagai
berikut.
tablet 132 mg :
= mg/10mL
Pembuatan:
210
200
III 2,38mg/200gBB
180
160
75
Tabel 18. Hasil Uji Post Hoc Test Tukey One-way ANOVA
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Hari_ke_29
Tukey HSD
(I) Kelompok (J) Kelompok Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-J) Lower Bound Upper Bound
*
2 -66,43250 ,61031 ,000 -68,3721 -64,4929
3 -7,75500* ,61031 ,000 -9,6946 -5,8154
*
1 4 -19,39500 ,61031 ,000 -21,3346 -17,4554
5 -12,04500* ,61031 ,000 -13,9846 -10,1054
6 -1,43750 ,61031 ,223 -3,3771 ,5021
*
1 66,43250 ,61031 ,000 64,4929 68,3721
*
3 58,67750 ,61031 ,000 56,7379 60,6171
*
2 4 47,03750 ,61031 ,000 45,0979 48,9771
*
5 54,38750 ,61031 ,000 52,4479 56,3271
*
6 64,99500 ,61031 ,000 63,0554 66,9346
*
1 7,75500 ,61031 ,000 5,8154 9,6946
*
2 -58,67750 ,61031 ,000 -60,6171 -56,7379
*
3 4 -11,64000 ,61031 ,000 -13,5796 -9,7004
*
5 -4,29000 ,61031 ,000 -6,2296 -2,3504
*
6 6,31750 ,61031 ,000 4,3779 8,2571
*
1 19,39500 ,61031 ,000 17,4554 21,3346
*
2 -47,03750 ,61031 ,000 -48,9771 -45,0979
*
4 3 11,64000 ,61031 ,000 9,7004 13,5796
*
5 7,35000 ,61031 ,000 5,4104 9,2896
*
6 17,95750 ,61031 ,000 16,0179 19,8971
*
1 12,04500 ,61031 ,000 10,1054 13,9846
*
2 -54,38750 ,61031 ,000 -56,3271 -52,4479
*
5 3 4,29000 ,61031 ,000 2,3504 6,2296
*
4 -7,35000 ,61031 ,000 -9,2896 -5,4104
*
6 10,60750 ,61031 ,000 8,6679 12,5471
1 1,43750 ,61031 ,223 -,5021 3,3771
2 -64,99500* ,61031 ,000 -66,9346 -63,0554
*
6 3 -6,31750 ,61031 ,000 -8,2571 -4,3779
4 -17,95750* ,61031 ,000 -19,8971 -16,0179
*
5 -10,60750 ,61031 ,000 -12,5471 -8,6679
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
78
Lampiran 12. Foto Objek Penelitian Buah Jambu Biji Merah (Psidium
guajava L.)
Lampiran 13. Foto Proses Ekstraksi Buah Jambu Biji Merah (Psidium
guajava L.)
Gambar 11. Proses Sokletasi dan Destilasi Vakum Serbuk Buah Jambu Biji Merah
81