Anda di halaman 1dari 3

Nama: Alika Shanya Deivira

NIM: 010001800046
Dosen: DR. Eka Martiana Wulansari., SH., MH

TUGAS UTS 2P2G

KASUS I:
Seorang laki-laki bernama A ingin berniat melakukan pembunuhan. Ia telah
menyiapkan golok tajam yang akan digunakan untuk membunuh target korban yaitu B.
Pada malam hari, si A memasuki rumah B dengan membawa golok tajam menuju kamar
si B, lalu terlihat si B sedang tertidur pulas tidak mengetahui sama sekali jika A masuk
kekamarnya, dan ketika si A ingin menusuk si B dengan golok tajamnya itu, si A sadar
dan khilaf akan perbuatannya lalu tidak jadi menusuk si B dan pergi pulang.
PERTANYAAN:
1. Sebutkan dan jelaskan jawaban saudara apakah A dapat dipidana?
Dalam kasus terebut A dapat dipidana, karena tindak pidana yang dilakukan si A
adalah percobaan pembunuhan sesuai Pasal 53 ayat (1) jo. Pasal 338 KUHP.

2. Sebutkan dan jelaskan jawaban saudara delik apa yang dilakukan beserta
dasar hukumnya?
Berdasarkan Pasal 53 ayat (1) kasus diatas telah melakukan delik percobaan yang
memuat unsur sebagai berikut ada niat,ada permulaan pelaksanaan, dan
pelaksanaan tidak selesai bukan semata-mata karena kehendaknya sendiri.

3. Sebutkan dan jelaskan jawaban saudara sanksi pidana apa dapat


dipertanggungjawabkan ke pada A sebagai efek jera?
Dalam kasus diatas menurut Pasal 53 ayat (2) KUHP maksimum pidana yang
dapat dijatuhkan ialah maksimum pidana untuk kejahatan yang bersangkutan
dikurangi sepertiga. Jadi untuk percobaan pembunuhan (Pasal 53 jo. Pasal 338
KUHP) maksimumnya ialah 10 tahun penjara.

KASUS II
A dan B sama-sama bersepakat untuk membakar sebuah kandang kuda milik C orang
yang mereka benci. Pada waktu yang telah disepakati mereka berdua masuk kandang.
Di dalam kandang kuda ada loteng dan di sana ada rumput kering untuk makanan kuda.
Untuk membakar kandang kuda dilakukan dengan cara membakar rumput kering di
atas loteng tsb. Untuk pembakaran itu A menaiki sebuah tangga untuk mencapai loteng.
B memegang tangganya. Pada mulanya A berusaha membakar rumput dengan korek
api, tetapi gagal karena rumput belum kering sepenuhnya. B kemudian mengumpulkan
daun2 kering yang kemudian diserahkan kepada A dengan maksud supaya A dapat
melakukan pembakaran dengan daun tsb. Akhirnya berhasil membakar kandang kuda
milik C.
PERTANYAAN:
1. Sebutkan dan jelaskan jawaban saudara siapa sajakah yang dapat dipidana?
Dalam kasus diatas A dan B dapat dipidana karena mereka bekerja sama
bersama-sama secara sadar untuk melakukan suatu tindak pidana. Dimana A
disebut sebagai orang yang melakukan dan B disebut sebagai orang yang turut
melakukan (Pasal 55 jo. 56 KUHP).

2. Sebutkan dan jelaskan jawaban saudara delik apa yang dilakukan beserta
dasar hukumnya?
Menurut Pasal 406 ayat (1) delik yang dilanggar oleh A dan B adalah ”barang
siapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusakkan,
membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu yang
seluruhnya atau sebagian milik orang lain”.
Namun A dan B juga dikenakan Pasal 55 dan Pasal 56 karena A bersepakat
dengan B untuk menghancurkan kandang kuda milik C. Lalu B juga turut
membantu A dalam melakukan aksi tersebut. Maka delik yang dilanggar
mengandung unsur melakukan, menyuruh melakukan, dan yang turut serta
melakukan perbuatan (Pasal 55) dan juga delik mereka yang sengaja memberi
bantuan pada waktu kejahatan dilakukan, mereka yang sengaja memberi
kesempatan, sarana atau ke- terangan untuk melakukan kejahatan (Pasal 56).

3. Sebutkan dan jelaskan jawaban saudara sanksi pidana apa dapat


dipertanggungjawabkan terhadap kasus diatas?
Dalam hal seperti kasus diatas menurut Pasal 57 KUHP maksimum pidana yang
dapat dijatuhkan ialah maksimum pidana untuk kejahatan yang bersangkutan
dikurangi sepertiga. Jadi untuk perbuatan pembakaran rumah (Pasal 57 jo. Pasal
187 KUHP) maksimumnya ialah 5 tahun penjara. Untuk A dan B dijatuhkan pidana
yang sama karena mereka yang ikut serta dalam sutu tindak pidana.

KASUS III
Perampokan bersenjata api di Jalan Raya Gulon, Muntilan, Magelang, petang membuat
geger warga Jawa Tengah. Perampokan tersebut menimpa mobil jasa pengiriman uang
milik PT Kelola Jasa Arta (Kejar) dengan nomor polisi B 8399 MW. Tiga orang yang
berada dalam mobil tewas seketika dengan luka tembakan. Tiga korban tewas Agus
Sutrimo, warga Kebumen, Arif Wirahadi ,30, warga Dusun Gendol, Kelurahan Klopo,
Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, serta Brigadir Murdiono seorang anggota
Brimob Polda DIY, yang bertugas mengawal mobil Izusu Panther milik PT Kejar. Sebelum
terjadinya perampokan, ketiganya baru saja mengambil uang dari Bank Danamon Kota
Magelang dan Muntilan. Menurut saksi mata, sebelum mobil menabrak tiang telepon
terdengar suara rentetan tembakan. Namun, perampok tak sempat mengambil uang
yang ada dalam brankas mobil sebab warga sudah banyak yang mendekati Setelah
ditangkap, pelaku, Edi, mengakui bahwa itu telah direncanakan sebelumnya oleh
Kusdarmanto. “Sehari sebelum eksekusi, saya dan Kusdarmanto sempat rapat dua kali
mau bagaimana nanti,” ujar Edi. Saat eksekusi, Edi bertugas sebagai pembuka pintu
belakang mobil PT. Kelola Jasa Artha (Kejar) untuk mengambil uang senilai Rp 2 miliar di
brankas. Sedangkan Kusdarmanto berperan sebagai pengeksekusi tiga penumpang
mobil tersebut. Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polisi Resort Magelang
Inspektur Satu Aris Suwarno, Edi Syamsul Bahri ditangkap akan dijerat hukuman dengan
pasal 339 dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara. Saat penangkapan, pihaknya
bekerja sama dengan Polres Makassar Barat, Sulawesi Selatan. “Kami sudah
berkoordinasi sebelumnya,” ujarnya. Dua terdakwa kemudian divonis hukuman mati.
Vonis untuk Kusdarmanto dan Syamsul Bahri dijatuhkan majelis hakim dalam sidang di
Pengadilan Negeri Mungkid, Magelang, Jawa Tengah
Majelis hakim menilai, kedua terdakwa memenuhi unsur pasal pembunuhan berencana
sehingga pantas diganjar hukuman mati. Atas putusan ini, kedua terdakwa melalui
kuasa hukumnya menyakan naik banding.
PERTANYAAN:
1. Sebutkan dan jelaskan jawaban terhadap kasus diatas yaitu delik apa yg
dilakukan beserta dasar hukumnya, serta sanksi hukumannya?
Menurut Pasal 339 yang dilanggar adalah delik pembunuhan yang diikuti, disertai
atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan dengan maksud
untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk
melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap
tangan. Disertai juga dengan delik melakukan, menyuruh melakukan, dan yang
turut serta melakukan perbuatan (Pasal 55) dan juga delik mereka yang sengaja
memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan, mereka yang sengaja
memberi kesempatan, sarana atau ke- terangan untuk melakukan kejahatan
(Pasal 56).

2. Bagaimankah jawaban saudara terhadap putusan hakim pada kasus diatas


apakah sudah memenuhi asas keadilan jelaskan jawaban saudara?
Belum, karena sesuai dengan Pasal 339 sebenarnya tujuan utama mereka
bukanlah untuk menghilangkan nyawa 3 korban tersebut. Melainkan, usahanya
yang dilakukan itu hanya untuk mempermudah pelaksanaan perampokan yang di
rencanakan.

Anda mungkin juga menyukai