Anda di halaman 1dari 1

EVALUASI UNJUK KERJA KOLOM FRAKSINASI C1 DAN KOLOM

STRIPPER C-4 BERDASARKAN HASIL UJI SOLAR DAN


PENDEKATAN HYSYS DI PPSDM MIGAS CEPU
Tri Juniar Anggraini (1831410113), Vina Rokhmatikal Aliyah (1831410245)
Pembimbing : Dr. Yanty Maryanty, ST, M.Si.
Politeknik Negeri Malang

LATAR BELAKANG TUJUAN METODOLOGI


Minyak solar adalah fraksi minyak bumi berwarna kuning coklat yang 1) Mengetahui pengaruh hasil uji produk Penelitian laporan akhir ini
jernih dan memiliki titik didih 250-350 ˚C dan memiliki rentan rantai solar dengan parameter uji Distilasi, dilakukan melalui metode
karbon antara C12 sampai C15, minyak solar juga digunakan sebagai Densitas, Flash Point, Pour Point, Viskositas eksperimental. Tahap awal
bahan bakar diesel. Proses pengolahan minyak bumi di Kilang PPSDM pada kinerja kolom fraksinasi C-1 dan adalah mempelajari
Migas menggunakan unit distilasi atmosferis. Minyak solar yang dipakai kolom stripper C-4. spesifikasi solar dengan cara
harus memenuhi spesifikasi sesuai dengan keputusan Direktorat 2) Mengetahui apa yang harus dilakukan menguji produk solar. Solar di
Jenderal Migas. Untuk mencapai spesifikasi yang ditentukan oleh pada kondisi operasi kolom fraksinasi C-1 analisa menggunakan
keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi nomor dan kolom stripper C-4 jika hasil uji parameter uji Densitas,
146.K/10/DJM/2020. Maka ditunjang dengan efisiensi peralatan yang produk solar pada tanggal 27-29 Februari Distilasi, Pour Point, Flash
memadai untuk meproduksi minyak solar seperti kolom fraksinasi C-1 2021 tidak memenuhi spesifikasi Point, Viskositas. Setelah
dan kolom stripper C-4 yang unggul. Untuk mengetahui peralatan yang berdasarkan keputusan Direktur Jenderal mengetahui hasil uji produk
dapat menghasilkan produk minyak solar yang memenuuhi spesifikasi Minyak dan Gas Bumi nomor solar dilanjutkan dengan
yang telah ditentukan dengan cara mengevaluasi kinerja dari kolom 146.K/10/DJM/2020. melihat kondisi operasi kolom
fraksinasi C-1 dan kolom stripper C-4 yang digunakan untuk 3) Mengetahui perbandingan hasil fraksinasi C-1 dan kolom
memproduksi produk minyak solar serta, Efisiensi alat selain simulasi aplikasi Hysys proses pengolahan stripper C-4. Tahap terakhir
menggunakan perhitungan dari data yang ada juga bisa dengan dan pemurnian minyak solar dengan membuat simulasi dengan
memprediksi menggunakan simulasi Hysys untuk memperkirakan kondisi real proses pengolahan dan Hysys.
pengaturan pada control room supaya produk yang dihasilkan sesuai pemurnian minyak solar pada kilang
spesifikasi yang telah ditentukam. PPSDM Migas.

HASIL Hasil Simulasi Hysys Hasil Viskositas Hysys

Kondisi Operasi Kolom Fraksinasi C-1

Hasil Uji Lab Kilang PPSDM Migas


hasil Densitas Hysys

PEMBAHASAN

1.Densitas 6. Hysys
Hasil Uji Densitas Solar 2. Distilasi 4. Pour Point 5. Viskositas Hasil Viskositas Kinematik dari
memenuhi spek dan terdapat Hasil Uji Distilasi 3. Flash Point Hasil Uji Pour Point Hasil Uji Viskositas simulasi aplikasi Hysys 6,565 cSt,
korelasi, karena kenaikan suhu produk solar Hasil Uji Flash Point produk solar Kinematik produk sedangkan hasil real Kilang PPSDM
yang terjadi di top kolom C-1 memenuhi spek dan produk solar memenuhi soek dan solar memenuhi spek Migas 4,652 cSt. Densitas yang
mengakibatkan fraksi ringan terdapat korelasi, memenuhi soek dan terdapat kokerasi, dan terdapat didapatkan simulasi hysys 839,0
dalam produk solar akan seiring dengan terdapat kokerasi, seiring dengan kokerasi,jika suhu naik kg/m3. Sedangkan hasil yang
terbawa kembali untuk diproses kenaikan suhu seiring dengan kenaikan suhu operasi maka viskositas akan didapatkan berdasarkan hasil real
kembali di kolom fraksinasi operasi yang kenaikan suhu yang dijalankan di top turun begitupun Kilang PPSDM Migas 841,1 kg/m3 .
sehingga densitas yang di dijalankan di top operasi steam kolom frkasinasi C-1 sebaliknya. Dan Perbedaan hasil kondisi operasi real
peroleh akan bertambah. Jadi kolom C-1 maka kolom stripper C-4 maka pour point yang Semakin suhu dengan simulasi Hysys dikarenakan
ika terjadi nilai Densitas tidak suhu distilat yang maka fraksi ringan didapat semakin kecil. dinaikkan pada top tidak sesuainya data antara yang
sesuai dengan spesifikasi yang didapat semakin yang terbawa pada Dari hasil uji produk kolom fraksinasi C-1 dibutuhkan untuk simulasi Hysys
sudah ditentukan maka tinggi. produk solar akan minyak solar tersebut maka kekentalan dengan data yang dimiliki oleh
dilakukan penyesuaian tombol naik kembali ke masih memenuhi fluida tersebut akan Kilang PPSDM Migas Cepu, seperti
suhu top kolom C-1 di ruang kolom fraksinasi C-1. spesifikasi yang berkurang begitupun assay crude oil yang digunakan
control room. ditentukan. juga sebaliknya berbeda.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Ahmad Daniyal. 2006. Merancang Pabrik dengan Hysys 3.2. Yogyakarta.
America Society for Testing and Meterial. 1999. Annual Book of ASTM Standard..Section 5. Volume 05.05., West
. Hasil lima parameter uji yang meliputi Densitas, Distilasi, Viskositas Kinematik, Flash Point, Conhohochen. Philadelpia.
America Society for Testing and Meterial. 1999. Annual Book of ASTM Standard..Section 5. Volume 05.05., West
dan Pour Point pada produk minyak solar digunakan untuk menentukan kondisi operasi di
Conhohochen. Philadelpia.
kolom fraksinasi C-1 dan stripper C-4 yang optimal agar mendapatkan hasil solar yang Anam, M. Syaiful. 2001. Produk Migas. Pusdiklat Migas Cepu. Cepu.
sesui dengan spesifikasi Arshandi,A. 2012. Inspeksi Pusdiklat Migas Cepu. PPT Migas.Cepu.
Aviation Fuels. 1997. Specification and Test Methods. ASTM Technical and Profesional Training.
2. Hasil analisa uji lab dikilang PPSDM Migas Cepu produk minyak solar pada tanggal 27- Dirjen Migas. Spesifikasi Produk Minyak dan Gas Bumi. Jakarta.
29 Januari 2021 menunjukkan bahwa produk minyak solar dalam keadaan on spec. Jadi Hardjono,A. 2001. Teknologi Minyak Bumi. UGM Press. Yogyakarta.
Haryono. 1993. Metode Pengujian Sifat Kimia Minyak Bumi. Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi.
tidak ada tindakkan yang harus dilakukan pada kondisi operasi di control room. Cepu.
3. Setelah dilakukan simulasi hysys perbandingan proses pengolahan dan pemurnian Haryono, 1998. Bahan Bakar Minyak. Widyalswara PPT Akamigas. Cepu.
Speight,J.G. 1991.The Chemistry and Technology of Petroleum. 2nd Edition. Marcel Dekker,Inc. New York.
minyak solar kondisi terdapat sedikit perbedaan dikarenakan data Petroleum Assay yang Suprapto,D. 1999. Metode Pengujian SIfat Fisik Minyak Bumi. Pusdiklat Migas. Akademi migas. Cepu.
dimiliki Kilang PPSDM Migas Cepu tidak memenuhi yang dibutuhkan oleh aplikasi Hysys Winarno. 1998. Pengolahan Minyak dan Gas Bumi. Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi. Cepu.
maka diganti dengan Petroleum Assay Rag-2004.

Anda mungkin juga menyukai