Anda di halaman 1dari 1

Teori Living Law

Menurut Erlich dalam bukunya yang berjudul Grundlegung der Sociological Rechts (1913),
mengatakan bahwa masyarakat adalah ide umum yang dapat digunakan untuk menandakan
semua hubungan sosial, yakni keluarga, desa, lembaga-lembaga sosial negara, bangsa sistem
ekonomi maupun sistem hukum dan sebagainya. Erlich memandang semua hukum sebagai
hukum sosial, tetapi dalam arti bahwa semua hubungan hukum ditandai oleh faktor-faktor sosial
ekonomis. Sistem ekonomis yang digunakan dalam produksi, distribusi dan konsumsi bersifat
menentukan bagi pembentukan hukum.
Menurut Erlich munculnya hukum sebagai suatu proses naturalisme belaka. Semua gejala
dunia termasuk hukum didekati seperti benda-benda alam, dan hubungan antara gejala-gejala itu
dianggap bersifat alamiah juga. Dengan demikian, hukum merupakan kenyataan saja, dengan
kata lain bahwa norma-norma hukum berasal dari kenyataan dalam masyarakat. Dengan
demikian Erlich menyimpulkan bahwa hukum yang baik adalah hukum yang dasar
pembentukannya berasal atau sesuai dengan kenyataan hukum masyarakat.

Eugen Ehrlich mengemukakan teori "hukum yang hidup dalam masyarakat" atau "Living
Law Theori". Dengan kata lain :
1) hukum itu tergantung dari fakta-fakta sosial dan tidak tergantung pada kewenangan negara
(otoritas negara);
2) sumber nyata (real) dari hukum itu bukan dari Undang-Undang (UU) atau yang diperoleh
dari kasus-kasus, tetapi sumber hukum itu adalah dari kegiatan-kegiatan masyarakat itu;
3) tugas hakim mengintegrasikan hukum dari UU dan dari masyarakat;
4) pusat dari hukum itu terletak dalam kehidupan masyarakat itu sendiri dan diminimalkan dari
legislatif.

Anda mungkin juga menyukai