Anda di halaman 1dari 3

Nama : Patan Ifwa Halla

NIM : 021830115

TUGAS 1 Hukum dan Masyarakat HKUM4102.13

PERTANYAAN : 

1a. Bagaimana hukum dan masyarakat memandang kasus di atas?

1b. Berikan contoh kasus hukum lainnya dan analisis menggunakan hukum dan
masyarakat! tuliskan link sumber beritanya.

2a. Kaitkan berita tentang hutan adat di atas dengan teori aliran Sociological
Jurisprudence Eugen Ehrlich!

2b. Simpulkan berbagai aliran filsafat hukum yang mendasari tumbuh kembangnya


hukum dan masyarakat!

JAWABAN:

1. Jawaban:
a. Kasus di atas dipandang dari segi hukum memang berupa tindakan kriminal,
namun apabila ditelisik dari sisi sosial tindakan pencurian tersebut memang
dilandasi oleh situasi ekonomi sulit pelaku sehingga terpaksa mencuri.
b. Kasus lainnya yang serupa berupa restorative justice adalah ketika seseorang
bernama SS mencuri TV majikannya karena terdorong kesulitan ekonomi dan
stres karena perceraian, namun karena ada pemberian maaf dari korban maka
diberlakukan restorative justice.
Pembahasan
Restorative justice terjadi ketika korban dan pelaku bertemu untuk
menyelesaikan permasalahan dengan cara kekeluargaan. Seperti dalam kasus di
atas ketika pelaku melakukan aksinya karena motif ekonomi dan barang yang
dicuri pun kecil maka dipakailah restorative justice karena pihak korban pun
memberikan maafnya.

Sumber Referensi:
- https://brainly.co.id/tugas/53681777

2. Jawaban:
a. Sociological Jurisprudence merupakan salah satu aliran dalam filsafat hukum.
Aliran ini memandang bahwa hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai
dengan hukum yang hidup di masyarakat. Aliran Sociological
Jurisprudence dengan tegas memisahkan antara hukum positif (the positive
law) dengan hukum yang hidup (the living law).
Provinsi Riau kini memiliki dua hutan adat di Kabupaten Kampar yang sudah
mendapatkan pengakuan resmi dari Pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sehingga berita tentang hutan adat di dalam soal sesuai dengan aliran
Sociological Jurisprudence Eugen Ehrlich dimana pengakuan ini penting
karena berkaitan dengan eksistensi masyarakat adatnya

Sumber Referensi:
- https://jurnalhukum.com/sociological-jurisprudence/

Sosiologi Hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara


empiris dan analitis, yang mempelajari hubungan timbal-balik antara
hukum sebagai gejala sosial, dengan gejala-gejala sosial lain.
Sosiologi hukum tidak lepas dari Aliran-aliran filsafat hukum yang
mendorong tumbuh dan berkembang sosiologi hukum  itu sendiri, yang
muncul dan adanya maksud diciptakannya hukum itu sendiri. Aliran-
aliran filsafat hukum yang mendorong tumbuh dan berkembang
sosiologi hukum dapat dibagi menjadi 5 aliran, yakni:

 Aliran sejarah dengan tokoh Carl Von Savigny

Konsep aliran filsafat hukumnya disebut dengan Hukum Historis . Pada


pendapatnya tentang aliran filsafat hukum, menurutnya hukum itu tidak
dibuat, namun tumbuh dan berkembang bersama-sama masyarakat,
Hukum juga merupakan perwujudan dari kesadaran hukum masyarakat,
berkembangnya hukum dari status menjadi  control, yang kemudian
sejalan dengan perkembangan masyarakat sederhana ke masyarakat
modern.  Tentang aliran hukum dapat dilihat di dalam pendapatnya
dalam bahasa jerman yaitu “Das Recht wird nicht gemacht, est ist
und wird mit dem Volke” . Jika diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia:
"Hukum itu tidak dibuat, tetapi tumbuh dan berkembang bersama
masyarakat)
 Aliran utility dengan tokoh Jeremy Bentham dan Rudolph von
Jhering

Menurutnya, hukum itu harus bermanfaat bagi masyarakat guna


mencapai hidup bahagia. Manusia bertindak untuk memperbanyak
kebahagiaan dan mengurangi penderitaan dan pembentuk hukum harus
membentuk hukum yang adil bagi segenap warga-warga masyarakat
secara individual. Kedua yang mengikuti aliran utility adalah  Rudolph
von Ihering. Konsep aliran filsafat hukum menurutnya disebut
dengan social utilitarianism. Tujuan hukum merupakan suatu alat bagi
masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam mencapai tujuan
tertentu, maka akan ada tahap pengejaran kebahagiaan yang akhirnya
dapat membuat sumber kebahagiaan.

 Aliran sociological jurisprudence dengan tokoh Eugen Ehrlich

hukum yang dibuat harus sesuai dengan hukum yang hidup di dalam
masyarakat atau living law . Hal ini dikarenakan hukum tunduk pada
ketentuan sosial tertentu. Aliran ini juga didukung oleh dengan tokoh
Roscoe Pound. Menurutnya, Filsafat hukum didefinisikan dalam law as
a tool of social engineering. Artinya bahwa hukum pada hakikatnya
merupakan rekayasa sosial, yang tidak hanya pada kepentingan rakyat,
tetapi juga ditegakan dan dibentuk dalam upaya sosial kontrol di
masyarakat.  

 Aliran pragmatical legal realism

Disetujui oleh Jerome Frank, yang menurutnya hukum tidak disamakan


dengan aturan yang tetap.

 Freirechtslehre

Diartikan sebagai hukum bebas. Pandangan dari hukum ini adalah


hakim bertugas untuk menciptakan hukum. Hukum yang telah
diciptakan itu haruslah dapat menciptakan penyelesaian yang konkret,
sehingga semua kasus dapat dipecahkan oleh hakim itu sendiri.
b.

Anda mungkin juga menyukai