Anda di halaman 1dari 3

Ada sekelompok yang bilang bidah dan ada yang tidak.

Aku pernah ikut kajian di kedua belah pihak


wkwk. Kalo aku pribadi merayakan peringatan maulidnya itu bidah. Setuju sama alasan atau dasar
dalil yang ada di postingan tersbut. Memang peringatan maulid gk pernah dicontohkan oleh rasul,
sahabat, dan tabiin. Gaada perintah baik di quran atau hadis yang mensyariatkan perayaan
peringatan maulid melalui praktik ibadah tertentu.

Sebenrnya untuk mengingat perilkau baik dari rasul tidak perlu diadakan suatu seremonial atau
praktik peribadatan tertentu. Kalau mau salawat gak harus nunggu maulidan, kalo mau belajar
sirah/perjalan hidup nabi tdak perlu nunggu maulid, kalau mau belajar ttg keagungan perilaku beliau
gk harus nunggu maulid, meneladani perilaku, perkataan beliau tidak harus nunggu maulid. Bisa
setiap hari atau kapan pun kita mau sebenernya.

Kembali lagi, manusia pada umumnya sering lupa kalau gaada peringatan, makanya perlu kaya ada
pengingat tertentu biar kita ingat rasul, meneladani, mencitai beliau. Tapi yang terjadi adalah makin
ke sini orang2 menganggap kalo peringatan hari lahir rasul itu adalah satu ibadah yang disyariatkan
bahkan menganggap wajib mengerjakannya, nah itu yang kurang sesuai sebenernya. Jatuhnya kaya
perayaan natal di server sebelah.

Yang bidah itu perayaannya ya, bukan mengingat, meneladani, dan mencintai beliaunya.

Berat gak sih psa kita tau kalo yang kita jalanin selama ini, yang kita yakini selama ini adalah benar,
ternyata ada yang ngasi tau kalau itu gk bener, terus kita cari tahu dan ternyata emang gk bener.
Berat gk sih buat ninggalinnya ? tentu iya. Nah itu yang aku rasain

PRO

- Peringatan maulid, memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW itu pada dasarnya
esensinya adalah untuk mengenal, membela, dan mencintai Nabi. Seperti perayaan hari besar
lainnya, manusia biasanya akan mengingat suatu hal karena perayaan dan euphoria yang manusia
tersebut rasakan pada hari besar itu. Dengan adanya momentum seperti ini, kita bisa menghidupkan
sunnah2 nabi, memperkenalkan, serta menceritakan kebaikan Nabi dan mengingat beliau dengan
massa yang lebih banyak. Bukankah ini baik? Tapi dengan catatan, menghidupkan cinta, pengenalan
terhadap Nabi, dan mau membela Nabi tentunya harus dilakukan sesuai dengan ajaran beliau

- Kalau maulid Nabi boleh, kenapa Nabi dan sahabat tak melakukannya? Kalau ditilik dari sisi
sahabat, sahabat-sahabat Nabi tersebut itu memang orang-orang pilihan, yang kecintaannya
terhadap Nabi dan Rabbnya, serta keimanannya tidak perlu dipertanyakan. Bahkan dalam sebuah
hadis yang diriwayatkan al-Baihaqi, disebutkan bahwa beliau pernah bersabda, "Jika ditimbang
keimanan Abu Bakar dengan keimanan seluruh umat, maka akan lebih berat keimanan Abu Bakar."
Nah coba bandingkan dengan kita, manusia yang tidak luput dari kesalahan dan dosa. Yang keluar
dari majelis aja lupa, tadi tuh yang disampaikan apa? Nah momentum inilah yang bisa kita gunakan
untuk menghidupkan cinta, pengenalan, dan semangat mau berjuang membela Nabi dan agamanya
- Tugas Nabi ituberat sekali. Diwajibkan menyampaikan dua syariat yang bisa bikin orang berfikir
kalau Nabi ini kepedean (narcissistic). Pertama, Nabi diperintahkan Allah untuk memerintahkan
manusia bersyahadat yang dalam redaksinya ada kesaksian bahwa beliau utusan Allah. Bayangin
kalau itu dilakukan sama orang di zaman sekarang yang memerintahkan kita untuk percaya dan
bersaksi ke dirinya sendiri. Kan agak aneh ya?

Kedua, Nabi diperintahkan Allah untuk memerintahkan manusia bershalawat kepada Nabi. Nah
apalagi itu, bayangin deh ada orang yang nyuruh orang lain untuk memuji-muji dirinya. Kita bakal
bingung sih.

Apalagi pesan tersebut disampaikan ke masyarakat yang bukan hanya jahiliyah, tapi emang dari awal
sudah iri, dengki, dan curiga kalau Nabi hanya ingin ikut bersaing dengan mereka yang haus pujian
dan kekuasaan. Karena beratnya tugas Nabi SAW tersebut, sangat bisa difahami kalau Nabi gak
pernah merayakan ulang tahun kelahirannya dan apalagi meminta umatnya. Nabi itu sangat rendah
hati, mustahil rasanya kalau beliau sampai hati meminta ulang tahunnya dirayakan.

KONTRA

- Maulid Nabi ini tercipta pada tahun 230 H, Dinasti Fatimiyah (Syi'ah). Alasan diadakannya adalah
karena Mesir saat itu berbatasan langsung dengan Kerajaan Romawi yang merayakan Maulid Nabi
Isa a.s. hingga akhirnya mereka memiliki 6 perayaan maulid besar yaitu perayaan maulid Nabi
Muhammad, Hasan, Husein, Ali, Fatimah, dan raja mereka. Kalau misalkan manusia mengatakan
bahwa maulid ini adalah bentuk kecintaan kita terhadap Nabi menurut beberapa orang hal tsb
merupakan hal yang keliru. Bentuk cinta itu menerima apa adanya, bentuk cinta itu harusnya
mencontohkan apa yang diperintahkan saja, tidak menambah, maupun mengurangi sesuka hati.
Penambahan tersebut seakan-akan mengatakan bahwa ada ajaran yang belum disampaikan oleh
Nabi. Padahal sesuai dengan tafsir Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah terkait dengan Surah Al
Maidah ayat 3, "… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …." hal tersebut
menunjukkan bahwa Nabi tidak menghembuskan nafas terakhirnya kecuali telah memberikan
seluruh tuntunan yang telah Allah berikan.

- Terkait dengan Bid'ah Hasanah. Inovasi yang diperbolehkan karena tidak melanggar dan bahkan
sesuai dengan syariat islam. Ada yang memperbolehkannya karena merujuk pada hadits Imam
Muslim yg meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya, hadits dari sahabat Uqbah bin ‘Amr bin Tsa’labah
radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala
orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893).
Rujukan tersebut juga menjadi perdebatan. Karena sebab turunnya itu adalah sebuah hal yang
memang tidak ada perdebatan di dalamnya yaitu anjuran untuk sedekah. Berbeda dengan
peringatan maulid yang masih menjadi dilemma banyak manusia.

Selain itu, dalam dakwahnya, Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa:

'The truest of word is the Book of Allah and best of guidance is the guidance of Muhammad. The
worst of things are those that are newly invented; every newly-invented thing is an innovation and
every innovation is going astray, and every going astray is in the Fire.'

Yang harus ditekankan adalah kata 'every' yang artinya seluruhnya, sehingga tidak ada sedikit
celahpun yang bisa membenarkan sebuah inovasi yang baik.

- Maulid memang diadakan dengan esensi kecintaan kepada Nabi, tapi kecintaan dan praktik-praktik
ibadah tersebut seharusnya dilaksanakan setiap harinya. Bukan monumental setiap tahun sekali.
Maulid ini juga tidak pernah dicontohkan oleh Nabi dan para Sahabat, para sahabat yang bahkan
tidak diragukan lagi kecintaannya kepada Nabi. Nah kalau dengan alasan cinta, memang
kecintaanmu sebesar apa dibandingkan para sahabat sampai-sampai bisa membuat suatu selebrasi
yang sebelumnya tidak pernah terjadi?

------------------------------------------------------------------

Sebenarnya kalau itu adalah bentuk cinta, lebih baik kita mendoakan semoga orang tersebut
mendapatkan kebaikan dalam setiap perbuatan. Momen kelahiran Nabi memang harus disikapi
dengan kebahagiaan dan kecintaan. Tapi yang harus diketahui adalah bentuk cinta setiap orang itu
berbeda, ada yang mencintai dalam kesunyian, namun ada pula yang mencintai dalam kemeriahan.
Momen ini seharusnya tidak perlu menjadi hal yang besar-besar diperselisihkan. Jangan sampai misi
utama beliau untuk mempersatukan umat islam bahkan umat manusia itu digadaikan.

Anda mungkin juga menyukai