PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
NIA NURMIATUN
NPM. 13.07.0451
asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa. Pendidikan
Menurut S. Nasution (1995:35) Ilmu Pengetahuan Sosial dapat diserap melalui proses
belajar, dengan belajar manusia bisa bangkit dari kebodohan serta ketertinggalan. Belajar
merupakan proses psikologis yang terjadi di dalam diri seseorang karena itu bisa diketahui
kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Berhasil tidaknya
tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik . Guru
merupakan orang yang paling berperan penting dalam proses kegiatan belajar mengajar di
kelas. Pada hakikatnya IPS mengkaji seperangkat peristiwa fakta yang berkaitan dengan
ilmu sosial.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan ilmu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
memuat geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Namun ada ketentuan bahwa melalui
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), peserta didik diarahkan untuk menjadi
2
warga Indonesia yang demokrasi, dan bertanggungjawab serta warga negara yang cinta
Setiap kegiatan belajar mengajar melibatkkan dua pelaku aktif yaitu guru dan peserta
didik . Guru berperan sebagai fasilitator yang merupakan pencipta kondisi belajar dan yang
subjek pembelajaran yang dengan aktif menikmati kondisi belajar yang telah diciptakan
oleh guru.
Oleh karena itu, peserta didik harus mempunyai rasa motvasi yang timbul dari dalam
dirinya. Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang
sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan
beberapa indikator yang mendukung Motivasi belajar, yaitu: (1) Adanya hasrat dan
keinginan berhasil. (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. (3) Adanya
harapan dan cita-cita masa depan. (4) Adanya penghargaan dalam belajar. (5) Adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar. (6) Adanya lingkungan yang kondusif (Uno, 2007:
23).
Kabupaten Ciamis telah menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk Mata
Pelajaran IPS yaitu 70. Namun berdasarkan pengamatan awal terhadap proses
pembelajaran IPS kelas III di MIS 1 Tanjungsari Kecamatan Rajadesa diperoleh informasi
materi dan penggunaan media yang ada disekitar sehingga masih banyak peserta didik
yang belum mampu mencapai target kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu masih
dibawah 70. Dari 12 peserta didik kelas III MIS Tanjungsari Kecamtan Rajadesa sekitar
3
60% peserta didik atau 7 peserta didik mendapatkan nilai 60. Sehingga bisa dikatan
peserta didik belum memahami terhadap materi atau kompetensi dasar yang disajikan dan
disampaikan guru. (sumber: Wawancara dengan staf guru dan Ibu wali kelas III MIS 1
Berdasarkan gambaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor
yang menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didika dikarenakan kurangnya motivasi
yang ada dalam peserta didik, dikarenakan kurang mampunya seorang guru untuk
peserta didik. Uno (2007: 1) berpendapat bahwa motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakan sesorang bertingkah laku, dorongan ini berada pada diri seseorang yang
menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dipandang perlu
MANFAAT BAGIKU). Dimana kelebihan metode ini adalah mampu menarik perhatian
dan minat belajar peserta didik sebelum belajar, mampu membangkitkan motivasi anak
dalam belajar karena anak secara langsung terlibat, memberikan pengetahuan pada peserta
didik tentang lingkungan alam, efesiensi waktu dan tenaga, memudahkan pendidik dalam
peserta didik akan dimulai dengan apa yang akan dipelajari dan bagaimana manfaatnya
Dari latar belakang diatas, maka penulis perlu dan tertarik untuk mengadakan
penelitian tindakan kelas (PTK) yang memfokuskan pada Motivasi belajar peserta didik ”
Penggunaan Metode Ambak (Apa Manfaat Bagiku) Pada Mata Pelajaran IPS Pokok
Ciamis).
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam
a. Kurangnya persiapan guru dalam menyusun RPP sebelum kegiatan pembelajaran dan
maksimal.
c. Motivasi belajar peserta didik yang masih rendah dan banyak yang mendapatkan
e. Dari hasil identifikasi tersebut, diharapkan guru kelas III untuk melakukan perubahan
Bagiku) untuk meningkatkan Motivasi belajar peserta didik dalam pokok bahasan
Lingkungan alam pada Mata Pelajaran IPS. Kegiatan tindakan ini yang didasari pada
kelas (PTK).
5
2. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan ini tidak melebar, kami sebagai peneliti membatasi permasalahan ini
a. Pentingnya merancang RPP dengan menggunakan metode pembelajaran yang baik pada
b. Pentingnya penggunaan metode pembelajaran yang tepat pada pembelajaran IPS pokok
c. Motivasi belajar peserta didik di SD/MI pada pembelajaran IPS pokok bahsan
lingkungan alam dengan menggunakan metode AMBAK (Apa Manfaat Bagiku) agar
meningkat.
3. Perumusan Masalah
Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan, maka masalah yang akan diteliti itu
perlu dirumuskan secara spesifik. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
menggunakan metode AMBAK (Apa Manfaat Bagiku) di Kelas III MIS 1 Tanjungsari
Kecamatan Rajadesa?
AMBAK (Apa Manfaat Bagiku) di Kelas III MIS 1 Tanjungsari Kecamatan Rajadesa?
6
Permasalahan yang telah dirumuskan di atas dapat dipecahkan dengan tindakan yang
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS pokok
bahasan Lingkungan alam dengan menggunakan metode AMBAK (Apa Manfaat Bagiku)
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dari serangkaian tindakan dalam penelitian
ini adalah:
7
pokok basan lingkungan alam dengan menggunakan metode AMBAK (Apa Manfaat
3. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS pokok
2. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoretis
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III MIS 1 Tanjungsari Kecamatan
Rajadesa Kabupaten Ciamis pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pokok
2. Manfaat Praktis
sistematis yang terkait dengan pembelajaran IPS di Kelas III MIS 1 Tanjungsari
b. Bagi Guru/Pendidik
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, sementara pendidik berfungsi sebagai
8
pembelajaran IPS yang sesuai dengan pendekatan IPS sehingga dapat meningkatkan
c. Bagi Sekoah
antara lain merintis pelaksanaan pembelajaran IPS yang sesuai dengan tujuan
kurikulum dan lebih berpusat pada peserta didik yang sesuai dengan pendekatan
E. Kerangka Teoretik
1. Kerangka Pemikiran
A. Pembelajaran IPS
Ilmu pengetahuan sosial pada hakikatnya sama seperti ilmu sosial karena:
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bahan kajian yang terpadu sebagai penyederhanaan,
194).
Hakikatnya istilah Ilmu Pengetahuan Sosial disingkay IPS seringkali saling bertukar
makna dengan istilah pendidikan IPS. Memang dua istilah ini belum dipahami oleh semua
9
civitas akademika karena masih terbatasnya literatus yang menjelaskan kedua istilah
penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta keguatan
dasar manusia yang diorganisasikan dan dikaji secara ilmiah dan pedagodis atau psikologis
Maka dapat disimpulkan bahwa, Ilmu Pengetahuan Sosial Mempelajari ilmu sosial
yang berkaitan dengan lingkungan sosial yang berkaitan dengan masyarakat dan alam.
lingkungannya;
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, memiliki rasa ingin tahu,
masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global (Refandi et.al.,
2006 :47).
Tujuan kurikulum IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan- kemampuan
sebagai berikut:
lingkungan.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional dan global (Rosdijati et al, 2010:
1).
Pada dasarnya tujuan pendidikan IPS adalah mendidik dan memberi bekal kemampuan
dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan
lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang
B. Motivasi Belajar
melakukan suatu kegiatan mencapai tujuan. Misalnya, kebutuhan seseorang akan makanan
seseorang untuk melakukan berbagai upaya kegiatan sosial. Motivasi terbentuk oleh
tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan dari luar individu. Terhadap tenaga-tenaga
tersebut para ahli memberikan istilah-istilah yang berbeda, seperti desakan atau drive,
motif atau motive, kebutuhan atau need dan keinginan atau wish.
Desakan atau drive diartikan sebagai dorongan yang diarahkan kepada pemenuhan
kebutuhan psikis atau rohaniah. Kebutuhan atau need suatu kebutahan dimana individu
merasakan adanya kekurangan atau ketiadaan sesuatu yang diperlukannya, sedangkan wish
adalah harapan untuk mendapatkan atau memiliki sesuatu yang dibutuhkan. Kondisi-
kondisi yang mendorong individu untuk melakukan sesuatu kegiatan disebut motivasi
Aktualisasi Diri
Penghargaan
Sosial
Keamanan
Faal
lapar, rasa haus, dan sebagainya); 2) Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindungi
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan
mendominasi tindakan sesorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang
Jadi motivasi adalah suatu penggerak yang datangnya dari hati seseorang untuk
mencapai sesuatu tujuan yang pasti. Dan motivasi adalah sebuah proses tercapainyan suatu
Faktor yang berasal dari dalam individu terdiri atas beberapa hal:
a. Adanya kebutuhan
Ketika keluarga memberikan motivasi kepada anak haruslah diawali dengan berusaha
memahami kebutuhan anak adalah semata-semata untuk memberi peluang pada anak
memilih berbagai alternatif yang tersedia dalam suatu lingkungan yang kaya
Seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak bergantung pada
proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan
kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat, serta dapat
meningkatkan kemajuan diri seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi
salah satu keinginan diri seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah
f. Minat
motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau
minat merupakan alat motivasi pokok. Proses belajar akan berjalan kalau disertai
dengan minat.
g. Kepuasan kinerja
Kepuasan kinerja lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri
individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.
a. Pemberian hadiah
Hadiah merupakan alat pendidikan yang bersifat positif dan fungsinya sebagai alat
pendidik represif positif. Hadiah juga merupakan alat pendorong untuk belajar lebih
dengan situasi dan kondisi tertentu. Motivasi dalam bentuk hadiah ini dapat
b. Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong belajar anak,
belajar anak. Memang unsur persaingan itu banyak digunakan dalam dunia industri
14
dan perdagangan, tetapi sangat baik jika digunakan untuk meningkatkan kegiatan
belajar anak.
c. Hukuman
bersifat negative. Namun demikian, hukuman dapat menjadi alat motivasi atau
pendorong untuk mempergiat belajar anak. Anak akan berusaha mendaptkan tugas
anak didik agar melakukan hal-hal yang baik dan sesuai dengan tata aturan yang
berlaku. (Ishom Ahmadi dalam (majid 2013: 313)). sebulum hukuman diberikan,
dipaparkan oleh Ishom Ahmadi, antara lain, pemberitahuan, teguran, peringatan dan
hukman.
d. Pujian
Menurut Sadirman pujian merupakan bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik. Apabila anak berhasil dalam kegiatan belajar, pihak
keluarga perlu memberikan pujian pada anak. Positifnya pujian tersebut dapat menjadi
motivasi untuk meningkatkan prestasi jika pujian yang diberikan kepada anak tidak
berlebihan.
Imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan
oleh seseorang yang dapat memengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah
15
laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar.
mencapai tujuan. Perilaku dipandang sebagai tujuan sehingga ketika tujan tercapai,
Selain pendapat diatas ada juga beberapa pendapat yang mempengaruhi motivasi
1) Faktor pribadi
Adalah faktor-faktor yang mendorong peserta didik dalam dirinya sendiri, baik
internal maupun eksternal. Contohnya adalah hasrat dan keinginan untuk berhasil,
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita untuk
masa depan, adnya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan menarik dalam
belajar.
2) Faktor lingkungan
Segala sesuatu yang ada diindividu yang dapat menimbulkan dorongan untuk belajar.
Faktor lingkungan adalah faktor yang dapat membantu seseorang untuk belajar lebih
Jadi faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah faktor yang datang
dari dalam dirinya sendiri (internal) dan juga dari lingkungan (eksternal).
Ambak adalah akronim dari APA MANFAAT BAGIKU. Ini adalah metode untuk
mendorong peserta didik memahami dan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari akan
memberikan manfaat yang besar bagi dirinya maupun orang lain. Metode ambak dapat
Guru hanya menetapkan apa yang akan dipelajari, anak didiklah yang menentukan
M : Manfaat
Guru memderikan penjelasan tentang apa manfaat yang diperoleh dari setiap
pelajaran. Guru harus mampu memahami situasi yang sebenarnya sehingga para
peserta didik bisa lebih tertantang untuk mempelajari semua hal dengan lebih
mendalam.
BAK : Bagiku
Bagiku, artinya metode yang terkait dengan penjelasan guru kepada peserta didik
tentang apa manfaat yang diperoleh peserta didik di masa yang akan datang setelah
Jadi metode AMBAK adalah cara mengawali kegiatan pembelajaran dengan terlebih
dahulu memberikan penjelasan tentang apa yang akan dipelajari dan memberikan
pemahaman dan penyadaran kepada peserta didik tentang manfaat besar yang akan
didapat peserta didik maupun orang lain jika benar-benar mamahami dan menguasai
pemahaman dan kesadaran ini maka peserta didik akan tumbuh motivasi dan minat
belajarnya sehingga ia akan terlibat secara aktif dan penuh antusiasme dalam kegiatan
1. Dapat membimbing peserta didik kearah berpikir yang sama dengan satu saluran
2. Proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap
penting oleh guru, sehingga yang menjadi penting itu dapat diteliti.
17
5. Membutuhkan kreativitas dari seorang guru untuk merangsang keinginan Peserta didik
untuk belajar, maka secara tidak langsung guru terbiasa untuk berpikir kreatif setiap
harinya.
1. Memerlukan kesiapan dan perencaan yang matang disamping memerlukan waktu yang
cukup panjang, yang mungkin harus terpaksa mengambil jam pelajaran yang lain jika
diperlukan.
2. Karena metode ini perayaan untuk menghormati usaha seorang Peserta didik baik
Pembelajaran akan efektif dilaksanakan jika ruang kelas yang akan digunakan sudah
tertata dengan rapih. dePotter dalam Sukardi (2013: 96) berpendapat bahwa penataan
ruang kelas termasuk kedalam aspek konteks. Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menata ruang kelas. Yaitu: a) suasana yang memberdayakan. (2)
landasan yang kukuh. (3) lingkungan yang mendukung. (3) rencana belajar yang
dinamis
Keterampilan belajar sangat penting dimiliki oleh siswa, sebab Peserta didik yang
memiliki keterampilan belajar akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan
oleh guru.
Terdapat lima keterampilan yang dapat merangsang belajar. Jika lima keterampilan
belajar ini dikuasai, Peserta didik diharapkan dapat belajar dengan cepat dan lebih efektif
a) Konsentrasi terfokus
b) Cara mencatat
d) Membaca cepat
Pros pembelajaran
Tindakan yang selanjutnya Siklus 1:
menggunakan
“Metode AMBAK” Motivasi belajar peserta
didik sedang
Gambar 1.2
Bagan kerangka pemikiran
20
4. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis tindakan dari kajian teori di atas adalah “Jika guru merencanakan
Pokok lingkungan alam dengan menggunakan metode AMBAK (Apa Manfaat bagiku)
D. Rencana Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas III MIS Tanjungsari Kecamata Rajadesa, dengan jumlah
peserta didik laki-laki sebanyak orang dan perempuan orang, dengan berbagai latar
belakang yang berbeda dan kemampuan tingkat berfikir yang berbeda pula.
a. Variabel input, yaitu kondisi kelas awal pendidik dan sistem pembelajaran peserta
didik dalam pembelajaran IPS dengan tidak menggunakan metode yang menarik
b. Variabel proses, yaitu kinerja pendidik dalam mengelola pembelajara IPA dengan
penggunaan metode AMBAK yang ditandai dengan berkurangnya peran pendidik dan
sendiri.
21
3. Rencana Tindakan
Untuk menyusun desain PTK, penulis menggunakan siklus PTK model Kurt Lewin
Pelaksanaan
Perencanaa
Pelaksanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Refleksi
Gambar.1.3
Komponen Siklus Model Kurt Lewin (Wiraatmadja, 2008:66)
22
a. Perencanaan
izin kepada Kepala Sekolah untuk melakukan penelitian tindakan kelas, kemudian
mencari pendidik yang akan dijadikan observer terhadap proses penelitian tindakan
b. Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
metode AMBAK.
c. Pelaksanaan
d. Refleksi
a. Teknik Observasi
Menurut Daryanto (2012: 146) observasi ialah alat pengumpulan data secara
sistematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang diteliti. Dalam
artian luas observasi berarti pengamatan yang dilakukan secara tidak langsung dengan
23
menggunakan alat bantu yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dalam arti sempit
observasi berarti pengamatan yang dilaksanakan secara tidak langsung terhadap fenomena
yang diselidiki baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi buatan. Metode ini
menuntut adanya pengamatan baik secara langsung ataupun tidak langsungterhadap objek
penelitianya.
pengumpul data, mengamati aktivitas pendidik dalam kegiatan pembelajaran dan catatan
b. Angket
Salah satu cara untuk mengukur peningkatan Motivasi belajar peserta didik dalam
angket. Angket adalah suatu alat pengumpulan data yang berupa serangkaian pertanyaan
yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban. Dalam pengumpulan data di sini
adalah penyemberan angket berupa questionarive dan interview (Saebani, 2009: 92).
Tabel 1.
No Alat Pengumpul
Jenis Data Teknik
. Data
F. Indikator Kinerja
metode AMBAK pada mata pelajaran IPS pokok bahasan lingkungan alam di kelas III
2) Mampu melaksanakan pembelajaran IPS pokok bahasan lingkungan alam di kelas III
metode AMBAK.
25
3) Mampu meningkatkan Motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS pokok
pembelajaran IPS pokok bahasan lingkungan alam dengan tujuan peserta didik
mampu :
G. Jadwal Penelitian
1. Studi pendahuluan : √ √
Orientasi, identifikasi
masalah dan analisis
masalah proposal
penelitian
2. Pembuatan instrumen √
penelitian dan
pendalaman literatur
3. Persiapan dan √ √ √
pelaksanaan siklus
tindakan pembelajaran
4. Penyusunan draft √
laporan penelitian
6. Penyerahan skripsi √
untuk ujian
sidang/Munaqasyah
27
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Rosdijati, Nani et al. (2010). Praktik Pakem IPS Sd. PT Gelora Aksara Pratama.
Uno, Hamzah B. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta. Bumi Aksara.
B. Wibsite
http://dokumen.tips/documents/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran-quantum-
teaching.html