PANGAN
Oleh:
i
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUIDAYA TANAMAN PANGAN
Laporan
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Ujian praktikum Mata Kuliah Teknologi Budidaya Tanaman Pangan
Oleh:
ii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : D1E120063
Menyetujui,
Muhammad Safarrudin
NIM. D1B117083
Mengetahui,
Tangal Disetujui:
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ASISTEN
NIM : D1E120063
Asisten Praktikum:
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpah rahmat
Tanaman Pangan. Dalam menyelesaikan laporan lengkap ini, penulis tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberi bimbingan, petunjuk, arahan dan
saran yang berarti selama kegiatan praktikum Ilmu dan Teknologi Benih. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Universitas Halu Oleo, Prof. Dr. Ir. H. R. Marsuki Iswandi, M.Si. selaku
2. Prof. Dr. Halim, S.P., M.P. koordinator mata kuliah Teknologi Budidaya
Tanaman Pangan.
4. Semua teman yang selalu membantu, tak lupa kepada kedua orang tua yang
Serta kepada Semua asisten dosen pada praktikum Mata Kuliah Teknologi
Budidaya Tanaman Pangan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, karena
v
petunjuk, dan saran yang sangat positif kepada penulis sejak pelaksanaan
Penulis
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis anak dari ayah dan ibu yang sangat luar biasa di bumi ini, ayahku
bernama La Jamalu dan ibuku Dahlia. Mereka sangat handal dalam mendidik dan
selalu bahagia.
tahun, di tahun 2014, aku melanjutkan sekolahku di MTS N 1 Talubu Barat Laut
Pada awal kuliah tahun 2020 samapai sekarang 2023 saya masi semester 5
dan tidak lama lagi selesai pengimputan nilai, pada bulan januari. pada bulai
februari 2023 saya mengijak semester 6, saya sudah senang masuk di kampus
vii
pertanian walapun banyak mata kuliah yang tidak begitu saya pahami namun saya
Dari dulu saya sudah senang bertani karena didikan dari orang tua saya.
Setelah lulus kuliah saya akan melanjutkan usaha orang tua saya namun dengan
fersi yang berbeda yaitu petani mileneal dengan inovasi dan teknologi moderen.
Email : ganimuhammad910@gmail.com
viii
ABSTRAK
ix
ABTRACT
This study aims to analyze the production risk of maize farming and also
find effect of using maize farming input toward the production risk. the method
used in this study is a survey method. the location is determined by purposive.
data obtained through interviews with 60 randomly simple maize farmers. the
method used is coefficient of variation (cv) analysis and multiple linear regression
analysis with heteroscedastic method. the results showed that the production risk
of maize farming with land area < 1 ha higher than maize farming with land
area ??1 ha. the production risk is influenced by labor , with coefficient value is -
0.027 ??and probability value is 0.09 . the number of labor significantly influence
the variation of maize production, so that means additional labor affect
production.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL..................................................................... I
HALAMAN JUDUL......................................................................... II
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................... III
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................ IV
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................ V
RIWAYAT HIDUP........................................................................... VI
ABSTRAK......................................................................................... VII
ABSTRACT........................................................................................ VIII
DAFTAR ISI..................................................................................... IX
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................... X
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang....................................................................... 1
I.2. Rumusan Masalah.................................................................. 5
I.3. Tujuan dan Kegunaan............................................................ 5
xi
4.2. Pembahasan.......................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Dokumentasi................................................................................25
xiii
1. PENDAHULUAN
Jagung manis (Zea mays sacaratha L.) merupakan tanaman yang cukup
protein, vitamin serta kadar gulanya cukup tinggi tetapi kandungan lemaknya
rendah. Selain dijadikan sebagai sayuran jagung manis juga bisa direbus dan
dibakar. Permintaan pasar terhadap jagung manis terus meningkat seiring dengan
cukup besar. Kebutuhan yang cenderung meningkat dan harga yang tinggi
usaha tanaman jagung manis. Namun untuk memenuhi kebutuhan tersebut petani
pada umumnya dalam hal proses pemupukan masih dominan menggunakan pupuk
anorganik.
suplai unsur hara melalui pemupukan. Pupuk adalah sebuah bahan yangdiberikan
ke dalam tanah dengan tujuan untuk memperbaiki sifat fisik, kimiadan biologi
salah satu cara untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah dan meningkatkan
1
ratsulawesi tenggara mengalami peningkatan 7,24 ton dari produksi tahun 2020
yang hanya mencapai 6,31 ton. Budidaya jagung di Provinsi Gorontalo tersebut
meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung manis. Hal ini dapat berdampak
kurang baik pada kesuburan tanah, karena penggunaan pupuk anorganik yang
secara berkelanjutan.
berkelanjutan, jika para petani bisa lebih bijaksana dalam memelihara kesuburan
semua stadia pertumbuhan sampai pembentukan biji. Pemberian pupuk yang tepat
pupuk N berpengaruh secara nyata terhadap umur berbunga betina untuk pupuk N
dan pupuk P berpengaruh secara nyata terhadap tinggi tanaman dan berat 100
butir jagung tetapi tidak berpengaruh secara nyata terhadap persentase tinggi
tongkol terhadap tinggi tanaman dan berat jerami kering jemur. Persentase
kontribusi pengaruh kombinasi pupuk N (200 kg/ha) dan P (100 kg/ha) berbeda
2
nyata terhadap umur berbunga betina, tetapi tidak berbeda nyata terhadap tinggi
tanaman, persentase tinggi tongkol terhadap tinggi tanaman, berat jerami kering
kg/ha) dan K (100 kg/ha) medapatkan hasil pipil kering terendah untuk hibrida
sebesar 5,71 t/ha dan komposit sebesar 5,23 t/ha. Uraian tersebut akan dijadikan
bergantung pada potensi lahan dan teknologi produksi yang diterapkan (Subandi
dkk., 2006). Salah satu faktor yang menyebabkan besarnya senjang hasil jagung
diseminasi dan adopsi teknologi. Berbagai masalah dan tantangan perlu diatasi
harus memenuhi sejumlah persyaratan. Selain itu, kebijakan pemerintah dalam hal
jagung. Selama periode tahun 2005 - 2009 pertumbuhan produksi tanaman jagung
Pada tahun 2005 produksi jagung sebanyak 18.795 ton biji pipilan kering,
meningkat menjadi 26.263 ton biji pipilan kering pada tahun 2009, terjadi
3
peningkatan produksi padi sebesar 7.468 ton biji pipilan kering, atau terjadi
baik pada kesuburan tanah apabila penggunaan dosis sesuai rekomendasi sehingga
2. Perlakuan pupuk urea dan pupuk kandang manakah yang terbaik dalam
1.3. Tujuan
2. Mengetahui perlakuan pupuk urea dan pupuk kandang yang terbaik dalam
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
berumpun dengan batang kasar dan tingginya berkisar 0,6-3 m. Tanaman jagung
Jagung semi (baby corn) adalah tongkol jagung yang dipetik ketika masih
sangat muda dan sebelum biji terbentuk. Pada prinsipnya baby corn dapat
dihasilkan dari setiap jenis jagung. Namun untuk mendapatkan hasil baby corn
yang tinggi diperlukan jenis jagung yang khusus. Baby corn dipanen pada umur
yang relatif muda, yaitu sebelum tongkol mengalami pembuahan dan masih lunak.
Baby corn memiliki umur produksi yang lebih singkat sehingga dalam
dengan kelobot atau tanpa kelobot atau berupa produk olahan yang disajikan
5
B. Morfologi tanaman jagung
a. Biji
Biji jagung tunggal berbentuk pipih dengan permukaan atas yang cembung
atau cekung dan dasar runcing. Bijinya terdiri atas tiga bagian, yaitu pericarp,
endosperma, dan embrio. Pericarp atau kulit merupakan bagian paling luar
b. Daun
sudut, dan warna pigmentasi daun. Lebar helai daun dikategorikan mulai dari
sangat sempit (< 5 cm), sempit (5,1-7 cm), sedang (7,1-9 cm), lebar (9,1-11 cm),
c. Batang.
Batang jagung tidak bercabang dan kaku. Bentuk cabangnya silinder dan
terdiri atas beberapa ruas serta buku ruas. Adapun tingginya tergantung varietas
d. Akar
Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar
seminal, akar adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar
yang berkembang dari radikula dan embrio. Akar adventif adalah akar yang
semula berkembang dari buku di ujung mesokotil. Akar kait atau penyangga
6
adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan
tanah.
e. Bunga
Bunga jagung juga termasuk bunga tidak lengkap karena tidak memiliki
petal dan sepal. Alat kelamin jantan dan betinanya juga berada pada bunga yang
berbeda sehingga disebut bunga tidak sempurna. Bunga jantan terdapat di ujung
batang. Adapun bunga betina terdapat di bagian daun ke-6 atau ke-8 dari bunga
jantan.
f. Rambut jagung
Rambut jagung adalah kepala putik dan tangkai kepala putik buah Zea mays
cm dan diameter lebih kurang 0,4 mm. Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan
dari saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Rambut jagung tumbuh
dengan panjang hingga 30,5 cm atau lebih sehingga keluar dari ujung kelobot.
Panjang rambut jagung bergantung pada panjang tongkol dan kelobot (Subekti
dkk., 2008).
Syarat tumbuh bagi tanaman jagung manis yakni cahaya matahari cukup
atau tidak ternaungi, suhu optimum 24 – 30˚C, curah hujan merata sepanjang
umur tanaman antara 100 – 200 mm perbulan, ketinggian tempat optimal hingga
300 mdpl (Emedinta, 2004). Pertumbuhan jagung manis optimal pada tanah
lempung berdebu dan derajat kemasaman 5,0 – 7,0 serta bebas dari genangan air.
7
Jagung merupakan tanaman C4 yang memiliki daya adaptasi pada faktor-faktor
pembatas pertumbuhan seperti intensitas radiasi surya tinggi, suhu siang dan
malam yang tinggi, curah hujan rendah serta kesuburan tanah yang rendah.
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri
lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan
pada kondisi tanah yang agak kering. Tetapi untuk pertumbuhan optimalnya,
1. Iklim
basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 derajat LU hingga
0-40 derajat LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini
memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada
fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air.
Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau.
memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34O C, akan tetapi bagi
Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar
8
30O C. Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik
daripada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan
pengeringan hasil.
2. Tanah
dapat tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus. Jenis tanah
yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi),
(grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan
pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat
3. Ketinggian Tempat
dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik
4. Jarak tanam
tanaman/lubang (Yasin 2013). Menurut Paeru (2017), setelah tanah yang di beri
pupuk dasar siap di tanami, langkah langkah selanjutnya adalah membuat jarak
tanam. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panen. Semakin lama umur
9
panennya, tanaman akan semakin tinggi dan memerlikan tempat yang libih luas.
Oleh karena itu, jarak tanam nya lebih lebar atau jarak antar tanaman lebih
renggang. Jarak tanam jagung berumur panjang dengan waktu panen sekitar 110
10
III. METODELOGI PENELITIAN
Pertanian Universitas Halu Oleo. Dari September sampai Desember 2022 sampai
selesai.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu benih jagung (Zea
Mays), pupuk kandang ayam, plastik, tali rafiah dan label. Alat yang digunakan
dalam praktikum ini yaitu parang, patokan, sabit, cangkul, sekop, meteran roll,dan
alat penyiram.
bahan berupa parang, cangkul dan sabit yang akan digunakan untuk memotong
kayu atau pun rumput. Sebelum melakukan pembersihan langkah pertama yang
cangkul.
11
3.3.2. Pengolahan Lahan
memperoleh hasil yang lebih maksimal. Apabila lahan sudah bersih selanjutnya
pembuatan bedengan untuk pembagian lahan tiap orang dengan luas bedengan 2
m × 2 m lalu diberi patok kayu sebagai pembatasnya sesuai jarak yang telah
ditentukan. Membuat garis lurus menggunakan tali rafia agar bedengan dan
drainase yang dibuat lebih rapi dengan ukuran 30 cm agar air tidak tergenang
bedengan yang lain dan yang terakhir melakukan penggemburan tanah dengan
menggunakan cangkul.
3.3.3. Pemupukan
Pupuk yang digunakan pada pemupukan ini yaitu pupuk kandang ayam.
3.3.4. Penanaman
tanam berisi 1 benih jagung, kemudian menutup kembali lubang tanam yang telah
3.3.5. Pemeliharaan
pada pagi dan sore hari dengan air menggunakan gembor, agar tanaman tidak
12
mengalami cekaman kekeringan. Melakukan penyiangan disekitar tanaman
kangkung dan gulma dalam hal pemanfaatan air, unsur hara dan ruang tumbuh.
3.3.6. Pemanenan
bulan. Proses panen dilakukan dengan cara memotong batang dan mengambil
buahnya.
13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi Terhadap Bobot Kering Gulma.
pupuk kandang yang diberikan. Pada perlakuan A dengan dosis pupuk kandang 0
pupuk kandang 5 ton/Ha terdapat bobot gulma sebesar 1.32g, perlakuan C dengan
dosis pupuk kandang 10 ton/Ha terdapat bobot gulma sebesar 1.47g, perlakuan D
dengan dosis pupuk kandang 15 ton/Ha terdapat bobot gulma sebesar 1.54g, dan
perlakuan E dengan dosis pupuk kandang 20 ton/Ha terdapat bobot gulma sebesar
1.81g.
dengan adanya peningkatan dosis pupuk kandang kambing. Hal ini disebabkan
oleh adanya kandungan unsur hara pada pupuk kandang yang terurai pada tanah
senyawa organik; karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen, sulfur dan fosfor. Tiga
14
pemberian bahan organik dapat menambah unsur hara esensial yang
dibutuhkan oleh tanaman terutama unsur N yang fungsi utamanya adalah untuk
membantu pertumbuhan vegetatif pada tanaman. akibat kayanya unsur hara yang
terkandung pada pupuk kandang, pupuk kandang juga dapat menjadi tempat
pupuk kandang dapat mengandung biji atau benih gulma, dan dapat menciptakan
lingkungan yang baik bagi pertumbuhan gulma. Menurut Sembodo dalam Olasya
(2014), terdapat sifat-sifat fisiologis yang unggul pada gulma, yakni dormansi
pada biji, daya adaptasi yang tinggi, penyerbukan serta penyebarannya yang cepat
dan luas. Berdasarkan hasil dan pemaparan di atas dapat disimpulkan terjadi
peningkatan bobot kering gulma seiring dengan adanya penambahan dosis pupuk
Kandang sapi.
tanaman jagung. Yaitu pada perlakuan A dengan dosis pupuk kandang kambing 0
ton/Ha tinggi tanaman jagung sebesar 11.69 cm, perlakuan B dengan dosis pupuk
kandang kambing 5 ton/Ha sebesar 12.68 cm, perlakuan C dengan dosis pupuk
kandang kambing 10 ton/Ha sebesar 14.75 cm. Hal ini disebabkan oleh adanya
15
kebutuhan tanaman yang tinggi terhadap unsur hara esesnsial terutama
dan hasil tanaman karena selain memiliki daya ikat ion yang tinggi dan dapat
memperbaiki struktur tanah, pupuk kandang juga memiliki kandungan unsur hara
dapat menambah unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman terutama
pada tanaman.
dosis pupuk kandang. Pada perlakuan D dosis pupuk kandang 15 ton/Ha dengan
rata-rata bobot gulma 1.54 g dan perlakuan E dosis pupuk kandang 20 ton/Ha
dengan rata-rata bobot gulma sebesar 1.81 g menunjukkan tinggi tanaman jagung
yang menurun dari dosis sebelumnya yaitu 13.6 cm dan 13 cm. Hal ini dapat
diakibatkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu disebabkan oleh adanya
faktor kompetisi yang terjadi antara tanaman jagung dengan gulma yang muncul.
tanaman, pada hal ini yaitu tanaman budidaya dan gulma (Moenadir, 1993).
Seperti yang disampaikan Sembodo dalam Olasya (2014), bahwa terdapat sifat-
sifat fisiologis yang unggul pada gulma, yakni dormansi pada biji, daya adaptasi
yang tinggi, penyerbukan serta penyebarannya yang cepat dan luas. Hal ini
menyebabkan daya rusak pada gulma amatlah tinggi melebihi daya rusak yang
16
dihasilkan oleh serangga dan patogen. Menurut Korppf dan Lar (1993), gulma di
kebutuhan hidup dalam hal unsur hara, air, cahaya matahari, CO2 dan ruang
tumbuh sehingga pada akhirnya dapat menurunkan kuantitas dan kualitas hasil
pertanian. Menurut Sembodo dalam Olasya (2014), pada tanaman jagung masa-
masa kritis kompetisi dengan gulma salah satunya adalah pada awal masa
pertumbuhan yakni minggu ke-2 setelah tanam. Dimana kondisi morfologi dan
fisiologinya belum sekuat dan sestabil pada masa generatif. Berdasarkan hasil dan
dengan pertumbuhan tanaman jagung paling optimal berada pada dosis 10 ton/Ha
17
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 kesimpulan
menjelaskan uasaha budidaya dari awal pembukaan lahan hingga akhir melakukan
merah, permasalaan yang di hadapai sejak berusah tani, tindakan yang dilakukan,
berkualitas.
5.2 saran
manis pana merah ini dapat bermanfaat bagi pemaca dan penulis itu sendiri.
18
DAFTAR PUSTAKA
Gramedia.
Sumber Pakan. Jurnal Zootek Vol. 32, No. 5, 2013. Hlm. 1-8.
Fadilah dan Akbar, K. 2015. Pengaruh Pemberian Pupuk Fosfat Dan Jarak Tanam
M. c. Millan, S. 2007. Promoting Growth with PGPR. Soil Foodweb. Canada Ltd.
Bogor
Sariubang, M., L.M. Gufroni dan Sahardi. 2006. Pengkajian sistem integrasi
19
Lokakarya Nasional Jejaring Pengembangan Sistem Integrasi Jagung –
20
LAMPIRAN
1. Pengolahan Lahan
2. Penanaman
3. Pemeliharaan 4. panen
21