Oleh:
ARYA YUDA
D1E120045
KELAS A
Oleh:
ARYA YUDA
NIM. D1E120045
NIM : D1E120045
Menyetujui,
Muhammad Safarrudin
NIM. D1B117083
Mengetahui,
NIM : D1E120045
Asisten Praktikum:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpah rahmat
Tanaman Pangan. Dalam menyelesaikan laporan lengkap ini, penulis tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberi bimbingan, petunjuk, arahan dan
saran yang berarti selama kegiatan praktikum Ilmu dan Teknologi Benih. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Universitas Halu Oleo, Prof. Dr. Ir. H. R. Marsuki Iswandi, M.Si. selaku
2. Prof. Dr. Halim, S.P., M.P. koordinator mata kuliah Teknologi Budidaya
Tanaman Pangan.
4. Semua teman yang selalu membantu, tak lupa kepada kedua orang tua yang
Serta kepada Semua asisten dosen pada praktikum Mata Kuliah Teknologi
Budidaya Tanaman Pangan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, karena
telah rela meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu, bimbingan, kritik,
petunjuk , dan saran yang sangat positif kepada penulis sejak pelaksanaan
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Namaku adalah Arya Yuda atau biasa dipanggil Arya atau Yuda oleh
teman-Temanku. Hobiku adalah membaca dan bermain sepak bola. Aku lahir di
Lipu, Pada tanggal 26 November 2004 dari pasangan Ersy Kasim dan
WD.ydi.Aku Adalah anak bungsu dan memiliki dua orang kakak yang bernama
Eki Setiawan Dan Agus Hutri.Aku terlahir dari keluarga yang cukup mampu.
Ayahku adalah seorang wiraswasta Sedangkan ibuku adalah seorang ibu rumah
tangga. Sejak kecil, aku sudah dididik Kedua orang tuaku untuk selalu bersikap
jujur, rajin beribadah, dan menjadi orang Baik.Aku mulai masuk sekolah dasar
pada saat umurku 4 tahun. Aku bersekolah di SDN15 Kulisusu yang tak jauh dari
Kulisusu di tahun 2014.Semenjak SMP, aku selalu berusaha belajar dengan giat
karena aku ingin masuk Ke SMA favorit yang ada di kabupaten Buton Utara.
Ternyata usahaku tidak sia-Sia, setelah lulus SMP aku diterima di SMAN 1
dibangku SMA, aku mulai suka dengan sesuatu yang baru. Aku suka Membaca
namun tidak terlalu suka berbicara. Lalu, aku mengikuti suatu Organisasi di
sekolah yaitu organisasi osis untuk belajar lebih bertanggung jawab Dan
Dengan mengikuti organisasi osis Karena dengan kegiatan tersebut kita di latih
Agar lebih bertanggung jawab dan mengatur waktu. Aku berharap suatu saat nanti
Aku bisa menjadi seorang yang dapat membanggakan kedua orang tua.Setelah
lulus SMA, aku melanjutkan kuliah di salah satu universitas terbaik di Sulawesi
Penyuluhan pertanian. Dikarenakan aku memilih kuliah di luar kota, Otomatis aku
harus siap untuk hidup sendiri dan menjadi anak kos-kosan.Diawal, menjadi anak
kost merupakan hal yang cukup berat, karena aku harus Mengerjakan semuanya
sendiri. Dari mulai makan, mencuci, membersihkan kosan Dan yang lainnya. Aku
juga harus pintar membagi waktu dan juga uang jatah Bulananku. Tapi semenjak
itu, aku mulai belajar mandiri dan mengerti tentang Hidup.Saat ini, aku masih
wisuda tepat waktu. Sembari Kuliah terkadang aku Mencari kesibukan lain yang
Email : arya17yudha@gmail.com
ABSTRAK
Jagung (Zea mayz L). Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Desember
acak lengkap faktorial 2 x 4 Blok. Faktor I jumlah benih jagung per lubang tanam
(B), terdiri dari 2 taraf B1: 1 benih per lubang tanam dengan jarak tanam (kolom)
20 cm, B2: 2 benih per lubang tanam putih jarak tanam (baris) ) 40cm. Faktor
kedua adalah pemangkasan (P), yang terdiri dari 4 taraf yaitu P0 pemangkasan
jantan (rumbai) dan P4 kombinasi. Hasil, semua parameter perlakuan tidak ada
interaksi kecuali bobot biji jagung per tongkol. Semua parameter perlakuan tidak
berbeda nyata kecuali bobot biji jagung per tongkol jagung. Bobot biji terbesar
adalah kombinasi B1P2 (183,93 gram per tongkol jagung, jumlah biji 1 butir
lubang tanam dengan pemangkasan daun dan pejantan. Bobot biji terkecil adalah
kombinasi B1P0 (176,88 gram per tongkol jagung) , jumlah bibit 1 butir lubang
This study aims “ The Nubmber of Seeds and Pruning of Maize Yields (Zea mayz
L). The research was conducted in April to December in the village of Pandes,
Wedi Subdistrict, Klaten Regency, Central Javw propince. High land 115 m type
Block design. The irst factor is the number of corn seeds per planting hole (B),
consisting of 2 levels B1: 1 seed per planting hole with a spasing (coloum) of 20
cm, B2: 2 seeds per palnting hole white a inter spasing (row) 40 cm. The second
pruning leaves unbder the corn cob, P3 pruning male lowers (tassel) and P4 in
weight of corn seeds per cob. All treament parameter were not signiicantly
different except the weight of corn kernels per corn cob. The largest seed weight is
the combination of B1P2 (183,93 grams per corn cob, number of seeds 1 grain
planting hole with pruning of leaves and male lowers. The smallest seed weight is
the combination of B1P0 (176,88 grams per corn cob, number of seeds 1 grain
Halaman
Halaman Sampul.............................................................................. i
Halaman Judul.................................................................................. ii
Halaman Pengesahan....................................................................... iii
Halaman Persetujuan ...................................................................... iv
Ucapan Terima Kasih...................................................................... v
Riwayat Hidup.................................................................................. vii
Abstrak.............................................................................................. viii
Abstract............................................................................................. ix
Daftar Isi............................................................................................ x
Daftar Gambar................................................................................. xii
Daftar Tabel...................................................................................... xiv
Daftar Lampiran............................................................................... xv
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang....................................................................... 1
I.2. Rumusan Masalah.................................................................. 5
I.3. Tujuan dan Kegunaan............................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 30
LAMPIRAN...................................................................................... 33
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pengolahan lahan………………………………………………….25
2. Penaman……………………………………………………………25
3. Pemeliharaan……………………………………………………....25
4. Pane………………………………………………………………....25
I. PENDAHULUAN
Jagung manis (Zea mays sacaratha L.) merupakan tanaman yang cukup
protein, vitamin serta kadar gulanya cukup tinggi tetapi kandungan lemaknya
rendah. Selain dijadikan sebagai sayuran jagung manis juga bisa direbus dan
dibakar. Permintaan pasar terhadap jagung manis terus meningkat seiring dengan
cukup besar. Kebutuhan yang cenderung meningkat dan harga yang tinggi
usaha tanaman jagung manis. Namun untuk memenuhi kebutuhan tersebut petani
pada umumnya dalam hal proses pemupukan masih dominan menggunakan pupuk
anorganik.
Usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah
suplai unsur hara melalui pemupukan. Pupuk adalah sebuah bahan yangdiberikan
ke dalam tanah dengan tujuan untuk memperbaiki sifat fisik, kimiadan biologi
salah satu cara untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah dan meningkatkan
tahun 2020 yang hanya mencapai 6,31 ton. Budidaya jagung di Provinsi
anorganik untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung manis. Hal ini
dapat berdampak kurang baik pada kesuburan tanah, karena penggunaan pupuk
berkelanjutan, jika para petani bisa lebih bijaksana dalam memelihara kesuburan
pada semua stadia pertumbuhan sampai pembentukan biji. Pemberian pupuk yang
pupuk N berpengaruh secara nyata terhadap umur berbunga betina untuk pupuk N
dan pupuk P berpengaruh secara nyata terhadap tinggi tanaman dan berat 100
butir jagung tetapi tidak berpengaruh secara nyata terhadap persentase tinggi
tongkol terhadap tinggi tanaman dan berat jerami kering jemur. Persentase
kontribusi pengaruh kombinasi pupuk N (200 kg/ha) dan P (100 kg/ha) berbeda
nyata terhadap umur berbunga betina, tetapi tidak berbeda nyata terhadap tinggi
tanaman, persentase tinggi tongkol terhadap tinggi tanaman, berat jerami kering
(150 kg/ha) dan K (100 kg/ha ) medapatkan hasil pipil kering terendah untuk
hibrida sebesar 5,71 t/ha dan komposit sebesar 5,23 t/ha. Uraian tersebut akan
pupuk anorganik pada budidaya jagung manis akan berdampak baik pada
2. Perlakuan pupuk urea dan pupuk kandang manakah yang terbaik dalam
1.3. Tujuan
2. Mengetahui perlakuan pupuk urea dan pupuk kandang yang terbaik dalam
berumpun dengan batang kasar dan tingginya berkisar 0,6-3 m. Tanaman jagung
sangat muda dan sebelum biji terbentuk. Pada prinsipnya baby corn dapat
dihasilkan dari setiap jenis jagung. Namun untuk mendapatkan hasil baby corn
yang tinggi diperlukan jenis jagung yang khusus. Baby corn dipanen pada umur
yang relatif muda, yaitu sebelum tongkol mengalami pembuahan dan masih lunak.
Baby corn memiliki umur produksi yang lebih singkat sehingga dalam
dengan kelobot atau tanpa kelobot atau berupa produk olahan yang disajikan
USA. Pasokan unsur S pada tanaman tersedia terkait dengan lebih dari konsentrasi
SO4 S di atas 6- in. Berdasarkan uji kandungan tanah, dimana kondisi tanah
kurang subur maka perlu dilakukan pemupukan. Tanah organik materi memiliki
hubungan agak lebih baik untuk menghasilkan respon, tapi untuk alasan yang
sama tidak jelas membedakan antara tanaman yang responsif dan non-responsif.
Hasil ini berhubungan dengan kombinasi kompleks lingkungan, tanah, dan faktor
berpengaruh terhadap hasil gabah jagung dari tiga perawatan irigasi tidak
signifikan berbeda. Hasil ini menunjukkan bahwa kelembaban tanah di lahan bisa
hasil panen. Hal ini juga menunjukkan rata-rata aplikasi air musiman adalah 70,
106, dan 216 cm ha yang diberikan. Demikian pula, pada tahun 2007, rata-rata
aplikasi air musiman 40, 77, dan. 123 cm per ha. Air rendah aplikasi selama
tanaman lebih pendek dan diameter batang tetapi mengakibatkan tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam hasil gabah dibandingkan dengan 0,7 FC dan
stres air. Hasil ini menunjukkan bahwa kelembaban tanah memungkinkan akan
habis sampai 0,5 FC sebelum memulai irigasi secara signifikan meningkatkan net
kembali dan kelembaban tanah mengelola untuk menangkap curah hujan dapat
membantu batas aplikasi irigasi. Studi di barat daya Nebraska menunjukkan tidak
ada perbedaan yang signifikan yield ketika lebih dari 30,5 cm (12 in) dari air
tegalan atau lahan kering, dan perlu dilakukan pemenuhan unsur hara esensial
menyatakan bahwa nitrogen merupakan salah satu hara makro yang menjadi
pembatas utama produksi tanaman jagung di lahan kering . Sedangkan
Salisburry & Ross (1995), fungsi nitrogen sangat esensial sebagai bahan penyusun
asam-asam amino, protein, dan klorofil yang penting dalam proses fotosintesis
dan penyusunan komponen inti sel yang menentukan kualitas dan kuantitas hasil
jagung .
tanaman jagung adalah dengan memilih sistem pola tanam yang tepat. Sistem pola
sari dan putik terletak pada batang yang berbeda ttetapi pada satu tanaman yang
penyerbukannya adalah secara silang dan produksi tepung sari oleh bunga jantan
sangat banyak. Sehingga tersedia jutaan tepung sari untuk menyerbuki biji pada
jagung manis. Pertumbuhan dan perkembangan jagung manis paling baik pada
musi kemarau. Tanaman jagung manis dapat beradaptasi di kodisi iklim yang luas
pada 58 derajat LU hingga 40 LS dengan rentang ketinggian hingga 3000 mdpl.
budidaya tanaman yang perannya tidak dapat digantikan oleh faktor lain. Salah
sehingga produksinya tidak optimal. Mutu benih yang berasal dari varitas unggul
ditanam bermutu (asli. murni vigor, bersih dan sehat) mampu mendukung
berimbang dan pengendalian hama terpadu juga menjadi faktor penting dalam
tanam khususnya tanaman pangan disuatu daerah sangat dipengaruhi oleh tipe
c. Batang.
Batang jagung tidak bercabang dan kaku. Bentuk cabangnya silinder dan
terdiri atas beberapa ruas serta buku ruas. Adapun tingginya tergantung varietas
dan tempat penanaman, umumnya berkisar 60-250 cm.
d. Akar
Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar
seminal, akar adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar
yang berkembang dari radikula dan embrio. Akar adventif adalah akar yang
semula berkembang dari buku di ujung mesokotil. Akar kait atau penyangga
adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan
tanah .
e. Bunga
Bunga jagung juga termasuk bunga tidak lengkap karena tidak memiliki
petal dan sepal. Alat kelamin jantan dan betinanya juga berada pada bunga yang
berbeda sehingga disebut bunga tidak sempurna. Bunga jantan terdapat di ujung
batang. Adapun bunga betina terdapat di bagian daun ke-6 atau ke-8 dari bunga
jantan.
f. Rambut jagung
Rambut jagung adalah kepala putik dan tangkai kepala putik buah Zea mays
L. berupa benang-benang ramping, lemas, agak mengkilat, dengan panjang 10-25
cm dan diameter lebih kurang 0,4 mm. Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan
dari saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Rambut jagung tumbuh
dengan panjang hingga 30,5 cm atau lebih sehingga keluar dari ujung kelobot.
Panjang rambut jagung bergantung pada panjang tongkol dan kelobot (Subekti
dkk., 2008).
C. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung
Syarat tumbuh bagi tanaman jagung manis yakni cahaya matahari cukup
atau tidak ternaungi, suhu optimum 24 – 30˚C, curah hujan merata sepanjang
umur tanaman antara 100 – 200 mm perbulan, ketinggian tempat optimal hingga
300 mdpl (Emedinta, 2004). Pertumbuhan jagung manis optimal pada tanah
lempung berdebu dan derajat kemasaman 5,0 – 7,0 serta bebas dari genangan air.
pembatas pertumbuhan seperti intensitas radiasi surya tinggi, suhu siang dan
malam yang tinggi, curah hujan rendah serta kesuburan tanah yang rendah.
Universitas Halu Oleo. Dari September sampai Desember 2022 sampai selesai.
Mays), pupuk kandang ayam, plastik, tali rafiah dan label. Alat yang digunakan
dalam praktikum ini yaitu parang, patokan, sabit, cangkul, sekop, meteran roll,dan
alat penyiram.
bahan berupa parang, cangkul dan sabit yang akan digunakan untuk memotong
kayu atau pun rumput. Sebelum melakukan pembersihan langkah pertama yang
cangkul.
memperoleh hasil yang lebih maksimal. Apabila lahan sudah bersih selanjutnya
pembuatan bedengan untuk pembagian lahan tiap orang dengan luas bedengan 2
m × 2 m lalu diberi patok kayu sebagai pembatasnya sesuai jarak yang telah
ditentukan. Membuat garis lurus menggunakan tali rafia agar bedengan dan
drainase yang dibuat lebih rapi dengan ukuran 30 cm agar air tidak tergenang
menggunakan cangkul.
3.3.3. Pemupukan
Pupuk yang digunakan pada pemupukan ini yaitu pupuk kandang ayam.
3.3.4. Penanaman
tanam berisi 1 benih jagung, kemudian menutup kembali lubang tanam yang telah
3.3.5. Pemeliharaan
pada pagi dan sore hari dengan air menggunakan gembor, agar tanaman tidak
kangkung dan gulma dalam hal pemanfaatan air, unsur hara dan ruang tumbuh.
3.3.6. Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada saat tanaman kangkung sudah berumur 3
bulan. Proses panen dilakukan dengan cara memotong batang dan mengambil
buahnya.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
tanaman jagung zae mays l” dilahan 1 Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo
1. Pengolahan Lahan
No Uraian Keterangan
3 Teknik pembajakan -
No Uraian Keterangan
3. Teknik Penanaman
No Uraian Keterangan
menanam
4. Pemeliharaan Tanaman
No Uraian Keterangan
jagung
5. Panen
No Uraian Keterangan
membesar
3 Teknik pemanenan Alat tradisional
4 Hasil Lumayan
belum dikenal di Indonesia. Jagung manis ini semakin populer dan sering
dikonsumsi karena memiliki rasa lebih manis dibandingkan jagung biasa. Umur
(direbus, dibakar, dan dibuat sup). Jagung manis mengadung karbohidrat, protein,
dan vitamin tinggi, serta kandungan lemak yang rendah. Dibandingkan dengan
jagung biasa, jagung manis lebih banyak kandungan vitaminnya. Maka dari itu,
perlu ditingkatkan produksi dan kualitas jagung dengan cara pemberian bahan
organik karena selain dapat memberikan hasil berkualitas, bahan organik juga
dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan bobot pipilan kering jagung.
Oleh karena itu, diperlukan penggunaan bahan organik dalam budi daya jagung
produktivitas jagung di daerah yang tingkat produktivitasnya rendah (< 5,0 t / ha)
adalah varietas unggul komposit atau hibrida. Hal tersebut dapat difasilitasi
penambahan jumlah input yang salah satunya adalah pupuk. Pupuk merupakan
bahwa pemberian pupuk organik dapat memperpanjang daya serap dan simpan
Tanah yang subur dapat menyebabkan akar tanaman dapat menembus lebih dalam
dan luas sehingga tanamanlebih kuat dan lebih mampu menyerap hara tanaman
memperluas daerah panen, sehingga semakin luas daerah panen maka semakin
tinggi produksi yang diperoleh. Menurut Bustami, (2012) Kalau kita lihat
produksi jagung Indonesia dibandingkan dunia, data Badan Pusat Statistik (BPS)
produksi jagung nasional mencapai 17,6 juta ton pipilan kering dengan luas panen
4,8 juta hektar (ha). Selain itu menurut pendapat Sutoro (2012) upaya peningkatan
tinggi dan adaptif pada kondisi lingkungan tertentu. Benih unggul (Hibrida)
jagung adalah kondisi benih yang ditanam. Jagung hibrida mampu berproduksi
lebih tinggi daripada jagung bersari bebas. Hal ini dapat dipahami karena jagung
berdasarkan heterosis.
berkompetisi dengan tanaman pokok . Jarak tanam berhubungan dengan luas atau
ruang tumbuh yang ditempatinya dalam penyediaan unsur hara, air dan cahaya.
Jarak tanam yang terlalu lebar kurang efisien dalam pemanfaatan lahan, bila
produktivitas rendah.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 kesimpulan
menjelaskan uasaha budidaya dari awal pembukaan lahan hingga akhir melakukan
merah, permasalaan yang di hadapai sejak berusah tani, tindakan yang dilakukan,
berkualitas.
5.2 saran
manis pana merah ini dapat bermanfaat bagi pemaca dan penulis itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Gramedia.
Fadilah dan Akbar, K. 2015. Pengaruh Pemberian Pupuk Fosfat Dan Jarak Tanam
Sumber Pakan. Jurnal Zootek Vol. 32, No. 5, 2013. Hlm. 1-8.
Bogor. 68 hal.
DOKUMENTASI
1. Pengolahan Lahan
2. Penanaman
3. Pemeliharaan 4. panen