Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR

BERBASIS TRI PRAMANA PADA PEMBELAJARAN KIMIA


DI SMA

I Wayan Subagia dan I Gusti Lanang Wiratma

Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Jln. Udayana Singaraja

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kualitas penelitian yang dilakukan
oleh mahasiswa dalam mengimplementasikan Model Siklus Belajar Berbasis Tri Pramana pada
pembelajaran kimia di SMA. Penelitian ini melibatkan tujuh Skripsi mahasiswa yang dievaluasi
berdasarkan lima aspek penelitian, yaitu (1) jenis model siklus belajar yang diterapkan, (2)
hubungan tujuan pembelajaran dengan model siklus belajar, (3) ketepatan metode penelitian yang
digunakan, (4) hasil-hasil penelitian yang dicapai, dan (5) kekuatan dan kelemahan penerapan
model siklus belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemilihan model siklus belajar yang
digunakan sudah sesuai dengan karakteristik materi pelajaran, karakteristik siswa, dan
karakteristik lingkungan tempat pembelajaran; (2) pemilihan model siklus belajar yang digunakan
sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dideskripsikan dalam Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar; (3) metode penelitian yang digunakan dalam setiap penelitian sudah sesuai
dengan tujuan penelitian dan desain penelitian; (4) hasil-hasil yang dicapai menunjukkan bahwa
penerapan model siklus belajar mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa; dan
(5) kekuatan dari penerapan model siklus belajar ini adalah mampu memfasilitasi terwujudnya
pembelajaran yang berpusat pada siswa, namun peningkatan penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran tidak ditemukan pada setiap penelitian.

Abstract: The aim of this research was to describe the quality of research conducted by university
students in implementing the model of learning cycles based on Tri Pramana in teaching and
learning chemistry at Senior High School. There were seven students’ Skripsi involved in this
research. The evaluation of the research was viewed from five aspects: (1) the type of learning
cycles model used, (2) the relationship between learning objectives and the learning cycles model,
(3) the appropriateness of the research method used, (4) the achievement of the research result, and
(5) the strength and weaknesses of the research result. The research result reveals that (1) the
model of learning cycles used was in accordance with the characteristic of the learning materials,
the characteristic of the students, and the characteristic of learning environment; (2) the model of
the learning cycles used was in line with the learning objectives as to described in educational
standard of content (Standard Competency and Basic Competency); (3) the research method used
was appropriate to the research aims and design; (4) the achievement of the research showed that
the learning cycles model used could improve the quality of the process and result of the teaching
and learning process; (5) the strength of the research was to improve the quality of the teaching
and learning process, especially to facilitate the implementation the idea of student centered
learning, but the improvement of students achievement in learning did not find in every research.

Kata kunci : siklus belajar, pembelajaran, kimia.

Selama tiga tahun, melalui dana penelitian hibah dang pendidikan. Model siklus belajar yang dikem-
bersaing Subagia dan Wiratma (2007) telah mengem- bangkan diberi nama Model Siklus Belajar Berbasis
bangkan model siklus belajar berdasarkan potensi- Tri Pramana yang menekankan pelaksanaan pem-
potensi kearifan lokal masyarakat Bali dalam bi- belajaran dalam tiga tahapan, yaitu pengamatan

89
90 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 42, Nomor 2, Juli 2009, hlm. 89 - 96

langsung (pratyaksa pramana), penerimaan infor- hasil belajar kimia sebagai dampak dari penerapan
masi (sabda pramana), dan analisis fenomena alam Model Siklus Belajar APS dan Model Pembelaja-
(anumana pramana). Model siklus belajar tersebut ran Konvensional. Yani (2008) membandingkan
dilengkapi dengan kerangka teoretis model, langkah- motivasi belajar dan hasil belajar kimia sebagai
langkah pembelajaran, dan prinsip-prinsip mengajar, dampak dari penerapan Model Siklus Belajar PAS
serta prinsip-prinsip belajar. Secara keseluruahan, ada dan Model Pembelajaran Konvensional. Raheni
enam jenis model siklus belajar yang dikembang- (2008) melihat peningkatan kemampuan siswa da-
kan, yaitu dua siklus dimuali dengan kegiatan Pra- lam melakukan pengamatan dan merumuskan ma-
tyaksa, dua siklus dimulai dengan kegiatan Sabda, salah sebagai dampak dari penerapan Model Siklus
dan dua siklus lainnya dimulai dari kegiatan Anu- Belajar PAS. Priyanti Antari (2007) melihat kua-
mana. Enam siklus belajar yang dimaksud adalah litas pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menye-
(1) Model Siklus Belajar PSA, (2) Model Siklus nangkan dalam pembelajaran kimia sebagai dampak
Belajar PAS, (3) Model Siklus Belajar SAP, (4) dari penerapan Model Siklus Belajar ASP.
Model Siklus Belajar SPA, (5) Model Siklus Be-
lajar APS, dan (6) Model Siklus Belajar ASP (Subagia, METODE
2003; Subagia dan Wiratma, 2007; 2006; 2008).
Beberapa model siklus belajar yang telah Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dikembangkan diujikan oleh para mahasiswa Juru- kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan dan men-
san Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha dalam jelaskan kualitas penelitian (Skripsi) yang dilaku-
rangka penulisan Tugas Akhir (Skripsi). Pengujian kan oleh mahasiswa. Dalam penelitian ini, evalusi
model siklus belajar tersebut pada dasarnya dilaku- terhadap ketujuh Skripsi tersebut dilakukan berda-
kan untuk mengetahui dampak dari penggunaan sarkan lima aspek, yaitu (1) ketepatan penggunaan
model tersebut terhadap kualitas proses dan hasil model siklus belajar, (2) relevansi model siklus
belajar siswa. Penelitian-penelitian tersebut dilaku- belajar dengan tujuan pembelajaran, (3) ketepatan
kan pada jenjang pendidikan SMA dengan melibat- metode penelitian yang digunakan, (4) kualitas pen-
kan mata pelajaran kimia. Ada tiga cara pengujian capaian hasil-hasil penelitian, dan (5) kekuatan dan
yang dilakukan oleh mahasiswa, yaitu (1) dengan kelemahan penelitian yang dilakukan. Evaluasi di-
membandingkan antara satu model siklus belajar lakukan secara terpisah oleh dua orang peneliti. Hasil-
dan model siklus belajar lainnya, (2) dengan mem- hasil evaluasi yang diperoleh dibandingkan satu
bandingkan antara model siklus belajar berbasis Tri sama lain. Apabila terjadi perbedaan temuan, kedua
Pramana dan model pembelajaran konvensional, peneliti melakukan evaluasi secara bersama-sama
dan (3) dengan membandingkan hasil-hasil yang terhadap aspek-aspek penelitian yang ditemukan
diperoleh dengan menerapkan salah satu model berbeda. Perpaduan kedua hasil evaluasi tersebut
siklus belajar sebagai perlakukan dalam bentuk digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis.
penelitian tindakan (action research). Penelitian- Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa adalah adalah analisis interpretatif (Lancy, 1993).
sebagai berikut. Ardyana (2008) membandingkan
kualitas pembelajaran yang dihasilkan sebagai dam- HASIL DAN PEMBAHASAN
pak dari penerapan Siklus Belajar PSA dan PAS. Hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
Eka Purnamawati (2007) membandingkan kualitas dipaparkan sesuai dengan aspek-aspek penelitian
pembelajaran yang dihasilkan sebagai dampak dari yang ditetapkan. Oleh karena itu, ada lima hasil pe-
penerapan Siklus Belajar SPA dan SAP. Sri Lidyayanti nelitian yang dideskripsikan berikut ini. Pembahas-
(2008) membandingkan hasil belajar dan sikap il- an terhadap terhadap temuan-temuan yang diperoleh
miah sebagai dampak dari penerapan Model Siklus dilakukan secara bersama-sama dengan penyajian
Belajar SPA dan SAP. Dewi Wahyuni Andari hasil-hasil penelitian.
(2008) membandingkan motivasi berprestasi dan
I Wayan Subagia, dkk., Evaluasi Penerapan Model Siklus Belajar Berbasis Tripremana pada Pembelajaran... 91

Jenis Model Siklus Belajar yang Diujikan Pramana), atau gejala-gejalanya dapat dianalisis ber-
dasarkan fakta-fakta yang diamati dan pengetahuan
Evaluasi terhadap jenis model siklus belajar
yang telah dimiliki (Anumana Pramana). Oleh ka-
yang diujikan dalam penelitian tugas akhir (Skripsi)
rena itu, dapat dinyatakan bahwa model siklus be-
mahasiswa dilihat dari tiga indikator, yaitu karak-
lajar yang diujikan dalam penelitian (Skripsi) maha-
teristik materi pelajaran, karakteristik siswa, dan ka-
siswa sesuai dengan karakteristik materi pelajaran.
rakteristik lingkungan tempat belajar. Secara teoretis
Semua penelitian (Skripsi) mahasiswa meli-
dinyatakan bahwa pemilihan model siklus belajar
batkan siswa SMA kelas X dan XI. Hal ini menun-
harus mempertimbangkan ketiga indikator tersebut
jukkan bahwa siswa yang terlibat dalam penelitian
(Subagia dan Wiratma, 2007; 2008).
ini adalah siswa yang sudah memasuki tahapan be-
Model pembelajaran yang diujikan dalam pe-
lajar formal menurut teori perkembangan kognitif
nelitian mahasiswa adalah Model Siklus Belajar PSA,
Piaget. Oleh karena itu, mereka sudah mampu un-
PAS, SPA, SAP, dan APS. Pada Siklus Belajar
tuk mencerna hal-hal yang tidak kongkrit (abstrak),
PSA dan PAS, pembelajaran dimulai dengan pe-
misalnya mengartikan suatu hasil pengamatan,
ngamatan langsung (Pratyaksya Pramana) terha-
menduga hal-hal yang berhubungan dengan hasil
dap sifat-sifat senyawa, seperti sifat senyawa polar
pengamatan, dan lain-lain. Jadi, dapat dinyatakan
dan nonpolar atau respon larutan terhadap indikator
bahwa pemilihan model siklus belajar yang diuji-
asam basa. Selanjutnya pada Siklus Belajar PSA,
kan sudah sesuai dengan karakteristik siswa.
pembelajaran dilanjutkan dengan kajian teoretis
Lingkungan tempat pembelajaran dilaksana-
materi pelajaran (Sabda Pramana). Berdasarkan
kan adalah SMA yang ada di kota kecamatan dan
pengetahuan yang diperoleh dari kedua tahapan
kota kabupaten. Sekolah-sekolah tersebut memiliki
belajar tersebut, selanjutnya siswa diajak untuk me-
fasilitas pendukung memadai untuk pelaksanaan pem-
mecahkan masalah sejenis (Anumana Pramana).
belajaran yang dilakukan, misalnya mempunyai alat-
Pada Siklus belajar PAS, pembelajaran dilanjutkan
alat sederhana untuk melakukan percobaan. Alat-
dengan malakukan analisis terhadap hasil-hasil pe-
alat khusus yang diperlukan untuk mendukung per-
ngamatan yang diperoleh (Anumana Pramana) se-
cobaan dibuat sendiri oleh mahasiswa. Berdasarkan
hingga dirumuskan dugaan sementara yang selan-
keadaan lingkungan tersebut dapat dinyatakan bah-
jutnya akan dibuktikan melalui kajian informasi sum-
wa model siklus belajar yang dipilih sudah sesuai
ber belajar tertulis/buku (Sabda Pramana). Analog
dengan lingkungan tempat belajar, terutama keter-
dengan tahapan belajar di atas, Siklus belajar SPA,
sediaan fasilitas pendukung pembelajaran.
SAP, dan APS dilakukan dengan tiga tahapan ke-
giatan dengan alur yang berbeda. Namun demikian,
dalam setiap siklus belajar terdapat kegiatan belajar Relevansi Tujuan Pembelajaran dengan
Model Siklus Belajar
berupa pengkajian informasi (Sabda Pramana), pe-
ngamatan langsung (Pratyaksa Pramana), dan ana- Evaluasi terhadap relevansi hubungan antara
lisis terhadap hasil pengamatan (Anumana Pramana). tujuan pembelajaran dan model siklus belajar yang
Materi pelajaran yang diajarkan dalam pene- digunakan dilihat dari rumusan Standar Kompeten-
litian mahasiswa adalah materi ikatan kimia, materi si (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan alat penilaian
teori asam basa, dan materi larutan asam basa. Ketiga yang digunakan. Tiga materi pelajaran yang dilibat-
materi tersebut memiliki karakteristik teoretis yang kan dalam penelitian ini, masing-masing mempunyai
gejala-gejalanya dapat diamati langsung, misalnya SK, KD, dan alat penilaian hasil belajar yang di-
dalam bentuk sifat senyawa yang terbentuk, respon buat seperti tabel 01 tersebut di bawah.
senyawa terhadap indikator asam basa, dan lain- Berdasarkan tabel 01 dapat dinyatakan bahwa
lain. Sesuai dengan karakteristik tersebut, materi- model pembelajaran yang diujikan mempunyai
materi tersebut dapat dipelajari secara teoretis (Sabda relevansi dengan tujuan pembelajaran yang dides-
Pramana), diamati secara langsung (Pratyaksa kripsikan sesuai dengan Standar Isi (SI) pendidikan
92 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 42, Nomor 2, Juli 2009, hlm. 89 - 96

Tabel 01: salah. Kedua keterampilan yang diases tersebut me-


Materi Standar Kompetensi Alat Penilaian
rupakan bagian dari penilaian kerja ilmiah yang se-
Kompe- Dasar Hasil Belajar lalu disertakan dalam penilaian keterampilan proses
tensi sains (penerapan metode ilmiah). Berdasarkan alat
Ikatan Memaha- Membanding- Lembar obser-
kimia mi struk- kan proses pem- vasi aktivitas penilaian yang digunakan tersebut dapat dinyatakan
tur atom, bentukan ika- belajar, krea- bahwa dalam pembelajaran yang dilakukan, peni-
sifat-sifat tan ion, ikatan tivitas belajar,
periodik, kovalen, ikatan tes hasil bela- laian terhadap kualitas pembelajaran dilakukan se-
dan ika- koordinasi, dan jar, angket sua- cara komprehensif, yaitu melibatkan penilaian pro-
tan kimia. ikatan logam sana belajar,
serta hubungan- daftar hasil pe- ses dan hasil belajar. Metode penilaian tersebut sangat
nya dengan si- ngamatan, dan diharapkan dalam implementasi KTSP yang meng-
fat fisika senya- daftar rumusan
wa yang ter- masalah hendaki penilaian hasil belajar secara otentik (Mulyasa,
bentuk. 2007).
Teori asam Mendes- Menjelaskan Angket dan tes
basa kripsikan teori asam basa berbentuk pili-
sifat-sifat menurut Arhe- han ganda dan Ketepatan Metode Penelitian yang Digunakan
larutan, nius, mengkla- esai
metode sifikasi berba- Secara umum, metode penelitian yang digu-
penguku- gai larutan asam,
ran serta netral dan basa nakan oleh mahasiswa dalam memecahkan masa-
penerapan- serta menghi- lah yang dirumuskan sudah sesuai dengan kaidah-
nya. tung pH.
Larutan Mendes- Menyelidiki Tes dan peni- kaidah metodologi penelitian. Penelitian ekspiri-
asam basa kripsikan sifat larutan pe- laian kinerja de- men yang digunakan adalah penelitian quasi exs-
sifat-sifat nyangga dan me- ngan non tes
larutan, nerapkannya un- (rubrik peni- periment dengan pengendalian antara kelompok
metode tuk menjelaskan laian kinerja) eksperimen dan kelompok kontrol secara terbatas.
penguku- peranan laru-
ran dan tan penyangga Secara umum, penyetaraan antara kelompok eks-
penerapan- dalam tubuh ma- perimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan
nya khluk hidup dan
kehidupan sehari- mengambil kelas-kelas paralel yang ditetapkan oleh
hari. Menentu- sekolah. Dengan cara tersebut, ada kemungkinan
kan jenis ga-
ram yang menga-
kelas-kelas tersebut tidak sepenuhnya setara. Namun
lami hidrolisis demikian, cara tersebut dapat dibenarkan secara
dalam air, me-
ngukur dan meng-
metodologi.
hitung pH la- Dalam rancangan penelitian eksperimen ter-
rutan tersebut. dapat kerancuan penggunaan istilah populasi dan
Memprediksi
terbentuknya sampel. Kunci utama penelitian eksperimen adalah
larutan dari sua- kesetaraan antara kelompok eksperimen dengan
tu reaksi.
kelompok kontrol, bukan pada teknik pengambilan
yang dijabarkan dalam bentuk SK dan KD. Namun sampel. Keberadaan kelas-kelas yang setara atau
demikian, asesmen hasil belajar yang diukur tidak tidak setara dalam satu jenjang kelas, misalnya kelas
semuanya berupa penguasaan materi pelajaran se- XI, bukan merupakan populasi dari eksperimen.
suai dengan tujuan pembelajaran, melainkan ada yang Demikian juga, kelas-kelas yang dilibatkan sebagai
mengukur kinerja, sikap ilmiah, dan motivasi ber- kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah sam-
prestasi, serta bentuk-bentuk aktivitas belajar lain- pel kelas. Hal tersebut terjadi karena karena kurang
nya, yaitu berupa aktivitas belajar siswa, kreativitas memahami hakikat metodologi penelitian eksperi-
siswa dalam belajar, dan suasana belajar yang ter- men. Dalam penelitian eksperimen yang harus di-
jadi. Salah satu penelitian, yaitu penelitian yang di- jelaskan adalah cara-cara penyetaraan kelas yang
lakukan oleh saudara Raheni (2008), hanya meng- digunakan, sehingga diperoleh kelas eksperimen dan
ases hasil belajar siswa berupa keterampilan siswa kelas kontrol yang betul-betul setara.
untuk melakukan pengamatan dan merumuskan ma-
I Wayan Subagia, dkk., Evaluasi Penerapan Model Siklus Belajar Berbasis Tripremana pada Pembelajaran... 93

Penentuan subjek dan objek penelitian sudah Pada penelitian kelompok pertama yang ber-
dilakukan dengan benar. Semua penelitian yang di- tujuan untuk membandingkan hasil belajar yang di-
lakukan menggunakan siswa sebagai subjek pene- capai sebagai dampak dari penggunaan dua model
litian. Objek penelitian telah sesuai dengan tujuan siklus belajar berbasis Tri Pramana yang berbeda,
penelitian, yaitu ada yang menggunakan pengua- diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa penca-
saan materi sebagai objek, ada kegiatan belajar paian hasil belajar belajar dalam bentuk aktivitas,
sebagai objek, dan keterampilan yang dikuasai set- kreativitas, suasana belajar dalam kategori baik dan
elah pembelajaran sebagai objek penelitian. tidak berbeda satu sama lain. Namun, pencapaian
Sesuai dengan subjek dan objek penelitian hasil belajar berupa penguasaan materi belum op-
yang ditetapkan, alat pengumpulan data yang digu- timal atau masih rendah. Hal ini berarti bahwa
nakan juga sudah sesuai. Alat-alat pengumpulan penggunaan model siklus belajar berbasis Tri Pra-
data yang digunakan, antara lain pedoman obser- mana dapat meningkatkan iklim belajar yang me-
vasi, angket, pedoman penilaian (rubrik) kinerja, dan ngarah pada penciptaan aktivitas belajar siswa yang
tes penguasaan materi. Tes penguasaan materi yang baik, pemberian peluang siswa untuk berkreati-
digunakan ada yang berbebntuk soal-soal pilihan vitas, serta memotivasi siswa untuk terus terlibat
ganda dan soal-soal esai (uraian). dalam pembelajaran. Dengan kata lain, penggunaan
Cara analisis data yang digunakan sudah se- model pembelajaran ini mampu menempatkan siswa
suai dengan jenis data dan tujuan penelitian. Data sebagai pusat belajar. Pencapaian hasil belajar yang
kualitatif dianalisis secara deskriptif dan data kuan- masih rendah dalam bentuk penguasaan materi di-
titatif dianalisis dengan analisis statistika sesuai kontribusi oleh kemampuan awal yang dimiliki siswa.
dengan tahapan-tahapan analisis yang mesti dila- Hal tersebut ditunjukkan oleh data hasil belajar siswa
kukan. Khusus untuk analisis statistika, tahapan- sebelumnya yang tidak jauh berbeda dengan yang
tahapan analisis seperti uji homogenitas, uji norma- diperoleh pada penelitian ini.
litas, uji linieritas, dan uji regresi telah dilakukan Pada penelitian kelompok kedua yang bertu-
dengan prasyarat uji yang diperlukan. Ketika data juan untuk membandingkan hasil belajar yang di-
yang diperoleh tidak homogen atau tidak terdis- capai sebagai dampak dari penggunaan model siklus
tribusi normal, sudah dilakukan perubahan jenis belajar berbasis Tri Pramana dan model pembela-
analisis yang digunakan sehingga tetap diperoleh jaran konvensional menunjukkan bahwa dari segi
hasil penelitian yang diharapkan. aktivitas, kreativitas, dan suasana belajar pengguna-
an model siklus belajar berbasis Tri Pramana lebih
Pencapaian Hasil-Hasil Penelitian baik daripada penggunaan model pembelajaran kon-
vensional. Namun, dari sisi pencapaian penguasaan
Hasil-hasil yang dicapai dalam penelitian ini,
materi juga tidak jauh berbeda. Hal ini memperkuat
secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga
simpulan yang diambil dari hasil penelitian kelom-
sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan. Per-
pok pertama. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada
tama, penelitian eksperimen yang dilakukan untuk
penelitian kelompok kedua dapat dinyatakan bahwa
membandingkan hasil belajar antara penggunaan dua
penggunaan model siklus belajar berdasarkan ke-
model siklus belajar berbasis Tri Pramana. Kedua,
arifan lokal masyarakat Bali memberikan hasil lebih
penelitian eksperimen yang dilakukan untuk mem-
baik daripada penggunaan model pembelajaran kon-
bandingkan hasil belajar antara penggunaan model
vensional.
siklus belajar berbasis Tri Pramana dengan model
Pada penelitian kelompok ketiga yang ber-
pembelajaran konvensional. Ketiga, penelitian tin-
tujuan untuk melihat dampak penggunaan salah satu
dakan yang dilakukan untuk melihat dampak peng-
model siklus belajar terhadap hasil belajar, diperoleh
gunaan salah satu model pembelajaran terhadap
hasil yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar.
hasil belajar yang diamati dari satu siklus pembe-
lajaran ke siklus pembelajaran berikutnya. Misalnya,
94 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 42, Nomor 2, Juli 2009, hlm. 89 - 96

hal tersebut ditunjukkan oleh peningkatan kete- baik atau hasil yang dicapai masih rendah. Jadi, da-
rampilan siswa untuk melakukan pengamatan dan pat dinyatakan bahwa penggunaan model pembe-
merumuskan masalah serta peningkatan partisipasi lajaran tidak secara serta merta dapat meningkatkan
siswa dalam pembelajaran yang ditunjukkan oleh hasil belajar dalam bentuk penguasaan materi da-
aktivitas dan kreativitas yang dilakukan dan kean- lam jangka pendek. Hal tersebut dapat dipahami
tusiasan belajar tinggi. karena pencapaian hasil belajar dalam bentuk pe-
nguasaan materi pelajaran dipengaruhi oleh bebe-
Kekuatan dan Kelemahan Penelitian yang rapa faktor.
Dilakukan Faktor-faktor yang mempengaruhi penguasa-
an siswa terhadap materi pelajaran, antara lain bakat,
Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan
motivasi, dan pengetahuan awal yang dimilikinya.
penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dilihat
Di antara faktor-faktor tersebut, faktor pengetahuan
dari kualitas proses dan hasil belajar yang dicapai.
awal, khususnya pengetahuan awal terhadap ilmu
Kualitas proses pembelajaran dilihat dari tiga aspek,
kimia, tampak sangat berpengaruh. Secara umum,
yaitu aktivitas, kreativitas, dan suasana belajar, se-
dapat dinyatakan bahwa siswa yang dilibatkan da-
dangkan kualitas hasil dilihat dari satu aspek, yaitu
lam penelitian ini mempunyai pengetahuan awal
efisiensi pencapain penguasaan materi pelajaran.
yang masih lemah tentang ilmu kimia. Oleh karena
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan da-
itu, inovasi model pembelajaran yang digunakan
pat dinyatakan bahwa kekuatan dari model pembe-
dalam beberapa kali pembelajaran tidak tampak
lajaran yang telah diujikan adalah mampu mening-
memberikan hasil belajar yang baik terhadap ke-
katkan kualitas proses pembelajaran dilihat dari tiga
mampuan mereka menguasai materi pelajaran.
aspek, yaitu aktivitas belajar siswa, kreativitas siswa
Dengan menyadari bahwa ada banyak faktor yang
dalam belajar, dan suasana belajar yang kondusif.
mempengaruhi penguasaan siswa terhadap materi
Melalui model pembelajaran tersebut, aktivitas be-
pelajaran, maka dapat dinyatakan bahwa hasil yang
lajar siswa terprogram sesuai dengan tahapan model
dicapai dalam penelitian ini dapat diterima. Dengan
siklus belajar yang digunakan. Jadi, siswa secara
kata lain dapat dinyatakan bahwa model siklus
aktif melakukan kegiatan-kegiatan belajar yang di-
belajar yang digunakan dalam pembelajaran dapat
rencanakan, misalnya melakukan pengamatan, men-
memberikan hasil belajar yang sama atau bahkan
cermati materi pelajaran, melakukan percobaan,
lebih baik daripada penggunaan model pembela-
dan lain-lain. Dalam kegiatan pembelajaran, krea-
jaran yang biasa digunakan guru yang sering dinya-
tivitas siswa belajar juga difasilitasi, misalnya siswa
takan sebagai model pembelajaran konvensional.
diberikan kesempatan untuk bertanya, memberikan
jawaban alternatif, merumuskan masalah, meru-
muskan hipotesis, merancang percobaan, dan lain- PENUTUP
lain. Dengan diprogramkannya berbagai bentuk ke- Setiap penelitian yang dilakukan oleh seorang
giatan yang harus dilakukan siswa dalam pembe- peneliti tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan
lajaran, suasana belajar menjadi lebih kondusif, da- yang dimiliki oleh peneliti secara pribadi, metode
lam arti siswa lebih banyak terlibat dalam kegiatan penelitian yang digunakan, materi yang dilibatkan
belajar sehingga penerapan ide siswa sebagai pusat dalam penelitian, subjek dan objek penelitian yang
belajar atau siswa belajar aktif dapat diterapkan. dilibatkan, serta tempat dan waktu pelaksanaan
Efektivitas pembelajaran yang dilihat dari pen- penelitian. Namun demikian, dengan memahami dan
capaian penguasaan siswa terhadap materi pelaja- menerima bahwa keterbatasan-keterbatasan yang ada
ran tidak tercapai dalam setiap penelitian. Beberapa tidak dapat dihindari secara penuh dan keterbatasan-
penelitian menunjukkan hasil yang baik dari segi keterbatasan tersebut masih sesuai dengan kaidah-
penguasaan materi, sedangkan pada penelitian lain- kaidah penelitian, misalnya keterbatasan cara pe-
nya menunjukkan hasil penguasaan materi kurang nyetaraan antara kelompok eksperimen dan kelompok
I Wayan Subagia, dkk., Evaluasi Penerapan Model Siklus Belajar Berbasis Tripremana pada Pembelajaran... 95

kontrol yang dilakukan dengan mengikuti pe- hasil-hasil belajar siswa dalam bentuk penguasaan
nyetaraan kelas yang dibuat sekolah, maka hasil- materi pelajaran secara kognitif peningkatannya tidak
hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut da- ditemukan pada setiap penelitian yang dilakukan.
pat diterima. (5) Secara umum dapat dinyatakan bahwa peng-
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dila- gunaan model siklus belajar berbasis Tri Pramana
kukan terhadap tujuh penelitian (Skripsi) maha- yang diterapkan dalam penelitian-penelitian (Skripsi)
siswa dapat dirumuskan beberapa simpulan sebagai mahasiswa mempunyai keunggulan komparatif da-
berikut. (1) Model siklus belajar yang diujicobakan lam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
oleh para mahasiswa sudah sesuai dengan kriteria dibandingkan dengan model pembelajaran konven-
yang dituntut oleh model siklus belajar yang di- sional. Secara teknis, tidak ditemukan masalah yang
gunakan secara teoretis, yaitu sesuai dengan ka- dapat menghambat pelaksanaan pembelajaran de-
rakteristik materi pelajaran, sesuai dengan karak- ngan model siklus belajar berbasis Tri Pramana,
teristik siswa, dan sesuai dengan karakteristik ling- namun penerapan model pembelajaran tersebut be-
kungan tempat belajar. (2) Model siklus belajar lum mampu meningkatkan penguasaan siswa ter-
yang diujicobakan sudah sesuai dengan tuntutan hadap materi pelajaran secara kognitif.
tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam Stan- Berdasarkan beberapa simpulan di atas, kepa-
dar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pela- da para praktisi pendidikan (guru dan dosen) dapat
jaran, serta hasil-hasil belajarnya sudah diases de- disampaikan saran-saran sebagai berikut. (1) Da-
ngan alat penilaian yang sesuai dengan tuntutan lam usaha memperbaiki proses pembelajaran di
tujuan pembelajaran. (3) Metode penelitian yang sekolah maupun di perguruan tinggi, guru atau
digunakan dalam uji coba model siklus belajar dosen agar mencoba menerapkan model siklus bel-
sudah sesuai dengan jenis dan rancangan penelitian ajar berbasis Tri Pramana dalam menyelenggara-
yang dilakukan. Namun demikian, perlu disam- kan pembelajaran karena telah terbukti bahwa
paikan bahwa dalam penelitian eksperimen penye- model siklus belajar tersebut mampu meningkatkan
taraan kelas, antara kelas eksperimen dan kelas kualitas proses dan hasil belajar siswa. (2) Untuk
kontrol tidak dilakukan oleh peneliti, melainkan memperoleh keyakinan terhadap keunggulan kom-
peneliti mengambil kelas-kelas setara yang ditetap- paratif proses dan hasil belajar yang diakibatkan
kan oleh sekolah. (4) Hasil-hasil penelitian yang di- oleh penggunaan model siklus belajar berbasis Tri
peroleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Pramana, guru atau dosen agar melakukan pene-
penerapan model siklus belajar berbasis Tri Pra- litian secara lebih intensif (terkendali) terhadap pe-
mana dalam pembelajaran kimia dapat mening- nerapan model siklus belajar berbasis Tri Pramana
katkan kualitas proses pembelajaran yang dilihat dalam pembelajaran, terutama untuk peningkatan
dari peningkatan aktivitas siswa dalam belajar, pe- penguasaan materi, mengingat pada penelitian-pe-
ningkatan kreativitas siswa dalam belajar, pening- nelitian yang telah dilakukan, khsusnya jenis pene-
katan efektivitas pembelajaran, dan peningkatan litian eksperimen, pelaksanaan penelitiannya belum
suasana belajar yang kondusif. Namun demikian, dikendalikan secara ketat.

DAFTAR RUJUKAN
Ardyana, I Ketut. 2008. Penerapan Siklus Belajar PSA tasi dan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X di
dan PAS pada Pembelajaran Kimia Siswa Kelas SMA Negeri 4 Singaraja Tahun Ajaran 2007/-
X5 dan X6 SMA Negeri 2 Singaraja. Tahun 2008. Skripsi. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA
Ajaran 2007/2008. Skripsi. Jurusan Pendidikan Undiksha.
Kimia FMIPA Undiksha. Eka Purnamawati, Putu. 2007. Perbedaan Penggunaan
Dewi Wahyuni Andari, Kadek. 2008. Perbedaan Peng- Model Siklus Belajar SPA dan SAP terhadap
gunaan Model Siklus Belajar APS dan Model Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA
Belajar Konvensional terhadap Motivasi Berpres- Negeri 1 Singaraja Tahun Ajaran 2006/2007.
96 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 42, Nomor 2, Juli 2009, hlm. 89 - 96

Skripsi. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Un- Subagia, I Wayan. 2003. Model Siklus Belajar Berda-
diksha. sarkan Konsep “Tripramana.” Orasi Ilmiah. Dis-
Lancy, David F. 1993. Qualitatif Research in Education: ampaikan dalam rangka Dies Natalis ke-3 IKIP
An Introduction to the Major Traditions. London: Negeri Singaraja.
Longman Group Ltd. Subagia, I Wayan dan I G. L. Wiratma. 2006. Potensi-
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidi- Potensi Kearifan Lokal Masyarakat Bali dalam
kan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Bidang Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Pen-
Priyanti Antari, I G. A. A. 2007. Kualitas Pembelajaran gajaran, Vol. 39 No 3 Juli 2006. IKIP Negeri
Kimia dengan Model Siklus Belajar ASP pada Singaraja.
Siswa Kelas X3 SMA Negeri 1 Sukasada Tahun _____ 2007. Pengembangan Model Siklus Belajar Ber-
Ajaran 2007/2008. Skripsi. Jurusan Pendidikan dasarkan Potensi-Potensi Kearifan Lokal Masya-
Kimia FMIPA Undiksha. rakat Bali dalam Bidang Pendidikan. Laporan
Raheni, Ni Wayan. 2008. Penerapan Model Siklus Bela- Penelitian Hibah Bersaing. Lembaga Penelitian
jar PAS untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Universitas Pendidikan Ganesha
dalam Mengamati dan Merumuskan Masalah da- _____ 2008. Penerapan Model Siklus Belajar Berbasis
lam Pembelajaran Kimia Kelas X SMA Negeri 2 Tri Pramana pada Pembelajaran Sains di Sekolah.
Singaraja Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi. Ju- Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha. Vol.
rusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha. 41 No.2 Th ILI, April 2008.
Sri Lidyayanti, Pande Nyoman. 2008. Perbedaan Hasil Yani, Ni Wayan. 2008. Perbedaan Penerapan Model
Belajar dan Sikap Ilmiah pada Pembelajaran Ki- Siklus Belajar Pratyaksa – Anumana – Sabda
mia dengan Model Siklus Belajar SPA dan SAP (PAS) dengan Model Pembelajaran Konvension-
pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sukawati al dalam Pembelajaran Kimia terhadap Motivasi
Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi. Jurusan Pendi- dan Hasil Belajar Kimia pada Siswa Kelas XI
dikan Kimia FMIPA Undiksha. SMA Negeri 1 Kerambitan Tahun Ajaran
2007/2008. Skripsi. Jurusan Pendidikan Kimia
FMIPA Undiksha.

Anda mungkin juga menyukai