Anda di halaman 1dari 3

TRIAGE DALAM BENCANA

No dokumen No. Revisi Halaman

02.SPO.YM.IGD.RSY.002 00 1 dari 3
Ditetapkan oleh
Direktur Utama
Tanggal Terbit
SPO
28 Desember 2018

dr. Mulyadi Muchtiar, MARS

1. Sistem seleksi yang merupakan tindakan pertama pada


penanganan pasien pada kondisi bencana di IGD.
2. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
Pengertian
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis.
1. Memberikan pelayanan yang lebih efektif pada pasien
dalam jumlah banyak.
2. Agar pelayanan dapat diberikan dengan cepat dan tepat
Tujuan sesuai dengan tingkat kegawatannya
3. Memberikan perawatan secara optimal sesuai dengan
kebutuhan pasien
4. Menjamin penggunaan sumber daya yang ada dengan efisien
SK. Direktur Utama Rumah Sakit YARSI Nomor
Kebijakan 185/KEP/DIRUT/RSYARSI/V/2018 Tentang Pemberlakuan
Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
Prosedur 1. Pastikan keamanan dan persiapan meliputi
a. Pastikan keamanan dan persiapan, meliputi :
b. Standar precaution harus dilakukan saat melakukan
triage.
c. Identifikasi pasien dilakukan sebagai data awal
identitas pasien.
d. Pasang label triage pada pergelangan tangan korban.
e. Pemeriksaan triage harus cepat, akurat dan berfokus
pada masalah yang ada.
f. Perhatikan privasi pasien saat melakukan triage.
g. Jika perawat tidak yakin dengan kategori yang ditetapkan,
pasien harus ditempatkan pada kategori yang lebih tinggi.
h. Pada kondisi bencana di luar rumah sakit, pertolongan
ditujukan pada korban yang mempunyai kemungkinan
hidup lebih besar sehingga mudah dipindahkan ke rumah
sakit.
2. Siapkan peralatan :
a. Sarung tangan
TRIAGE DALAM BENCANA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

016/SPO/KEP/IGD 00 2 dari 3

b. Alkohol handrub
c. Masker.
d. Jam tangan
e. Label Triage (merah, orange,kuning,biru, hijau)
3. Prosedur
a. Petugas mengucapkan basmallah sebelum melakukan
tindakan
b. Petugas mencuci tangan dan memakai APD
c. Petugas triage akan memonitor soft opening Triage dilakukan
ditempat korban bencana, dengan menggunakan metode
START (simple triage rapid treatment), dengan cara :
d. Petugas mengumpulkan semua korban yang mampu berjalan
sendiri ke area yang telah ditentukan dan beri mereka label
hijau.
e. Petugas mengalihkan perhatian pada korban yang tersisa
dengan memeriksa pemafasan.
f. Petugas memeriksa pernafasan korban , Bila pemapasan
lebih dari 30 kali I menit (pada dewasa) atau <15 atau> 45
kali I menit (pada anak), petugas memberi label merah.
g. Petugas memeriksa pernafasan korban, Bila penderita tidak
bemapas maka upayakan membuka jalan napas dan
bersihkan jalan napas, bila pemapasan spontan mulai
maka beri label merah, bila tidak beri label hitam.
h. Petugas memeriksa pernafasan korban, Bila pemapasan
kurang dari 30 kali Imenit (pada dewasa) atau 15 - 45 kali
I menit (pada anak), periksa waktu pengisian kapiler
(capilary refil)
1) Waktu pengisian kapiler lebih dari 2 detik berarti
kurang baik, beri label merah, hentikan perdarahan besar
bila ada.
2) Bila waktu pengisian kapiler kurang dari 2 detik maka
nilai status mentalnya. Bila penerangan kurang maka
periksa nadi radial penderita. Bila tidak ada maka
ini berarti bahwa tekanan darah penderita sudah
rendah dan perfusi jaringan sudah menurun.
i. Petugas memeriksa status mental dengan menyuruh penderita
mengikuti perintah-perintah sederhana. Bila penderita tidak
mampu mengikuti suatu perintah sederhana maka beri
label merah.
j. Bila mampu mengikuti perintah beri label kuning.
k. Petugas melakukan penanganan dengan prioritas yaitu :
1) Prioritas 1 - Merah.
Merupakan prioritas utama, diberikan kepada para
TRIAGE DALAM BENCANA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

016/SPO/KEP/IGD 00 3 dari 3

penderita yang kritis keadaannya seperti


gangguan jalan napas, gangguan pemapasan,
perdarahan berat atau perdarahan tidak terkontrol,
penurunan status mental.
2) Prioritas 2 - Kuning
Merupakan prioritas berikutnya diberikan
kepada para penderita yang mengalami keadaan
seperti luka bakar tanpa gangguan saluran napas
atau kerusakan alat gerak, patah tulang tertutup
yang tidak dapat berjalan, cedera punggung.
3) Prioritas 3 _ Hijau
Merupakan kelompok yang paling akhir prioritasnya,
dikenal juga sebagai 'Walking Wounded" atau
orang cedera yang dapat berjalan sendiri.
4) Prioritas 4 _ Hitam
Diberikan kepada mereka yang sudah meninggal
l. Petugas menangani pasien bila kondisi stabil pindahkan
pasien ke ruangan untuk pemeriksaan/ penanganan lebih
lanjut atau bila fasilitas tidak memadai pindahkan pasien
ke RS lain dengan sebelumnya berkoordinasi
dengan rumah sakit tujuan tentang kondisi pasien.
m. Petugas melepaskan APD dan cuci tangan
n. Petugas mengucapkan Hamdallah setelah selesai tindakan.

1. Pelayanan Medis
2. Keperawatan
Unit Terkait
3. IGD
4. Admission
Dokumen Terkait
Dibuat oleh : Diverifikasi oleh Disetujui oleh:
Kepala Ruangan IGD Manajer Pelayanan Medik Manajer Mutu

Munzir Tamam

Anda mungkin juga menyukai