Anda di halaman 1dari 2

MENUJU PERDAMAIAN DUNIA

By Iqram

Peradaban manusia seperti tidak akan lepas dari yang namanya konflik, sejak awal kita mulai
membangun peradaban dari zaman kuno, pertengahan hingga sekarang sampai pada zaman modern,
sebuah konflik tetap ada menghiasi kehidupan manusia baik itu dalam skala besar ataupun skala kecil
namun tetap saja itu akan menimbulkan kehancuran fisik ataupun kehancuran non fisik. Kehancuran
fisik itu seperti hancurnya sebuah pemukiman dan tempat-tempat disekitarnya, biasanya itu disebabkan
oleh konflik skala besar, dan kehancuran non fisik itu seperti adanya rasa dendam, kesedihan dan
amarah dari diri tiap manusia yang terlibat langsung dalam konflik tersebut, hal itu bisa disebabkan oleh
konflik skala besar ataupun skala kecil. Salah satu penyebab dari selalu munculnya konflik yang
berkepanjangan dari dahulu hingga sekarang yaitu adalah karena kehancuran secara non fisik. Kenapa
bisa sampai seperti itu? Itu dikarenakan kehancuran non fisik yang diterima oleh tiap-tiap individu, baik
itu pihak yang bertikai atau pihak yang menjadi korban karena adanya pertikaian tersebut. Hal itulah
yang menyebabkan adanya rasa kesedihan, kebencian lalu timbul menjadi dendam, dendam dan
kebencian berkepanjangan diwariskan secara bertahap kepada tiap-tiap generasi itulah yang menjadi
awal dari konflik-konflik berikutnya.

Peperangan, pembunuhan merupakan faktor terbesar dari adanya konflik skala besar yang terjadi
didunia, sebuah pembunuhan yang menimbulkan rasa dendam akhirnya berujung pada sebuah
peperangan yang menghancurkan dunia. Seperti misal pembunuhan seorang pangeran dari Austria-
hungaria berakibat timbulnya perang besar pada 1914 sampai pada 1918, yang mana konflik itu bisa
terjadi akibat dari adanya dendam antara pihak satu dengan yang lainnya. Bersambung sampai pada
perang besar kedua pada 1939 sampai pada 1945, yang terjadi akibat dari adanya ketidakpuasan dan
dendam yang disebabkan oleh kekalahan pada perang besar pertama. Dua hal yang saling berkaitan
karena adanya dendam dan kebencian yang menimbulkan banyak korban hingga memunculkan rasa
benci yang mendalam.

Lalu pasca perang dunia 2 muncul lagi konflik besar baru yang berkepanjangan, yang mana itu
disebabkan oleh keegoisan dalam diri masing-masing pihak, seperti pada perang Vietnam dan perang
Korea yang bukan hanya menimbulkan kehancuran sangat besar tetapi masih menimbulkan dendam
dan kebencian yang terus terbawa hingga saat ini. Dua hal tersebut merupakan contoh dari akibat
adanya keegoisan dan keserakahan dalam diri manusia, yang mana konflik itu bisa terjadi dan masih
berlanjut, khususnya yang terjadi pada perang Korea yaitu karena adanya penyebaran pengaruh Ideologi
yang berbeda yang mana kedua Ideologi itu saling bertikai untuk menyebarkan pengaruh mereka di
tempat- tempat tersebut. Perang Vietnam dan perang Korea merupakan dua contoh dari konflik besar
berkepanjangan yang terjadi karena adanya keegoisan dari berbagai pihak.

Seharusnya konflik-konflik tersebut bisa dihindari yaitu dengan cara saling pengertian, berani untuk bisa
memaafkan dan bisa untuk menghilangkan rasa egois dari dalam diri masing-masing pihak. Dengan
hilangnya hal-hal itu dari tiap-tiap diri pihak yang bertikai maka konflik bisa dihindari dengan berbagai
mediasi dan pembicaraan secara terbuka untuk penyelesaian masalah yang terjadi. Namun suatu konflik
seperti perang dan pembunuhan masih tetap akan terjadi karena hal itu sudah seperti bagian alami dari
manusia, mungkin peperangan bisa dihindari dan tak akan terjadi namun pembunuhan masih akan terus
terjadi sampai kapanpun karena pendahulu kita sendiri lah yang telah mewariskan hal itu, dan secara
tidak langsung hal itu mungkin menjadi cara terbaik menyelesaikan suatu masalah.

Selama masih adanya cahaya maka disitu juga ada bayangan, kebaikan maka ada kejahatan itu sudah
menjadi bagian diri manusia, hal-hal yang saya jelaskan sebelumnya itu bisa menjadi kunci dari
kejahatan ataupun pembunuhan, rasa kebencian dan dendam lah penyebabnya maka rasa kepedulian
dan pengertian lah penangkalnya. Bila saja kita bisa saling mengerti dan peduli terhadap hal-hal yang
ada disekitar kita maka itu bisa menjadi awal dari perdamaian dunia. Perdamaian dunia tidak akan
pernah terjadi jika kita masih memiliki dendam dan kebencian yang bersarang dalam diri kita. Mungkin
itu terlalu utopis karena sebagian besar manusia menganggap hal itu tidaklah mungkin, namun jika kita
berusaha dengan sebaik mungkin maka hal tersebut bisa terjadi, sebuah perdamaian bagi dunia ini,
saling bergandengan tangan bersama, tertawa dan berbahagia bersama hal itulah yang saya ingin semua
orang bisa lakukan.

Sulit memang, karena untuk menghapus dendam dan kebencian itu adalah hal yang tidak mungkin,
namun kita bisa mencegah hal semacam dendam dan kebencian bisa berlanjut dengan memberikan
penangkalnya yaitu dengan kepedulian dan pengertian. Belajar untuk saling peduli, belajar untuk saling
mengerti dan terus berlanjut hingga generasi berikutnya maka bukan hal mustahil lagi untuk
mewujudkan perdamaian. Bagi saya tidak ada hal yang mustahil selama kita tidak mudah untuk putus
asa dan menyerah, sulit, tetapi harus dan wajib dicoba oleh semua manusia di dunia. Saya sendiri pun
merasa sulit untuk menjalankan hal-hal tersebut, tetapi bagi saya akan tetap terasa sulit jika kita terus
menerus berusaha sendiri, berusaha bersama-sama untuk mencapai kebahagiaan bersama bagi
terwujudnya perdamaian dunia, tidak memperdulikan semua perbedaan, tidak memperdulikan semua
kekurangan, saling mengerti dan peduli, menghilangkan keegoisan dan berani untuk meminta dan
memberi maaf, jika kita bisa melakukannya maka perdamaian dunia bukan lagi sekedar mimpi, bukan
lagi sekedar ide-ide utopis.

Anda mungkin juga menyukai