Anda di halaman 1dari 4

Prinsip perkembangan (Jahja, 2011)

1. Perkembangan tidak terbatas dalam arti tumbuh menjadi besar tetapi mencakup rangkaian
perubahan yang bersifat progresif, teratur, koheren, dan berkesinambungan.
2. Perkembangan dimulai dari respon-respon yang sifatnya umum menuju yang khusus.
Contohnya, seorang bayi mula-mula akan bereaksi tersenyum bila melihat setiap wajah
manusia.
3. Manusia merupakan totalitas atau kesatuan sehingga akan ditemui kaitan erat antara
perkembangan aspek fisik motorik, mental, emosi dan sosial.
4. Setiap orang akan mengalami tahapan perkembangan yang berlangsung secara berantai
titik meskipun tidak ada garis pemisah yang jelas antara satu fase dengan bahasa lainnya,
tahapan perkembangan ini sifatnya universal.
5. Setiap fase perkembangan memiliki ciri dan sifat yang khas sehingga ada tingkah laku
yang dianggap sebagai tingkah laku buruk atau kurang sesuai yang sebenarnya
merupakan tingkah laku yang masih wajar untuk bangsa tertentu itu.
6. Karena pola perkembangan mengikuti pola yang pasti, maka perkembangan seseorang
dapat diperkirakan. (Gunarsa, 2008)
7. Perkembangan manusia melibatkan pertumbuhan, pemeliharaan, dan regulasi terhadap
Kehilangan. Bahwa penguasaan hidup seringkali melibatkan konflik dan kompetisi di
antara tujuan perkembangan manusia yaitu pertumbuhan, pemeliharaan, dan regulasi
terhadap penurunan.

Isu-isu perkembangan (Santrock, 2012)


1. Isu bawaan-pengasuhan (nature-nurture issue), adalah isu-isu yang berkaitan dengan
sejauh mana perkembangan dipengaruhi oleh bawaan dan pengasuhan titik bawaan nature
merujuk pada warisan biologis makhluk hidup; sedangkan pengasuhan nurture merujuk
pada pengalaman lingkungan.

2. Isu stabilitas-perubahan (stability-change issues), yang melibatkan sejauh mana sifat-sifat


dan karakteristik karakteristik awal akan terus menetap ataukah akan mengalami
perubahan.
3. Isu kontinuitas-diskontinuitas (continuity-discontinuity issue), berfokus sejauh mana
perkembangan bertahap dan melibatkan perubahan yang (kontinu) atau tahap-tahap yang
berbeda (diskontinu)

Periode Perkembangan (Soetjiningsih, 2018)


A. Tahapan bayi baru lahir
1. Periode partunate, mulai saat kelahiran sampai antara 15 dan 30 menit sesudah kelahiran.
2. Periode Neonate, mulai dari pemotongan dan pengikatan tali besar sampai minggu
kedua.

B. Periode bayi (0-2 tahun)


1. Bayi dapat melihat objek sebelum dapat mengendalikan tubuhnya, dan menggunakan
tangan Jauh sebelum dapat merangkak atau berjalan, bayi meraih mainan dengan kaki
mereka sebelum mereka menggunakan tangannya.
2. Bayi telah memiliki kemampuan mengembangkan sistem motorik perseptual yang tinggi,
dapat melihat, mengecap, mencium bau, dan merasakan sakit, tetapi belum sempurna
seperti anak-anak yang lebih besar

C. Masa kanak-kanak
1. Masa anak awal, berlangsung dari usia 2-6 tahun
Belajar berbicara, belajar mengenal perbedaan jenis kelamin, belajar tentang benar
salah.
2. Masa anak akhir, berlangsung dari usia 6-12 tahun

D. Masa pubertas dan remaja


1. Fase perkembangan masa pubertas
Perubahan fisik yang paling nyata adalah terjadinya kematangan pada organ-organ
seksual untuk mencapai kepada kemampuan reproduksi, lebih banyak berkaitan dengan
perubahan emosi.
2. Masa perkembangan pada masa remaja
Usia remaja adalah dari usia 16 atau 17 tahun hingga usia 21 tahun, dan sudah ditandai
dengan kematangan seksual, mempersiapkan diri menghadapi tugas-tugas
perkembangannya, mampu menentukan masa depannya, dan mencapai usia matang.
E. Perkembangan masa dewasa (Pieter, 2018)
1. Dewasa dini ( 21-35 tahun)
Fase penyesuaian diri terhadap kehidupan baru, memainkan peran sebagai suami atau
istri, orang tua, bekerja atau mencari nafkah, mengembangkan sikap baru.
2. Dewasa Madya ( 35-45 tahun)
3. Dewasa akhir ( 45-60 tahun)
Perubahan perubahan psikologis lain yang sering terjadi di masa dewasa akhir, terjadinya
penurunan pada fungsi-fungsi intelektual, menurunnya higienis personality timbulnya
perilaku aneh-aneh, hal-hal yang lucu, janggal atau terkadang bertingkah laku tidak
sesuai dengan tempatnya, dan seringnya instabilitas emosi.

F. Masa perkembangan usia lanjut (60 tahun-meninggal)


Ditandai dengan penurunan fungsi-fungsi fisik dan kemampuan psikologis. Mereka
menjadi menjadi eksentrik, kurang perhatian, merasa terasingkan secara sosial, sikap
tidak senang pada diri sendiri, pekerjaan, atau bentuk aktivitas lainnya dan mengalami
penurunan pada lapisan otak.
Daftar Pustaka

Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi perkembangan anak dan remaja. BPK Gunung Mulia.

Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan. Kencana.

Pieter, H. Z. (2018). Pengantar psikologi untuk kebidanan. Kencana.

Santrock, J. (2012). Lifespan developmental psychology. Psychology.

Soetjiningsih, C. H. (2018). Seri Psikologi Perkembangan: Perkembangan Anak Sejak


Pembuahan Sampai dengan Kanak-Kanak Akhir. Kencana.

Anda mungkin juga menyukai