Anda di halaman 1dari 7

*) Artikel terlampir

NAMA : RAMLAH
NIM : 22/502162/PPA/06420

Langkah 1: Review Artikel Jurnal


Membaca Abstrak

A. Secara garis besar, dengan membaca abstrak apakah anda sudah merasa paham dengan isi
artikel? Berikan tanda centang (√) di kotak yang sesuai
Paham Bingung

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:


1. Apakah yang diteliti?
Jawab: Perbedaan kemampuan membaca pada anak-anak jepang yang memiliki
gangguan perkembangan DD dengan IQ ambang (BIQ) dan IQ normal (NIQ)
2. Apa tujuan penelitiannya?
Jawab:
 Untuk mengetahui apakah kemampuan membaca kata hiragana, bukan kata hiragana
dan kata kanji tidak berbeda antara siswa jepang yang memiliki gangguan
perkembangan DD dengan BIQ dan NIQ
 Menguji pengaruh factor WISC-IV, komorbiditas dan tingkat kurikulum pada
kemampuan membaca siswa jepang.
3. Sebutkan variable-variabel yang diteliti!
Jawab:
4. Metode/pendekatan penelitian
Jawab:
5. Siapakah responden/informannya dan berapakah N yang diteliti?
Jawab: Anak berusia 6 tahun 4 bulan – 12 tahun 10 bulan sebanyak 141
6. Dimanakah penelitian dilakukan?
Jawab: Central Jepang
7. Instrumen dan Teknik analisis!
Jawab
8. Apakah hasil penelitiannya?
Jawab: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang teramati
diantara kelompok DD terkait dengan kelancaran membaca kata yang bukan hiragana,
serta factor kognitif juga tidak mempengaruhi kinerja dari anak-anak tersebut.
Sedangkan untuk kelancaran dalam membaca hiragana memberikan hasil berupa
kelompok DD dengan NIQ tampil lebih baik daripada kelompok DD dengan BIQ serta
indeks memori kerja mempengaruhi keterampilan membaca peserta. Untuk keakurasian
dalam membaca kanji, DD dengan kelompok NIQ tampil lebih baik daripada DD
dengan grup BIQ dan juga indeks kecepatan pemrosesan memengaruhi kinerja peserta.
Langkah 2: Review Artikel Jurnal
Mengetahui singkatan

No Singkatan Kepanjangan Arti Indonesia

1 EF Executive functions Fungsi Eksekutif


Structural Equation Pemodelan persamaan
2 SEM
Modeling struktural
3 Gc Crystallized intelligence Kecerdasan kristal

4 Gf fluid intelligence Kecerdasan cair


The figural torrance tests of Tes figural torrance
5 TTCT
creative thinking pemikiran kreatif
Kaufman brief intelligence Tes kecerdasan singkat
6 K-BIT
test Kaufman
7 WM Working Memory Memori Kerja
Tes Penyortiran Kartu
8 WCST Wisconsin Card Sorting Test
Wisconsin
9 PFC prefrontal cortex korteks prefrontal

10 CREA Creative intelligence Kecerdasan kreatif


Skala Kecerdasan
The Wechsler Intelligence
11 WISC-IV Wechsler untuk Anak-
Scale for Children
anak
Kefasihan verbal
12 SVF Semantic verbal fluency
semantik
kelancaran verbal
13 PVF phonologic verbal fluency
fonologis
14 FPT five-point test tes lima poin
Statistical Program for Program Statistik untuk
15 SPSS
Social Science Ilmu Sosial
Analysis of Moment
16 AMOS Analisis Struktur Momen
Structure
Bentler-Bonett normed fit Indeks kecocokan
17 NFI
index Bentler-Bonett
18 CFI Comparative Fit Index Indeks Fit Komparatif

19 GFI Goodness of Fit Index Indeks Kebaikan Fit


nilai indeks yang
digunakan untuk
Root Mean Square Error
20 RMSE mengoreksi nilai statistik
of Approximation
chisquare dalam sampel
yang besar.
Langkah 3: Review Artikel Jurnal
Meringkas
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang: Penelitian tentang kreativitas dalam kaitannya dengan keterampilan
intelektual dan executive functions (EF) menjadi perhatian dalam beberapa tahun terakhir.
Sebuat bukti empiris menunjukkan bahwa fluid intelligence, crystallized intelligence, dan EF
memiliki peranan penting dalam kreativitas. Hal ini menjadi penyebab munculnya penelitian
baru terkait dengan bagaimana keterampilan kognitif dapat berkontribusi pada pemikiran
yang kreatif. Namun, penelitian umumnya berfokus pada sampel orang dewasa, tanpa
memberikan kejelasan tentang bagaimana hubungan yang kompleks ini diekspresikan pada
anak-anak.
Teori: Kinerja intelektual dijelaskan oleh dua jenis kecerdasan: fluid intelligence (Gf) dan
crystallized intelligence (Gc). Gf didefinisikan sebagai penggunaan berbagai operasi mental
yang disengaja untuk memecahkan masalah baru (McGrew, 2009). Sebaliknya, Gc mengacu
pada kekayaan, amplitudo dan kedalaman pengetahuan yang diperoleh (Cattell, 1971).
Menurut Ackerman (1996), Gf dan Gc adalah dua kemampuan umum (kecerdasan sebagai
proses vs. kecerdasan sebagai pengetahuan) yang terlibat dalam fungsi kognitif.
Kecerdasan dan kreativitas sebagian besar bertanggung jawab atas perilaku dan prestasi
individu (Cho et al., 2010). Karya-karya Guilford (1967, 1970) memiliki pengaruh yang
relevan pada studi tentang hubungan antara kecerdasan dan kreativitas. Penelitian yang
meneliti peran fluid intelligence pada kreativitas telah menemukan bahwa fluid intelligence
memprediksi kefasihan (Batey, Furnham, & Safiullina, 2010), orisinalitas (Benedek, Franz,
Heene, & Neubauer, 2012), respons kreatif (Nusbaum & Silvia, 2011; Silvia & Beaty, 2012;
Silvia, 2008b) dan pembelajaran dan penggunaan strategi kompleks dalam tes berpikir
divergen (Silvia, 2015).
EF dianggap sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memungkinkan kontrol aktivitas
kognitif, perilaku, dan emosional. Kecerdasan adalah salah satu proses kognitif yang terkait
dengan EF. Berbagai studi menunjukkan bahwa berbagai jenis kecerdasan (Gc dan Gf) secara
selektif terkait dengan keterampilan eksekutif.
Kreativitas didefinisikan sebagai ekspresi tertinggi dari ide-ide baru, fleksibilitas, perspektif
dan kemampuan untuk menggabungkan konsep (Benedek et al., 2014; Benedek, Franz et al.,
2012; Benedek, Könen, & Neubauer, 2012; Chi, 1997) mengemukakan bahwa berpikir kreatif
jelas membutuhkan EF. Menurut Lee dan Therriault (2013), memori kerja memainkan peran
penting dalam kreativitas; orang dengan kemampuan memori kerja tinggi lebih mungkin
berhasil mengatasi gangguan yang disebabkan oleh respons otomatis dan tidak orisinal, dan
dalam menggunakan strategi untuk menghasilkan pendekatan dan respons baru dalam tugas
berpikir kreatif.
Tujuan: (1) Mempelajari hubungan antara kecerdasan, EF dan kreativitas pada anak-anak,
(2) Memeriksa kemampuan intelektual apa (Gc atau Gf) dan komponen eksekutif spesifik apa
yang memprediksi kreativitas.

B. METODE PENELITIAN
 Subjek: 4718 anak kembar dengan usia 7-12 tahun , dengan rincian (1) 366 pasang
jantan monozigotik (MZ); (2) 552 pasang betina MZ; (3) 324 pasang jantan dizigotik
(DZ); (4) 420 pasang betina DZ; (5) 697 pasang lawan jenis DZ (total 2359 pasang, 918
pasangan MZ dan 1441 pasangan DZ). Kriteria Inklusi: Etnis kulit putih; bahasa
Inggris sebagai bahasa pertama; tidak ada masalah medis saat lahir, dan tidak ada
outlier perinatal seperti berat badan yang rendah saat lahir.
 Lokasi:
 Instrumen: Untuk usia 7 tahun, data kemampuan kognitif dikumpulkan melalui
wawancara telepon. Pengukuran verbal terdiri atas subtes kesamaan dan kosakata yang
berdasarkan pada Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC-III-UK; Wechsler,
1992). Sedangkan untuk usia 12 tahun data kemampuan kognitif dikumpulkan melalui
web. Subtes pengukuran verbal terdiri atas pengetahuan umum dan kosakata (WISC-
III-UK; Wechsler, 1992) dan subtes pengukuran non-verbal terdiri atas melengkapai
gambar (WISC-III-UK; Wechsler, 1992) dan Raven's Standard and Advanced
Progressive Matrices (Raven, Court, & Raven, 1996, 1998).
 Analisis:
 Descriptive statistics
 Latent Profile Analysis (LPA) dilakukan di Mplus 7.2 (Muthén & Muthén, 1998–
2012) untuk mengidentifikasi subkelompok anak dengan pola perkembangan
berbeda dalam kemampuan kognitif (verbal dan non-verbal) dari usia 7-12 tahun.
C. ANALISIS DATA DAN HASILNYA
Hasil Descriptive statistics menunjukkan bahawa semua skor tes terdistribusi secara normal,
dengan skewness berkisar antara -1,05 hingga 0,22. Secara umum, semua skor tes
menunjukkan korelasi positif sedang hingga sedang yang signifikan (rs mulai dari 0,10
hingga 0,53).
Hasil Latent profile analyses menunjukkan bahwa model dengan enam kelas paling cocok
dengan data yaitu VLMR (p = 0,041), LMR-LRT (p = 0,043) dan entropi (p = 0,724)

Adapun penjabaran dari penggolongan 6 kelas diatas adalah sebagai berikut:


Kelas 1 “Continuously low”: Anak-anak dengan skor tes verbal dan non-verbal dibawah
rata-rata sampel pada usia 6 dan 12 tahun. Kelas ini mewakili sebagian kecil (6,58%;
n= 298) dari seluruh sampel.
Kelas 2 “Catching-up”: Anak-anak dengan skor verbal dan non-verbal di bawah rata-
rata sampel untuk usia 7 tahun, namun tidak untuk usia 12 tahun. Kelas ini mewakili
15% dalam sampel (n=659).
Kelas 3 “Low non-verbal falling Behind”: Anak-anak dengan skor tes pengelompokan
verbal dan konseptual mencapai nilai tes rata-rata sampel pada usia 7 tahun, tetapi skor
Kelengkapan Gambar jauh di bawah rata-rata sampel. Pada usia 12 tahun, nilai tes kecuali
Kosakata, secara signifikan berada di bawah rata-rata sampel. Estimasi prevalensi kelas ini
adalah sekitar 21% dari sampel (n = 943)

Anak-anak di Kelas 4 memiliki skor Kosakata secara signifikan di bawah rata-rata


sampel pada usia 7 tahun. Skor ini turun lebih jauh pada usia 12 tahun (M= −0.30, SE
= 0.08 vs. M= −1.99, SE = 0.05). Di kelas ini semua skor verbal dan nonverbal
umumnya menurun sepanjang perkembangan dan secara signifikan berada di bawah
rata-rata sampel pada usia 12 tahun. Kelas 4 memiliki perkiraan prevalensi 8,15% (n =
383) dan diberi label “verbal rendah, tertinggal.”
Kelas 5 terdiri dari anak-anak yang skor verbal dan non-verbalnya jauh di atas rata-
rata sampel pada usia 7 dan 12 tahun. Kelas ini berisi proporsi sampel terbesar
(43,69%, n = 2205) dan diberi label "normatif".
Kelas 6 mencakup anak-anak yang skor tes verbal dan non-verbalnya secara
signifikan di atas rata-rata sampel pada usia 7 dan 12 tahun. Skor verbal mereka pada
usia 7 sangat tinggi (M = 2,00 untuk Kesamaan). Skor tes verbal dan non-verbal anak-
anak ini juga secara signifikan lebih tinggi daripada anak-anak di kelas 5 pada usia 7
tahun (misalnya, 0,47 vs. 0,21 untuk Pengelompokan Konseptual). Pada usia 12 tahun,
skor kemampuan kognitif mereka berada dalam kisaran normal pada usia 12 tahun,
dan tidak jauh lebih tinggi daripada anak-anak di kelas 5 kecuali untuk Pengetahuan
Umum. Ini adalah kelas yang relatif kecil dengan perkiraan prevalensi 5,72% (n =
230) dan diberi label "pemula awal"

D. DISKUSI/PEMBAHASAN

E. KESIMPULAN DAN SARAN

F. PENDAPAT SAYA TENTANG ARTIKEL INI

Anda mungkin juga menyukai