Anda di halaman 1dari 21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Penunjang

Florentinus Riandhi Trianda (2019) dalam skripsi berjudul “Pembuatan Iklan

Layanan Masyarakat Tentang Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Sebgai

Media Informasi Pada Puskesmas Depok I Yogyakarta Menggunkanan Teknik

Motion Graphic” yang bertujuan untuk menyampaikan edukasi tentang penyakit

saluran pernapasan dan menyatakan bahwa penggunaan media informasi digital

diperlukan guna menyampaikan info layanan kemasyarakatan [7].

Rex Luhut Panjaitan (2019) dalam skripsi berjudul “Pembuatan Video Promosi

Cambena.ink Menggunakan Teknik Motion Graphic” yang bertujuan untuk

menyampaikan pesan kepada target sasaran dan mempromosikan tentang

Cambena.ink [8].

Dwi Hartanto dari Universitas Amikom Yogyakarta, pada penelitian Tugas

Akhirnya pada tahun 2018 yang berjudul “ Perancangan Iklan Wisata Kerajinan

Desa Gamplong Yogyakarta dengan Konsep Motion Graphic “ yang bertujuan

untuk mempromosikan iklan wisata kerajinan desa Gamplong agar lebih banyak

dikenal oleh masyarakat, sehingga diharapkan Wisata desa Gamplong bisa menjadi

tujuan wisata untuk masyarakat [9].

97
Berikut ini perbedaan yang penulis uraikan untuk membuktikan bahwa penulis

Tugas Akhir ini asli dan bukan duplikasi dari penelitian lain:

Tabel 2. 1 Matrik Perbandingan Penelitian

No Judul Penelitian kelebihan perbedaan

1. Pembuatan Iklan Layanan Implementasi video Sedangkan penulis


menggunakan teknik live
Masyarakat Tentang Penyakit menggunakan teknik
shoot dan motion graphic.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut motion graphic

Sebgai Media Informasi Pada

Puskesmas Depok I Yogyakarta Objek yang digunakan Sedangkan penulis


menggunakan objek
Menggunkanan Teknik Motion adalah Puskesmas
Pempek OmahVy.
Graphic Depok I Yogyakarta

2. Pembuatan Video Promosi Implementasi video Sedangkan penulis


menggunakan teknik live
Cambena.ink Menggunakan menggunakan teknik
shoot dan motion graphic.
Teknik Motion Graphic motion graphic

3. Perancangan Iklan Wisata Implementasi video Sedangkan penulis


menggunakan teknik menggunakan teknik live
Kerajinan Desa Gamplong
motion graphic shoot dan motion graphic.
Yogyakarta dengan Konsep

Motion Graphic
Durasi video 45 detik Sedangkan durasi video

penulis 1 menit

97
2.2 Multimedia

Dalam buku yang berjudul “Buku Pintar Multimedia” bahwa multimedia, di

tinjau dari bahasanya, terdiri dari dua kata, yaitu multi dan media. Multi memiliki

arti banyak atau lebih dari satu. Sedangkan media sendiri merupakan bentuk jamak

dari medium, juga di artikan sebagai saran, wadah atau alat. Istilah multimedia

sendiri bisa diartikan sebagai transmisi data dan manipulasi semua bentuk

informasi, baik berbentuk kata-kata, gambar, video, musik, angka, atau tulisan

tangan di mana dalam dunia komputer, bentuk informasi tersebut diolah dari dan

dalam bentuk data digital.

Banyak orang yang mempresentasikan mengenai pengertian dari multimedia

itu sendiri. Dalam ilmu elektronika, multimedia adalah kombinasi dari komputer

dan video(Rosch, 1996), atau multimedia secara umum merupakan tiga kombinasi

elemen, yaitu : suara, gambar, dan teks(Mc Cormick, 1996). Di sisi lain, multimedia

adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, di mana

media tersebut dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik, dan

gambar (Turban ddk, 2002) atau multimedia merupakan alat yang menciptakan

presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengombinasikan teks, grafik, animasi,

audio, dan gambar video (Robin dan Linda, 2001).[10]

97
2.3 Elemen Multimedia

Teknologi multimedia membawa satu perubahan drastis pada industri media

karena kemampuannya yang menyatukan. Televisi sebagai salah satu alat untuk

output multimedia yang audio visual, bahkan saat ini peran teknologi pengolah

multimedia sudah memiliki kemampuan teknologi interaktif berbasis komputer.

Gambar 2. 1 Elemen Multimedia

(sumber : Purwanto dan Hanief, 2016)

Multimedia terbagi dalam beberapa elemen antara lain Teks, Image, Animasi,

Audio, dan Video. Berikut pengertian dari elemen multimedia [11]:

1. Teks

Merupakan elemen dasar untuk menyampaikan informasi. Memiliki

berbagai jenis dan bentuk tulisan yang bisa memberi daya tarik dan

penyampaian informasi. Memberi penekanan untuk suatu materi yang

ingin di sampaikan. Berikut gambaran teks ada pada gambar 2.2 di bawah

97
Gambar 2. 2 Contoh Text

2. Image ( Gambar ) / Grafis

Merupakan elemen paling penting, memberikan penekanan secara

visual terhadap suatu presentasi atau maklumat. Membantu

menyampaikan informasi dengan lebih berkesan, menjadikan kegiatan

presentasi atau penyampaian informasi dengan lebih menarik. Contohnya

seperti pada gambar 2.3 di bawah :

Gambar 2. 3 Contoh Image


(sumber : PempekOmahVycatalog)

3. Animasi

Berperan sebagai penarik pada sebuah presentasi dan sangat

membantu dalam menjelaskan suatu konsep yang kompleks dengan

mudah bisa berbentuk simulasi. Gambar 2.4 dibawah sebagai contohnya

97
Gambar 2. 4 Contoh Animasi
(sumber : Partono Soenyoto, 2017)

4. Audio

Membantu untuk menyampaikan informasi dengan lebih efektif

(misalnya: penggunaan suara latar atau kesan audio khusus). Bertujuan

untuk membantu penggunaan dalam meningkatkan daya tarik terhadap

suatu tayangan dan membantuk meningkatkan daya tarik terhadap isi

yang dipresentasikan. Seperti halnya pada grafik pada gambar 2.5

dibawah ini :

Gambar 2. 5 Contoh Spectrum Audio


(sumber : Aplikasi AudioSpectrumMonitor)

97
5. Video

Menyediakan metode penyaluran informasi yang amat menarik dan

lebih hidup sesuai dengan dunia nyata. Merupakan elemen atau media

yang sangat dinamis dan efektif dalam menyampaikan informasi. Contoh

pengambilan video ada pada gambar 2.6 berikut :

Gambar 2. 6 Contoh Pengambilan Video


(sumber : Setiawan, I. N. A. F, 2018)

2.4 Storyboard

Storyboard adalah penyajian visual pertama dari cerita yang dibuat. Tujuan

utama yaitu untuk menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita. Storyboard

membantu setiap kru untuk membuat video teratur dan hasilnya baik. Dengan

storyboard membantu menyampaikan pesan dari gambar yang akan ditampilkan,

pelaku tahu harus dimana menempatkan diri, kamerawan juga harus tau membidik

seperti apa dan lain sebagainya.

97
Storyboard pada dasarnya sama dengan storyline namun dalam bentuk gambar

sketsa. Biasanya orang awam akan mengerti apabila diberi storyboard karena

berbentuk panel-panel gambar dibanding dengan storyline yang berupa cerita.

a. Kelemahan Storyboard dan Solusi

Kelemahan storyboard adalah tidak dapat menunjukan gerakan-

gerakan kamera, beserta efel optikal. Namun setiap permasalahan

pastilah ada jalan keluarnya. Solusi yang paling mudah yaitu dengan

menggunakan tulisan dan gambaran skematis untuk mendeskripsikan apa

yang tidak dapat digambarkan. Selain itu, juga ada beberapa teknik yang

digunakan oleh illustrator untuk menunjukan gerakan kamera dan ruang

yang lebih lebar.

b. Proses Storyboard

Storyboard digunakan dalam berbagai macam industri, namun

tujuannya sama yaitu mengomunikasikan secara visual ide dalam sebuah

proyek. Storyboard juga digunakan dalam banyak industri termasuk

advertising dan desain interaktif.

c. Proses Storyboard

Proses pada kebanyakan orang dimulai dari thumbnail, rough dan

final storyboard atau clean-up storyboard untuk pengerjaan sebuah

proyek. Meskipun proses storyboard berbeda untuk setiap prang atau

team, namun terdapat satu yang umun digunakan yaitu persiapan dan

pengorganisasian proyek tersebut[12] .

97
2.5 Tahap Pengerjaan Video

2.5.1 Pra Produksi


Tahap ini merupakan tahap pertama dalam proses pembuatan video iklan,

dan juga salah satu tahap yang paling penting. Di tahap ini, semua hal yang

dibutuhkan untuk memproduksi sebuah karya disiapkan.

1. Ide Cerita

Dalam berkarya segala sesuatunya dimulai dari ide. Ide

merupakan hal yang mendasar untuk menggambarkan sebuah karya

yang nantinya akan dibuat menjadi video periklanan atau film. Ide

dapat diinspirasikan dari berbagai hal, misalnya pengalaman pribadi,

kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya.

2. Penulisan Naskah (Scripting)

Naskah adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-

urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam

konteks struktur dramatik untuk menjadi acuan dalam proses

produksi.

97
Gambar 2. 7 Contoh Naskah
(Sumber : Wahana Komputer, 2013)

3. Pembuatan Storyboard

Storyboard adalah sebuah sebuah desain sketsa gambar yang

disusun secara berurutan sesuai dengan naskah cerita yang telah

dibuat. Tahap visualisai alur cerita dalam gambar dan rancangan

lengkap untuk memudahkan dalam membuat media informasi.

Manfaat dari pembuatan storyboard sendiri Untuk menjelaskan

proses pergantian, perpindahan setiap frame atau elemen, serta

berperan dalam pengaturan waktu atau timing pada setiap

sequence.

Gambar 2. 8 Contoh Storyboard


(Sumber : Wahana Komputer, 2013)

97
2.5.2 Produksi
Tahap produksi adalah periode selama iklan diproduksi secara komersial.

Pada tahap ini syuting di lakukan, suara di rekam, pencahayaan diatur, dan

kamera dipilih [6].

1. Shooting

Tahap pengambilan gambar baik berupa foto dan video untuk

tayangan media informasi. Kualitas video di tentukan oleh seberapa

sensitif dalam pengambilan gambar sebagai kameramen, terhadap

subyek dan situasi. Ada beberapa aspek yang perlu di perhatikan

dalam pengambilan gambar yang berkaitan dengan orang, yaitu :

karakter, usia, bakat khusus, lokasi, dan waktu yang di butuhkan saat

syuting.

2. Take Voice dan Musik Background

Tahap pengambilan suara berguna untuk kebutuhan audio.

Perekaman suara orisinil kunci sukses dalam perekaman karena

sesuai dengan perekaman suara, sesuai dengan adegan, dan sesuai

dengan ekspresi aktor atau aktris. Sebagai catatan, kreasi ulang suara

hampir selalu tidak memperoleh suara yang sesuai dengan waktu dan

perasaan orisinil. Sebelum perekaman orisinil diperoleh dalam

bentuk akhir akan dilakukan perekaman berulang sehingga dapat

terjadi kehilangan kemurnian dan ketelitian pada setiap rekamannya.

Karena perekam suara yang berkualitas tinggi menjadi suatu

97
keharusan. Dalam proses ini juga dibuat ilustrasi musik sebagai

background.

Gambar 2. 9 Contoh disaat perekaman suara


(sumber : Illumination Entertainment)

2.5.3 Pasca Produksi


Pasca produksi merupakan tahap akhir dari pembuatan film animasi. Tahap

– tahap dalam pasca produksi meliputi[13]:

1. Editing

Proses editing dilakukan untuk mengemas hasil akhir sebuah

film, memberikan suara, mensinkronkan suara dengan visual,

memberikan special effect, dan mengekspor dalam media yang

ditentukan.

2. Rendering

Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses untuk

mengubah file mentah atau project menjadi file jadi atau video yang

siap dijalankan pada pemutar video.

97
2.6 Live Shot

Live Shot dapat diartikan yaitu pengambilan gambar bergerak secara langsung.

Live Shot juga dapat dikatakan sebagai video shooting dimana dalam

pengerjaannya diperlukan editing untuk menyempurnakan hasil shooting.

Pengertian live shot itu sendiri adalah serentetan perekaman tentang orang-orang,

atau makhluk hidup lainnya, paling tidak ada satu atau lebih karakter yang

diperankan oleh seseorang atau beberapa orang yang kemudian menciptakan suatu

adegan yang dramatik, yang dipadu dengan kejadian dramatik lainnya dan disusun

pada saat proses editing, dan semuanya ini apabila disatukan dapat menciptakan

sebuah alur cerita yang bisa membuat penontonnya terhanyut[14].

2.6.1 Teknik Shot


Teknik shot bertujuan untuk memperhatikan bidang pandangan pada saat

penggambilan gambar. Jenis-jenis shot pengambilan gambar adalah sebagai

berikut [15] :

1) Extreme Long Shot/Extreme Wide Shot

Shot ini berkesan sangat jauh dan pandangan yang sangat luas,

teknik ini biasanya menggambil gambar dengan keseluruhan.

97
Gambar 2. 10 Contoh Extreme Long Shot
(sumber : Tanto Jandu, 2017)

2) Long Shot/Wide Shot

Sama halnya seperti extreme long shot, tapi pada long shot

pandangan lebih dekat.

Gambar 2. 11 Contoh long shot


(sumber : Produksi Warner Bros. Pictures)

3) Medium Long Shot/Medium Wide Shot

Shot ini juga berkesan jauh dan luas, atau singkatnya lebih dekat

dari teknik long shot.

Gambar 2. 12 Contoh Medium Long Shot


(sumber : Produksi Warner Bros. Pictures)

97
4) Close Up

Shot ini berkesan dekat, titik perhatian utama ialah objek, dan

biasnya latar sangat sedikit. Untuk objek manusia biasanya shot

dilakukan dari bahu sampai atas kepala.

Gambar 2. 13 Contoh Close Up


(sumber : Produksi Warner Bros. Pictures)

5) Medium Close Up

Shot ini berkesan amat dekat, sama halnya dengan close up tetapi

pada medium close up objek sedikit lebih jauh, untuk objek manusia

biasanya shot dilakukan dari atas kepala sampai dada atau pinggang.

Gambar 2. 14 Contoh Medium Close Up


(sumber : Produksi Warner Bros. Pictures)

97
6) Extreme Close Up

Shot ini berkesan sangat dekat dan detail, objek menjadi fokus

utama sehingga mengisi seluruh layar, biasanya digunakan untuk

menampilkan bagian-bagian tertentu dari tubuh manusia.

Gambar 2. 15 Contoh Extreme Close Up


(sumber : Produksi Marvel Entertainment)

2.6.2 Unsur Teknis dalam Live Shot


I. Kamera

Kamera yang digunakan saat penggambilan gambar sangat di

tentukan dalam pencapaian pembuatan video. Pengambilan gambar

dapat menentukan hasil penyampain pesan yang ingin di sampaikan.

Gambar 2. 16 Contoh Kamera


(sumber: Canoncatalog)

97
II. Pencahayaan

Pencahayaan sendiri dapat mempengaruhi hasil dari video yang

kita harapkan. Lokasi, tempat syuting dan cuaca dapat mempengaruhi

kualitas yang akan dihasilkan, dimana sumber cahaya harus di

perhatikan. Pencahayaan dapat dilakukan manual apabila tempat dan

suasananya mendukung seperti pada contoh gambar 2.17 :

Gambar 2. 17 Contoh Lighting


(sumber: Enche Tjin, 2011)

Berikut ini ada beberapa kualitas cahaya, yaitu [16]:

a. Hard Light : Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari

sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih

bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan

bayangan yang keras (gelap-terangnya).

97
Gambar 2. 18 Contoh Hard Light
(sumber : Aldo Jandu, 2018)

b. Soft Light : Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan

dari sumber terpendar dan halus biasanya cahaya yang

dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau

elemen penghalus pemendaran cahaya. Kontras yang dihasilkan

lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.

Gambar 2. 19 Contoh Soft Light


(sumber : Aldo Jandu, 2018)

2.7 Motion Graphic

2.7.1 Pengertian Motion Graphic


Motion graphic merupakan gabungan dari potongan-potongan desain/

animasi yang berbasis media visual yang menggabungkan bahasa film dengan

desain grafis. Motion graphic dapat dicapai dengan memasukkan sejumlah

elemen yang berbeda seperti dua dimensi atau tiga dimensi, animasi, video,

film, tipografi, ilustrasi, fotografi, dan music. Motion graphic adalah salah satu

97
kategori dalam animasi yang membuat animasi dengan banyak unsur desain

dalam tiap komponennya.

2.7.2 Karakteristik Motion Graphic


Ada beberapa karakteristik kunci untuk lebih mendefinisikan sifat motion

grafis :

1. Motion graphic 2 dimensi, tetapi dapat menciptakan illusi elemen

gerakan tiga dimensi. hal tersebut ada sebagai gambar pada layar

dan proyeksi yang memiliki lebar dan panjang, tetapi tidak ada

kedalaman. Hanya terlihat seperti space atau objek 2 dimensi yang

terletak pada 3 dimensi space.

2. Motion graphic tidak harus benar-benar berpindah posisi, asalkan

ada sesutau yang berubah dalam jangka waktu tertentu pada objek

tersebut. Sebagai contoh, pada layar terdapat sebuah objek font,

font tersebut hanya diam tidak berpindah tempat melainkan ada

perubahan dalam dirinya seperti dalam durasi tertentu font tersebut

berubah warna.

3. Motion Graphic yang sering digunakan dalam interaktif

multimedia, tetapi tidak juga selalu interaktif. Hanya disajikan

secara linear dan user tidak memilik kemudi penuh atas motion

graphic tersebut [17].

97
2.7.3 Metode Pembuatan Motion Graphic
Terdapat dua metode dalam teknik ini, yaitu dengan menggerakkan

gambar, atau menggabungkan sequence gambar-gambar yang memiliki

kontinuitas sehingga terlihat bergerak. Berikut beberapa hal yang harus

diperhatikan berdasarkan metode animasi menurut Michael Louka [4]:

1. Timing

Penggunaan timing dapat membuat perbedaan yang besar dalam

menciptakan atmosfir yang tepat, seperti munculnya retakan pada

visual sebaiknya ditujukkan satu per satu dari atas ke bawah,

sehingga terlihat seakan-akan retakan tersebut sedang terjadi.

2. Pergerakan

Pergerakan diperlukan untuk membuat suatu animasi terlihat

lebih nyata. Misalnya, bila terdapat sebuah animasi mobil yang

sedang berjalan, maka background bergerak ke arah berlawanan.

3. Atraksi

Perhatian audiens harus dialihkan kearah yang tepat, missal jika

ada tulisan yang ingin diperlihatkan dalam sebuah animasi, tulisan

tersebut sebaiknya diberi efek pergerakan yang dinamis atau

berwarna.

97
2.8 Software yang Digunakan

2.8.1 Adobe Premiere Pro CC 2017

Adobe Premiere Pro merupakan program pengolah video pilihan bagi

kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak

digunakan oleh perusahaan Pembuatan Film/Sinetron, Broadcasting, dan

Pertelevisian. Adobe Premiere Pro memiliki sekitar 45 efek video dan 12 efek

audio, yang bisa untuk mengubah pola tampilan dan menganimasikan klip

video dan audio. Fungsi-fungsi Adobe Photoshop ini tidak lepas dari fitur

menarik yang terus dikembangkan hingga baik digunakan dalam dunia

publikasi, fotografi, video dan juga bidang orientasi visual lainnya.

2.8.2 Adobe After Effect CC 2017


Adobe After Effect adalah software yang dapat digunakan untuk

memberikan effect visual sematik dan motion graphic serta dapat di gunakan

dalam pasca produksi proses pembuatan film, video game dan produksi

televisi. Ini juga berfungsi sebagai editor non-linear yang sangat mendasar,

editor audio, dan transcoder media .

97

Anda mungkin juga menyukai