Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TRADISI BERZANJI

GURU PEMBIMBING:
PAK MANSYUR HIDAYAT
NAMA KELOMPOK:
1. SATRIA NOVAN ALRIFQI (24)
2. SEKAR ARUM PALUPI (25)

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Pak
Mansyur selaku guru Mata Pelajaran SKI yang telah membantu penulis dalam mengerjakan
makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB 1 ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
A. PENGERTIAN TRADISI BERZANJI ........................................................................... 6
B. SEJARAH TRADISI BERZANJI .................................................................................. 6
C. TUJUAN TRADISI BERZANJI .................................................................................... 7
D. MANFAAT TRADISI BERZANJI ................................................................................ 8
BAB III .................................................................................................................................... 10
PENUTUP................................................................................................................................ 10
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 10
B. SARAN ......................................................................................................................... 10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tradisi atau kebiasaan adalah sebuah bentuk aktivitas yang dilakukan berulang-
ulang dengan cara yang sama yang menunjukkan bahwa perbuatan tersebut dinilai
bermanfaat bagi sekelompok orang, sehingga aktivitas tersebut dilestarikan.1 Tradisi
secara umum dikenal sebagai suatu bentuk kebiasaan yang memiliki rangkaian
peristiwa sejarah di masa lalu yang mempunyai nilai-nilai tertentu. Salah satu tradisi
yang telah dilakukan secara turun temurun itu adalah tradisi pembacaan Barzanji yang
dipraktikkan di hampir seluruh wilayah Islam, termasuk di Indonesia2 demikian pula
di Aceh. Barzanji berupa kumpulan shalawat identik dengan perayaan Maulid Nabi
dengan ragam baik yang indah. Di dunia Islam, beberapa bentuk shalawat dan puji-
pujian kepada Nabi ditemukan pula dalam Burdah atau Diba’i.3 Bahkan dalam
masyarakat Muslim tertentu, tradisi ini kerap dikaitkan dengan agama, meskipun tidak
ditemukan anjuran atau perintah untuk melakukannya4 sehingga berpengaruh terhadap
fungsi dan kedudukan Barzanji tersebut dalam keyakinan mereka.
Tradisi barzanji pada awalnya merupakan aktivitas pembacaan syair-syair tentang
kehidupan Rasul saw, dalam rangka menyambut hari kelahirannya (Maulid al-Rasul).
Kitab ini dikarang oleh Syekh Ja’far al-Barzanji (1126-1177 H) yang sebenarnya
berjudul ‘Iqd Al-Jawahir‛ (kalung permata). Namun, seiring perkembangannya kitab
ini lebih dikenal dengan sebutan kitab al-Barzanji yang dinisbahkan kepada nama
penulisnya yang juga sebenarnya di ambil dari nama tempat asal keturunan syekh Ja’far
al-Barzanji yakni daerah Barzanji kawasan Arkad (Kurdistan). Nama tersebut menjadi
populer di dunia Islam pada tahun 1920 ketika Syekh Ja’far al-Barzanji memimpin
pemberontakan nasional Kurdi terhadap Inggris yang pada waktu itu menguasai Irak.
Kitab ini ditulis dengan tujuan untuk membangkitkan semangat Islam dan untuk
kecintaan kepada Nabi Muhammad saw. serta agar umat Islam meneladani
kepribadiannya, mencontoh sifat-sifat, perilaku serta akhlak beliau. Maka pada makalah
yang singkat ini penulis akan sedikit menguraikan hal tersebutseberapa penting dalam
dunia pendidikan Islam.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari tradisi barzanji?
2. Bagaimanakah sejarah tradisi barzanji?
3. Apakah tujuan tradisi barzanji?
4. Manfaat apasajakah dalam tradisi barzanji?

C. Tujuan
Tujuan dari karya tulis ini adalah:

1. Menjelaskan pengertian dari tradisi barzanji


2. Menjelaskan sejarah tradisi barzanji
3. Menjelaskan tujuan tradisi barzanji
4. Menjelaskan apasajakah manfaat dalam tradisi barzanji

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TRADISI BERZANJI


Tradisi (Bahasa Latin: traditio, "diteruskan") atau kebiasaan, dalam pengertian
yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi
bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara,
kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah
adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering
kali) lisan, karena tanpa adanya hal tersebut, suatu tradisi dapat punah.Tradisi merupakan
gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan
dilaksanakan secara turuntemurun dari nenek moyang.

Tradisi dipengaruhi oleh kecenderungan untuk berbuat sesuatu dan mengulang


sesuatu sehingga menjadi kebiasaan. Arab Saudi adalah pelopor negara yang tidak
memperkenankan peringatan Maulid Nabi. Sedang negara Islam lainnya, seperti Maroko,
Libya, Iran dan Indonesia mewakili dunia muslim yang setiap tahun memperingatinya.

Dalam pelaksanaan tradisi pembacaan Barzanji tersebut, biasanya masyarakat juga


melakukan tradisi mengirimkan masakan-masakan spesial untuk dikirimkan ke beberapa
tetangga kanan dan kiri. Kitab Al-Barzanji terdiri dari tujuh puluh enam halaman yang
terbagi menjadi dua bagian yaitu, dalam bentuk prosa dan dalam bentuk syair. Keduanya
bertutur tentang kehidupan Nabi Muhammad, mencakup silsilah keturunannya, masa
kanak-kanak, remaja, pemuda hingga diangkat menjadi rasul. Karya itu juga mengisahkan
sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad SAW, serta berbagai peristiwa untuk
dijadikan teladan umat manusia. Jadi dapat di simpulkan bahwa tradisi barzanji merupakan
kebiasaan masyarakat melaksanakan barzanji pada kegiatan-kegiatan tertentu yang
dilaksanakan secara turun-temurun

B. SEJARAH TRADISI BERZANJI

Al-Barzanji asalnya adalah nama orang yang mengarang kitab prosa dan puisi
tentang Nabi Muhammad SAW. Kitab itu sesungguhnya lebih merupakan karya sastra
ketimbang karya sejarah, karena lebih menonjolkan aspek keindahan bahasa (sastra). Kitab
ini ada dua macam, yang satu disusun dalam bentuk prosa dan lainnya dalam bentuk puisi.

6
Isinya sama-sama menceritakan riwayat hidup nabi Muhammad SAW terutama peristiwa
kelahirannya. Prosa dan puisi tentang riwayat Rasulullah SAW ini sering dibacakan dalam
banyak munasabah (momentum) seperti maulid nabi bahkan dalam perayaan kelahiran
bayi umumnya. Tentu saja kegiatan seperti ini tidak ada perintahnya dari Rasulullah SAW,
bahkan juga tidak dari para shahabat dan generasi sesudahnya. Karena ketika beliau masih
hidup, prosa dan puisi ini belum lagi disusun oleh Al-barzanji.

Sebagian dari umat Islam mengaku bahwa bila dibacakan prosa/puisi ini dalam
sebuah munasabah, akan hadir ke tengah mereka ‘nur’ Muhammad. Tentu saja ini tidak
ada dasar keterangannya. Bila kita melakukan kritik sastra secara mendalam, memang ada
beberapa ungkapan yang terkesan berlebihan dan keluar dari batas syariah bahkan aqidah.
Namun demikianlah gaya bahasa dalam sastra, sering terlalu hiperbola dan melebih-
lebihkan. Sehingga terkadang keluar dari kontrol yang bisa 12 diterima secara syar‘i.
Namun demikian, karena ini kritik sastra, tentu ada yang mendukung dan ada pula yang
tidak. Termasuk hukum membacanya dalam peringatan maulid nabi dan seterusnya.
Barangkali dari segi prinsip dan tujuan sudah cukup baik, yaitu ingin memberi
penghargaan kepada Rasulullah SAW dengan cara membacakan riwayat hidupnya.
Namun ritualitas yang terlanjur menjadi rutinitas ini perlu lebih diperdalam maknanya.
Agar tidak terkesan sekedar pembacaan yang kosong dari makna, tetapi harus dikaji dan
dianalisa secara mendalam tentang sirah nabawiyah itu sendiri. Agar kita bisa mengambil
pelajaran lebih dalam dari peri kehidupan beliau SAW. Karena kebanyakan anggota
masyarakat melakukannya sebagai sesuatu yang mereka warisi dari orang-orang tua
mereka tanpa pernah tahu mengapa mereka harus melakukan itu. Bahkan bukan tidak
mustahil bahwa mereka pun kurang memahami lafaz-lafaz yang dibacanya karena lafaz
itu berbahasa arab. Padahal kajian sirah nabawi itu sendiri kurang mendapat tempat.

C. TUJUAN TRADISI BERZANJI

Dilihat dari tujuannya, maka sesungguhnya barzanji itu baik yaitu meningkatkan
kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Namun niat yang baik tidak bisa dijadikan dasar
kebenaran suatu amalan. Karena pembacaan barzanji yang dianggap dapat meningkatkan
kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW tidak memiliki dasar dan tuntunan sunnah baik
Al Qur’an dan Al Hadist. Allah SWT telah mengajarkan kepada kita, bahwa cara mencintai
Nabi SAW Muhammad adalah :
1. Mentaati atau mengikuti sunnahnya

7
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dan apa yang dilarangnya maka
tinggalkanlah” (QS. Al Hasyr :7).
“Taatilah Allah dan Rasul-Nya agar kamu mendapat rahmat” (QS. Ali Imranr :132).
2. Meneladani Akhlaknya
“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suritauladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al Ahzab:21).
Bagaimana seorang pembaca barzanji mengetahui dan meneladani akhlak Rasulullah
SAW kalau barzanji itu dibaca dalam bahasa aslinya (Arab) baik pembaca maupun
pendengar sama-sama tidak mengerti arti kalimat-kalimat yang dibacanya. Tuntunan
Allah SWT untuk mengenaldan meneladani akhlak Rasulullah SAW adalah membaca
dan memahamiisi Al Qur’an karena dalam Al Qur’anlah akhlak-akhlak Rasulullah
SAW.
3. Membacakan salawat kepada Nabi
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi.Hai orang-
orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah penghormatan
kepadanya” (QS. Al Ahzab:56).
Mengucapkan salawat pun tidaklah semaunya kita tetapi adatuntunannya dari Nabi
SAW dan tidak terbatas waktunya yaitu nanti pada saat pembacaan kitab Al barzanji.
Bagi umat Islam yang memahami bahasa Arab, tentu mereka bisa memahami akhlak
dan kehidupan Rasulullah SAW. Dengan pemahamanitulah bisa saja meningkatkan
kecintaannya kepada Nabi. Itupun tidak boleh keluar dari tuntunan Allah dan Rasul-
Nya.

D. MANFAAT TRADISI BERZANJI

Barzanji dilihat dari sisi manfaat amalan barzanji

1. Manfaat ukrawi (keakhiratan). Manfaat ukrawi adalah dalam bentuk rahmat/berkah


atau balasan pahala yang nantinya (diakhirat) akan dinikmati.Suatu amalan akan
diterima dan dibalasi oleh Allah bila memenuhi dua syarat,yaitu amalan itu dilakukan
semata-mata mengharap rahmat/ridho Allah (Ikhlas);dan amalan itu memiliki dasar dan
tutunan dalam syariat Allah yaitu Al Quran dan Hadist.

8
2. Manfaat duniawi (keduniaan)Manfaat duniawi adalah dalam bentuk materi,kesenangan
dunia dan lainnya yang bisa diperoleh dalam kehidupan di atas bumi ini.Secara
dunia,manfaat yang bisa diperoleh dari amalan barzanji,antara lain.

a. Terpenuhinya hawa nafsu,yatu nafsu makan setelah barzanji atau memperoleh


sedikit sedekah,

b. Silaturrahim sesama warga masyarakat,

c. Pujian dari masyarakat sebgai orang yang setia pada tradisi nenek moyangnya.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Barzanji adalah salah satu kitab yang sangat populer dan dekat dikalangan umat
islam, Nama Barzanji diambil dari nama pengarangnya, seorang su"i bernama Syaikh
Ja’ar bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad Al-Brzanji. Beliau adalah pengarang
kitab Maulid yang termasyur dan terkenal dengan nama Maulid Al-Barzanji. Dilihat
dari tujuannya, maka sesungguhnya barzanji itu baik yaitu meningkatkan kecintaan
kepada Nabi Muhammad SAW. Namun niat yang baik tidak bisa dijadikan dasar
kebenaran suatu amalan.

B. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagia siapa saja yang membacanya.
Apabila ada kesalahan dari segi isi maupun dalam penulisan, itu merupakan
kelemahan serta kekurangan saya sebagai insan biasa.

10

Anda mungkin juga menyukai