KOGNITIF
PRESEN TED BY: N ILAM TAN TRI
TOPIC OUTLINE
SEJARAH BERDIRIN YA PSIKOLOGI
KOGN ITIF
Wundt membuat karya tulis yang menjadi salah satu yang paling penting dalam
sejarah psikologi, "Principles of Physiological Psychology" di tahun 1874. Karya
tersebut menggunakan sistem dalam psikologi yang berupaya menyelidiki pengalaman
langsung dari kesadaran, termasuk perasaan, emosi, gagasan, terutama dijelajahi
melalui introspeksi.
Wilhelm . M. Wundt
Wundt memperoleh posisi sebagai professor dan mengajar di Universitas Leipzig dimana
ia. mendirikan Psychological Institute. Laboratorium psikologi didirikan pada tahun 1879,
menandai berdirinya psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu ilmiah.
• Edward Bradford Titchener adalah seorang psikolog Inggris yang belajar di bawah bimbingan
Wilhelm Wundt selama beberapa tahun.
• pada tahun 1892, Titchener pindah ke New York untuk mengajar psikologi di Cornell
University, di mana ia mendirikan laboratorium psikologinya sendiri.
• Titchener menggunakan metode introspeksi Wundt tetapi di bawah pedoman yang jauh lebih
ketat.
2. Edward Bradford Titchener (1867-1927)
• Pada tahun 1892, Titchener pindah ke New York untuk mengajar psikologi di Cornell
University, di mana ia mendirikan laboratorium psikologinya sendiri.
• Titchener memperkenalkan metode strukturalisme Wundt ke Amerika Serikat.
• Selain itu, ia berkontribusi dalam :
1. Subyek penelitiannya, yaitu tentang pengalaman-pengalaman kesadaran telah
didefinisikan dengan jelas.
2. Metode penelitiannya, yaitu observasi, eksperimentasi dan pengukuran merupakan
tradisi tertinggi dalam ilmu pengetahuan.
3. Metode paling tepat dalam mempelajari pengalaman kesadaran adalah Self-
Observation, karena hanya kesadaran hanya dapat dipersepsi oleh orang
yangmengalami kesadaran tersebut
• Di samping karirnya sebagai profesor, Titchener menjabat sebagai editor beberapa
jurnal terkemuka termasuk Pikiran, Studi dari Departemen Psikologi Universitas
Cornell, dan American Journal of Psychology.
Perbedaan Psikologi Kognitif dari lain-lain Aliran
Psikologi kognitif secara ilmiah menyelidiki cara kita menerima, memproses, dan
mengingat informasi.
Pendekatan kognitif telah memberikan kita cara baru untuk memahami diri sendiri dan
untuk menangani gangguan seperti depresi.
Neurosains kognitif lahir dari perkawinan psikologi kognitif (ilmu tentang pikiran) dan
neurosains (ilmu tentang otak) bidang interdispliner ini mempelajari aktivitas otak
yang mendasari aktivitas mental.
OUTPUT
• Pikiran sebagai fungsi-
fungsi dan peran mental
• Bagaimana pikiran
beroperasi/beraktivitas.
(Goldstein, 2011)
• Pikiran menciptakan dan
mengkontrol fungsi-fungsi
mental seperti persepsi,
atensi, memori, emosi,
Bahasa, menalar dan
memutuskan.
• Pikiran adalah sebuah sistem
yang mengembangkan
reoresentasi dari dunia
sehingga kita dapat
melakukan Tindakan untuk
mencapai goals.
Tujuan Psikologi kognitif
dengan melibatkan penggunaan yang telah disimpan di dalam ingatan. Persepsi merupakan
proses mental yang kedua-setelah terjadi sensasi didalam keseluruhan pemrosesan informasi dan
Contoh :
1. Ketika melihat Album Kenangan seseorang dapat mengenali beberapa foto teman sekelasnya,
2. Ketika seseorang mendengar sebuah lagu dari televisi, ia dapat mengenalnya dan menirukan
menyanyi karena ia telah memiliki pengetahuan mengenai syair dan lagu diingatannya.
Pencatatan sensori
Penerimaan symbol dan informasi yang berlangsung secara cepat , kemudian diregister untuk
diteruskan ke memori. Beribu-ribu symbol dan informasi diterima melalui indera, dan hanya
yang terseleksi secara selektif oleh indra yang bisa masuk ke memori jangka pendek untuk
kemudian diteruskan ke memori jangka Panjang. Informasi dalam bentuk symbol deregister
dengan kode-kode visual, sedangkan informasi dalam bentuk suara deregister dengan kode
auditif.
Pengenalan pola
Proses awal mengenali stimulus yang tersusun secara kompleks yang diterima melalui
sistem alat indera manusia antara lain pengelihatan, penciuman, perabaan dan
pengecapan. Pola-pola ini biasanya telah terkategorisasi secara universal sehingga
orang dengan mudah dapat menerima dan mengenali pola tersebut.
Contoh :Pola huruf latin, pola huruf arab, pola huruf cina dan pola huruf jawa, pola not
dan nada lagu, pola dan symbol di dalam keyboard computer dsb.
Perhatian (attention)
Pemusatan pikiran terhadap suatu objek atau tugas tertentu, dan pada saat yang sama
mengabaikan objek atau tugas lain.
Contoh : Ketika seseorang melihat pameran lukisan di sebuah galeri yang memamerkan
puluhan lukisan. Ketika dia tertuju pada satu lukisan abstrak dan dia berlama lama
memperhatikan lukisan tersebut, ini menandakan dia sedang berkonsetrasi menikmati
keindahan lukisan dan mencoba menggali makna dibalik ke abstrakan lukisan tersebut.
Ingatan (memory)
Penyimpanan pengetahuan di dalam sistem pikiran manusia yang berlangsung
mulai dari beberapa detik sampai dengan sepanjang hidup.
Macam Bahasa ada : Bahasa tulis, Bahasa lisan, Bahasa isyarat, gesture/ body language.
Bahasa Tulis misalnya tulisan-tulisan yang ada pada surat, buku, koran, majalah, tabloid dll
Bahasa lisan misalnya kata-kata dan kalimat yang diucapkan seseorang dalam percakapan
Bahasa Isyarat misalnya beberapa Gerakan tangan yang dilakukan oleh seorang tungarungu
Gesture tubuh misalnya menongok, tangan melambai, tangan mengepal, badan menunduk, dan
membuang muka
Bahasa
PEMBUATAN KEPUTUSAN (Decision making)
• Para psikolog kecewa dengan behaviorisme. Perilaku kompleks tidak dapat dijelaskan hanya
dengan istilah & konsep teori belajar yang tradisional. Misal: Stimuli, respon, reinforcement.
Penyelesaian :
Stimulus & Respons tidak menjelaskan proses seperti “pikiran & strategi” yang
terlibat dalam penyelesaian masalah (Eysenk & Keane, 1990)
Faktor-faktor peunjang kepopuleran Psikologi kognitif
• Chomsky (1957) ahli Linguistik, menolak pendekatan behavioristik terhadap perolehan Bahasa. Ia
menekankan proses-proses mental yang dibutuhkan Bahasa.
Barsalou (1992) : Struktur Bahasa terlalu rumit untuk diterangkan dalam istilah behavioristik.
Manusia punya kemampuan yang dibawa sejak lahir untuk menguasai Bahasa. Behaviorisme –
Cocok untuk proses belajar. Namun, tidak untuk memperoleh Bahasa.
Faktor-faktor penunjang kepopuleran Psikologi kognitif
Contoh : Arus informasi yang tertempel banyak di papan, bila kita akan menentukan bus mana
yang harus diambil ke tempat tertentu di kota yang tak kira kenal.
Jadi, pendekatan informasi – processing (Info-pro) membicarakan arus info dalam organisme &
antara organisme dengan lingkungan (Mandler,1985)
Pendekatan INFO-PRO sering berusaha untuk mengerti otak manusia dengan computer yang
luar biasa (Evans,1983)
Faktor-faktor penUNjang kepopuleran Psikologi kognitif