KAJIAN TEORI
A. Konsep Teoritis
a. Pengertian
Indian sebagai alat penyimak secara adil dan tidak memihak. Tongkat
14
Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Jilid 1 (Medan: Media Persada, 2014), hlm. 1.
9
10
dari satu orang ke orang lain jika orang tersebut ingin mengemukakan
yang lainnya.
Stick ini diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok yang
juga membuat anak didik ceria, senang dan melatih mental anak didik
15
Ibid., hlm. 281.
16
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012), hlm. 109.
11
berikut:
mempelajari materi.
6. Evaluasi.
7. Penutup.18
17
Istarani, Op.Cit., hlm. 282.
18
Istarani, Op.Cit., hlm. 285.
12
sebagai berikut:
mengajar.
19
Istarani, Op.Cit., hlm. 287.
20
Istarani, Op.Cit., hlm. 288.
13
2. Strategi FIRE-UP
a. Pengertian
informasi yang berguna. Proses berfikir yang sesuai dengan otak siswa
akan membuat siswa dapat menemukan gaya belajar dan teknik yang
21
Istarani, Op.Cit., hlm. 1.
22
Betty M.Turnip dan Tommy Lesmana Sibiruan, Op.Cit., hlm 20.
14
b. Langkah-langkah FIRE-UP
1. Foundation (fondasi)
dan bertambah.
makna sebenarnya untuk informasi baru yang baru saja diserap. Ini
23
Miterianifa dan Meliza, Op.Cit., hlm. 288.
24
Miterianifa dan Meliza, Loc.Cit.,
15
saling berkaitan.
baru diserapnya
25
Madden Thomas, FIRE-UP Your Learning (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2002), hlm. 189.
26
Madden Thomas, Op.Cit., hlm. 193.
27
Miterianifa dan Meliza, Op.Cit., hlm. 289.
16
tersedia)
3. Hasil Belajar
28
Miterianifa dan Meliza, Loc.Cit.,
29
Madden Thomas, Op.Cit., hlm. 279.
17
relatif menetap.
pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
siswa dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah
30
Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hlm. 2.
31
Purwanto, Op.Cit., hlm. 45.
32
Agus Suprijono, Op.Cit., hlm. 5.
18
berikut:33
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
kemampuan bertindak. Ranah ini terdiri dari enam aspek yakni gerakan
berdiri sendiri tetapi saling berkaitan satu sama lain, bahkan ada dalam
dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan perilakunya, ketiga
faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga
macam, yakni:35
a) Aspek Fisiologis
pelajaran.
b) Aspek Psikologis
disekitar siswa.
a) Lingkungan Sosial
siswa sendiri.
35
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 145-156.
20
b) Lingkungan Nonsosial
dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang
digunakan siswa.
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten
4. Hidrokarbon
hidrogen dan karbon. Senyawa ini dibagi atas hidrokarbon alifatik dan
membentuk rantai atau cincin seperti atom karbon, hanya atom karbon
berupa cincin. Selain itu, atom lain seperti oksigen, nitrogen, dan
belerang dapat terikat pada atom karbon melalui ikatan tunggal dan
rangkap.37
36
Syukri S., Op.Cit., hlm. 686.
37
Yayan Sunarya, Kimia Dasar 2 (Bandung: Yrama Widya, 2012), hlm. 448-449.
22
c. Alkana
mempunyai empat ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas.
Semua elektron terikat kuat oleh kedua atom. Akibatnya, senyawa ini
cukup stabil dan disebut juga parafin yang berarti kurang reaktif.
38
Syukri S., Op.Cit., hlm. 687.
23
Tatanama Alkana
Nama alkana pada tabel adalah untuk rantai yang lurus, sedangkan
untuk yang bercabang harus diberi nama lain. Nama cabang disebut alkil,
yaitu alkana yang kehilangan satu atom H dengan rumus CnH2n+1. Nama
satu gugus sesuai dengan alkananya dan mengganti akhiran ‘ana’ dengan
jumlah C tersebut.
3) Tuliskan nama gugus alkil di depan nama induk dan berikan nomor
Sebagai contoh:
adalah heptana.
39
Ibid., hlm. 690-691.
24
d. Alkena
hidrogen dari dua karbon yang berdekatan, sehingga ada ikatan rangkap
satu atom H di tempat cabang tersebut. Nama gugus itu sesuai dengan
rantai terpanjang ini merupakan nama induk dimana akhiran –ana pada
ditulis di depan nama induk alkena. Rantai cabang dinamai seperti pada
alkana.41 Contoh:
CH2 = CH – CH = CH – CH3
(1,3-pentadiena)
CH2 = CH – CH = CH – CH = CH2
(1,3,5-heksatriena)
40
Ibid., hlm. 693-694.
41
Yayan Sunarya, Op.Cit., hlm. 455.
25
e. Alkuna
rangkap tiga. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2 .42 Alkuna dinamai
bahwa rantai induk yang sama ditentukan dari rantai terpanjang yang
Contoh:
C2H2 (etuna)
C5H8 (pentuna)
f. Isomer
Isomer adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi
semakin banyak pula bentuk isomernya, contoh isomer C5H12 ada tiga,
yaitu:
CH3
CH3
42
Syukri S., Op.Cit., hlm. 695.
43
Yayan Sunarya, Op.Cit., hlm. 458.
44
Syukri S., Loc.Cit.,
26
CH3
kerangka karbonnya.
yang sama.
oleh perbedaan letak geometris dari gugus yang terikat pada atom C
berikatan rangkap.
isomer posisi, dan isomer fungsi. Penyebab isomer kerangka dan isomer
45
Syukri S., Op.Cit., hlm. 688-689.
27
g. Reaksi Hidrokarbon
1) Reaksi Oksidasi
dua. Banyak pereaksi yang dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dua
guru dan siswa. Selama ini proses pembelajaran masih didominasi oleh guru
sehingga siswa hanya menerima informasi dari guru tanpa terlibat aktif dalam
46
Yayan Sunarya, Op.Cit., hlm. 459.
47
Ibid., hlm. 460.
28
dalam jangka waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena siswa tidak mampu
berkembang apabila siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Salah satu strategi
yang cocok untuk menjadikan siswa turut aktif dalam pembelajaran adalah
strategi FIRE-UP. Dalam strategi FIRE-UP ini siswa lebih banyak untuk
informasi, lembar kerja siswa dan evaluasi. Oleh sebab itu siswa lebih banyak
dituntut untuk belajar dan siswa semakin terlatih dalam mengerjakan soal.
dan bila lagu selesai, siswa yang memegang tongkat terakhir harus menjawab
pertanyaan dari guru atau siswa yang lain. Sehingga dapat menguji
pemahaman siswa terhadap materi dengan sebuah permainan dan juga dapat
menyenangkan dan juga dapat melatih siswa berbicara sehingga siswa lebih
aktif. Hal ini tentu sangat diperlukan dimana saat ini dalam proses
Dibuktikan dari data akhir diperoleh thitung 5,40 dan ttabel 1,67 hal ini
kategori tinggi.48
thitung>ttabel = 2,53>1,65.49
hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kaliwungu. Hal ini dibuktikan
hasil belajar sebesar 63,625 menjadi 64,50 yaitu dapat dikatakan mengalami
48
Miterianifa dan Meliza, Op.Cit., hlm. 306.
49
Betty M.Turip dan Tommy Lesmana Siburian, Op.Cit., hlm. 23.
50
Dony Dwi Erwiyanto, Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X E SMA Negeri
1 Kaliwungu Kabupaten Kendal Melalui Model Pembelajaran Talking Stick Tahun Pelajaran
2011/2012 (Semarang: Indonesian Journal of History Education Universitas Negeri Semarang,
ISSN. 2252-6641, 2013), hlm. 54.
30
4. Penelitian yang dilakukan oleh Putu Andika Pratama, Gege Sudirtha dan
belajar SMP Negeri 2 Singaraja. Dibuktikan dengan dari nilai rata-rata kelas
menjadi 81%.51
5. Penelitian yang dilakukan oleh Karnia Yaberdak Gintoe, Yusu Kandek dan
pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick dan TGT pada materi hidrolisis
garam terhadap prestasi belajar kognitif siswa dan tidak ada pengaruh pada
51
Putu Andika Pratama, Op.Cit., hlm. 542.
52
Karnia Yaberdak Gintoe, Yusu Kandek dan Amiruddin Hatibe, Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperati Tipe Talking Stick terhadap Hasil Belajar IPA Fisika pada Siswa Kelas
VII SMP Negeri 9 Palu (Sulawesi Tengah: Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Universitas
Tadulako, ISSN. 23383240, Volume 3, Nomor 4), hlm. 6.
53
Agustin Purwaningsih, Sulistyo Saputra dan Sri Retno Dwi Ariani, Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dan Team Games Tournamen (TGT) ditinjau dari
Kemampuan Matematik pada Materi Pokok Hidrolisis Garam terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas XI SMA N Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013/2014 (Semarang: Jurnal Pendidikan Kimia
UNS), hlm. 31.
31
UP, dan variabel yang diukur yaitu pada penelitian relevan prestasi belajar
sedangkan pada penelitian yang akan diteliti adalah hasil belajar, dan
yaitu SMA, serta pokok bahasan yaitu, asam basa, sejarah, hukum newton,
IPA fisika dan hidrolisis garam sedangkan penelitian yang akan diteliti yaitu
D. Konsep Operasional
1. Rancangan Penelitian
b. Variabel terikat, hasil belajar siswa merupakan hasil belajar terikat. Hasil
belajar ini dapat dilihat dari hasil tes yang dilaksanakan pada akhir
pertemuan.
2. Prosedur Penelitian
a. Tahap persiapan
hidrokarbon.
tes ulangan siswa dan selanjutnya memilih kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
b. Tahap Pelaksanaan
2) Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan materi yang sama
a) Kelas eksperimen
siswa (Foundation).
Meaning).
Stick)
34
b) Kelas kontrol
dipelajari.
c. Tahap Akhir
1) Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah semua materi pokok
2) Data akhir (selisih dari pretest dan posttest) yang diperoleh dari kedua
3) Pelaporan.
35
E. Hipotesis