Anda di halaman 1dari 34

BAB II.

STRUKTUR DAN KOMPOSISI OTOT DAN JARINGAN IKAT

Pendahuluan
Yang dipelajari pada Bab II ini adalah menyangkut struktur dan komposisi otot
dan jaringan ikat. Hal ini menyangkut pembahasan secara mendetail tenttang struktur
dan komposisi otot. Selain itu dipelajari pula berbagai jaringan ikat.

Tujuan Instruksional Umum


Setelah menyelesaikan perkuliahan Ilmu dan Teknologi Daging dan Hasil
Ikutan, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan dengan baik dan benar tentang:
1. Sumber-sumber daging

2. Struktur otot dan jaringan ikat

3. Mekanisme kontraksi otot

4. Perubahan otot menjadi daging

5. Sifat-sifat daging segar

6. Nutrisi daging

7. Mikrobiologi kerusakan dan kontaminasi daging

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti perkuliahan Bab II, diharapkan mahasiswa dapat
menjelaskan secara benar tujuan struktur dan komposisi otot dan jaringan ikat. Mereka
dapat menjelaskan tentan aktin dan myosin, tendon, troponin, tropomyosin serta
jaringan-jaringan ikat yang terdapat dalam otot.

6
KEGIATAN BELAJAR

Daging disusun terutama oleh otot dan sejumlah jaringan ikat serta juga
beberapa jaringan spithelial. Jaringan daging dan juga otot kerangka tubuh adalah
sumber utama jaringan otot pada daging dan juga otot polos meskipun dalam jumlah
kecil tetapi ada tersedia pada daging. Disamping itu semua, jaringan ikat tersedia dalam
daging dan merupakan yang terbanyak. Selain itu ada jaringan lemak, jaringan tulang
dan jaringan tulang rawan. Otot dan jaringan ikat adalah penyusun dasar komponen-
komponen daging karkas ternak (otot, lemak, tulang) dan sebagai penunjang sifat
kualitatif daging. Berkenaan dengan hal tersebut berarti daging tidak sinonim dengan
otot. Hal inilah yang menyebabkan pentingnya mempelajari otot dan jaringan ikat
secara mendetail termasuk juga jaringan epithelial dan jaringan syaraf.

A. Jaringan Otot
Dengan mengecualikan lemaknya, bobot karkas daging ternak mengandung
otot kerangka tubuh (otot skeletal) sebesar 35-65 persen. Pentingnya kita
mengetahui tentang struktur, komposisi dan fungsi otot pada ternak hidup adalah
untuk mempelajari perubahan yang terjadi setelah ternak tersebut mati yang
dikaitkan dengan otot berubah menjadi daging dan dikaitkan dengan sifat-sifatnya
serta penggunaannya sebagai daging. Disamping daging mengandung otot kerangka
tubuh juga mengandung otot polos terutama sebagai komponen saluran/pembuluh
darah. Bentuk khusus lainnya dari jaringan otot dinamakan otot jantung yang hanya
berlokasi di daerah jantung. Otot kerangka tubuh dan otot jantung ditunjukkan
sebagai otot seran lintang sebab otot itu kelihatan mempunyai garis-garis yang
melintang. Otot kerangka tubuh ditunjukkan sebagai otot voluntary (mudah
dikuasai), sedangkan otot polos dan otot jantung ditunjukkan sebagai otot
involuntary (tidak dikuasai).
Otot kerangka tubuh (otot skeletal). Sebagian besar otot skelatal terikat
langsung pada tulang dan hanya beberapa yang secara tidak langsung terikat pada
tulang melainkan melalui ligamenta, fascia, kartilago dan kulit. Pada tubuh ternak
terdapat lebih dari 600 otot yang berbeda-beda dalam bentuk, ukuran dan aktiftasnya
sesuai dengan sifat khusus yang berhubungan dengan fungsinya. Setiap otot

7
dibungkus oleh lapisan jaringan ikat tipis, yang diteruskan kedalam otot membentuk
jaringan. Urat syaraf dan pembuluh darah masuk kedalam dan keluar otot bersama
jaringan ikat. Penjelasan diatas banyak diperlihatkan pada gambar 1 dan 2. Struktur
unit jaringan otot kerangka tubuh ditunjukan sebagai serat otot (muscle fiber). Serat
otot menyusun 75-92 persen dari jumlah seluruh volume otot, sisanya itu diisi oleh
pembuluh-pembuluh darah dan urat-urat syaraf dan cairan extracellulair.
Serat otot kerangka tubuh. Serat otot kerangka tubuh atau serat otot
skaletal dari mamalia dan burung dan burung adalah panjang, tidak bercabang, sel-
selnya seperti benang yang meruncing keras di dua ujungnya. Hal ini dperlihatkan
pada gambar 3. Meskipun serat-serat itu mencapai kepanjangan beberapa senti meter
tetapi umumnya tidak sepanjang otot. Diameter dari pada serat otot ini berkisar 10
mikrometer sampai 100 mikrometer (1 mikrometer adalah sama dengan sepermiliun
meter).
Membran Sarcolemma yang mengelilingi serat otot disebut sarcolema.
Gambar diagram sarcolemma dapat dilihat pada gambar 3. Sarcolemma ini disusun
oleh protein dan lipid. Sarcolemma ini elastis dan hal ini yang menyebabkan
memungkinkan otot dapat berkontraksi dan relaksasi, struktur, komposisi dan sifat-
sifat sarcolemma ini identik dengan plasmalemma (sel membran) pada sel-sel
tubuh lainnya. Secara berkala sepanjang dan sekeliling serat otot ini terjadi lekukan-
lekukan yang disebut invaginatio membentuk tubules (jaringan saluran) yang
disebut tubules transversus dan juga disebut dengan T sistem atau T tubulus.
Pada sarcolemma ini terdapat ujung-ujung syaraf motoris yaitu pada lokasi yang
disebut myoneural junction (dapat dilihat pada gambar 4). Lokasi myoneural
junction dimana ujung syaraf motoris ditanamkan pada invaginatio sarcolemma.
Keseluruhan bagian tersebut dinamakan motor and plate.
Sarcoplasma cyptoplasma dari serat otot disebut sarcoplasma.
Sarcoplasma terdiri ari bahan koloid intra celulair didalamnya terdapat semua
organel-organel (myofibril-myofibril dan sebagainya). Sarcoplasma mengandung
75-80 persen air disamping itu mengandung lipida yang berbentuk droplat (tetesan),
macam-macam butiran dari glycogen, ribosoma, protein, NPN (Nonprotein
Nitrogeneous) dan sejumlah bahan-bahan inorganik lainnya.

8
Nucleus (inti). Serat otot skeletal ini banyak mempunyai inti, tetapi karena
banyaknya variasi dalam panjangnya maka jumlah inti dalam per serat otot tidak
tetap. Sebuat serat otot yang panjangnya beberapa centimeter bisa mencapai
beberapa ratus inti dengan penyebaran yang teratur setiap panjangnya 5 mikrometer,
kecuali dekat tendon jumlah inti juga bertambah disekitar myoneural junction. Pada
otot mamalia, inti berlokasi pada peripher serat otot dibawah sarcolemma. Inti-inti
ini berbentuk elip yang sumbu memanjangnya sejajar dengan sumbu memanjang
serat otot. Berlainan dengan inti otot skeletal ikan umumnya berlokasi dalam serat
otot.

9
10
11
12
Myofibril (otot fibril). Myofibril ini merupakan organel yang unik dalam jaringan otot,
berbentuk panjang, tipis dan silindris dengan diameter 1-2 mikrometer. Kebanyakan
otot dan otot-otot dari spesies-spesies mamalia sumbu memanjangnya sejajar dengan
sumbu memanjang serat otot (Gambaran secara diagram dapat dilihat pada gambar 5
dan 6). Serat otot daging ternak berdiameter 50 mikrometer dengan mempunyai tidak
kurang 1000 sampai 2000 Myofibril bahkan lebih.
Didalam Myofibril tersebut terdapat banyak myofilamen. Myofilamen ini
umumnya ada yang tebal dan ada yang tipis. Filamen tebal lurus, sejajar satu sama
lain dan disusun lurus sepanjang Myofibril. Hal seperti itu terjadi pula pada filamen
tipis. Filamen tebal dan filamen tipis sejajar lurus satu sama lain. Kenyataan susunan
myofilamen-myofilamen yang tebal dan tipis saling tindih satu sama lain (overlap)
pada daerah tertentu sepanjang sumbu memanjangnya terjadilah gambaran pita-pita
pada Myofibril. Pita-pita dari setiap Myofibril lurus melintang sepanjang serat otot
sehingga terlihat ada daerah-daerah/tempat-tempat yang terang dan yang gelap.
Inilah yang menyebabkan otot kerangka tubuh disebut otot seran lintang. Daerah
terang dinyatakan sebagai Isotropic dan dinamakan I band (Pita I), daerah gelap
sebagai Anisotropic diberi tanda A band (Pita A). Pita A lebih padat dari pada pita I.
Pita A dan pita I dipisahkan oleh garis yang tipis, Pita I dibagi dua oleh sebuah pita
gelap yang tipis disebut Z line (garis Z).
Satu sacromere adalah jarak antara dua garis Z. Satu sacromere terdiri dari
sebuah pita A dan dua buah setengah pita I yang berlokasi sebelah menyebelah pita
A. Sarcomere tersusun berulang-ulang dalam unit Myofibril dan asal mula dari otot
berkontraksi dan berelaksasi. Panjang sarcomere tidak tetap ukurannya tergantung
keadaan kontraksi ototnya, begitu pula dengan pita I ukurannya tergantung keadaan
kontraksi ototnya. Pada otot mamalia yang istirahat panjang sarcomerenya 2.5
mikrometer. Pada pusat daerah pita A terdapat kepadatan yang kurang dan terang
dinamakan M line (garis M), memisahakan pusat pita A. Garis M memisahkan
menjadi dua daerah H zone disebut Pseuodo H zone.
Myofilamen. Bagian filamen yang tebal dan yang tipis dari Myofibril tidak
hanya berbeda dalam dimensinya yaitu bentuk dan ukuran, tetapi juga berbeda
dalam komposisi kimia, sifat dan letaknya dalam sarcomere. Filamen tebal dari otot
vetebrata punya diameter 14-16 nanometer dan panjang 1,5 mikrometer. Pita A

13
terdiri dari filamen-filamen tebal dan hampir seluruh filamen tebal ini terdiri dari
protein myosin karenanya disebut filamen myosin.

14
Gambar 5 : Diagram otot skeletal dari struktur kasar sampai molekuler
(A) = otot skeletal (otot kerangka tubuh).
(B) = seikat serat otot
(C) = sebuah serat otot yang memperlihatkan myofibril-
myofibril

15
(D) = Sebuah myofibril yang memperlihatkan sarcomere dan
bermacam-macam pita dan garis.
(E) = Sebuah sarcomere yang memperlihatlan posisi myofilamen
didalam myofibril
(F) – (I) = Memperlihatkan potongan melintang bagian-bagian
dari myofilamen diberbagai lokasi dalam sarcomere
(J) = Molekul-molekul G-actin
(K) = Sebuah filamen actin yang disusun oleh dua rantai F-actyin
yang bertaut satu sama lain.
(L) = Sebuah filamen nyosin yang memperlihatkan hubungan
kepala
dengan filamen lain.
(M) = Sebuah filamen myosin yang memperlihatkan daerah
kepala
dengan filamen lain.
(N) = LMM (meromyosin ringan), HMM (meromyosin berat)
merupakan bagian-bagian myosin.

16
filamen tipis berdiameter 6-8 nanometer dan panjangnya 1 mikrometer yang
berdampingan dengan garis Z. Filamen-filamen ini menyusun pita I dan tertama dari
protein actin, karenanya disebut filamen actin. H zone adalah daerah pusat antara ujung-
ujung akhir filamen actin yang membagi dua masing-masing setengah sarcomerre,
karenanya hanya terdiri filamen myosin. Luas H zone bervariasi tergantung dari
berkontraksinya otot tersebut. Adanya penebalan di daerah pita A sebelah menyebelah
H zone karena adanya kedua filamen-filamen myosin dan actin. Pada potongan
melintang sarcomere terlihat penyebaran filamen-filamen myosin dan actin pada daerah
H zone diantur membentuk pola hexagonal.
Struktur Z line (struktur garis Z). Pada potongan memanjang sebuah
filamen actin pada salah satu sisinya terdapat garis Z yang terletak diantara dua buah
filamen actin. Susunan ini menentukan bahwa filamen actin tidak melapaui garis Z,
jadi filamen actin ini berakhirnya pada garis Z. Kalau garis Z dilihat pada mikroskop
maka terlihat filamen-filamen kecil yang disebut filamen Z yang berhubungan
dengan filamen-filamen actin. Setiap filamen actin berhubungan dengan empat
filamen Z. Kejadian ini dapat dilihat pada gambar 7.
Protein dari myofilamen. Protein pada myofibril (fibril otot) sebanyak 75-
80 persen tersusun oleh protein actin dan myosin sisanya terdiri dari regulatory
protein, disebut demikian karena secara langsung atau tidak langsung mengatur
fungsi ATP (Adenosin Triphosphat), actin dan myosin. Termasuk dalam regulatory
protein adalah trapomyosin, troponin, dua M protein, actinin, C protein dan actinin.
Urutan ini didasarkan dari pada banyaknya protein yang terdapat dalam myofibril.
Protein-protein actin, myosin dan regulatory protein disebut sebagai myofibriller
protein (protein myofibriller). Tropomyosin, troponin dan actinin terdapat dalam
filamen actin. C protein terdapat pada filamen myosin sedangkan actinin adalah
komponen dari garis Z, terakhir M protein suatu bahan yang menyusun garis M.
Actin adalah bagian dari protein myofibriller yang menyusun sebanyak 20-
25 persen. Molekul actin kaya akan asam amino prolin, asam amino ini masuk
dalam kelompok Imino (>N-H), membentuk gelembung dengan diameter 5,5
nanometer diantara rantai polypeptida. Molekul gelembung ini disebut G-actin
(globular actin) yang berbentuk molekul-molekul tunggal didalam actin. Bentuk

17
filamen actin seperti benang yang terjadi karena adanya polimerisasi molekul-
molekul tungga G-actin dalam bentuk F-actin (fibrous actin). Dapat dilihat pada
gambar 8. Pada F-actin, molekul-molekul G-actin ini dibentuk dalam untaian mata
rantai dimana untaian ini saling melingkari satu sama lain dalam bentuk super helix,
yang merupakan ciri dari filamen

18
19
20
Filamen actin secara keseluruhan susunan helikal molekul-molekul G-actin
ini mempunyai diameter 6-8 nanometer. pH isolectric actin adalah 4,7 dimana pH
dalam bermuatan listrik rendah.
Myosin menyusun 50-55 persen protein myofibriller, yang dicirikan dengan
tingginya proporsi asam amino basa dan asam yang menyebabkan molekul ini
bermuatan listrik. pH isoelectric myosin dalam bermuatan listrik rendah adalah 5,4
Myosin mempunyai kadar prolin rendah dibadingkan dengan actin tetapi
mempunyai fibrous yang lebih struktur molekul myosin ini seperti tongkat dengan
satu ujungan menebal yang disebut kepala, sedangkan ujung yang lainnya disebut
ekor, bagian diantara kepala terjadi ganda dan melengkung kearah lateral dari
sumbu memanjang filamen.

Jika myosin dimasukkan dalam enzim protease (enzim proteolytic) yaitu


enzim tripsin maka bagian yang didekat leher akan pecah menjadi dua bagian yang
berbeda berat molekulnya. Bagian yang ringan disebut meromyosin ringan dan
bagian yang berat disebut meromyosin berat.
Ditengah-tengah pita A disebelah menyebelah dari garis M terdapat bagian
ekor dari filamen myosin yang molekul-molekulnya tanpa kepala-kepala globular,
bagian ini disebut daerah H zone. Disebelah menyebelah garis M didaerah H zone
disebut pseuodo H zone. Kepala filamen-filamen myosin yang berlawanan arah satu
sama lain yang bermula digaris M dibagian pusat Pita A mebentuk sudut miring.
Bagian kepala yang menonjol ini merupakan bagian yang aktif dari filamen myosin
(filamen tebal) selama otot berkontraksi karena bagian ini akan membentuk suatu
jembatan dengan filamen actin yaitu setiap kepala myosin mengikat molekul tunggal
G-Actin dari filamen actin. Terjadinya suatu jembatan/hubungan antara filamen
myosin dengan filamen actin disebut actomyosin. Dengan terbetuknya actomyosin
ini maka otot menjadi kaku. Actomyosin ini merupakan bentukan dari protein
myofibriller yang didapat pada otot hewan yang sudah dipotong dan kekauan yang
terjadi ini diikuti dengan kematian jewannya disebut rigormortis. Bila hewan itu

21
masih hidup, hubungan actin dan myosin ini akan lepas sendiri pada waktu otot
berelaksasi. Dalam keadaan relaksasi hampir tidak ada hubungan antara actin dan
myosin.
Protein lainnya yang terdapat dalam filamen myosin yaitu C protein yang
meyusun 2-2,5 persen dari protein myofibriller. C protein ini berfungsi untuk
mengikat molekul-molekul filamen kedalam satu ikatan yang membentuk filamen
tebal. Ada 18 pita C protein yang besarnya kurang lebih 43,2 nanometer mengikat
filamen myosin dan terbagi dua masing-masing sembilan pita disebelah menyeblah
H Zone.
Tropomyosin terdapat dalam protein myofibriller sebanyak 8-10 persen dan
seperti halnya pada myosin, trypomyosin merupakan molekul yang beruatan listrik
tinggi dan mengandung asam amino basa dan asam pH isoelectric trypomyosin pada
5,1. Trypomyosin juga mengandung prolin sedikit sehingga menambah fibrous
(serat daging). Molekul-molekul trypomyosin terdiri dari rantai-rantai peptida yang
saling mengikat ujung satu dengan ujung lainnya sehingga jadi panjang merupakan
untaian filamen. Pada filamen actin untaian trypomyosin terletak dipermukaan dua
rantai F-actin disepanjang alur dari sumber belix actin satu molekul trypomyosin
mempunyai panjang 7 molekul G-actin.
Troponin adalah suatu bentukan dari proteon globular yang mempunyai
prolin relatif banyak, menyusun 8-10 persen protein myofibriller. Seperti
trypomyosin, troponin terdapat pada filamen actin yang terletak mengangkang pada
untaian tropomyosin sampai diujung akhirnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 8.
Satu molekul troponin terdiri dari 7 atau 8 molekul G-actin disepanjang filamen
actin. Troponin ini merupakan protein yang sensitif (peka) terhadap kadar ion Ca2+
α actinin mempunyai kadar prolin yang hampir sama dengan actin dan juga
dalam bentuk molekul globular, α actinin ini terdapat pada garis Z dan menyusun 2-
2,5 persen protein myfibriller serta berfungsi sebagai pelekat.
β actini juga adalah protein globular yang terdapat pada ujung filamen actin
dan berfungsi mengatur panjang pendeknya sarcomere agar tetap konstan
panjangnya yaitu 1 mikrometer dari setengah sarcomere. Pada invitro tidak adanya β
actinin maka panjang filamen bisa mencapai 3-4 mikrometer atau lebih.

22
M protein. Sangat sedikit diketahui tentang M protein yang hanya terdapat
pada garis M saja dan terletak dibagian ekor myosin pada otot mamalia, jadi
termasuk dalam filamen myosin. M protein menyusun 4 persen dari protein
myofibriller.
Sarcoplasmic Reticulum dan T tubules. Waktu bentuk embryo
sarcoplasmic reticulum (SR) ini dibentuk oleh endoplasmic reticulum. S.R, ini
merupakan lapisan sistem dari tubules dan cisternae sebagai penyimpan ion Ca2+
membentuk suatu lubang disekeliling setiap myofibril S.R dan tranversus tubules
walaupun dibicarakan bersama tetapi berbeda jauh sistem membrannya. T tubules
dimasukan kedalam sarcolema dan sudah dibicarakan pada sarcolemma S.R ini
adalah intracellular dan membran reticulumnya sebagai penyimpang ion Ca 2+ bila
serat otot beristirahat. Tubules yang tipis dihadapkan kearah sumbu myofibriller
membentuk tubules yang memanjang dari reticulum. Didaerah H zone dari
sacomere, tubules yang memanjang ini menyatu membuat lapisan yang berlubang
menyerupai jendela disebut Fenestrated collar. Gambaran S.R dapat dilihat pada
gambar 9. Ditempat dimana pita A dan pita I bertemu, tubules yang memanjang ini
menyatu dengan sepasang kantong yang terletak melintang disebut terminal
cisternae (kantong terminal. Tubules yang memanjang ini berkembang kedua arah
yaitu kelapisan yang berlubang-lugbang (fenetrated collar) dan keujung terminal
cisternae. Pada sarcomere terdapat 2 tubular terdiri dari terminalcisternae yang
terletak sejajar satu sama lain dengan sepasang tubule traversus di pita A dan tubule
transversus lain di pita I dan yang sebuahnya memotong melintang sarcomere pada
pertemuan pita A-I terletak diatara dua tubular dari sepasang terminal eisternae.
Dalam satu sarcomere mempunyai dua triad ini merupakan muara dari dua terminal
cisternae dan tubules transversus. Triad ini melingkari setiap myofibril pada
pertemuan pita A-I pada hewan mamalia, burung dan beberapa ikan. Sedangkan
pada beberapa spesies lain, triad terletak pada ujung garis Z. Hal ini dapatlah
dibayangkan kalau kita menyadari bahwa struktur ini ada hubungannya dengan
keadaan dimana setiap sarcomere tidak hanya terletak sepanjang myofibril saja dan
sebagaimana dikeathui bahwa serat otot terdiri tidak kurang 1000 myofibril. Volume
S.R ini bervariasi dari serat otot yang satu dengan serat serat otot yang lainnya,
walaupun demikian diperkirakan terdiri 13 persen dari volume total otot.

23
Mitochondria, Mitochondria adalah suatu organel yang terletak dalam
sarcoplasma. Mitochondria ini sering disebut sebagai pusat energi sel, sebab ereka
dapat mengambil energi yang berasal dari karbohidrat, lemak dan metabolisme
protein dan mempersiapkannya menjadi energi kimia. Mitochondria ini juga
mengandung enzim-enzim yang digunakan oleh sel dalam proses oksidasi
metabolisme. BMR (Basal Metabolic Rate) yakni respirasi, peredaran darah, tonus
urat daging, pencernaan, tidak tidur, melawan hawa dingin. Jumlah dan ukuran dari
mitochondria ini tidak sama, biasanya terkumpul didekat inti dan terutama terikat
dengan myoneural junction. Mitochondria terdapat diantara myofibril, perbatasan
garis Z, pita I atau pertemua pita A – I (dapat dilihat gambar 9).
Lysosome. Lysosome merupakan suatu gelembung-gelembung kecil dalam
sarcoplasma yang berisi sejumlah enzim yang mampu mencerna.

24
25
Sel dengan segala isinya. Di antara enzim-enzim ini ada yang diketahui
sebagai enzim protease atau enzin proteolytic yaitu cathepsin. Cathepsin ini
mempunyai pengaruh terhadap penghancuran protein otot menyebabkan daging
menjadi empuk selama pelayuan (aging). Kelompok enzim protease atau enzim
proteolytic terbagi dua yaitu yang berasal dari tanaman dan yang berasal dari hewan.
Yang berasal dari hewan yaitu: pepsin dan cathepsin, yang berasal dari tanaman
yaitu: papain dari tanaman pepaya; bromilin dari buah nanas dan ficin.
Perlunya daging dilayukan adalah karena daging mempunyai enzim
cathepsin yang berpengaruh terhadap protein daging yang menyebabkan daging
menjadi empuk tetapi apabila proses ini dibiarkan berlangsung terus daging akan
menjadi busuk. Enzim ini bekerja pada keadaan dingin dan pH rendah/asam.
Oleh karena itu apabila ternak tidak diistirahatkan akan cepat mencapai pH
rendah/asam setelah dipotong yang menyebabkan daging cepat membusuk atau
rusak.
Golgi kompleks. Golgi kompleks terletak dalam sarcolemma dekat inti
terdiri dari fasicula-fasicula yang berbentuk gepeng, berfungsi mengikat hasil
metabolisme sel. Jadi serat otot yang mempunyai inti banyak juga mempunyai golgi
kompleks yang banyak.
Otot polos. Otot polos ini terdapat sedikit dalam daging yaitu di lokasi
dinding pembuluh darah arteri, saluran limpha dan saluran pencernaan serta alat-alat
reproduksi. Serat otot polos ukuran dan bentuknya bervariasi tergantung dari
lokasinya dan umumnya tidak berbentuk kumparan seperti apa sering dibayangkan
melainkan disebabkan karena sepanjang permukaan garis luarnya tidak rata. Pada
potongan melintang serat otot polos bentuknya bervariasi mulai dari yang berbentuk
elips sampai ada yang berbentuk segitiga.
Sarcolemma dari serat otot polos membentuk membran dan saling
berhubungan dengan membran di sebelahnya dari serat otot lainnya. Serat otot polos
mempunyai sebuah inti yang biasanya berlokasi di dalam sel, walaupun serat
ototnya besar S.R. pada serat otot ini kurang berkembang bila dibandingkan dengan
serat otot kerangka tubuh. Myofilamen serat otot polos juga kurang baik
dibandingkan dengan serat otot kerangka tubuh dan di samping itu tidak
mengelompok membentuk myofibril. Myofibramen disusun sepasang sejajar dengan

26
sumbu panjang serat ototnya. Berbeda dengan serat otot kerangka tubuh di mana
akhir dari serat otot terdiri dari kelompok filamen. Di antara filamen-filamen actin
ada yang serupa F-actin, tropomyosin, troponin dan α actinin yang terdapat pada
filamen actin. Sedangkan filamen myosin tidak nampak. Actin dan myosin terdapat
dalam jumlah yang sama seperti pada otot kerangka tubuh. Myofilamen otot polos
diikat dengan dark zone pada sarcolemma. Dark zone ini terdapat di sepanjang
permukaan sarcolema yang makin banyak jumlahnya pada akhir serat otot di mana
myofilamennya banyak. Dark zone ini adalah sebagai garis Z-nya pada otot
kerangka tubuh dan sebagai perantara kontraksi myofilamen dengan sarcolemma.
Serat otot polos tersusun dalam satu ikatan yang masing-masing dikelilingi oleh
sebuah serat retucular yang lembut untuk mengikat dan menahannya di tempat. Otot
polos sangat sedikit memerlukan darah dibandingkan dengan otot kerangka tubuh.
Otot jantung. Otot jantung mempunyai kedudukan unik di mana secara
terus-menerus berkontraksi teratur sejak pada waktu embryo hingga mati. Otot
jantung mempunyai sifat yang tersendiri berbeda dengan otot kerangka tubuh dan
otot polos. Seperti pada otot polos otot jantung mempunyai sebuah inti dan juga
mempunyai susunan syaraf tersendiri pula. Serat otot jantung bercabang dan
diameter serat ototnya kecil dibandingkan dengan serat otot kerangka tubuh.
Diameter serat cabangnya kecil daripada batangnya.
Sarcolemma otot jantung mempunyai banyak glycogen granuler (glycogen
otot). Mitochondria otot jantung besar dan jumlahnya banyak. Myofilamennya tidak
terorganisasi ke dalam myofibril seperti pada otot kerangka tubuh. Filamen tebal
(myosin) dan filamen tipis (actin) dilihat dengan menggunakan mikroskop akan
terlihat seperti garis seran lintang sama pada otot kerangka tubuh. T tubules otot
jantung mempunyai diameter besar dan terdapat pada garis Z bertentangan dengan T
tubules yang terdapat pada pertemuan pita A-I di otot kerangka tubuh hewan
mamalia dan burung. S.R. juga kurang berkembang pada otot jantung dan juga
terminal cisternaenya tidak ada. Pada jarak teratur sepanjang sumbu panjang otot
jantung adanya garis tebal yang dinamakan intercalated disk. Intercalated disk ini
melintang di serat otot dan membran sel sehingga memperkokoh ikatan antara serat-
serat otot myocardium dan juga sebagai pengantar tenaga kontraksi yang langsung
pada sumbu serat ototnya dari serat otot yang lainnya. Myocardium ini berkontraksi

27
terus-menerus hingga ke serat-serat otot jantungnya. Serat-serat otot jantung ini
diikat di tempatnya oleh serat-serat jaringan ikat reticular dan kolagen. Pembuluh
darah dan limpha serta urat syarat masuk dalam otot jantung melalui jaringan ikat
antara ikatan ototnya. Otot jantung pada dasarnya membantu metabolisme dan
menyebarkan darah ke pembuluh kapiler.

B. Jaringan Ikat
Seperti namanya jaringan ikat berarti mengikat dan melindungi bagian-
bagian tubuh tersebut. Jaringan ini tersebar di seluruh tubuh sebagai komponen-
komponen tulang, organ-organ dalam tubuh, pembuluh-pembuluh darah dan limpha
dan juga struktur lapisan yang menyelubungi tendon, otot, syaraf dan urat syaraf,
serat otot dan kulit sebagai pertahanan tubuh. Juga merupakan hal yang sangat vital
dan penting dalam penyembuhan luka.
Jaringan ikat ini membungkus dan mengikat serat-serat otot dan akhirnya
keseluruhan ototnya yang memberikan sifat kuantitatif dan kualitatif otot.
Jaringan ikat umumnya mempunyai sedikit jumlah selnya dan sebagai bahan
extracellulair. Sebagai bahan extracellulair mempunyai bermacam-macam sifat
mulai dari lembut sampai keras kaku. Jaringan ikat terdiri dari serat-serat sebagai
unsur yang menyusunnya. Pada tulang rawan, jaringan ikat ini sebagai bahan
intercellulair mempunyai sifat sebagai karet, sedangkan pada tulang keras kaku dan
diisi oleh garam-garam calsium. Pada tulang dan tulang rawan jaringan ikatnya
berbentuk serat-serat, sedangkan pada darah dan limpha berupa bahan tercellulair
cairan dan tidak ada serat.
Berbeda dengan jaringan ikat yang mempunyai sel dalam jumlah sedikit
sedangkan pada jaringan lemak mempunyai banyak sel dan bahkan jaringan ini
terutama disusun oleh sel.
Pada darah, limpha, tulang dan tulang rawan jumlah selnya setengah dari
keseluruhan volume jaringan.
Jaringan ikat yang dicirikan dengan adanya serat disebut jaringan ikat
fibrous. Sedangkan pada tulang dan tulang rawan karena jaringan ikatnya saling
mengikat sendiri untuk mempertahankan struktur tubuh maka disebut jaringan ikat

28
pendukung. Jaringan ikat ini sebenarnya mempunyai komposisi dan fungsi yang
sama walaupun berbeda bentuknya.
Bahan dasar yang menyusun jaringan ikat ini adalah sel dan serat-serat
extracellulair. Yang termasuk dalam serat-serat extrecellulair yaitu: retuculler;
kolagen dan elastin. Sedangkan sel terdiri dari: fixed cell; wandering cell.
Fixed cell yaitu fibroblast, sel-sel mesenthyme, sel-sel lemak. Wandering cell
yaitu eosinophil, sel-sel plasma, sel-sel mast, sel-sel limpha dan macrophage
yang bebas.
Pada serat extracellulair terdapat kolagen yang merupakan protein sangat
banyak terdapat pada tubuh ternak dan sangat berpengaruh terhadap keempukan (=
tenderness) daging. Sebagian besar spesies-spesies mamalia terdiri 20 – 25 persen
protein kolagen dari seluruh protein tubuh. Kolagen adalah struktur dasar jaringan
ikat dan merupakan komponen dari tendon, ligamenta, tulang dan tulang rawan.
Syarat-syarat jaringan kolagen terdapat pada jaringan organ-organ tubuh dan
otot. Penyebaran kolagen tidak sama di antara otot kerangka tubuh, umumnya
disesuaikan dengan kegiatan phisik. Contoh pada otot kaki mempunyai banyak
kolagen daripada dipunggungnya yang mengakibatkan daging pada kaki kurang
empuk daripada daging yang di punggung.
Kolagen adalah glycoprotein yang terdiri sejumlah kecil gula-gula galaktoa
dan glukosa. Glycine adalah asam amino yang terdapat banyak pada kolagen dan
merupakan sepertiga dari seluruh jumlah asam amino. Sepertiganya lagi adalah
terdiri hydroxyproline dan proline juga terdapat pada kolagen, sedangkan
hydroxyproline relatif konstan terdapat pada kolagen sekitar 13-14 persen dan ini
dibentuk oleh molekul-molekul tropokolagen dapat dilihat pada gambar 10. Serat-
serat kolagen disusun oleh sejumlah besar fibril kolagen yang tersusun lurus sejajar.
Ukuran dari pada serat-serat ini tergantung dari sumbernya. Serat-serat kolagen
relatif tidak larut dan tegangannya tinggi, hal ini dikarenakan hasil dari cross
linkage intermolucular. Pada hewan yang masih muda jumlah cross linkage nya
masih sedikit dan mudah terurai. Sedangkan pada hewan yang makin tua jumlah
cross linkage nya makin banyak dan makin banyak makin sukar terurai dikarenakan
oleh linkage yang semakin kuat. Jadi hewan yang masih muda kolagen mudah larut
semakin bertambah umur hewan makin sukar larut. Kejadian ini dikarenakan

29
molekul tropokolagen dari serat kolagen mempunyai cross linkage yaitu beberapa
rantai polipeptida saling berhubungan atau berkaitan. Cross linkage ini ada dua
macam yaitu dinamakan :
- intra molecular, dan
- inter moleculer.
Sedangkan ikatan (cross linkage) rantai moleculer tropokolagen ada tiga
macam yaitu :
 cross linkage dimana tidak ada sama sekali ikatan antara rantai dari moleculer
tropokolagen.
 cross linkage dimana ada dua rantai dari moleculer tropokolagen saling
berikatan.
 cross linkage dimana semua rantai dari moleculer tropokolagen saling berikatan.
Pada hewan yang masih muda serat kolagen nya banyak terdiri α cross
linkage sedangkan pada hewan yang sudah tua pada serat kolagen nya terdiri
banyak β dan γ cross linkage nya.

30
31
Elastin adalah protein yang kurang banyak tedapat di jaringan ikat dibandingkan
dengan colagen. Elastin agak kenyal yakni serat elastin mudah memanjang bila ditarik
dan dilepaskan akan kembali keasal. Elastin ini pada tubuh hewan terdapat di
ligamenta, dinding pembuluh darah arteri dan organ–organ tubuh serta otot.
Komposisi asam amino yang menyusun elastin berbeda dengan asam amino yang
menyusun kolagen tetapi untuk asam amino glycine masih mempunyai perbandingan
sama. Elastin terdiri 8 residu asam amino berasal dari desmosine dan isodesmosine
setiap 1000 residu. Dua asam amino ini disintesa dari 4 Molekul lysine. Elastin ini
sama sekali tidak larut dikarenakan oleh ikatan (cross linkage) dari desmosine. Ikatan
desmonsine mengikat 4 buah rantai molekul elastin dengan cara intermolekular cross
linkage antara molekul-molekul lysine. Serat-serat elastin mempunyai ciri berwarna
kuning, seperti pada ligamenta nuchae elastin ini hanya sedikit atau bahkan tidak sama
sekali memberikan nilai nutrisi daging.
Reticulin disusun oleh serat-serat reticular yang mengelilingi sel-sel pembuluh
darah, struktur syaraf dan mengikat epithelium tetap berada ditempatnya.
Sel jaringan ikat, jaringan ikat terdiri dari bermacam-macam sel tetapi kita hanya
membicarakan beberapa sel saja yang ada hubunanya dengan sifat-sifat daging.
Fibroblast bentuknya bermacam-macam mulai dari bentuk seperti kumparan
sampai seperti bintang tetapi umumnya berbentuk panjang tipis, sintesa protein jaringan
ikat seperti tropocollagen, tropoelastin dan bahan dasar menghasilkan extracellular
yang membentuk serat-serat. Hal ini terjadi dilam fibroblast.
Sel mesencymal berbentuk kumparan dan ukuranya kecil dibandingkan dengan
fibroblast dan dapat menyatukan dari berbagai macam tipe sel yang tergantung dari
stimulus spesifik. Hal inilah yang mengumpulkan lemak sebagai permulaan
terbentuknya sel lemak yang berlokasi pada jaringan ikat bebas pada saluran darah. Sel
yang mengumpulkan lemak diketahui sebagai adipblast dan terus mengumpulkan
lemak menjadi sel lemak (= adipocyte) dapat dilihat pada gambar 11

Gambar 11 : diagram perkembangan ndipocyte

32
Jaringan lemak pengelompokan dari adipocyte menghasilkan bentukan jaringan
lemak yang kita ketahui sebagai lemak, pada kebanyakan spesies hewan terdiri dari dua
tepi jaringan lemak yaitu lemak coklat dan lemak putih. Umumnya jaringan lemak pda
ternak daging bertipe lemak putih sedangkan yang bertipe lemak coklat terdapat pada
hewan baru lahir. Sekeliling ginjal dan pda beberapa hewan mamalia tetap ada sampai
dewasa . Ukuran adipocyte coklat lebih kecil dari pada yang putih. Warna lemak yang
coklat dikarenakan banyaknya cytochrom pada mitochondria dari sel lemak tersebut.
Timbulnya lemak coklat setelah seminggu hewan tersebut lahir dan kemudian akan
berubah menjadi lemak putih.
Tulang rawan dan tulang. Tulang rawan dan tulang adalah jaringan ikat yang
khusus untuk mendukung unsur-unsur kerangka tubuh yang terdapat dalam tubuh. Pada
waktu embryo kerangka tubuh dibentuk dari tulang rawan yang akhirnya akan menajadi
tulang.
Tulang rawan disusun oleh sel dan serat extracellular. Sel yang terdapat pada
tulang rawan ini disebut chondrocyte yang dilindungi dalam kantong ectracellular.
Serat-serat collagen membentuk jaringan pada tulang rawan yang terdapat sebanyak
40% dari total tulang rawan, disamping serat collagen juga terdapat serat elastin.
Tulang rawan dikategorikan menjadi beberapa tipe yaitu :
- Tulang rawan hyuline
- Tulang rawan elastic dan
- Tulang rawan fibro
Tipe tulang rawan hyuline ini banyak terdapat pada tubuh hewan. Tulang rawan
hyuline ini terdapat sebagai jaringan ikat kartilago yang kelihatan semitransparan dan
berwarna putih dipermukaan persambungan tulang, akhir tulang rusuk bentral, bagian
dorsal dari thoracic vertebrase. Pada lumbar dan secral vertebrae. Tipe tulang rawan
elastic terdapat pada epiglotis dan juga terdapat pada epiglotis dan juga terdapat pada
kuping. Tipe tulang rawan fibro terdapat pada ikatan antara tendon dan tulang dan
pertemuan capsula dan ligamenta.
Tulang seperti jaringan ikat lainya terdiri dari sel, firous dan exracellular/
mengapur yang tidak sama dengan jaringan ikat yang lain. Tulang ini mengikat dan
mempertahankan kerangka tubuh dan juga tulang sebagai penyimpan calcium,
magnesium, sodium dan ion-ion lain. Pada tulang panjang seperti tulang femur yang

33
mempunyai lubang memanjang ditengah yang tersebut diaphysis berakhir didua ujung
yang membesar disebut epiphysis. Tulang ini diselubungi oleh suatu membrane
jaringan ikat disebut periostrium. Dibagian peripher dari epiphysid ditutupi oleh
lapisan tipis dari tulang dan dibagian dalamnya tersusun dari spon tulang. Lapisan
penutup yang tipis ini pada epiphysis diteruskan dengan tulang rawan hyaline yang
disebut tulang rawan articular perbatasan pertemuan antara tulang rawan articular dan
tulang terdiri dri jaringan ikat khusus yang dikenal sebagai cairan synovial.
Daerah kartilago dimana daphysis tubuh disebut epiphy seal plate. Tulang
rawan epiphyseal plate terletak berbatasan dengan transisi spon tulang pada diaphysis
dinamakan metaphysis. Spon tulang dari metaphysis dan perbatasan tulang rawan
epipyseal terdapat suatu daerah dimana tulang rawan tumbuh memanjang. Pusat dari
diaphysis terdapat sumsum yang pada hewan muda berwarna kuning.
Memadatnya tulang karena endapan lapisan yang mengeras. Canaculi adalah
tabular kecil yang menyebar diseluruh jaringan antara rongga sel dimana canaculi ini
penting bagi sel tulang karena penyalur zat-zat makanan. Ada tiga macam sel tulang
yaitu: osteoblast, oxteocyte dan osteoclast.
Osteocyte adalah sel dari bentuk tulang yang berlokasi pada rongga–rongga sel
dalam tulang yang keras.
Osteoclast adalah dihubungkan dengan proses resorpsi tulang. Komponen
tulang terdiri dari bahan organik dan inorganik, bahan organik terdiri dari molekul
protein polysachrida berupa serat-serat collagen. Inorganik terdiri dari bahan garam-
garam calcium phospat collagen. Inorganik terdiri dari bahn garam-garam calsium
phospat collagen. Inorganik terdiri dari bahan garam-garam calsium phospat. Kristal–
kristal dari calsium ini ditempatkan antara serat kolagen.
Darah dan limpha. Darah dan limpha beserta pembuluh–pembuluhnya adalah
bentukan dari jaringan ikat. Sebagaimana diketahui darah adalah sutu media
menstansport zat-zat makanan dan oksigen ke sel sel tubuh/ otot untuk metabolisme dan
membuang sisa-sisa yang tidak berguna dari metabolisme sel-sel otot. Darah juga
sebagai pertahanan terhadap serangan infeksi dan mengatur pH. Darah terdiri dari cairan
plasma yang bermacam-macam komponen cellular yang menyusunnya yang dapat
diklasifikasikan menjadi :
- Platelet,

34
- Sel merah (erythrocyte) dan
- Sel putih (leukocyte)
Sel-sel ini menyusun 4 persen dari seluruh volume darah hewan. Fungsi utama
dari erythrosyte adalah membawa oksigen dan fungsi leukocyte didalam darah tidak
banyak diketahui, diluar sistem vescular beberapa leukocyte menjadi phagcyte (benda-
benda asing) yang berfungsi sebagai reaksi kekebalan. Patelet sebagai pembeku darah.
Erythrocyte mengandung pigmen hemoglobin yang memberikan darah berwarna merah
dan mentransport oksigen ke sel-sel tubuh/ otot.
Darah yang terdapat dalam tubuh hewan mamalia sebanyak 7 persen dari berat
tubuh. Warna daging sebagian besar ditentukan oleh protein sarcoplasma myoglobin
(pigmen otot) dan juga hemoglobin. Yang ideal yang ideal setelah pemotongan adalah
seditinya darah yang terdapat dalam otot.
Cairan limpha terdiri dari limphocyte, sedikit erythrocyte dan leukocyte .
sirkulasi limpha melewati jaringan orngan-organ tubuh kedalam limpha di rongga dada
dan kedalam peredaran darah.

Jaringan Epithlial dan jaringan syaraf.


Ada empat tipe jaringan yang terdapat pada tubuh hewan salah satu diantaranya jaringan
epithelial yang cukup banyak juga terdapat dalam daging. Ciri dari pada jaringan ini
adalah terhadap rasa nya bentuk jaringan epithlial ini lurus di permukaan tubuh baik
disebelah luar maupun sebelah dalam dan terdapat pada beberapa sistem organ yang
biasanya dibuang setelah pemotongan. Seperti kulit tetapi menjadi bahan yang penting
sebagai hasil sampingan. Kebanyakan jaringan epithelial yang terdapat dalam daging
pada pembuluh-pembuluh darah dan limpha pada organ–organ yang terdapat di nakan
seperti ginjal dan hati.
Jaringan epithelial mempunyai sedikit intracellular dan diklasifikasikan dalam
bentuk sel yang berbentuk lapisan epithelium bentuk sel nya bervariasi mulai yang tipis
sampai berbentuk bundar panjang. Beberapa sel membentuk lapisan tunggal dan
lapisan-lapisan bertingkat. Jaringan epithelial antar sel. Sehingga membentuk satu
lapisan yang kompak. Dapat dilihat pada permukaanya. Bahkan permukaanya
dimodifikasikan sesuai dengan efisiensi fungsinya sebagai pelindung, pembuangan,
transport. Absorbsi dan daya kemampuan memahami.

35
jaringan syaraf terdapat dalam jumlah sedikit pada daging, kurang dari 1 persen
dan mempunyai fungsi pada waktu sesaat sebelum dan sesudah terjadi kekurangan dan
pengeluaran darah selama pemotongan. Hal ini mempengaruhi kualitas daging. Jaringan
syaraf umumnya dikatagorikan sebagai pherypheral atau sistem syaraf pusat syaraf
pusat. Sistem syaraf pheriphera terutama terdiri urat syaraf yang terdapat di seluruh
tubuh. Neuron dibedakan dengan jaringan syaraf dan strukturnya di sepanjang silinder
yang disebut Axon. Didalm neuron terdapat neuroplasma (cytoplasma). Neuroplasma
dalam axon dari neuron disebut axoplasma. Neuroplasma sel tubuh adalah tempat inti
dan terdiri beberapa cabang pendek disebut dendriet. Axon berakhir dengan banyak
cabang disebut axon ending. Axon mempunyai satu atau lebih cabang-cabang collateral
. masing-masing cabang collateral ini berakhir pada axon ending.
Urat syaraf disusun oleh neuronal axon dan untaian-untaian seratnya, membuat
satu formasi yang disebut nerve trunk (tubuh syaraf). Penjelasan ini dapat dilihat pada
gambar 10.
Pada urat syaraf, neuron-neuron tersebut dihubungkan satu sama lain secara
memanjang dan akhir axonya dari sebuah sel diikat dengan dendriet dari sel lain.
Daerah ikatan neuron ini disebut synapsis. Hubungan neuron dengan synopsis tidak
nyata, tetapi cukup jelas dengan adanya pelepasan bahan kimianya. Oleh karena
pengaruh neuron yang berdekatan. Semua urat syaraf priphera didalam sebuah myelin
sheat yang dibungkus pula oleh sel sohwan (lihat gambar 4). Urat syaraf peripher
yang kecil dibungkus oleh sel sohwan tanpa adanya myelin sheat. Karenanya urat
syaraf ada yang disebut myelinated dan unmyelinated.

36
Tes Formatif
BAB II. STRUKTUR DAN KOMPOSISI OTOT DAN JARINGAN
IKAT

Petunjuk: Berikan tanda silang jawaban anda yang benar


Jawablah A bila pernyataan 1, 2, dan 3 benar
B 1 dan 3 benar
C 2 dan 4 benar
D 4 benar
E 1, 2, 3, 4 benar

1. Otot dan jaringan ikat adalah penyusun dasar komponen-komponen daging karkas
ternak (otot, lemak, tulang) antara lain:
(1). Otot
(2). Tanduk
(3). Lemak dan tulang
(4). Gigi

2. Yang termasuk dalam komponen penyusun otot adalah:


(1). Serat otot kerangka tubuh
(2). Membran sarcolemma
(3). Sarcoplasma
(4). Inti

3. Selain jaring serabut otot, jaringan laiin yang terdapat dalam otot adalah:
(1). Jaringan syaraff (3). Pembuluh darah
(2). Tulang (4). Kuku

4. Dua jenis protein ini merupakan komponen utama penyusun serabut otot, yaitu:
(1). Globulin
(2). Actin
(3). phosphoprotein

37
(4). Prolin

5. Suatu organel yang terletak dalam sarcoplasma dan sering disebut sebagai pusat
energi sel adalah:
(1). Sarcoplasma
(2). Sarcolemma
(3). Inti sel
(4). Mitochondria

Petunjuk: Pilihlah dan beri tanda silang jawaban yang paling benar dari
pernyataan berikut

6. Protein ini pada tubuh hewan terdapat di ligamenta, dinding pembuluh darah arteri
dan organ–organ tubuh serta otot.:
A. Elastin
B. Prolin
C. Gelatin
D. Kolin
7. Komponen ini membentuk jaringan pada tulang rawan yang terdapat sebanyak 40%
dari total tulang rawan, yaitu:
A. karbohidrat
B. lemak
C. Serat-serat collagen
D. vitamin dan mineral

8. Canaculi adalah tabular kecil yang menyebar diseluruh jaringan antara rongga sel
pada:
A. Tanduk
B. Gigi
C. Kuku
D. Tulang

9. Serat-serat kolagen relatif tidak larut dan tegangannya tinggi, hal ini dikarenakan
hasil dari
A. Cross over
B. Cross road
C. Cross linkage intermolucular
D. Red cross

10. Darah yang terdapat dalam tubuh hewan mamalia sebanyak ……… dari berat
tubuh.:
A. 4 persen
B. 5 persen
C. 6 persen
D. 7 persen

38
Evaluasi

Setelah menjawab, cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes


formatif 1 yang terdapat di bagian akhir Bab II ini. Hitunglah jawaban anda yang
benar (JB), kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan (TP) anda terhadap materi kegiatan belajar.

Rumus: TP = JB/JS x 100% Keterangan: TP = Tingkat Penguasaan


JB = Jawaban yang Benar
JS = Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan (TP) yang anda capai:

80-100 % = baik seka

1. B
2. D
3. B
4. C
5. D
6. A
7. C
8. D
9. C
10. D

39

Anda mungkin juga menyukai