Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TEKNOLOGI INDUSTRI PAKAN


“PENGERTIAN KONSENTRAT DAN STUDI KELAYAKAN INDUSTRI PAKAN
TERNAK KECIL DI NTB”

Di Susun Oleh:

Muhammad Will Satriawan (B1D020174)


Qifyanti Fitrah (B1D020206)
Randi Ade Irawan (B1D020208)
Rani Nurhidayah (B1D020209)
Reklivson Andre Kuswanto (B1D020210)
Rendi Gunawan (B1D020211)

Resti Alfaijah (B1D020212)

Reza Aidir Rizki (B1D020213)


Reza Izam Wahyudi (B1D020214)

Rifki Ramdani (B1D020215)

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas berkah dan rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis.
Makalah ini disusun untuk para pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang juga
untuk memenuhi sebagian tugas.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Terima kasih.

Mataram, Februari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Konsentrat ...................................................................................................... 3

2.1.1 Konsentrat Sumber Energi......................................................................................... 3

2.1.2 Konsentrat Sumber Protein ........................................................................................ 4

2.1.3 Pengertian Konsentrat Menurut Beberapa Ahli…………………………………….4

2.2 Kelayakan Industri Pakan Ternak Di NTB ...................................................................... 5

2.2.1 Aspek pasar dan pemasaran……………………………………………………….6


2.2.2 Aspek teknis dan teknologi………………………………………………………..7

2.2.3 Aspek sumber daya manusia………………………………………………………...8


2.2.4 Aspek sosial, ekonomi atau finansial dan lingkungan……………………………….9

2.2.5 Aspek penyedian bahan baku………………………………………………………10

2.3 Industri Pakan Skala Kecil Di Pulau Lombok………………………………………..11

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 13

3.2 Saran .......................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam usaha peternakan, pakan merupakan komponen yang paling


penting, biaya pakan memegang presentase tertinggi dalam biaya produksi yaitu
60– 70%. Pakan merupakan salah satu komoditi dari subsistem agribisnis hulu
atau dengan kata lain penyedia utama untuk subsistem budi daya ternak. Pakan
adalah bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang
tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup,
berproduksi, dan berkembang biak. Pakan merupakan faktor utama dalam
keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan
tatalaksana (Hidayat 2017).
Pakan dapat dipandang sebagai bahan baku yang dapat dikonsumsi oleh
hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan energi dan atau zat nutrisi dalam
ransum makanannya. Penilaian terhadap unsur-unsur lingkungan dalam
sumberdaya pakan dapat dilakukan dalam tiga tingkat, yaitu total ketersediaan,
potensi dan cadangan riel. Ketersediaan total menyangkut unsur lingkungan
yang mungkin sebagai sumberdaya pakan yang dapat diperoleh meliputi lahan
dan jenis komunitas tanaman yang ada dan dapat diperuntukkan untuk
penyediaan pakan. Potensi adalah bagian dari total ketersediaan yang dapat
diperoleh karena tidak seluruh yang tersedia dapat diperoleh untuk penyediaan
pakan. Demikian juga dari bagian potensi tidak seluruhnya dapat menjadi
cadangan nyata karena hanya sebagian dari sumberdaya yang diketahui pasti
dapat diperoleh akibat kompetisi peruntukan dengan kepentingan lain (Pagala
2010).
Penyediaan pakan yang berkualitas dapat meningkatkan populasi
ternak, produksi daging, susu, dan telur sebagi produk hasil peternakan. Industri
pakan sebagai usaha hilir sangat bergantung sama populasi ternak dan
permintaan konsumen terhadap pakan ternak. Industri pakan selain
menghasilkan pakan yang berkualitas tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan

1
nutrisi ternak juga diperlukan harga pakan yang murah. Hal ini dapat
memengaruhi minat dan jumlah peternak yang mau membuka ataupun
melanjutkan usahanya. Konsumsi daging dan telur ayam ras nasional dari tahun
ke tahun mengalami peningkatan. Konsumsi karkas national tahun 2010 adalah
5kg/kapita 6,2 kg/kapita pada tahun 2011 dan 7,4 kg/kapita pada tahun 2012.
Sementara konsumsi telur 63 kg/kapita tahun 2010, 72 kg/kapita tahun 2011, 74
kg/ kapita tahun 2012. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah ternak
untuk menyuplai karkas dan telur. Keadaan ini mengindikasikan bahwa
permintaan akan pakan semakin meningkat sehingga industri pakan semakin
berkembang. Jumlah pabrik pakan di Indonesia dari tahun ke tahun juga
mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 jumlah pabrik pakan 65 pabrik
dengan kapasitas produksi 16 juta ton/tahun, produksi riil 11,5 juta ton/tahun,
sedangkan tahun 2013 jumlah pabrik pakan menjadi 68 pabrik pakan dengan
kapasitas produksi 18,5 juta ton/tahun dan produksi riil 15.46 juta ton/tahun.
Sebaran industri pakan ternak masih di dominasi dengan pakan unggas hampir
89%, peternakan babi 4%, akuakultur 6%, ruminsia 0,7%, dan ternak lainnya
sekitar 0,3%.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah dalam
pendirian industri pakan ternak kecil sudah layak atau tidak. Dimana kelayakan
industri tersebut dapat dinilai dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologi dan aspek ekonomi atau finansial.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan konsentrat?

2. Bagaimana Studi kelayakan industri pakan ternak kecil di NTB?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan konsentrat

2. Untuk mengetahui bagaimana studi kelayakan industri pakan ternak kecil


di NTB

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsentrat

Konsentrat merupakan pakan ternak bergizi tinggi yang tersusun dari


beberapa bahan pakan dengan proporsi jumlah dan kandungan nutrisi yang
berimbang. kelapa, tepung ikan, dan polard. Bahan yang paling sering
digunakan untuk membuat konsentrat adalah limbah pertanian karena mudah
diperoleh, berkualitas baik dan lebih ekonomis.
2.1.1 Konsentrat Sumber Energi
Semua macam bahan pakan yang merupakan sumber energi dan
memenuhi syarat tertentu (serat kasar < 18%, dinding sel <35% dan protein <
20%). Kegunaannya konsentrat sumber energi yaitu untuk menaikkan jumlah
konsumsi energi atau untuk menaikkan densitas energi di dalam ransum.
Energi yang terkandung di dalam konsentrat energi terutama berasal dari
karbohidrat yang mudah larut ataupun minyak dan lemak Bahan pakan yang
tinggi kandungan energinya (DE, ME atau NE) pada umumnya mengandung
protein rendah sampai sedang, walaupun ada beberapa macam yang
mengandung protein tinggi. Ternak lebih mudah mendapat energi dari
konsentrat energi daripada yang berasal forase walaupun energi bruto atau
gross energy (GE) hampir sama.
Bahan Konsentrat Energi meliputi:

1. Berbagai macam bahan pakan butiran sebangsa padi termasuk hasil


sampingnya.

2. Berbagai macam umbi

3. Berbagai macam tetes dan yang sejenis

3
4. Berbagai macam minyak dan lemak

2.1.2 Konsentrat Sumber Protein


Semua macam bahan pakan yang mengandung protein kasar >20%.
Penggunaan konsentrat protein terutama ditujukan untuk ternak muda, ternak
tumbuh cepat dan ternak produksi tinggi. Berdasarkan sumbernya, bahan
konsentrat protein berasal dari:
1. Limah dari ikan laut
2. hewan darat
3. tanaman
4. asam amino sintetik
Konsentrat protein dapat dibuat dengan cara menghilangkan komponen
nonprotein seperti lemak, karbohidrat, mineral, dan air, sehingga kandungan
protein produk menjadi lebih tinggi dibandingkan bahan baku aslinya (Amoo
et al. 2006). Penghilangan komponen nonprotein pada pembuatan konsentrat
protein dapat dilakukan dengan proses ekstraksi. Ekstraksi dapat dilakukan
dengan menggunakan larutan alkohol atau larutan asam. Pelarut alkohol yaitu
aseton merupakan pelarut organik yang bersifat polar yang memiliki
kemampuan untuk memisahkan fraksi gula larut air dan lemak tanpa
melarutkan proteinnya. (Amoo et al. 2006).

2.1.3 Pengertian Konsentrat Menurut Beberapa Ahli


Konsentrat merupakan pakan mengandung serat kasar rendah dan
bersifat mudah dicerna dan mengandung zat-zat yang tidak dapat dipenuhi oleh
rumput atau hijauan untuk memenuhi kebutuhan zat makanan sapi perah
sehingga dapat dilengkapi oleh zat-zat makanan yang berasal dari bahan baku
yang tercampur (Unadi et al., 2007). Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang
dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi
dari keseluruhan pakan dan dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur
sebagai suplemen (pelengkap) atau pakan lengkap (Hartadi et al., 1997).
Menurut (Hartadi dkk., 1991), Konsentrat adalah suatu bahan pakan
yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian

4
gizi dari keseluruhan makanan dan dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur
sebagai suplemen (pelengkap) atau pakan pelengkap. Konsetrat marupakan
pakan yang termasuk mudah untuk dicerna karena terbuat dari campuran
beberapa bahan pakan yang terkandung sumber energi. Berdasarkan
kandungan gizinya, konsentrat dibagi dua golongan yaitu konsentrat sebagai
sumber energi (carbonaseous concentrate) dan konsentrat sumber protein
(proteinaseous concentrate). Carbonaseous concentrate merupakan konsentrat
yang mengandung energi tinggi, protein rendah dengan protein kasar kurang
dari 20 persen dan serat kasar 18 persen, sedangkan proteinaseous concentrate
adalah konsentrat yang mengandung protein tinggi dengan protein kasar lebih
dari 2 persen (Prawirokusumo, 1994).

2.2 Kelayakan Industri Pakan Ternak Di NTB

Industri pakan merupakan suatu industri untuk mengolah bahan baku


pakan secara manual, mekanis, dan kimiawi menjadi pakan (ransum) yang
dapat dikonsumsi ternak untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Selain aman
dan berkualitas tinggi untuk hewan, pakan yang dihasilkan oleh pelaku usaha
pakan juga harus melebihi ketentuan keamanan untuk dikonsumsi manusia
(Fradinata, Yaman, and Darsul 2022).
Industri juga merupakan kumpulan beberapa perusahaan yang
memghasilkan barang maupun produk sejenis. Industri merupakan suatu bentuk
kegiatan ekonomi yang mengubah barang jadi atau setengah jadi atau yang
kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilai atau sifatnya, lebih dekat
kepemakaian akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan jasa industri
dan pekerjaan perakitan dengan maksud untuk dijual (Hidayat 2017).
industri pakan ternak adalah operasi yang menggunakan limbah
pertanian dan produk sampingan secara ekstensif (Fradinata et al. 2022). Barang
pertanian memiliki kualitas yang khas, termasuk produksi musiman dan
kerentanan terhadap bahaya. Oleh karena itu, industry pakan ternak harus
memiliki struktur manajemen yang kokoh, termasuk manajemen ketersediaan

5
bahan baku (perolehan, distribusi, dan penyimpanan), manajemen produksi, dan
manajemen pemasaran, sehingga semua operasi dapat dilakukan secara efektif
dan efisien.
Sebelum memulai industry/usaha baru perlu dilakukan analisis
kelayakan industri. Analisis kelayakan industri adalah suatu kegiatan
menganalisa untuk menilai atau mengukur sejauh mana manfat yang dapat
diperoleh dalam menjalankan suatu kegiatan industri apakah industri tersbut
layak atau tidak. Fungsi melakukan analisis kelayakan industri yaitu untuk
membantu menghindari resiko kerugian dan membantu dalam memudahkan
persencanaan (Augovany 2022). Analisis kelayakan industry memiliki
beberapa aspek-aspek diantaranya yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis-teknologi, aspek manajemen-sumber daya manusia, aspek bahan baku
dan aspek social,ekonomi atau finansial dan lingkungan.

2.2.1 Aspek pasar dan pemasaran


Aspek pasar merupakan sebuah upaya dalam mengetahui
besarnya permintaan pasar yang akan diterima dari masyarakat
sekaligus juga untuk menempatkan posisi yang menguntungkan bagi
proyek yang akan dijalankan. Poin-poin penting yang akan dianalisa
dari sebuah aspek pasar adalah sebagai berikut: a. Permintaan pasar
terhadap produk yang akan disediakan b. Uraian analisis tingkat
persaingan sekaligus strategi dalam pemasaran produk c. Hasil metode
dari aspek pasar yang dapat memenangkan produk di tengah persaingan
(Israeni 2021).
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan
nilai dengan pikak lain. Adapun tujuan kegiatan pemasaran suatu
produk atau jasa secaraumum sebagai berikut: a. Memaksimumkan
konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang
konsumsi. b. Memaksimumkan kepuasan konsumen. c.
Memaksimumkan pilihan (ragam produk). d. Memaksimumkan mutu

6
hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, hargapokok barang, mutu
lingkungan fisik, dan mutu lingkungan kultur). e. Meningkatkan
penjualan barang dan jasa. f. Ingin menguasai pasar dan menghadapi
pesaing. g. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa. h.
Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa
(Aliefah and Eka 2022).

2.2.2 Aspek teknis dan teknologi


Aspek teknis merupakan kelanjutan dari aspek pemasaran. Peristiwa
ini terjadi ketika ide proyek bisnis yang direncanakan menunjukkan
peluang dalam pemasaran. Penilaian kelayakan dalam hal ini sangat
penting dilakukan sebelum industri. Menentukan kelayakan teknis
industri menyangkut masalah teknis atau operasional. Jika tidak tepat,
akan berakibat fatal. Untuk masa depan industri, suatu produk dapat
dikatakan layak secara teknis jika dapat diterima dan dapat dengan
mudah diproduksi secara massal. Kelayakan teknis Penilaian berfokus
pada kelayakan teknis dan teknologi yang digunakan, artinya penilaian
memeriksa apakah teknologi yang digunakan dapat bekerja sesuai
dengan desain dan penggunaannya.
Terdapat beberapa hal yg perlu dicapai pada penilaian teknis yaitu:
• Satu industri bisa memilih lokasi yg sinkron baik itu lokasi pabrik,
gudang, cabang dan tempat kerja pusat.
• Industry bisa memilih tata letak sesuai menggunakan proses produksi
yg dipilih buat menaruh efisiensi
• Industri bisa memilih teknologi yg paling cocok buat produksi •
Industri bisa memilih metode persediaan terbaik buat operasi dari ruang
lingkup industry mereka.
• Sanggup memilih kualitas energi kerja yg diperlukan kini dan yang
akan datang (Ramadhani et al. 2021).
Dalam penyusunan laporan studi kelayakan komersial perlu
diperhatikan dan diperhitungkan menggunakan baik dan benar aspek
teknis lantaran kesalahan pada memilih aspek tadi pula akan

7
mengakibatkan industri gagal banyak. Banyaknya industry yang
beroperasi tetapi aspek ini masih sebagai kasus yang perlu dipecahkan
lantaran perhitungan dalam aspek teknis yang benar waktu memulai
usaha industri misalnya lokasi industri tidak akurat terbatasnya bahan
baku besarnya ongkos angkut tidak cocoknya teknologi yang dipakai
mahalnya biaya tenaga kerja dan lainnya sebagainya.

2.2.3 Aspek sumber daya manusia


Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan proyek
kontruksi adalah terjaminnya berbagai sumber daya penunjang dan
salah satunya adalah sumber daya manusia atau tenaga kerja. Jika
sumber daya manusianya bagus maka perusahaan jasa konstruksi itu
juga semakin maju dan dari proyek itu bisa menguntungkan atau
mendapatkan profit oriented yang bagus juga. Banyak aspek yang harus
dimiliki oleh setiap tenaga kerja dan harus dibudayakan agar dapat
mendukung tercapainya tujuan organisasi. Aspek-aspek tersebut
meliputi aspek kompetensi, motivasi, loyalitas dan disiplin kerja. Jika
aspek sumber daya manusia tersebut dapat dipenuhi diharapkan kinerja
pekerja meningkat sehingga produktivitas juga meningkat.
Kinerja dinilai dari apa yang telah dicapai dan dihasilkan oleh
individu dalam melaksanakan tugas dan kinerjanya yang dalam hal ini
adalah kontraktor. Kinerja pekerja yang bagus akan menghasilkan
proyek yang bagus pula. Ini merupakan salah satu solusi yang tepat
untuk dapat menunjang keberhasilan proyek. Akan tetapi dalam
pelaksanaan proyek konstruksi, kontraktor terkadang kurang
memperhatikan hal tersebut, karena kontraktor ingin memperoleh
keuntungan lebih dengan menekan biaya operasional seminimal
mungkin.
Dengan memperdayakan sumber daya manusia yang
berkualitas baik, diharapkan segala aktivitas dan kinerja dalam
manajemen kegiatan konstruksi optimal dan mencapai target serta
selesai tepat pada waktunya. Penelitian terkait aspek sumber daya

8
manusia pada pekerja jasa konstruksi sangat diperlukan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh sumber daya manusia terhadap
kinerja pekerja. Dari penjelasan diatas, dilakukan penelitian untuk
mengetahui bagaimana pengaruh aspek sumber daya manusia terhadap
kinerja pada proyek konstruksi (Dewi, Setyowati, and Sudipta 2016).

2.2.4 Aspek sosial, ekonomi atau finansial dan lingkungan


Aspek sosial merupakan aspek yang terbaru dari pada aspek
lainnya dan menjadi perhatian utama bagi beberapa industri saat ini.
Aspek sosial memiliki arti bertanggung jawab terhadap dampak sosial
yang diakibatkan oleh industri, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Inti dari aspek sosial adalah respect for people atau
meghargai orang lain. Masyarakat memiliki pengaruh pada keberadaan
industri. Setiap kegiatan operasional industri akan berpotensi
menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap masyarakat
sekitar industry. Apabila industri memperhatikan aspek sosial maka
industri akan dapat mencapai perkembangan serta pembangunan
berkelanjutan. Munculnya resistensi masyarakat terhadap industri
karena aspek sosial ini di abaikan, sehingga dapat menimbulkan kondisi
yang tidak kondusif dalam aktivitas industri tersebut. Aspek sosial
memiliki pengaruh pada citra industri, hal ini menunjukan bahwa
dengan adanya bantuan dana yag bergulir dari industri pada masyarakat
sekitar lingkungan industri dapat membatu masyarakat sekitar dalam
meningkatkan kesejahteraan.
Aspek ekonomi atau finansial merupakan aspek kunci dari suatu
studi kelayakan, karena sekalipun aspek lain tergolong layak, jika studi
aspek finansial memberikan hasil yang tidak layak, maka usulan proyek
akan ditolak karena tidak akan memberikan manfaat ekonomi
(Mukhlisin 2018). Aspek ini sering kali disalah artikan sebagai masalah
keuangan industri sehingga aspek ini diasumsikan lebih mudah untuk
diimplementasikan daripada dua aspek lainnya, yaitu aspek sosial dan

9
lingkungan. Aspek ekonomi tidak sesederhana melaporkan
keuangan/neraca industri saja, tetapi juga meliputi dampak ekonomi
baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap operasional
industri di komunitas lokal dan di pihak-pihak yang berpengaruh
terhadap industri lainnya. Kunci sukses dari aspek ekonomi adalah
economic performance/kinerja keuangan industri. Keberadaan industri
yang ditujukan untuk meningkatkan nilai bagi shareholders, seperti
meningkatkan keuntungan, harga saham, pembayaran deviden, dan
lainnya.
Mendefinisikan aspek lingkungan merupakan kewajiban
industri terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan dari operasi dan
produk, menghilangkan emisi dan limbah, mencapai efisiensi
maksimum dan produktivitas tergantung pada sumber daya yang
tersedia, dan penurunan praktik yang dapat berdampak negatif terhadap
negara dan ketersediaan sumberdaya generasi berikutnya. industri
harus menyadari semua aspek lingkungan langsung dan tidak langsung
yang berhubungan dengan kinerja industrinya, penyerahan jasa, dan
manufaktur produk. Aspek lingkungan atau environment dimension ini
mencerminkan dimana industri memiliki kewajiban terhadap dampak
yang dihasilkan pada lingkungan dari operasional industri.
Menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, mengelola limbah
dengan baik dan menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan
merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh industry (Aryawan,
Rahyuda, and Ekawati 2017).

2.2.5 Aspek penyedian bahan baku


Bahan baku merupakan bahan yang penting dalam suatu
perusahaan industri manufaktur, karena disini terletak langkah pertama
dalam melakukan proses produksi. Bahan industri pakan adalah bahan
hasil pertanian, perikanan, peternakan, atau bahan lain serta yang layak
dipergunakan sebagai pakan, baik yang telah diolah maupun yang
belum diolah.

10
Ketersediaan bahan baku pakan dan lokasi produksinya sangat
menentukan harga pakan. Sumber bahan baku pakan yang lokasinya
jauh dari pabrik pakan akan menyebabkan harga per satuan unit pakan
menjadi mahal, karena adanya biaya transportasi untuk mengangkut ke
pabrik pakan. Makin jauh jarak sumber bahan baku pakan dengan
pabrik pakan, makin tinggi biaya transportansinya.
Teknologi dalam industri pakan, haruslah mempertimbangkan
ketersediaan bahan baku pakan, kontinuitas ketersediaan bahan baku,
jumlah kebutuhan pakan untuk ternak, pangsa pasar, dan jarak pabrik
pakan dengan bahan baku, serta jarak pabrik pakan dengan konsumen.
Keberhasilan pembangunan peternakan memang tidak saja tergantung
pada perkembangan industri pakan, karena sesungguhnya terdapat
beragam integrasi yang masih perlu di satukan. Industri pakan ternak
merupakan komponen terpenting dari sekian banyak komponen penting
lainnya dalam pengembangan subsektor peternakan. Sehingga,
investasi untuk pengembangan bisnis industri pakan dapat menjadi
salah satu faktor pendorong bagi tumbuh kembangnya ragam usaha
peternakan dan tentunya dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi
nasional (Bidura 2017).

2.3 Industri Pakan Skala Kecil Di Pulau Lombok

Kehadiran pabrik pakan ternak membuat peternakan di NTB menjadi


lebih baik karena ada jaminan ketersediaan pakan. Para peternak pun senang
karena harga bahan baku akan relatif stabil dan terjaga jika muncul industri
pakan di dalam daerah. Indikator keberhasilan industrialisasi di daerah
ditentukan antara lain oleh kinerja dari industri tersebut. Meskipun bukan
tujuan akhir dari pembangunan ekonomi, namun industrialisasi merupakan
tujuan mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan, yang
selanjutnya akan menghasilkan pendapatan per kapita yang tinggi bagi
masyarakat.
Di sisi lain peran pemerintah juga sangat diperlukan terutama dukungan
berupa materi demi terwujudnya kegiatan industralisasi. Menjadi pengontrol

11
dalam pergerakan industri yang ada agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai
dengan target hasil yang di inginkan masyarakat maupun pemerintah. Untuk
industri pakan skala kecil sangat layak dikembangkan di NTB, alasannya
karena ketersediaan bahan baku dan pangsa pasar yang berkaitandengan
jumlah penduduk namun sebelum adanya pembangunan pabrik pakan ternak
di NTB, ada beberapa alasan mengapa industri pakan skala kecil itu dianggap
layak berada di NTB yaitu karena bahan baku yang tidak cukup memadai dan
masih harus didatangkan dari luar serta daya serap pasar di NTB masih jauh
dari daya serap pasar di jawa,sangat kecil dibandingkan dengan volume
produksi yang dapat dihasilkan pabrik pakan seperti yang ada di jawa.
Namun pada intinya Konsep industrialisasi bukan dalam konteks
pembangunan pabrik-pabrik besar. Tetapi disederhanakan sebagai upaya
melakukan hilirisasi atau pengolahan seluruh bahan baku yang tersedia di NTB
menjadi produk jadi.Misalnya, dedak atau jagung diolah jadi pakan atau olahan
lain. Sederhananya, tidak lagi menjual bahan mentah ke pabrikan di luar NTB.
Dari proses pengolahan bahan baku ini, banyak jasa yang terlibat. Satu
dengan yang lainnya saling terkait dan saling bergerak. Saling menghidupkan
dan mendapat nilai tambah yang lebih besar. “Itulah industrialisasi yang
dimaksudkan. Mendorong sektor ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat,”

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Konsetrat itu sendiri ,merupakan bahan pakan tambahan yang


digunakan sebagai sumber energi dan sumber protein bagi ternak;
meningkatkan kandungan gizi dalam pakan; menambah bobot badan ternak;
pemberian pakan menjadi lebih efisien; serta memenuhi kebutuhan ternak tidak
hanya berasal dari tumbuh-tumbuhan, tetapi juga bisa berasal dari hewan .
Tentunya dari adanya kebutuhan pakan pakan untuk ternak, para peternak
memerlukan sumber pakan yang memadai untuk mencukupi kebutuhan ternak
dalam masa pertumbuhan serta pemeliharaan ternak nya, maka dari itu
terbentuknya industri pakan ternak skala kecil sangat membantu tercapainya
industrialisasi untuk mendorong sektor ekonomi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya.

3.2 Saran

Pabrik industri pakan ternak sebaiknya harus ada di daerah kita


khususnya di NTB, karena bisa memanfaatkan sumber daya yang ada maupun
limbah pertanian seperti Jerami jagung padi dll serta sangat menguntungkan
bagi petani dan peternak.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aliefah, Nurul Aniesatun, and Arilia Nandasari Eka. 2022. “Analisis Kelayakan
Bisnis Ditinjau Dari Aspek Pemasaran Dan Keuangan Pada Kedai Olan’Z
Food Kebumen.” LABATILA: Jurnal Ilmu Ekonomi Islam 6(1):40–56.
Aryawan, Made, I. Ketut Rahyuda, and Ni Wayan Ekawati. 2017. “Pengaruh Faktor
CSR (Aspek Sosial, Ekonomi, Dan Lingkungan) Terhadap Citra Perusahaan.”
E-Jurnal Manajemen Unud 6(2):604–33.
Augovany, Vialdo Kahfi. 2022. Analisis Kelayakan Usaha Pendirian Pabrik Pakan
Ternak Di Kaliboto Green Institute, Karanganyar.
Bidura, I. Gusti Nyoman GDE. 2017. Teknologi Dalam Industri Pakan. Denpasar.
Dewi, Diah Parami, Dewi Suci Setyowati, and I. Gusti Ketut Sudipta. 2016.
“ANALISIS ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA
PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG.” Jurnal
Ilmiah Teknik Sipil 20(2):103–9.
Fradinata, Edy, Aman Yaman, and Darsul. 2022. “INTRODUKSI PROSES
PEMBUATAN PAKAN AYAM SKALA INDUSTRI MENENGAH Di
BLANG BINTANG ACEH BESAR.” Jurnal Pengabdian Mandiri 1(7):1283–
90.
Hartadi, H., S. Reksodiprodjo dan A.D. Tillman. 1991. “Tabel Komposisi Bahan
Makanan Ternak Untuk Indonesia”. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Hidayat, Muhammad Royyan. 2017. “STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN
PABRIK PAKAN TERNAK AYAM RAS PETELUR DI KOTA
PAYAKUMBUH Oleh : Muhammad Royyan Hidayatullah.” JOM Fekon
4(1):913–26.
Israeni. 2021. Analisis Aspek Pasar Dan Pemasaran. Makasar.
Jems. A. Momot, K.p. 201). Pengaruh penggunaan konsetrat dalam pakan rumput
benggala (panicummaximum) terhadap kecernaan bahan kering dan bahan
organik pada kambing lokal. Jurnal zootek.
Mukhlisin, Anwarul. 2018. STUDI KELAYAKAN FINANSIAL INDSUTRI PAKAN
TERNAK BERBASIS JERAMI TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN

14
LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT PUBLIKASI. Mataram.
Pagala, Muhammad Amrullah. 2010. “Studi Kelayakan Ekonomi Pengembangan
Pabrik Pakan Ternak Di Sulawesi Tenggara.” Buletin Penelitian Sosial
Ekonomi Pertanian (23):146–66.
Ramadhani, Ulfa, Mirnawati, Khelvin.k, and Ikran Kurniawan. 2021. Aspek Teknis
Dan Teknologi. Makasar.
Taufiq, C.D. 2017. Optimasi komposisi pakan untuk penggemukan sapi potong
menggunakan algoritma genetika.jurnal pengembangan teknologi dan
informasi.
Udin. 2015. Menjadi kaya dengan usaha ternak sapi potong. Available
at:http://jualansapi.com/ternaksapi-menjadi-kaya-dengan-beternak-sapi-
potong/. Diakses pada 18 Februari 2023.

15

Anda mungkin juga menyukai