Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM

AGRIBISNIS USAHA PETERNAKAN

USAHA AYAM BANGKOK

DISUSUN OLEH:

1. REVLIKSON ANDRE K. (B1D020210)


2. RENDI GUNAWAN (B1D020211)
3. RESTI ALFAIJAH (B1D020212)
4. REZA IZAM WAHYUDI (B1D020214)
5. RIFKI RAMDANI (B1D020215)

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas penyertaannya
sehingga kami bisa menyelesaikan “LAPORAN PRAKTIKUM AGRIBISNIS USAHA
PETERNAKAN” ini dengan baik. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih juga kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan dari segi
penyusunan dan bahasa. Oleh karena itu, saran dan masukan yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Mataram, 10 Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................6
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................6
1.2 Tujuan dan Kegunaan Praktikum.................................................................................6
1.2.1 Tujuan Praktikum..................................................................................................6
1.2.2 Kegunaan Praktikum.............................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................7
2.1 Pengertian Ayam Bangkok................................................................................................7
2.2 Pemeliharaan Ayam Bangkok...........................................................................................7
BAB III MATERI DAN METODE PRAKTIKUM................................................................11
3.1 MATERI PRAKTIKUM.................................................................................................11
3.1.1 Alat Praktikum..........................................................................................................11
3.1.2 Bahan Praktikum.......................................................................................................11
3.2 METODE PRAKTIKUM................................................................................................11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................12
4.1 HASIL PRAKTIKUM.....................................................................................................12
4.2 PEMBAHASAN.........................................................................................................13
4.2.1 PLANNING..............................................................................................................13
4.2.2 ORGANIZING....................................................................................................14
4.2.3 STAFFING..........................................................................................................17
4.2.4 DIRECTING.......................................................................................................19
4.2.5 CONTROLLING.................................................................................................22
4.2.6 RECORDING......................................................................................................23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................26
5.1 KESIMPULAN...........................................................................................................26

ii
5.2 SARAN.......................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................27
LAMPIRAN..............................................................................................................................28

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar.1 : Ayam Bangkok Jantan……………………………………………………..6

iv
DAFTAR TABEL

Tabel.1 Data Peternak………………………………………………………………..11

Tabel.2 Data Ternak…………………………………………………………………11

Tabel. 3 Perhitungan…………………………………………………………………23

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agribisnis merupakan kesatuan sistem usaha berbasis kegiatan pertanian,


peternakan, perikanan, kehutanan dan sumberdaya alam secara umum, yang dikelola
dengan baik untuk mencapai manfaat yang diinginkan. Sedangkan agribisnis
peternakan adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi peternakan,
yang meliputi pengusahaan input peternakan dan pengusahaan produksi itu sendiri
atau pun juga pengusaha pengelolaan hasil peternakan.
Ayam mangon atau magon merupakan ayam petarung bergaya modern hasil
perkawinan silang dari jenis pama dan saigon. Di Indonesia, ayam petarung biasanya
digunakan dalam hiburan sabung ayam atau adu ayam. Ia memiliki tulang yang sangat
kuat dan kaki yang cukup kokoh. Selain itu, ia dinilai cukup gesit dan fleksibel dalam
pergerakannya. Hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi fisiknya yang cukup besar
sehingga ia juga memiliki pukulan yang dilihat cukup keras, terutama pada kepala dan
leher. Disamping kelebihan di atas, ayam bangkok juga memiliki beberapa kelemahan
bila dijadikan sebagai ayam aduan, yaitu gerak-geriknya tampak lamban serta pola
bertarungnya relatif monoton.

1.2 Tujuan dan Kegunaan Praktikum

1.2.1 Tujuan Praktikum


a. Untuk mengetahui pengertian ayam bangkok
b. Untuk mengetahui bagaimana cara memelihara ayam Bangkok

1.2.2 Kegunaan Praktikum


a. Untuk mengetahui pengertian ayam Bangkok
b. Untuk mengetahui bagaimana cara memelihara ayam Bangkok

6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ayam Bangkok

Ayam bangkok merupakan jenis ayam yang berasal dari Thailand dan
biasanya disebut ayam petarung. Ayam bangkok memiliki kelebihan dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan (perubahan iklim), memiliki tubuh yang besar
dan kekar, otot yang kuat. Kelebihan itu tadi yang membuat ayam bangkok digemari
masyarakat.
Di Indonesia ayam bangkok selalu dijadikan sebagai aduan (sabung ayam)
karena memiliki postur tubuh yang besar dan lincah. Sehingga ayam bangkok di
Indonesia paling banyak dicari orang dengan keunikan yang dimilikinya.
Tetapi mencari ayam bangkok asli sangat susah karena sudah banyak jenis
ayam yang sudah beredar di pasaran akibat kawin silang dengan jenis ayam yang
berbeda yang membuat gen asli dari ayam bangkok itu hilang. Hal ini yang membuat
ayam bangkok asli sangat langka apabila ada yang menjual itupun harganya pasti
mahal.

2.2 Pemeliharaan Ayam Bangkok

Gambar.1 : Ayam Bangkok Jantan


Pemeliharaan ayam bangkok sebagai berikut:
1. Pemeliharaan ayam Bangkok secara ektsensif (sederhana)

7
Pengertian pemeliharaan secara ekstensif ialah yang dibiarkan dilepas di alam
bebas dan mencari makan sendiri. Dalam hal ini peternak juga tidak menyediakan dan
tidak memberikan pakansecararutin.Dari pagi hinggasore hariayambangkok tersebut
berkeliaranmencari makan dan baru petang harinya pulang untuk tidur.
Pada malam hari, ayam bangkok tersebut dapat tidur di berbagai tempat. Ada
yang bertengger di dahan-dahan pepohonan, di emperan rumah, di lumbung padi,
bahkan ada yang tidur diatas genting. Dapat dikatakan pemilik ayam bangkok tersebut
tidak ada perhatian sama sekali terhadap ayam peliharaannya. Di pedesaan-pedesaan,
cara pemeliharaan ini masihbertahan hingga sekarang. Hal ini disebabkan lahan di
pedesaan masih cukup luas sehingga memungkinkan sumber-sumber pakan masih
melimpah di alam bebas. Bahkan, sering terjadi beberapa babon tersebut menghilang
selama beberapa minggu dan waktu kembali pulang sudah bersama beberapa anaknya.
Paternak lalu mulai menangkap sebagian dari ayam bangkoknya dan dijual
untuk membantu keperluan hidup sehari-hari. Ayam bangkok yang dihasilkan dalam
pemeliharaan ini tentu sudah tidak asli lagi. Hal ini disebabkan ayam bangkok
melakukan kawin silang dengan ayam kampung yang banyak berkeliaran
dipekarangan tersebut. Jelas pemeliharaan secara ekstensif ini kurang memberikan
hasil bagi peternak. Bahkan, seringkali ayam Bangkok tersebut banyak yang mati
karena serangan penyakit.
2. Pemeliharaan ayam Bangkok secara semi intensif (madya)
Pemeliharaan ayam bangkok secara semiintensif dapat dikatakan sudah lebih
maju daripada pemeliharaan secara ekstensif. Pada pemeliharaan semiintensif ini
peternak sudah menyediakan kandang dan memberikan pakan ala kadarnya, misalnya
sisa-sisa makanan, jagung, menir, dan sebagainya. Jika ayam bangkok tersebut sakit,
peternak berusaha mengobatinya. Di kampung-kampung biasanya pengobatan
dilakukan secara tradisional. Jika ayam bangkok sakit dan tidak bergairah makan,
biasanya peternak akan segera mengobatinya dengan bawang putih, kunyit yang
ditumbuk, atau cabai merah yang dilolohkan tanpa dosis. Begitu juga jika kakinya
luka karena bubul maka bagian yang sakit tersebut cukup dipopok atau ditempeli
dengan apu (kapur sirih) yang dicampur dengan bubukan gambir atau abu. Pengobatan
secara tradisional tersebutkadang-kadang dapat menyembuhkan, terutama jika

8
penyakit ayam Bangkok tersebut belumparah.
Hampir setiap peternak di kampung mempunyai resep pengobatan tradisional
yang berbeda-beda, tetapi tujuannya sama yaitu untuk kesembuhan. Akan tetapi, ada
juga sebagian pemilik ayam Bangkok di desa yang enggan mengobati ayamnya. Justru
ayam yang sakit tersebut dipotong untuk konsumsi sendiri atau dijual. Hal ini ada
baiknya karena dapat mencegah penularan penyakit ke ayam-ayam dan kelak jago
bangkok yang lain. Cara pemeliharaan semi intensif ini banyak dilakukan masyarakat
desa dan kota sebagai pekerjaan sambilan. Selain itu usaha pemeliharaan ayam
Bangkok ini dapat memberikan tambahan pendapatan yang berarti bagi peternak.
3. Pemeliharaan ayam Bangkok secara intensif
Pada pemeliharaan ayam bangkok secara intensif dapat dikatakan bahwa hidup
dan kehidupan dari ayam-ayam bangkok tersebut sangat ditentukan oleh peternak.
Sejak dari pemeliharaan, pemberian pakan, perkawinan, dan penetasan sepenuhnya
diatur oleh peternak. Biasanya pemeliharaan ayam bangkok secara intensif
sepenuhnya ditujukan untuk usaha komersil. Pemeliharaan yang intensif ini biasanya
mempunyai fasilitas pemeliharaan yang cukup memadai.
Di antaranya mempunyai perkandangan dan pakan yang baik serta air
minumnya berkualitas tinggi. Dengan demikian, sarana tersebut dapat memenuhi
syarat untuk mencapai tujuan produksi telur maupun pertumbuhan kutuk-kutuk ayam
bangkok. Pada pemeliharaan secara intensif ini peternak dituntut dapat menguasai dan
memahami teknik beternak unggas. Selain itu, peternak juga dituntut untuk
melaksanakan pemeliharaan dengan penuh ketelitihan, kesabaran, dan ketekunan.
Dengan cara ini, gangguan-gangguan seperti serangan penyakit, serangan
binatang malam, atau lingkungan yang tidak sehat dapat ditanggulangi dengan baik.
Setelah diketahui ketiga cara pemeliharaan tersebut diatas maka dapat dipilih cara
yang paling cocok diterapkan sesuai dengan kemampuan masing-masing peternak.
Sebagai contoh jika peternak mempunyai lahan yang sempit dan tinggal di kota
sebaiknya dipilh cara pemeliharaan intensif. Sebaliknya, jika peternak mempunyai
lahan yang luas, tetapi ia mempunyai kesibukan lain yang lebih penting maka dapat
dipilih cara pemeliharaan ekstensi fatau semi intensif.
Jadi pemilihan cara pemeliharaan ternak ayam bangkok ini sepenuhnya

9
ditentukan oleh peternak sendiri karena peternak sendirilah nanti yang akan
melaksanakannya. Satu hal penting dalam beternak ayam bangkok ini adalah
diupayakan agar keturunan ayam bangkok yang dihasilkan bersifat murni dengan
kualitas yang baik.

10
BAB III

MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

3.1 MATERI PRAKTIKUM

3.1.1 Alat Praktikum


a. Questioner
b. Alat tulis
c. Kamera/HandPhone

3.1.2 Bahan Praktikum


a. Ayam Bangkok
b. Peternak
c. Kandang

3.2 METODE PRAKTIKUM

a. Membuat questioner tentang ayam Bangkok


b. Meminta izin kepada peternak untuk diwawancarai
c. Melakukan wawancara dengan peternak
d. Mencatat hasil wawancara
e. Mengambil dokumentasi

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PRAKTIKUM

Tabel.1 Data Peternak

NO DATA KETERANGAN

1 Nama Peternak Kuswanto

2 Umur 55 Tahun

3 Pendidikan Terakhir S1
Tabel.2
4 Tanggungan Keluarga 3 Data

5 Pekerjaan Pokok Karyawan Swasta Ternak

6 Pekerjaan Sampingan Beternak Sekaligus Hobi

7 Kepemilikan Usaha Punya Sendiri

8 Kursus yang Pernah diikuti -

N DATA KETERANGAN
O

1 Jenis Ternak Ayam Bangkok Pamangan

2 Jumlah Ternak 19

a. Ternak Jantan 13
b. Ternak Betina
6

3 Kandang Kayu

4 Biaya Kandang Rp 300.000

5 BIaya Listrik Rp 20.000/bl

12
6 Biaya Bibit Rp 80.000

3 Frekuensi Pemberian Pakan 2 x dalam Sehari

4 Biaya Pakan Rp 50.000/bl

5 Harga Jual :

a. Ternak Jantan Rp 350.000


b. Ternak betina
Rp 250.000

6 Ternak dijual Pada Umur 8 bulan

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 PLANNING
Perencanaan usaha atau planning adalah tindakan atau langkah-langkah
yang akan dilakukan ketika akan memulai sebuah bisnis atau usaha. Dalam
menjalankannya, para pelaku usaha membutuhkan komponen perencanaan yang
tepat agar bisnis dapat dijalankan dengan baik.

Aksi yang dijalankan setelah perencanaan akan berjalan lebih baik daripada
aksi yang dimulai tanpa perencanaan. Namun, perencanaan tidak sebatas pada
perencanaan awal, tetapi juga perencanaan berulang layaknya siklus. Skala
perencanaan ini dapat berupa makro atau mikro, sesuai dengan kepentingan
bisnisnya. Sebagai contoh, perencanaan dapat dimulai dari perencanaan produk
yang ingin diproduksi dan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan.

1. Aspek Dalam Agribisnis


a. Vision dan mission

Penyusunan visi dan misi usaha ini bisa diawali dengan melakukan analisis
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) terhadap organisasi dan

13
usaha yang dijalankan. Vision statement menjelaskan mengenai mengapa
bisnis ini dijalankan dan kemana organisasi atau usaha di masa depan. Adapun
mission statement menjelaskan mengenai langkah-langkah praktis yang
dijalankan untuk mencapai visi usaha, baik mengenai posisi perusahaan di
kalangan industry lainnya, jenis produk yang akan dijual dan layanan yang
disediakan.

b. Rencana dan pemasaran

Termasuk dalam aspek perencanaan pemasaran adalah mengenai strategi


marketing yang akan dijalankan perusahaan, apa iklan yang akan
dipublikaskan dan media mana yang akan dipakai perusahaan.

c. Rencana produksi

Termasuk dalam aspek ini adalah perencanaan penggunaan asset dan


sarana perusahaan. Prinsip utama dalam perencanaan produksi adalah market
orientation artinya memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan pasar.

d. Rencana keuangan

Ini adalah aspek yang krusial karena berkaitan dengan sesuatu yang akan
membuat bisnis itu jalan, yaitu keuangan. Karena tujuan dari suatu usaha
adalah menciptan keuntungan atau secara kasat mata berarti uang.

e. Rencana Sumber Daya Manusia

Dalam beberapa jenis usaha seperti pertanian, pengeluaran tenaga kerja


menyumbang porsi terbesar dari seluruh pengeluaran perusahaan. Oleh
karenanya, biaya tenaga kerja terkadang merupakan hal yang paling sulit
dikelola. Oleh karenanya pengelolaan sumber daya manusia yang baik dan
terrencana akan memberikan hasil yang baik dan meningkatkan produktivitas
usaha, memberikan keuntungan finansial dan memberikan kepuasan bagi
tenaga kerja.

14
4.2.2 ORGANIZING
Organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.
Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama agar
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Jadi secara sederhana,
pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang
ada. Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

1. Fungsi Organizing

Fungsi organizing dalam manajemen adalah proses mengatur wewenang, tugas,


dan tanggung jawab pada setiap individu yang berkaitan dengan perusahaan atau
organisasi. Kemudian menjadi satu kesatuan untuk mencapai rencana dan tujuan
yang telah diinginkan perusahaan atau organisasi. Fungsi organizing atau
pengorganisasian ini wajib dilakukan karena memiliki banyak manfaat terutama
bagi perusahaan. Berikut ini beberapa manfaat fungsi pengorganisasian yang perlu
dipahami:

1) Membantu mempermudah koordinasi antar pihak di dalam suatu kelompok


2) Membantu membagi tugas sesuai dengan kondisi yang terjadi di perusahaan
3) Membuat setiap bagian perusahaan mengetahui apa yang akan dilakukan dan
tugas-tugasnya
4) Mempermudah pengawasan terhadap perusahaan
5) Memaksimalkan manfaat spesialisasi yang ada di perusahaan
6) Mengefisienkan biaya atau anggaran perusahaan
7) Membantu mewujudkan hubungan yang rukun antar individu

2. Bentuk — Bentuk Organizing


a) Democratic Decentralized (DD)

15
Tidak memiliki pemimpin yang permanen. Koordinator dipilih untuk
menangani suatu tugas yang harus diselesaikan. Koordinator pun bisa
berubah/diganti bila ada perubahan dalam pekerjaan. Keputusan yang harus dibuat
harus berdasarkan konsessus kelompok bukan hanya wewenang satu orang saja.
Sifat komunikasi antar anggota di sini adalah komunikasi horizontal, karena tidak
ada istilah pimpinan dan bawahan dalam bentuk organisasi ini.

b) Controlled Decentralized (CD)

Memiliki satu pemimpin utama yang menangani dan mengkoordinir tugas-


tugas utama. Terdapat pemimpin-pemimpin sekunder yang dipilih pemimpin
utama untuk mengkoordinir dan menangani sub-sub tugas yang dibagi berdasarkan
kebijakan pemimpin utama. Pemimpin sekunder ini menjadi koordinator dalam
sub-sub group yang dibentuk berdasarkan pembagian tugas. Pengambilan
keputusan dilakukan secara bersama-sama antar anggota dalam masing-masing
sub group. Sedangkan pengambilan keputusan antar group diputuskan oleh
pemimpin utama. Komunikasi juga tetap diperlukan dalam satu sub group.
Komunikasi dilakukan secara horizontal antar anggota dalam satu sub group.
Tetapi terjadi komunikasi vertikal antara sub-sub kelompok dengan pemimpin
utama tim.

c) Controlled Centralized (CC)

Hanya ada pimpinan utama tim di sini, semua tugas dikoordinir dan
ditangani langsung oleh pimpinan utama. Semua pengambilan keputusan terhadap
suatu masalah berada di tangan pimpinan utama. Pimpinan utama ini pula yang
menentukan anggota kelompok mana yang harus bekerja dan tidak bekerja. Semua
komunikasi tim harus melalui pimpinan utama. Karena itu sifat komunikasi dalam
bentuk organisasi ini hanya bersifat vertikal.

3. Struktur Organizing

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)


dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda

16
tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.

a) Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah:


b) Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
c) Teknologi yang digunakan
d) Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
e) Ukuran organisasi

4. Bentuk — Bentuk Struktur Organizing

Ada beberapa bentuk berbeda dari struktur organisasi dalam sebuah tim. Tim
yang sudah terorganisir dan tersturktur dengan baik sangatlah penting, karena akan
mengarahkan tim tersebut menjadi sebuah tim yang ahli dan cakap dalam bekerja.
Ada 4 bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges, yaitu:

a) Bentuk Piramida, merupakan bentuk yang paling banyak digunakan, sederhana,


jelas, dan mudah dimengerti.
b) Bentuk Vertikal, hampir sama dengan bentuk piramida dalam pelimpahan
kekuasaan.
c) Bentuk Horizontal, aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke
kanan.
d) Bentuk Melingkar, menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan
lainnya.

4.2.3 STAFFING
1. Pengertian Staffing

Pengertian Pertama, Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen


berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga
kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya
guna maksimal kepada organisasi Top of Form. Pengertian Kedua, Staffing adalah

17
salah satu fungsi manajemen yang melakukan penarikan, penyeleksian,
pengembangan dan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pencapaian
tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Pengertian Ketiga, Staffing merupakan
salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi
dan pengembangannya sampai dengan usaha agar petugas memberi daya guna
maksimal kepada organisasi. Organisasi- organisasi besar adalah organisasi dengan
nilai budaya yang tinggi, dengan perhatian yang besar pada nilai, ekspektasi, dan
perilaku. Biasanya didalam budaya tersebut pasti ada teamwork, fokus terhadap
konsumen, perlakuan yang adil pada karyawan, inisiatif, dan inovasi

2. Fungsi dan Peranan Staffing

Staffing merupakan salah satu fungsi dalam manajemen. Staffing atau


disebut juga assembling resources, termasuk kegiatan organisasi yang sangat
penting karena berhubungan dengan penempatan orang dalam tugas dan kewajiban
tertentu yang harus dilaksanakan. Dalam menjalankan tugas dan fungsi staffing,
suatu manajemen atau organisasi harus melakukan hal-hal berikut:

a) Menentukan jenis pekerjaan


b) Menentukan jumlah orang yang dibutuhkan
c) Menentukan tenaga ahli
d) Menempatkan personal sesuai dengan keahliannya
e) Menentukan tugas, fungsi, dan kedudukan pegawai
f) Membatasi otoritas dan tanggung jawab pegawai
g) Menentukan hubungan antar unit kerja
h) Menentukan gaji, upah, dan insentif bagi pegawai
i) Menentukan masa jabatan, mutasi, pension, dan pemberhentian pegawai
(berdasarkan perundangan yang berlaku Penyusunan staff bagi suatu organisasi
sekaligus berfungsi sebagai bimbingan dan penyuluhan (guidancean counseling).
Sebagai bentuk pengawasan dan penilaian terhadap seluruh kinerja bawahan.

3. Penerapan Staffing dalam Manajemen

Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi lain, Staffing merupakan

18
fungsi yang tidak kalah pentingnya. Dalam staffing, yang menjadi titik penekanan
ialah personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam staffing antara lain:
menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel. Sebenarnya
fungsi staffing ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan
pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar
untuk personel-personel yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur
organisasi itu dipilih dan di angkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan
kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang di pegangnya.

Berikut merupakan hal-hal yang perlu diterapkan dalam penerapan staffing:

a) Menyebarkan staff dan menempatkan personel


b) Memilih staff yang memiliki wawasan
c) Menyediakan kegiatan untuk pengembangan profesi pada semua staff
d) Menjamin kesejahteraan staff dan pegawai
e) Mengatur review/pembahasan penampilan dalam hubungannya dengan komponen
man (orang), money (uang), method (cara), policy (kebijakan), time (waktu) dan
rule (peraturan).

4. Strategi organisasi selama tahap perkembangan

Untuk alasan strategi, pertimbangan tahap perkembangan bisnis sangat


penting karena kebanyakan darinya, seperti tingkat pertumbuhan, lini produk,
teknologi, pangsa pasar, akan berubah seiring perubahan organisasi. Ada masa
awal, perusahaan akan memiliki tingkat pertumbuhan yang tingi, lini produk dasar,
penekanan yang kuat pada engineering produk, dan tidak ada kesetiaan kustomer.
Sedangkan pada tahap perkembangan yang lebih tinggi, perusahaan akan fokus
pada pengembangan pangsa pasar dan tim manajemen yang baik.

Ketika mencapai tahap kedewasaan, perusahaan perlu mempertahankan


pangsa pasar, pengurangan biaya melalui skala ekonomis, dan berbagai
pengendalian lainnya. Pada tahap selanjutnya dimana organisasi semakin tua, ia
harus berjuang untuk mempertahankan pangsa pasar. Ketahanan ekonomi menjadi

19
motivasi utamanya.

4.2.4 DIRECTING
1. Pengertian Directing

Pengarahan (Directing) dapat diartikan sebagai pengarahan, pemberdayaan,


dan pembinaan pengarahan hanya diberikan arahan untuk melakukan aktivitas
tetapi tidak diberikanwewenang. Dalam hal ini directing lebih ditekankan pada arti
pemberdayaan. Hal ini mengingat pemberdayaan dapat memberi kewenangan bagi
karyawan untukmenentukan pilihan sehingga karyawan lebih setia kepada
organisasi. Directing atau commanding adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan usahamemberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar
tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju yang ditetapkan
semula. Directing atau commanding bukan saja agar pegawai melaksanakan atau
bukan melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsimengkoordinasi
kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuanyang
ditetapkan sebelumnya.

Directing adalah usaha memberi bimbingan, saran-saran dan perintah


dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan (delegasi wewenan )
untukdilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Directingadalah mengarahkan, menggerakkan pejabat yang telah
ditentukan untuk melaksanakan tugas- tugasnya dengan tindakan berupa perintah,
komunikasi, nasehat motivasi, dan sebagainya berupa kegiatan yang dapat
mendorong tenaga kerja melaksanakan tugasnya dengan sepenuhhati. Directing
adalah penggerakan orang lain dengan memberi petunjuk- petunjuk dan
pengarahan (pimpinan terkesan jauh dari pelaksaan dan berada di samping).

2. Fungsi Directing

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk


meningkatkanefektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, dinamis dan lain-lain. Fungsi directing atau

20
pengarahan berkaitan erat dengan perencanaan. Perencanaan menentukan
kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya-
sumber daya dan hubungan- hubungan yang diperlukan untuk pengarahan
danmotivasi karyawan. Fungsi tersebut antara lain:

a) Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasiserta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnyadengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
b) Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementas.
c) Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasikepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan.
d) Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
e) Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
3. Kegiatan Dalam Directing

Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, perencanaan dimulai


dengankeputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi. Tanpa rumusan yang
jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya yang tidak efektif.

Merumuskan keadaan saat ini karena tujuan dan rencana menyangkut masa
yangakan datang, manajemen harus memposisikan perusahaan mulai dari sekarang
tasa tujuanyang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk
pencapaian tujuanadalah sangat penting, maka manajemen memerlukan kebutuhan
informasi- informasikeuangan dan data statistik yang didapat melalui komunikasi
dalam organisasi.

Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan yang ada untuk mengukur


kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui
faktor-faktor lingkungan baik interna maupun ekstern. Bagaimanapun sulit dilakukan,
antisipasikeadaan, masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di
waktumendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.

Mengembangkan rencana atau serangkaian untuk pencapaian tujuan.Bila fungsi

21
perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak menyangkut aspek-aspekabstrak
proses manajemen, kegiatan pengarahan langsung menyangkut orang-orang
dalamorganisasi. Fungsi leading sering disebut dengan bermacam-macam nama,
antara lainleading, directingmotifating, actuating atau pengarahan,Sesudah rencana
dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personaliannya, langkah berikutnya adalah
menugaskan karyawan untuk bergerak menujun tujuan yang telahditentukan. Fungsi
pengarahan (leading), secara sederhana, adalah untuk membuat ataumendapatkan para
karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi ini
melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-
kegiatankepemimpinan seperti komunikasi, motifasi dan disiplin.

4.2.5 CONTROLLING
1. Pengertian controlling

Pengertian controlling adalah fungsi manajemen yang berupa pengadaan


penilaian atau koreksi, sehingga karyawan dapat diarahkan sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai. Controlling adalah pengawasan maksudnya yaitu proses
dilakukannya pengamatan terhadap pelaksanaan semua kegiatan organisasi untuk
menjamin supaya pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan. Dapat pula didefinisikan bahwa pengertian controlling atau
pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen dalam bentuk mengadakan
penilaian, mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan oleh bawahan bisa
diarahkan ke jalan yang benar agar tujuan yang telah digariskan bisa tercapai.
Dalam melakukan controlling, atasan dapat melakukan pemeriksaan, pencocokan,
dan mengusahakan supaya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan bisa sesuai
dengan rencana yang sudah ditetapkan dan tujuan yang ingin dicapai.

2. Fungsi Controlling

Adapun beberapa fungsi controlling dalam manajemen adalah sebagai berikut:

a) Untuk mengevaluasi keberhasilan pencapaian tujuan dan target sesuai dengan


indikator yang telah tetapkan.

22
b) Untuk mencegah terjadinya kelalaian, penyelewengan, penyimpangan, dan
kelemahan agar tidak menimbulkan kerugian yang tidak diinginkan.

c) Untuk mengambil langkah koreksi dan klarifikasi terhadap penyimpanan yang


mungkin saja ditemukan.
d) Untuk menjalankan berbagai macam alternatif solusi terhadap berbagai maslaah
yang berkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan.
e) Untuk mendidik para pejabat agar mereka bisa menjalankan pekerjaan sesuai
prosedur yang telah ditentukan.
f) Untuk mempertebal rasa tanggung jawab pejabat yang diberikan wewenang dan
tugas untuk menjalankan pekerjaan.

Pentingnya controlling dalam manajemen, maka perusahaan atau organisasi harus


menerapkan controlling. Jika controlling tidak diterapkan, maka rencana dan tujuan
yang ingin dicapai bisa saja tidak tercapai dengan baik.

Controlling pada sebuah perusahaan itupenting supaya bisa menilai akurasi


standar yang ada. Tujuannya yaitu untuk mengkonfirmasi terkait tentang standar yang
diterapkan dalam perusahaan sudah akurat dan objektif ataukah belum. Controlling
yang dilakukan secara tepat juga bisa membantu dalam mengetahui kemajuan dari
proses yang sedang berjalan. Selain itu, dengan dilakukannya controlling juga bisa
memperbaiki standar dari perubahan yang ada.

Controlling penting untuk dilakukan supaya bisa membantu tercapainya tujuan


yang diingnkan oleh perusahaan. Dilakukannya controlling ini bisa menunjukkan
penyimpangan yang ada sehingga kemungkinan perusahaan untuk mencapai tujuan
menjadi semakin besar.

Hal lain yang membuat controlling penting dilakukan perusahaan adalah kerana
dapat memfasilitasi koordinasi. Jika semua sumber daya yang ada bisa terkoordinasi
dengan baik, maka proses yang dijalankan untuk mencapai tujuan akan bisa
terlaksana dengan baik.

4.2.6 RECORDING

23
Penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan
mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat
yang lebih tinggi. Baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam penerimaan
laporan dapat memperoleh gambaran bagaimana pelaksanaan tugas orang yang
memberi laporan. Selain itu, pelaporan merupakan catatan yang memberikan
informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya disampaikan ke pihak yang
berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tertentu.

24
SISTEM BIAYA PENDAPATAN PENGELUAR KERUG

DAN PEMBENTUK PERTAHUN AN IAN

STRATEGI AN USAHA PERTAHUN PERTA

USAHA BIAYA BIAYA BERSIH KOTOR HUN

TETAP TIDAK

TETAP

PLANNING 920.000 80.000 1.000.000 1.500.000 1.000.000

ORGANIZI 0

NG 0
STAFFING

CONTROLL

ING
RECORDIN

Tabel. 3 Perhitungan

Dalam membangun usaha Ayam Bangkok ini, Bapak Kuswanto membuat usaha
dengan modal secara bertahap. Biaya tetap yang dikeluarkan tiap tahun adalah Rp 920.000
,yaitu untuk membeli bahan atau alat yang rusak, seperti bahan kandang, listrik dll.. Biaya
untuk staff tidak ada, dikarenakan yang mengelolanya adalah bapak Kuswanto sendiri.

Rumus BC

25
= Jumlah Pendapatan / Total Produksi = 1.500.000 / 1.000.000 = 1,5%

Rumus BEP

=Total biaya hidup / harga produk per unit — biaya variable = 1.000,000 / 250.000 —
80.000 = -79.000,00

= Rumus ROL

Total penjualan — investasi / investasi x 100 % = 1.500,000-200.000 / 200.000 x 100% =


65%

26
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Ayam bangkok merupakan jenis ayam yang berasal dari Thailand dan biasanya
disebut ayam petarung. Ayam bangkok memiliki kelebihan dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan (perubahan iklim), memiliki tubuh yang besar dan kekar,
otot yang kuat. Kelebihan itu tadi yang membuat ayam bangkok digemari
masyarakat.
Serta cara pemeliharaan ayam Bangkok yaitu, Pemeliharaan ayam Bangkok
secara ektsensif (sederhana), Pemeliharaan ayam Bangkok secara semi intensif
(madya), Pemeliharaan ayam Bangkok secara intensif.

5.2 SARAN

Dalam memelihara ayam Bangkok ini, perlu pengetahuan tentang cara


pemeliharaan pakan yang baik untuk diberikan, agar proporsi atau bentuk badan yang
diinginkan tercapai, sehingga harga jual pun akan tinggi/mahal baru bisa dikatakan
mendapat keuntungan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Achamad Faqih. 2019. Manajemen Agribisnis. Dee, Publish, Sleman Yogyakarta Made, 2
018. Metodelogi Penelitian Agribisnis. Denpasar; Magister Manajemen Agribisnis
Udayana Probolinggo.

https://mixartigo.com/apa-itu-ayam-bangkok/. diakses-pada-tanggal-10desember2022.

https://kumparan.com/berita-hari-ini/ciri-ciri-ayam-mangon-sebagai-ayam-
petarung-bergaya-modern-1xmIZdmm1xn.diakses-pada-tanggal-
10desember2022.

28
LAMPIRAN

1
QUESTIONER PRAKTIKUM AGRIBISNIS

NAMA KELOMPOK :

6. REVLIKSON ANDRE K. (B1D020210)


7. RENDI GUNAWAN (B1D020211)
8. RESTI ALFAIJAH (B1D020212)
9. REZA IZAM WAHYUDI (B1D020214)
10. RIFKI RAMDANI (B1D020215)

Tabel.1 Data Peternak

NO DATA KETERANGAN

1 Nama Peternak

2 Umur

3 Pendidikan Terakhir
Tabel.2
4 Tanggungan Keluarga Data

5 Pekerjaan Pokok Ternak

6 Pekerjaan Sampingan

7 Kepemilikan Usaha

8 Kursus yang Pernah diikuti -

N DATA KETERANGAN
O

1 Jenis Ternak

2 Jumlah Ternak

c. Ternak Jantan
d. Ternak Betina

2
3 Kandang

4 Biaya Kandang

5 BIaya Listrik

6 Biaya Bibit

3 Frekuensi Pemberian Pakan

4 Biaya Pakan

5 Harga Jual :

c. Ternak Jantan
d. Ternak betina

6 Ternak dijual Pada Umur

Anda mungkin juga menyukai