1
Mutiara ke - 15
Allah Ø berfirman,
1
Tafsir Al-Aisar, jilid VII/721
2
Tafsir Ibnu Katsir, jilid VIII/351
3
HR. al-Bukhari no. 554; Muslim no. 633
3
Di samping penjelasan di atas, berikut ini terdapat hal-hal lain
yang berkaitan dengan tema bahasan ini, di antaranya yaitu:
1. Melihat Allah Ø merupakan tambahan pahala yang
istimewa bagi penghuni surga
ٌ َّ َ َ ٞ َ َ ۡ ُ َ ُ ُ ُ َ ۡ َ َ َ ٞ َ َ َ ٰ َ ۡ ُ ۡ ْ ُ َ ۡ َ َ َّ ّ
ۚ ل ِلِين أحسنوا ٱلسن وزِيادة ۖ ول يرهق وجوههم قتول ذِلة
َ ُ ٰ َ َ ۡ ُ َّ َ ۡ ُ ٰ َ ۡ َ َ ٰٓ َ ْ ُ
٢٦ أولئِك أصحب ٱلنةِۖ هم فِيها خ ِلون
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik
(surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu
hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga,
mereka kekal di dalamnya. |Yunus [10]: 26
ۡ ُۡ ََ ٗ ٰ َ َٗ َ َۡ ََۡۡ َّ َٓ َ ْ ُ َۡ َ َ َ َ
شك
ِ فمن كن يرجوا ل ِقاء ربِهِۦ فليعمل عمل صل ِحا ول ي
َ َ َ َّ َ َ
ۢ
١١٠ بِعِبادة ِ ربِهِۦٓ أحدا
4
Tafsir Al-Aisar, III/538
4
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.
|Al-Kahfi [18]: 110
5
Mutiara hikmah
a. Sesungguhnya penghuni surga di samping akan memperoleh
berbagai kenikmatan, seperti istana, para bidadari dan
sebagainya, mereka pun diberi kenikmatan yang paling istimewa
yaitu melihat Allah Yang Mahamulia.6
b. Melihat wajah Allah Ø merupakan kenikmatan yang paling
dicintai oleh para penghuni surga, sebagaimana dinyatakan
Rasulullah ` dalam sabdanya,
Bila penduduk surga telah masuk ke surga, maka Allah Ø berfirman:
“Apakah kalian ingin sesuatu yang perlu Aku tambahkan kepada
kalian?” Mereka menjawab, “Bukankah Engkau telah membuat
wajah-wajah kami putih? Bukankah Engkau telah memasukkan
kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka?”
Beliau bersabda: “Lalu Allah membukakan hijab pembatas, lalu
tidak ada satu pun yang dianugerahkan kepada mereka yang lebih
dicintai daripada anugrah (dapat) memandang Rabb mereka.
(HR. Muslim)
6
Tafsir Ibnu Katsir, jilid IV/265
6
Mutiara ke - 16
Jagalah Shalatmu
Allah Ø berfirman,
ٗ ُ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ ۡ َ َ َ ٰ َ َّ َّ
١٠٣ ِني كِتٰ ٗبا َّم ۡوقوتا إِن ٱلصلوة كنت ع ٱلمؤ ِمن
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman. |An-Nisa’ [4]: 103
9
Tafsir Al-Muniir, jilid I/595
10
Tafsir Al-Azhar, jilid I/469
8
Ayat ini mengandung makna bahwasa shalat hukumnya wajib
bagi orang-orang mukmin, yang harus dilaksanakan sesuai waktu
yang telah ditentukan, tidak boleh dilaksanakan di luar waktu
tersebut; tidak mendahului dan juga tidak mengakhirkanya.11
Adanya waktu-waktu untuk shalat dan aneka ibadah yang
ditetapkan Islam, mengharuskan adanya pembagian teknis
menyangkut masa. Hal ini mengajarkan manusia agar memiliki
rencana jangka pendek dan jangka panjang, serta menyelesaikan
setiap rencana itu pada waktunya.12
َ
َّ َ ۡ َ ُ ۡ َّ َ َ
ٱل ِل َوق ۡر َءان ٱلف ۡج ِرۖ إِن غس ِق ٰٱلش ۡم ِس إ ِ َل
َّ ُ ُ َ ٰ َ َّ
ِأق ِ ِم ٱلصلوة ِللوك
ٗ ۡ َ َ َۡ َ ُ
٧٨ ق ۡر َءان ٱلف ۡج ِر كن َمش ُهودا
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap
malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat
subuh itu disaksikan (oleh malaikat). |Al-Isra’ [17]: 78
11
Tafsir Al-Aisar, Jilid II/483
12
Tafsir Al-Mishbah, Jilid II/693
13
Tafsir Al-Wasith, Jilid II/400
9
2. Shalat tidak bisa ditinggalkan dalam keadaan apapun.
ٗ َ ۡ ُ َۡ ً َ َ ۡ ُ ۡ ۡ َ
ۖفإِن خِفتم ف ِرجال أو ركبانا
Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil
berjalan atau berkendaraah Al-Baqarah [2]: 239
14
Tafsir Al-Mishbah, Jilid I/521
15
Tafsir Al-Mishbah, Jilid I/521
10
4. Allah Ø menjanjikan Surga Firdaus bagi orang-orang
yang khusyu’ dan selalu menjaga shalat.
َ َ َ ُ َ َّ َ ۡ ۡ ََۡ َ
ٱل١ ق ۡد أفل َح ٱل ُمؤم ُِنون
٢ ِين ه ۡم ِف َصلت ِ ِه ۡم خٰشِ ُعون
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,(yaitu) orang-
orang yang khusyu´ dalam shalatnya. |Al-Mu’minun [23]: 1-2
َ ُ ٰ َ ۡ ُ ُ َ ٰٓ َ ْ ُ َ ُ ُ َ ٰ َ َ ۡ ُ َ َّ َ
١٠ أولئِك هم ٱلورِثون٩ ع َصل َوٰت ِ ِه ۡم يَاف ِظون وٱلِين هم
َ ُ ٰ َ َ ۡ ُ َ ۡ َ ۡ ۡ َ ُ َ َ َّ
١١ لون ِ ٱلِين ي ِرثون ٱلفِردوس هم فِيها خ
Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang-
orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga
Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. |Al-Mu’minun [23]: 9–11
11
5. Menjaga shalat dapat mencegah sifat buruk manusia
َ ُّ َّ إ َذا َم َّس ُه١٩ وع ً ُنس َن ُخل َِق َهل ۡ َّ
ِإَوذا َم َّس ُه٢٠ وع ٗ ٱلش َج ُز
ِ ٰ َ ٱلِ إِن
َ َٓ َ ٰ َ َ ۡ ُ َ َّ
٢٣ ع َصلت ِ ِه ۡم دائ ِ ُمون ٱلِين هم٢٢ ِني َ إ َّل ٱل ۡ ُم َص ّل٢١ وع
ً ي َم ُن َۡ
ُ ۡ ٱل
ِ
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila
ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang
mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.
|Al-Ma’arij [70]: 19-23
َ ُ ُ َ ٰ َ َ ۡ ُ َ َّ َ
٣٤ ع َصلت ِ ِه ۡم يَاف ِظون وٱلِين هم
Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. |Al-Ma’arij [70]: 34
ِين
َ ُ َ ۡ َ َ َ ۡ ُ َ َّ
َ َّٱل٥ ون َ ل ّل ِۡل ُم َص ّلٞ فَ َو ۡي
ٱلِين هم عن صلت ِ ِهم ساه٤ ِني
َ ٓ ُ
٦ ه ۡم يُ َرا ُءون
18
Kementerian Agama RI, Al-Qur`an dan Tafsirnya, jilid X/345
12
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-
orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya.
|Al-Maa’un [107]: 4 – 6
َ ك م َِن ٱل ۡ ُم َص ّل
٤٣ ِني
ُ َ َۡ ْ ُ َ َ ُ َ َ
قالوا لم ن٤٢ َما َسلكك ۡم ِف َسق َر
Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?
Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang
yang mengerjakan shalat.” |Al-Muddatstsir [74]: 42 - 43
13
dapat menjauhkan dari sifat keluh kesah dan kikir, serta Allah Ø
menjanjikan surga Firdaus bagi orang-orang yang khusyu’ dan selalu
menjaga shalat. Akan tetapi, barangsiapa tidak menjaga shalatnya
baik lalai dalam shalatnya apalagi meninggalkannya, maka Allah Ø
mengancamnya dengan neraka Saqar sehingga ia termasuk orang
yang celaka.
Mutiara hikmah
a. Menjaga shalat adalah melaksanakannya dengan tekun serta
berkesinambungan sesuai dengan tuntunan agama, yakni
memenuhi rukun, syarat dan sunnah-sunnahnya tidak satu pun
ditinggalkan.20
b. Menjaga shalat pada waktunya, disertai kekhusyu’an dan
konsentrasi pikiran, merupakan bukti keimanan dan benarnya
keislaman seseorang, mempererat persaudaraan agama, dan
menjaga hak-hak.
c. Sesungguhnya shalat mencakup dua hal; meninggalkan berbagai
kekejian dan kemungkaran, dimana mejaganya dapat membawa
sikap meninggalkan kedua hal tersebut.21
d. Sesungguhnya, hanya orang yang dapat menjaga shalatlah
yang kemungkinan besar selalu berbuat baik dan menjauhi
kejahatan.22
e. Shalat adalah ibadah yang sangat utama sehingga Islam tidak
membolehkan umatnya meninggalkannya dalam keadaan apa pun.
20
Tafsir Al-Mishbah, volume I/519
21
Tafsir Ibnu Katsir, jilid VI/334
22
Tafsir Al-Muniir, jilid I/595
14
f. Dampak tidak dijaganya shalat oleh individu maupun umat, di
antaranya perbuatan keji dan mungkar merajalela, timbulnya
pengkhianatan, manusia enggan melakukan kebajikan,
rendahnya rasa kasih sayang, timbulnya buruk sangka, dan
berkurangnya kepercayaan di antara sesama.23
g. Sesungguhnya, tidak menjaga shalat dan meremehkannya
adalah sebagian dari tanda-tanda orang munafik. Oleh karena
itu, hendaknya setiap muslim memperhatikan hal ini dengan
sungguh-sungguh.
15
Mutiara ke - 17
ٗ ُ ۡ َّ ٗ َ َ َ ُّ َ َ َ َ ۡ َ َ ٰٓ َ َ َ َّ ٗ َ َ ۡ َّ َ َ َ ۡ َّ َ َ
٧٩ومِنٱل ِلفتهجدبِهِۦناف ِلةلكعسأنيبعثكربكمقاماممودا
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu
mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. |Al-Isra [17]: 79
24
Tafsir Al-Aisar, jilid IV/370
25
Kementerian Agama RI, Al-Qur`an dan Tafsirnya, jilid V/528
16
Selanjutnya Allah Ø berfirman,
َ ُ ۡ َ ۡ َّ َ َ ٗ ََ َٗ ۡ ُ َ َّ َ ۡ ُ ۡ َ
ج ۡد ُلۥ ومِن ٱل ِل فٱس٢٥ صيلِ وٱذك ِر ٱسم ربِك بكرة وأ
ً َٗۡ ُ ۡ ّ َ َ
٢٦ لل َطوِيل وسبِحه
Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.
Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan
bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam
hari. |Al-Insan [76]: 25-26
26
Tafsir Al-Wasith, jilid III/771
27
Tafsir Al-Aisar, jilid VII/743
28
Tafsir Al-Wasith, jilid III/771
17
ً ُ َ ۡ َ َ ٗ ۡ َ ُّ َ َ َ ۡ َّ َ َ َ َّ
٦ طا وأقوم قِيلٔ إِن ناشِئة ٱل ِل ِه أشد و
Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk
khusyu´) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. |Al-Muzzammil
[73]: 6
18
itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya,
dan lagi pula mereka tidaklah sombong. Lambung mereka jauh
dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya
dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan
apa apa rezeki yang Kami berikan. |As-Sajdah [32]: 15-16
َّ َ ٓ َ
ِين َما َءاتى ٰ ُه ۡم َر ُّب ُه ۡ ۚم إِن ُه ۡم
خذِ َءا١٥ ون ُ ني ف َج َّنٰت َو ُع
ي َ إ َّن ٱل ۡ ُم َّتق
ٍ ٖ ِ ِ ِ
َ َ َۡ َ ۡ َ ّ َّ ٗ ْ
َ ُ َ َ سن ُۡ َ َ ََۡ ُ َ ْ
١٧ ج ُعون كنوا قل ِيل مِن ٱل ِل ما يه١٦ ني ِ ِ كنوا قبل ذٰل ِك م
َ ۡ ُ َ َۡۡ َ
١٨ حارِ ه ۡم ي َ ۡس َتغفِ ُرون وبِٱلس
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam
taman-taman (surga) dan mata air-mata air, sambil menerima
segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum
itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia
mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan
ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. |Adz-Dzariyat [51]: 15-18
19
disyariatkan-Nya, serta berbuat baik (ihsan) kepada sesama manusia,
Selain itu, sifat yang utama dari mereka yaitu tidak banyak tidur
malam karena sebagian besar waktu malam mereka dipergunakan
untuk shalat tahajjud. Mereka juga selalu memohon ampunan-Nya
pada sepertiga malam terakhir.31
Hal-hal yang telah dikemukan di atas, menunjukkan kepada kita
bahwasanya Allah Ø telah memerintahkan Rasulullah ` bangun
malam guna mengerjakan shalat tahajjud. Perintah ini berlaku juga
bagi umatnya sebagai ibadah sunnah yang sangat diutamakan. Allah
Ø mengabarkan bahwa shalat tahajjud memiliki keistimewaan,
di antaranya bacaan ayat-ayat al-Qur`an dalam shalat tahajud
lebih berkesan dan meresap ke dalam hati, dan shalat tahajud
merupakan sifat orang-orang yang membenarkan al-Qur`an. Dia
juga menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang suka
bertahajjud, yaitu surga yang penuh kenikmatan.
Mutiara hikmah
a. Allah Ø dan Rasulullah ` sangat menganjurkan orang-
orang mukmin untuk melakukan shalat malam (tahajud), yang
merupakan kebiasaan orang-orang saleh dan jalan orang-orang
yang mendekatkan diri kepada Allah Ø.32
b. Shalat malam lebih utama daripada shalat (sunnah) pada siang
hari, karena pada saat malam lebih menyatu pendengaran dan
hati sehingga akan lebih mudah memahami al-Qur`an.33
31
Tafsir Al-Aisar, jilid V/73
32
Tafsir Al-Aisar, jilid VII/676
33
Tafsir Al-Aisar, jilid VII/676
20
c. Shalat tahajud merupakan salah satu sifat dari orang-orang
yang bertakwa. Sifat-sifat lainnya adalah beristighfar di akhir
malam, bersedekah di jalan Allah dan sebagainya.
d. Orang-orang yang selalu membiasakan shalat tahajjud, mereka
akan memperoleh syafaat dari Rasulullah ` kelak pada hari
kiamat.34
e. Orang-orang yang bertakwa senantiasa bertahajud dan
beristighfar di akhir-akhir malam (pada waktu sahur). Sengaja
dipilihnya waktu itu karena kebanyakan orang sedang tidur
nyenyak, sehingga mereka mendapatkan ketenangan dan
kedamaian dalam bermunajat kepada Allah.
f. Mereka menyadari bahwa hidup berkumpul dengan keluarga
dan yang lainnya tidak dapat berlangsung selamanya. Bila ajal
telah tiba, pasti berpisah kemudian masuk kubur, masing-
masing dan sendirian saja. Oleh karena itu, sebelum tiba waktu
perpisahan, mereka sangat butuh untuk mengadakan hubungan
dengan Allah, agar kelak ketika menemui-Nya di hari kiamat,
mereka mendapat ridha-Nya.35
21
Mutiara ke - 18
Sucikanlah Hartamu
Dengan Zakat
Allah Ø berfirman,
َٱلز َك ٰوة
َّ ْ ُ َ َ َ ٰ َ َّ ْ ُ َ َ
٤٣ ..… وأقِيموا ٱلصلوة وءاتوا
“....Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat.” |Al-Baqarah [2]: 43
36
Tafsir Al-Muniir, jilid I/115
37
Ibid
22
dan kedermawanan umat Islam. Barulah pada tahun 2 Hijriyah
(menurut pendapat yang paling kuat), ukuran dan jenis harta yang
wajib dizakati dijelaskan secara rinci.38
Zakat adalah hak Allah Ø yang diberikan seseorang kepada
para mustahiq (fakir miskin dan lainnya). Dinamakan “zakat” karena
diharapkan akan mendatangkan keberkahan, penyucian jiwa dan
penumbuhan (harta) dengan berbagai macam kebaikan, sebab ia
berasal dari kata “zakat” yang berarti pertumbuhan, kesucian, dan
keberkahan.39 Oleh sebab itu, Allah Ø berfirman,
َ ََُّ ۡ ُ ُ ّ َُ َٗ َ َ ۡ ََۡ ۡ ۡ ُ
١٠٣ .…خذ مِن أموٰل ِ ِهم صدقة تط ِهرهم وتزك ِي ِهم بِها
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka |At-Taubah [9]: 103
38
Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, hlm. 228
39
Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, hlm. 228
40
Tafsir Ibnu Katsir, jilid VII/196
41
Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, hlm. 234
23
1. Mustahik zakat
َ َّ َ ۡ َ َ َ َٰ ۡ َ ۡ
ٰ َ ت ل ِۡل ُف َق َرآءِ َوٱل َم ُ ٰ ٱلص َد َق
َّ إ َّن َما
ِِني عل ۡي َها َوٱل ُمؤلفة ِني وٱلع ِمل ِ سك ِ
َّ
َّ ٱللِ َوٱبۡن َ ِني َوفَ ٱلرقَاب َو ۡٱل َغٰرم ّ وب ُه ۡم َوف ُ ُقُل
ۖيل
ِ ِ ب ٱلس ِ يل
ِ ِ ب س ِ ِ ِ ِ ِ
ٞ ِيم َحك ٌ ٱلل َعل ُ َّ ٱللِ َو َّ ّ ٗ َ َ
٦٠ ِيم ۗ ف ِريضة م َِن
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu´allaf
yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang
yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang
dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. |At-
Taubah [9]: 60
42
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Tafsir Al-Aisar, jilid III/401
43
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Tafsir Al-Aisar, jilid III/401
24
c. Ketiga: Amil zakat, yaitu orang-orang yang bertanggung jawab
untuk mengambil zakat dan membagikannya.
d. Keempat: Muallaf, yaitu orang-orang yang diharapkan manfaatnya
untuk Islam dan kaum muslimin karena kedudukan dan posisi
mereka di dalam kaumnya. Mereka diberi zakat dalam rangka
melunakkan hati mereka agar condong kepada Islam. Bisa juga
mereka adalah orang-orang yang masih lemah keislamannya,
maka mereka diberikan zakat dalam rangka memantapkan
keislaman mereka dan memperkuat Islam.44
e. Kelima: Riqab, yaitu budak-budak, atau budak Muslim yang
sedang dalam proses pembebasan oleh dirinya sendiri maupun
adanya kesepakatan dengan tuannya untuk dimerdekakan.
Namun, sekarang budak dapat dikatakan sudah tidak ada lagi
setelah adanya kesepakatan internasional terkait penghapusan
perbudakan di dunia tahun 1952.45
f. Keenam: Gharim, yaitu orang yang banyak memiliki hutang
untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan keluarganya dalam
rangka ketaatan kepada Allah, dan dia sudah tidak lagi memiliki
harta untuk membayar hutangnya itu.46
g. Ketujuh: Fi Sabiilillah, yaitu zakat yang diberikan untuk
mempersiapkan perbekalan para mujahidin dan memberikan
nafkah kepada mereka berupa senjata, kendaraan, makanan
dan pakaian.
h. Kedelapan: Ibnu Sabil, yaitu para musafir yang singgah di
suatu tempat lalu kehabisan bekal sedangkan mereka butuh
perbekalan, maka mereka diberi zakat meskipun mereka adalah
44
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Tafsir Al-Aisar, jilid III/401
45
Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Wasith, jilid I/773
46
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Tafsir Al-Aisar, jilid III/401
25
orang-orang yang kaya di negeri mereka, selama perjalanannya
itu tidak bertujuan maksiat.47
Berdasarkan ayat ini, zakat tidak boleh diberikan kepada selain
delapan golongan yang disebutkan di atas. Namun, bukan
merupakan sebuah keharusan untuk membagi zakat kepada
delapan golongan secara keseluruhan. Terkadang seseorang hanya
memberikan zakatnya untuk urusan jihad fisabilillah, dan yang lain
memberikannya kepada orang fakir miskin saja, karena mungkin
saja tidak semua golongan itu ada dalam satu waktu tertentu.
Semua ini diperbolehkan meskipun lebih baik zakat itu dibagikan
secara merata kepada delapan golongan tadi.48
2. Zakat sarana untuk memperoleh rahmat Allah Ø
َ ُ ۡ َ ُ َ َّ َ ُ ُ ۡ َ َ َ ۡ َ َّ ُ ۡ َ َ َ ۡ َ َ
ِين َي َّتقون َو ُيؤتون
ورح ِت وسِعت ك ش ٖء ۚ فسأكتبها ل ِل
َ ۡ َ ُ َ َّ َ َ ٰ َ َّ
١٥٦ ِين هم أَِبيٰت ِ َنا يُؤم ُِنون
ٱلزكوة وٱل
Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan
rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan
zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami. |Al-
A’raf [7]: 156
47
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Tafsir Al-Aisar, jilid III/401
48
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Tafsir Al-Aisar, jilid III/403
26
yang enggan mengerjakan amal lain yang diperintahkan Allah. Ini juga
merupakan isyarat tentang sifat kaum Yahudi yang sangat cinta kepada
harta dan enggan mengeluarkan sebagian hartanya di jalan Allah.49
3. Ancaman bagi orang yang menolak zakat
َ ُ ُ َ َ َ َّ ۡ َ َ َ َّ َ ُ ۡ َ َ َّ َ
َ ون َها ف
يلِ ِ ِ ب س …وٱلِين يك ِنون ٱذلهب وٱلفِضة ول ينفِق..
َ
َم َعلَ ۡي َها ف نَار َج َه َّنم ُۡ ََۡ
َٰ ي يوم٣٤ اب أ ِل ٖم
َ َ ُ ۡ ّ َ َ َّ
ِ ِ ٍ ٱللِ فب ِشهم بِعذ
ُ َۡ َ َ َ َٰ ۡ ُ ُ ُ ُ َ ۡ ُ ُ ُ ُ َ ۡ ُ ُ َ َى ب ۡ َُ
نت ۡم جباههم وجنوبهم وظهورهمۖ هذا ما ك ِ ا هِ ٰ َك
و فت
َ ُ ۡ َ ُۡ ُ َ ْ ُ َُ ۡ ُ ُ َ
٣٥ ِلنفسِكم فذوقوا ما كنتم تك ِنون
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada
mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada
hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu
dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka
(lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang
kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang
(akibat dari) apa yang kamu simpan itu. |At-Taubah [9]: 34 – 35
َ َ ُ ُ َ َّ َ ُ ۡ ُ َ َ َّ َ ۡ ُ ۡ ّ ٞ ۡ َ َ
٧ٱلزك ٰوةَ َوهمبِٱٓأۡلخ َِرة ِه ۡمكٰفِ ُرون ٱلِينليؤتون٦شك ِني
ِ وويلل ِلم
Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-
Nya, (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka
kafir akan adanya (kehidupan) akhirat. |Fushshilat [41]: 6 – 7
Kata ‘wail’ dalam ayat ini berarti siksaan yang sangat buruk,
karena sebagian arti kata ‘wail’ adalah darah (bisul) dan nanah
penghuni neraka dan keringat yang mengucur dari tubuh dan alat
kelamin mereka. Siksaan ini akan ditimpakan kepada orang-orang
yang menyekutukan Allah dan tidak mau membayar zakat.51
4. Kewajiban menunaikan zakat hasil pertanian
َ ۡ َّ َ ٰ َ ُۡ َ َۡ َ َ ٰ َ ُ ۡ َّ ٰ َّ َ َ َ َ ٓ َّ َ ُ َ
ت وٱنلخل ٖ ت وغي معروش ٖ ت معروش ٖ وهو ٱلِي أنشأ جن
ٰ َ َ ُ َ ۡ َ َ ٗ ٰ َ َ ُ َ َّ ُّ َ َ ُ ۡ َّ َ ُ ُ ُ ُ ً َ ۡ ُ َ ۡ َّ َ
ٖوٱلزرع متل ِفا أكلهۥ وٱلزيتون وٱلرمان متشبِها وغي متشب ِ ۚه
َ َ َ ۡ َ ُ َّ َ ْ ُ َ َ َ َ ۡ َ ٓ َ ٓ َ َ ْ ُُ
كوا مِن ثم ِره ِۦ إِذا أثمر وءاتوا حقهۥ يوم حصادِهِۖۦ
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung
dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang
bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa
(bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah
dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah,
dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan
disedekahkan kepada fakir miskin). |Al-An’aam [6]: 141
51
Tafsir Al-Aisar, jilid VI/498
28
Pada ayat ini terdapat kalimat, “Dan tunaikanlah haknya di hari
memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin)”,
ini mengisyaratkan tentang kewajiban zakat atas hasil pertanian
(tanaman dan buah-buahan) yang harus diberikan atau dikeluarkan
segera begitu selesai panen, tanpa ditangguhkan.52
Hal-hal yang telah dikemukan di atas, menunjukkan kepada kita
bahwasanya Allah Ø telah mewajibkan orang-orang beriman untuk
menunaikan zakat yang merupakan salah satu rukun Islam. Zakat
berfungsi untuk menyucikan harta agar bersih dan berkah. Dia
juga memberikan petunjuk, di antaranya tentang delapan golongan
yang berhak mendapat pemberian zakat, juga menerangkan tentang
pahala bagi orang-orang yang menunaikan zakat dan ancaman bagi
mereka yang menolak perintahnya.
Mutiara hikmah
a. Allah Ø telah memerintahkan orang-orang beriman untuk
mengeluarkan zakat, sebagai wujud ketaatan dan sarana
mendekatkan diri kepada-Nya.
b. Zakat merupakan bagian dari rezeki yang harus dikeluarkan
(dibersihkan) karena di dalamnya terdapat hak-hak para
mustahik. Dan, yang wajib dikeluarkan pun hanya sebagian saja
bukan seluruhnya.
29
c. Zakat dan juga sedekah (infak sunnah) dapat menghapus dosa dan
membersihkan jiwa dari sifat yang hina yaitu bakhil dan kikir.53
d. Dianjurkan bagi orang yang mengambil (menerima) zakat
seorang muslim untuk mendoakannya dengan ucapan seperti,
َك فِيْ َما َأبْ َقيْت
َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ َّ َ َ َ َ
اجرك الل ع ما أعطيت وبارك ل
Semoga Allah memberikan pahala terhadap pemberianmu dan
memberikan berkah terhadap hartamu yang tersisa.54
53
Tafsir Al-Aisar, jilid III/461
54
Tafsir Al-Aisar, jilid III/462)
30
Mutiara ke - 19
31
Ash-Shiyaam (puasa) menurut bahasa adalah al-imsak yang berarti
menahan diri. Sedangkan menurut syariat, puasa adalah menahan
diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri, serta semua
perkara yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar sampai
dengan terbenamnya matahari dengan niat ibadah (mendekatkan
diri) kepada Allah Ø.57
Puasa Ramadhan diwajibkan pada hari Senin tanggal 1 Sya’ban
tahun kedua Hijriyah.58 Puasa terdiri dari dua macam; puasa fardhu
dan puasa sunnah. Puasa fardhu terdiri dari tiga macam: puasa
ramadhan, puasa kafarat, dan puasa nazar.59
Di samping penjelasan di atas, berikut ini terdapat hal-hal lain
yang berkaitan dengan tema bahasan ini, di antaranya yaitu:
1. Petunjuk bagi orang-orang yang tidak dapat melaksa-
nakan puasa
َ َ َ َ َ ُ َّ َ ۡ ّ ٞ َّ َ َ َ ٰ َ َ ۡ َ ً َّ ُ َ َ َ
ف َمن كن مِنكم م ِريضا أو ع سف ٖر فعِدة مِن أيا ٍم أخر ۚ وع
ُ ُ َ َّ
ُ َط َعٞيقونَ ُهۥ ف ِۡديَة
ۡ ام م
١٨٤ ِۖني
ٖ ك ِس ٱلِين ي ِط
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa)
sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika
mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan
seorang miskin |Al-Baqarah [2]: 184
57
Tafsir Al-Aisar, jilid I/293
58
Sulaiman bin Ahmad bin Yahya Al-Faifi, Al-Wajiiz fi Fiqh as-Sunnah (Ringkasan Fikih
Sunnah), hlm. 266
59
Sulaiman bin Ahmad bin Yahya Al-Faifi, Al-Wajiiz fi Fiqh as-Sunnah (Ringkasan Fikih
Sunnah), hlm. 265
32
Melalui ayat ini Allah Ø memberi kemudahan dalam
pelaksanaan puasa, Dia memperbolehkan qadha puasa pada hari-
hari lain bagi musafir, orang sakit, perempuan hamil, dan perempuan
menyusui. Adapun orang-orang yang mengalami kesulitan luar biasa
dalam melaksanakan puasa, misalnya orang yang jompo atau penderita
sakit menahun, maka mereka diperbolehkan tidak berpuasa dan
menggantinya dengan membayar fidyah.60
2. Di antara pahala bagi orang-orang yang berpuasa
33
bagi orang-orang yang menemui kesulitan dalam berpuasa. Dia pun
mempersiapkan pahala yang besar dan ampunan-Nya serta surga bagi
setiap mukmin yang berpuasa karena iman dan mengharap ridha-Nya.
Mutiara hikmah
a. Tujuan puasa adalah meraih ketakwaan. Bila ayat-ayat tentang
puasa itu dikaitkan dengan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya,
misalnya dari ayat 172–188, maka implementasi ketakwaan
itu tercermin dalam pencarian nafkah yang halal dan baik,
membantu mereka yang kekurangan, dan tidak mengambil
milik orang lain dengan cara apa pun.62
b. Puasa mempersiapkan jiwa untuk ketakwaan, hal ini sesuai
firman Allah, “agar kamu betakwa”. Jadi, puasa adalah sebab
munculnya ketakwaan kepada Allah, karena ia mematikan
syahwat, dan juga berdasarkan sabda Rasulullah `, bahwasanya
puasa adalah pelindung dari maksiat dan pelemah nafsu birahi.63
c. Puasa merupakan sarana penghapus dosa dan kesalahan,
sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah ` dalam sabda-nya,
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap
pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
62
Kementerian Agama RI, Al-Qur`an dan Tafsirnya, jilid I/270
63
Tafsir Al-Muniir, jilid I/383
34
d. Puasa menjadi penyuci jiwa, mendatangkan keridhaan Tuhan,
dan mendidik jiwa agar bertakwa kepada Allah pada saat sepi
dan ramai, membina kemauan, dan mengajarkan kesabaran dan
ketahanan dalam menanggung kesusahan, penderitaan, dan
penghindaran syahwat. Oleh sebab itu Rasulullah ` bersabda,
“Puasa adalah separuh dari kesabaran.” 64
e. Berpuasa dapat menumbuhkan kelembutan dan rasa kasih
sayang dalam jiwa, serta membiasakan umat Islam untuk
disiplin, bersatu, dan harmonis.
f. Puasa dapat menyehatkan tubuh, karena puasa dapat
menghilangkan racun-racun yang mengendap dalam tubuh
sehingga orang yang berpuasa menjadi lebih sehat.
35
Mutiara ke - 20
َّ َ َ ۡ ُ ۡ َ َّ َ ۡ ْ ُّ َ َ
١٩٦ ِۚوأت ِموا ٱلج وٱلعمرة ِل
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ´umrah karena Allah |Al-
Baqarah [2]: 196
65
Tafsir Al-Muniir, jilid I/435
66
Tafsir Al-Muniir, jilid II/345
67
Sulaiman bin Ahmad bin Yahya Al-Faifi, Al-Wajiiz fi Fiqh as-Sunnah (Ringkasan Fikih
Sunnah), hlm. 368
36
Sedangkan kata umrah pada ayat ini diambil dari kata i’timar
yang berarti “ziyarah” (berkunjung), namun yang dimaksud dengan
kata umrah di sini adalah mengunjungi Ka’bah, thawaf, sai, dan
mencukur atau menggunting rambut.68
Menurut mazhab Hanafi dan mazhab Maliki, hukum umrah
adalah sunnah. Sedangkan menurut mazhab Syafi’i dan mazhab
Hanbali hukumnya adalah wajib berdasarkan ayat tersebut di atas
karena umrah telah disamakan dengan haji; haji wajib maka umrah
pun wajib. Namun, pendapat pertama yang menyatakan umrah
adalah sunnah merupakan pendapat yang lebih unggul.69
Kemudian Allah Ø berfirman,
ََ ٗ َ َ َ ۡ َ ۡ َ ۡ ُّ
ۡ َ ِ اع إ َ َ َّ َ
لهِ َسبِيل ۚ َو َمن كف َر ت م ِن ٱستطِ ي ٱل ِج ح ِ
اس َّ ٱنل ع ِو ِل
َ ن َعن ۡٱل َعٰلَم
٩٧ ني ٌّ ٱلل َغ َ َّ فَإ َّن
ِ ِ ِ ِ
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perja-lanan ke Baitullah.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
|Ali-‘Imran [3]: 97
68
Sulaiman bin Ahmad bin Yahya Al-Faifi, Al-Wajiiz fi Fiqh as-Sunnah (Ringkasan Fikih
Sunnah), hlm. 423
69
Sulaiman bin Ahmad bin Yahya Al-Faifi, Al-Wajiiz fi Fiqh as-Sunnah (Ringkasan Fikih
Sunnah), hlm. 423
37
yang sangat ditekankan. Tetapi kemudian Allah Ø mengecualikan
kewajiban itu bagi orang-orang yang tidak mampu melakukannya,
disebabkan oleh sakit atau rasa takut (misalnya ada musuh) atau
tidak cukup biaya transportasi dan biaya hidup, baik untuk dirinya
maupun untuk keluarganya yang ia tinggalkan selama dalam
perjalanan haji.70
Istilah “sanggup atau mampu” berlaku apabila hal-hal ini bisa
terpenuhi, yaitu:71
a. Orang yang berkewajiban haji punya tubuh yang sehat. Oleh
sebab itu, jika ia tidak mampu mengerjakan haji karena usia
yang sudah tua, punya penyakit yang menahun atau penyakit
yang tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya, maka ia wajib
mewakilkan hajinya kepada orang lain apabila ia memang
memiliki harta.
b. Jalan yang akan dilalui orang yang akan menunaikan ibadah haji
harus aman dan tidak membahayakan keselamatan nyawa dan
hartanya.
c. Memiliki bekal kendaraan, sementara orang dekat yang bisa
sampai ke tempat pelaksanaan haji hanya dengan berjalan kaki
tidak harus memiliki kendaraan.
d. Tidak ada sesuatu yang menghalangi untuk mengerjakan-nya,
seperti pemenjaraan dan rasa takut pada penguasa zalim yang
menghalangi orang-orang yang hendak mengerjakan haji.
70
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Tafsir Al-Quran Al-Aisar, jilid II/151
71
Sulaiman bin Ahmad bin Yahya Al-Faifi, Al-Wajiiz fi Fiqh as-Sunnah (Ringkasan Fikih
Sunnah), hlm. 370
38
Kemudian Allah Ø menegaskan bahwa barangsiapa yang kufur
kepada hukum kewajiban haji yang telah ditetapkan oleh-Nya,
maka sesungguhnya Allah Ø Maha Kaya (tidak butuh sesuatu)
dari manusia, jin, dan malaikat serta Dia tidak butuh kepada ibadah
mereka.72
Penggunaan kata ‘kufur’ pada surah Ali-‘Imran ayat 97 di atas
mencakup tiga makna, yaitu durhaka, tidak menyukuri nikmat,
dan tidak percaya pada ajaran Islam. Jika seorang muslim tidak
mengakui kewajiban haji, maka dia kafir dalam arti tidak percaya
pada ajaran Islam. Jika ia mengakui kewajiban haji tetapi enggan
melaksanakannya, maka ia telah durhaka. Dan, jika ia mencari
alasan untuk menunda-nundanya padahal dia sudah mampu, maka
dia termasuk orang yang tidak bersyukur kepada nikmat Allah.73
Di samping penjelasan di atas, berikut ini terdapat hal-hal lain
yang berkaitan dengan tema bahasan ini, di antaranya yaitu:
1. Menjauhi perkara-perkara yang dilarang
َ ۡ ج َد َال ِف
١٩٧ ۗٱل ِ ّج
َ َ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ ۡ َّ َ ََ ََ
ِ فمن فرض فِي ِهن ٱلج فل رفث ول فسوق و
ل
Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan
mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan
berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji |Al-
Baqarah [2]: 197
39
adalah segala jenis maksiat; dan maksud jidaal adalah semua jenis
pertengkaran. Ketiga hal itu harus dijauhi agar tidak merusak
hajinya atau mengurangi pahalanya.74
2. Memperbanyak kebaikan
ٰ ٱتل ۡق َو
١٩٧ ۖى َّ ِٱلزاد
َّ يَ ۡ َوتَ َز َّو ُدوا ْ فَإ َّن َخ
ِ
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa
|Al-Baqarah [2]: 197
74
Tafsir Al-Muniir, jilid I/444
75
Tafsir Ibnu Katsir, jilid I/388
40
di antara tanda ketakwaan ialah tidak meminta-minta sesuatu kepada
orang lain dalam melaksanakan haji.76
4. Tidak dilarang berniaga ketika ibadah haji
ُ ّ َّ ّ ٗ ۡ َ ْ ُ َ ۡ َ َ ٌ َ ُ ۡ ُ ۡ َ َ َ ۡ َ
ۡكم
ۚ ِ ليس عليكم جناح أن تبتغوا فضل مِن رب
Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil
perniagaan) dari Tuhanmu |Al-Baqarah [2]: 198
َّ َّ َ َّ ْ ُ ۡ َ ۡ َ ُ َّ
َٱلل َ َ َ ُ ۡ َ ۡ ْ ُ َ َّ ُ
ثم أفِيضوا مِن حيث أفاض ٱنلاس وٱستغفِروا ٱللۚ إِن
ٞ َّرحَٞغ ُفور
١٩٩ ِيم
Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang
banyak (´Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. |Al-Baqarah [2]: 199
41
Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa seringkali Allah Ø
memerintahkan untuk berdzikir (mengingat-Nya) setelah selesai
melaksanakan suatu ibadah. Oleh karena itu, dalam Shahih
Muslim diriwayatkan bahwa Rasulullah ` seusai shalat senantiasa
beristighfar (memohon ampun) kepada Allah sebanyak tiga kali.
Maka, pada ayat ini Dia memerintahkan para jamaah haji untuk
selalu beristighfar sebagaimana selesai shalat.
6. Banyak mengingat Allah dan berdoa kepada–Nya
ۡك ۡم أَو ُ َ ٓ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ َّ ْ ُ ُ ۡ َ ۡ ُ َ ٰ َ َّ ُ ۡ َ َ َ َ
فإِذا قضيتم منسِككم فٱذكروا ٱلل كذِك ِركم ءاباء
ُ َ َ َ َ ۡ ُّ َ َ ٓ َ َّ َ ُ ُ َ َ َّ َ َ ٗ ۡ َّ َ َ
اس من يقول ربنا ءات ِنا ِف ٱدلنيا وما لۥ ِف ِ أشد ذِكراۗ ف ِمن ٱنل
ٗ ۡ ُّ ٓ ُ ُ َ َ
ٱدلن َيا َح َس َنة َوم ِۡن ُهم َّمن َيقول َر َّب َنا َءات َِنا ِف٢٠٠ ٱٓأۡلخ َِرة ِ م ِۡن خل ٰ ٖق
َ َوف ٱٓأۡلخ َِرة ِ َح َس َن ٗة َوق َِنا َع َذ
٢٠١ ِاب ٱنلَّار ِ
Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka
berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu
menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu,
atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara
manusia ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami
(kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang
menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang
yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”
|Al-Baqarah [2]: 200-201
42
yang mengerjakan ibadah haji, yaitu ada orang yang hanya mendapat
keuntungan dunia saja dan tidak mendapatkan keuntungan di akhirat;
yaitu orang-orang yang perhatiannya hanya tertuju untuk mencari
keuntungan dunia saja. Kemudian dalam ayat kedua, Allah menyebutkan
manusia yang memperoleh keuntungan dunia dan akhirat, yaitu orang-
orang yang di dalam doanya selalu minta agar mendapat kebahagiaan
di dunia dan di akhirat.78
Hal-hal yang telah dikemukan di atas, menunjukkan kepada
kita bahwasanya Allah Ø telah memerintahkan umat Islam
melaksanakan haji dan umrah dengan sempurna, ikhlas karena
Allah. Sebab, haji adalah rukun Islam yang harus dipenuhi oleh
orang-orang yang memiliki kemampuan. Allah Ø juga memberikan
petunjuk bagi hamba-hamba-Nya yang menunaikan haji dan umrah.
Beberapa di antaranya yaitu, hendaknya mereka menjauhi perkara-
perkara yang dilarang selama berhaji dan berumrah, mempersiapkan
bekal yang cukup, senantiasa mengingat Allah selama pelaksanaan
haji dan umrah, banyak memohon ampun kepada-Nya serta berdoa
memohon kebaikan dunia dan akhirat.
Mutiara hikmah
a. Haji adalah salah satu rukun Islam yang lima, dan salah satu
kewajiban agama yang telah diketahui secara terang oleh semua
orang. Karena itu, barangsiapa yang mengingkarinya dihukumi
sebagai orang kafir dan murtad.79
Sulaiman bin Ahmad bin Yahya Al-Faifi, Al-Wajiiz fi Fiqh as-Sunnah (Ringkasan Fikih
79
43
b. Ibadah haji mengandung pengagungan terhadap Baitul Haram.
Adapun yang dimaksud memiliki kesanggupan (al-istithaa’ah)
melakukan perjalanan ke Baitul Haram, yaitu kemampuan yang
bersifat umum yang mencakup kemampuan secara fisik dan
kemampuan secara materi. Haji wajib bagi setiap Muslim selagi
tidak ada sesuatu penghalang baginya untuk sampai ke tanah
Haram, baik penghalang yang bersifat fisik atau materi atau
kedua-duanya.80
c. Orang-orang yang melaksanakan haji atau umrah dianjurkan
memperbanyak kebaikan, seperti memberi sedekah, membantu
orang lain, dan kebaikan-kebaikan lainnya. Hal ini agar
pahalanya menjadi besar dan hajinya menjadi baik (mabrur).
Sebab, Allah Ø memastikan akan memberinya pahala atas
kebaikan mereka.81
d. Setiap orang yang melaksanakan ibadah haji atau umrah,
hendaknya banyak berdoa kepada Allah agar ibadah haji
atau umrahnya mabrur, dosanya diampuni dan mendapat
kebahagiaan dunia dan akhirat.
e. Jamaah haji diperbolehkan mencari keuntungan duniawi,
misalnya dengan berniaga, asal saja bersifat sambilan dan tidak
mengurangi tujuan pokok dan tidak mengganggu terlaksananya
kegiatan ibadah.82
80
Sulaiman bin Ahmad bin Yahya Al-Faifi, Al-Wajiiz fi Fiqh as-Sunnah (Ringkasan Fikih
Sunnah), hlm. 370
81
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Tafsir Al-Quran Al-Aisar, jilid I/320
82
Kementerian Agama RI, Al-Qur`an dan Tafsirnya, jilid I/299
44
Mutiara ke - 21
َ ُ ۡ َ ۡ َ َ َّ َّ ۡ ُ َ ۡ َ ۡ َ ٓ ُ ۡ ُ ُ ُّ َ َ َ َ
ۡون َعن جب لك ۚم إِن ٱلِين يستك ِب ِ ون أست ِ وقال ربكم ٱدع
َ ون َج َه َّن َم َداخِرَ ُ ُ َۡ َ َ َ
٦٠ ين ِ عِباد ِت سيدخل
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina.” |Al-Mu’min [40]: 60
45
baginya di dunia, ia akan diberi rezeki itu. Namun, jika bukan rezeki
baginya di dunia, hal itu akan disimpan baginya di akhirat.85
Barangsiapa yang berdoa kepada Allah dengan baik di-sertai rasa
takut terhadap hukuman-Nya dan mengharapkan pahala-Nya yang
melimpah, maka ia akan diberi yang lebih baik dari yang dimintanya
atau serupa dengannya, atau dihindarkan darinya keburukan yang
serupa.86
Sementara itu, Imam Malik meriwayatkan sebuah hadits marfu
dari Zaid bin Aslam, ia berkata, “Tiada seorang pun yang berdoa
kecuali ia berada pada satu dari tiga kondisi berikut: entah doanya
dikabulkan, entah disimpan untuknya (di akhirat), dan entah
dihapuskan dosa darinya.”87
Dalam ayat yang lain Allah Ø berfirman,
ُ ُ ََ َّ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ َ َّ ُ َ ۡ َ َ
َ ٱلصٰل
يدهم ّمِن ت وي ِز
ِ ٰ ِح جيب ٱلِين ءامنوا وع ِملواِ ويست
ۡ َ
٢٦ فضلِهِۚۦ
Dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta
mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada
mereka dari karunia-Nya |Asy-Syura’ [42]: 26
85
Tafsir Al-Muniir, jilid I/400
86
Tafsir Al-Wasith, jilid I/587
87
Tafsir Al-Wasith, jilid I/81
46
pertolongan kepada-Nya niscaya Allah Ø menolong mereka.88 Selain
itu, Allah Ø juga akan menambahkan untuk mereka dari karunia-
Nya dengan memberikan kepada mereka apa-apa yang tidak mereka
minta.89
Di samping penjelasan di atas, berikut ini terdapat hal-hal lain
yang berkaitan dengan tema bahasan ini, di antaranya yaitu:
1. Pengabulan Allah Ø atas doa hamba bergantung pada
pemenuhan (ketaatan) hamba kepada-Nya
َ َّ َ َ ۡ َ ُ ُ ٌ َ ّ َ ّ َ َ َ ََ َ َ
ِ جيب دعوة ٱدل
اع إِذا ِ ِإَوذا سألك عِبادِي ع ِن فإ ِ ِن ق ِريبۖ أ
َ ُ َّ َ ْ ۡ ۡ ْ ُ َ ۡ ََۡ َ َ
١٨٦ يبوا ِل َولُؤم ُِنوا ِب ل َعل ُه ۡم يَ ۡرش ُدون ج ِ دع ِنۖ فليست
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-
Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku)
dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran. |Al-Baqarah [2]: 186
88
Tafsir Al-Aisar, jilid VI/586
89
Tafsir Al-Aisar, jilid VI/585
90
Tafsir Al-Muniir, jilid I/396
47
2. Adab-adab berdoa
Dalam ayat ini terdapat petunjuk agar dalam berdoa disertai rasa
takut dan harap kepada Allah; yaitu takut akan siksa-Nya serta
berharap rahmat-Nya.92
3. Beberapa doa dalam Al-Qur`an
Berikut ini adalah doa-doa yang terdapat di dalam al-Qur`an yang
sangat dianjurkan untuk diamalkan oleh setiap muslim.
91
Tafsir Al-Aisar, jilid III/79
92
Tafsir Al-Aisar, jilid III/79
48
(1) Doa mohon ampunan dan rahmat Allah
َ َّ ُ ۡ َ َ َ َ ۡ َ ۡ َ ۡ ۡ ّ َّ ُ َ
١١٨ ب ٱغفِر وٱرحم وأنت خي ٱلر ٰ ِحِني ِ وقل ر
Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah
Pemberi rahmat Yang Paling baik. |Al Mu’minun [23]: 118
َ ۡ ُ ّ َ ْ ُ َ ۡ َ َٰ ۡ َّ ٓ
َّامنا
ۚ ف َ ٔ َّر َّب َنا إِن َنا َس ِم ۡع َنا ُم َناد ِٗيا ُي َنادِي ل ِِليم ِن أن ءامِنوا بِربِكم
َ
ۡ َ ۡ َ َ َ َّ َ َ َ َ ّ َ َّ َ ۡ ّ َ َ َ َ ُ ُ َ ۡ ۡ َ َ َّ َ
١٩٣ ِيات ِنا وت َوفنا مع ٱلبرار
َ ٔ ِ ربنا فٱغفِر لَا ذنوبنا وك ِفر عنا س
َ َ َّ ۡ َ ُۡ َ َ
ع ُر ُسل ِك َول ت ِزنا يَ ۡو َم ٱلقِ َيٰ َمةِۖ إِنك لٰ َ َ دت َنا
َّ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ
ربنا وءات ِنا ما وع
َ َ ۡ ُ ُۡ
١٩٤ يعاد تل ِف ٱل ِم
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang
menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”,
maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-
dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami,
dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.
Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada
kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah
Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak
menyalahi janji.” |Al Imran [3]: 193-194
ْ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ُ َ َ َّ
ًخ َطأنَا َر َّب َنا َو َل َتْ ِم ْل َعلَيْ َنا إ ْصا َربنا ل تؤاخِذنا إِن نسِينا أو أ
ِ
َ ََ َ ْ ُ َ َ
ِين م ِْن قبْل َِنا َر َّب َنا َول تَ ّ ِمل َنا َما ل َطاقة لَا َ ع َّالََ ُ َْ ََ َ َ
كما حلته
49
َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َّ َ ُ ْ َ
ْع الْ َقو ِم بِهِ واعف عنا واغفِر لا وارحنا أنت مولنا فانصنا
َ الْ َكف ِر
٢٨٦ ين ِ
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa
atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan
kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah
kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap
kaum yang kafir. |Al Baqarah [2]: 286
َ ُ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ َ ۡ ۡ َ ۡ َّ
َون َّن مِن َ َ ُ َ ٓ َ ۡ َ َ َ َّ َ َ َ
قال ربنا ظلمنا أنفسنا ِإَون لم تغفِر لا وترحنا لك
َ خٰ ِس َ ۡ
٢٣ ين ِ ٱل
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan
jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat
kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang
yang merugi. |Al A’raf [7]: 23
(2) Doa agar termasuk orang-orang yang saleh dan ahli surga
َ ّ َ ۡ َّ ۡ ۡ َ ۡ ۡ َر ّب َه
ص ۡد ٖق
ِ َوٱجعل ِل ل َِسان٨٣ حني
َ ِ ٱلصٰل
ِ ب ِل ُحك ٗما َوأل ِق ِن ِب ِ
َ ۡ
٨٥ ٱج َعل ِن مِن َو َرثةِ َج َّنةِ ٱنلَّعِي ِمۡ َو٨٤ ين
َ ف ٱٓأۡلخِر
ِ ِ
Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku
ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku
buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.
dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai
50
surga yang penuh kenikmatan. |Asy Syu’ara [26]: 83-85
َ ال
١٠٠ ِني ِ الص ْ َ ّ َر
َّ ب ل م َِن
ِ به ِ
Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang
termasuk orang-orang yang saleh. |Ash Shaffat [37]: 100
َ َّ ً َ ّ َ ً َّ ّ ُ َ ْ ُ َ ْ ْ َر ّب َه
٣٨ ِادل َعء
ُّ يع
ُ ك َس ِم ب ِل مِن لنك ذرِية طيِبة إِن ِ
Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa. |Ali-‘Imran [3]: 38
(4) Doa mohon ampunan bagi kedua orang tua dan kaum
mukminin
ْ ُ ُ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َّ َ َ َ ْ ْ َ َّ َ
ُ ال َِس
٤١ اب ربنا اغفِر ِل ول ِو ِالي ول ِلمؤ ِمن ِني يوم يقوم
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan
sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari
kiamat). |Ibrahim [14]: 41
51
ْ َْ َ
ان َول ت َعل ِف َ ْ ِين َس َب ُقونَا ب
َ خ َوان َِنا َّال
ْ َ َ َ ْ ْ َ َّ َ
ربنا اغفِر لا و ِ ِل
ِ اليمِ ِ
ٌ وف َرحٌ ُ َ َ َّ َ َّ َ ُ َ َ َّ ًّ َ ُ ُ
١٠ ِيم قلوبِنا غِل ل ِلِين آمنوا ربنا إِنك رء
Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami
yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau
membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang
yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang. |Al Hasyr [59]: 10
ُ ْ ََ ُ َ َّ َ ُ ْ َ ْ ّ َ
٤٠ ِالصلة ِ َوم ِْن ذ ّرِ َّي ِت َر َّب َنا َوتق َّبل د َعء ب اجعل ِن مقِيم
ِ ر
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang
tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
|Ibrahim [14]: 40
52
Penerima taubat lagi Maha Penyayang. |Al Baqarah [2]: 128
ْ َ َ َّ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ َ َّ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ْ ْ َ ّ َ
ب أوزِع ِن أن أشكر ن ِعمتك ال ِت أنعمت ع وع و ِالي وأن ِ ر
َ َّ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ ُ َ َْ ً َ ََ ْ َ
َ
١٩ ال ِنيِ الا ترضاه وأدخِل ِن بِرحتِك ِف عِبادِك الص ِ أعمل ص
Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu
yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang
ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau
ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam
53
golongan hamba-hamba-Mu yang saleh. |An-Naml [27]: 19
ُ ُ ۡ َ َ ّ َ َ ُ ُ ََ ٰ َ َّ ٰ َ َ َ ۡ َ ُ ُ َ ّ َّ
٩٨ون
ِ بأنيض ِ وأعوذبِكر٩٧ني
ِ تٱلشي ِط ِ بأعوذبِكمِنهمز ِر
Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan
syaitan dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku,
dari kedatangan mereka kepadaku. | Al Mu’minun [23]: 97-98
َ َّ ً َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ُ ْ ُ َ َ َّ َ
حة إِنك ربنا ل ت ِزغ قلوبنا بعد إِذ هديتنا وهب لا مِن لنك ر
ُ َّ َ ْ َ ْ َ
٨ أنت الوهاب
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong
kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami,
dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena
sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). |Ali-‘Imran
[3]: 8
ٗ ۡ ُ ُۡ ۡ َ َ ۡ ََّ
ٱحلل عق َدة ّمِن ٓ ِ وي ِس٢٥ ٱش ۡح ِل َص ۡدري
و٢٦ ل أ ۡم ِري َ ۡ َر ّب
ِ ِ
َ ْ َۡ َ ّ
٢٨ َيفق ُهوا ق ۡو ِل٢٧ انِ ل ِس
Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkan-lah
untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya
54
mereka mengerti perkataanku. |Thaha [20]: 25-28
َ َ َ َ ْ ّ َ َ ً َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َّ َ
١٠ ئ لَا م ِْن أ ْم ِرنا َرش ًدا ِ ربنا آت ِنا مِن لنك رحة وهي
Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu
dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan
kami (ini). |Al Kahfi [18]: 10
55
banyak berbakti. |Ali-‘Imran [3]: 193
93
Tafsir Al-Aisar, jilid VI/470
94
Tafsir Al-Muniir, jilid I/398
56
terhadap perintah-Nya dan larangan-Nya.95
d. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar doa terkabul: 1)
mengetahui dan yakin bahwa tidak ada yang berkuasa dan
mengabulkan kecuali Allah Ø, 2) berdoa dengan niat yang
tulus dan konsentrasi, sebab Allah tidak mengabulkan doa dari
hati yang lalai, 3) yang didoakan adalah perkara yang baik, dan
bukan keburukan, 4) tidak memakan barang yang haram, 5)
tidak jenuh dalam berdoa.96
e. Beberapa adab penting dalam berdoa: bersikap sopan terhadap
Allah Ø, kekhusyu’an hati, kebenaran permintaan, istiqamah
dalam berdoa, serta memenuhi panggilan Allah Ø untuk
beriman dengan melakukan ketaatan dan amal saleh.97
95
Tafsir Al-Wasith, jilid I/82
96
Tafsir Al-Muniir, jilid I/400
97
Tafsir Al-Wasith, jilid I/82
57
Mutiara ke - 22
Dzikrullah : Senjata
Orang Beriman
Allah Ø berfirman,
98
Shafwatut Tafasir, jilid IV/249
99
Tafsir Ibnu Katsir, jilid VIII/183
58
Dalam ayat lain Allah Ø berfirman,
ُ ُ َۡ ٓ ُُ ۡ َ
١٥٢ ون أذك ۡرك ۡم
ِ فٱذكر
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu. |Al-Baqarah [2]: 152
59
Dalam ayat ini Allah Ø menyuruh orang-orang mukmin agar
tetap bertahan sewaktu bertemu musuh di medan perang, dan
memperbanyak dzikrullah, baik dalam hati maupun lisan. Sebab,
dengan dzikrullah akan tenteramlah jiwa dan akan terhindar dari
segala bencana. Ayat ini memberi pengertian bahwa wajib bagi
orang-orang mukmin untuk terus menerus dzikrullah, terutama
pada saat-saat genting dan kritis seperti dalam pertempuran dengan
musuh. Sesungguhnya, tetap bertahan dalam menghadapi musuh
sambil memperbanyak dzikrullah, merupakan dua jalan menuju
kemenangan dan keberuntungan.102
2. Memperbanyak dzikrullah setelah shalat Jum’at
ْ َُۡ َ َۡ ْ
َّ ۡ َ
ِ شوا ِف ٱل
ِۡرض وٱبتغوا مِن فض ِل ٱلل ُ ِ َٱلصلَ ٰوةُ فَٱنتَّ فَإ َذا قُض َيت
ِ ِ ِ
َ ۡ ُ ُ َّ َّ ٗ َ َ َّ ْ ُ ُ ۡ َ
١٠ ريا ل َعلك ۡم تفل ُِحون ِ وٱذكروا ٱلل كث
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di
muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-
banyak supaya kamu beruntung. |Al-Jumu’ah [62]: 10
102
Tafsir Al-Aisar, jilid III/285
103
Tafsir Al-Aisar, jilid, V/350
60
Termasuk wujud dzikrullah dalam aktivitas perniagaan, yaitu
dengan menjauhi kecurangan, penyelewengan, penipuan, dan lain-
lainnya yang merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah Ø.
3. Dzikrullah sarana penenteram hati
ُ ُ ُ ۡ ُّ َ ۡ َ َّ ۡ َ َ َّ ۡ ُ ُ ُ ُ ُّ َ ۡ َ َ ْ ُ َ َ َ َّ
٢٨ٱلِينءامنواوتطمئِنقلوبهمبِذِك ِرٱللِۗألبِذِك ِرٱللِتطمئِنٱلقلوب
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. |Ar-Ra’d [13]: 28
ُ ٰ َ َ ودا َو
١٠٣ ع ُج ُنوبِك ۡ ۚم
ٗ ُ ُ َ ٗ ٰ َ َ َّ ْ ُ ُ ۡ َ َ ٰ َ َّ ُ ُ ۡ َ َ َ َ
فإِذا قضيتم ٱلصلوة فٱذكروا ٱلل ق ِيما وقع
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah
Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring
|An-Nisa’ [4]: 103
ْ ُّ َ َ َ َّ ٰ َ ۡ َ َ ۡ َ َ َ َّ ۡ َ َّ
ت ِلو ِل ٰ َّ ۡ ِ ت وٱلِ ٰ إِن ِف خل ِق ٱلسمٰو
ٖ ۡرض وٱختِل ِف ٱل ِل وٱنلهارِ ٓأَلي
ۡ ُ ُ ٰ َ َ َ ٗ ُ ُ َ ٗ َ َ َّ َ ُ ُ ۡ َ َ َّ َ َۡ ۡ
ٰ
١٩١ ٱلِين يذكرون ٱلل ق ِيما وقعودا وع جنوب ِ ِهم١٩٠ ب ٰ
ِ ٱللب
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-
orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring |Ali-
‘Imran [3]: 190–191
106
Tafsir Ibnu Katsir, jilid II/210
62
Mutiara hikmah
a. Allah Ø memerintahkan berdzikir karena dzikir termasuk di
antara ibadah yang paling agung dan utama untuk mendekatkan
diri kepada Allah. Orang yang selalu berdzikir berarti dia
berjalan di atas jalan keselamatan dan keamanan.b. Dzikr ullah
adalah senjata orang-orang mukmin dan jalan untuk meraih
keberuntungan.
c. Dengan memperbanyak dzikrullah seorang hamba akan
terjamin dari sifat munafik. Sebab, di antara tanda orang-orang
munafik adalah sedikit dzikrullah, sebagaimana firman Allah,
“Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” |An--
Nisaa’ [4]: 142
d. Dzikir yang benar sesuai tuntunan Allah dan Rasulullah `,
adalah dzikir yang mendorong pelakunya untuk senantiasa
melaksanakan ketaatan, melakukan amal saleh, menempuh
jalan kebaikan, dan mengikuti ajaran Allah dan Rasul-Nya.
e. Ibnu ‘Abbas r.a berkata, “Tidak ada alasan bagi siapa pun
untuk tidak berdzikir kecuali bagi orang gila.” Ia juga berkata,
“Dzikir yang sebanyak-banyaknya adalah tidak lupa berdzikir
selamanya.”107
63
Mutiara ke - 23
Hiduplah
Dengan Al-Qur`an
Allah Ø berfirman,
108
Tafsir Al-Aisar, jilid VI/734
64
َ َۡ َ ُ َ ۡ َ َ
َ ب فِيهِ ُه ٗدى ّل ِۡل ُم َّتق
٢ ني ِ ۛ ۛ ذٰل ِك ٱلكِتٰب ل ري
Kitab (al-Qur`an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa. |Al-Baqarah [2]: 2
65
serta memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman yang
mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka disediakan pahala yang
besar pada hari Kiamat kelak.110
Orang-orang beriman harus benar-benar menjadikan al-Qur`an
sebagai pedoman dalam segala aspek kehidupan dengan mengikuti
dan menerapkan segala tuntunannya, karena al-Qur`an adalah
sebaik-baik pedoman hidup yang diturunkan Allah Ø sebagaimana
ditegaskan dalam firman-Nya,
ُ َ ۡ َ َ ۡ َ ّ ُ ّ َّ ّ ُ ۡ َ َ ُ ٓ َ َ َ ۡ َ ْ ٓ ُ َّ َ
ُكم نزل إِلكم مِن ربِكم مِن قب ِل أن يأتِيِ وٱتبِعوا أحسن ما أ
َ ُ ُ َۡ َ ۡ ُ ََ ََٗۡ ُ َ َۡ
٥٥ ٱلعذاب بغتة وأنتم ل تشعرون
Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba,
sedang kamu tidak menyadarinya. |Az-Zumar [39]: 55
110
Tafsir Ibnu Katsir, jilid V/138
111
Shafwatut Tafasir, jilid IV/551
66
1. Al-Qur`an adalah obat, rahmat, dan pelajaran bagi orang-
orang yang beriman
ُ ِني َو َل يَز
يد َ ّل ِۡل ُم ۡؤ ِمنٞحة
َ ۡ َو َرٞن ُل م َِن ۡٱل ُق ۡر َءان َما ُه َو ش َِفآء ّ َ َو ُن
ِ ِ ِ
ٗ ني إل َخ َسَّ َ َّ
٨٢ ارا ِ ٱلظٰل ِ ِم
Dan Kami turunkan dari al-Qur`an suatu yang menjadi penawar
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur`an itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian. |Al-Isra’ [17]: 82
67
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran
dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman. |Yunus [10]: 57
68
d. Rahmah, yaitu karunia Allah yang diberikan kepada orang-
orang mukmin, yang dapat mereka petik dari petunjuk-petunjuk
yang terdapat dalam Al-Qur’an. Orang-orang mukmin yang
meyakini dan melaksanakan petunjuk-petunjuk yang terdapat
dalam Al-Qur’an akan merasakan buahnya. Mereka akan hidup
tolong-menolong, sayang-menyayangi, bekerja sama dengan
menegakkan keadilan, menumpas kejahatan dan kekejaman,
serta saling bantu membantu untuk memperoleh kesejahteraan.
2. Salah satu bukti keagungan Al-Qur`an
69
3. Keutamaan membaca Al-Qur`an
َ َ َ َ ٰ َ َّ ْ ُ َ َ َ َّ َ ٰ َ َ ُ ۡ َ َ َّ َّ
ۡنف ُقوا ْ م َِّما َر َز ۡق َنٰ ُهم إِن ٱلِين يتلون كِتب ٱللِ وأقاموا ٱلصلوة وأ
َ ون ت َِجٰ َر ٗة َّلن َت ُب
٢٩ ور
َ ُ ۡ َ ٗ َ َ َ َ ّٗ
ِسا وعلنِية يرج
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan
mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang
Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-
terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi. |Fathir [35]: 29
114
Tafsir Al-Wasith, jilid III/190
115
Tafsir Al-Aisar, jilid VII/179
70
5. Kewajiban menadabburi Al-Qur`an
َ ۡ َ ۡ ْ ُ ْ ُ َ َّ َ َ َ َ َ َ ْ ٓ ُ َّ َّ َ ّ ٞ َ َ ُ َ ۡ َ ُ َ ۡ َ َ ٌ َ
ِ كِتٰبأنزلنٰهإِلكمبٰرك ِلدبرواءايٰتِهِۦو ِلتذكرأولواٱللب
٢٩ ب ٰ
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh
dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya
dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai
pikiran. |Shad [38]: 29
71
Dalam ayat ini Allah Ø menerangkan bahwa barangsiapa
berpaling seakan-akan ia adalah seorang yang buta dan lalai dari
pengajarn Allah Ø, yaitu al-Qur`an dan lalai beribadah kepada-Nya
serta berpura-pura tidak mengetahui akan hal itu, maka Allah Ø
akan mengadakan untuknya setan yang selalu mengikutinya dan
Dia menjadikannya sebagai teman baginya sehingga keduanya tidak
akan dapat berpisah di dunia dan akhirat.117
b. Ditimpakan kehidupan yang sempit, dan dibangkit-kan
pada hari Kiamat dalam keadaan buta
ۡ َ َ ٗ َ ٗ َ َ ُ َ َّ َ
ُ ُ ن
َشهُۥ يَ ۡوم ۡ َ َ َۡ َ ۡ ََ
ومن أعرض عن ذِك ِري فإِن لۥ معِيشة ضنك و
ٰ َ ۡ َ َ َٰ ۡ
١٢٤ ٱلقِيمةِ أعم
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka
sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkan-nya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
|Thaha [20]: 124
117
Tafsir Al-Aisar, jilid VI/647
118
Tafsir Al-Aisar, jilid IV/651
72
c. Mendapat azab yang pedih
َ ۡ ّ ّ ٞ َ َ ۡ ُ َ ۡ ّ َ َ ْ َ َ َ َّ َ
ٌ ِ ٰ وٱلِين كف ُروا أَِبي
١١ ت رب ِ ِهم لهم عذاب مِن رِج ٍز أ ِلم
“Ini (al-Qur`an) adalah petunjuk. Dan orang-orang yang kafir
kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab yaitu siksaan yang
sangat pedih |Al-Jatsiyah [45]: 11
73
b. Allah Ø menyifati al-Qur`an dengan keberkahan. Sebab, setiap
orang yang membaca al-Qur`an lalu memahaminya, maka ia
akan mendapatkan petunjuk. Barangsiapa membacanya untuk
mendekatkan diri kepada Allah Ø, pasti akan meraih kedekatan
dan keselamatan. Barangsiapa membaca dan menjadikannya
sebagai hakim, maka ia akan adil dalam menetapkan hukum.120
c. Keberkahan al-Qur`an tersebut tidak akan pernah hilang selama-
lamanya. Keberkahannya tercermin pada berpalingnya hati dari
keburukan dan mendorong seseorang kepada kebaikan.121
d. Barangsiapa membaca al-Qur`an dengan penuh keyakinan lalu
memahaminya, maka baginya satu huruf akan mendapatkan
sepuluh kebaikan dan jiwanya akan dipenuhi dengan cahaya
ilmu dan kecintaan terhadap akhirat.122
e. Sesungguhnya Allah Ø telah memberikan keutamaan kepada
umat Islam dengan memudahkan al-Qur`an untuk dihapal
dan diingat serta diamalkan isinya, sehingga mereka menjadi
sempurna dan bahagia di dunia dan akhirat.123
f. Allah Ø menyeru setiap muslim agar menghapal dan mengingat
al-Qur`an, karena ia sumber ilham, kesempurnaan dan
kebahagiaan, “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-
Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil.”
Seruan ini diulang sebanyak empat kali (ayat) dalam surah Al-
Qamar ayat 17, 22, 32, dan ayat 40.
120
Tafsir Al-Aisar, jilid VI/292
121
Tafsir Al-Aisar, jilid VI/293
122
Tafsir Al-Aisar, jilid VI/293
123
Tafsir Al-Aisar, jilid VII/182
74
Mutiara ke - 24
Berinfaklah Sebelum
Kesempatanmu Hilang
Allah Ø berfirman,
ُ َ َ َ َ ۡ َ َ ۡ َ ّ ُ ٰ َ ۡ َ َ َّ
ُك ُم ٱل ۡ َم ۡوت ْ ُ ََ
وأنفِقوا مِن ما رزقنكم مِن قب ِل أن يأ ِت أحد
َكن ّمِن ُ َ َ َّ َّ َ َ
َ َ َ َ ٰٓ َ ٓ َ ۡ َّ َ ٓ َ ۡ َ ّ َ َ ُ َ َ
يب فأصدق وأ ٖ ب لول أخرت ِن إِل أج ٖل ق ِر ِ فيقول ر
َّ
َ ٱلصٰلِح
١٠ ني ِ
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan
kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di
antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau
tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat,
yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk
orang-orang yang saleh?” |Al-Munafiqun [63]: 10
75
Ayat ini senada dengan firman Allah Ø,
ۡ َ ُ ٰ َ ۡ َ َ َّ ْ ُ َ ْ ٓ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ ٰٓ َ
َ ِ كم ّمِن َق ۡبل أن يَأ
ٞت يَ ۡوم يأيها ٱلِين ءامنوا أنفِقوا مِما رزقن
ِ
ٞ َ َ َ ٞ َّ ُ َ َّ
٢٥٤ۗ ع فِيهِ َول خلة َول شفٰ َعةٞ ل َب ۡي
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah)
sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak
ada lagi syafa´at |Al-Baqarah [2]: 254
125
Kementerian Agama RI, Al-Qur`an dan Tafsirnya, jilid I/377
126
Shafwatut Tafasir, jilid I/28
127
Tafsir as-Sa’di, jilid I/78
76
berkaitan dengan tema bahasan ini, yaitu:
1. Berinfak harus bertujuan semata-mata mengharap ridha
Allah
َّ َٓ َّ َ ُ ُ
٢٧٢ َِۚو َما تنفِقون إِل ٱبۡتِغا َء َو ۡجهِ ٱلل
Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena
mencari keridhaan Allah |Al-Baqarah [2]: 272
َّ َ ۡ َ ْ ُ ُ َ ُّ ُ ْ ُ ُ َّ َ َّ ۡ ْ ُ َ َ َ
شءٖ فإِن ون َو َما تنفِقوا مِن
ۚ ت تنفِقوا م َِّما تِب
ٰ لن تنالوا ٱل ِب ح
َ َّ
ٞ ٱلل بهِۦ َعل
٩٢ ِيم ِ
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai.
Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah
mengetahuinya. |Ali-‘Imran [3]: 92
77
Talhah al-Anshari, seorang hartawan dari kalangan Anshar yang
memberikan sebidang kebun kurma yang sangat dicintainya untuk
dinafkahkan di jalan Allah. Pemberian itu diterima oleh Rasulullah
` dengan baik dan memuji keikhlasannya. Beliau menasihati Talhah
agar harta itu dinafkahkan kepada karib kerabatnya, maka ia pun
membagi-bagikannya kepada karib kerabatnya. Dengan demikian ia
mendapat dua pahala sekaligus; pahala sedekah dan pahala menjaga
silaturrahim dengan keluarganya. 129
3. Berinfak harus dengan harta yang baik, bukan yang buruk
َِين َء َام ُن ٓوا ْ أَنف ُقوا ْ مِن َط ّي َبٰت َما َك َس ۡب ُت ۡم َوم َِّما ٓ أَ ۡخ َر ۡجنا
َ َّ َ ُّ َ َ
ِ ِ ِ يأيها ٱل ٰٓ
ُون َول َ ۡستم َ ُ ُ ُ ۡ َ َ ۡ ْ ُ َّ َ َ َ َ َۡ َ ّ ُ َ
ۡرض ول تيمموا ٱلبِيث مِنه تنفِق ۖ ِ لكم مِن ٱل
ٌ َ
َ ٌّ َ َ َّ َّ ْ ٓ ُ َ ۡ َ ْ ُ ۡ ُ َ ٓ َّ
٢٦٧ خذِيهِ إِل أن تغ ِمضوا فِي ۚهِ وٱعلموا أن ٱلل غ ِن حِيد ِ أَِب
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu
memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah
Maha Kaya lagi Maha Terpuji. |Al-Baqarah [2]: 267
78
tidak akan menerima kecuali yang baik.130
4. Tidak mengungkit-ungkit pemberian dan tidak menyakiti
perasaan si penerima
َ َ ٓ َ َ ُ ۡ ُ َ َّ ُ َّ
ّنف ُقوا ْ َم ٗنا َ ۡ ُ َ َ ۡ َ َ ُ ُ َ َّ
ِ ِ ٱلِين ينفِقون أموٰلهم ِف سب
يل ٱللِ ثم ل يتبِعون ما أ
َٗ ٓ ََ
٢٦٢ ول أذى
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah,
kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya
itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak
menyakiti (perasaan si penerima) |Al-Baqarah [2]: 262
ٗ َ َ َ ٰ َ َ ۡ َ َ َ َ ْ ُ ُ ۡ َ ۡ َ َ ْ ُ ۡ ُ ۡ َ ْ ُ َ َ ٓ َ َ َّ َ
٦٧ سفوا ولم يقتوا وكن بي ذل ِك قواما ِ وٱلِين إِذا أنفقوا لم ي
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka
tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan
itu) di tengah-tengah antara yang demikian. |Al-Furqan [25]: 67
79
Yang Maha Penyayang (‘Ibadurrahman), yaitu apabila mereka
menafkahkan harta mereka, baik untuk dirinya maupun untuk
keluarga atau orang lain, mereka tidak boros dan tidak juga kikir,
akan tetapi pertengahan antara keduanya yaitu mereka bersikap
dermawan. Sebab, kebajikan adalah sikap pertengahan antara dua
hal yang ekstrim. Kedermawanan adalah sikap pertengahan antara
sikap boros dan kikir.132
6. Berinfak di jalan Allah akan dilipatgandakan pahalanya
sampai tujuh ratus kali
132
Tafsir Ibnu Katsir, Jilid V/158
80
karunia dan rahmat-Nya tidak terbatas. Allah Mahatahu siapa saja
yang berhak mendapatkan pelipatgandaan pahala ini dan siapa
yang tidak berhak.133 Ayat ini juga mengandung sebuah isyarat
bahwa Allah menumbuhkan amal-amal saleh yang dilakukan oleh
seseorang seperti halnya Allah menumbuhkan biji tanaman yang
ditanam oleh seseorang di tanah yang baik dan subur.134
Hal-hal yang telah dikemukan di atas, menunjukkan kepada kita
bahwasanya Allah Ø telah memerintahkan orang-orang beriman
untuk menginfakkan sebagian rezeki yang telah diberikan-Nya di
jalan kebaikan sebelum datang kematian kepada mereka. Allah Ø
juga memberikan bimbingan agar infak mereka bernilai di sisi-Nya
(dilipatgandakan pahalanya hingga tujuh ratus kali lipat). Di antara
bimbingan-Nya tersebut yaitu; hendaknya berinfak semata-mata
ikhlas mengharap ridha-Nya, berinfak harus dengan harta yang
baik dan bukan yang buruk, tidak mengungkit-ungkit pemberian
dan tidak menyakiti perasaan si penerima infak, dan merupakan
keutamaan jika mereka menginfakkan harta yang mereka cintai
karena itu merupakan kebajikan yang sempurna. Akan tetapi, Dia
mengingatkan hendaknya berinfak dilakukan secara bijaksana yakni
tidak berlebihan (boros) dan tidak pula kikir.
Mutiara hikmah
a. Berinfak di jalan Allah termasuk bentuk ketaatan yang sangat
dicintai oleh Allah, karena di dalamnya terdapat manfaat yang sangat
besar untuk para hamba-Nya. Di antaranya Allah menjadikan
sedekah dan infak sebagai sebab turunnya berkah pada harta yang
diberikan, sehingga sedekah tidak mengurangi harta.
81
b. Anjuran agar setiap muslim bersegera dalam berinfak di jalan
Allah dan jangan menunda-nunda, begitu pun dengan amal
saleh lainnya.
c. Allah Ø menegaskan bahwa segala apa yang dinafkahkan harus
ditujukan untuk mencari keridhaan Allah, bukan karena tujuan
keduniaan.
d. Berinfak dengan apa-apa yang baik dan disayangi oleh jiwa
merupakan tanda yang paling besar dari kelapangan jiwa, dan
juga merupakan tanda yang paling jelas tentang kecintaannya
kepada Allah dan sikap mendahulukan Allah atas kecintaan
terhadap harta yang sangat dicintai oleh jiwa.135
e. Allah Ø akan melipatgandakan pahala bagi siapa saja yang
berinfak di jalan Allah dengan tujuan hanya untuk menggapai
ridha-Nya. Pahala tersebut akan dilipatgandakan sepuluh kali
bahkan sampai 700 kali lipat, tergantung keikhlasannya di
dalam amal yang dilakukannya.136
135
Tafsir as-Sa’di, jilid I/553
136
Tafsir Al-Muniir, jilid II/70, 71
82