Tautan: https://rodja.id/1wk
Daftar Isi [sembunyikan]
Khutbah Jum’at Pertama Tentang Nikmatnya Ibadah Puasa Ramadhan
Khutbah Jum’at Kedua Tentang Nikmatnya Ibadah Puasa Ramadhan
o Download dan simak mp3 khutbah jum’at tentang Nikmatnya Ibadah
Puasa Ramadhan
َ …ولِ ُت ْك ِملُوا ْال ِع َّد َة َولِ ُت َك ِّبرُوا اللَّـ َه َع َل ٰى َما َهدَ ا ُك ْم َو َل َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكر
ُون َ
﴾١٨٥﴿
“…Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.“(QS. Al-Baqarah[2]: 185)
Dalam ayat ini Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa hendaknya kita
membesarkan Allah atas nikmat hidayah berupa hidayah untuk berpuasa ramadhan. Itu
menunjukkan bahwa puasa ramadhan merupakan hidayah. Siapapun yang berpuasa
dibulan ramadhan karena iman dan berharap pahala, maka dia pasti diampuni dosa-
dosanya dan sudah pasti dia akan mendapatkan hidayah dari Allah subhanahu wa
ta’ala. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Baca Juga:
Sifat Kalam
ان ِإي َما ًنا َواحْ ِت َسابًا ُغ ِف َر َل ُه َما َت َق َّد َم ِمنْ َذ ْن ِب ِه
َ ض َ َْمن
َ صا َم َر َم
”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap
pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Maka nikmat yang begitu besar ini hendaknya kita syukuri dengan cara kita berusaha
untuk berpuasa sesuai dengna yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kepada kita ketika
sedang berpuasa untuk:
1. Banyak berdzikir.
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “orang yang berpuasa yang paling utama
disisi Allah adalah yang paling banyak berdzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala.”
Maka semakin banyak berdzikir ketika kita berpuasa, maka itu semakin utama disisi
Allah subhanahu wa ta’ala. Terutama dzikir itu berupa membaca Al-Qur’an.
2. Meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat.
Ini adalah perkara keduayang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pahala besar.
Yaitu kita berusaha untuk meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat. Demikian pula
ucapan-ucapan yang tidak baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
Baca Juga:
Tauhid Asma' wa Sifat
Ketika kita optimalkan waktu puasa dengan hal-hal yang bermanfaat, maka itu akan
menjadi puasa yang utama disisi Allah subhanahu wa ta’ala. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
ت الَ ُت َر ُّد دَعْ َوةُ ْال َوالِ ِد َودَعْ َوةُ الصَّاِئ ِم َودَ عْ َوةُ ْال ُم َسا ِف ِر
ٍ َع َوا ُ ََثال
َ ثد
“Tiga doa yang tidak ditolak ; doa orang tua terhadap anaknya ; doa orang yang
sedang berpuasa dan doa seorang musafir”.
Ketika Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan ayat-ayat tentang puasa disurat Al-
Baqarah, Allah menyisipkan ayat tentang do’a:
Baca Juga:
Hadits Ancaman Untuk Orang Berilmu Namun Tidak Mengamalkannya
ان َع
َ د ا َ
ذ اعدَّ ال َ
ة و
َ ْع َد ُيب ج
ِ يب ۖ ُأ
ٌ ك ِع َبا ِدي َع ِّني َفِإ ِّني َق ِر َ َوِإ َذا َسَأ َل
ِ ِ ِإ
﴾١٨٦﴿ ون ُ ْۖ َف ْل َيسْ َت ِجيبُوا لِي َو ْليُْؤ ِم ُنوا ِبي َل َعلَّ ُه ْم َير
َ ش ُد
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah[2]: 186)
Sementara orang yang berpuasa, dia menjawab panggilan Allah dalam firmanNya:
َ ب َع َلى الَّ ِذ
ين ِمن َ ص َيا ُم َك َما ُك ِت
ِّ ب َع َل ْي ُك ُم ال
َ ين آ َم ُنوا ُك ِتَ َيا َأ ُّي َها الَّ ِذ
﴾١٨٣﴿ ون َ َُق ْبلِ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َّتق
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-
Baqarah[2]: 183)
Oleh karena itu kita berusaha untuk berpuasa karena iman dan berharap pahala disisi
Allah, maka jelas orang yang berpuasa akan dikabulkan oleh Allah subhanahu wa
ta’ala. Terutama dihari jum’at, berkumpul padanya dua waktu yang mulia dan dua
waktu yang mustajab. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Baca Juga:
Tarhib Ramadhan (Ustadz Badrusalam, Lc.)
Bagaimana kalau ternyata itu terkumpul dua waktu yang mustajab. Yaitu dihari jum’at
dan ketika sedang berpuasa. Maka kekuatan yang sangat dahsyat saudaraku sekalian
untuk diijabah do’a kita disaat-saat seperti ini.