Anda di halaman 1dari 3

NAMA: ADE PUTRI RAMADHANI

KELAS: BKI B

NIM: 2220203870232040

MATA KULIAH: SEJARAH ISLAM

TIGA PERADABAN DUNIA SEBELUM ISLAM

1. Peradaban Romawi Timur

Kekaisaran Romawi (Latin : IMPERIVM ROMANVM atau Imperium Romanum) adalah sebuah entitas
politik yang pernah berkuasa di Italia saat ini dengan Roma sebagai pusat pemerintahannya. perlu
waktu 500 tahun bagi pemerintah Romawi untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati
semenanjung Italia. Kerajaan Romawi didirikan pada tahun 753 sebelum masehi dengan ibu kota
Roma. Pada bulan mei 30 M terjadi perpecahan kekuasaan menjadi dua, yakni Romawi barat (Roma)
dan Romawi timur dengan ibu kota Konstatinopel dan Konstantinus Agung (Kaisar Konstantin)
sebagai maharajanya.

Kerajaan Romawi mangalami puncak kejayaan pada masa kekaisaran Yustianus I (527-565 M). Dalam
proses memperluas kekuasaannya, Romawi berbenturan dengan Kartago (pemerintahan yang
didirikan tahun 814 SM oleh bangsa Fenisia). Akibatnya, keduanya berperang dalam sebuah
peperangan yang disebut Perang.

Punic (264-241 SM). Perang ini berakhir dengan direbutnya kota Kartago oleh Romawi pada tahun
146 SM, yang menandai permulaan dari dominasi pemerintahan Romawi di Eropa, yang terus
berkuasa dengan kekuasaan tertinggi selama enam abad berikutnya. Kekaisaran Romawi Timur
adalah istilah yang digunakan oleh sejarawan modern untuk menyebut bagian Kekaisaran Romawi
yang didominasi penutur bahasa Yunani dan berpusat di Konstantinopel pada masa Antikuitas Akhir
dan Abad Pertengahan dari negaranya yang lebih awal pada masa Klasik.

Negara ini disebut juga Kekaisaran Bizantium terutama dalam konteks Abad Pertengahan, sementara
Romawi Timur biasanya digunakan dalam konteks terkait masa ketika Romawi masih dikelola
dengan pusat politik timur dan barat yang terpisah.

Penduduk dan negara-negara tetangganya menyebut kekaisaran ini sebagai Kekaisaran Romawi
(bahasa Yunani: Βασιλεία Ῥωµαίων, Basileia Rhōmaiōn; bahasa Latin: Imperium Romanum) atau
Romania (Ῥωµανία). Setelah Kekaisaran Romawi Barat mengalami perpecahan dan keruntuhan pada
abad ke-5, bagian timurnya masih terus berkembang, bertahan hingga kira-kira seribu tahun lagi
sampai akhirnya ditaklukan oleh Turki Utsmaniyah pada 1453. Selama sebagian besar masa
keberadaannya, negara ini merupakan kekuatan ekonomi, budaya, dan militer yang paling
berpengaruh di Eropa.

Karena pembedaan antara Romawi dan Bizantium baru ada pada masa modern, sulit menetapkan
tanggal pasti untuk peralihannya. Akan tetapi, ada beberapa peristiwa penting sejak abad ke-4
hingga ke-6 yang menandai periode peralihan ketika bagian barat dan timur Kekaisaran Romawi
mengalami pemisahan. Antara tahun 324 dan 330, Kaisar Constantinus I (berkuasa 306–337)
memindahkan ibukota utama dari Roma ke Bizantium, di sisi Eropa dari Bosporus. Bizantium diganti
namanya diganti Konstantinopel ("Kota Konstantinus") atau disebut juga Nova Roma ("Roma Baru").

2. Peradaban Persia

Sejarah Persia telah dimulai semenjak 5000 tahun yang lalu. Suku-suku Aryan atau Indo-Jerman yaitu
bangsa Media, mendiami wilayah Iran bagian barat. Sementara rumpun bangsa lainnya, yaitu bangsa
Parsi, mendiami bagian selatan wilayah tersebut. Baik bangsa Media maupun Parsi, keduanya
tunduk pada kekuasaan bangsa Assyria. Namun, pada tahun 612 SM, bangsa Parsi dan Media bangkit
menyerang Assyria, kota Niniveh dihancurkan. Bangsa Persia pada umumnya hidup nomaden.
Mereka tinggal berpindah-pindah dari kemah-kemah dan dari satu tempat ke tempat lainnya demi
mencari rerumputan segar dan keadaan cuaca yang lebih baik setiap tahun.

Hal inilah yang membentuk watak bangsa Persia menjadi keras, individualis, dan terkadang
merampok sanak saudaranya yang lebih beradab. Namun, dalam perkembangannya, bangsa Persia
mengalami kejemuan dalam menjalani kehidupannya. Sampai akhirnya mereka hidup menetap dan
bertani, bahkan dalam bidang pertanian bangsa Persia memiliki irigasi dengan sebutan Kareze yang
membagun irigasi buka tutup di bawah kanal. Kerajaan Persia merupakan contoh yang hebat pada
jaman purba, suatu negara yang berhasil menyatukan rakyat yang berbeda-beda agama, bangsa dan
adat-istiadat. Kerajaan Persia meliputi wilayah yang luas, berbatasan tanah India di sebelah Timur
dan laut Kaspia di Barat Laut. Dalam pemerintahannya, negara dibagi dalam 20 propinsi yang
masing-masing dipimpin oleh seorang Satrap yang diangkat.

oleh raja. Ada empat kekaisaran dalam peradaban Persia, diantaranya, Kekaisaran dan Kekaisaran
Akhemeniyah, Kekaisaran Seleukus, Kekaisaran Parthia, Kekaisaran Sassania. Sejarah menyebutkan
bahwa agama awal bangsa Persia adalah Zoroastrianisme. Agama kuno Zoroaster berdasarkan pada
ajaran nabi Persia abad ke-6 SM, zoroaster menjadi agama resmi kerajaan selama tiga dinasti.
Perkembangan kebudayaan masyarakat Persia juga tergolong cepat, mereka selain mengenal irigasi,
juga sudah mengenal tulisan paku yang digunakan oleh bangsa-bangsa sebelumnya. Dalam bidang
ilmu pengetahuan pun mereka sudah mempelajari filsafat, ilmu pengobatan dan astronomi. Dalam
bidang teknologi mereka sudah berhasi membuat kincir angin yang diyakini menjadi kincir angin
tertua.

3. Peradaban Arab Jahiliyah

Pada masa sebelum kedatangan Islam di Arab dikenal dengan zaman jahiliyah. Periode jahiliyah ini
dalam Islam, adalah masa yang tidak mengenal agama tauhid yang membuat moralitas mereka
menjadi minim. Pada saat itu, masyarakat Arab memiliki kebiasaan buruk seperti minum minuman
keras, berjudi, berzina, dan menyembah berhala.

Bangsa Arab ini telah menganut berbagai macam agama, akhlak, adat istiadat, dan aturan sebelum
Islam datang. Agama Islam bertemu dengan agama jahiliyah. Pada saat agama Islam ini datang,
membawa pembaharuan di berbagai bidang termasuk akhlak, hukum, serta aturan hidup. Kedua
kepercayaan ini saling berbenturan dalam waktu yang cukup lama. Mengenal peradaban bangsa
Arab sebelum Islam datang, tidak lengkap bila tidak mempelajari sejarah bangsa Arab. Agama
Bangsa Arab sebelum Islam Datang Agama orang Arab sebelum Islam adalah Paganisme, Yahudi, dan
Kristen. Pagan ini merupakan agama mayoritas mereka. Ratusan berhala berbagai bentuk
ditempatkan di sekitar Kaabah. Agama pagan ini bahkan sudah ada sejak sebelum Nabi Ibrahim.
Nenek moyang bangsa Arab awalnya memeluk agama Nabi Ibrahim, namun ajaran ini akhirnya
pudar. Mereka lalu membuat patung berhala dari batu, yang menjadi sarana untuk berhubungan
dengan Tuhan. Semangat keagamaan yang amat kuat mendorong bangsa Arab untuk melawan dan
memerangi agama Islam saat Islam.

datang. Namun ibadah dan praktik keagamaan sering tidak dilaksanakan oleh Arab Badui. Mereka
terlalu mencintai kehidupan bebas sehingga mereka pun ingin bebas dari aturan agama. Agama
dianggap sebagai pengikat kebebasannya, oleh karenanya mereka sering menyelewengkan
aturannya. Di antara mereka ada yang menyembah bintang-bintang, pohon, batu-batuan, binatang,
bahkan menyembah raja mereka. Ini terjadi karena mereka sulit untuk memercayai Tuhan yang
abstrak. Setelah terputus dengan nabi Ibrahim sebagai juru penerang, mereka kembali menyembah
berhala. Berhala-berhala itu terbuat dari batu dan didirikan di Kakbah.

Agama Nabi Ibrahim bercampur aduk dengan kepercayaan menyembah berhala ini. Hal yang
membuat bangsa Arab menyembah berhala adalah karena setiap orang yang meninggalkan kota
Mekah, selalu mengambil batu dari tanah sekitar Kakbah. Setelah itu mereka merasa dirinya lebih
terhormat. Sementara Kakbah tetap memiliki kedudukan yang tinggi.

# Referensi sejarah peradaban islam oleh Dr. H. Anwar Sewang, MA.

Anda mungkin juga menyukai