Anda di halaman 1dari 3

Referensi Materi publik. Potensi dalam hal ini merujuk kepada kekuatan atau kemampuan suatu entitas 4.

Kemudian, dengan potensi yang dimiliki mahasiswa, mahasiswa bisa berperan seperti apa. Hal
Posisi, Potensi, dan Peran Mahasiswa
ini tentunya rasional, kita tidak akan bisa melakukan sesuatu hal jika kita tidak mempunyai
kemampuan atau kekuatan dalam melakukan hal tersebut.
Pendahuluan
Posisi Mahasiswa
Sejak dahulu pembicaraan tentang mahasiswa selalu menarik perhatian diri mereka sendiri,
bahkan mungkin tidak hanya mereka. Mahasiswa biasanya berbicara atau bahkan dikaitkan Sekarang dapat dilontarkan sebuah pertanyaan, lalu di mana posisi mahasiswa dalam tatanan
dengan kosakata-kosakata seperti bangsa, masyarakat, kebijakan publik, turun ke jalan, masyarakat? Ada berbagai referensi yang menjabarkan klasifikasi masyarakat, salah satunya
pengabdian masyarakat, wirausaha, gerakan, kritis, idealisme, masif, intelektual, akademisi, adalah model yang dikembangkan oleh Adalbert Evers dan Jean-Louis Laville, dalam bukunya
aktivis, politik, struktural, kultural, nilai, moral, dan beragam kata lainnya yang masih sangat The Third Sector In Europe yang menyatakan bahwa masyarakat terbagi ke dalam tiga
banyak. kelompok:
1. State Society, atau bisa disebut masyarakat politik, dalam hal ini adalah masyarakat
Dari banyaknya kata-kata yang dikaitkan dengan mahasiswa tersebut, kita dapat yang berkaitan langsung dengan kepengurusan publik, atau kepengurusan
berkesimpulan dua hal, pertama tentang luasnya makna seorang mahasiswa, dan kedua kebijakan-kebijakan publik. Secara umum masyarakat politik ini adalah pemerintah,
belum adanya atau masih buramnya benang merah dari makna mahasiswa yang sebenarnya. baik pemerintah pusat, pemerintah propinsi, kabupaten, dan sebagainya. Termasuk
Banyak istilah-istilah yang sering kita temukan untuk mahasiswa seperti agent of change, juga anggota DPR RI, DPRD, DPD, MPR, Partai Politik, dan lembaga-lembaga negara
guardian of value, dan iron stock1. Sejatinya itu hanya istilah-istilah yang walaupun sangat seperti BUMN, dan sebagainya.
mudah diartikan secara bahasa, namun kita tidak tahu dari mana kata itu berasal. Dari mana 2. Market Society, atau bisa disebut juga masyarakat ekonomi, yang berarti
analisis terhadap sebuah kondisi umum sehingga keluarlah kata-kata tersebut? masyarakat yang bekerja di berbagai sektor privat atau para pengusaha, dan entitas
lain yang tidak berkaitan dengan sektor publik.
Selama ini, wacana yang berkembang tentang identitas mahasiswa adalah selalu berkutat 3. Communities, dalam hal ini yang dimaksud adalah masyarakat sipil dan institusi-
pada slogan “PFP”, atau lebih dikenal dengan Peran, Fungsi, dan Posisi mahasiswa. Secara institusi yang berhubungan dengannya.
logika, alur ini terlihat sangat tidak sistematis dan terkesan bias. Tidak sistematis karena jika
kita cari keterhubungan antara peran dan fungsi dengan posisi, ini merupakan alur terbalik Masyarakat sipil sendiri mempunyai lima
yang tidak akan berhubungan. Kemudian, ketika membahas peran dan fungsi, maka bisa ciri. Pertama, masyarakat sipil memusatkan
timbul bias dalam pembahasan. Pasalnya, tidak dapat ditemukan perbedaan yang tegas antara perhatiannya pada tujuan-tujuan publik
makna peran dan fungsi. Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang bukannya tujuan privat. Kedua, masyarakat
yang berkedudukan dalam masyarakat2. Sementara fungsi adalah kegunaan suatu hal3. Jika sipil dalam beberapa hal berhubungan
kita dalami, keduanya hampir sama, berkaitan dengan tingkah laku sebuah entitas dan dengan Negara tetapi tidak berusaha
dihubungkan atau dibenturkan dengan entitas lain di luarnya. merebut kekuasaan atas Negara atau
mendapat posisi dalam negara; ia tidak
Sementara, Tim Materi Metode, mulai dari PRO KM 2009 yang lalu juga sudah sepakat bahwa berusaha mengendalikan politik secara
hal ini (jargon PFP), diganti dengan jargon Posisi, Potensi, dan Peran mahasiswa. Jargon ini menyeluruh. Ketiga, masyarakat sipil
lebih rasional alur berpikirnya, sehingga dapat menuntun kita untuk menyimpulkan peran mencakup keberagaman. Artinya, organisasi yang sektarian dan memonopoli ruang fungsional
dengan lebih baik. Terlebih dahulu kita definisikan Posisi kita sebagai mahasiswa jika dilihat atau politik dalam masyarakat bertentangan dengan semangat pluralistik. Keempat,
dari entitas lainnya seperti masyarakat, pemerintah, dan sebagainya. Lalu dari posisi tersebut masyarakat sipil tidak berusaha (sadar atau tidak sadar) menampilkan seluruh kepentingan
kita simpulkan lagi potensi apa yang dimiliki mahasiswa. Misalkan, karena mahasiswa bukan pribadi atau komunitas. Namun, kelompok-kelompok yang berbeda akan menampilkan atau
berada di posisi pemerintah, maka mahasiswa tidak punya potensi untuk mengatur kebijakan
mencakup kepentingan berbeda pula. Kelima, masyarakat sipil haruslah dibedakan dari dalam masyarakat maupun dalam kehidupan negara. Mahasiswa biasanya menjadi
fenomena civic community yang lebih jelas meningkatkan demokrasi 5. orang yang paling resah dengan ketidakberesan, benci dengan ketidakadilan,
menginginkan tegaknya aturan dan norma kebaikan. Dengan begitu tepatlah
Masyarakat sipil mencakup beragam organisasi, manakala mahasiswa disebut sebagai social control, mengkritisi setiap
formal dan informal, meliputi: ekonomi, ketidakberesan berjalannya sistem di masyarakat maupun negara12.
kultural, informasi dan pendidikan, 3. Semangat / Enerjik, hal ini nampaknya sudah sangat jelas, karena mayoritas
kepentingan, pembangunan, berorientasi isu, mahasiswa adalah pemuda, dan sedari dulu pemuda memang kaum yang progressif
dan kewarganegaraan6. Untuk itulah, dan enerjik, dengan semangat yang tinggi untuk mencapai apa yang diinginkannya.
masyarakat sipil ini sangat luas cakupannya. 4. Independen, salah satu sifat masyarakat sipil adalah tidak selalu berusaha
Seringkali organisasi yang menjadi bagian dari menampilkan kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok 13. Juga karena tidak
masyarakat sipil adalah kalangan NGOs (Non termasuk masyarakat ekonomi, mahasiswa secara umum tidak terbebani oleh
Government Organizations/Lembaga Swadaya tanggung jawab financial, misalnya peraturan perusahaan yang mengikat, dan
Masyarakat-LSM) dan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berbasis komunitas dan sebagainya. Juga karena tidak termasuk masyarakat politik, mahasiswa juga tidak
professional yang didalamnya ada kelompok keagamaan yang kritis, independen, kaum bisnis, ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan politik pragmatis.
maupun media. Jika kita mengacu pada pengertian ini, tampaknya civil society juga bisa 5. Mempunyai Keahlian (Basis Keilmuan), ini merupakan kekuatan yang utama dimiliki
merupakan kelas menengah. Kelas menengah di dalamnya terdapat mahasiswa, aktivis LSM, oleh mahasiswa, yaitu mempunyai keahlian yang dapat ia gunakan ketika nantinya
dan kelompok-kelompok pro demokrasi 7. tidak lagi sebagai mahasiswa.
6. Kemudahan Jaringan dan Afiliasi, ini dikarenakan masyarakat sipil kerap kali
8
Seorang individu bisa tergolongkan ke dalam lebih dari satu kelompok . Misalkan seorang ayah memiliki common enemy, dan sering menguasai ruang-ruang publik14.
yang bekerja di bank milik swasta, tetapi ia adalah anggota sebuah LSM, maka bisa juga 7. Multidisiplin Ilmu dan Keberagaman Wawasan, hal ini didukung oleh beragamnya
digolongkan masyarakat ekonomi dan sipil sekaligus. masyarakat sipil, yang bisa menimbulkan beragam kepentingan, sekaligus
berdampak pada luasnya wawasan dan ilmu yang dapat diaplikasikan ketika tidak
Dari penjabaran mengenai posisi ini, bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya mahasiswa lagi sebagai mahasiswa.
berada di posisi masyarakat sipil. Namun perlu dilakukan spesifikasi lebih dalam lagi
mengenai posisi ini, terutama hal apa yang membedakan mahasiswa dengan masyarakat sipil Peran Mahasiswa
biasa. Letak perbedaannya adalah lebih kepada kekhususan mahasiswa sendiri yang sedang
melalui proses pendidikan, sehingga mahasiswa bisa disebut sebagai masyarakat sipil Sekarang kita berbicara peran, peran yang bisa dilakukan mahasiswa dengan segenap potensi
terpelajar9. yang mereka miliki. Tentunya kita masih mengingat kata-kata nasihat yang sangat bagus dalam
film Spiderman, “seiring kekuatan besar dituntut tanggungjawab yang lebih besar”. Maka,
Potensi Mahasiswa menjadi suatu kemestian jika memang kekuatan itu harus digunakan, jika tidak, maka kita
termasuk orang-orang yang tidak bersyukur.
Karena mahasiswa berada pada posisi masyarakat sipil terpelajar, selanjutnya kita lihat
potensi apa yang dimiliki mahasiswa terkait dengan posisinya. Berikut beberapa potensi Lebih lanjut, kita dapat menyimpulkan beberapa peran mahasiswa yang dapat diambil, yaitu:
mahasiswa sebagai masyarakat sipil terpelajar: 1. Potensi kritis, idealis, dan independen mendorong mahasiswa berperan sebagai
1. Kritis, hal ini wajar karena sifat dari masyarakat sipil yang cenderung peduli terhadap kontrol sosial (social control) di masyarakat15. Ketika ada perubahan sosial di
realitas sosial yang ada di sekitarnya10, terutama pengelolaan negara, sekalipun masyarakat, dan ini menurut idealisme mahasiswa akan semakin membawa dampak
masyarakat sipil berbeda dengan masyarakat politik 11. buruk, maka saat itu pula mahasiswa biasanya melakukan tindakan. Entah dengan
2. Idealis, semua hal dilihat dan ingin dibentuk dalam tataran ideal. Baik dalam kajian, diskusi, membuat tulisan, aksi turun ke jalan, dan memanfaatkan ruang-ruang
kehidupan mahasiswa itu sendiri, keorganisasian, berbagai sistem dan kebijakan publik yang ada.
15
2. Potensi enerjik, mempunyai keahlian, multidisiplin ilmu, dan kemudahan jaringan Cahya H.W. Peran Mahasiswa Dalam Pembangunan Daerah. 2009.
16, 17
dapat mendorong mahasiswa untuk mempersiapkan diri untuk menjadi aktor-aktor Ibid.
peradaban di masa depan, ketika sudah periodenya suatu generasi tergantikan
dengan generasi lainnya. Peran ini, sebenarnya mirip dengan istilah yang sudah
berkembang saat ini, yaitu iron stock16. Persiapan diri mahasiswa ini harus bersifat
holistic, artinya seorang mahasiswa paripurna haruslah mempersiapkan diri dengan
memiliki integritas moral, kredibilitas sosial, dan profesionalitas keilmuan 17.
3. Potensi idealis, enerjik, dan kemudahan jaringan melengkapi peran mahasiswa
sebagai kontrol sosial, bahkan lebih dari itu, yaitu sebagai unsur-unsur peubah dan
motor-motor perubahan. Kita sama-sama mengetahui dari sejarah bahwa beberapa
pergolakan besar bangsa ini dimotori oleh pemuda. Untuk itulah, peran sebagai
kontrol sosial tidak bisa dikatakan berintegritas sebelum menjadi motor perubahan.
Tentunya, perubahan ini adalah perubahan menuju arah yang lebih baik.
4. Potensi idealis dan mempunyai keahlian juga turut menggiring paradigma
masyarakat di sekitar tempat mahasiswa tinggal bahwa ada seorang yang “spesial”
di masyarakat, terlebih lagi misalnya mahasiswa tersebut adalah mahasiswa
perguruan tinggi yang bonafit. Hal ini mendorong mahasiswa untuk berperan
sebagai salah satu panutan masyarakat, terutama kaum mudanya.

______
1
Rita Junia Sari. Peran Fungsi dan Posisi Mahasiswa.
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Lihat “Peran”.
3
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Lihat “Fungsi”.
4
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Lihat “Potensi”.
5
Larry Diamond. Developing Democracy Toward Consolidation. 2003. Civic community adalah
konsep yang lebih luas dan lebih sempit sekaligus: lebih luas karena ia mencakup semua jenis
perhimpunan (termasuk parokial); lebih sempit karena ia hanya mencakup perhimpunan yang
terstruktur secara horizontal di seputar ikatan yang sekira mempunyai kebersamaan,
kooperatif, dan saling mempercayai (Diamond, 2003: 281-283).
6
Ibid
7
Muhammad A. S. Hikam. Politik Kewarganegaraan. 1999 (Jakarta: Millenium Baru).
8
A. Evers dan J.L. Laville. The Third Sector In Europe. 2004.
9
Henry Etzkowitz. The Triple Helix: University – Industry – Government, Innovation In Action.
2008 (New York: Routledge).
10
C. Wright Mills. The Power Elite. 1956 (New York: Oxford University Press).
11
Neera Chandoke. What the Hell is Civil Society? http://www.opendemocracy.net
12
Cahya H.W. Peran Mahasiswa Dalam Pembangunan Daerah. 2009.
13
Larry Diamond. Developing Democracy Toward Consolidation. 2003.
14
Muhammad A.S. Hikam. Demokrasi dan Civil Society. 1996 (Jakarta: LP3ES).

Anda mungkin juga menyukai