PAPER PMII CABANG GOWA

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA,

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP EKONOMI POLITIK INDONESIA

Oleh :
WAMIL NUR

Makassar, 25 September 2019

 BAB I dan kolektivitas menjadi tugas pertama bagi setiap
anggota dan kader agar mampu menjalani segala
Pendahuluan
dinamika organisasi. Tujuannya sederhana agar
Tak seorang pun menyerupai sekeping
anggota dan kader PMII mampu menjadi Ulul Albab
pulau, tiada orang yang sepenuhnya sendirian;
sehingga anggota dan kader tidak menjadi serigala
tiap orang adalah sekeping tanah dari sebuah
bagi sesamanya.
benua, sebagian dari keseluruhan. Jika sepotong
PMII adalah bagian terkecil dalam
semenanjung ditenggelamkan air, Eropa akan
peradaban manusia. Menjadi bagian terkecil tidak
mengecil, demikian pula dengan puncak gunung
menghilangkan kewajiban PMII untuk berkontribusi
atau rumah karibmu atau dirimu sendiri;
nyata agar tercipta sebuah peradaban besar.
kematian tiap orang akan mengurangi makna
Perjalanan waktu membuktikan manusia mampu
diriku, karena diriku terlibat dalam seluruh
membangun peradaban besar yang hingga saat ini
urusan umat manusia; dan karenanya kita tak
tidak mampu diciptakan oleh makhluk hidup lainnya
akan pernah tahu pada siapa lonceng maut itu
di muka bumi. Menurut Yuval Noah Harari dalam
memanggil; ia berdentang memanggilmu. Bait
karyanya Sapiens, Riwayat Singkat Umat Manusia,
puisi dari penyair John Donne yang penulis kutip
manusia sudah lama ada sebelum sejarah ada.
dari naskah pidato kebudayaan1 Budiman
Hewan-hewan yang sangat mirip manusia modern
Sudjatmiko, Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia
muncul pertama kali sekitar 2,5 juta tahun yang lalu.
mengawali penulisan paper yang akan menjadi
Namun selama bergenerasi-generasi mereka tidak
bahan diskusi pada Pelatihan Kader Dasar PMII
nampak menonjol diantara luar biasa banyaknya
Kabupaten Barru dengan harapan kegiatan ini dapat
organisme lain yang hidup di habitat yang sama.2
melahirkan kader-kader mujahid sesuai cita-cita
Sebelum adanya manusia sekitar 13,5 milliar tahun
organisasi serta berkolaborasi dengan prinsip hidup
silam, zat, energi, waktu dan ruang terlahir dalam
manusia Bugis-Makassar yaitu Sipakatau,
apa yang dikenal sebagai Ledakan Besar. Kisah
Sipakainge dan Sipakalebbi yang dibingkai dengan
mendasar tentang alam semesta ini kita sebut fisika.
tri motto PMII, Dzikir, Pikir dan Amal Saleh. Kader
Kira-kira 300.000 tahun setelah ledakan besar, zat
mujahid diharapkan dapat berkontribusi secara aktif
dan energi bergabung menjadi struktur-struktur
bagi Agama, Bangsa dan Negara.
kompleks, atom, yang kemudian berkombinasi
Tentu saja, berkontribusi bagi Agama,
menjadi molekul-molekul. Atom, molekul dan
Bangsa dan Negara membutuhkan komitmen dan
interaksinya disebut kimia.
konsistensi kader pada seluruh proses pembelajaran
3,8 milliar tahun lalu, disuatu planet yang
yang ada di PMII serta dibutuhkan kolektivitas
disebut bumi, molekul-molekul tertentu berpadu
untuk mewujudkan cita-cita organisasi. Oleh karena
membentuk struktur-struktur amat besar dan rumit
itulah kutipan puisi oleh penyair John Donne dikutip
yang disebut organisme. Organisme-organisme ini
oleh penulis sebagai bahan refleksi atas fakta-fakta
disebut sebagai biologi. Organisme-organisme
yang terjadi di tubuh PMII. Komitmen, konsistensi
inilah yang kemudian memenuhi planet bumi yang

1 2
Budiman Sudjatmiko, Sebuah Pidato Kebudayaan, Yuval Noah Harari, Sapiens Riwayat Singkat Umat
Indonesia 4.0: Berguru Pada Alam Yang Manusia, (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia,
Terkembang, (2018: Kongres Kebudayaan 2017)
Indonesia 2018, Berkepribadian dalam
Berkebudayaan)

1
biasa kita sebut makhluk hidup. Yuval Noah Harari
dalam karyanya mengatakan bahwa sapiens adalah
satu-satunya spesies dalam genus homo yang
bertahan di muka bumi ini. Harari berpandangan
bahwa sapiens adalah hasil evolusi dari satu genus
kera yang lebih tua, Australopithecus, yang berarti
kera selatan yang terjadi pertama kali sekitar 2,5 juta
tahun silam di Afrika Timur. Tentu saja, penelitian
Harari akan melahirkan pro dan kontra. Sebagai
bagian dari proses pembelajaran, kita tidak boleh
terjebak pada persoalan terima atau tidak terima
tetapi kita harus menjadikan argumentasi Harari
sebagai refleksi atas peradaban manusia hingga hari
ini. Jauh sebelum Yuval Noah Harari kita mengenal
Charles Darwin dengan teori evolusinya. Jika
sapiens satu-satunya spesies dari genus homo yang
bertahan? Faktor apa saja yang menjadikan sapiens
bertahan hingga saat ini? Mengapa spesies lain yang
ada termasuk genus homo punah?
Yuval Noah Harari menemukan beberapa
faktor yang menjadikan sapiens tetap bertahan
hingga saat ini yaitu Bahasa, Inovasi, Kreativitas
atau secara garis besar disebut sebagai pengetahuan.
Kemampuan inilah yang kemudian disebut sebagai
Revolusi kognitif oleh Harari. Revolusi kognitif
menjadikan manusia menjadi pemburu dan
pengumpul. Revolusi kognitif terjadi sekitar 70 ribu
tahun silam. Sebagai pemburu dan pengumpul,
manusia bermigrasi dari satu tempat ke tempat yang
lain. Selama puluhan ribu tahun, manusia bermigrasi
untuk mengumpulkan tumbuh-tumbuhan dan
berburu hewan-hewan untuk dikonsumsi. Sekitar 10
ribu tahun silam, manusia melakukan perubahan
cara bertahan hidup. Manusia menemukan gaya
hidup baru yang tentu saja dapat menyediakan
3
David Christian, Maps of Time: An Introduction to
Big History (Berkeley: University of California
Press, 2004) h. 344-5; Angus Maddison, The World
Economy, vol. 2 (Paris: Development Center of the
Organization of Economic Co-operation and
Development, 2001) h. 636; “Historical Estimates of
cukup makanan dan mendukung struktur sosial,
kepercayaan dan dinamika politiknya.
Manusia mencurahkan nyaris seluruh
waktunya untuk memanipulasi kehidupan segelintir
spesies hewan dan tumbuhan. Sejak matahari terbit
hingga matahari terbenam manusia menebar biji,
menyirami tanaman, mencabuti gulma dari ladang
dan menggiring domba ke ladang yang subur.
Pekerjaan ini akan menyediakan lebih banyak buah,
padi-padian dan daging. Aktivitas manusia ini
menjadi penanda terjadi revolusi cara hidup manusia
yaitu revolusi pertanian. Revolusi pertanian tentu
saja melahirkan struktur sosial sebagai contoh
lahirnya elit baru yang menjadi pemburu-
pengumpul yang hidupnya lebih dimanja
dibandingkan petani lainnya.
Lima ratus tahun terakhir manusia telah
menyaksikan pertumbuhan yang fenomenal dan tak
pernah terjadi sebelumnya dalam hal kemampuan
manusia. Pada tahun 1500, ada sekitar 500 juta
manusia diseluruh dunia. Kini, ada 7 miliar.3 Nilai
total barang dan jasa yang dihasilkan manusia
diperkirakan sebesar $250 miliar. Kini, nilai
produksi manusia dalam setahun mendekati $60
triliun.4 Pada tahun 1500, manusia mengkonsumsi
sekitar 13 triliun kalori energi perhari. Kini, kita
mengkonsumsi 1.500 triliun kalori dalam sehari.5
Angka-angka itu menunjukkan populasi manusia
telah meningkat empat belas kali lipat, produksi 240
kali lipat dan konsumsi energi 115 kali lipat.
Sebelum abad ke 16, tidak ada manusia
yang pernah mengelilingi Bumi. Itu berubah pada
tahun 1522, ketika kapal-kapal Magalhaes kembali
ke Spanyol setelah menempu perjalanan sejauh
72.000 kilometer. Perjalanan itu butuh tiga tahun
World Population”, US Census Bureau, diakses 12
Desember2018,http://www.census.gov/ipc/www.w
orldhis.html
4
Maddison, The World Economy, vol.1 h,261
5
Cristian, Maps of Time, h. 141
2
dan merengut nyawa nyaris semua anggota
ekspedisi, termasuk magalhaes sendiri. Pada tahun
1873, Jules Verne bisa membayangkan bahwa
Phileas Fogg, seorang petualang kaya dari Britania,
bisa saja berkeliling dunia dalam delapan puluh hari.
Kini siapapun berpenghasilan menengah dapat
mengelilingi planet ini secara aman dan mudah
dalam waktu 48 jam. Namun momen paling luar
biasa dan paling menentukan dalam 500 tahun
terakhir terjadi pada 05:29:45 tanggal 16 juli 1945.
Tepat pada detik itu, ilmuwan-ilmuwan Amerika
meledakkan bom atom pertama di Alamogordo,
New Mexico. Mulai saat itu, manusia memiliki
kemampuan bukan hanya untuk mengubah jalan
sejarah, melainkan juga mengakhirinya. Proses
sejarah yang mengarah ke Alamogardo dan
perjalanan ke bulan dikenal sebagai Revolusi Sains.6
Secara garis besar ketiga revolusi diatas
membentuk jalannya sejarah yaitu pertama, revolusi
kognitif. Kedua, revolusi pertanian dan ketiga,
revolusi sains. Menurut Karl Marx sejarah
peradaban manusia melalui lima fase sejarah7 yaitu
pertama, komune primitive adalah fase dimana
manusia bekerja sama untuk kepentingan bersama
bukan untuk kepentingan pribadi. Kedua,
Pembagian Kerja, untuk pertama kalinya manusia
mengenal sistem pembagian kerja secara
konvensional (kesepakatan) secara garis besar
pembagian kerja antara laki-laki (publik) dan
perempuan (domestik). Ketiga, terbentuknya lahan
pertanian, pada saat manusia mengenal lahan
pertanian. Dan manusia mulai memanfaatkan
pertanian dan peternakan sebagai sumber kehidupan
utama maka pada saat itu juga terjadi perebutan
kekuasaan diantara para komune untuk menentukan
sistem kekuasaan bagi yang menang akan menjadi
6 8
Yuval Noah Harari, Sapiens Riwayat Singkat Umat
Manusia, h.296-297
7
Karl Marx, Kapital Sebuah Kritik Ekonomi Politik
Buku Pertama Proses Produksi Kapital, (Jakarta:
Hasta Mitra, 2004)
tuan dan bagi yang kalah akan menjadi budak.
Peristiwa inilah yang menandai terjadinya fase
perbudakan pada sistem sosial manusia. Keempat,
Kapitalisme, pada fase ini, manusia menemukan
sebuah sistem yang mapan yang secara langsung
terlibat mengkonstruksi berbagai sistem sosial. Saat
ini kapitalisme sukses bertahan sebagai sistem
ekonomi didunia. Kelima, Sosialisme, Marx percaya
bahwa akhir dari sejarah masyarakat adalah
terwujudnya masyarakat sosialis berdasarkan paham
sosialisme.
Berbeda dengan Karl Marx yang meyakini
bahwa masyarakat sosialis akan menjadi akhir dari
sejarah. Francis Fukuyama hadir dengan sebuah
tesis provokatif dan mengejutkan yang berjudul The
End of History.8 Dalam karyanya Fukuyama
berpendapat bahwa berkurangnya konflik antar
negara serta memudarnya ideologi revolusioner
terutama di negara-negara maju sama sekali bukan
ilusi atau kebetulan saja. Fenomena ini menurut
Fukuyama menandai kemenangan kapitalisme atas
ideologi lainnya serta menjadi akhir dari sejarah.
Kemajuan sains menjadikan sejarah peradaban
manusia terasa sangat singkat. Saat ini di era
industri, berbagai problematika harus menemukan
jawaban yang tepat agar dapat memberikan manfaat
bagi kehidupan dialam semesta bukannya menjadi
malapetaka bagi alam semesta.
Dalam sejarahnya, manusia telah melewati
tiga era revolusi industri. Revolusi industri pertama
(1770-1900) ditandai oleh penggunaan mesin uap
untuk keperluan mekanisasi produksi. Revolusi ini
berhasil mentransformasi masyarakat pertanian
menjadi masyarakat industri. Segala yang dibuat
dalam jumlah sedikit dan dipertukarkan dalam jarak
yang relatif dekat, mulai diproduksi dalam jumlah
Francis Fukuyama, The End of History, (Bantul:
Kreasi Wacana, 2015)
3
lebih banyak dan dipertukarkan dalam jarak yang
jauh. Revolusi teknologi kedua terjadi ketika
industri mulai mengenal rantai produksi, pembagian
kerja dan elektrifikasi industri untuk menghasilkan
produksi yang lebih massal lagi (1900-1940).
Sementara revolusi teknologi ketiga terjadi ketika
teknologi elektronik dan komputerisasi (1940-1990)
berkembang ke arah otomasi proses produksi.
Penulis tentu saja bersepakat dengan apa yang
dikatakan oleh Budiman Sudjatmiko dalam pidato
kebudayaannya. Jarak dari satu gelombang
transformasi ke gelombang transformasi lain
semakin kecil dari waktu ke waktu. Butuh waktu
ratusan ribu tahun bagi manusia untuk memasuki era
revolusi pertanian. Kemudian butuh sekitar 10 ribu
tahun untuk memasuki revolusi industri. Lantas
hanya butuh waktu sekitar 200 tahun saja untuk
berpindah dari satu gelombang revolusi industri ke
gelombang revolusi industri selanjutnya. Dan
kurang dari 20 tahun lalu, apa yang kita gengam dan
kita perbincangkan saat ini telah ada didepan kita
bersama. Sederhananya pembesaran gelombang
sejarah ini akan ada di masa-masa mendatang.
Gerbang revolusi industri ke 4 ada didepan
kita, suka atau tidak. Manusia akan memasuki
gerbang revolusi industri ke 4. Sebuah revolusi sosio
teknologis yang mengantarkan kita memasuki abad
digital dan abad biologi. sebuah era baru dimana
semua keterbatasan fisik, biologis, ruang dan waktu
manusia menyingkir satu per satu atau beramai-
ramai. Segala hal akan menjadi serba cerdas dan tak
berbatas. Revolusi digital dan biologi mengantarkan
kita untuk hidup bersama robot cerdas, yang akan
melayani atau mengambilalih 58% pekerjaan fisik
dan menyisakan hal-hal yang kreatif saja untuk
diselesaikan oleh otak dan otot manusia yang tentu
saja juga berkesempatna menjadi lebih cerdas.
Budiman Sudjatmiko mengingatkan kita semua
dalam pidato kebudayaannya. Terdapat tiga hal yang
akan saling bersaing mengisi ruang-ruang publik
dan pribadi manusia dalam tahun-tahun mendatang.
Pertama, adalah Ilmu Komputer yang
memungkinkan mesin cerdas mengambil alih
sebagian pekerjaan manusia melalui kecerdasan
buatan dan mesin pembelajar. Kecepatan komputer
terus meningkat mengikuti hukum moore dengan
fungsi mendekati otak manusia. Kedua, Kemajuan
Neuroscience (ilmu saraf) yang berusaha
menggugah kesadaran manusia (memori dan rasa)
ke perangkat digital sehingga memungkinkan
kesadaran manusia melampaui batasan-batasan
fisiknya. Dan ketiga, Kemajuan Rekayasa Genetik
yang dimasa depan memungkinkan lahirnya
manusia serba super dan serba sehat tanpa
meninggalkan tubuh fisiknya.
Tentu saja gelombang revolusi industri ini
akan mengguncang keyakinan-keyakinan lama,
dengan kedalaman yang menjangkau setiap lapisan
di masyarakat, dan keluasan yang memaksa setiap
organisasi sosial, bisnis dan politik bertransformasi
menyesuaikan diri. Tidak hanya itu. Efek disruptif
dari terobosan sains dan inovasi teknologi akan
mengalami multiplikasi berkali-kali lipat oleh
karena konektivitas yang terbangun antarmanusia.
Bukan kali pertama terjadi ketika orang-orang
imajinatif bertemu matematika di masa lampau
membuat kita tergopoh-gopoh untuk memecahkan
prediksi-prediksinya. Namun, baru di abad ke 21 ini,
mereka berskala massif dan agen-agen mereka tak
hanya di kampung, kampus atau di pabrik tertentu
yang terlokalisasi. Agen revolusinya ada di
supercomputer, robot-robot cerdas, kecerdasan
buatan (artificial intelligence), smartphone, laptop,
bahkan sudah ada di jam-jam tangan. Pelurunya
bukan logam bermesiu, melainkan data raksasa (big
data), mulai dari tingkat konsumsi pulsa, jumlah
klik, denyut nadi, tekanan darah, jenis makanan,
olahraga favorit, sampai golongan darah.
Perjalanan waktu umat manusia seperti
yang telah diuraikan diatas tentu saja berimplikasi
4
terhadap sistem ekonomi dan politik manusia. Setiap semata-mata untuk menyempurnakan diri. Ia harus
era revolusi melahirkan cara pandang yang berbeda menjadi sumber kekuatan untuk menguasai orang
dan tentu saja memaksa manusia untuk memiliki banyak orang dan memimpin mereka ke arah
cara pandang baru terhadap masa depan. Pergerakan perdamaian dan kebahagian serta kesejahteraan.9
Mahasiswa Islam Indonesia sebagai organ Mari memandang revolusi 4.0 ini sebagai pedang
kaderisasi tentu saja tidak boleh berdiam diri dan dan sebagai intelektual muda seharusnya kita
menunggu dikasihani oleh para dermawan tetapi memandang ini sebagai jalan pedang.
harus terlibat secara aktif dalam mempengaruhi
perubahan-perubahan di berbagai sektor baik sosial, BAB II
ekonomi dan politik. Sekali lagi kuncinya adalah PEMBAHASAN
pengetahuan. Nyaris seluruh cara pandang kita 1. Intelektual dalam Pandangan Antonio
(dalam rupa nilai-nilai atau ideologi) selama ini Gramsci dan Pierre Bourdieu
dipikul oleh teori-teori ekonomi politik dan sosial Revolusi dalam pandangan Karl Marx bisa
ratusan atau ribuan tahun lalu sebelum komputer terjadi ketika masyarakat pada kelas proletar sadar
ditemukan, sebelum biologi molekur dan ilmu otak akan eksploitasi yang dilakukan oleh kaum borjuis.
maupun psikologi dikenal. Pandangan ini kemudian dibantah oleh Antonio
Uraian diatas mengantarkan penulis pada Gramsci. Bagi Gramsci, faktor-faktor struktural
satu pertanyaan besar, kemana arah gelombang tidak akan membawa massa pada pemberontakan.
transformasi ini akan membawa masyarakat? Abad Massa perlu mengembangkan suatu ideologi
ke 21 akan diatur oleh prinsip-prinsip yang secara revolusioner tetapi mereka tidak dapat
fundamental berbeda dengan abad ke 20. Bagaimana melakukannya sendiri. Massa menurut Gramsci
prinsip-prinsip transformasi abad ke 21 bekerja dan tidak mampu mencapai kesadaran sendiri
mempengaruhi dibidang ekonomi politik? berdasarkan usahanya sendiri, mereka
Pertanyaan-pertanyaan diatas hanya bisa dijawab membutuhkan bantuan kaum elite sosial. Akan
setelah kita merubah cara berpikir kita tentang tetapi, ketika massa telah dipengaruhi oleh ide-ide
dunia. Sekali lagi: mengubah cara pandang kita revolusioner, mereka akan mengambil tindakan dan
tentang dunia! Mengakhiri pendahuluan dalam melakukan revolusi sosial.10
paper ini mengutip salah satu ajaran jalan pedang Massa tidak melahirkan ideologi sendiri,
dalam novel Musashi yang dituliskan oleh Eiji melainkan dibantu oleh elite (ruling class) yang
Yoshikawa, bahwa pedang ada di dunia untuk tujuan disebutnya sebagai kelas intelektual, baik intelektual
memberi kekuasaan atas orang lain. Merobohkan tradisional maupun intelektual organik. Kedua
orang, membuktikan kejayaan kepada mereka, lapisan intelektual itu bertugas untuk
memamerkan batas kekuatan diri. Tetapi semua itu mengorganisasi kesadaran maupun ketidaksadaran
akan sia-sia. Bagi Musashi, ia ingin menaklukkan secara terus menerus dalam kehidupan massa.
dirinya sendiri, membuat hidup itu sendiri takluk Intelektual tradisional bertanggungjawab menjamin
kepadanya, mendorong orang lain untuk hidup, pandangan dunia massa konsisten dengan nilai-nilai
bukan mati. Jalan pedang tidak boleh dipergunakan kapitalisme yang telah diterima oleh semua kelas

9 10
Eiji Yoshikawa, Musashi, (Jakarta: PT. Gramedia George Ritzer, Teori Sosiologi dari Sosiologi
Pustaka, 2006) Klasik sampai Perkembangan Terakhir
Postmodern, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012)

5
masyarakat. Sebaliknya intelektual organik
mempunyai tugas memisahkan massa dari
kapitalisme dan membangun pandangan dunia
sesuai perspektif sosialis. Massa dengan demikian
tidak cukup dengan menguasai ekonomi maupun
aparatus negara, tetapi memerlukan penguasaan
kepemimpinan cultural ditengah massa.11
Menurut Gramsci, Kaum intelektual adalah
semua orang yang mempunyai fungsi sebagai
organisator dalam semua lapisan masyarakat dalam
wilayah produksi sebagaimana dalam wilayah
politik dan kebudayaan. Ia melakukan dobrakan
ganda pandangan umum terhadap intelektual.
Intelektual tidak hanya sebagai pemikir, penulis dan
seniman tetapi intelektual harus berfungsi sebagai
organisator layaknya pemimpin politik. Menurut
Gramsci ada dua jenis intelektual dalam masyarakat
12
antara lain sebagai berikut:
a. Intelektual Tradisional
Salah satu karakter penting dari suatu kelas
yang sedang tumbuh adalah perjuangan untuk
berasimilasi dan menundukkan intelektual
tradisional secara ideologis. Contoh dari intelektual
tradisional adalah para rohaniawan yang berperan
sebagai intelektual organik dari aristokrasi feudal
dan mereka ini sudah ada ketika kaum bojuis mulai
menaiki tangga kekuasaan. Contoh kedua yang
diberikan oleh Gramsci adalah intelektual yang
bercorak pedesaan, pendeta, pengacara, dokter dan
pegawai negeri. Mereka itu adalah intelektual
tradisional karena terbatas pada lingkungan kaum
tani dan borjuis kota kecil, belum meluas dan
tergerak oleh sistem kapitalis.
Menurut Gramsci intelektual tradisional
adalah mereka yang menjadi intelektual organik
dalam model produksi feodal yang sedang dalam
11
Zainuddin Maliki, Narasi Agung Tiga Teori Sosial
Hegemonic, (Surabaya: Lembaga Pengkajian dan
Masyarakat (LPAM), 2004)
12
Roger Simon, Gagasan-Gagasan Politik
Gramsci, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999)
proses digantikan seperti model produksi kaum
borjuis kecil di daerah pedalaman Italia saat itu.
Dengan demikian, dari sudut pandang kelas pekerja,
semua intelektual organik dari kelas kapitalis adalah
intelektual tradisional.
Dalam kategori intelektual tradisional
Gramsci memasukkan bukan hanya para filosof,
sastrawan, ilmuwan dan para akademisi yang lain.
Melainkan juga para pengacara, dokter, guru,
pendeta dan para pemimpin militer. Para intelektual
tradisional niscaya akan bertindak sebagai bagian
dari kelompok penguasa. Kategori intelektual
organik menunjuk kepada para intelektual yang
berfungsi sebagai perumus dan articulator dari
ideologi-ideologi dan kepentingan-kepentingan
kelas yang sedang tumbuh (kelas buruh). Setiap
kelompok sosial terlahir dalam medan fungsinya
yang pokok dan bersamaa dengan itu secara organis
melahirkan satu atau lebih strata kaum
intelektualnya sendiri yang akan menciptakan
homogenitas dan kesadaran akan fungsi dalam diri
kelompok sosial tersebut, bukan hanya dimedan
ekonomi, melainkan juga dimedan sosial dan
politik.13
b. Intelektual Organik
Gramsci dalam catatannya “Resorgeminto”
memberikan contoh intelektual organik dari para
pemimpin partai moderat. Mereka adalah intelektual
dan organisator politik dan pada saat sama bos-bos
perusahaan. Petani-petani kaya atau manajer
perumahan, penguasa komersial dan industri dan
sebagainya. Mereka menyadari identitas dari yang
diwakili dan yang mewakili dan merupakan barisan
terdepan yang riil dan organic dari lapisan kelas
ekonomi papan atas yang mereka termasuk
didalamnya. Menurut Gramsci bahwa dalam
13
Yudi Latif, Intelegensia Muslim dan Kuasa
Geneologi Intelegensia Muslim Indonesia Abad ke-
20, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2000)
6
melakukan pengaturan hegemoni dan dominasi produksi. Pada saat yang sama, pandangannya ini
negara terjadilah perkembangan semua hirarki ditujukan untuk melawan pemahaman beku dalam
kualifikasi dan pada aparat negara terdapatlah gerakan sosialis, yang melulu berdasarkan
berbagai pekerjaan yang bersifat instrumental. Ia penafsiran ekonomistik dari realitas, atas peran
menunjukkan jenjang kepangkatan yang komplek sosial-politik dari kaum intelektual.14
dalam tentara, mulai dari perwira, jendral terus 2. Ekonomi Politik di Era Perang Dunia (Perang
kebawah hingga ke bintara. Nampaknya jika ia Dunia I & Perang Dunia II)
membuat daftar intelektual organik dari kelas 3. Ekonomi Politik di Era Perang Dingin &
kapitalis pada abad ke 20, mereka itu terbagi Pasca Perang Dingin
menjadi: 4. Ekonomi Politik di Gerbang Revolusi
a. Dalam bidang produksi: para manajer, Industri 4.0
insiyur, teknisi dan sebagainya. 5. Peran Intelektual di Era Revolusi Industri 4.0
b. Dalam masyarakat sipil: politisi, penulis
terkemuka dan akademisi, penyiar,
wartawan dan sebagainya.
c. Dalam aparat negara: pegawai negeri,
tentara, jaksa dan hakim, dan
sebagainya.
Ia berpendapat bahwa jika kelas pekerja ingin
beranjak dari kelas rendah untuk mengambil alih
kepemimpinan bangsa dan membangun kesadaran
politik melalui reformasi moral dan intelektual yang
menyeluruh, mereka harus menciptakan kelas
intelektual organiknya sendiri. Intelektual baru yang
dibutuhkan oleh kelas pekerja berbeda jauh dengan
intelektual borjuis. Bentuk keberadaaan intelektual
tidak lagi terdapat pada kefasihannya berbicara,
yang merupakan gerak luar dan sementara saja dari
perasaan dan keinginan, namun dalam perspektif
aktif dalam kehidupan praktis, seperti
pembangunan, organisator, penasehat tetap dan
bukan semata-mata ahli pidato (namun pada saat
yang sama ungguk dalam semangat matematis yang
abstrak).
Dalam pandangan idealis ini, menurut
Gramsci, intelektual dianggap berbeda dan muncul
dari atas serta dari luar dunia hubungan-hubungan

14
Nezar patria & Andi Arief, Antonio Gramsci
Negara & Hegemoni, (Yogyakarta: Pustaka pelajar,
2003)