1
Kisah Kota Tarutung si Kota Durian
Tarutung adalah sebutan untuk buah durian yang dalam bahasa Batak
disebut tarutung. Jadi nama Kota Tarutung sebagai sebutan untuk
nama Ibukota Kabupaten Tapanuli Utara dapat disebut sebagai kota
durian. Namun penyebutan kota Tarutung ini bukanlah penamaan
yang asal, melainkan punya kisah tersendiri.Sampai pada awal abad
ke-19 kota Tarutung dulunya sudah ramai dikunjungi oleh orang-
orang sekitarnya untuk transaksi dagang yang datang dari daerah
Silindung, Humbang, Samosir, Toba, Dairi, termasuk dari arah selatan
seperti Pahae, Sipirok maupun sekitar Sibolga dan Barus.Pada awalnya
transaksi perdagangan tradisional ini dilakukan disebuah lokasi
perkampungan yang berpusat dibawah sebuah pohon beringin
rindang yang disebut Onan Sitaru (= pasar barter) di perkampungan
Saitnihuta sekarang. Konon kabarnya pohon beringin tersebut masih
tumbuh dan berusia sekitar 200 tahun sekarang ini.Perdagangan pada
masa itu masih dominan menggunakan sistem barter yaitu pertukaran
barang antar sesama pedagang. Komoditi barang kebutuhan sehari-
hari seperti bahan pangan, ternak, ikan asin, garam, beras, tembakau,
umbi-umbian, termasuk juga komoditi eksport saat itu seperti
kemenyan yang memang banyak dipasok dari kawasan Humbang,
Pahae dan Silindung
2
kehancuran atau membuka perkampungan baru.Sejalan dengan
bertambahnya waktu maka keramaian penduduk membangkitkan
kembali semangat hidup masyarakat untuk melakukan kegiatannya.
Namun pada saat yang bersamaan Tanah Batak ini mulai dikuasai oleh
Tentara Belanda terutama setelah penyerahan Sumatra Barat oleh
penguasaan Inggris kepada pemerintahan Kolonial Belanda. Maka
Belanda pun menjejakkan kakinya di Silindung dan mendirikan
markasnya persis di pusat kota Tarutung sekarang yang disebut
Tangsi.
3
Kota Tarutung, Si Kota Durian Yang Memiliki Cerita
Tersendiri
Tarutung adalah sebutan untuk buah durian yang dalam bahasa Batak disebut
tarutung. Jadi nama Kota Tarutung sebagai nama untuk nama Ibukota
Kabupaten Tapanuli Utara bisa disebut kota durian. Namun penyebutan kota
Tarutung bukanlah nama asli, tetapi memiliki cerita tersendiri.
Perdagangan pada saat itu masih dominan menggunakan sistem barter, yaitu
pertukaran barang antar sesama pedagang. Komoditas kebutuhan sehari-hari
seperti makanan, ternak, ikan asin, garam, beras, tembakau, umbi-umbian,
termasuk komoditas ekspor pada waktu itu seperti dupa memang dipasok dari
daerah Humbang, Pahae dan Silindung.
4
Selama pergolakan perang saudara oleh Bonjol yang disebut Perang Paderi
(1816 – 1833), aktivitas perdagangan di pasar tradisional ini benar-benar
dihentikan karena pasukan Bonjol menghancurkan kehidupan orang Batak
Utara yang mulai menguasai wilayah Silindung dan menyebar. ke daerah
Batak lain di Toba.
Daerah ini menjadi resmi sebagai tempat perdagangan dan Belanda menanam
pohon pertanda, yaitu pohon durian yang oleh orang Batak disebut tarutung
pada tahun 1877. Setelah sekitar 60 tahun lamanya, kegiatan pasar tradisional
di bawah pohon Tarutung dibuka kembali menjadi sebuah kota bernama
Tarutung City sebagai ibukota Kabupaten Tapanuli Utara.
5
Tarutung, Kota Durian yang
Berada di Kaki Bukit
Barisan
Kawasan itu menjadi resmi sebagai tempat berdagang dan Belanda menanam
sebuah pohon pertanda yaitu pohon durian yang orang Batak menyebutnya
tarutung di tahun 1877.
Setelah lebih kurang 60 tahun lamanya maka terbukalah kembali kegiatan pasar
tradisional dibawah pohon tarutung yang kemudian berkembang menjadi kota
yang disebut Kota Tarutung sebagai ibukota Kabupaten Tapanuli Utara.
Pohon durian tersebut sebagai pertanda awal berdirinya Kota Tarutung tersebut
masih tumbuh tegar saat ini dan menghasilkan buah yang lebat pada musimnya
walaupun berukuran agak kecil.
Pohon ini menjadi ikon Kota Tarutung dan pohon durian yang sudah berusia 131
tahun itu tetap terawat dalam lingkungan taman kota oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Tapanuli Utara.
Dari kawasan Siatas Barita, daerah yang berdekatan dengan Kota Tarutung ini
terlihat hijaunya Kota Tarutung dan ternyata dapat memanjakan mata.
Hingga kini, keindahan kawasan tersebut masih terawatt.
.
6
7