Anda di halaman 1dari 3

ALASAN RM RAHASIA

Setiap pasien yang berobat di layanan kesehatan, baik itu puskesmas, klinik maupun rumah
sakit, ia akan dibuatkan rekam medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang diberikan kepada pasien saat berada di sarana kesehatan. Bila itu dilakukan oleh
rumah sakit, maka tindakan dan pelayanan tersebut diberikan selama diberikan pelayanan di
rumah sakit yang dilakukan di unit-unit rawat jalan, termasuk unit gawat darurat dan unit
rawat inap.

Rekam medis tersebut dibagi menjadi dua, yaitu berkas dan isinya. Berkasnya adalah milik
penyelenggara pelayanan kesehatan, sedangkan isinya milik pasien. Berkaitan dengan
berkasnya, maka rumah sakit wajib menjaga kerahasiaan berkas rekam medis tersebut. Di
antara upaya perundang-undangan yang dilakukan oleh rumah sakit untuk menjaganya
adalah dengan menyimpan di tempat penyimpanan khusus dan hanya boleh dibuka oleh
orang-orang tertentu.

Di antara tenaga kesehatan yang boleh membuka rekam medis sesuai dengan peraturan
pemerintah adalah dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan tenaga paramedis
perawatan serta tenaga paramedis non perawatan yang terlibat langsung dalam pelayanan-
pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Oleh karena itu, berkas rekam medis adalah milik
sarana kesehatan yang tidak boleh keluar dari tempat tersebut. Maka pasien tidak boleh
membawa pulang berkas asli rekam medisnya, kecuali foto copy-anya bila ingin digunakan
untuk keperluan pribadinya, seperti untuk melihat riwayat penyakitnya.

Sedangkan isi rekam medisnya adalah milik pasien. Karena isi rekam medis milik pasien,
maka pasien berhak untuk melihat atau mengetahui isi rekam medis miliknya, karena pasien
memiliki hak untuk mendapat informasi mengenai penyakitnya. Pasien juga boleh meminta
copy rekam medis yang mungkin akan digunakan untuk mendapatkan pendapat kedua
(second opinion), di mana copy rekam medis itu sangat dibutuhkan oleh pemiliknya.

Copy rekam medis tersebut juga boleh diminta pasien sebagai dasar pembayaran biaya
pelayanan kesehatan yang telah diperolehnya. Bahkan, copy rekam medis tersebut bisa
dipakai oleh pasien sebagai catatan pribadi mengenai penyakit yang pernah diderita dan
pengobatan serta perawatan yang pernah diberikan kepadanya. Catatan tersebut sangat
bermanfaat apabila pasien harus berobat dan menggunakan obat lain sehingga dapat
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti alergi, kontra indikasi dan sebagainya.

Lalu mengapa rekam medis pasien itu wajib dirahasiakan? Jawabannya terdapat dalam
Permenkes No.269 Tahun 2008 tentang Wajib Simpan Rahasia kedokteran. Setiap orang
harus dapat meminta pertolongan kedokteran dengan perasaan aman dan bebas. Ia harus
dapat menceritakan dengan hati terbuka segala keluhan yang mengganggunya, baik
bersifat jasmaniah maupun rohaniah, dengan keyakinan bahwa hak itu berguna untuk
menyembuhkan dirinya. Ia tidak boleh merasa khawatir bahwa segala sesuatu mengenai
keadaannya akan disampaikan kepada orang lain, baik oleh dokter maupun oleh petugas
kedokteran yang bekerja sama dengan dokter tersebut.

Karena itu, setiap rumah sakit selalu berupaya untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan
data rekam medis tersebut dengan sebaik-baiknya. Di antara upaya untuk menjaga data
rekam medis tersebut ialah dengan menuliskan kata rahasia pada map berkas rekam medis
untuk menjelaskan bahwa isi yang berada dalam map tersebut adalah rahasia.

Kemudian apabila berkas rekam medis tersebut akan dibawa keluar ruang penyimpanan
maka sarana pembawanya haruslah tertutup. Dan saat berkas rekam medis tersebut
digunakan di bangsal-bangsal perawatan maka disimpan di dalam lemari khusus yang
terkunci. Dengan begitu, amanat udang-undang tentang kewajiban menjaga kerahasiaan
rekam medis pasien dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya dan pasien akan merasa aman
tentang diagnosa atau pun riwayat catatan penyakit yang dideritanya.

Alasan mengapa rekam medis bersifat rahasia adalah:

1. Hubungan kepercayaan dokter dan pasien - ketika pasien berkonsultasi


dengan dokter, hubungan mulai terbentuk atas dasar kepercayaan dan
mengutamakan etika kedokteran. Dokter akan menjaga informasi pribadi
pasien, termasuk perihal kesehatannya. Bahkan setelah tidak berobat,
dokter tetap tidak boleh membuka informasi pasien. Rekam medis hanya
bisa dibuka atas permintaan pasien itu sendiri, keluarga/orang lain yang
diberi kuasa atau aparat hukum dalam menangani suatu kasus.
2. Menghindari Resiko Penyalah-gunaan -bila rekam medis asli/berkas fisik
berada di tangan pemiliknya, maka ada kemungkinan untuk bisa dijadikan
'senjata' untuk mengadu satu dokter dengan dokter lainnya bila pasien
merasa tidak puas, mengadukan mereka dengan gugatan malpraktek dan
penyalah-gunaan lainnya. Hal tersebut pernah terjadi di Amerika Serikat
dan Kanada, insiden terseb sempat menurunkan jumlah angka tenaga
medis. Dengan Permenkes RI No.269 Tahun 2008 yang menetapkan pemilik
asli rekam medis adalah institusi kesehatan dimana dokter itu bekerja,
secara tidak langsung dokter menerima perlindungan dari resiko penyalah-
gunaan data rekam medis.
3. Dokumentasi seluruh tindakan dan pengobatan pasien - melanjutkan
no.2, rekam medis yang berisi data detail pasien memungkinkan dokter
untuk mendokumentasikan tindakan pengobatan yang dilakukan kepada
pasien. Juga dapat melakukan evaluasi kondisi pasien secara kronologi,
bahan diskusi bersama teman sejawat yang ikut merawat pasien dan
referensi untuk bicara dengan keluarga.
Meskipun rekam medis bersifat rahasia dan dipegang oleh rumah sakit,
pasien wajib mendapatkan akses pada data-data di dalam rekam medis dalam bentuk
resume medis yang lengkap.

Bayangkan apa yang akan terjadi jika rekam medis bocor ke pihak yang tidak
berkepentingan dan tidak bertanggung jawab. Administrasi pelayanan kesehatan
memburuk, pekerjaan dokter dan tenaga medis menjadi tidak teratur, kepercayaan pasien
terhadap pusat kesehatan berkurang, bahkan kalau ada yang ingin berniat buruk pada
pasien akan mudah dilakukan. Sama saja ketika kita menjaga nomor PIN kartu ATM kita,
menjaga nomor kontak telepon kita, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai