Anda di halaman 1dari 11

Sukarni

Kartodiwirjo
Dalam Perjuangan Bangsa Indonesia
Pada Tahun 1930-1966
KELOMPOK 4
XI MIPA 3
Anggota Kelompok
Audrey Sachika Valeryan Madjan (3)
Azkia Aulia Rahma (5)
Muhammad Fakhri Syamsudin (20)
Nabilah Jauza (23)
Ravi Dhanis Al Fayad (33)
Sekar Layung Anuntasyi (36)
Velia Rianda (41)
ar Belaka
L at n

g
Siapa itu Sukarni?
Sukarni Kartodiwirjo adalah salah satu tokoh penting dalam pergerakan nasionalis. Ia
merupakan penggebrak benteng kolonialisme untuk menegakkan gerbang kemerdekaan
Indonesia. Sukarni merupakan anak 4 dari 9 bersaudara. Ayahnya adalah Dimun Kartodiwirjo
keturunan dari Eyang Onggo (sebagai orang kepercayaan pangeran Diponegoro) yang
menikah dengan Mbah Garum dan Mbah Supiah.

Hubungan Sukarni dengan pergerakan nasional terjadi pada usia yang sangat muda yaitu 14
tahun ketika ia menjadi anggota perhimpunan Indonesia muda di tahun 1930. Sejak itu ia
berkembang menjadi pemuda aktivis yang militan dan revolusioner. Sukarni merupakan tokoh
perjuangan yang mengabdi pada bangsa Indonesia baik sebelum maupun sesudah
kemerdekaan melalui berbagai jalur, baik organisasi maupun partai politik dan terlibat
langsung dalam pemerintahan.
Profil
Nama: Sukarni Kartodiwirjo
Tanggal Lahir: 14 Juli 1916
Tempat Lahir : Desa Sumberdiren, Garum, Blitar Jawa Timur
Pendidikan: - HIS (SD)
- MULO (SMP)
- Kweekschool (Sekolah Guru)
- Volksuniversiteit (Universitas Rakyat)
Organisasi : - Suluh Pemuda Indonesia (SPI)
- Persatuan Pemuda Rakyat Indonesia (Perpri)
Istri : Nursjiar Machmoed
Gelar: Pahlawan Nasional (7 November 2014)
Meninggal: Jakarta, 7 Mei 1971
Kronologi Perjuangan
1930 1935 1936

Bergabung di gerakan perjuangan Menjadi Ketua Umum Belanda menangkap para aktivis
kemerdekaan yang bernama Indonesia Muda kelompok Indonesia Muda
Indonesia Muda.

1945 1938 1938

Turut hadir di rumah Maeda Sukarni di tangkap oleh Soekarni melarikan diri ke
untuk membuat teks PID (Politieke inlichtingen Dienst) kalimantan
Proklamasi
Bentuk
Perjuangan
Menculik Soekarno-Hatta ke Mengusulkan tanda tangan
Rengasdengklok Soekarno-Hatta

Pada 15 Agustus 1945, para pemuda Begitu naskah selesai dibuat, Soekarno yang
didukung oleh Hatta mengusulkan agar semua
memutuskan untuk mengadakan rapat yang
peserta yang hadir dalam rapat menandatangani teks
diketuai oleh Chareul Saleh di Pegangsaan
tersebut. Namun, Sukarni mengusulkan agar
Timur. Mereka berusaha untuk mendesak
Soekarno dan Hatta saja yang menandatangani
Soekarno-Hatta agar proklamasi
naskah proklamasi. Selain itu, ia juga mengusulkan
kemerdekaan segera dilaksanakan. Karena supaya naskah proklamasi dituliskan atas nama
usulan mereka terus ditolak, akhirnya, para bangsa Indonesia. Pada akhirnya, naskah proklamasi
golongan muda kembali berunding pada 16 ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama
Agustus 1945 di Jalan Cikini 71. Hasilnya, bangsa Indonesia.
para golongan muda memutuskan untuk

menculik Soekarno-Hatta ke
Rengasdengklok agar tidak terpengaruh Membentuk Komite Van Aksi
oleh Jepang. Sukarni, yang termasuk dalam
Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Sukarni
golongan muda, ikut terlibat dalam upaya
membentuk Comite Van Actie (panitia gerak cepat)
penculikan Soekarno-Hatta ke yang bertugas menyebarkan kabar kemerdekaan ke
Rengasdengklok. seluruh Indonesia.

apaian dan pengharg


Penc aan
Pencapaian
Dalam riwayat hidupnya, Sukarni juga pernah Penghargaan
ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk
Republik Rakyat Tiongkok pada 1961. Dia juga
pernah ditunjuk sebagai anggota Dewan Bintang Mahaputra
Pertimbangan Agung pada 1967. Tokoh yang Pahlawan Nasional Indonesia yang disematkan
pernah mendapat penghargaan Bintang Presiden Joko Widodo (7 November 2014)
Mahaputra ini wafat pada tanggal 7 Mei 1971.
Tahun 1935, Sukarni menjadi Ketua Umum
Pengurus Besar Indonesia Muda.
Thank you for listening!

Anda mungkin juga menyukai