Anda di halaman 1dari 4

Dampak positif bagi tenaga kerja bila penanganan dan pengelolaan konflik dilakukan secara efektif dan

efisien antara lain:

1) Dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi sebelumnya. Perselisihan dapat berasal


dari isu-isu mendasar yang tidak terselesaikan sebelumnya. Dengan pengelolaan konflik yang
efektif dapat diidentifikasi praktik dan proses mana saja di tempat kerja yang perlu ditingkatkan
atau diganti.
2) Menciptakan solusi yang lebih baik. Ide dan solusi yang terbaik akan mengalir melalui diskusi
yang sehat dan melibatkan beragam perspektif. Jika setiap orang merasa nyaman
mengekspresikan pandangan mereka, akan lebih banyak gagasan yang dihasilkan. Perbedaan
pendapat pun akan menjadi kesempatan untuk mengasah dan memperbaiki gagasan yang ada
agar menjadi solusi yang bisa diterapkan.
3) Menciptakan hubungan, semangat kerja, dan komitmen yang lebih sehat. Jika tenaga kerja
merasa nyaman mengemukakan kekhawatiran, keluhan, atau pandangan yang berbeda, lalu
didengar dan dihargai oleh teman-teman dan manajemen mereka, maka hubungan mereka satu
sama lain dan organisasi dapat diperkuat.
4) Produktivitas membaik. Konflik yang ditangani dengan baik akan membebaskan orang untuk
lebih fokus pada pekerjaan mereka daripada ketegangan di kantor. Inilah yang akan
menghasilkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas yang lebih tinggi.
5) Pertumbuhan pribadi dan mendapatkan wawasan baru. Situasi yang membingungkan saat
konflik dapat membantu kita untuk belajar lebih banyak tentang diri kita dan tentang diri orang
lain. Jika dalam pengelolaan konfik semua pihak dapat terbuka, maka kemungkinan besar ada
wawasan penting yang layak dipelajari. Ini adalah langkah awal untuk mengelola diri kita
menjadi lebih baik di masa depan.

1) Mengorientasikan, melatih, membimbing staf sesuai kebutuhan dan mengarahkan untuk


menggunakan kemampuan dan mengembangkan keterampilan baru.
2) Memfasilitasi staf untuk mengembangkan dirinya.
3) Menolong dan mengarahkan staf untuk meningkatkan minat, sikap dan kebiasaan yang baik
dalam bekerja.
4) Memberikan bimbingan langsung kepada staf dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
5) Mendorong dan meningkatkan perkembangan profesional secara terus menerus dan menjamin
standar asuhan

Langkah-langkah supervisi

1. Pra supervisi
a. Kepala ruangan menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
b. Kepala ruangan menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dinilai
2. Pelaksanaan supervisi
a. Kepala ruangan menilai kinerja perawat berdasrkan alat ukur yang telah disiapkan
b. Kepala ruangan mendapatkan beberapa hal yang memerlukan pembinaan
c. Kepala ruangan memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi
permasalahan
d. Pelaksanaan supervisi dengan cara inspeksi, wawancara dan memvalidasi data sekunder
3. Pasca supervisi
a. Kepala ruangan memberikan penilaian supervisi
b. Kepala ruangan memberikan masukan dan solusi kepada PA dan PP
c. Kepala ruangan memberikan tanggapan dan klarifikasi (sesuai hasil supervisi)
d. Kepala ruangan memberikan reinforcement dan follow up perbaikan
e. Melakukan dokumentasi hasil supervisi

Faktor pemicu yang bisa memunculkan terjadinya konflik antar perawat adalah ide yang berbeda, tujuan
yang berbeda, stress akibat pekerjaan, ketidakjelasan pembagian tugas, dan situasi konflik tertentu

Keuntungan yang didapat dengan adanya sentralisasi obat adalah dengan pengelolaan obat dimana
seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat
proses penerimaan obat, pemberian obat, penyimpanan, hingga pengelolaan obat khusus (obat yang
diberikan dengan pengawasan ketat) akan berjalan dengan baik, obat dapat digunakan secara bijaksana,
menghindari pemborosan, serta meningkatkan kepatuhan pasien minum obat.

Kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan di ruang rawat adalah memberikan motivasi,
membina komunikasi, menangani konflik, memfasilitasi kerjasama dan negosiasi. Sehingga pelaksanaan
asuhan keperawatan menjadi baik.

Manajer keperawatan dalam melakukan kegiatan pengarahan melalui: saling memberi motivasi,
membantu pemecahan masalah, melakukan pendelegasian, menggunakan komunikasi yang efektif,
melakukan kolaborasi dan koordinasi. Memotivasi adalah menunjukkan arah tertentu kepada perawat
atau staf dan mengambil langkah yang perlu untuk memastikan mereka sampai pada tujuan. Ada
beberapa aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan yaitu:

a. Merumuskan tujuan perawatan yang realistis untuk pelayanan keperawatan, pasien dan perawat
pelaksana

b. Memberikan prioritas utama untuk kebutuhan klien sehubungan dengan tugas-tugas perawat
pelaksana

c. Melaksanakan koordinasi untuk efisiensi pelayanan

d. Mengidentifikasi tanggung jawab dari perawat pelaksana

e. Memberikan perawatan yang berkesinambungan

f. Mempertimbangkan kebutuhan terhadap tugas-tugas dari perawat pelaksana

g. Memberikan kepemimpinan untuk perawat dalam hal pengajaran, konsultasi, dan evaluasi
h. Mempercayai anggota

i. Menginterpretasikan protokol

j. Menjelaskan prosedur yang harus diikuti

k. Memberikan laporan ringkas dan jelas

l. Menggunakan proses kontrol manajemen

A. Kelebihan Dari Metode Tim

1. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif

2. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan;

3. Memungkinkan komunikasi antar tim, sehingga konflik mudah di atasi dan memberi kepuasan kepada
anggota tim.

4. Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal

5. Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan efektif

6. Akan menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang dapat dipertanggungjawabkan

7. Metode ini memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama bertugas

B. Kekurangan Dari Metode Tim

1. Komunikasi antaranggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim, yang biasanya
mebutuhkan waktu, yang sulit untuk dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk.

2. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau berlindung kepada
anggota tim yang mampu atau ketua tim.

3. Akuntabilitas dalam tim kabur

4. Tidak efisien bila dibandingkan dengan model fungsional karena membutuhkan tenaga yang
mempunyai keterampilan tinggi.

Timbang terima (Handover) memiliki 2 fungsi utama yaitu :

a. Sebagai forum diskusi untuk bertukar pendapat danmengekspresikan perasaan perawat.


b. Sebagai sumber informasi yang akan menjadi dasar dalampenetapan keputusan dan Tindakan
keperawatan
Koordinasi. Agar kesesuain dari berbagai kepentingan sehingga tujuan dapat tercapai

Motivasi. Memberi motivasi kepada karyawan merupakan elemen penting dalam manajemen
keperawata

Komunikasi antara pimpinan dan karyawan sangat diperlukan umtuk mencapai tujuan

Pengendalian dalam menegemen dilakukan untuk mengarahkan kegiatan menegemen susuai dengan
dengan yang direncanakan. Selain itu , pengendalian dilaksanakan pada kegiatan yang dilakukan tidak
banyak terjadi kesalahan yang berakibat negative terhadap klien dan pihak yang terkait dengan
manageman. Pengendalian meliputi penilaian tentang pelaksanaan trencana yang telah dibuat,
pemberian instruksi, menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan standar, dan membandingkan
penampilan dengan standar serta memperbaiki kekurangan

Anda mungkin juga menyukai