HUKUM SURAT BERHARGA

Dr. IDA NURHAYATI, S.H., M.H

PENDAHULUAN
SURAT BERHARGA ADALAH SURAT BERNLAI UANG YANG DAPAT
DIPERJUALBELIKAN ATAU DIGUNAKAN SEBGAI AGUNAN SAHAM DAN/ATAU
BUKTI PENYERTAAN MODAL
DALAM LALU LINTAS PERDAGANGAN SURAT-SURAT YANG MEMPUNYAI
NILAI UANG SERING DISEBUT DENGAN SEURAT-SURAT BERHARGA
(COMMERCIAL PAPER). SEMENTARA ITU, SUATU SURAT DAPAT DIKATAKAN
SEBAGAI SURAT BERHARGA JIKA SURAT-SURAT TERSEBUT MEMPUNYAI
NILAI DAN DAPAT DITUKARKAN DENGAN UANG TUNAI
ADA 2 MACAM SURAT BERHARGA :
1. SURAT BERHARGA (NEGOTIBLE INSTRUMENT); SENGAJA DITERBITKAN SEBAGAI
PEMENUHAN SUATU PRESTASI BERUPA PEMBAYARAN SEJUMLAH UANG,
TETAPI TIDAK DILAKUKAN DENGAN MATA UANG, MELAINKAN DENGAN ALAT
PEMBAYARAN LAIN.
2. SURAT BERHARGA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 1992
YO UNDANG-UNDANG NO. 10 TAHUN 1998, YANG MEMBERIKAN DEFINISI
SURAT BERHARGA ADALAH SURAT PENGAKUAN HUTANGG, WESEL, SAHAM,
OBLIGASI, SEKURITAS KREDIT ATAU SETIAP DERIVATIVE DARI SURAT BERHARGA
ATAU KEPENTINGAN LAIN ATAU SUATU KEWAJIBAN DARI PENERBIT DALAM
BENTUK YANG LAZIM DIPERDAGANGKAN DALAM PASAR MODAL DAN
PASAR UANG.
SURAT BERHARGA SEBAGAI LETTER OF VALUE : SURAT YANG DITERBITKAN BUKAN
SEBAGAI PEMENUHAN PRESTASI, BUKAN BERUPA PEMBAYARAN SEJUMLAH
UANG, DAN SUKAR DIPERJUAL BELIKAN, NAMUN SEBAGAI BUKTI DIRI BAGI
PEMEGANGNYA (LEGITIMASI), MISALNYA, KTP, SIM, IJAZAH, DLL.
PERBEDAAN SURAT BERHARGA DAN YANG MEMPUNYAI HARGA
1. SURAT BERHARGA
A. DI DALAM SURAT BERHARGA TERDAPAT HAK TAGIH ATAS SEJUMLAH UANG
B. MERUPAKAN ALAT PEMBAYARAN
C. DAPAT DIPERJUAL BELIKAN DENGAN MUDAH
D. SEBAGAI PEMENUHAN PRESTASI
2. SURAT YANG MEMPUNYAI HARGA
A. HANYA MERUPAKAN ALAT BUKTI
B. TIDAK DAPAT DIPERJUAL BELIKAN DENGAN MUDAH
C. BUKAN MERUPAKAN ALAT PEMBAYARAN
D. DI DALAMNYA TERKANDUNG HAK YANG BERMACAM-MACAM SELAIN
UANG.
DIDALAM UU NO. 7 TAHUN 1992 SEBAGAIMANA DIUBAH DALAM UU NO. 10
TAHUN 1998 TETANG PERBANKAN TIDAK DIATUR SECARA SPESIFIK TENTANG SURAT
BERHARGA. DI DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM DAGANG SURAT
BERHARGA DIATUR DALM BUKU 1 TITEL 6 DAN TITEL 7.
BERIKUT INI CIRI-CIRI SURAT BERHARGA :
1. SURAT BERHARGA BERBENTUKDOKUMEN TERTULIS
2. SURAT BERHARGA HARUS MEMILIKI NAMA
3. TERDAPAT BEBERAPA TANDA TANGAN DARI PIHAK TERKAIT (PENERBIT DAN
PENERIMA)
4. SURATB BERHARGA NERUPAKAN PERINTAH ATAU JANJI TANPA SYARAT
5. DI DALAM SURAT BERHARGATERDAPAT AKTA PERINTAH ATAU JANJI MEMBAYAR
(YG DIIKUTI HURUF JIKA TERDAPAT PERBEDAAN ANTARA ANGKA DAN HURUF)
6. DIDALAM SURAT BERHARGATERDAPAT NAMA ORANG YANG MEMBAYAR
7. TERDAPAT KETERANGAN WAKTU PEMBAYARAN YANG HARUS DILAKUKAN
JENIS SURAT BERHARGA
1. WESEL : DIATUR DALAM PASAL 100-173 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM
DAGANG (KUHD).
DALAM PASAL 100 KUHD DITENTUKAN BEBERAPA SYARAT WESEL SEBAGAI SURAT
BERHARGA, SEBAGAI BERIKUT:
1. PENYEBUTAN ISTILAH WESEL
2. PERINTAH TIDAK BERSYARAT UNTUK MEMBAYAR SEJUMLAH UANG YANG
BERSANGKUTAN
3. NAMA ORANG YANG HARUS MEMBAYAR BISA INDIVIDU
DLL(TERSANGKUT/TERTARIK)
4. PENETAPAN HARI BAYAR
5. PENETAPAN TEMPAT PEMBAYARAN YANG HARUS DILAKUKAN
6. NAMA ORANG KEPADA SIAPA ATAU PENGGANTINYA PEMBAYARAN HARUS
DILAKUKAN (PENGGANTINYA BIASANYA DITARO BELAKANG NAMANYA)
7. TANGGAL DAN TEMPAT WESEL DITERBITKAN
8. TANDATANGAN PENERBIT
DALAM UNDANG-UNDANG DISEBUTKAN BAWA SETIAP PENARIK DARI SUATU
SURAT WESEL DIWAJIBKAN MENANGGUNG AKSEPTASI DAN PEMBAYARAN.
AKSEPTASI ADALAH SUATU PERNYATAAN SANGGUP UNTUK MEMBAYAR DARI
TERTARIK/PEMBAYAR YANG DITULIS DI ATAS SURAT-SURAT WESEL SERTA
DITANDATANGANI. OLEH KARENA ITUTERDAPAT SUATU HAK REGRES.
HAK REGRES ADALAH HAK UNTU MENEGUR BAGI SETIAP TERTARIK YANG
MENOLAK UNTUK MELAKUKAN AKSEPTASI/MENOLAK UNTUK MENYETUJUI
PEMBAYARAN WESEL WALAUPUN HARI PEMBAYARAN BELUM TIBA.
BERDASARKAN PENENTUAN HARI PEMBAYARAN SURAT WESEL, TERDAPAT 4
MACAM SURAT WESEL YANG PENGATURAN HARI PEMBAYARANNYA
BERLAINAN, SEBAGAI BERIKUT :
1. WESL YANG HARUS DIBAYAR PADA SAAT DIUNJUKKANNYA (WESEL UNJUK)
2. WESEL YANG HARUS DIBAYAR PADA WAKTU SETELAH DIUNJUKANNNYA
(WESEL SETELAH UNJUK)
3. WESEL YANG HARUS DIBAYAR PADA WAKTU SEJAK TANGGAL PENARIKANNYA
4. WESEL YANG HARUS DIBAYAR PADA TANGGAL TERTENTU YANG TERTERA
DALAM SURAT WESELNYA.
2. SURAT CEK
SURAT CEK MERUPAKAN WARKAT YANG BERISI PERINTAH TIDAK BERSYARAT
PADA BANK-BANK YANG MEMELIHARA REKENING NASABAH UNTUK
MEMBAYARKAN SUATU JUMLAH UANG TERTENTU KEPADA ORANG TERTENTU
ATAU YANG DITUNJUK OLEHNYA ATAU PEMBAWANYA.
DASAR HUKUM PENGATURAN CEK DIATUR DALAM PASAL 178-229 KUHDAGANG
SYARAT CEK SEBAGAI SURAT BERHARGADIATUR DALAM PASAL 178
KUHDAGANG :
A. HARUS TERDAPAT PERKATAAN “CEK” DALAM BAHASA YANG DIPAKAI UNTUK
MERUMUSKAN BUNYI CEK TERSEBUT.
B. SURATCEK HARUS BERISI PERINTAH TAK BERSYARAT UNTUK MEMBAYAR
SEJUMLAH UANG TERTENTU
2. SURAT CEK

- NAMA CEK DIMUATKAN DALAM TEKSNYA SENDIRI DAN DIISTILAHKAN

DALAM BAHASA CEK ITU DITULISNYA;
- PERINTAH TAK BERSYARAT UNTUK EMEBAYAR SEJUMLAH UANG TERTENTU
- NAMA TERTARIK
- PENETAPAN TEMPAT DIMANA PEMBAYARAN DILAKUKAN
- TANGGAL DAN TEMPAT CEK DITARIKNYA
- TANDATANGAN ORANG YANG MENGELUARKAN CEK ITU (PENARIK)