Anda di halaman 1dari 45

APA KABAR

PERIKATAN
SYARIAH
Oleh
Prof Dr. Abd.Shomad.
UBI SOCIETAS IBI IUS
Di muuuu
NORMA-PANDANGAN
SEKULER
 Agama
 Hukum
 Moral -etika
 Adat istiadat
PERBEDAAN
 Tujuan adanya norma itu
 Wilayah pengaturannya
 Asal kekuatan mengikatnya
 Isi norma-norma tersebut
HUKUM DAN AGAMA
 Hukum dan Agama saling memperkuat
 norma hukum membuat aturan yang tidak sesuai
dengan norma agama
PLURALISME HUKUM
PERIKATAN
 Mengapa
-filosofi

 Solusi
KEPATUHAN PADA SYARIAH
 Beragama versi
PRU

SYARIAH--- BERAGAM PENDAPAT

 Perbedaan pandangan politik-


1. sunni
2. Syiah
3. Mukatzilah
4. Khawarij
5. dll
ASPEK HUKUM
 Formalis- legalis
 Substansialis
 Spritualis-mistis

-------------------kenapa politik, ilmu, dll


AQIDAH SIFATNYA KEKAL DAN KONSTAN,
TIDAK BERUBAH KARENA PERGANTIAN
WAKTU/TEMPAT, KARENA ITU TIDAK ADA
MODIFIKASI/PENYESUAIAN DALAM AQIDAH

Syariah adalah peraturan2 yang


berisi perintah dan larangan yang
dibebankan oleh Allah SWT kepada
manusia
HUKUM ASAL IBADAT : SEGALA
SESUATUNYA DILARANG DIKERJAKAN
KECUALI YANG ADA PETUNJUKNYA
DALAM AL QURAN ATAU SUNNAH
Hukum asal Muamalat : segala
sesuatunya dibolehkan kecuali ada
larangan dalam Al Quran dan Hadits
SHARIAH –FIQH- QANUN
 Shariah ----nash al
Qur’an , As Sunnah
 Fiqh----pendapat
 qanun
DALAM BIDANG MUAMALAT SYARIAT ISLAM
HANYA MEMBERIKAN PRINSIP, METODE
DAN TIDAK TERLALU BANYAK NORMA

Rasulullah bersabda :
“ Antum A’lamu bi umuuri dunyakum”
( kalian lebih mengetahui urusan dunia
kalian)
TUJUAN SYARIAH
 Tarbiyah wa tazkiyah al
nafsi( pendidikan dan pensucian
jiwa)
 Iqamah al adalah( penegakan
keadilan)
 Ri’ayah mashalihil ibad
( mewujudkan kemaslahatan
manusia)
KEMASLAHATAN SEBAGAI
TUJUAN HUKUM
Maqasidut tasyri’: al muhafazhah
‘ala al kulliayatul khams:
1. Hifdz ad din,
2. Hifdz an nafs
3. Hifdz al ‘nasl
4. Hifdz an aql
5. Hifdz al mal

02/16/2023 15
JADI SETIAP PER UU AN -------
YA SYARIAT
 Teori kemaslahatan
 Teori Uitlity

02/16/2023 16
PERUBAHAN
 Segala
sesuatu itu
berubah yang tidak
berubah ialah
perubahan itu sendiri

02/16/2023 17
ABSORSI:

 Syariah
 Perkembangan masyarakat
 Fatwa
 Fiqh
MASYARAKAT BISNIS
BERKEMBANG

Perlu nuansa
SYARIAH
FATWA

 FATWA IALAH PENDAPAT YANG TDK


MENGIKAT
 FATWA TIDAK TERMASUK PERATURAN
PERUNDANGAN BERDASARKAN UU NO.10
TAHUN 2004
 FATWA HANYA PEDOMAN BAGI MEREKA
YANG HENDAK MENJADIKANNYA PEDOMAN
SISTEM PERBANKAN INDONESIA
(DUAL BANKING SYSTEM)

BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL

BANK BPR
BUS BPRS
UMUM/UUS
UNDANG-UNDANG PERBANKAN)
 Pasal 1 (2) Bank adalah :
Badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat
SIMPANAN KREDIT

MASYARAKAT BANK MASYARAKAT

KEPERCAYAAN KEPERCAYAAN + JAMINAN

LEMBAGA INTERMEDIASI
Pasal 3 UU Perbankan
SIMPANAN
 Adalah dana yang dipercayakan oleh
masyarakat kepada Bank berdasarkan
perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk
Giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan
dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu
KREDIT
 Adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara Bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bung
BANK SYARIAH
 BANK YANG MENJALANKAN
KEGIATAN USAHANYA
BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH
DAN MENURUT JENISNYA TERDIRI
ATAS BANK UMUM SYARIAH DAN
BANK PEMBIAYAAN RAKYAT
SYARIAH
*SIMPANAN PEMBIAYAAN
*INVESTASI

MASYARAKAT BA NK MASYARAKAT
SYARIAH

AMANAH AMANAH + JAMINAN

FUNGSI :
LEMBAGA INTERMEDIASI dan
SOSIAL
(PASAL 4 UU No.21 Tahun 2008)
SIMPANAN
 Adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah
kepada Bank Syariah dan/atau UUS
berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah
dalam bentuk giro, tabungan, atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu
INVESTASI
 Adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah
kepada Bank Syariah dan/atau UUS
berdasarkan akad mudharabah atau akad lain
yang tidak bertentangan dengan prisip syariah
dalam bentuk deposito, tabungan, atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu
PEMBIAYAAN :
 penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
berupa :
 Transaksi bagi hasil dalam bentuk Mudharabah dan Musyarakah;
 Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewabeli dalam
bentuk ijarah muntahiyah bit tamlik;
 Transaksi jual beli dalam bentuk piutang Murabahah, Salam dan
Istishna;
 Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang Qardh; dan
 Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk Ijarah untuk transaksi
multijasa.
 Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah
dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan
dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil
LEMBAGA JAMINAN PADA BISNIS
SYARIAH
 Kok masih ada yang lembaga jaminan
konvensional
 Kebendaan
 Guarantee - kafalah
 solusi
MENURUT PARA ULAMA
KONTEMPORER
 Shahibul maal boleh meminta jaminan
 Kaedah : Al Mashaalih Al Mursalah
Mengacu Kebutuhan, kepentingan, kebaikan
dan maslahat umum selama tidak
bertentangan dengan prinsip dan dalil, dan
membawa kepada kebaikan bersama yang
tidak berdampak menyulitkan serta
merugikan orang atau pihak lain secara
umum.
LANDASAN SYARIAH
 Al Baqarah 283 :
Jika kamu dalam perjalanan sedang kau tidak
memperoleh seorang penulis, maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang
berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu
mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah
yang dipercayai itu menunaikan amanatnya...
AL BAQARAH 282
 “ hai orang-orang yang beriman, apabila
kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya...
JAMINAN DALAM AL-HADITS
 Dari Aisyah bahwasanya Nabi
SAW pernah membeli bahan
makanan dari seorang yahudi
dengan hutang dan beliau
memberikan baju besinya
sebagai jaminan
( HR.Bukhari, Muslim dan
Nasa’i)
FATWA DSN
 Fatwa DSN No.25/DSN-MUI/III/2002 tentang
Rahn
 Fatwa DSN No.26/DSN-MUI/III/2002 tentang
Rahn emas
FATWA DSN
 No.07/DSN-MUI/IV/2000
Pada prinsipnya dalam pembiayaan
mudharabah tidak ada jaminan namun agar
mudharib tidak melakukan penyimpangan,
LKS dapat meminta jaminan dari mudharib
atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya
dicairkan apabila mudharib terbukti
melakukan pelanggaran terhadap hal-hal
yang telah disepakati
FATWA DSN
 No.08/DSN-MUI/IV/2000 :
Pada prinsipnya dalam
pembiayaan musyarakah tidak
ada jaminan, namun untuk
menghindari terjadinya
penyimpangan, LKS dapat
meminta jaminan
RAHN - AL-HABSU
 PENAHANAN TERHADAP SUATU BARANG
DENGAN HAK SEHINGGA DAPAT DIJADIKAN
SEBAGAI PEMBAYARAN DARI BARANG
TERSEBUT
 Di artikan dg gadai
RAHN GADAI (BW)

 Benda bergerak / tidak  Benda bergerak


bergerak  Benda tidak boleh
 Pemiliknya boleh dipergunakan oleh
menggunakan marhun pemiliknya
atas persetujuan dari  Apabila rusak ketika
rahin penyimpanan karena
 Apabila rusak maka kelalaiannya maka
penerima gadai yang
yang bertanggung
bertanggung jawab
jawab adalah pemakai
marhun
KAFALAH
 perorangan  maal
KEABSAHAN AKAD
 Ex 1320 BW  Rukun dan syarat
SEPARO SYARIAH
 Perjanjian pokok  Perj. ikutan
MASIH BANYAK PERMASALAHAN

 Yang lain
 Lelang tu
ak
 kepailitan la in w i
moga mu lag
 Se ete
sa k
 Bi
MATOR SAKALANGKONG
 Xie xie

 wassalam

Anda mungkin juga menyukai