ABSTRAK
Kata kunci : parameter pemisahan, zirconium, PEB U3Si2/Al, kromatografi, penukar anion.
93
Urania p ISSN 0852−4777; e ISSN 2528−0473
Vol. 25 No. 2, Juni 2019: 71−140
ABSTRACT
Keywords: separation, zirconium, fuel element plate of U3Si2/Al, anion exchange chromatography
94
p ISSN 0852−4777; e ISSN 2528−0473 Optimasi Parameter Pemisahan Zr Dalam PEB U3Si2/Al Pra
Iradiasi Menggunakan Metode Kromatografi Penukar Anion
95
Urania p ISSN 0852−4777; e ISSN 2528−0473
Vol. 25 No. 2, Juni 2019: 71−140
resin Dowex pada proses kolom penukar yang memiliki gugus aktif berbasis
anion sangat dipengaruhi oleh beberapa polystyrene dengan matriks R-CH2N+(CH3)3
faktor diantaranya adalah komposisi media (resin trimethyl alkyl atau benzyl ammonium
pelarut atau jenis larutan umpan [7,8,9]. type 1) bermuatan Cl yang berbentuk bola.
Kapasitas pertukaran ion adalah Selain resin Dowex 1-X8 dapat juga
kemampuan resin dalam mempertukarkan digunakan resin Amberlite IRA seri penukar
ion sebanding dengan jumlah gugus aktif anion dari Rohm and Haas Company.
yang terikat pada resin. Semakin banyak Berdasarkan pustaka [13] dipilih umpan
jumlah gugus yang terikat, maka semakin berbentuk Zr-sulfat karena mempunyai nilai
besar nilai kapasitas pertukaran anion yang faktor pisah sebesar 7, sedangkan bentuk
dihasilkan. Nilai ini ditentukan dengan titrasi Zr-khlorida hanya memiliki nilai faktor pisah
asam basa dan nilai kapasitas pertukaran sebesar 1,3, selain itu Zr-sulfat lebih stabil
anion diperoleh dari selisih konsentrasi dan kurang korosif dibanding Zr-khlorida.
natrium hidroksida sebelum dan sesudah Upaya untuk memperoleh Zr(SO4)3-2 atau
perendaman resin [10]. anion yang sejenis yaitu dengan melarutkan
Pada beberapa penelitian telah Zr(SO4)2.4H2O dalam H2SO4 2M. Agar
dilakukan pemisahan Zr dengan penukar zirconium dapat dipertukarkan dengan resin
anion. Pada prinsipnya alat kromatografi penukar anion, maka zirconium dibuat
kolom terdiri dari 2 komponen utama yaitu dalam bentuk kompleks anion yaitu
kolom yang berisi resin dan eluat bagian ZrO(SO4)2-2 atau Zr(SO4)3-2 atau bentuk
bawah tempat penampung efluen seperti anion yang lain. Bentuk zirconium anion
yang ditunjukkan pada Gambar 1. kompleks akan terikat lebih kuat pada resin
Dowex 1-X8. Zirconium dapat dipungut atau
dipisahkan pada elusi yang kedua yaitu
dengan menggunakan larutan H2SO4 pada
konsentrasi yang lebih tinggi daripada elusi
pertama. Oleh karena itu, untuk
membuktikan bahwa umpan dalam
PEBU3Si2/Al tersebut sudah berbentuk anion
ZrO(SO4)2-2 atau Zr(SO4)3-2 atau bentuk
anion yang lain maka dilakukan penyerapan
terhadap resin penukar anion Dowex 1-X8
Gambar 1. Proses pemisahan Zr dengan secara kolom penukar anion[14,15,16].
kolom penukar anion Dalam penelitian ini dilakukan
pemisahan Zr dalam larutan PEB U3Si2/Al
Metode pemisahan Zr telah banyak pra iradiasi dengan cara metode penukar
dilakukan diantaranya ekstraksi cair-cair dan anion dan dianalisis menggunakan
penukar anion [7,11]. Pemisahan Zr dengan spektofotometer UV-Vis, untuk
ekstraksi cair-cair dengan ekstraktan Metil mendapatkan parameter pemisahan Zr.
Iso Butil Keton (MIBK) menjanjikan untuk Data pengujian yang dihasilkan dapat
menghasilkan zirconium berderajat nuklir memberikan informasi yang valid agar dapat
[12]. Metode yang dilakukan dalam digunakan untuk analisis terhadap unjuk
penelitian ini adalah metode penukar anion kerja bahan bakar. Parameter pemisahan
untuk pemisahan Zr. Dalam metode ini, ada dan pengujian unsur Zr yang diperoleh
2 bentuk umpan yang diperlukan yaitu selanjutnya digunakan untuk pemisahan Zr
umpan berbentuk Zr-sulfat anion untuk resin dalam larutan PEB U3Si2/Al pasca iradiasi.
jenis penukar anion Dowex 1-X8. Resin Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Dowex 1-X8 adalah resin jenis basa kuat parameter-parameter yang berpengaruh
96
p ISSN 0852−4777; e ISSN 2528−0473 Optimasi Parameter Pemisahan Zr Dalam PEB U3Si2/Al Pra
Iradiasi Menggunakan Metode Kromatografi Penukar Anion
terhadap hasil pemisahan dengan cara larutan sampel PEB U3Si2/Al pra iradiasi
kolom penukar anion menggunakan resin hasil elusi, kemudian ditambahkan 400 µL
Dowex 1-x8 menggunakan sampel standar larutan Arsenazo III 0,1% ke dalam masing-
Zr, adapun variasi parameter adalah berat masing labu takar dan ditepatkan dengan
resin, keasaman larutan umpan, konsentrasi HCl 9N. Larutan dikocok dan didiamkan
larutan umpan dan kecepatan alir. sehingga terbentuk senyawa kompleks
Keberhasilan proses pemisahan tersebut berwarna merah keunguan yang sempuma,
dapat dilihat dari persentase recovery, kemudian larutan diukur absorbansinya
setelah diperoleh parameter optimum dengan spektrofotometer UV-Vis untuk
dilakukan analisis, zirconium dalam larutan menentukan panjang gelombang optimum.
PEBU3Si2/Al pra iradiasi dan analisis dengan Dari nilai absorbansi dapat diperoleh
spektrofotometer UV-Vis dengan konsentrasi zirconium dalam larutan sampel
menggunakan pengompleks arsenazo III PEBU3Si2/Al pra iradiasi.
merupakan pengompleks yang dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN
membentuk senyawa kompleks yang
mempunyai panjang gelombang yang Aktivasi dan penentuan kapasitas resin
spesifik[8]. Dowex 1-X8
97
Urania p ISSN 0852−4777; e ISSN 2528−0473
Vol. 25 No. 2, Juni 2019: 71−140
konsentrasi zirconium dalam larutan sampel diperoleh hingga berat resin mencapai 1,5 g,
PEB U3Si2/Al pra iradiasi dapat diketahui. namun dengan bertambah berat resin diatas
1,5 g diperoleh kandungan zirconium
1,2 semakin menurun. Hal ini disebabkan
y = 1,429x - 0,0016 karena resin tidak dapat melepaskan
1,0 R² = 0,9979 zirconium secara maksimal, ada batasan
0,8 berat resin yang menangkap dan
0,6 melepaskan zirconium, dengan demikian
berat resin yang optimum untuk pemisahan
0,4
zirconium adalah 1,5 g dengan kandungan
0,2 zirconium terhadap recovery sebesar
0,0 70,79% seperti yang dituangkan pada Tabel
0,0 0,5 1,0 2
-0,2
75
Gambar 2. Kurva kalibrasi standar zirconium
70
Recovery (%)
Variasi berat resin Dowex 1-x8
65
Hasil pemisahan zirconium standar
60
dengan variasi resin Dowex 1-x8 dianalisis
dengan spektrofotometer UV-Vis dengan 55
pengompleks arsenazo III 0,1% ditunjukkan
pada Gambar 3. Gambar 3 menunjukkan 50
0 1 2 3
bahwa berat resin 0,5; 1,0; 1,5; 2,0 dan 2,5
g sangat berpengaruh terhadap recovery Jumlah Resin (g)
pemisahan zirconium. Recovery pemisahan
Gambar 3. Hubungan antara berat resin
Zr diperoleh masing-masing sebesar 55,44;
dengan recovery (%)
59,40; 70,79; 68,46; 62,96%. Hasil elusi
menunjukkan semakin bertambah berat
resin semakin tinggi kandungan zirconium
98
p ISSN 0852−4777; e ISSN 2528−0473
Recovery (%)
recovery dapat ditunjukan pada Gambar 4 75
dan Tabel 3. Gambar 4 dan Tabel 3 65
menunjukkan bahwa recovery pemisahan 55
zirconium diperoleh berturut-turut sebesar
45
81,22; 83,94; 64,58 dan 50,66%.
Berdasarkan data yang diperoleh keasaman 35
yang optimum dalam pemisahan zirconium 25
terjadi pada konsentrasi keasaman 3M 0 5 10
dengan recovery pemisahan sebesar Keasaman H2SO4 (M)
83,94%. Bila konsentrasi keasaman
bertambah menyebabkan kandungan
Gambar 4. Hubungan antara keasaman
zirconium semakin menurun. Hal ini
dengan recovery pemisahan Zr.
kemungkinan disebabkan dengan
80
ditunjukkan pada Gambar 5 dan Tabel 4.
Pada Gambar 5 dan Tabel 4 terlihat 70
bahwa konsentrasi keasaman umpan
berpengaruh terhadap pemisahan Zr. 60
Kandungan zirconium dan recovery
pemisahan diperoleh berturut-turut sebesar 50
60,85; 83,62; 87,64 dan 80,46%. Semakin 0 100 200 300
besar konsentrasi umpan Zr semakin besar Konsentrasi Zr (ppm)
kandungan zirconium diperoleh, namun
setelah konsentrasi zirconium mencapai Gambar 5. Hubungan antara konsentrasi
optimal maka resin tidak mampu melepas umpan dengan recovery pemisahan.
99
Urania p ISSN 0852−4777; e ISSN 2528−0473
Vol. 25 No. 2, Juni 2019: 71−140
Tabel 6. Konsentrasi unsur Zr yang terpisahkan dari larutan PEBU3Si2/Al pra iradiasi
Konsentrasi standar Zr dalam Absorbansi Konsentrasi standar
Recovery
50 μL larutan PEB U3Si2/Al Zr yang terpisahkan
1 2 3 Rerata (%)
(ppm) (ppm)
100 0,285 0,285 0,285 0,285 96,232 96,23
100
p ISSN 0852−4777; e ISSN 2528−0473 Optimasi Parameter Pemisahan Zr Dalam PEB U3Si2/Al Pra
Iradiasi Menggunakan Metode Kromatografi Penukar Anion
101
Urania p ISSN 0852−4777; e ISSN 2528−0473
Vol. 25 No. 2, Juni 2019: 71−140
penukar anion,” Jurnal Teknologi Bahan Jurnal Teknologi Bahan Nuklir, vol. 7,
Nuklir, vol. 8, no. 2, hal. 67 – 78, 2012. no. 1, hal. 1-73, 2011.
[11] D. Biyantoro, M. V. Purwani, “Optimasi [14] M. V. Purwani, Suyanti, A. W. Muhadi,
pemisahan Zr-Hf dengan cara ekstraksi “Ekstraksi konsentrat neodimium
memakai solven TOPO,” Jurnal memakai asam di-2-etil hexil fosfat,”
Teknologi Bahan Nuklir, vol. 9, no.1, Seminar Nasional IV SDM Teknologi
2013 Nuklir, Yogyakarta, 25-26 Agustus
[12] D. Biyantoro, R. Subagiono, K. T. 2008, PTAPB-BATAN.
Basuki, Rosydin, “Pemisahan U dari [15] W. B. Sediawan, “Berbagai teknologi
unsur-unsur pengotor Zr dan Ru proses pemisahan,” Prosiding
dengan cara membran emulsi memakai Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar
D2EHPA,” Prosiding Presentasi Ilmiah Nuklir V, 22 Pebruari 2000, P2TBDU
Daur Bahan Bakar Nuklir V, 22 Februari dan P2BGN – BATAN Jakarta.
2000, P2TBDU dan P2BGN Batan [16] A. Zainudin, A. Anggraeni, T. Sofyatin,
Jakarta. & H. H. Bahti, “Pembuatan resin
[13] K.T. Basuki, D. Biyantoro, “Kinetika penukar ion polistiren sulfonat,” Jurnal
reaksi pemisahan Zr-Hf pada ekstraksi Chimica et Natura Acta, vol. 3, no. 1,
cair-cair dalam media asam nitrat,” pp. 30-33, 2015.
102