Anda di halaman 1dari 4

SISTEM TERNER CAIR-CAIR

Rendi Apriansyah

[NIM: F1C121061; Kelas: R-01; Kelompok: 3]


Mhdrendi927@gmail.com

Abstrak

Sistem terner cair-cair adalah suatu bentuk penentuan perbandingan komponen dari jumlah komponennya. diagram
terner dalam percobaan ini yaitu dilakukan uji dengan komponen campuran air, kloroform dan asam cuka atau asam
asetat. Dengan menggunakan kaidah gibbs untuk menentukan kedudukan sistem dengan mengetahui massa dan
masing-masing zat akan kedudukan dalam sistem dapat dilakukan atau ditetapkan oleh titik tertentu. Dalam
percobaan ini Bila ketiga komponen zat cair hanya larut dalam suatu zat cair terdahulu, maka besarnya kelarutan
dari zat cair yang terdahulu itu akan menjadi lebih kecil. Tetapi bila zat cair yang ketiga ini larut dalam kedua zat
cair yang terdahulu maka kelarutan dari kedua zat cair yang terdahulu akan menjadi besar. Bila suatu campuran cair
tidak saling mealarutkan sehingga membentuk dua fase. Maka untuk memisahkannya digunakan pelarut yang
kelarutannya sama dengan salah satu komponen dalam campuran tersebut sehingga ketiganya membentuk satu fasa.
Pada percobaan ini dilakukan penentuan komposisi, massa air, mol air, fraksi mol air dan pembuatan garis daris (Tie
line).

Kata kunci : Sistem terner cair-cair, diagram terner, garis dasi (Tie line)

PENDAHULUAN viskositas ataupun tegangan antarmuka menurun


Diagram segitiga sistem tiga komponen (Steinmetz et al., 2018).
disebut juga dengan sistem. dalam sistem terner,
Proses perpindahan massa ekstraksi cair-cair
setiap sudut segitiga menunjukkan bobot segitiga
dalam kolom isian terjadi akibat adanya kontak
100% dalam suatu komponen (A, B dan C). sisi
antara fase kontinu dan fase dispersi yang dialirkan
segitiga menunjukkan campuran dua komponen dari
secara berlawanan. berbagai macam ukuran dan jenis
tiga kemungkinan kombinasi A, B dan C. daerah di
irisan yang digunakan dalam kolom menyebabkan
dalam segitiga menunjukkan seluruh kemungkinan
luar permukaan kontak menjadi lebih besar dan
kombinasi A, B dan C untuk memberikan sistem tiga
waktu kontak semakin lama, sehingga terjadi
komponen. jika satu garis ditarik dari titik sudut ke
peningkatan proses perpindahan massa. metode
sisi hadapannya, maka seluruh sistem terner akan
bertujuan untuk mengamati dinamika pergerakan
mempunyai rasio tetap dari dua komponen. Bilamana
tetesan dengan cara mengelompokkan ukuran
satu garis ditarik dari titik sudut ke sisi
diameternya (Mirwan dan Ariono, 2018).
dihadapkannya (garis dc), maka seluruh sistem yang
terdapat pada garis tersebut akan mempunyai rasion METODE PERCOBAAN
tetap dari dua komponen dalam hal ini adalah A dan A. Diagram sistem terner cair-cair
B (Sopyan et al., 2018). Dilakukan dengan diisi buret dengan
Permukaan antarmuka cair-cair hasil dari kloroform, ditetapkan 9 komposisi air dan asam
pencampuran akan bercampur atau sebagai cairan asetat dalam 9 buah erlenmeyer sebagai berikut :
yang dapat bercampur. Fenomena fisik ini ditandai I. 1 gr air + 9 gr asam asetat
dengan adanya tegangan permukaan yang II. 2 gr air + 8 gr asam asetat
mengklasifikasikan ketidakseimbangan gaya antar III. 3 gr air + 7 gr asam asetat
molekul. karakterisasi antara muka cair-cair IV. 4 gr air + 6 gr asam asetat
melibatkan stabilitas emulsi atau ekstraksi cair cair. V. 5 gr air + 5 gr asam asetat
jumlah kapiler berkurang dengan meningkatkan VI. 6 gr air + 4 gr asam asetat
VII. 7 gr air + 3 gr asam asetat
VIII. 8 gr air + 2 gr asam asetat
IX. 9 gr air + 1 gr asam asetat merupakan senyawa asam lemah yang didapat
Lalu dititrasi dengan kloroform sampai timbul bereaksi dengan air maupun kloroform. Asam asetat
kekeruhan dan dicatat kloroform yang dibutuhkan. hanya sebagian kecil mengionisasi dalam air namun
memiliki daya larut yang cukup besar, sehingga
B. Penentuan garis dasi
mudah saling melarutkan. Dimana hal ini disebabkan
2,5 gr air dan 2,5 gr kloroform dimasukkan
oleh adanya reaksi ikatan hidrogen yang terjadi di
kedalam erlenmeyer (V) lalu ditambahkan 1 gr asam
antara keduanya sehingga molekul dalam kedua
cuka, dikocok campuran sebagai tercapainya
senyawa tersebut dapat berikatan, sedangkan asam
kesetimbangan, dipisahkan kedua larutan ( L1 dan
asetat dalam kloroform akan mengalami reaksi
L2) dengan corong pisah, diambil 2 buah erlenmeyer
kesetimbangan. Hal ini dikarenakan kedua senyawa
(VI dan VII), ditimbang kedua erlenmeyer dalam
tersebut dapat bereaksi. Berikut reaksi yang terjadi
keadaan kosong, dimasukkan L1 pada erlenmeyer VI
antara asam asetat dan kloroform :
dan L2 pada erlenmeyer VII, ditimbang kedua
erlenmeyer, ditambahkan 2 tetes indikator pp dan
dititrasi kedua erlenmeyer dengan basa (NaOH) 3CH3COOH(aq) + CHCl3(aq) → 3CH3COOCl(aq) + CH4(g)
untuk mengetahui perbedaan kadar asam cuka yang
melarut pada kedua lapisan pada sistem terner dalam Air tidak dapat bereaksi dengan kloroform
erlenmeyer V. tetapi dapat bereaksi dengan asam asetat begitu pula
dengan kloroform yang tidak dapat bereaksi dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN air tetapi dapat bereaksi dengan asam asetat. Hal ini
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dikarenakan komponen memiliki sifat kepolaran yang
didapatkan hasil dan pembahasannya sebagai berikut. berbeda. Sedangkan pada asam asetat saat bereaksi
A. Diagram sistem terner cair-cair dengan air dapat terionisasi sebagian tetapi memiliki
1. Komposisi air, asam asetat dan kloroform daya larut yang besar karena merupakan asam lemah
Tabel 1. Hasil Komposisi air, asam asetat dan lalu reaksinya pada kloroform mengalami
kloroform kesetimbangan.
2. Penentuan massa air, asam asetat dan
kloroform
Tabel 2. Hasil enentuan massa air, asam asetat
dan kloroform

Dalam percobaannya sistem ternar cair-cair


menjadi komponen urutan 2 dan penambahan zat atau
senyawa lainnya yang akan mempengaruhi presentasi
kedua konsentrasi. Air dan kloroform merupakan
senyawa yang tidak saling melarutkan. Dimana hal
Massa berikut didapatkan dari hasil
ini sesuai dengan teori "Like dissolve like" karena air
perhitungan antara massa jenis dengan volume yang
yang bersifat polar dan kloroform yang bersifat
telah didapatkan yang mana dari penentuan massa ini
nonpolar. Selain itu juga keduanya memiliki
maka nilai mol dapat dicari.
perbedaan massa jenis (densitas) yang cukup besar di
mana pada suhu ruang air memiliki densitas sekitar 1 3. Penentuan Mol air, asam asetat dan
gr/mL, sedangkan kloroform sekitar 1,43 gr/mL. Dan kloroform
dicampurkan terlihat perbedaan yang menunjukkan Tabel 3. Hasil Penentuan Mol air, asam asetat
terjadi pemisahan antara kedua senyawa tersebut dan kloroform
sehingga tidak saling bercampur. larutan yang berada
di atas merupakan air dikarenakan air memiliki
densitas yang lebih kecil sedangkan larutan yang
berada di bawah merupakan kloroform karena
didapat reaksi densitasnya lebih besar. Asam asetat
Berdasarkan nilai mol yang telah didapatkan sesuai perbandingan dan apabila komposisi salah
dari perhitungan tersebut maka dapat ditentukan satunya melebihi maka akan terjadi pencampuran
fraksi mol untuk menggambarkan diagram terner. heterogen.
Diagram terner adalah diagram fasa sistem yang Berikut merupakan diagram hubungan asam
digambarkan pada suatu bidang datar berupa segitiga asetat dengan kloroform yang memiliki nilai yang
sama sisi, yang mana tiap sisinya menggambar kan hampir sama sebagai berikut :
fraksi mol dari masing-masing komponen.
4. Penentuan fraksi mol air, asam asetat dan
kloroform
Tabel 4. Hasil Penentuan fraksi mol air, asam
asetat dan kloroform

Berikut merupakan diagram terner yang


Dari tabel di atas, fraksi mol yang diperoleh
menggabungkan dua garis tersebut :
dari perhitungan tersebut kemudian digambarkan
diagram terner seperti segitiga sama sisi, di mana tiap
sudutnya menggambarkan komponen murni. Berikut
adalah diagram terner dari fraksi mol dari air, asam
asetat dan kloroform :

B. Penentuan garis dasi


Tabel 5. Hasil pembuatan garis dasi
Komponen Massa Volume Fraksi mol
NaOH asam asetat
Dari grafik tersebut dapat dilihat terbentuknya L1 4,44 7,2 0,9472
dua fasa yang mana campurannya tak sepenuhnya
L2 0,88 0,4 0,0527
larut, cara membaca diagram terner ini yaitu untuk
mengetahui arah angka dari kecil hingga besar pada
Dari percobaan ini campuran sebelumnya
setiap komponen, lalu garis yang berada sudut ketiga
telah kembali, kemudian dimasukkan ke dalam
komponen merupakan garis yang dimiliki oleh
corong pisah untuk memisahkan fase organik dan
masing-masing komponen. Sehingga dari grafik
fase air. Lalu dititrasi dengan NaOH, namun
tersebut titik air memiliki persentase 100% dan 0
dikarenakan pemisahan tidak terjadi secara sempurna
pada garis air dan asam asetat, yang menunjukkan
sehingga garis dasi atau tie line tidak didapatkan.
hubungan asam asetat dengan garam air. Semakin
Garis dasi ini menunjukkan keadaan di mana
rendah air maka semakin tinggi fraksi mol pada asam
kesetimbangan pada komponen-komponen saat
asetat. Menurut Wahyuni et al. (2020), kelarutan dari
bercampur.
zat yang terlibat dalam pencampuran ini dapat
Menurut Wahyuni et al. (2020), kelarutan
dinaikkan atau diturunkan, dengan cara melihat
suatu komponen dalam campuran dapat diketahui
perbandingan di diagram terner. Pencampuran zat
dari fase yang terbentuk dalam sistem
akan homogen (saling melarutkan) jika komposisinya
kesetimbangan, larutan suatu komponen merupakan
konsentrasi yang didapat komponen tersebut dalam + water + acetic acid ternary system and
satu larutan. Dua atau lebih komponen yang saling solubility of benzene in water : effect of
melarutkan akan membentuk dua fasa. Kelarutan dari calcium chloride”. Journal of chemical and
zat yang terlibat dalam satu pencampuran dapat engineering data. Vol. 46(5) : 1172 – 1175.
dinaikkan maupun diturunkan dengan melihat Mirwan, A., dan D. Arrono. 2018. “Dinamika Tetes
perbandingannya pada diagram terner. Pencampuran Ekstraksi Cair-Cair Sistem Air-Metil Etil
zat akan homogen (saling melarutkan) jika Keton (MEK)-Heksan Dalam Kolom Isian”.
komposisinya sesuai perbandingan. Jurnal Teknik Kimia Indonesia. Vol. 9(3) : 99
Hubungan antara diagram terner dengan garis – 105.
dasi ialah garis tersebut menghubungkan titik-titik Sopyan, I., N. Wathoni., T. Rusdiana, dan D. Gozali.
yang menggambarkan kadar dari setiap zat yang 2018. Karakterisasi Sediaan Padat Farmasi.
terlibat atau titik di mana terjadi pencampuran Yogyakarta : Deepublish.
sempurna pada ketiga zat dari perhitungan fraksi mol Steinmetz, D., B. Creton., V. Lachet., B. Rossau, dan
yang didapatkan. Tetapi karena pemisahan tidak C. N. Draghi. 2018. “Simulation of
terjadi maka diagram internet pada percobaan ini International Tension of Liquid-Liquid
hanya menggambarkan saat air bereaksi dengan asam Ternary Mixtures Using Optimized Para
asetat dan kloroform yang bereaksi dengan air untuk Metarization of Coorse-Grained Models”.
melihat hubungan yang terjadi pada dua komponen. Journal of Chemical Theory of Computation.
Menurut Boddu et al. (2014), ketika garam Vol. 14(8) : 4438 – 4454.
ditambahkan ke sistem cair-cair, distribusi Wahyuni, L. S., I. Zahrina dan Baharuddin. 2020.
kesetimbangan dipengaruhi oleh interaksinya dengan “Prediksi Keseimbangan Cair-Cair Sistem Pati
komponen cair. Penurunan kelarutan pelarut organik – PVA – Air Dengan Metode Unifac”. Journal
dalam air dengan penambahan garam disebabkan of Bioprocess, chemical and environmental
oleh pengikatan sebagian air oleh ion. Molekul air ini engineering science. Vol. 1(2) : 52 – 62.
menjadi tidak tersedia sebagai molekul pelarut.
Titik di mana terjadi kesetimbangan antara
wujud satu fasa dengan dua fasa dari campuran ketiga
komponen tersebut, apabila dihubungkan akan
membentuk suatu diagram yang menunjukkan batas-
batas antara daerah satu fasa dengan daerah dua fasa.
Dua macam campuran pada titik kesetimbangan
dapat dihubungkan dengan tie line apabila keduanya
dicampurkan menghasilkan campuran air yang
berbeda pada daerah dua fasa. Dengan mengetahui
persentase masing-masing komponen maka dapat
dibuat skema diagram terner cair-cair. Sehingga
dengan menghubungkan keempat titik dari masing-
masing diagram.
KESIMPULAN
Diagram terner digambarkan dengan bentuk
segitiga sama sisi. Dengan tiap puncaknya mewakili
sebuah komposisi seperti air, kloroform dan asam
cuka. Garis Tie Line ditentukan berdasarkan
kesetimbangan yang terbentuk antara dua komponen
yaitu air dan kloroform.
DAFTAR PUSTAKA
Boddu, V. M., A. Krishnaiah dan D. S. Viswanath.
2014. “liquid-liquid aquilibria of the benzene

Anda mungkin juga menyukai