TUGAS PAK

BAB 8
GAYA HIDUP GENERASI MILENIAL

Disusun Oleh:
NAMA: NADINE GLORIA PINTAULI
KELAS : XI IPA 3

SMA PRESTASI PRIMA

Jl. Hankam Raya No. 89, RT.7/RW.4, Cilangkap,
Cipayung, RT.7/RW.4, Cipayung, Kec. Cipayung, Kota
Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13870

1. INDIVIDUALISME
Pengertian :
Individualisme merupakan
satu filsafat yang memiliki
pandangan moral, politik
atau sosial yang
menekankan kemerdekaan
manusia serta kepentingan
bertanggung jawab dan
kebebasan sendiri.
Seorang individualis akan
melanjutkan percapaian
dan kehendak pribadi.
Latar Belakang :
Istilah individualisme
pertama kali
dikemukakan oleh Alexis
de Tocqueville,
bahwaindividualisme
merupakan sebuah
ekspresi baru dan
menakjubkan yang
dapat melahirkan
ideologi-ideologi baru.
Inti Ajaran Individualisme :
individualisme adalah
kondisi di mana kepentingan
individu lebih penting
daripada kepentingan
kelompok. Perbedaan antara
status sosial, ekonomi,
maupun budaya dapat
menumbuhkan sifat
individualisme. Umumnya,
orang yang memiliki sifat
individualisme disebut
sebagai individualis. Seorang
individualis akan melanjutkan
pencapaian dan kehendak
pribadi. Mereka menentang
intervensi dari masyarakat,
negara, dan setiap badan
atau kelompok atas pilihan
pribadi mereka.
Tokoh-Tokoh Individualisme :

Lukas 19 : 1-10:
• Zakheus
contoh seorang yang egois
yaitu mengambil keuntungan
sendiri sebagai pemungut
cukai. Sikap ini tidak sesuai
dengan Firman Tuhan.
Kesimpulan :
Bagaimana Pandangan Kesimpulannya adalah pada
Iman Kristen Terhadap hakekatnya sikap gotong
Ajaran Individualisme: royong melekat pada semua
insan (terutama masyarakat
Tindakan atau sikap Indonesia),dan merupakan
individualisme yang tidak sikap penting dalam
menujukkan kepedulian mencapai tujuan bersama
terhadap orang lain terutama negara ini yang
merupakan sikap yang harus maju dengan gotong
tidak boleh dilakukan oleh royong secara merata dan
orang Kristen. Orang itu akan lebih mudah
Kristen seharusnya
tercapai dibandingkan kita
berperan untuk tetap
acuh tak acuh dan
peduli dan menunjukkan
,individualisme masih melekat
kasih terhadap orang lain
kita sebaiknya dihilangkan
dan lingkungan sekitarnya
karena pendiri bangsa ini
dengan tulus tanpa
berpondasikan gotong
mengharapkan imbalan.
royong jadi kita harus
Kasih dan kepedulian
menjaga pondasi terebut
terhadap orang lain
sampai tujuan bersama kita
merupakan inti ajaran dan
perintah Allah bagi orang tercapai yaitu Indonesia
Kristen. maju.

Latar Belakang :
Hedonisme muncul pada
awal sejarah filsafat sekitar
tahun 433 SM. Kata
hedonisme sudah muncul
sejak awal munculnya
filsafat, atau saat manusia
mulai berfilsafat pada tahun
433 Sebelum Masehi.
Pandangan ini muncul ketika
Socrates, salah satu filsuf
paling terkenal
mempertanyakan mengenai
tujuan hidup manusia di
dunia ini. Pertanyaan
tersebut akhirnya
melahirkan pandangan
hedonisme. Pada masa itu
hedonisme bukan untuk
menggambarkan perilaku
negatif, melainkan untuk
mendeskripsikan esensi dari
eksistensial manusia di muka
bumi ini.
2. HEDONISME
Pengertian :
Hedonisme adalah
pandangan yang
menganggap bahwa
setiap kesenangan dan
kenikmatan dalam
bentuk materi
merupakan tujuan utama
dalam hidup seseorang.
Jawaban atas
pertanyaan Socrates
yang kemudian
menjadi pandangan
hedonismeos atau yang
sekarang dikenal
dengan nama
hedonisme ini berawal
dari pemikiran
beberapa filsuf lainnya,
seperti Aristippus dan
Epikuros. Kedua filsuf
tersebut memiliki
pandangan berbeda
terhadap
hedonismeos..
..Aristippus menggambarkan semua kesenangan
manusia bersifat fisik, begitupula dengan
ketidaksenangannya. Sedangkan Epikuros
mengartikan hedonismeos adalah kebahagiaan
manusia harus didapat dengan
menyeimbangkan hal positif dan negatif.
Berbeda dengan Aristippus, Epikuros
menanamkan sisi-sisi spiritual pribadi individu
di dalam pemikirannya.
Selanjutnya berbagai orang yang
mendeskripsikan pemikiran ini di
masa-masa modern pada akhirnya
memiliki pandangan dengan garis
besar yang sama, bahwa hedonisme
adalah pandangan seseorang yang
berusaha hidup untuk mencari
kesenangan sebagai tujuan paling
utama, terutama untuk dirinya
sendiri.

Inti Ajaran Hedonisme :

Hedonisme adalah pandangan
hidup yang menganggap
bahwa orang akan menjadi
bahagia dengan mencari
kebahagiaan sebanyak
mungkin dan sedapat mungkin
menghindari perasaan-
perasaan yang menyakitkan.
Tokoh-Tokoh Hedonisme :
• Ayub 1:4
Anak-anak Ayub yang suka
mengadakan pesta secara
bergiliran adalah contoh
dari gaya hidup Hedonisme
yang mencari cara untuk
menyenangkan diri yang
tidak memperhatikan
pergumulan Ayub saat anak-
anaknya melakukan hal
tersebut.

Bagaimana Pandangan Iman Kristen Terhadap Ajaran

Hedonisme:
Kehidupan hedonisme menjadikan orang tidak bisa lagi
hidup benar di hadapan Allah. Karena lebih memilih
keinginan dagingnya daripada taat kepada Firman Tuhan.
Orang Kristen yang sudah lahir baru mempunyai kekuatan
yang lebih daripada mereka yang lainnya.

Kesimpulan :
Gaya hidup hedonisme adalah suatu pola hidup untuk
mencari kesenangan hidup dunia saja, seperti lebih
banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih banyak
bermain, serta ingin berjinak dengan perkara yang tiak
baik .
Pada masa sekarang ini untuk menghilangkan sama sekali
budaya hedonisme sangat sulit tidak boleh dilakukan
dengan pengendalian diri saja. Namun perlu adanya
peranan aktif dari semua komponen mulai dari diri sendiri
keluarga, masyarakat, dan negara merupakan solusi yang
harus dicuba untuk dilakukan secara terus menerus dan
kerjasama yang baik. Meski , tapi hal tersebut kurang
memberikan pengaruh besar pada arus perkembangan
gaya hidup hedonisme yang sangat mudah berkembang.
3. Konsumerisme Pengertian :
Konsumerisme adalah gaya
hidup yang lebih
mengagungkan kepemilikan
ekonomi. Pengertian
konsumerisme yang lain yaitu
paham atau ideologi
kelompok menjalankan proses
Latar Belakang : konsumsi dan pemakaian
barang-barang produksi
Konsep konsumerisme
secara berlebihan.
mulai digagas oleh Walt
Whitman Rostow, asal Inti Ajaran Konsumerisme:
mulanya terjadi konsumerisme adalah suatu
konsumerisme terjadi paham atau aliran atau
karena adanya ideologi di mana
persaingan pemasaran seseorang atau kelompok
di antara para produsen melakukan atau
barang sesuatu industri menjalankan proses
yang ingin memasarkan konsumsi atau pemakaian
produknya dengan barang-barang hasil
membentuk image produksi secara
konsumen terhadap berlebihan atau tidak
barang hasil produksinya. sepantasnya secara sadar
dan berkelanjutan.
Tokoh-Tokoh Konsumerisme :
• Lukas 15 : 11-32
Kehidupan seorang anak bungsu yang berfoya-
foya dengan menghabiskan segala warisan
yang telah diberikan ayahnya kepadanya yang
telah diambil dengan memohon hak lalu hidup
berfoya-foya. Kehidupan anak ini telah jauh
bergantung dari hartanya ia merasa berfoya-
foya mampu memberikan kesenangan padahal
hal yang ia lakukan tidak penting.

Bagaimana Pandangan Iman

Kristen Terhadap Ajaran
Konsumerisme:
Adalah gaya hidup yang
boros, yang suka
menghambur-hamburkan
uang. Uang dapat digunakan
untuk belanja ini dan itu.
Sifat ini juga semakin berkembang karena pusat
perbelanjaan yang tersebar dimana-mana. Hadirnya
mall membuat orang ingin belanja lagi dan lagi. Belum
lagi tawaran diskon yang disediakan. Alhasil, ia
menjadi sangat konsumtif. Bahkan ia lebih memilih
untuk berfoya-foya ketimbang bersedekah.

Kesimpulan :
Konsumerisme adalah hal yang sangat jelas muncul dalam
kehidupan bermasyarakat saat ini. Dalam keseharian kehidupan
kita, tanpa kita sadari kitapun sudah menjadi seseorang yang
berperilaku konsumtif. Untuk memenuhi keinginannya proses
menjadi seseorang yang konsumtif pun dilakukannya, tanpa
memperhatikan faktor ekonomi atau keuangan.

Latar Belakang :
Awal Materialisme dalam
filsafat adalah lahirnya
naturalism, demikian Juhaya
S. Pradja (2000:96)
menjelaskan, kata nature
atau alam yang dipakai
dalam filsafat bukan hanya
terbatas pada alam lautan,
gunung, dan kehidupan liar.
Akan tetapi, tercakup
didalamnya astronomi yang
mencakup bagian-bagian
yang luas dari ruang dan
waktu, dari Fisika dan Kimia
serta analisisnya yang
bersifat atom dan sub atom.
Filsuf yang pertama kali
memperkenalkan ajaran ini
adalah Epikuros. Dia
merupakan salah satu filsuf
terkemuka pada masa
filsafat kuno.
4. Materialisme
Pengertian :
Materialisme merupakan
pandangan hidup yang
menilai segala sesuatu
dari materi (seperti
jabatan, kedudukan,
kekayaan dan harta)
tanpa memandang cara
halal dan haram untuk
mendapatkan materi itu.
Inti Ajaran
Materialisme:
Materialisme
merupakan sebuah
pemahaman yang
menganggap bahwa
kenyataan yang
sesungguhnya adalah
benda atau materi,
dan kenyataan ini
diacukan untuk
menjawab sejumlah
persoalan kehidupan
yang berhubungan
dengan sifat dan wujud
dari keberadaan
segala sesuatu.
Tokoh-Tokoh Materilisme :
• Kejadian 12:1 & Kejadian
12:5
Abraham Dan Lot
Ketika Allah memerintahkan
Abram (sebagaimana dia
disebut sebelumnya) untuk
meninggalkan negerinya dan
sanak keluarganya “ke negeri
yang akan Kutunjukkan
kepadamu” Lot,
keponakannya, pergi
bersamanya “ke tanah
Kanaan, lalu sampai di situ”
Karena terjadi bala
kelaparan, Abraham dan Lot Kesimpulan :
pergi ke Mesir hingga bala Materialisme adalah
kelaparan berakhir. Ketika paham dalam filsafat yang
mereka kembali ke Kanaan, menyatakan bahwa hal
mereka berdua memiliki yang dapat dikatakan
sangat banyak ternak dan benar-benar ada adalah
harta benda materi. Pada dasarnya
semua hal terdiri atas
Bagaimana Pandangan Iman
materi dan semua
Kristen Terhadap Ajaran
fenomena adalah hasil
Materialisme:
interaksi material. Materi
Pandangan kekristenan tidak
mengajarkan supaya kita anti
adalah satu-satunya
terhadap materi, uang, harta, substansi. Sebagai teori,
kekayaan, aset. Namun materialisme termasuk
supaya manusia tidak dirusak paham ontologi monistik.
oleh harta kekayaan maka
orang Kristen jangan
terjerumus terhadap pola
hidup materialisme
(membuat materi sebagai TERIMAKASIH, GBU
tuhan).