Anda di halaman 1dari 6

BAB 11

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Inovasi

2.1.1 Pengertian kinerja

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2002 : 69) kinerja adalah suatu usaha meningkatkan
kemampuan, teknis, teoritis, konseptual dan moral pegawai sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan atau jabatan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis melaksanakan
pekerjaan pe gawai. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikatakan kinerja adalah
sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, dan kemampuan kerja. Dari pengertian
diatas bahwa kinerja merupakan kemampuan seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya
serta hasil p ekerjaannya. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam sebuah organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masingmasing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal,
tidak sesuai dengan moral dan etika.

Menurut Mangkunegara ( melanggar hukum dan Dalam buku Harbani Pasalong


2002:67), mengatakan bahwa kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya ses dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. uai Sementara itu konsep kinerja pada dasarnya dapat
dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai (perindividu) dan kinerja organisasi.

Dari penjelasan yang terkandung pada bahasan diatas,dapat pula dikatakan kinerja
pegawai disetiap instansi atau organisa si adalah ditentukan oleh tingkatan atau kemampuan
dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.Jadi setiap pekerjaan dapat dikatakan efektif adalah
ditentukan oleh pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan kemampuan yang dimiliki.
Disamping itu juga ditentuka n oleh tingkat semangat kerja dari pegawai yang bersangkutan
didalam melaksanakan pekerjaan tersebut.Dalam meningkatkan kinerja pegawai, untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan,dalam melaksanakan tugas semaksimal mungkin,
sangat perlu untuk memfungs ikan pegawai yang ada serta memfungsikan secara baik dan
berkualitas.Untuk menciptakan sistem kerja yang baik,menjalankan fungsinya merupakan
suatu tindakan dalam menyempurnakan tata kerja dan pengaruh kepada peningkatan kinerja
pegawai.

2.1.2 Indikator kinerja

1. Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian
besar pengetahuan masih diperoleh melalui pendidikan, pengalaman orang lain, media massa
maupun lingkungannya.

2. Pengalaman Pengalaman kerja adalah proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan


tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan
tugas pekerjaan (Manulang, 1984:15)

3. Kepribadian Kepribadian adalah keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat
yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Disamping itu kepribadian sering
diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang
pemalu dikenalkan atribut “berkepribadian pemalu

2.1.3 FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Jika berbicara mengenai


kinerja pegawai, pasti yang terlintas dalam pikiran kita adalah mengenai pelayanan yang
diberikan oleh instansi tertentu yang dapat mempermudah seseorang dalam proses
administrasi. Set iap organisasi mempunyai tujuan. Salah satu sarana organisasi untuk
mencapai tujuan adalah kinerja para anggotanya dalam melaksanakan tugastugas yang
menjadi tanggung jawabnya, sesuai dengan kedudukan dan peranan masing organisasi.
Sebuah orgmasing dalam anisasi instansi pemerintah merupakan sebuah lembaga yang
menjalankan roda pemerintah merupakan sebuah lembaga yang menjalankan roda
pemerintahan dan melaksanakan pembangunan sumber daya manusia yang memiliki kinerja
yang baik dan dapat memberikan stimulas terhadap banyak orang.

Selanjutnya kinerja pegawai dapat diketahui dari jumlah pekerjaan yang telah
dilaksanakan dengan penggunaan waktu yang dipakai serta jabatan yang dipangku oleh
pegawai dari tingkat keahlian serta latar belakang pendidikan. Hal ini sebagaimana yang di
bahwa faktorkemukakan oleh Muchdarsyah Sinungan (1995 : 95).bahwa faktorkemukakan
oleh Muchdarsyah Sinungan (1995 : 95) faktor yang mempengaruhi kinerja dapat dilihat dari
manusianya yang meliputi:

1. Kualitas kerja

2. Kualitas kerja Kuantitas kerja

2.2. Pengertian Pelayanan

Menurut J.P.G Sianipar ( 1999: 50) pelayanan adalah cara sekelompok orang
melayani, membantu menyiapkan dan mengurus menyelesaikan keperluan kebutuhan
seseorang atau sekelompok orang. Pelayanan mempunyai kata das ar yaitu layanan, yang
berarti memberikan jasa dari sesuatu yang dibutuhkan oleh orang lain. Pelayanan adalah
kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen yang bersifat
tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Pelayanan adalah k egiatan yang menguntungkan
dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak
terikat pada suatu produk fisik ( Lijan Poltak, 2007 : 4) Menurut Boediono ( 2003 : 60)
bahwa yang dimaksud dengan pelayanan adalah suatu proses b antuan kepada orang lain
dengan caracara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal agar
terciptanya kepuasan dan keberhasilan.

Pelayanan dalam birokrasi pemerintahan berhubungan erat dengan pelayanan publik


yang disediakan pemerintah dalam pencapaian kinerja yang merupakan tahapan dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat di dalam roda pemerintahan di suatu negara. Sementara
definisi pelayanan publik itu sendiri menurut Sinambela (Dalam Harbani Pasalong 2005:5)
adalah sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia
yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan,
dan menawarkan kepuasa

2.1.2 Jenis-Jenis Pelayanan

 Jenis pelayanan administratif


Jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa pencatatan,
penelitian, pengambilan keputusan, dokumentasi, dan kegiatan tata usaha lainnya
yang secara keseluruhan menghasilkan produk akhir berupa dokumen, misalnya
sertifikat, ijin-ijin, rekomendasi, keterangan dan lain-lain. Misalnya jenis pelayanan
sertifikat tanah, pelayanan, IMB, pelayanan administrasi kependudukan( KTP,
MTCN, akte kelahiran, dan akte kematian)
 Jenis pelayanan barang
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa kegiatan penyediaan
dan atau pengolahan bahan berwujud fisik termasuk distribusi dan penyampaiannya
kepada konsumen langsung (sesuai unit atau individual) dalam suatu sistem. Secara
keseluruhan kegiatan tersebut menghasilkan produk akhir berwujud benda (berwujud
fisik) atau yang dianggap benda yang memberikan nilai tambah secara langsung bagi
penggunanya. Misalnya jenis pelayanan listrik, pelayanan air bersih, pelayanan
telepon.
 Jenis pelayanan jasa
Jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa sarana dan
prasarana serta penunjangnya. Pengoprasiannya berdasarkan suatu sistem
pengoprasian tertentu dan pasti. Produk akhirnya berupa jasa yang mendatangkan
manfaat bagi penerimanya secara langsung dan habis terpakai dalam jangka waktu
tertentu. Misalnya pelayanan angkutan darat, laut dan udara, pelayanan kesehatan,
pelayanan perbangkan, pelayanan pos dan pelayanan pemadam kebakaran

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat tersebut.Kuantitas kerja yaitu banyaknya kerja yang telah dilaksanakan oleh
seorang pegawai dalam periode tertentu. Hal ini dapat dilihat dari hasil kerja pegawai dalam
penggunaan waktu tertentu dan tan kecepatan dalam menyelesaikan tugas dan ggung
jawabnya. Dengan demikian kuantitas kerja dapat dilihat dari jumlah pekerjaan dan
penggunaan waktu. Penggunaan waktu maksudnya adalah banyaknya waktu yang digunakan
dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Apabila kuantitas kerja pegawai telah terlak sana
dengan baik, maka dapat dikatakan kinerja pegawai jika dilihat dari kuantitas sudah
tergolong baik. Dngan adanya kuantitas kerja yang baik, tentu akan memberikan kesuksesan
bagi setiap pegawai dan juga bagi organisasi atau lembaga. Sukses adalah sebu ah pencapaian
yang tidak pernah terhenti pada suatu titik saja. Artinya pegawai selalu memperhatikan
kuantitas dari pekerjaan tersebut. Harus bekerja dengan memperhatikan hasil pekerjaannya
dan waktu yang digunakan dalam setiap pelaksanan pekerjaannya itu yang akan dinikmati
oleh masyarakat.
2.3 Penelitian Terdahulu

Peneliti Terdahulu

1. Al Jufri. Judul Penelitian Analisi kinerja pegawai sipil pada dinas Pendidikan
kabupaten karimun Untuk mengetahui dan menganalisis Kinerja Aparat di Kantor
Kelurahan Duampanua Kecamatan Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang dalam Pelayanan
Administrasi Surat Keterangan Tidak Mampu. Pelayanan publik menjadi tolak ukur kinerja
pemerintah yang paling kasat mata karena masyarakat dapat langsung menilai kinerja
pemerintah berdasarkan dengan kualitas pelayanan yang diterima, selain itu, kualitas layanan
adalah kepentingan banyak orang dan dapat langsung dirasakan dari semua kalangan
masyarakat

2.4 Kerangka Berpikir

Gambar 2.4

Kerangka Berpikir

ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM MEMBERIKAN


PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT DI KANTOR
CAMAT PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

KRITERIA :
KEMAMPUAN : 1. Kesederhanaan
1. Kebugaran fisik dan kesehatan jiwa 2. kejelasan dan kepastian
2. Pengetahuan 3. keamanan
3. Pengalaman 4. keterbukaan
4. kepribadian 5. efisensi
6. ekonomis

Anda mungkin juga menyukai