Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kania Alifah

NIM : 1203313017

Kelas : Reg A PGPAUD

Mata Kuliah : Pembelajaran Mikro

Dosen Pengampu : Dra. Dorlince Simatupang, M.Pd.

1. Penyusunan RPPH Yang Baik Dan Benar

Penyusunan RPPH (Rencana Pembelajaran Penyusunan Hasil) yang baik dan benar harus
memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran: Sebelum menyusun RPPH, tentukan tujuan


pembelajaran terlebih dahulu. Tujuan pembelajaran harus sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai oleh peserta didik.
2. Mengembangkan Materi Pembelajaran: Setelah menentukan tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran yang akan disampaikan harus dikembangkan. Materi pembelajaran harus
relevan dan sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan peserta didik.
3. Menentukan Metode Pembelajaran: Pilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi
dan tujuan pembelajaran. Misalnya, apakah pembelajaran akan dilakukan secara
individual, kelompok, atau kelas.
4. Menentukan Penilaian Pembelajaran: Penilaian pembelajaran harus sesuai dengan tujuan
dan materi pembelajaran. Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti tes, tugas,
proyek, atau presentasi.
5. Membuat Rencana Pembelajaran Harian: Rencana pembelajaran harian harus dibuat
berdasarkan tujuan, materi, metode, dan penilaian yang telah ditentukan. Rencana harus
jelas, terstruktur, dan mudah dipahami.
6. Menyusun Evaluasi Pembelajaran: Evaluasi pembelajaran harus dilakukan setelah
pembelajaran selesai dilaksanakan. Evaluasi dapat dilakukan melalui refleksi diri,
penilaian peserta didik, dan penilaian diri sendiri.
7. Meningkatkan Rencana Pembelajaran: RPPH harus selalu ditingkatkan agar dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Evaluasi yang dilakukan dapat
digunakan untuk meningkatkan RPPH ke depannya.

Dalam penyusunan RPPH, penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi


keberhasilan pembelajaran seperti tujuan, materi, metode, penilaian, dan evaluasi. Dengan
demikian, pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien, sehingga peserta didik dapat mencapai
kompetensi yang diinginkan.

2. Assesment Yang Baik Dan Benar


Assessment atau penilaian dalam pendidikan anak usia dini sangat penting untuk mengevaluasi
kemajuan anak dan menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Berikut ini adalah cara
melakukan assessment yang baik dan benar menurut standar pendidikan anak usia dini:

1. Perhatikan Aspek Kognitif, Fisik, dan Sosial-Emosional: Anak usia dini sedang dalam
masa perkembangan yang pesat sehingga dalam melakukan assessment, perhatikanlah
aspek kognitif, fisik, dan sosial-emosional. Misalnya, dalam aspek kognitif, kita dapat
menilai kemampuan anak dalam mengenali bentuk, warna, atau menghitung. Sedangkan
dalam aspek fisik, kita dapat menilai keterampilan motorik kasar dan halus. Sedangkan
dalam aspek sosial-emosional, kita dapat menilai kemampuan anak dalam berinteraksi
dengan orang lain dan mengelola emosi.
2. Gunakan Berbagai Metode Penilaian: Penggunaan berbagai metode penilaian dapat
memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai kemampuan anak. Beberapa metode
penilaian yang dapat digunakan antara lain observasi, wawancara, portofolio, dan tes
tertulis. Namun, metode yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik anak usia dini,
misalnya dengan menggunakan metode observasi yang lebih fleksibel dan menghindari
penggunaan tes tertulis yang terlalu formal.
3. Sampaikan Hasil Penilaian dengan Bahasa yang Mudah Dipahami: Saat menyampaikan
hasil penilaian kepada orangtua atau guru, gunakan bahasa yang mudah dipahami dan
jangan menggunakan istilah yang terlalu teknis. Sebaiknya sampaikan hasil penilaian
dengan cara yang positif dan berfokus pada kemajuan yang sudah dicapai oleh anak.
4. Libatkan Orangtua dan Guru dalam Proses Assessment: Orangtua dan guru merupakan
pihak yang paling dekat dengan anak usia dini, oleh karena itu mereka harus dilibatkan
dalam proses assessment. Dengan demikian, mereka dapat memberikan informasi
tambahan mengenai kemampuan anak dan dapat berkolaborasi untuk menentukan strategi
pembelajaran yang tepat untuk anak.
5. Gunakan Standar Penilaian yang Berlaku: Gunakan standar penilaian yang berlaku untuk
memastikan hasil penilaian yang diperoleh sesuai dengan standar yang ada. Standar
penilaian dapat diperoleh dari kurikulum atau panduan penilaian yang dikeluarkan oleh
pemerintah atau organisasi pendidikan.

Dengan melakukan assessment yang baik dan benar, kita dapat memastikan bahwa anak usia dini
mendapatkan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kemampuan mereka. Hal ini dapat
membantu anak mengembangkan potensi yang ada dan mencapai hasil yang maksimal

3.Evaluasi Yang Baik Dan Benar

Evaluasi atau pengevaluasian dalam pendidikan anak usia dini adalah proses yang penting untuk
menentukan keberhasilan pembelajaran dan mengidentifikasi area yang masih perlu ditingkatkan.
Berikut adalah cara melakukan evaluasi yang baik dan benar menurut standar pendidikan anak
usia dini:

1. Gunakan Alat Evaluasi yang Sesuai: Pilihlah alat evaluasi yang sesuai dengan kemampuan
dan karakteristik anak usia dini. Misalnya, untuk anak usia 3-4 tahun, penggunaan tes
tertulis mungkin belum cocok, namun penggunaan observasi dan portofolio dapat
memberikan informasi yang lebih akurat mengenai kemajuan anak.
2. Evaluasi Secara Berkelanjutan: Evaluasi tidak hanya dilakukan pada akhir suatu periode
tertentu, namun juga dapat dilakukan secara berkelanjutan. Evaluasi berkelanjutan
memungkinkan guru atau orang tua untuk mengetahui kemajuan anak sepanjang waktu dan
membuat perubahan jika diperlukan.
3. Berikan Umpan Balik yang Jelas dan Konstruktif: Setelah melakukan evaluasi, berikan
umpan balik yang jelas dan konstruktif kepada anak, orang tua, dan guru. Umpan balik
harus memberikan informasi yang spesifik mengenai kemajuan anak, serta memberikan
saran dan rekomendasi untuk perbaikan.
4. Fokus pada Proses Pembelajaran: Evaluasi harus berfokus pada proses pembelajaran,
bukan hanya hasil akhir yang dicapai oleh anak. Evaluasi yang fokus pada proses
pembelajaran akan membantu anak dan guru untuk mengidentifikasi area yang masih perlu
ditingkatkan dan mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam pembelajaran.
5. Libatkan Orangtua dalam Evaluasi: Orangtua merupakan bagian yang sangat penting
dalam evaluasi pembelajaran anak. Dengan melibatkan orangtua dalam evaluasi, mereka
dapat memberikan informasi tambahan mengenai kemajuan anak di rumah dan
memberikan dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran anak.
6. Gunakan Standar Evaluasi yang Berlaku: Gunakan standar evaluasi yang berlaku untuk
memastikan hasil evaluasi yang diperoleh sesuai dengan standar yang ada. Standar evaluasi
dapat diperoleh dari kurikulum atau panduan evaluasi yang dikeluarkan oleh pemerintah
atau organisasi pendidikan.

Dengan melakukan evaluasi yang baik dan benar, kita dapat memastikan bahwa pembelajaran anak
usia dini berjalan dengan baik dan sesuai dengan kemampuan mereka. Hal ini dapat membantu
anak untuk mencapai hasil yang maksimal dan mengembangkan potensi yang ada.

Anda mungkin juga menyukai