Anda di halaman 1dari 3

Modul Ajar.

Fisika Fase E
Energi Alternatif

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD – 2)


PENGOLAHAN LIMBAH MINYAK GORENG MENJADI BAHAN BAKAR

Tujuan:
Mengolah limbah minyak goreng menjadi biosolar pada skala rumah tangga

Alat dan Bahan


▪ Minyak Jelantah 500 ml = 0,5 L
▪ Soda api (NaOH) 1 - 3 gram
▪ Methanol/Spirtus (CH3OH) 500 ml
▪ Botol plastik/gelas kaca 600 ml
▪ Botol plastik 1,5 liter + paku pada tutup botol
▪ Botol plastik 1,5 liter + lubang pada bagian bawah botol
▪ Panci
▪ Gelas ukur
▪ Termometer
▪ Saringan
▪ Masker sekali pakai yang masih bersih
▪ Sarung tangan

Prosedur Kegiatan

1. Ukur terlebih dulu massa jenis minyak jelantah yang akan diolah.
2. Siapkan beberapa masker kemudian potong untuk diambil bagian lapisan filter udara untuk
dijadikan saringan minyak jelantah.
3. Letakan beberapa lapisan filter dari masker tadi di atas gelas ukur lalu tuangkan minyak jelantah
kotor di lapisan filter untuk memisahkan kotoran-kotoran yang tidak diinginkan.
4. Pindahkan kembali minyak jelantah tersebut ke dalam panci untuk dipanaskan.
5. Sebelum proses pemanasan minyak jelantah, terlebih dahulu siapkan katalis yang pertama
yakni soda api dengan perbandingan 3 : 1 atau sebanyak 1,5 gram soda api untuk 500 mL
minyak jelantah. Setelah itu masukan soda api ke dalam gelas kaca yang tahan panas.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
6. Siapkan katalis yang kedua yakni cairan metanol dengan perbandingan 1 : 5 atau sebanyak 100
ml methanol untuk 500 mL minyak jelantah.
7. Campurkan kedua katalis yang sudah disiapkan lalu aduk hingga katalis-katalisnya larut satu
sama lain.
8. Setelah larutan katalis tercampur merata, hangatkan minyak jelantahnya sampai 50°C (gunakan
thermometer untuk mengukur suhunya).
9. Campurkan minyak jelantah yang sudah hangat dengan larutan katalis dan aduk selama
10-15 menit.
10. Pindahkan minyak jelantah yang sudah tercampur dengan katalisnya ke dalam wadah
transparan, diamkan selama 24 jam agar lapisan asam lemak gliserol-nya beku dan
mudah untuk diambil. Setelah didiamkan, lihat kembali hasil proses pemisahan antara
minyak biodiesel pada bagian atas lapisan dan asam lemak gliserol pada bagian bawah
lapisan.
11. Siapkan botol dengan lubang paku dan pindahkan minyak biodiesel ke dalam botol
lubang paku tadi.
12. Minyak biodiesel lapisan bagian atas akan kita cuci dengan air hangat dengan
perbandingan 1 : 2, atau 250 ml minyak jelantah, 500 ml air hangat.
13. Langkah selanjutnya, larutkan air hangat ke dalam minyak biodiesel agar katalis yang
masih tercampur ikut larut bersama dengan air hangat. Setelah tercampur, lakukan proses
pemisahan kembali dan tunggu selama 15 menit hingga lapisan air dan minyak
terbentuk.
14. Jika kedua lapisan sudah terbentuk, maka kita tinggal mencabut paku pada tutup botol
untuk membuang hasil pada lapisan paling bawah. Lalu, lakukan proses pencucian
minyak biodiesel ini beberapa kali secara perlahan-lahan hingga lapisan air yang sudah
tercampur tidak terlalu putih pekat. Siapkan botol lainnya untuk menampung hasil proses
pencucian minyak biodieselnya.
15. Tahapan terakhir adalah memisahkan minyak biodiesel dengan air maupun larutan
katalis yang masih ada dengan cara memanaskan minyak biodiesel hingga air dan
katalis- katalis yang masih terikat di dalam minyak biodiesel mengalami proses
penguapan.
16. Pada proses pengemasan, pastikan minyak tidak lagi panas sebelum dikemas ke botol.
17. Ukur massa jenis minyak biodiesel yang dihasilkan serta volumenya.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
18. Lakukan pengujian apakah minyak biodiesel tersebut dapat digunakan sebagai bahan
bakar (bioenergi).

Anda mungkin juga menyukai