Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN

MAKANAN INTERNASIONAL

MACARONI SCHOTEL

XI IPS 1

Disusun oleh :

1. ADELIA DWI ARYANTI (01)


2. AHMAD ARIFIN (04)
3. ARDI KURNIA NANDA KUSUMA (07)
4. HAFIIZH HIJRIYA FINSA PUTRA (17)
5. HANNI DWI RAMADHANI (19)
6. LAILA KURNIA SARI (22)
7. TASYA MILTUL ULFA (34)

SMA NEGERI 1 SUKOREJO

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
Laporan Praktek Kewirausahaan Makanan Internasional ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Laporan ini membahas proses produksi usaha salah satu makanan


internasional yang telah dilakukan. Selain itu, terdapat pula manfaat yang telah
kami dapatkan dengan melakukan praktek kewirausahaan kali ini. Laporan ini
diharapkan dapat membantu pembaca dalam mengembangkan usaha dan strategi
dalam suatu kegiatan usaha makanan internasional.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan
kami mohon maaf atas segala kesalahan serta kekeliruan dalam laporan ini. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk memperbaiki
laporan ini.

Sukorejo, 22 Februari 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan dijadikan dasar, kiat, dan


sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Secara sederhana arti
wirausahawan adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan artinya bermental mandiri dan
berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas dalam kondisi tidak
pasti. Berbicara masalah kewirausahaan, seringkali orang menjadi  berhasil.
Ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dibanding faktor modal, yaitu
ide/gagasan tersebut dikembangkan, maka akan mendorong seseorang untuk
berusaha mencari jalan keluar untuk merealisasikan jiwa dan ide enterprenuer
dalam mata kuliah kewirausahaan diadakan praktikum. Praktikum
kewirausahaan adalah proses belajar secara aplikatif atas ilmu (materi) yang
telah didapat. Untuk praktikum kali ini adalah melakukan praktikum
wirausaha, praktikum ini perlu dilaksanakan agar kita bisa belajar bagaimana
menjadi seorang enterprenuer.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kewirausahaan ini antara lain:
• Untuk melatih diri dalam menumbuhkan jiwa enterprenuer.
• Untuk belajar berwirausaha.
• Untuk memanfaatkan peluang yang ada (team work) yang baik.
• Untuk memenuhi tugas praktikum kewirausahaan.
1.3 Kegunaan Kegiatan

• Membantu wirausaha untuk mengembangkan usaha dan menguji strategi


dan hasil yang diharapkan dari sudut pandang pihak lain.

• Membantu wirausaha untuk berpikir kritis dan objektif atas bidang usaha
yang akan dijalankan.

• Sebagai alat komunikasi dalam memaparkan dan meyakinkan gagasan


kepada pihak lain.

• Membantu meningkatkan keberhasilan para wirausaha.

1.4 Kajian Teori


Macaroni schotel merupakan makanan yang di bawa oleh penjajah
Belanda saat menjajah Indonesia. Makanan satu ini terbuat dari pasta jenis
macaroni. Bahan pembuatan macaroni schotel dibilang mudah dijumpai di
pasaran. Selain itu, proses pembuatannya pun tak memakan waktu lama.
Macaroni schotel dapat dibuat dengan cara dikukus.
Sejarah hidangan macaroni schotel memiliki riwayat yang cukup panjang
di Indonesia. Macaroni schotel dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada
pertengahan abad ke-19. Awalnya hanya ibu-ibu rumah tangga Belanda yang
banyak membuat macaroni schotel ini. Pasalnya, resep macaroni schotel
mudah ditemukan di buku-buku masak yang beredar pada masa itu sehingga
cukup mudah untuk dipraktikkan. Hidangan ini tidak bernama macaroni
schotel pada
Di Eropa, hidangan ini dikenal sebagai macaroni casserole. Keduanya
merupakan hidangan yang sama hanya berbeda nama saja. Orang Indonesia
kemudian menyebut macaroni casserole sebagai macaroni schotel karena
mengambil nama wadah yang digunakan untuk memanggang macaroni
tersebut.
Macaroni casserole sebenarnya tidak asli berasal dari Belanda tapi dari
negara-negara di Eropa Utara. Makanan ini kemudian menyebar sampai ke
Eropa Barat salah satunya adalah Belanda. Orang-orang Belanda kemudian
membawa macaroni casserole tersebut ke Indonesia dan memperkenalkannya
ke orang pribumi.
Macaroni schotel awalnya tak dipraktikkan oleh orang pribumi karena
bahan-bahannya dianggap terlampau mahal. Selain itu orang pribumi juga
tidak familiar mengonsumsi macaroni yang merupakan olahan gandum. Maka
dari itu, hanya orang pribumi dari kalangan elite yang bisa membuat
macaroni schotel.
Namun, seiring berjalannnya waktu, orang pribumi banyak yang
kemudian mewarisi resep dari warisan masa kolonial. Macaroni schotel ini
mulai banyak dimasak oleh ibu rumah tangga pribumi dari kalangan elite.
Mereka biasanya menjadikan macaroni schotel sebagai hidangan istimewa di
lingkungan keluarga menengah atas pada masa kolonial. Setelah
kemerdekaan Indonesia pun macaroni schotel semakin lumrah dijadikan
sebagai hidangan istimewa ketika ada momen tertentu di rumah tangga
ataupun acara pesta.

1.5 Manfaat Macaroni


• Dapat mengembalikan energi yang hilang setelah olahraga,
• Dapat membuat suasana hati menjadi bahagia,
• Macaroni cocok untuk diet,
• Macaroni juga cocok untuk penderita diabetes,
• Dan memiliki sumber karbohidrat kompleks.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rencana Kegiatan


a. Man
Adelia, Arifin, Ardi, Finsa, Hanni, Laila, dan Tasya.
b. Money
Iuran per anak Rp 17.000,00
c. Material
 750 gram macaroni
 4 butir telur
 500 ml susu full cream
 6 siung bawang putih
 2 buah bawang Bombay
 2 sdm margarin
 200 gram mozzarella
 Pala bubuk secukupnya
 Garam secukupnya
 Merica bubuk secukupnya
d. Machine
 Panci
 Wadah berbahan plastik
 Talenan
 Sendok
 Wajan
 Dandang/tempat kukus
 Pisau
 Parutan keju
 Spatula
e. Methods
1. Campurkan susu, telur, garam, merica, dan pala bubuk dalam
satu wadah. Aduk rata lalu sisihkan.
2. Panaskan margarin, tumis bawang bombay dan bawang putih
hingga harum. Masukkan sosis dan aduk.
3. Dalam wadah tahan panas, susun setengah bagian macaroni,
tumisan sosis, keju gampang leleh, lalu tutup dengan macaroni
lagi. Tuang campuran susu.
4. Panaskan kukusan, kemudian kukus macaroni schotel hingga
matang sekitar 15 menit. Sebelum dikukus, taburi dengan keju
mozzarella.
5. Angkat lalu sajikan.
6. Taburi parutan keju secukupnya sebagai topping.
7. Macaroni schotel siap untuk dihidangkan.
f. Market
Target pemasaran di sekolah dan di luar sekolah, seperti pesan
antar atau pemesanan secara online melalui media sosial.

2.2 Pemilihan Produk


Macaroni Schotel Kukus
Macaroni Schotel, nama ini memang saat ini sudah tak asing lagi. Di
kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan juga Yogyakarta macaroni
schotel merupakan salah satu makanan yang sering dan banyak dibeli oleh
para wisatawan.
Dari sekian banyak usaha, pemilihan usaha macaroni schotel memang
cukup menjanjikan dengan memperoleh keuntungan yang lebih fantastis
bagi pengusahanya. Dengan melihat hampir semua orang banyak yang
menyukai macaroni schotel, maka banyak orang yang menjadikan
macaroni schotel sebagai usaha yang menjanjikan.
Dalam membuat macaroni schotel pun juga tidak terlalu sulit serta
biaya yang dikeluarkan pun juga tidak terlalu besar. Namun alasan yang
menjadikan agar permintaan akan macaroni ini cepat berkembang, terletak
pada rasa yang enak dan lezat.
Macaroni Schotel yang satu ini berasal dari luar negeri (Belanda),
namun saat ini pamornya lumayan populer dinegeri ini, Indonesia. Bahan-
bahan yang digunakannya termasuk dari bahan pilihan agar bisa
menghasilkan rasa yang lebih enak. Kandungan bumbu lada, keju, dan
susu cukup dominan menghasilkan rasa lezat.
Kami memilih Macaroni Schotel karena melihat banyaknya lapisan
masyarakat yang menggemari olahan Macaroni Schotel kukus sehingga
dapat dijadikan sebagai peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan
disetiap harinya. Pilihan menjalankan peluang usaha Macaroni Schotel
kukus merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijalankan. Proses
pembuatannya pun tidak sulit dikarenakan kami membuatnya bersama-
sama.
Selain itu, alasan kami menjual produk makanan ini dikarenakan untuk
memenuhi tugas Prakarya dan Kewirausahaaan SMA Negeri 1
SUKOREJO.

2.3 Strategi promosi dan pemasaran


Dalam pemasaran Macaroni Schotel yang kami jual, kami melakukan
promosi penjualan dengan menawarkan Macaroni Schotel kepada orang-
orang yang lewat. Kami juga melakukan promosi dari mulut ke mulut
(door to door), membuat poster iklan yang nantinya di sebarkan melalui
media social sehingga kami dapat membuka Pre-Order melalui media
social. Media social yang kami gunakan antara lain, Whatsapp, Instagram,
dan Facebook. Dengan kata lain, kami melakukan kegiatan promosi
dengan mengikuti perkembangan zaman serta efisiensi. Selain itu, ketika
produk tersisa 3 buah kami melakukan teknik promosi Rebates.
2.4 Proses Pelaksanaan Kegiatan
 Pelaksanaan Kegiatan

Hari, tanggal : Rabu, 8 Februari 2023 (Produksi)

Rabu, 8 Februari 2023 (Penjualan)

Tempat : SMA NEGERI 1 SUKOREJO

[Penentuan BEP]

Total biaya : Rp 116.000,00

Total produksi : 24 Buah

Harga jual : Rp 8.000,00

BEP Produksi : Total biaya/Harga jual = 14,5 Buah

BEP Harga : Total biaya/Total produksi = Rp 4.640,00

[Pendapatan/Omset]

Total pendapatan : Rp 192.000,00

Laba/Rugi : Laba senilai Rp 76.000,00

• Teknik Pengolahan

Kami mengolah macaroni schotel menggunakan teknik steaming


(mengukus). Teknik ini merupakan teknik yang dilakukan dengan
memasak bahan makanan uap air mendidih. Mengukus dilakukan
dalam panci pengukus yang terdiri dari dua buah panci yang
disusun. Panci bawah berisi air pengukus, sedangkan diatas tempat
makananyang dikukus dasarnya berlubang lubang.

• Bahan Kemasan

Bahan kemasan yang kami gunakan yaitu aluminium foil.


• Teknik Promosi

Kami menggunakan teknik promosi door to door dan rebates.

2.5 Laporan Keuangan Modal

Modal awal yang digunakan untuk melakukan praktek kewirausahaan ini


berasal dari dana pribadi senilai Rp. 116.000,00 dengan rincian sebagai berikut :

Adelia Dwi Aryanti (01) Rp 17.000,00


Ahmad Arifin (04) Rp 17.000,00
Ardi Kurnia Nanada Kusuma (07) Rp 17.000,00
Hafiizh Hijriya Finsa Putra (17) Rp 17.000,00
Hanni Dwi Ramadhani (19) Rp 17.000,00
Laila Kurnia Sari (22) Rp 17.000,00
Tasya Milatul Ulfa (34) Rp 17.000,00
TOTAL Rp 119.000,00

Pelaksanaan kegiatan yang kami lakukan dalam praktek kewirausahaan


menghasilan laporan keuangan dengan rincian sebagai berikut :

Pelaksanaan Rabu, 8 Februari 2023


Total Biaya Rp 116.000,00
Total Produksi 24 buah
Harga Jual Rp 8.000,00
BEP Produksi 14,5 buah
BEP Harga Rp 4.460,00
Omset Rp 192.000,00
Laba/Rugi Laba Rp 76.000,00
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan dijadikan sebagai dasar,


kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Dari sekian
banyak usaha, pemilihan usaha Macaroni Schotel memang cukup menjanjikan
dengan memperoleh keuntungan yang lebih fantastis bagi pengusahanya.
Dengan melihat hampir semua orang banyak yang menyukai Macaroni
Schotel, maka macaroni schotel dapat dijadikan sebagai usaha yang
menjanjikan.

Selain itu, macaroni schotel kukus merupakan kudapan yang telah banyak
dicari semua orang sebagai teman ketika bersantai bersama keluarga, teman
maupun kerabat. Selain itu, alasan kami menjual produk makanan dikarenakan
untuk memenuhi tugas Prakarya dan Kewirausahaan SMAN 1 SUKOREJO.

Dengan menggunakan teknik pengolahan steaming (pengukukusan) serta


teknik promosi rebates dan door to door menghasilkan total biaya sebesar
Rp116.000,00; total produksi 24 buah; Omset sebesar Rp 192.000,00; dan
Laba sebesar Rp 76.000,00.

3.2 Saran
1. Bumbu lada sebaiknya ditambahkan lagi (masukan dari salah satu guru)
2. Ukuran Macaroni Schotel yang kurang memuaskan sehingga lebih baik di
buat lebih lebar dibanding di pertebal.
3. Pengemasan dengan aluminium foil sudah bagus, tetapi sebaiknya
memilih pengemasan yang memiliki tutup.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai