Anda di halaman 1dari 157

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) TERHADAP


TINGKAT PEMAHAMAN SISWA
(Studi pada Materi Sistem Informasi Geografis Kelas XII IPS SMA NEGERI 1
Parung Kabupaten Bogor)

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana pendidikan

Oleh
Riza Laila Ramadhan
NIM 11150150000055

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021/1442 H
ABSTRAK
Riza Laila Ramadhan dengan NIM 11150150000055, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Geografi Berbasis Sistem
Informasi Geografis (SIG) terhadap Tingkat Pemahaman Siswa (Studi
pada Materi Sistem Informasi Geografis Kelas XII IPS SMA Negeri 1
Parung)

Media Pembelajaran tentu sangat menentukan proses penerimaan


ilmu yang diserap oleh siswa. Penelitian ini memberikan kesempatan pada
siswa untuk dapat merasakan keterhubungan antara media yang disajikan
dengan teori dasar sistem informasi geografis yang dijelaskan sehingga
secara tidak langsung siswa sebagai objek penelitian dapat menyimpulkan
inti sari pembelajaran sebagai hasil dari ketercapaian pada pokok
permasalahan skripsi yang dikaji. Berdasarkan hal tersebut, salah satu
ketercapaian yang didapat yaitu bertambahnya tingkat pemahaman siswa
yang dilihat dari hasil belajar siswa sehingga, dapat diketahui bahwa jumlah
populasi siswa sebanyak 141 siswa dan jumlah sampel sebanyak 70 siswa
ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan menggunakan Quasi eksperimen design dan dengan menggunakan
jenis Non-equivalent control Group Design dengan melalui tahap pretest
dan postest pada dua kelas yang diberikan perlakuan yang berbeda. Teknik
pengambilan sampling pada desain quasi eksperimen ini menggunakan
teknik Non-Probability Sampling dengan Hasil pada asumsi Uji
Kolmogorov Smirnov sebesar 0,175 > 0,05 (data berdistribusi Normal) pada
kelas eksperimen dan 0,174 > 0,05 (data berdistribusi Normal) pada kelas
kontrol. Selanjutnya terdapat Uji N-Gain sebesar 0,5544 untuk kelas
eksperimen (Sangat Efektif) dan 0,523 untuk kelas kontrol (Kurang Efektif).
Selanjutnya terdapat hasil asumsi Uji Homogenitas yaitu dengan
signifikansi 0,049 > 0,05 (bervariansi sama atau Homogen) pada tabel Test
of Homogeneity of Variances. Selanjutnya terdapat hasil Uji Independent
Sample T-tes yang mengacu pada tabel mean dalam tabel group statistics.
Hasil Mean Independent Sample T-Test pada kelas eksperimen sebesar
79,9444 sedangkan untuk kelas kontrol hasil meannya sebesar 77,3529
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil Mean pada dua kelompok kelas
yang berbeda terdapat perbedaan yang signifikan sehinga berpengaruhnya
media pembelajaran geografi yang disajikan. Selanjutnya terdapat asumsi
terakhir yaitu pengambilan keputusan pada Uji Hipotesis Statistik yaitu

i
ditolaknya H0 dan diterimanya Ha dengan keputusan Terdapat perbedaan
pada hasil belajar siswa sehingga pada pemanfaatan media pembelajaran
berbasis SIG ini sangat berpengaruh sekali terhadap tingkat pemahaman
siswa pada mata pelajaran Sistem Informasi Geografis.

Kata Kunci : Media Pembelajaran, Teori Dasar Sistem Informasi


Geografis, Tingkat Pemahaman Siswa.

ii
ABSTRACT
Riza Laila Ramadhan NIM 11150150000055, Departement Of Social Sciences Education.
Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, syarif Hidayatullah State Islamic University of
Jakarta. The Effect Of Using Geography Learning Media Based On Geographic
Information System (GIS) On The Level of Students (Study on Geographical Information
System Material For Class XII Social Sciences Senior High School 1 Parung)

Learning Media certainly greatly determines the process of receiving


knowledge that is absorbed by students. This study provides an opportunity for
students to be able to feel the connection between the media presented and the
basic theory of geographic information systems that are explained so that
indirectly students as research objects can conclude the essence of learning as
a result of achievements in the subject matter of the thesis being studied. Based
on this, one of the achievements obtained is an increase in the level of student
understanding seen from student learning outcomes so that it can be seen that
the total student population is 141 students and the sample size is 70 students,
which are divided into two groups, namely the experimental class and the
control class by using a quasi-experimental design and by using the Non-
equivalent control group design by going through the pretest and posttest stages
in two classes that were given different treatments. The sampling technique in
this quasi-experimental design uses the Non-Probability Sampling technique
with the results on the assumption of the Kolmogorov Smirnov test of 0.175 >
0.05 (normally distributed data) in the experimental class and 0.174 > 0.05
(normally distributed data) in the control class. Furthermore, there is an N-Gain
of 0.5544 for the experimental class (Highly Effective) and 0.523 for the
control class (Less Effective). Furthermore, there are the results of the
Homogeneity Test assumption with a significance of 0.049 > 0.05 (same
variance or homogeneous) in the Test of Homogeneity of Variances table. Then
there are the results of the Independent Sample T-test which refers to the mean
table in the group statistics table. The Mean Independent Sample T-Test result
in the experimental class is 79.9444 while for the control class the mean result
is 77.3529 so it can be concluded that the Mean results in the two different class
groups have significant differences so that the geography learning media
presented is significant. Furthermore, there is a final assumption, namely
decision making in the Statistical Hypothesis Test, namely the rejection of H0
and the acceptance of Ha with a decision. There are differences in student
learning outcomes so that the use of GIS-based learning media is very
influential on the level of students' understanding of the subject of Geographic
Information Systems.

Key Word : Learning Media, Basic Theory Of Geographic Information


System, Student Understanding Level.

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanalllahu wa ta’ala yang telah melimpahkan
nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul: “Pemanfaatan Media
Pembelajaran Geografi Berbasis Sistem Informasi Geografis Pengaruhnya Terhadap
Tingkat Pemahaman Siswa (Studi Pada Materi Sistem Informasi Geografis (SIG) Kelas
XII IPS SMA Negeri 1 Parung)” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan Salam
Senantiasa Dihaturkan kepada junjungan Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam,
para keluarga, sahabat, serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Univeristas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis menyadari membutuhkan bimbingan, dukungan,
dan do’a dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis sampaikan ucapan terimakasih tak
terhingga kepada :

1. Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc. MA selaku Rektor Univeristas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Univeristas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Univeristas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Andri Noor Ardiansyah, M.Si, Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Univeristas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Cut Dhien Nourwahida, MA selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa
membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis.
6. Dr. Sodikin M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang selalu memberikan arahan,
bimbingan, saran sekaligus motivasi.
7. Neng Sri Nuraeni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan
arahan, bimbingan, saran sekaligus motivasi.
8. Seluruh Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Terimakasih atas ilmu yang
telah diberikan selama perkuliahan.
9. Ikhwan Setiawan, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Parung yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk menyelesaikan tugas akhir perkuliahan.
10. Tri Susilowati S.Pd selaku guru pengampu geografi SMA Negeri 1 Parung
sekaligus guru pamong selama penelitian berlangsung yang telah memberikan
izin, arahan, saran, kritik dan motivasinya kepada peneliti.
11. Almh. Ibu Iis Srimarni Utami, Teh Eliezha Firdausya Concetta, S.Pd juga Bapak
sekaligus keluarga baruku yang teramat sayang denganku juga telah menganggap
diriku sebagai anak dan anggota keluarga yang telah banyak membantu
menentukan lokasi penelitian serta mengarahkan skripsiku hingga selesai, juga
asupan nutrisi serta tempat tinggal yang sangat nyaman, semoga kebaikan Teteh
sekeluarga selalu dibalas oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
12. Fauzi Agustian selaku Asisten Laboratorium Komputer SMA Negeri 1 Parung
yang telah memberikan ruang laboratorium komputer juga membantu menginstal
aplikasi ArcGis 10.1 dan lain sebagainya kepada peneliti dalam menyukseskan
tugas akhir perkuliahan.

iv
13. Bang Fendi selaku staff IT sekaligus staff perpustakaan dan Nurmariyam selaku
guru sekaligus asisten perpustakaan SMA Negeri 1 Parung yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk menanbah literatur kajian pada penulisan
skripsi.
14. Marastrika Farhan dan segenap teman lainnya yang menjadi kelas eksperimen
yang telah berjasa dalam mengikuti proses pembelajaran geografi dengan baik
sampai akhir pertemuan.
15. Pradipa Taruni dan segenap teman lainnya yang menjadi kelas kontrol yang telah
berjasa dalam mengikuti proses pembelajaran geografi dengan baik sampai akhir
pertemuan.
16. Papah dan Ibuku selaku The Best Leader in my life yang telah memberikan kasih
sayangnya, kesabaran, arahan, do’a serta dukungannya baik secara moril maupun
materil, terimakasih tak terhingga telah menjadi orangtua terhebat yang telah
berjasa menemaniku dari nol hingga menyongsong masa depanku yang gemilang.
17. Aini Muslimah, S.Pd, Kamal Putra, S.Pd, Evi Sholihatul Afiah S.Psi, Rizki
Fachrizal,S.Pd, Husni Faisal, Mayda Amalia Sari, Hafidz Nurmawan Hakim dan
Faranida Aulia Rahmah Selaku kakak, abang dan adik-adikku juga shohibbul
jannahku Laila Fitria Dewi, S.Pd The All My The Best Team. Terimakasih tak
terhingga telah memberikan do’a, arahan, motivasi, saran, senyuman dan canda
tawanya untukku dari nol penyusunan skripsi hingga sampai penyelesaian skripsi
tahap akhir.
18. Kak Dhani Aditya, S.Pd selaku the best teacher serta keluargaku yang telah
menyemangatiku serta menyediakan alat komunikasi untukku agar informasi
perkuliahan selalu kudapatkan sampai akhir semoga kebaikan kaka selalu dibalas
oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
19. Naimatus Shalihah kawan seperjuangan skripsi terimakasih sudah
menyemangatiku dan terimakasih sudah berbagi segala pengalaman hidup yang
mengesankan.
20. Segenap seluruh keluarga Pendidikan IPS angkatan 2015 juga partner sidang
terimakasih tak terhingga telah berjuang bersama dan saling memotivasi,
menguatkan serta mendo’akan satu sama lain.
21. Segenap keluarga asrama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ciputat, yang selalu
memberikan perhatian, saling menguatkan, saling mendoakan serta saling
berjuang bersama, terimakasih tak terhingga kepada semuanya yang telah
mengukir indah dalam kehidupanku.
22. Segenap keluarga besar Irmafa, Keluarga Mahasiswa Minangkabau (KMM) serta
Keluarga besar Kuliah Kerja Nyata (Pensilku) tercinta atas sejuta pengalamannya
dalam hidupku.

Dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis banyak mengucapkan


terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 10 Agustus 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING


LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI
UJI REFERENSI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK........................................................................................................i
ABSTRACT .....................................................................................................iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................iv


DAFTAR ISI ....................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ...........................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .........................................................................1


B. Identifikasi Masalah ...............................................................................5
C. Pembatasan Masalah ..............................................................................5
D. Perumusan Masalah ................................................................................6
E. Tujuan Masalah ......................................................................................6
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................6

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................8

A. Deskripsi Teoritik ...................................................................................8


1. Konsep Pembelajaran .......................................................................8
a. Pengertian Pembelajaran .............................................................8
b. Prinsip Pembelajaran ..................................................................9
2. Konsep Media Pembelajaran.............................................................10
a. Pengertian Media Pembelajaran ..................................................10
b. Fungsi Media Pembelajaran ........................................................12
c. Manfaat Media Pembelajaran ......................................................13
3. Teori Sistem Informasi Geografis .....................................................13
a. Sejarah Sistem Informasi Geografis ............................................13
b. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis ..................................14
c. Komponen-Komponen Sistem Informasi Geografis ....................15

vi
d. Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografis .................................16
4. Konsep Dasar Tingkat Pemahaman ..................................................18
a. Pengertian Tingkat Pemahaman ..................................................18
b. Pengertian Tingkat Pemahaman Siswa ........................................19
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................20
C. Kerangka Berpikir .................................................................................21
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................23

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................24

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................................24


1. Lokasi Penelitian ...........................................................................24
2. Waktu Penelitian ...........................................................................25
B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................25
C. Jenis Variabel Penelitian ....................................................................27
D. Alat dan Bahan ..................................................................................28
1. Alat ...............................................................................................28
2. Bahan ............................................................................................28
E. Sumber Data ......................................................................................28
1. Data Primer ...................................................................................28
2. Data Sekunder ...............................................................................29
F. Populasi dan Sampel ..........................................................................29
1. Populasi.........................................................................................29
2. Sampel ..........................................................................................30
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................30
1. Tes ...............................................................................................31
2. Wawancara ....................................................................................32
3. Observasi ......................................................................................32
4. Dokumentasi .................................................................................33
5. Aplikasi ArcGis 10.1 .....................................................................33
H. Konsep Teknik Analisis Data dan Teknik Pengolahan Data ...............33
1. Konsep Teknik Analisis Data ........................................................33
2. Teknik Pengolahan Data ................................................................34
a. Teknik Uji Validitas Tes ...........................................................34
b. Teknik Uji Reliabilitas Tes .......................................................35
c. Teknik Uji Taraf Kesukaraan Tes..............................................36
d. Teknik Uji Daya Pembeda Tes ..................................................37
I. Uji Prasyarat Analisis Data ................................................................38
1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ............................................38
2. Uji Normalized Gain (N-Gain) ......................................................39
3. Uji Homogenitas ...........................................................................39

vii
4. Uji Independent Sampel T-Test .....................................................40
5. Uji Hipotesis Statistik ....................................................................41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................42

I. HASIL PENELITIAN........................................................................42
A. Profile Sekolah SMA Negeri 1 Parung ..........................................42
1. Sejarah Sekolah ........................................................................42
2. Alamat Sekolah.........................................................................43
3. Tujuan Sekolah .........................................................................44
4. Visi dan Misi Sekolah ...............................................................46
5. Data Guru dan Tenaga Kependidikan ........................................47
6. Data Peserta Didik ....................................................................50
7. Fasilitas Sekolah .......................................................................51
8. Program Pembinaan Peserta Didik ............................................51
B. Deskripsi Data Penelitian ..............................................................52
C. Hasil Deskripsi Analisis Data ........................................................54
1. Hasil Uji Instrumen Pra-Analisis ...............................................54
a. Hasil Uji Analisis Tes ...........................................................54
1) Hasil Uji Validitas Tes .....................................................54
2) Hasil Uji Reliabilitas Tes .................................................57
3) Hasil Uji Tingkat Kesukaraan Soal Tes ............................59
4) Hasil Uji Daya Pembeda Tes............................................60
b. Hasil Uji Analisis Non Tes ...................................................62
1) Hasil Uji Observasi ........................................................62
2) Hasil Uji Wawancara ......................................................65
3) Hasil Uji Dokumentasi ....................................................69
2. Hasil Uji Asumsi Data ............................................................69
a. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .......................69
b. Hasil Uji Normalized Gain .................................................70
c. Hasil Uji Homogenitas .......................................................74
d. Hasil Uji Independent Sample T-Test .................................75
e. Hasil Uji Hipotesis .............................................................76
II. HASIL PEMBAHASAN ...............................................................77
III. KETERBATASAN PENELITIAN ................................................79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................80

A. Kesimpulan ...................................................................................80
B. Implikasi .......................................................................................81
C. Saran .............................................................................................81

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kegiatan tahap manipulasi dan analisis data .......................................17

Tabel 2.2 Tingkat Ranah Kemmapuan Taksonomi Bloom ..................................19

Tabel 2.3 Penelitian yang Relevan .....................................................................20

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................................25

Tabel 3.2 Non-equivalent control Group Design ...............................................26

Tabel 3.3 Jumlah Kelas dan Siswa ...................................................................29

Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ..........................................................38

Tabel 3.5 Indeks Kriteria Normalized Gain ........................................................39

Tabel 4.1 Struktur Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................................42

Tabel 4.2 Identitas Sekolah ................................................................................43

Tabel 4.3 Daftar Guru ........................................................................................47

Tabel 4.4 Daftar Tenaga Kependidikan ..............................................................49

Tabel 4.5 Data peserta didik SMA Negeri 1 Parung ...........................................50

Tabel 4.6 Daftar Sampel Peserta Didik Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Parung .....52

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Test ......................................................................55

Tabel 4.8 Persebaran Data Statistik Uji Validitas ...............................................56

Tabel 4.9 Hasil Reliabilitas Test.........................................................................57

Tabel 4.10 Nilai Statistik Uji Reliabilitas ...........................................................58

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Tingkat Uji Kesukaraan .......................................59

Tabel 4.12 Perbandingan Tingkat Soal dari Uji Taraf Kesukaraan ......................60

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Daya Pembeda .....................................................60

Tabel 4.14 Hasil Indeks Uji Daya Pembeda .......................................................62

ix
Tabel 4.15 Hasil Normalitas Kolmogorov Smirnov ............................................70

Tabel 4.16 Hasil Statistik uji normalitas Kolmogorv-Smirnov ............................70

Tabel 4.17 Hasil Uji Normalized Gain Eksperimen ............................................71

Tabel 4.18 Hasil Uji Normalized Gain Kontrol ...................................................72

Tabel 4.19 Perbandingan Nilai Mean Normalized Gain ......................................73

Tabel 4.20 Hasil Uji Homogenitas Anova Kelas Eksperimen .............................74

Tabel 4.21 Hasil Uji Homogenitas Anova Kelas Kontrol....................................74

Tabel 4.22 Hasil Uji Independent Sample T-Test Kelas Eksperimen ..................75

Tabel 4.23 Hasil Uji Independent Sample T-Test Kelas Kontrol.........................75

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir ................................................................22

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian ....................................................................24

Gambar 3.2 Bagan Variabel Penelitian ..............................................................27

Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Sampel Penelitian ..........................54

Gambar 4.2 Perbedaan Perlakuan Kondisi Belajar..............................................69

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Uji Validitas Tes .................................................................88

Lampiran 2 Hasil Uji Reliabilitas Tes..............................................................89

Lampiran 3 Hasil Uji Tingkat Kesukaraan Tes ...............................................90

Lampiran 4 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tes ................................................91

Lampiran 5 Pedoman Silabus Pembelajaran Geografi .....................................92

Lampiran 6 RPP Kelas Kontrol .......................................................................94

Lampiran 7 RPP Kelas Eksperimen................................................................. 104

Lampiran 8 Lembar Pretes dan Postes.............................................................. 115

Lampiran 9 Lembar Kisi-Kisi Observasi Kelas Eksperimen dan Kontrol....... 122

Lampiran 10 Hasil Pengamatan Pembelajaran................................................... 123

Lampiran 11 Hasil Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara untuk Guru Grografi...... 124

Lampiran 12 Hasil Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara Kelas Kontrol.................126

Lampiran 13 Hasil Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara Kelas Eksperimen..........127

Lampiran 14 Hasil Wawancara Terstruktur Secara Online................................128

Lampiran 15 Hasil Project Peta Berbasis SIG Siswa Kelas Eksperimen...........129

Lampiran 16 Hasil Projek Peta hanya Kelas Eksperimen...................................132

Lampiran 17 Hasil Dokumentasi Pembelajaran Siswa...................................... 134

Lampiran 18 Lembar Hasil Uji Referensi........................................................... 135

Lampiran 19 Biodata Penulis.............................................................................139

xii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang baik dan teratur, terarah, terstruktur dan mampu
menyesuaikan kebutuhan siswa ialah pendidikan yang sudah disusun
dengan menggunakan kurikulum. Kurikulum dapat menjadi suatu landasan
pada pembelajaran.
Pentingnya kurikulum untuk mencapai pendidikan yang terarah
tersebut sudah diatur oleh undang-undang dasar No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional atau SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 1
Konsep kurikulum menurut Hilda Taba bahwa kurikulum dapat
didefinisikan sebagai suatu rencana kondisi belajar dengan subtansi, sistem
dan bidang studi pada suatu komponen pembelajaran. 2 Konsep dari
pembelajaran itu sendiri merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen lingkungan belajar mulai dari persiapan, penyampaian, pelatihan
dan penampilan hasil kegiatan pembelajaran siswa. Persiapan dan cara
penyampaian dalam pembelajaran yang juga meliputi : materi, metode,
strategi, model pembelajaran, media pembelajaran, tujuan sampai evaluasi
pembelajaran. 3 Point penting dalam kegiatan pembelajaran siswa tersebut
yang dapat menentukan hasil belajar siswa salah satu diantaranya adalah
media pembelajaran. Istilah persamaan kata “Media” sering dikaitkan
sebagai teknologi pembelajaran. Teknologi pembelajaran atau media

1
Nurochim, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Uin Jakarta Press. 2016)., h 193
2
Fuja Siti Fujiawati, Pemahaman Konsep Kurikulum dan Pembelajaran dengan
Peta Konsep Bagi Mahasiswa Pendidikan Seni, (Semarang: Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol
1 no 1, 2016)., h.19
3
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Pt.
Kharisma Putra Utama, 2017)., h. 2

1
2

pembelajaran dalam pandangan islam juga sudah diatur dalam ayat al-quran
surat Al-Jathsiyah ayat 13 yang berbunyi:

Artinya: Dan dia telah menundukkan untukmu apa yang dilangit dan
apa yang dibumi semuanya (sebagai rahmat) daripadanya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan allah)
bagi kaum yang berfikir. (QS Al-Jathsiyah :13)

Berdasarkan ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu


rahmat yang Allah berikan kepada manusia yang berfikir sebagai tanda-
tanda kekuasaan allah subhanahu wata’ala berupa hadirnya langit dan bumi
yang didalamnya terdapat rahmat. Hadirnya teknologi yang dapat
memberikan pesan menarik khususnya bagi pembelajaran merupakan suatu
rahmat yang dirancang oleh kaum yang berfikir. Dari pernyataan tersebut
sehingga teknologi pembelajaran atau Media pembelajaran merupakan alat
peraga yang disajikan dalam kegiatan proses belajar mengajar yang berguna
untuk menyalurkan bentuk komunikasi sebagai alat yang membawa pesan
kepada yang menerima pesan. Menurut Briggs Media pembelajaran
merupakan sarana untuk memberikan stimulus pelajar dalam memahami inti
sari pembelajaran yang sedang dikaji dengan kata lain, media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan
serta dapat memberikan rangsangan pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa. Sehingga hal tersebut dapat mendorong terjadinya proses
belajar mengajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. 4Geografi adalah
ilmu tentang bumi yang merupakan mata pelajaran wajib yang disediakan
untuk para pelajar jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial dan Geografi
juga merupakan mata pelajaran yang banyak terdapat media pembelajaran

4
Gede Putu Arya Oka, Media dan Multimedia Pembelajaran (Yogyakarta: Cv.Budi Utama,
h.5-6
3

yang bervariasi yang dapat membantu merangsang tingkat pemahaman


siswa pada materi yang sedang diajarkan. Sebab, kajian yang terdapat pada
materi geografi terbilang cukup sulit dipahami dan membosankan. Dengan
kondisi tersebutlah maka mata pelajaran geografi sangat memerlukan media
pembelajaran yang canggih, unik, berbeda dan bisa terjangkau.

Sistem Infomasi Geografis atau Geographic Information System


adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam
menangani data bereferensi geografi seperti memasukan data, menyimpan,
memanipulasi serta menganalisis data sebagai hasil akhir atau output
menurut aronoff.5 Untuk memulai memasukan data berupa peta,
menyimpan, memanipulasi sampai menganalisis data tersebut maka
diperlukan sebuah perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat
mendukung pembelajaran pada materi sistem informasi geografis.

Bappeda menuturkan pendapatnya bahwa ArcGis adalah salah satu


software yang dikembangkan oleh Envinrontment Science & Research
Institute (Esri) yaitu perusahaan milik Jack Dangermont Esri yang
merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari berbagai macam software Gis yang
berbeda seperti Gis desktop, server, dan Gis Web. Awal diciptakannya
teknologi ArcGis memiliki produk utama yaitu ArcGis desktop, ArcView,
ArcEditor dan ArcInfo.6

Devita dan kawan-kawan mengemukakan bahwa ArcGis


mempunyai keandalannya yaitu tidak hanya dalam membuat peta melainkan
dapat membantu praktisi pelajaran Sistem Informasi Geografis dalam
melakukan analisis, pemodelan dan penggunaan data spatial secara efektif

5
Samadi, Geografi untuk SMA, (Jakarta: Quadra 2017) h., 93
6
http://bappeda.ntbprov.go.id yang di upload pada tahun 2013 dan diakses pada tanggal 13-April
2019 pukul 7:51.
4

dan efesien dengan salah satu bentuk data Digital Elevation Model atau
(DEM) yang mampu menggambarkan geometri rupa muka bumi. 7

Media pembelajaran berbasis sistem informasi geografis tersebut


ternyata sudah pernah diteliti oleh Tomi Handika Utama pada skripsi
Universitas Negeri Semarang yang berjudul “pemanfaatan media
pembelajaran berbasis sistem informasi geografis pada mata pelajaran
geografi, kompetensi dasar pemanfaatan sig kelas XII SMAN 1 Grobogan
tahun 2015”8 hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa hasil tingkat
pemahaman siswa sebelum dan sesudah mempelajari media pembelajaran
sistem informasi geografis ternyata terdapat pengaruh setelah diberikan
“treatmeant” sehingga hasil akhir yang didapat dari penelitian tersebut
adalah terdapat hubungan antara media pembelajaran yang digunakan
dengan materi pembelajaran sistem informasi geografis dan diketahui
hubungan tersebut mengalami peningkatan pada hasil belajar siswa. Dari
kondisi tersebut, akhirnya peneliti memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
dengan variabel yang dipilih untuk dapat memecahkan keingintahuan
peneliti tersebut maka peneliti melakukan wawancara dengan guru
pengampu mata pelajaran geografi.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah


satu guru geografi di sekolah SMA Negeri 1 Parung, beliau menuturkan
tentang pembelajaran sistem informasi geografi yang masih menggunakan
model pembelajaran inquiri, siswa dituntut aktif dengan beberapa metode
pembelajaran seperti powerpoint, makalah, video. Selanjutnya beliau
menyampaikan bahwa, media pembelajaran berbasis teknologi tersebut

7
Devita Indraswari dkk, Analisis Aplikasi Arcgis 10.3 untuk Pembuatan daerah Aliran Sungai dan
Penggunaan Lahan di DAS Samajid Kabupaten Sampang Madura, Universitas FKIP UMS (Jurnal
Pendidikan no IX tahun 2018) h.,478
8
Tomi Handika Utama, pemanfaatan media pembelajaran berbasis sistem informasi geografis pada
mata pelajaran geografi, kompetensi dasar pemanfaatan sig kelas XII SMAN 1 Grobogan tahun
2015, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang: 2015
5

belum pernah diterapkan meskipun sudah diperkenalkan kepada siswa


secara singkat. Adapun faktor lainnya, meskipun pembelajaran berbasis
teknologi tersebut sudah diperkenalkan secara singkat namun sayang
ternyata pemanfaatannya kurang dimengerti baik guru maupun siswa. 9

Dari hasil wawancara tersebut yang bisa menjadi dasar


permasalahan pada tingkat pemahaman siswa menjadi berkelanjutan. Untuk
itu, hal tersebut memerlukan sebuah penelitian untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa sehingga penulis menjadi tertarik untuk melakukan
penilitian yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran
Geografi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG pterhadap tingkat
pemahaman siswa (Studi pada materi sistem informasi geografis kelas
XII SMA Negeri 1 Parung”).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan tema dan latar belakang yang telah diuraikan, maka
terdapat identifikasi masalah yang penulis temukan berupa:
1. Kurangnya media pembelajaran berbasis teknologi dari guru tentang cara
memanfaatkan aplikasi Arcgis yang berhubungan dengan materi sistem
informasi geografis.
2. Kurangnya tingkat pemahaman peserta didik tentang teori dasar sistem
informasi geografis serta pemanfaatan Arcgis sebagai sumber media
pembelajaran siswa berbasis teknologi.
3. Kurangnya sarana dan prasarana sekolah yang bisa mendukung
pemanfaatan sistem informasi geografis.
4. Kurang terampilnya siswa dan guru dalam memanfaatkan aplikasi Arcgis
sebagai media pembelajaran berbasis teknologi.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian diatas, batas permasalahan ini merujuk
pada inti dari identifikasi masalah berupa:

9
Hasil wawancara sebelum melakukan penelitian pada salah satu guru geografi SMAN 1 Parung
pada tanggal senin, 01 Juli 2019 pukul 15:00
6

1. Kurangnya media pembelajaran berbasis sig pada materi sistem


informasi geografis.
2. Kurangnya tingkat pemahaman peserta didik tentang teori dasar sistem
informasi geografis serta pemanfaatan Arcgis sebagai media
pembelajaran siswa berbasis sistem informasi geografis.
3. Kurang terampilnya siswa dan guru dalam memanfaatkan media
pembelajaran berbasis sig.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari pembatasan masalah diatas, maka
pertanyaan yang diajukan dalam penelitian adalah untuk mengetahui:
Bagaimana pengaruh pemanfaatan media pembelajaran sig pada studi
materi sistem informasi geografis terhadap tingkat pemahaman siswa kelas
XII IPS SMA Negeri 1 Parung Kabupaten Bogor ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian berdasarkan
perumusan masalah diatas yaitu untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis sistem informasi
geografis (SIG) pada studi materi sistem informasi geografis kelas XII IPS
SMA Negeri 1 Parung Kabupaten Bogor.
F. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini sangat berdampak pada pengetahuan siswa sehingga
siswa dapat menyimpulkan hubungan media pembelajaran dengan teori
sistem informasi geografis. Selain itu, bagi peneliti sendiri penelitian
ini diharapkan dapat menjadi solusi kreatif dalam memperkaya ilmu
pengetahuan tentang pemanfaatan media pembelajaran berbasis SIG.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Mengetahui, mengeksplor serta memperkaya literatur tentang
studi Sistem Informasi Geografis. Selain itu, peneliti dapat
mengetahui perubahan pada ruang wilayah yang dikaji.
7

b. Bagi Tenaga Pendidik


Menjadi sumber informasi yang paling utama dan aktual dalam
menyediakan media pembelajaran yang berbeda dan unik. Selain
itu, tenaga pendidik dapat memahami perubahan dan gejala dari
wilayah dalam kurun waktu yang lama.
c. Bagi Lembaga dan Dinas Pendidikan
Sebagai bahan pengembangan kurikulum menjadi lebih
interaktif, inovatif dan menciptakan generasi peserta didik yang
memiliki keahlian tambahan dalam mengolah data citra dalam
perangkat keras. Selain itu berguna sebagai penilaian akreditasi
sekolah unggul dalam pembelajaran.
d. Bagi Aparatur Pemerintahan
Sebagai bahan evaluasi untuk menentukan tindakan atau
kebijakan terkait dari adanya masalah-masalah yang terjadi pada
kondisi geografis disuatu wilayah tertentu.
BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS


A. Deskripsi Teoritik
1. Konsep Pembelajaran
a. Pengertian pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan belajar-mngajar atau kegiatan
interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai suatu perubahan
sikap dan psikomotor seorang peserta didik. selain itu, pembelajaran
merupakan suatu kesatuan dari adanya komponen-komponen
pembelajaran yang saling mendukung pada kualitas pembelajaran. 10
Oemar Hamalik dalam Asrori Ardiansyah mengemukakan
pengertian pembelajaran bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem.
Yang berarti bahwa pembelajaran mempunyai sebuah komponen
untuk berinteraksi dan berinterelasi satu sama lain utnuk menacapai
tujuan pembelajaran, komponen-kompoenen tersebut antara lain
siswa, guru, tujuan pemeblajaran, materi pembelajaran, metode,
sarana, evaluasi dan lingkungan sekolah. Komponen-komponen
tersebut merupakan suatu kesatuan sistem yang saling berhubungan
untuk mencapai tujuan bersama. 11
Proses pembelajaran ditandai dengan adanya aktivitas
interaksi edukatif. Interaksi edukatif adalah interaksi secara sadar
akan tujuan dan mempunyai metodologis yang sudah mengakar
secara sistematis melalui dua tahapan. Tahapan pertama aktivitas
yang melibatkan proses mental siswa secara maksimal dalam proses
pembelajaran dan tahapan kedua yang melibatkan proses tanya-
jawab secara intensif untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif

10
Komara Endang, Belajar dan Pembelajaran Interaktif. Bandung: Pt. Refika Aditama 2016 h.,29
11
Ibid h.,35

8
9

untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa dalam membangun


suasana pembelajaran yang dialogis. 12
b. Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran sangat berkaitan dengan komponen
pembelajaran karena prinsip pembelajaran merupakan dasar pokok
sebuah pembelajaran yang dilandasi dengan harapan serta tujuan
yang dinamis dan terarah. Prinsip-prinsip tersebut meliputi:
perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung,
pengulangan, tantangan serta perbedaan individu.
Keenam prinsip umum pembelajaran tersebut akan diuraikan
lebih jelas, yaitu:
1. Perhatian dan Motivasi
Perhatian dan motivasi adalah dua kata yang berbeda makna
dan dua kata tersebut berada pada posisi pertama bagi seorang
siswa. Menurut Gage dan Berliner memberikan pengertian
perhatian dengan motivasi yaitu bahwa perhatian adalah adanya
dorongan dan semangat didalam diri siswa secara terus-
menerus sampai siswa tersebut dapat mengetahui dan tujuan
belajar yang hendak dicapai serta dapat menentukan sasaran
atau target dalam penyelesaian pembelajarannya.13
2. Keaktifan
Seorang anak mempunyai keaktifan yang berbeda-beda,
prinsip keaktifan bagi siswa berwujud pada perilaku-perilaku
yang positif pada peningkatan pembelajarannya seperti aktif
mencari sumber informasi pembelajaran yang dibutuhkan,
selalu ingin mencoba pada hasil pembelajaran dan selalu aktif
memproses dan mengolah perolehan belajarnya. 14
3. Keterlibatan langsung
Davies mengemukakan, keterlibatan langsung yang dialami
siswa mencakup kemandirian pada siswa, hal apapun yang
dipelajari siswa maka ia harus mempelajarinya sendiri karena
tidak ada seorang pun yang dapat melakukan kegiatan belajar-
mengajar untuknya. Contoh perilaku yang merupakan prinsip
keterlibatan langsung pada siswa diantaranya, terlibat dalam
berbagai diskusi pembelajaran, terlibat membuat laporan serta

12
Sain Hanafi, Muh, Konsep Belajar dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan Vol 17 No 1 2014 h.,
74
13
Rusman, Belajar dan Pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Cetakan pertama
Jakarta: Kencana 2017 h., 99
14
Ibid h., 99
10

terlibat aktif dalam mengerjakan tugas secara kelompok


maupun individu.
4. Pengulangan
Prinsip pengulangan memiliki sebuah fungsi utama yaitu,
kegiatan berulang-ulang untuk memastikan peserta didik dalam
memahami prosedur pembelajaran pada mata pelajaran supaya
peserta didik dengan mudah dan mengingat materi lebih lama. 15
5. Tantangan
Kurt Lewin dalam teori medan (field theory) menuturkan
bahwa tantangan dalam kegiatan pembelajaran menjadi suatu
medan atau lapangan psikologis pada tujuan yang ingin dicapai.
Usaha yang dilakukan peserta didik tersebut untuk mencapai
solusi dari sebuah hambatan yang ia terima disebut tantangan. 16
6. Perbedaan individu
Setiap peserta didik memiliki sebuah perbedaan menjadi
karakter psikis yang unik dan menjadi satu kesatuan. Oemar
Hamalik mengemukakan pendapatnya tentang perbedaan
individu yang terbagi menjadi dua sisi yaitu sisi horizontal dan
sisi vertikal. Perbedaan individu dalam aspek mental yang
meliputi adanya kecerdasan, ingatan, bakat, minat dan emosi
termasuk dalam sisi horizontal sedangkan perbedaan individu
dalam aspek fisik atau jasmaniyah, meliputi bentuk postur
tubuh, tinggi badan dan besarnya tenaga termasuk kedalam sisi
vertikal. 17

2. Konsep Media Pembelajaran


a. Pengertian Media Pembelajaran
Media Pembelajaran bagi seorang ilmuwan merupakan dua
konsep yang berbeda yaitu media dan pembelajaran. peserta
didik dalam belajar. Media diartikan sebagai suatu alat.
Sehingga mereka menyamakan media sebagai dari alat atau
teknologi pembelajaran.18
Media dalam ranah pembelajaran disekolah adalah tutur
bahasa guru secara verbal maupun non-verbal. Verbal adalah
semua jenis komunikasi yang menggunakan satu kata atau lebih

15
St. Hasniyati, Prinsip-Prinsip Pembelajaran dan Implikasinya terhadap pendidik dan peserta
didik. Jurnal Al-Ta’dib Volume 6 no 1 2013 h.,36-37
16
Ibid h.,37
17
Ibid h .,38
18
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran (Jakarta: Prenamediagroup. 2018) h.,3
11

dan bahasa nonverbal adalah semua pesan yang disampaikan


tanpa kata-kata langsung yang diucapkan seorang guru
sedangkan pembelajarannya adalah suatu usaha yang sengaja
melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang
dimiliki guru.19
Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT)
menuturkan pandangannya tentang media pembelajaran
merupakan segala sesuatu yang yang digunakan seseorang untuk
menyalurkan pesan. Sedangkan menurut Wiratmojo dan
Sasonoharjo mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
sebuah alat peraga yang digunakan untuk memperagakan fakta,
konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar lebih nampak nyata
dalam pembelajaran untuk mempermudah tugas dalam
mengajar.20
Gagne dan Brigs menjelaskan tentang media pembelajaran
bahwa media pembelajaran sebetulnya tidak hanya memiliki
makna yang standar namun terkadang media merujuk pada
istilah-istilah murni berupa merangsangnya stimulus seseorang
terhadap pembelajaran. Istilah-istilah tersebut meliputi21:
 Sensory Mode, yaitu: adanya pesan-pesan yang disampaikan
oleh alat indera seseorang ketika melakukan pembelajaan.
Alat-alat indera tersebut seperti: mata dan telinga.
 Channel of communication, yaitu: adanya pesan-pesan
pembelajaran yang disampaikan melalui alat indera
komunikasi seperti: stimulus pada alat pendengaran (audio),
alat melihat atau memperhatikan objek (visual), stimulus
menunjuk-nunjuk objek (alat peraba) dan gerakan ringan

19
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran sebuah pendekatan baru (Ciputat: Gaung Persada.2010) h.,9
20
Iwan Falahudin, Pemanfaatan Media dalam pembelajaran (Banten: Jurnal Lingkar Widiyaiswara)
edisi 1 no.4 H.,109
21
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran cet ke- 1 (Jakarta: Prenadamedia Group
2018) h.,7
12

(kinestetik), serta alat pencium objek pembelajaran yang


dituju.
 Type of stimulus, yaitu: adanya stimulus murni namun buian
termasuk dari komunikasi melainkan dari sebuah kata-kata
seseorang seperti: kata-kata lisan berupa suara langsung
maupun dari sebuah rekaman dan tulisan yang merupakan
penyajian kata yang ditulis dalam buku maupun papan tulis.
 Media fisik, yaitu: adanya alat fisik tambahan yang bisa
menjadi pendukung pembelajaran seperti: film, video,
gambar, animasi, powerpoint (slide) serta media cetak berupa
buku atau modul.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Media Pembelajaran memiliki empat fungsi sebagai
pendukung dari proses pembelajaran serta untuk meningkatkan
tingkat pemahaman pada peserta didik. Keempat fungsi tersebut
diantaranya:
1. Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar
Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar
merupakan fungsi paling utama diantara fungsi-fungsi
yang lain karena pada kalimat sumber belajar ini tersirat
makna keaktifan sebagai penghubung, penyalur serta
penyampaian.
2. Media pembelajaran berfungsi sebagai semantik
Semantik merupakan kemampuan media dalam
menambah perbendaharaan kata atau simbol verbal
pada peserta didik untuk dipahami. Simbol verbal
tersebut adalah sesuatu yang digunakan untuk dipandang
sebagai wakil sesuatu lainnya.
3. Media pembelajaran berfungsi sebagai manipulatif
Manipulatif didasarkan pada ciri-ciri umum yaitu
kemampuan menyimpan, melestarikan, merekonstruksi
dan mentransportasikan suatu peristiwa atau objek. Pada
fungsi manipulatif ini media pembelajaran mengatasi
batas-batas ruang dan waktu, yaitu: kemampuan media
menghadirkan objek, kemampuan media menjadikan
objek dalam waktu yang singkat, serta kemampuan
media dalam mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
serta mengatasi keterbatasan inderawi.
4. Media pembelajaran berfungsi sebagai psikologis
13

Psikologis terdapat fungsi lain yang merupakan


bagian dari fungsi media pembelajaran sebagai
psikologis diantaranya terdapat fungsi atensi (perhatian),
afektif, kognitif, iamjinatif, motivasi serta sosio
kultural. 22
c. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran menurut Nasution bagi seorang
siswa adalah media pembelajaran dapat lebih menarik perhatian
siswa dapat menimbulkan rasa semangat dan bahan pengajaran
akan lebih jelas maknanya sehingga siswa lebih mudah
memahami materi yang sedang dibahas selain itu tujuan
pembelajaran dapat diketahui siswa. 23
Gde Putu juga menyebutkan bahwa manfaat media
pembelajaran salah satu diantaranya yaitu media pembelajaran
dapat mengembangkan interaksi langsung antara siswa dan
fenomena alam, media pembelajaran dapat mengembangkan
daya pikir siswa untuk memberikan persepsinya tentang apa
yang dialami dan diamati dari fenomena alam yang didapatkan
dan media pembelajaran dapat menghasilkan keinginan dan
minat baru pada siswa.24
3. Teori Sistem Informasi Geografis
a. Sejarah Sistem Informasi Geografis
Roger Thomlinson adalah seorang ahli yang menciptakan
dan mengembangkan studi sistem informasi geografis yang
dikembangkan pada tahun 1960 kegunaan sistem informasi
geografis tersebut adalah untuk mengumpulkan data peta,
menyimpan, memanipulasi serta menganalisis data. Kemudian data
tersebut dikumpulkan pada lembaga kartografi Canada Land

22
Sefi Adam dan Muh Taufik, Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi bagi
siswa bagi siswa kelas X SMA Ananda Batam (Batam: CBIS Journal. 2015) volume 3 no.2 h.,79
23
Teni Nurrita, Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa vol. 3 no. 1 (Kota tidak diterbitkan: Misykat 2018) h., 171-177
24
Gde Putu Karya Oka, Media dan Multimedia Pembelajaran (Yogyakarta : Cv Budi Utama. 2017)
h., 17
14

Inventory pada tahun 1964. Secara tidak langsung lembaga tersebut


pun mulai mengemabangkan proses pemetaan terkomputerisasi
pada data sistem informasi geografi melalui bantuan drone. Sistem
informasi geografis mulai benar-benar digunakan pada awal tahun
1980 ketika lembaga kartografi tersebut mulai menganalisis
fenomena rupa muka bumi yang terkomputerisasi. Mengetahui
perkembangan sistem informasi geografis tersebut di Kanada.
Bangsa Indonesia sudah lebih dulu memanfaatkan sistem informasi
geografis dengan nama Data Banks Development pada tahun 1972
yang pemanfaatannya bergerak pada lingkungan pemerintahan dan
militer.25
b. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis
Aronoff berpendapat, Sistem Informasi Geografis adalah
suatu sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk
menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis yang
terdapat didalam rupa muka bumi. Sistem Informasi Geografis
dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan memanipulasi
serta menganalisis objek-objek fenomena rupa muka bumi.
Dangermont Esri juga berpendapat tentang Sistem Informasi
Goegrafis adalah suatu alat manajemen data geografi yang
mempunyai atribut pokok, yaitu deskripsi dan atribut lokasi dan
sistem informasi geografi merupakan data yang diolah pada sistem
perangkat keras atau komputer, perangkat lunak, data, manusia
organisasi atau lembaga yang digunakan untuk memasukkan
(Capturing), mengumpulkan, menyimpan, serta menyebarkan
informasi-informasi mengenai daerah-daerah atau wilayah
dipermukaan bumi. Sedangkan menurut Chrisman menyebutkan
bahwa sig adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat
lunak, data, manusia organisasi dan lembaga yang dgunakan untuk

25
Ahmad Adil, Sistem Informasi Geografis (Yogyakarta: Andi 2017) h., 2
15

mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan


informasi mengenai bentuk rupa bumi. Dan menurut Gistut
menyebutkan bahwa sig adalah sistem yang dapat mendukung
pengambilan keputusan spatial dan mampu mengintegrasikan
deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik- karakteristik pada
fenomena yang ditemukan dilokasi tersebut sistem informasi
geografis yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang
diperlukan yaitu data spatial, perngkat keras dan perangkat lunak
dan struktur organisasi. 26
c. Komponen-komponen Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis adalah suatu ilmu geografi yang
berisi informasi pemetaan yang terdapat sebuah data dan data
tersebut dapat di analisis. Dalam menganalisis data geografi terdapat
beberapa komponen yang satu sama lain saling bekerjasama untuk
menghasilkan output yang jelas dan sesuai kondisi lokasi yang
sudah dianalisis melalui software ArcGis. Komponen-komponen
tersebut dapat dijelaskan menurut pandangan John dan Gistut, yaitu:
Gistut berpendapat bahwa terdapat sistem informasi
geografis mempunyai suatu komponen-komponen dengan berbagai
contohnya menurut Gistut yaitu:
1. Perangkat Keras
Sistem Informasi Geografis dalam perangkat keras meliputi:
Pc Desktop berupa komputer atau laptop, mouse, keyboard,
plotter, printer, scanner, digitize serta receiver GPS.
2. Perangkat Lunak
Sistem Informasi Geografis dalam perangkat lunak yang
basis atau sumber datanya memegang peranan kunci yang
diimplementasikan oleh modul-modul dalam perangkat lunak

26
Ibid h.,4-5
16

namun perangkat lunak sig lebih dirincikan kembali meliputi:


adanya software arcgis pada desktop komputer atau laptop.
3. Manajemen
Suatu proyek sistem informasi geografis yang dikelola
dengan baik dengan seseorang atau lembaga yang bekerja pada
bidang keahliannya. Manajemen ini biasa disebut dengan
brainware pada bahasa komputer.
4. Data dan Informasi Sistem Informasi Geografis
Menganalisis, mengumpulkan, menyimpan data sampai
mendijitasi data baik secara langsung dilakukan pada teknologi
arcgis dengan memasukan data kedalamnya terdapat dua jenis
data yang dapat dikelola oleh brainwarenya berupa data raster
dan data vektor serta data spatial dan data atributnya. 27
d. Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografis
Kemajuan teknologi komputer telah memudahkan
pelaksanaan Sistem Informasi Geografis atau Sig sehingga dapat
memproses, mulai dari pengumpulan data hingga analisis dan
penyajian. Tahapan kerja dalam sistem informasi geografis meliputi
masukan data (input), manipulasi dan analisis data serta penyajian
data.
1) Tahap masukan data
Tahap masukan data merupakan tahapan pertama dalam
sistem informasi geografis yang brfungsi memasukan data dan
mengubah data asli kedalam format lain yang dapat diterima dan
dipakai dalam Sig. Data-data sig bisa diperoleh dari data inderaja
berupa citra foto dan dari data terestris adalah data yang diperoleh
dari pengukuran langsung dilapangan dapat berbentuk data
atribut.
2) Tahap Manipulasi dan Analisis Data

27
Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis konsep-konsep dasar perspektif geodesi dan
geomatika edisi revisi (Bandung: Informatika. 2014) h.,104
17

Tahapan yang kedua adalah tahap manipulasi dan analisis


data yang merupakan kegiatan data-data meliputi pembuatan
basis data, menghapus basis data, membuat tabel basis data,
mengisi dan menyisipkan data kedalam tabel, menyunting,
mengubah data serta membuat indeks untuk setiap tabel basis
data. Berdasarkan pernyataan tersebut, kegiatan pada tahap
manipulasi data dan analisis data meliputi: klasifikasi, buffering,
overlay, networking, neighbourhood, dan 3D network analysis.
Kegiatan manipulasi dan analisis data tersebut dapat
dijelaskan pada Tabel 2.1
Tabel 2.1
Kegiatan tahap manipulasi dan analisis data
1. Klasifikasi : merupakan pengelompokkan data
spasial menjadi data yang baru
2. Buffering : merupakan analisis topologi wilayah
yang menghasilkan penyangga yang
berbentuk polygon atau lingkaran
3. Overlay : merupakan analisis peta wilayah yang
datanya ditumpang tindihkan antara data
spasial dengan data atribut contohnya
seperti data jenis tanah dengan data
ketinggian lahan
4. Networking : merupakan analisis topologi wilayah
untuk mengetahui rute terpanjang
maupun terpendek yang ditandai dengan
adanya garis dan titik yang saling
terhubung.28
5. Neighbourhood : merupakan analisis menganai
karakteristik spatial pada suatu fenomena
geografis berdasarkan jarak geografis
terhadap obyek kajian wilayah yang
dikaji contohnya seperti menentukan
objek wilayah fasilitas kesehatan dengan
karakteristik spatial yang menunjukkan
kepadatan penduduk disekitar fasilitas
kesehatan tersebut.
6. 3D analysis : merupakan bagian dari analisis
networking yang berguna untuk

28
Sodikin, Sistem Informasi Geografis dan Pengindraan Jauh h., 203-206
18

mengetahui analisis jaraingan (network)


yang sudah memiliki informasi nilai
ketinggian29

3) Tahap Penyajian data


Tahap yang terakhir adalah penyajian data, penyajian data
berfungsi untuk mengeluarkan data dan menyampaikan informasi
hasil pengolahan data geografis. Biasanya, informasi yang
dikeluarkan untuk penyajian data antara lain dalam bentuk tabel,
grafik, bagan dan peta.30
4. Konsep dasar tingkat pemahaman
a. Pengertian tingkat pemahaman
Pemahaman merupakan hal yang sangat penting bagi siswa
untuk mengetahui daya serap siswa dari apa yang dipelajarinya
sesuai dengan tuntutan kurikulum pendidikan. 31
Pemahaman menurut Tya merupakan suatu kemampuan siswa
dalam menjelaskan konsep, fakta, ide dari seseorang atau
sekelompok orang sebagai kemampuan yang lebih tinggi sehingga
menciptakan suatu produk pengetahuan berupa fakta dan
pengalaman. 32 Sedangkan menurut Taksonomi Bloom, tingkat
pemahaman terdapat pada jenjang kognitif C2 yaitu jenjang yang
memiliki kemampuan tranlasi (kemampuan mengubah simbol),
interpretasi (kemampuan menjelaskan materi) dan Ekstrapolasi
(kemampuan memperluas arti) 33

29
Taufik Erik Purwanto, Analisis Jaringan 3- Dimensi untuk Penentuan Rute Evakuasi Digedung
Bertingkat (jurnal :Nasional Teknologi Terapan Vol 2. No 2. 2018 h.,149-150
30
Samadi, Geografi untuk SMA, (Jakarta: Quadra, 2017) h.96-97
31
Sukma Perdana Prasetya, Media Pembelajaran Geografi, (Yogyakarta: Ombak, cetakan ke-2.
2015) h.,24
32
Tiya Yuda, Upaya Penerapan Model Pembelajaran JIGSAW untuk meningkatkan kemampuan
Konsep Geografi pada materi Dinamika Hidrosfer kelas X3 SMA Negeri 1 Kademangan Kabupaten
Blitar (Blitar: Jurnal Pendidikan Geografi 2018) h., 63
33
https://eurekapendidikan.com di update pada 19/08/2021 pukul 23:04
19

b. Pengertian tingkat pemahaman siswa


Pemahaman berasal dari bahasa inggris yaitu
“understanding” yang dapat diartikan sebagai penyerapan pada
suatu materi pembelajaran yang sedang dibahas. Pemahaman juga
merupakan bagian dari salah satu taksonomi bloom. Bloom telah
mengelompokkan pemahaman (Chomperhension) sebagai aspek
kognitif kedua yang berfokus pada suatu pengertian dalam
memahami ide-ide dari sebuah informasi yang didapatkan siswa. 34
Berdasarkan dua point diatas, dapat disimpulkan bahwa alat
yang dapat mengukur ketercapaian kompetensi melalui hasil belajar
dengan lembar tes dapat menilai tingkat pemahaman siswa dalam
ranah kognitif Taksonomi Bloom sehingga dapat disajikan tabel 2.2
Tabel 2.2
Tingkat Ranah KemampuanTaksonomi Bloom35
No Ranah Tingkatan Kemampuan
1. Kognitif Hafalan Kemampuan menghafal
parafrase materi pembelajaran
berupa, konsep, prinsip dan
prosedur.
Pemahaman Kemampuan mengidentifikasi,
membandingkan ciri,
menggeneralisasi dan
menyimpulkan
Aplikasi Kemampuan menerapkan
rumus, dalil atau prinsip pada
kasus nyata yang terjadi di
lapangan.
Analisis Kemampuan mengklasifikasi,
menggolongkan, memerinci dan
mengurai suatu objek.
Sintetis Kemampuan memadukan
berbagai unsur, menyusu,
membentuk banguna atau
mengarang.
Evaluasi Kemampuan menilai suatu
objek dengan kriteria tertentu.
2. Psikomotorik Imitasi Kemampuan melakukan
kegiatan sederhana dan sama
persis dengn yang dilihat atau
diperhatikan sebelumnya.

34
Erik Santoso, Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan
Matematika Siswa Sekolah Dasar. Jurnal: Cakrawala Pendas Vol. 3 No. 1 tahun 2017. H.,18
35
Sebastianus Widanarto Prijowuntato, Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta : Sanata Dharma
University Press) h., 58-59
20

Manipulasi Kemampuan melakukan


kegiatan sederhana yang belum
pernah dilihat tetapi
berdasarkan pedoman atau
petunjuk saja.
Presisi Kemampuan melakukan
kegiatan sederhana secara
akurat sehingga mampu
menghasilkan produk kerja
yang presisi.
Artikulasi Kemampuan melakukan
kegiatan yang kompleks dengan
ketepatan yang tinggi sehingga
produk kerjanya merupakan
sesuatu yang utuh.
Naturalisasi Kemampuan melakukan
kegiatan secara reflek aau
otomatis.
3. Afektif Pemberian Kemampuan memberikan reaksi
Respon terhadap nilai-nilai yang
disodorkan.
Apresiasi Kemampuan menikmati atau
menerima nilai, norma, serta
objek yang berestetik.
Penilaian Kemampuan menilai dari segi
baik-buruk, adil tidak adil,
indah tidak indah terhadap suatu
objek.
Internalisasi Kemampuan menerapkan atau
mempraktikkan nilai, norma,
etika dan estetika dalam
perilaku sehari-hari.
B. Hasil Penelitian yang relevan
Berikut adalah beberapa penelitian terkait dengan variabel
pemanfaatan Arcgis dalam pendidikan, seperti terlihat pada Tabel 2.3 :
Tabel 2.3 Penelitian yang Relevan
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan Sumber
1. Ervina dkk, Berupa Objeknya Objeknya Jurnal
Hambatan guru tabel lebih kepada lebih kepada
dalam pemahaman pemahaman pemahaman
pembelajaran guru pada siswa ttg guru ttg
geografi materi mata pemanfaatan matpel sig
sistem informasi pelajaran aplikasi arcgis
geografi SMAN sig untuk mata
1 Palas. Jurnal pelajaran sig
Geo 2013
2. Tomy Mandika, Berupa Sama-sama Beda tempat Skripsi :
Pemanfaatan hasil pre- menggunakan lokasi Unnes
media test dan aplikasi arcgis penelitian
pembelajaran post test
berbasis sig pada
matpel
21

kompetensi dasar
pemanfaatan sig
kela XII SMAN
1 Grobogan
2014/2015.
3. Rosilawati Hasilnya Sama-sama Beda lokasi Jurnal
Zainol, Aplikasi berupa peta menggunakan penelitian-nya Malaya
sistem maklumat pemanfaat- aplikasi arcgis
geografis (GIS) an pada untuk
dalam kajian pendidikan
pendidikan aplikasi gis
tahun, Jurnal
Malaya. 2005
4. Devita Post tes dan Sama-sama Objek untuk (Jurnal
Indraswari dkk, pretes menggunakan daerah aliran semnas
Analisis Aplikasi aplikasi arcgis sungai dan Pendidikan
Arcgis 10.3 arcgis bukan no IX
untuk Pembuatan untuk
daerah Aliran pendidikan
Sungai dan
Penggunaan
Lahan di DAS
Samajid
Kabupaten
Sampang
Madura,
Universitas FKIP
UMS tahun
2018) Jurnal :
Semnas Geo
UMS IX.

C. Kerangka Berpikir
Penelitian ini memiliki kerangka berfikir dengan dua kata kunci
berbeda yang terdapat pada judul yang diteliti.Dua kata kunci itu berupa
Media Pembelajaran Geografi berbasis SIG dan Konsep Dasar SIG.
Sehingga dua kata kunci tersebut memerlukan adanya kerangka berfikir
guna untuk mengerucutkan tujuan penelitian. Kerangka berfikir pada
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1
22

Media pembelajaran berbasis SIG

Merupakan bagian dari materi


Geografi kelas XII MA/SMA

Guru Siswa

Pengetahuan dasar SIG

Membentuk keaktifan dan kreativitas siswa


dengan menggunakan software ArcGis
sebagai media pembelajaran berbasis SIG

Sebelum Sesudah

Menjadi pengalaman siswa dalam meningkatkan


pemahaman dalam mempelajari SIG

Hasil penelitian

Gambar 2.1 : Bagan Kerangka Berfikir.


23

D. Hipotesis Penelitian
James E Greighton mengemukakan tentang pengertian hipotesis.
Menurutnya, hipotesis adalah sebuah dugaan sementara atau tentatif yang
dapat memprediksi kondisi atau situasi yang akan atau sedang diamati.
Adapun fungsi hipotesis menurut Singh diantaranya: hipotesis berguna
untuk menentukan fokus dan tujuan penelitian secara jelas dan hipotesis
berguna sebagai cahaya pemandu (guiding light) yang memberi sinyal kuat
pada proses penelitian. 36
Berdasarkan kerangka pemikiran pada halaman sebelumnya maka
halaman berikutnya terdapat penjelasan hipotesis yang sudah dirumuskan
oleh peneliti sehingga hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
Hipotesis Asosiatif, yaitu hipotesis yang digunakan dalam membandingkan
hubungan antara dua variabel yang berbeda dan terdapat pernyataan Ho
dengan Ha.
Ho: Tidak terdapat perbedaan pada hasil belajar siswa sehingga
pemanfaatan media pembelajaran berbasis SIG ini tidak berpengaruh
sama sekali terhadap tingkat pemahaman siswa pada mata pelajaran
Sistem Informasi Geografis.
Ha: Terdapat perbedaan pada hasil belajar siswa sehingga pada
pemanfaatan media pembelajaran berbasis SIG ini sangat berpengaruh
sekali terhadap tingkat pemahaman siswa pada mata pelajaran Sistem
Informasi Geografis.

36
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Edisi
Revisi 2 cetakan ke 5 (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 2016) h., 67-69
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Kabupaten Bogor secara geografis memiliki luas kurang lebih
298.838,31 Ha dan berada pada titik koordinat 6’18’0’’ – 6’47’10’’ Lintang
selatan dan 106.23’45’’ – 107.13’30’’ bujur timur.37 Wilayah Parung
dibentuk pada tahun 1982 dengan titik koordinat 106.718402 BT / -
6.430179 LS dan luas desa mencapai 293 hektar topologi Desa Parung ini
banyak terdapat persawahan di Desa Warujaya.38 Kondisi wilayah yang
unik tersebut menjadi ketertarikan dari sudut pandang peneliti sehingga
penelitian ini dilaksanakan pada sekolah SMA Negeri 1 Parung. Lokasi
penelitian tersebut dapat disajikanpada gambar 3.1

Gambar 3.1 : Peta Lokasi Penelitian

37
http://bogorkab.go.id (diakses pada tanggal 21-03-2019 pada pukul 22:25)
38
https://kecamatanparung.bogorkab.go.id/desa/211 (diakses pada tanggal 23-08-2020 pada
pukul 20:28)

24
25

2. Waktu Penelitian
Berikut ini waktu pelaksanaan penelitian yang dapat disajikan pada
penulisan Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Waktu pelaksanaan penelitian
2019
No Keterangan
Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb
Revisi
1.
Proposal
Penyusunan
2.
Bab I-III
Turun
3.
Lapangan
Penyusunan
4.
Bab IV-V
2021
No Keterangan
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Nov
Ujian
5.
Referensi
6. Sidang
7. Wisuda

B. Metode dan Desain Penelitian


Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode
penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah
penelitian yang dilakukan dengan membandingkan dua kelompok pada
variabel yang dipilih untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment)
terhadap dua kelompok tersebut dalam kondisi terkendalikan. Dua
kelompok tersebut diantaranya kelas eksperimen dan kelas kontrol39.
Penelitian ini menggunakan desain Quasi eksperimen design yaitu
merupakan desain yang terdapat dua kelompok dan dipilih tidak secara

39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitastif dan R&D (Bandung:Alfabeta.2011) h.,72
26

acak. Quasi eksperimen design terbagi kedalam dua jenis yaitu time series
design dan Non-equivalent control Group Design. Penelitian ini lebih cocok
menggunakan Non-equivalent control Group Design karena desain tersebut
merupakan desain untuk dua kelompok yang biasanya tidak dipilih secara
random. Dua kelompok tersebut kemudian diberi pre-tes dan post-tes guna
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pada tingkat pemahaman
siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan atau treatmeant dengan
begitu penelitian ini dapat berpengaruh. Hasil pretes dan postes yang baik
adalah apabila terdapat nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara
signifikan kemudian dilakukan perbandingan antara hasil pretes dan posttes
pada masing-masing kelompok guna untuk mengetahui hasil yang
signifikan.40
Pernyataan diatas tersebut dapat disajikan secara rinci atau jelas
pada Tabel 3.2
Tabel 3.2
Non-equivalent control Group Design

Kelompok Pretest Simbol Treatmeant Posttest


Eksperimen 𝑂1 𝑂1 dan 𝑂2 Diberikan 𝑂2
treatmeant
berbasis
SIG
Kontrol 𝑂3 𝑂3 Dan 𝑂4 Tidak 𝑂4
diberikan
perlakuan
SIG
Teknik pengambilan sampling pada desain quasi eksperimen ini
adalah dengan menggunakan teknik Non-Probability Sampling. Non-
Probability Sampling menurut Supardi adalah teknik pengambilan sampel
dari besaran populasi diambil tidak memberikan peluang. Jenis teknik Non-
Probability Sampling pada penelitian ini menggunakan jenis teknik
purposive sampling, dimana sampel yang ditentukan ini diambil
berdasarkan pertimbangan yang ada mengenai sampel-sampel yang

40
Ibid.,79
27

dianggap paling sesuai dan mewakili suatu populasi, sifat dari teknik
purposive ini bahwa anggota sampel tak dapat bertukar kelompok dengan
kelompok lain. 41
C. Jenis Variabel Penelitian
Judul penelitian ini terdapat variabel Independent yang disimbolkan
dengan tanda (X) dan Variabel Dependent yang disimbolkan dengan tanda
(Y)42. Keterhubungan antar kedua variabel tersebut dapat diketahui yaitu:
Variabel X (Variable Independent/Bebas) berupa “Pengaruh Pemanfaatan
Media Pembelajaran Geografi Berbasis SIG” sedangkan Variabel Y
(Variabel Dependent/ Terikat) berupa “Tingkat Pemahaman Siswa kelas
XII SMA”, keterhubungan dua variabel penelitian tersebut adalah untuk
mengetahui tingkat pemahaman berdasarkan hasil nilai yang didapatkan
siswa. Berdasarkan kedua variabel dalam judul tersebut dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini menggunakan dua yaitu jenis variabel operasional dan
konseptual. Menurut Sugiyono, variabel operasional adalah variabel
penelitian yang terdapat atribut atau sifat pada objek penelitian yang
mempunyai variasi tertentu kemudian diamati dengan sebuah alat ukur
seperti lembar Tes setelah itu ditarik kesimpulannya. Sedangkan variabel
konseptual adalah variabel penelitian yang terdapat atribut atau sifat pada
objek penelitian yang mempunyai variasi tertentu kemudian diamati dengan
sebuah variabel bebas dan variabel terikat yang disimbolkan dengan X dan
Y yang sudah diamati konsep yang akan diteliti pada suatu objek.
Berdasarkan pernyaatan diatas, penelitian ini terdapat bagan
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yang disajikan pada Bagan 1.1
Bagan 1.1
Isi Variabel Penelitian

Pengaruh Pemahaman
Media Konsep Materi Hasil
Variabel SIG Variabel Penelitian
bebas (X) bebas (Y)

41
https://penerbitbukudeepublish.com di update pada tanggal 19/08/21 pukul 18:55
42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitastif dan R&D (Bandung:Alfabeta.2011) h.,20
28

D. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Perangkat Keras seperti Komputer/laptop pribadi, Mouse,
Proyektor, Flasdisk, Papan Tulis, serta alat tulis kantor, drawing pen,
spidol dan kertas kalkir untuk kelas kontrol.
b. Perangkat Lunak berupa aplikasi ArcGis 10.1 dan peta google earth
yang digunakan peserta didik untuk memulai mengolah data untuk
kelas eksperimen.
2. Bahan
Bahan pendukung seperti Rancangan perangkat pembelajaran
(RPP), Silabus, Buku paket Gegrafi, buku absensi kehadiran siswa serta
buku penilaian siswa. Lembaran tes juga menjadi bahan pendukung
dalam penelitan sekaligus melakukan wawancara.
E. Sumber Data
Menurut Nazir, ia mengemukakan bahwa terdapat dua jenis sumber
data pada penelitian, yaitu: remain dan dokumen serta data primer dan data
sekunder.43 Sedangkan sumber data terbagi menjadi dua jenis keutamaan
data yaitu data primer dan data sekunder menurut Bordens dan Abbott yaitu:
“Sources containing research information can clasified according to
whether a source is primary or secondary”44 sedangkan menurut Bean
yaitu: “The sources of reserach of data as a quality of the research depend
on the quality of the data analyzed and data analysis has only a secondary
influence”
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang didapatkan langsung dari lapangan
tempat penelitian atau data yang didapatkan berdasarkan sumber yang
aktual dari situasi nyata pada perisitiwa yang sedang diteliti. Dalam

43
Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian Suatu Tinjauan Teoritis & Praktis
(Yogyakarta:Ar-ruzz Media. Cetakan III 2016) h.,112-113
44
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial Kuantitatif (Bandung: PT. Refika Aditama cet ke 4 2015)
h.,64
29

penulisan penelitian ini menggunakan data primer berupa Aplikasi


ArcGis, kalkir, lembar tes pilihan ganda, dokumentasi, wawancara dan
observasi untuk peserta didik SMA Negeri 1 Parung kelas XII IPS.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang didapatkan secara tidak langsung
atau data yang dikumpulkan dari sumber lain seperti buletin, sebuah
buku, literatur maupun pustaka lainnya serta data dokumentasi. 45 Dalam
penelitian ini data sekunder yang disajikan terdiri dari data literatur.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono berpendapat, populasi adalah suatu wilayah umum atau
general yang memiliki objek dan subjek dengan kualitas dan
karakteristik tertentu dapat ditekuni maupun dipelajari kemudian
menarik kesimpulannya. 46 Sehingga populasi pada penelitian ini
mengambil populasi seluruh siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Parung
yang terdiri dari empat kelas rombongan belajar untuk kelas XII IPS
yang seluruhnya berjumlah 141 peserta didik.47 pernyataan ini akan
dijelaskan pada tabel keterangan jumlah kelas beserta jumlah siswa
kelas XII IPS yang disajikan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 : Jumlah Kelas dan Siswa
No Kelas Jumlah siswa
1. XII IPS 1 35 Siswa
2. XII IPS 2 36 Siswa
3. XII IPS 3 36 Siswa
4. XII IPS 4 34 Siswa
Jumlah 141 Siswa

45
Ibid. 433
46
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D ( Bandung: Cv. Alfabeta cetakan ke
13 2011) h.,80
47
Data rombongan belajar SMAN 1 Parung Sekolah.data.kemdikbud.go.id (yang diakses pada
tanggal 21-April-2019 pukul 21:40)
30

Sehingga pada tabel diatas tersebut objek penelitiannya hanya


mengambil dua kelas saja yang terdiri dari kelas eksperimen dengan
menguji kelas XII IPS 1 serta kelas kontrol dengan menguji kelas XII
IPS 2.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dihitung dengan
jumlah kecil dari jumlah keseluruhan populasi tersebut dan bagian
tersebut mempunyai karakteristik yang dimiliki oleh populasi. 48 Pada
penelitian ini sampel yang digunakan atau diambil adalah siswa kelas
XII IPS SMAN 1 Parung Kabupaten Bogor dengan mengambil dua
kelompok kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Teknik pengambilan sampel pada peneletian ini menggunakan
teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan
beberapa pertimbangan tertentu yang sudah diamati.49 Teknik tersebut
merupakan bagian dari jenis penentuan sampel Nonprobability
Sampling atau pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang.
Tidak ada rumus khusus pada teknik ini karena sampel sudah ditentukan
berdasarkan beberapa pertimbangan tertentu yang sudah diamati.
Beberapa pertimbangan tersebut gunanya untuk menetapkan kriteria
yang akan dijadikan sampel dalam penelitian yang biasa disebut dengan
metode Kohort.50
G. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah salah satu proses penelitian yang
perlu dipantau untuk mendapatkan atau memperoleh data. Selain perlu
dipantau pengumpulan data juga harus ditangani secara serius agar
memperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya dan sesuai dengan
variabel yang tepat.51

48
Sugiyono, Loc.it
49
Ibid.,85
50
Statiskian.com
51
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media. 2015)
H.,75
31

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, teknik pengumpulan data


adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mencapai cara yang lebih
efektif dan efesien. Alat tersebut mencakup teknik tes dan teknik non tes. 52
1. Tes
Suharsimi Arikunto mengemukakan pendapatnya tentang tes.
bahwa Tes berasal bahasa prancis kuno yaitu testum yang memiliki arti
“Piring untuk menyisihkan logam-logam mulia” sedangkan menurut
istilah tes merupakan sebuah lembaran kertas berisikan serentetan
pertanyaan sebagai suatu prosedur untuk mengukur pengetahuan,
minat, bakat serta pencapaiannya dari subjek penelitian. 53 Suatu tes
memiliki butir-butir soal kemudian butir-butir soal tersebut
penggunaannya bisa mewakili satu jenis variabel yang sedang diukur. 54
Suharsimi Arikunto juga mengemukakan pendapatnya bahwa
tes terbagi kedalam dua bentuk yaitu tes subjektif dan tes objektif. Tes
subjektif adalah bentuk format tes yang umumnya hanya menggunakan
bentuk format tes uraian atau esai saja dengan jumlah soal yang tidak
banyak dan dapat dikerjakan pada waktu singkat mencapai 90-120
menit. sedangkan Tes objektif adalah sebuah format atau bentuk format
soal tes yang dapat disajikan peneliti sesuai dengan kondisi sampel
yang ada, bentuk format tes tersebut mencakup tes (benar-salah, Pilihan
ganda, menjodohkan dan tes isian).55
Tes yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes
objektif yaitu tes yang berbentuk pilihan ganda pada soal pemanfaatan
aplikasi arcgis sebagai pendukung mata pelajaran sistem informasi
geografis. Kemudian tes tersebut akan diujikan dengan melakukan pre-
test dan post-test yang akan diperuntukkan oleh peserta didik kelas XII
IPS 1 dan 2 SMA Negeri 1 Parung.

52
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT. Bumi Aksara Cetakan ke 3
2013) h.,40
53
Ibid., 66-67
54
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Pendidikan (Yogyakarta: Literasi Media.2015)
h., 75
55
Suharsimi Arikunto Loc.it h., 177-192
32

2. Wawancara
Nasution mengemukakan pendapatnya tentang wawancara.
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memperoleh informasi melalui sebuah percakapan secara langsung
dalam sebuah pertemuan tatap muka antara respoden dengan
pewawancara. Menurutnya, wawancara terbagi menjadi dua jenis yaitu
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara yang
terstruktur adalah wawancara yang terikat pada sebah pertanyaan yang
sudah disusun terlebih dahulu sedangkan wawancara tidak terstruktur
adalah wawancara yang tidak terikat dengan sebuah pertanyaan namun
sudah memuat inti-inti yang akan ditanyakan kepada responden
sehingga menimbulkan kesan informal supaya responden dalam
mengungkapkan pandangannya secara bebas56
Wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara
informal yang dilakukan kepada guru dan peserta didik kelas XII IPS 1
dan kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Parung.
3. Observasi
Observasi menurut Sudaryono merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang termasuk kedalam jenis teknik nontes yang
dilakukan dengan cara melaksanakan sebuah pengamatan untuk
diamati secara langsung pada objek penelitian. Menurutnya, observasi
ini terbagi kedlaam dua jenis yaitu observasi partisipasi dan non-
partisipasi, observasi partisipasi adalah sebuah pengamatan dalam
sebuah kegiatan dan pengamat tersebut ikut berpartisipasi dalam
menyukses kegiatan tersebut sedangkan observasi non partisipasi
adalah sebuah pengamatan dalam sebuah kegiatan namun pengamat
tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut namun hanya berperan
mengamati perkembangan siswa saja dalam melakukan kegiatan. 57

56
Sudaryono, Metode Penelitian (Jakarta: PT. Raja grafindo Persada cetakan 1. 2017) h.,212
57
Ibid., 216
33

Observasi dalam penelitian ini menggunakan observasi jenis


non partisipasi, peneliti hanya melihat perkembangan siswa dalam
memanfaatkan aplikasi arcgis pada mata pelajaran sistem informasi
geografis.
4. Dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data nontes yang mendukung
penelitiandan sebagai pelengkap dari wawancara berupa film
dokumenter, catatan atau tulisan, karya-karya serta foto maupun
gambar.58 Dalam penelitian ini, dokumentasi yang akan digunakan
peneliti adalah dokumentasi berupa foto-foto peserta didik dalam
memanfaatkan sebuah aplikasi arcgis maupun memanfaatkan media
pembelajaran konvensional (kalkir dengan peta rupa bumi dan spidol).
5. Aplikasi Arcgis 10.1
Teknologi ArcGis Merupakan teknik pengumpulan data yang
paling penting dalam melaksanakan penelitian untuk mengetahui
perkembangan pada pemahaman peserta didik dalam menerapkan
aplikasi arcGis pada materi Sistem Informasi Geografis.
H. Konsep Teknik Analisis Data dan Teknik Pengolahan Data
1. Konsep Teknik Analisis Data
Kata “Analisis” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
memiliki arti suatu penjabaran, penguraian serta pemecahan suatu pokok
yang dimulai dengan dugaan kemudian dikaji sebaik-baiknya untuk
mendapatkan data kebenarannya. 59 Menurut jenisnya, teknik analisis data
ini biasanya disebut dengan statistika kuantitatif yang terbagi menjadi 2
jenis yaitu statistika analisis deskriptif dan inferensial. 60
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
data statistik parametrik. Statistik parametrik merupakan menguji ukuran
populasi melalui data sampel, statistik tersebut memerlukan banyak asumsi

58
Ibid., 219
59
https://kbbi.kemdikbud.go.id
60
Dekan FITK, Pedoman Penulisan Skripsi. (Jakarta: tidahk diterbitkan. 2019) h.,51
34

seperti asumsi homogen, hipotesis dan asusmsi lainnya sehingga


penggunaan statistik parametrik tersebut datanya harus berdistribusi
normal.61 Selain itu, statistik parametrik mempunyai kekuatan yang lebih
dari pada statistik nonparametrik hal tersebut dinyatakan oleh emory bahwa
umumnya uji statistik parametrik lebih kuat jika asumsi penggunaanya
terpenuhi secara wajar.62
2. Teknik Pengolahan Data
a. Teknik Uji Validitas Test
Validitas merupakan sebuah alat ukur yang digunakaan
untuk mendapatkan data secara valid yaitu, mengukur apa yang
seharusnya diukur sehingga dapat dikatakan sesuai.63
Penelitian ini menggunakan validitas empirik, menurut
sudaryono validitas empirik adalah pengukuran yang sumbernya
diperoleh dari hasil lapangan langsung berdasarkan faktor internal
berupa serentetan soal pilihan ganda dan eksternalnya berupa
wawancara, observasi, dokumentasi dan media pembelajaran. 64
Pengujian validitas test pada penelitian ini menggunakan korelasi
point biserial yaitu teknik dengan cara memberi skor pada item soal
betul dan salah, jika item soal tersebut benar diberi skor 1 dengan
item soal itu dijawab salah maka diberi skor 0. Rumus korelasi
biserial tersebut yaitu :

𝑀𝑝 − 𝑀𝑡 𝑝
𝑟𝑝𝑏𝑖 √
𝑆𝐷𝑡 𝑞

Keterangan:
𝑟𝑝𝑏𝑖 : Koefisien Korelasi Biserial
𝑀𝑝 : Skor rata-rata butir item soal yang dijawab benar

61
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D (Bandung: Cv. Alfabeta. 2011)h.,
150
62
Sudaryono, Metodologi Penelitian (Depok: Pt. Raja Grafindo Persada cet.ke-2. 2018) h., 350
63
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Catakan ke 13 (Bandung:
Alfabeta.2011) h., 121
64
Sudaryono, Metode Penelitian (Jakarta: PT. Raja grafindo Persada cetakan 1. 2017) h.,308-313
35

𝑀𝑡 : Jumlah rata-rata skor total


𝑆𝐷𝑡 : Standar Deviasi dari skor total proporsi
𝑝 : Proporsi siswa yang menjawab benar butir item soal
𝑞 : Proporsi siswa yang menjawab salah butir item soal
Indeks korelasi point biserial (rpbi) yang didapatkan dari hasil
perhitungan kemudian dibandingkan dengan hasil 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang
mempunyai taraf signifikan 5% dengan subjek yang diteliti maka
dengan soal yang dijawab akan valid jika 𝑟𝑝𝑏𝑖 lebih besar dari
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .65
b. Teknik Uji Reliabilitas Test
Reliabilitas berasal dari kata “Reliable” yang artinya dapat
diandalkan atau dapat dipercaya. Dalam arti luas, Reliabilitas
memiliki arti yaitu sejauh mana pengukuran instrumen yang
ditujukan pada responden menghasilkan data yang dapat diandalkan
dan dapat dipercaya. 66 Reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto
terbagi menjadi dua jenis yaitu reliabilitas eksternal dan internal. 67
Penelitian ini menggunakan reliabilitas eksternal karena
pengujian alat ukur berupa tes dilakukan secara dua kali. Untuk
mengetahui hasil tes pengukuran yang dilaksanakan dua kali, uji
reliabilitas ini memerlukan sebuah rumus. Salah satu rumus yang
dicocok digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik
Kuder Richardson (teknik KR) tipe 20. Teknik KR-20 adalah sebuah
teknik untuk mengetahui tingkat keandalan dan kepercayaan pada
hasil data yang diperoleh yang dihitung dengan cara menghitung
jumlah item soal dan proporsi banyaknya subjek yang menjawab

65
Rahmatika Rahayu, Analisis Kualitas Soal Pra Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi
(Yogyakarta: jurnal pendidikan akuntansi indoeneia Vol XIV . 2016) h.,88
66
Loc.it Sudaryono h., 322
67
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT Rineka Cipta Cet
ke – 15. 2014) h.,221
36

soal dengan pemberian nilai skor 1 untuk soal yang dijawab dengan
benar dan 0 untuk soal yang dijawab salah. 68
Rumus teknik Kuder Richardson-20 dapat dilihat sebagai
berikut ini, yaitu69:
𝑘 𝑠𝑡2 − ∑ 𝑝𝑖 𝑞𝑖
𝑟𝑖= { }
(𝑘 − 1) 𝑠𝑡2
Keterangan:
𝑟𝑖 : Reliabilitas instrumen
K : Banyaknya butir pertanyaan
Pi : Banyaknya subjek yang skornya 1
𝑞𝑖 : 1-Pi
2
𝑠𝑡 : Varians Total
Rumus teknis diatas tersebut memiliki kriteria sebagai hasil
keputusan setelah mengolah data. Kriteria tersebut, yaitu:
r11 : 0,00 – 0,20 = Reliabilitas kecil
r11 : 0,20 – 0,40 = Reliabilitas rendah
r11 : 0,40 – 0,70 = Reliabilitas sedang
r11 : 0,70 – 0, 90 = Reliabilitas tinggi
r11 : 0,90 – 1,00 = Reliabilitas sangat tinggi
c. Teknik Uji Taraf Kesukaraan
Bagiyono berpendapat bahwa Kesukaraan adalah mengkaji
item-item soal yang masuk dalam kategori mudah, sedang dan sulit,
hal tersebut dapat diketahui dari kemampuan siswa dalam menjawab
butir soal. Sehingga, untuk mengetahui tingkat kesukaraan maka
diperlukan proporsi perbandingan dengan rumus persamaan berikut,
yaitu :
𝑁𝑝
𝜌
𝑁
Keterangan:
P : Propotion Indeks Kesukaraan
𝑁𝑝 : Banyaknya subjek yang menjawab soal skor 1

68
Ibid h., 230-231
69
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta. 2011) h., 132
37

𝑁 : Jumlah keseluruhan subjek 70


Kriteria tingkat kesukaraan soal menurut Bagiyono dari
formulasi rumus diatas adalah bahwa semakin “kecil” indek
kesukaraan maka soal tersebut dalam kategori sulit. semakin “besar”
indeks kesukaraan soal maka soal tersebut dalam kategori mudah.
Pernyataan tersebut dapat dilihat dari simbol sebagai berikut, yaitu:
𝑝 ≤ 0,30 : Butir soal sukar
0,30 < 𝑝 ≤ 0,70 : Butir soal sedang
𝑝 > 0,30 : Butir soal mudah71
d. Teknik Uji Daya Pembeda
Daya pembeda Daya pembeda menurut Zainal Arifin daya
pembeda soal maksudnya adalah melakukan pengukuran sejauh
mana suatu butir soal dapat membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi materi dengan baik dengan peserta didik
yang belum menguasai kompetensi. 72
Daya Pembeda Soal menurut Bagiyono merupakan teknik
cara membedakan nilai tertinggi dengan nilai terendah sehingga
kondisi tersebut harus dibuat kelompok atas dan kelompok bawah
gunanya adalah untuk item soal tersebut dapat menentukan subjek
penelitian yang berkemampuan tinggi dan rendah dalam menjawab
soal.73 Untuk mengetahui kelompok tersebut uji daya pembeda
memerlukan rumus, yaitu:
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= − = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Keterangan:
𝐵𝐴 : Jumlah siswa menjawab soal dengan benar kel BA

𝐵𝐵 : Jumlah siswa menjawab soal dengan benar kel Bb

70
Bagiyono, Analisis Tingkat Kesukaraan dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan
Radiografi tingkat 1 (Batan: Jurnal Widyanuklida Vol 16 no 1. 2017 ) h.,2
71
Ibid h.,3
72
Rahmatika Rahayu, Analisis Kualitas Soal Pra-ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi Akuntasi
(Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Akuntansi vol XIV no 1 2016) H.,89-90
73
Ibid Bagiyono
38

𝐽𝐴 : Jumlah seluruh siswa kelompok atas

𝐽𝐵 : Jumlah seluruh siswa kelompok bawah

𝑃𝐴 : Proporsi Kelompok atas yang menjawab soal benar

𝑃𝐵 : Proporsi Kelompok atas yang menjawab soal benar


D : Hasil daya pembeda74

Indeks atau kriteria dari pengujian daya pembeda tersebut


dapat diketahui dengan melihat pandangan menurut Charles D.
Hopkins dan Richard L. Antes75 yang menyatakan bahwa indeks daya
pembeda soal terlihat pada tabel 3.4
Tabel 3.4
Klasifikasi Daya Pembeda Soal

Indeks / Kriteria Daya Kemampuan siswa


Pembeda
(D)= -1,00 sampai diatas Sangat tinggi
1,00
(D)= 0,40 sampai 0,90 Sangat efektif
(D)= 0,20 sampai 0,39 Cukup
(D)= 0,00 sampai 0,20 Jelek

I. UJI PRASYARAT ANALISIS DATA


1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas data
yang berasal dari dua penemu yaitu kolmogorov dan smirnov,
pengujian ini pun paling banyak dignakan oleh para peneliti. Kegunaan
dari uji kolmogorov smirnov tes ini adalah untuk mengetahui apakah
data penelitian yang didapatkan sudah berdisribusi normal atau tidak.
Berdasarkan pernyataan diatas, uji Kolmogorov Smirnov pada
penelitian ini dihitung dengan bantuan program spss 20. Pengambilan

74
Ibid h.,4
75
Nani Hanifah, perbandingan tingkat kesuaraan, daya pembeda butir soal dan reliabilitas tes bentuk
pilihan ganda asosiasi mata pelajaran ekonomi (Jakarta : Jurnal Sosio e-kons vol.6 no.1.2014) h.,47
39

keputusan pada penelitian ini yaitu: Jika nilai statistik (Dhitung) > 0,05
maka data berdistribusi normal.
2. Uji Normalized Gain (N-Gain)
Normalized gain pertama kali diperkenalkan oleh ilmuan yang
ahli pada bidang fisika berkebangsaan Amerika bernama Richard R
Hake yang menyebutkan bahwa sebuah ukuran kasar dari efektifitas
pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman terletak pada hasil
mean, dengan kata lain uji N-gain adalah untuk mengetahui hasil rata-
rata belajar pada kondisi awal siswa dengan membandingkan hasil
pembelajaran siswa terhadap perlakuan yang diberikan. 76
Berdasarkan pernyataan diatas, Richard R Hake sudah
menyiapkan formula rumus normalized gain untuk mengetahui hasil
data yang diolah. 77
𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑧𝑒𝑑 𝐺𝑎𝑖𝑛 (< 𝑔 >)
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Rumus normalized gain diatas memiliki kriteria gunanya untuk
mengambil keputusan hasil data yang diolah. Kriteria tersebut yaitu:
Tabel 3.5
Indeks Kriteria Normalized Gain
Krietria Hasil keputusan
(<g>) > 0,7 Tinggi
0,30 < (< g >) ≤ 0,7 Sedang
(< g >) ≤ 0,3 Rendah

3. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas merupakan suatu uji statistik yang ditemukan
dan diperkenalkan oleh Ronald Fisher 78 untuk memperlihatkan bahwa
dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang
memiliki variansi yang karakteristik yang sama. Satu diantaranya sama-

76
www.fisikasekolah.com. diakses pada tanggal 20/7/2020 pada pukul 07:00
77
Karman La Nani, The Effectiveness Ofict-Assited Project Based Learning In Enhancing
Students Statistical Communication Ability (University of Khairun: Journal International Vol 3 no
8. 2015) h., 190-191
78
www.statistikian.com diakses pada tanggal 08/08/2020
40

sama membahas materi sistem informasi geografis yang masuk dalam


ilmu pengetahuan sosial. pengujian homogenitas tersebut memberikan
keyakinan bahwa sekumpulan data yang dianalisis memang berasal dari
populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. 79
Berdasarkan pernyataan diatas uji homogenitas pada penelitian
ini dihitung dengan SPSS 20 dengan mengklik compare mean
kemudian pilih menu one way anova. 80 Sehingga terdapat kriteria yang
dibutuhkan untuk mengambil hasil keputusan dari uji homogenitas pada
penelitian ini, Kriteria tersebut dapat dinyatakan oleh Suharsimi
Arikunto yaitu:
1) Menetapkan hasil taraf signifikan yaitu 0,05
2) Membuat hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut
a. Kedua kelompok memiliki rata-rata yang sama pada hipotesis o
(Ho)
b. Kedua kelompok memiliki nilai rata-rata yang berbeda pada
hipotesis 1 (H1).
3) Jika hasil signifikan lebih dari 0.05 maka Ho diterima sebaliknya
Jika signifikan kurang dari 0,05 maka Ho ditolak 81
4. Uji Independent Sampel T-Test
Independent menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI)
mempunyai arti berdiri sendiri atau tidak terikat.82 Secara istilah uji
independent sample t test termasuk dalam analisis statistik yang
bertujuan untuk membandingkan Mean antara dua sampel yang tidak
berpasangan maknanya dua kelompok yang tidak berpasangan.83 Syarat
untuk melakukan uji independent sampel t-test ini yaitu:
- Data harus berdistribusi normal
- Berasal dari dua kelompok yang berbeda

79
Nuryadi,dkk Dasar-Dasar Satistik Penelitian (yogyakarta: Pt. Gramasurya, 2017) h.,107
80
I Putu dan I Gusti, Panduan Penelitian Eksperimen Beserta Analisis Statistik dengan SPSS
(Sleman: Cv Budi Utama, 2018)H., 167
81
Ibid., 404
82
www.KBBI.com diakses pada tanggal 20/7/2020 pada pukul 07:00
83
Nuryadi,dkk Dasar-Dasar Satistik Penelitian (yogyakarta: Pt. Gramasurya, 2017) h.,107
41

- Skala data bersifar data interval atau rasio


- Varians antar kelompok sama atau homogen
- Tidak terdapat outlier. 84
Berdasarkan pernyataan diatas maka uji independent sampel t-
test tersebut dapat diketahui tingkat pengambilan keputusannya yaitu jika
nilai sig (2-tailed) menunjukkan angka 0,00 < 0,05 maka terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan pada dua kelompok kelas yaitu
kelas ekpserimen dan kelas kontrol namun sebaliknya, jika nilai sig (2-
tailed) > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan
pada dua kelompok yang berbeda.
5. Uji Hipotesis Statistik
Hasil Uji Hipotesis mengacu pada Uji Independent Sample T-
Tes yang telah dihitung dengan menggunakan program SPSS 20.
Hipotesis merupakan dugaan sementara atau tentatif yang dapat
memprediksi kondisi atau situasi yang akan atau sedang diamati.
Adapun fungsi hipotesis menurut Singh diantaranya: hipotesis berguna
untuk menentukan fokus dan tujuan penelitian secara jelas dan hipotesis
ditandai dengan adanya pernyataan Ho dan Ha yang berguna sebagai
cahaya pemandu (guiding light) yang memberi sinyal kuat pada proses
penelitian. 85
Kriteria yang dapat diambil dari uji hipotesis ini adalah jika nilai
sig 2- (Tailed) 0,00 < 0,05 maka di tolaknya Ho dan diterimanya Ha.

84
Www.statistikian.com diakses pada tanggal 08/08/2020 pukul 11:38
85
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Edisi
Revisi 2 cetakan ke 5 (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 2016) h., 67-69
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
I. HASIL PENELITIAN
A. PROFILE SEKOLAH SMA NEGERI 1 PARUNG 86
1. Sejarah Sekolah
SMA Negeri 1 Parung didirikan pada tanggal 01 Juli 1985
berdasarkan SK Mendikbud No 0601/O/1985. Awalnya SMAN 1 Parung
merupakan filial (kelas jauh) SMA Negeri 1 Cibinong. Menempati
gedung sendiri dengan status kepemilikkan sekolah dari Pemerintah
Daerah yang berlokasi di Jl Waru Jaya, Desa Waru Jaya, Kec.Parung
sejak tahun 1987. Sampai tahun 2019 telah meluluskan sebanyak 32
angkatan. Sekolah ini merupakan sekolah yang banyak memiliki bidang
prestasi sebagai sekolah literasi dan sekolah adiwiyata. Selain itu,
sekolah tersebut pun juga memiliki bidang prestasi dibidang olahraga dan
seni pada periode pimpinan kepala sekolah yang sekarang yaitu Bapak
Ikhwan. Adapun struktur kepemimpinan kepala sekolah yang telah
memimpin SMA Negeri 1 Parung yang banyak mengalami
perkembangan. Struktur pimpinan kepalas sekolah tersebut dilihat pada
tabel 4.1
Tabel 4. 1
Struktur Kepemimpinan Kepala Sekolah
PERIODE
NO KEPALA SEKOLAH
KEPEMIMPINAN
1. Drs. Wirya Jaya Atmaja 1985-1989
2. Djuariman,BA (alm) 1990-1992
3. Nana Sutarna,BA 1992-1995
4. Drs. Acep Wiharsa 1996-1998
5. Dra.Hj.Zuraidah,M.M 1998-2006
6. Dra. Hj. Komariah 2006-2009
7. Drs. H. Ali Gozali,M.Pd 2009-2011
8. Drs. H. Ali Rochman,M.BA,MM 2011-2014
9. Drs.Ikhwan Setiawan,MM 2014-sekarang

86
Dokumen Pribadi Tata Usaha Sekolah SMA Negeri 1 Parung (tidak di upload)

42
43

Adapun identitas sekolah sebagai sekolah negeri yang


berlokasi di Parung, Bogor ini dapat dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2
Identitas Sekolah
IDENTITAS KETERANGAN
Nama Sekolah SMA Negeri 1 Parung
Alamat Sekolah Jl. Waru Jaya No. 17 Kec.
Parung
No. Telp (0251) 0251-8541063
Faxmile (0251) 0251-8541063
Desa Waru Jaya
Kecamatan Parung
Kabupaten Bogor
Propinsi Jawa Barat
Kode pos 16330
Status sekolah Negeri
Nama Kepala Sekolah Ikhwan Setiawan, S.Pd.
Akreditas sekolah Terakreditasi A
Keadaaan gedung Permanen
Nss / Npsn 301020210051 /20200602
Tahun didirikan 1985
Tahun beroperasi 1985
Status tanah Pemda Kab. Bogor
Luas tanah 9.180 m2
Luas bangunan 6.500 m2

2. Alamat Sekolah
SMA Negeri 1 Parung terletak di Jalan Waru Jaya No. 17 Parung
dan berloksi di Desa Waru Jaya Rt 4 Rw 6 kelurahan Waru Jaya Kecamatan
Parung Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat kode pos 16330 dengan garis
lintang -6.4369000 dan garis bujur 106.7110000. adapun perbatasan
wilayah disekitar parung jika dilihat dari bentang peta google earth,
diantaranya:
Batas Utara : Gunung Sindur
Batas Barat : Ciseeng
Batas Timur : Depok
Batas Selatan : Kemang
Potensi wilayah sekitar sekolah SMA Negeri 1 Parung ini
masih banyak persebaran persawahan yang membentang luas
disekitarnya.
44

3. Tujuan Sekolah
Dalam rangka mewujudkan visi dan menjalankan misi pendidikan di
SMA Negeri 1 Parung maka diperlukan strategi tertentu. Strategi tersebut
dituangkan dalam rencana kerja SMA Negeri 1 Parung, yang terbagi
menjadi 3 tujuan, yaitu:
a. Tujuan Jangka Pendek (Target Tahun 2011/2012)
 Melaksanakan sistem pembelajaran yang efektif, kreatif, inovatif
dan bermutu.
 Meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Quran bagi yang beragama
Islam sampai lebih dari 50%.
 Meningkatnya skor Ujian Nasional (Gain Score Achievment-GSA)
minimal sebesar 0,50.
 Meningkatkan pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
sebesar 5%.
 Proporsi lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi
bertambah 20%.
 Proporsi lulusan yang diterima di perguruan tinggi negeri melalui
jalur PMDKlebih dari 30%.
 Terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif dan mencerminkan
kedisiplinan dan budaya hidup sehat.
 Memiliki cabang olahraga unggulan bola voli dan futsal yang
mampu menjadi juara di tingkat kabupaten.
 Meraih juara dalam satu cabang lomba seni setingkat kabupaten.
 Meningkatkan kemampuan komunikasi berbicara Bahasa Indonesia,
Bahasa Sunda dan Bahasa Asing sebesar 10%.
 Mengembangkan kemandirian peserta didik melalui pendidikan life
skill bidang pertanian.
 Kualifikasi dan kesesuaian ketenagaan mencapai 90%.
 75% warga sekolah mampu menggunakan dan memanfaatkan
internet untuk menggali informasi yang mendukung pembelajaran.
45

b. Tujuan Jangka Menengah (target tahun 2012/2013)


 Melaksanakan sistem pembelajaran yang efektif, kreatif, inovatif
dan bermutu.
 Meningkatnya kemampuan baca tulis Al-Quran sampai 100%.
 Meningkatnya skor Ujian Nasional (Gain Score Achievment-GSA)
minimal sebesar 2,5.
 Meningkatnya pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
minimal sama dengan Standar Nasional (minimal 75 untuk seluruh
mata pelajaran).
 Proporsi lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi
mencapai 60%.
 Proporsi lulusan yang diterima di perguruan tinggi negeri melalui
jalur PMDK meningkat sebesar 40%.
 Mampu meraih prestasi dalam bidang akademik tingkat provinsi.
 Terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif dan berbudaya hidup
sehat.
 Memiliki cabang olahraga unggulan bola voli dan futsal yang
mampu menjadi juara di tingkat kabupaten.
 Meningkatkan kemampuan komunikasi berbicara Bahasa Indonesia,
Bahasa Sunda dan Bahasa Asing sebesar 20%.
 Meraih juara dalam 4 cabang lomba seni setingkat kabupaten.
 Mampu menjadi Sekolah yang memenuhi minimal 6 (enam) Standar
NasionalPendidikan.
 Tercapainya kualifikasi dan kesesuaian ketenagaan sebesar 100%.
 Seluruh warga sekolah mampu menggunakan dan memanfaatkan
internet untuk menggali informasi yang mendukung pembelajaran.
c. Tujuan Jangka Panjang (Target Tahun 2017/2018)
 Melaksanakan sistem pembelajaran yang efektif, kreatif, inovatif
dan bermutu.
 Meningkatnya kemampuan baca tulis Al-Quran sampai 100%.
46

 Meningkatnya skor Ujian Nasional (Gain Score Achievment– GSA)


minimal sesuai Standar Nasional.
 Meningkatnya pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
minimal sama dengan Standar Nasional (minimal 75 untuk seluruh
mata pelajaran).
 Proporsi lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi mencapai
80%.
 Mampu meraih prestasi dalam bidang akademik tingkat nasional.
 Terciptanya sekolah yang berbudaya hidup sehat dan berdisiplin.
 Memiliki cabang olahraga unggulan bola voli, futsal dan basket
yang mampu menjadi juara di tingkat kabupaten.
 Meraih juara dalam 4 cabang lomba seni setingkat provinsi.
 Tercapainya kualifikasi dan kesesuaian ketenagaan sebesar 100%.
 Menjadi Sekolah yang 100% mampu melaksanakan ke 8 (delapan)
Standar Nasional Pendidikan.
 Seluruh warga sekolah aktif menggunakan dan memanfaatkan
internet sebagai media pembelajaran.
4. Visi dan Misi Sekolah
 Visi
“Unggul dalam prestasi, berkarakter kebangsaan serta berakhlak
mulia berdasarkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa”
Indikator:
1. Berprestasi dalam peningkatan nilai rata-rata Ujian Nasional.
2. Berprestasi dalam lomba olimpiade mata pelajaran
3. Berprestasi dalam Lomba Siswa Berprestasi.
4. Berprestasi dalam Lomba Berpidato Bahasa Inggris.
5. Berprestasi dalam lomba olahraga dan seni
6. Berprestasi dalam lomba keagamaan
47

 Misi
Sehubungan dengan visi tersebut, SMA Negeri 1 Parung
mengemban beberapa misi penting, yaitu :
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran
agama yang dianut.
2. Membantu pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia.
3. Melaksanakan pembelajaran efektif, inovatif, konsisten dan
bermutu.
4. Meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di
tingkat nasional, regional, dan internasional.
5. Membantu dan mengembangkan potensi peserta didik secara
utuh sebagai masyarakat belajar sepanjang hayat.
6. Memfasilitasi pembentukan pribadi peserta didik yang memiliki
budaya hidup sehat.
7. Membantu pembentukan peserta didik yang berdisiplin, mandiri
dan bertanggungjawab terhadap lingkungan sekitarnya.
5. Data Guru dan Tenaga Kependidikan
SMA Negeri 1 Parung memiliki guru dan tenaga kependidikan yang
kompeten dan ahli dibidangnya, rata-rata jumlah guru dan tenaga
kependidikan lainnya sudah berstatus sebagai pegawai negeri sipil atau PNS
dan hanya sedikit guru atau tenaga kependidikan yang belum pns. Jumlah
guru dan tenaga kependidikan seluruhnya berjumlah sebanyak 57 orang dan
dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3
Daftar Guru
JMLH
NO NAMA GURU PANGKAT GOL BIDANG
JAM
Pembina
1. Ikhwan Setiawan, S.Pd
utama IV.a Biologi 6
2. Dra. Hj. Tuti Afrida Pembina IV.a Sosiologi 30
Pend.
3. Drs. Sodikin, M.Si Pembina IV.a 24
Agama
4. Atih Sri Niswati, S.Pd. Pembina IV.a Kimia 12
B.
5. Drs. Dodi Pujiono Pembina IV.a 24
Indonesia
48

Dra. Ani Widhiorini,


6. Pembina IV.a B. Inggris 0
M.M.
7. Dra. Musarofah Pembina IV.a Biologi 34
B.Indone
8. Dra. Heni Riswanti Pembina IV.a 24
sia
9. Heryani Fatmah, S.Pd. Pembina IV.a Biologi 32
10. Drs. Jamaludin Pembina IV.a Sosiologi 28
B.
11. Dra. Hj. Masruah Pembina IV.a 24
Indonesia
12. H Badrudin, S.Pd. Pembina IV.a B. Inggris 24
13. Hedi Heryana, S.Pd. Pembina IV.a Sejarah 24
Dra. Hj. Iyah 324
14. Pembina IV.a BP/BK
Khomsiyah Ssw
283
15. S Salmiah, BA. Pembina IV.a BP/BK
Ssw
B Beni Sanigraha,
16. Pembina IV.a Fisika 24
S.Pd.Fis.
17. Dra. Dedeh Mintarsih Pembina IV.a Kimia 25
Matemati
18. Sugiarti, S.Pd. Pembina IV.a 28
ka
Matemati
19. Dewi Sartika, S.Pd. Pembina IV.a 28
ka
Much. Gunawan, Fisika/TI
20. Pembina IV.a 15
S.Pd.Fis. K
21. Tri Susilowati, S.Pd. Pembina IV.a Geografi 28
Pend.
22. Hasanudin, S.Pd. Pembina IV.a 26
Seni
330
23. Dra. Neneng Sumiati Pembina IV.a BP/BK
Ssw
Pend.
24. Suharti, S.Pd. Pembina IV.a Seni 26
Musik
Matemati
25. Ir. Sri Nendah P. Pembina IV.a 28
ka
26. Sri Mulyani, S.Pd. Penata III.c Ekonomi 26
27. Yenni, S.Pd. Penata III.c Penjaskes 24
28. Puji Rahmawati, S.Si Penata III.c PLH 28
29. Titin Kustini, S.Pd. Penata III.c PKn 34
Penata
30. Riono Basuki, S.Pd III.b Penjaskes 20
Muda Tk.I
Penata B.
31. Juita Wulandari, S.Pd. III.b 32
Muda Tk. I Jerman
Pend.
32. Fatma Yeni, S.Ag CPNS III.a Agama & 27
BP
33. Sumiati, S.Pd. GTT Ekonomi 31
Pend.
34. Dendi GTT Agama 27
&TIK
Prakarya
35. Kristinawati, S.Pd. GTT 34
& kwu
Helga Dwi Maryanti, Matemati
36. GTT 32
S.Pd. ka
49

B. Sunda
37. Andi Rohman, S.Pd. GTT &B. 32
Jerman
38. Zulfan Saptono GTT B. Inggris 27
Mardiana Palantika, Penata B.
39. III.b 8
S.Pd. Muda Tk. I Indonesia
40. Emi Maryani, S.Pd. GTT B. Inggris 28
41. Rudi Hermanto, S.Pd. GTT Sejarah 32
42. Saidah Rosidah, S.Ag GTT B. Sunda 20
T Tika Febri Lestiani,
43. GTT Geografi 34
S.Pd.
44. Susilawati, S.Pd. GTT Fisika 21
PKn &
45. Winda Setiowati, S.Pd. GTT 28
Sejarah
Matemati
46. Muhamad Ali, S.Pd GTT 30
ka
47. Ramdani Faisal GTT Penjaskes 21
48. Maratus Sholika GTT Sejarah 30
Bahasa
49. Dede Wahyudi GTT 24
Indonesia
Selain data guru mata pelajaran diatas, SMA Negeri 1
Parung juga memiliki tiga belas tenaga kependidikan non mata
pelajaran yang kompeten dan ahli dibidangnya yang dapat dilihat
pada Tabel 4.4
Tabel 4.4
Tenaga Kependidikan
JABATAN
NO NAMA GURU KEL
BIDANG
1. Hj. Marcia Riyantini, S.Pd. Ka. Ur. TU PNS/ III.c
2. Bendahara
Hharun PNS/III.d
UYHD/TU
3. Nurmariyam Pustakawan II.c
4. Keuangan/Penerima
Sri Yanti Tenaga Honorer
Kas Harian
5. Sri Wiyanti Kesiswaan Tenaga Honorer
6. Operator Komputer,
Suhandi Tenaga Honorer
sarpras
7. Sopian Pembantu Sekolah Tenaga Honorer
8. Mad Sani Satpam Tenaga Honorer
9. Sumitra Satpam Tenaga Honorer
10. Kasmin Penajaga Sekolah Tenaga Honorer
11. Albani Pembantu Sekolah Tenaga Honorer
12. Yana Sujana Pembantu Sekolah Tenaga Honorer
13. Fauzi Agustian IT labkom Tenaga Honorer

6. Data Peserta Didik


50

Peserta didik sekolah SMA Negeri 1 Parung yang terdaftar sebagai


peserta didik tahun ajaran 2019/2020 ini merupakan peserta didik yang
mendaftar sekolah dengan jalur zonasi dan jalur prestasi dari dua jalur
masuk sekolah tersebut dapat diketahui jumlah peserta didik secara
keseluruhan mencapai 990 siswa dengan jumlah rombongan belajar yang
seimbang atau sama. Peserta didik kelas X menempati kursi sebanyak 9
rombongan belajar, peserta didik kelas XI menempati kursi sebanyak 9
rombongan belajar dan peserta didik kelas XII menempati kursi sebanyak 9
rombongan belajar. Data rombongan belajar secara keseluruhan tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Data peserta didik SMA Negeri 1 Parung
 Kelas X
JUMLAH SISWA JUMLAH
KELAS
L P KESELURUHAN
X IPA 1 17 19 36
X IPA 2 14 20 34
X IPA 3 17 18 35
X IPA 4 13 21 34
X IPA 5 13 22 35
Jmlh keseluruhan 74 100 174
X IPS 1 20 19 39
X IPS 2 18 22 40
X IPS 3 21 16 37
X IPS 4 20 19 39
Jmlh keseluruhan 79 76 155
 Kelas XI
JUMLAH SISWA JUMLAH
KELAS
L P KESELURUHAN
XI IPA 1 13 23 36
XI IPA 2 14 22 36
XI IPA 3 12 26 38
XI IPA 4 12 24 36
XI IPA 5 12 23 35
Jmlh keseluruhan 63 118 181
XI IPS 1 20 18 38
XI IPS 2 18 20 38
XI IPS 3 20 18 38
XI IPS 4 19 20 39
Jmlh keseluruhan 77 76 153
51

 Kelas XII
JUMLAH SISWA JUMLAH
KELAS
L P KESELURUHAN
XII IPA 1 14 22 36
XII IPA 2 11 26 37
XII IPA 3 14 21 35
XII IPA 4 14 23 37
XII IPA 5 14 23 37
Jmlh keseluruhan 67 115 182
XI IPS 1 13 22 35
XI IPS 2 14 22 36
XI IPS 3 14 22 36
XI IPS 4 15 19 34
Jmlh keseluruhan 56 85 141

7. Fasilitas Sekolah
 Sarana & Prasarana Belajar
Perpustakaan, lab komputer, lab kimia ruang kelas dan aula untuk
seminar
 Sarana & Prasarana Sekolah
Masjid, Lapangan, toilet, taman, Kantin, Uks, Kantor, Ruang tata
usaha, ruang osis
8. Program Pembinaan Peserta Didik SMA Negeri 1 Parung
a. Bidang Keagamaan
 Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
 Membaca asmaul husna sebelum memulai belajar di kelas
 Setiap hari jumat pagi diadakan jumsiroh (jumat siraman rohani) di
lapangan sekolah
 Penarikan infak dari guru dan siswa seminggu 2 kali
 Membiasakan salam antara siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru
b. Bidang Akademik
 Program Pesantren Kilat
 Program remedial dan pengayaan
 Mengadakan Ujian Tengah Semester danUjian Akhir Semester
 Mengadakan pelatihan Wali Kelas
52

 Mengadakan pengembangan mutu guru


 Mengadakan Try Out Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
c. Bidang Kesiswaan
 Pembinaan Bahasa Inggris
 Pembinaan peserta Olimpiade M-IPA
 Pengarahan Ujian Nasional
 Pembagian raport bayangan
 Pembagian raport
d. Bidang Bimbingan Konseling
 Bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karier
 Layanan orientasi siswa, informasi, penempatan dan penyaluran
pembelajaran, konseling perorangan dan kelompok serta
bimbingan kelompok.
 Kunjungan rumah dan humas
 Layanan psikotes
B. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Gambaran objek penelitian yang sudah dijadikan sampel ini
berjumlah 71 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok yang biasa disebut
dengan kelompok Eksperimen dan kontrol. Berikut ini daftar peserta didik
dari masing-masing kelompok yang dapat disajikan pada Tabel 4.6
Tabel 4.6
Daftar Sampel Peserta Didik Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Parung
NO NAMA SISWA GRUP NO NAMA SISWA GRUP
1 Adiea Marita KELAS 1 Abiyadnan KELAS
Adisty KONTROL EKSPERI-
2 2
Permatasari Adinda Salsabila
MEN
Agung Dwi Aida Raudhatul
3 3
Prasetya Jannah
4 Ahmad Abdan 4 Akep Aura
5 Aisyah Putri S 5 Apriansyah
6 Alfadillah Azma 6 Bambang Sutrisna
7 Amelia Futri 7 Chory Oktavia
Dafani
8 8
Amilia Zahra Syahramdani
Faradina
9 9
Anis Muthia Nurfadilla
53

Annisa Nur Fitria Anggraheni


10 10
Djannah Subagio
Gita Andira
11 11
Candra Trianto Juliana
Dede
12 12
Khoerunnisa Harmez Firzy
13 Dzikkry Apri P 13 Indah Larasati
14 Fayyal Azzahra 14 Irwin Ardiansyah
Firly Audia
15 15
Futri Lenih
Libryan
16 16
Hairunnisa Senawangi
Marastrika
17 17
Iftah Nur Aulia Farhan
Irawan
18 18
Palagunadi Melinda
Khairunnisa
19 19
Irfani Mira Latansya
20 Lina Carolina KELAS
20 Nadila Suhendra KELAS
21 Naufal Risyaf 21 Nur Aziza
KONTROL EKSPERIM-
Nazifah
22 22 EN
Zalayyah Putri Cahyani
23 Pradipa Taruni 23 Raehan Agusti
Rahmad Raka Maulana
24 24
Juniandrya Arafah
Rangga
25 25
Permana Rapid Oktara
Reza Raudya
26 26
Nurhidayah Maghfirah
27 Rio Andriyan 27 Reksa Refindra
Rizky
28 28
Ramadhani Reni Dwi Jayanti
29 Sefda Hernawan 29 Revina Mustari
30 Shabrina R 30 Riska Yulviana
Rizky Aditya
31 31
Shofiatun Nisa Baradinata
32 Siti Maysaroh 32 Robby Sanjaya
Shabrina Prima
33 33
Syalika Nofirda Azzah
34 Tiara N 34 Sinta Bela
Trisakti Trishnapati Al
35 35
Mahreza Fathir
TIDAK ADA 36 Vina Afria
54

Berdasarkan data objek penelitian diatas dapat diketahui jumlah


peserta didik laki-laki dari kedua kelas berbeda berjumlah 27 anak
sedangkan jumlah peserta didik perempuan dari dua kelas yang berbeda
berjumlah 44 anak yang dapat disajikan dengan diagram batang sebagai
jumlah sampel dari penelitian ini. Diagram batang tersebut dapat disajikan
atau dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini :

Gambar 4.1 : Diagram Batang Perbandingan Sampel Penelitian


C. HASIL DESKRIPSI ANALISIS DATA
1. Hasil Uji Instrumen Pra-Analisis
a. Hasil Uji Analisis Test
1) Hasil Uji Validitas Tes87
Uji validitas adalah langkah awal dalam sebuah penelitian
sebelum turun lapangan selain itu uji validitas merupakan
sebuah instrumen yang harus diujikan terlebih dahulu berupa
lembaran tes kepada responden yang sesuai dengan variabel
yang sedang diteliti.
Penelitian ini menggunakan instrument tes pilihan ganda
yang berjumlah 35 soal tentang materi sistem informasi
geografis yang sudah diujikan kepada siswa kelas XII IPS
tingkat SMA dengan menggunakan koefisien korelasi point

87
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Catakan ke 13 (Bandung:
Alfabeta.2011) h., 121
55

biserial dan dihitung dengan bantuan program excel. Syarat


dalam menghitung hasil uji validitas tes pilihan ganda ini adalah
rHitung harus lebih besar daripada rTabel dengan persentasi 5%
atau 0,05. Hasil perhitungan uji validitas dengan korelasi point
biserial tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Test
No Item Rhitung rTabel Syarat
Soal
1. 1 0, 91 0,05 VALID
2. 2 0,88 0,05 VALID
3. 3 0,83 0,05 VALID
4. 4 0,60 0,05 VALID
5. 5 0,64 0,05 VALID
6. 6 0,90 0,05 VALID
7. 7 0,80 0,05 VALID
8. 8 0,90 0,05 VALID
9. 9 0,85 0,05 VALID
10. 10 0,91 0,05 VALID
11. 11 0,90 0,05 VALID
12. 12 0,85 0,05 VALID
13. 13 0,80 0,05 VALID
14. 14 0,89 0,05 VALID
15. 15 0,74 0,05 VALID
16. 16 0,76 0,05 VALID
17. 17 0,72 0,05 VALID
18. 18 0,45 0,05 VALID
19. 19 0,74 0,05 VALID
20. 20 0,77 0,05 VALID
21. 21 0,82 0,05 VALID
22. 22 0,76 0,05 VALID
23. 23 0,82 0,05 VALID
24. 24 0,82 0,05 VALID
25. 25 0,74 0,05 VALID
26. 26 0,82 0,05 VALID
27. 27 0,76 0,05 VALID
28. 28 0,89 0,05 VALID
29. 29 0,90 0,05 VALID
30. 30 0,89 0,05 VALID
31. 31 0,89 0,05 VALID
32. 32 0,87 0,05 VALID
33. 33 0,95 0,05 VALID
34. 34 0,64 0,05 VALID
56

35. 35 1,29 0,05 VALID


KEPUTUSAN
rHitung > rTabel

Berdasarkan hasil pada tabel sudah diujikan pula kepada


siswa yaitu peserta didik kelas XII IPS dengan memperoleh skor
rHitung lebih besar daripada rTabel maka dapat diketahui dasar
pengambilan keputusan yaitu soal yang dibuat berstatus “Valid”
karena masing-masing peserta didik mendapatkan rTabel yang
lebih besar daripada rHitung.
Berdasarkan tabel diatas juga maka hasil perolehan
rHitung dapat diketahui perolehan keseluruhan nilai siswa
dalam menjawab soal guna untuk mengetahui persebaran
statistik dari hasil uji validitas pada tabel diatas. Persebaran data
statistik pada uji validitas tersebut dapat diketahui pada Tabel
4.8.
Tabel 4.8
Persebaran Data Statistik Uji Validitas
Keterangan Jumlah Statistik Uji Validitas
Jumlah Soal/ Tes PG 35 Soal
Jumlah Responden Peserta 31
Didik
Jumlah Soal Valid 35
Jumlah Soal tidak valid Tidak Ada
Item Soal Valid 35 Soal / Semuanya Valid
Item Soal tidak valid Tidak Ada
57

2) Hasil Uji Reliabilitas Soal


Hasil uji reliabilitas tes pada penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 4.9
Tabel 4.9
Hasil Reliabilitas Test
No Item soal Reliabilitas (Pi)
1. 1 0,74
2. 2 0,71
3. 3 0,71
4. 4 0,61
5. 5 0,45
6. 6 0,61
7. 7 0,68
8. 8 0,61
9. 9 0,71
10. 10 0,74
11. 11 0,61
12. 12 0,71
13. 13 0,58
14. 14 0,74
15. 15 0,68
16. 16 0,52
17. 17 0,55
18. 18 0,45
19. 19 0,52
20. 20 0,61
21. 21 0,61
22. 22 0,58
23. 23 0,61
24. 24 0,61
25. 25 0,55
26. 26 0,68
27. 27 0,48
28. 28 0,74
29. 29 0,71
30. 30 0,65
31. 31 0,65
32. 32 0,71
33. 33 0,74
34. 34 0,48
35. 35 0,55
Kuder Richardson (KR20) 0,992012364
Keputusan Soal Pilihan Ganda “Reliabel”
58

Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tes pilihan ganda


sebanyak 35 soal tersebut mempunyai item tes dengan
jawaban yang benar dan tidak dapat dipastikan tingkat
kesulitannya ini memperoleh Pi atau proporsi siswa yang
menjawab item soal dengan benar sehingga memunculkan
nilai kuder richardson (KR20) sebanyak 0,992012364 yang
berarti bahwa tingkat reliabilitasnya terbilang sangat tinggi.
Pernyataan tersebut dapat dijelaskan kembali persebaran
hitungan atau nilai statistiknya yang bisa dilihat pada Tabel
4.10.

Tabel 4.10
Nilai Statistik Uji Reliabilitas

Nilai Statistik Uji Reliabilitas


Keputusan Soal per item dikatakan
“Raliabel” apabila nilai
koefisiennya menunjukkan
tingkat reliabel yang masuk
kedalam kriteria uji
Reliabilitasnya (r11) > 0,05
Kriteria
Nilai KR-20 / rHitung 0,992012364
Kesimpulan Soal tes yang dibuat
dinyatakan memiliki tingkat
reliabilitas yang sangat
tinggi

3) Hasil Uji Tingkat Kesukaraan Soal


Hasil uji tingkat kesukaraan pada penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 4.11
59

Tabel 4.11
Hasil Perhitungan Tingkat Uji Kesukaraan
NO Item Soal Hasil Indeks Keputusan
Perhitungan
1. 1 0,742 SULIT
2. 2 0,710 SULIT
3. 3 0,710 SULIT
4. 4 0,613 SEDANG
5. 5 0,452 SEDANG
6. 6 0,613 SEDANG
7. 7 0,677 SEDANG
8. 8 0,613 SEDANG
9. 9 0,710 SULIT
10. 10 0,742 SULIT
11. 11 0,613 SEDANG
12. 12 0,710 SULIT
13. 13 0,581 SEDANG
14. 14 0,742 SULIT
15. 15 0,677 SEDANG
16. 16 0,516 SEDANG
17. 17 0,548 SEDANG
18. 18 0,452 SEDANG
19. 19 0,516 SEDANG
20. 20 0,613 SEDANG
21. 21 0, 613 SEDANG
22. 22 0,581 SEDANG
23. 23 0, 613 SEDANG
24. 24 0, 613 SEDANG
25. 25 0,548 SEDANG
26. 26 0,677 SEDANG
27. 27 0,484 SEDANG
28. 28 0,742 SULIT
29. 29 0,710 SULIT
30. 30 0,645 SEDANG
31. 31 0,645 SEDANG
32. 32 0,710 SULIT
33. 33 0,742 SULIT
34. 34 0,484 SEDANG
35. 35 0,548 SEDANG
Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat atau taraf
kesukraan soal hanya ada dua keputusan saja yaitu “sulit” dan
“sedang” dengan perolehan hasil indeks perhitungan pada
taraf kesukaran soal yang berbeda-beda. Sehingga pada tabel
60

tersebut uji taraf kesukaraan yang lebih mendominasi ialah


soal dengan kategori sedang atau tingkat soal tersebut bisa
dikatakan tidak terlalu sulit dan tidak pula terlalu mudah.
Kesimpulan pada tabel tersebut bisa dijelaskan lebih
detail lagi untuk melihat berapa banyak perbandingan tingkat
soal yang terbilang sulit atau terlalu mudah atau tingkat soal
yang terbilang sedang. Perbandingan tingkat soal tersebut
dapat dilihat pada Tabel 4.12
Tabel 4.12
Perbandingan tingkat soal dari uji taraf kesukaraan
Kategori soal Jumlah soal
Sulit/ terlalu mudah 11
Sedang 24

4) Hasil Uji Daya Pembeda Soal


Hasil pengujian daya pembeda soal pada penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 4.13

Tabel 4.13
Hasil perhitungan daya pembeda
No Item soal Hasil (D) Keputusan
1. 1 2,0 Sangat tinggi
2. 2 2,28 Sangat tinggi
3. 3 2,28 Sangat tinggi
4. 4 1,46 Sangat tinggi
5. 5 2,66 Sangat tinggi
6. 6 4,0 Sangat tinggi
7. 7 2,28 Sangat tinggi
8. 8 4,0 Sangat tinggi
9. 9 2,28 Sangat tinggi
10. 10 2,0 Sangat tinggi
11. 11 4,0 Sangat tinggi
61

12. 12 2,28 Sangat tinggi


13. 13 5,33 Sangat tinggi
14. 14 2,0 Sangat tinggi
15. 15 2,13 Sangat tinggi
16. 16 16,66 Sangat tinggi
17. 17 4,97 Sangat tinggi
18. 18 2,66 Sangat tinggi
19. 19 4,62 Sangat tinggi
20. 20 2,98 Sangat tinggi
21. 21 2,98 Sangat tinggi
22. 22 2,77 Sangat tinggi
23. 23 2,98 Sangat tinggi
24. 24 2,98 Sangat tinggi
25. 25 4,97 Sangat tinggi
26. 26 2,13 Sangat tinggi
27. 27 14,93 Sangat tinggi
28. 28 2,0 Sangat tinggi
29. 29 2,28 Sangat tinggi
30. 30 3,20 Sangat tinggi
31. 31 3,20 Sangat tinggi
32. 32 2,28 Sangat tinggi
33. 33 2,0 Sangat tinggi
34. 34 2,93 Sangat tinggi
35. 35 4,97 Sangat tinggi

Hasil uji daya pembeda pada tabel diatas dapat


dijelaskan bahwa tingkat kemampuan peserta didik sebagai
subjek penelitian memiliki nilai Dhitung yang sangat tinggi
dari perbedaan kelompok yang telah diberikan pengujian tes
dengan materi sistem infromasi geografis. Sehingga
62

kesimpulan yang dapat disampaikan peneliti adalah bahwa


siswa mampu memahami soal yang diujikan oleh peneliti
dengan baik. Pernyataan tersebut didukung dengan indeks dari
uji daya pembeda menurut Charles D. Hopkins dan Richard L.
Antes yang dapat dilihat pada Tabel 4.14
Tabel 4.14
Hasil indeks uji daya pembeda
Indeks / Kriteria Daya Pembeda Kemampuan siswa
(D)= -1,00 sampai diatas 1,00 Sangat tinggi
(D)= 0,40 sampai 0,90 Sangat efektif

b. Hasil Uji Analisis Non-Test


1) Hasil Uji Observasi
Observasi adalah sebuah Pengamatan observasi
secara langsung dengan data real yang berada dilapangan
berupa melakukan pengamatan dan pencatatan sesuai
dengan kondisi peserta didik kelas XII IPS SMA Negeri 1
Parung pada dua kelompok kelas kontrol dan eksperimen
sebagai sampel penelitian.
Pengamatan ini dilaksanakan dari awal pertemuan
sampai akhir pertemuan pada materi sistem informasi
geografis. Observasi atau pengamatan ini berguna untuk
mengetahui kondisi perkembangan sikap peserta didik
dalam proses pembelajaran sistem informasi geografis.
Pengamatan dan pencatatan secara langsung tersebut dapat
diuraikan berikut ini:
Uji pengamatan yang dilakukan peneliti secara
langsung kepada subjek penelitian sudah terbilang cukup
terhadap hasil pembelajaran yang diperoleh setiap siswa.
Ada beberapa kondisi siswa yang masuk dalam kriteria
cukup dan kurang dengan waktu pengamatan peneliti setiap
pertemuannya itu menjelaskan bahwa kondisi siswa kelas
XII IPS 1 yang merupakan kelas Kontrol merupakan
63

peserta didik yang berisik dan terlalu santai dalam belajar


selain itu kondisi fisik yang sudah tidak lagi fokus karena
waktu pembalajaran geografi yang berada diakhir sebelum
jam bel pulang membuat suasana pembelajaran menjadi
kurang kondusif ditambah lagi dengan kondisi terik
matahari yang menyengat masuk kedalam kelas
menambahkan kondisi yang cukup menjadi sebuah
tantangan peneliti dengan kondisi tersebut untuk tetap
lanjut melakukan penelitian pada materi sistem informasi
geografis. Meskipun begitu, peserta didik kelas kontrol ini
selalu menghargai peneliti dan guru pengampunya sendiri.
Selain menghargai kondisi tersebut tidak mematahkan
semangat mereka untuk tetap fokus pada materi yang
disampaikan oleh peneliti. Hal yang berkesan dihati peneliti
pada pengamatan yang terjadi didalam kelas kontrol adalah
ketika mereka senang belajar dengan media kalkir yang
sudah disajikan oleh peneliti membuat mereka memahami
inti sari dari pembelajaran geografi dengan materi sstem
informasi geografis. Selain pada kelas kontrol, peneliti juga
melakukan pengamatan langsung kepada kelas eksperimen
yaitu kelas XII IPS 2 yang menjadi kunci utama dalam
variabel yang sedang diteliti dalam penelitian ini. Hasil dari
pengamatan tersebut dapat diuraikan berikut ini :
Uji pengamatan yang dilakukan peneliti secara
langsung kepada subjek penelitian sudah terbilang cukup
terhadap hasil pembelajaran yang diperoleh setiap siswa.
Ada beberapa kondisi siswa yang masuk dalam kriteria
cukup dan kurang dengan waktu pengamatan peneliti setiap
pertemuannya itu menjelaskan bahwa kondisi siswa kelas
XII IPS 2 yang merupakan kelas eksperimen mempunyai
kondisi yang berbeda dari kondisi kelas kontrol. Waktu
64

pembelajaran geografi yang dimulai pada pagi hari ini


membuat kondisi peserta didik kelas tersebut pun masih
dalam kondisi baik dan fokus sehingga pada tabel diatas
menunjukkan bahwa kondisi siswa dalam kondisi sangat
baik disetiap pertemuan. Hal tersebut menjelaskan bahwa
kondisi siswa kelas ekperimen juga memiliki tingkat ke
fokusan yang lebih baik dari kelas kontrol sehingga kondisi
tersebut bisa mempengaruhi tingkat pemahaman. Selain
memiliki kefokusan yang lebih baik, kelas ekperimen ini
juga memiliki kondisi fisik yang terlalu bersemangat dalam
menyambut materi yang akan disampaikan peneliti. Setiap
materi yang disampaikan kelas ekperimen ini terlihat begitu
sangat fokus dan tidak ada yang bercanda sedikit pun,
kemandirian belajar pada peserta didik kelas XII IPS 2 ini
pun patut diberi bintang oleh peneliti karena materi yang
diterima subjek penelitian selalu ada hubungan timbal
baliknya dengan pertanyaan-pertanyaan pada materi yang
sulit dimengerti. Hal yang paling berkesan bagi peneliti
adalah ketika peneliti menyediakan media pembelajaran
sistem informasi geografis dengan aplikasi arcgis yang
sudah terinstal pada sepuluh komputer sekolah sebagai
kunci dari variabel yang diteliti ini mendapatkan respon
antusias yang baik dari siswa kelas ekperimen ini.
Ketepatan waktu dan keterampilan menganalisis peta
topografi satu daerah yang sedang dikaji peserta didik kelas
eksperimen ini serta keterampilan dan pengalaman mereka
dalam belajar menggunakan komputer sekolah juga
langsung dirasakan peneliti ketika mengamati kondisi
tersebut siswa terlihat sangat antusias dan banyak
pertanyaan-pertanyaan bagaimana cara mengoperasikan
komputer yang baik dengan bantuan aplikasi arcgis ini
65

sebagai pembelajaran terakhir yang disajikan peneliti. Hasil


dari pembelajaran terakhir ini peserta didik kelas
eksperimen ini akhirnya bisa menyimpulkan dan
memahami hubungan materi sistem informasi geografis
dengan media pembelajaran SIG berupa aplikasi ArcGis
dan dibuktikan dengan hasil tes yang telah di uji oleh
peneliti.
2) Hasil Uji Wawancara
Wawancara terstruktur adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memperoleh informasi
melalui beberapa bentuk pertanyaan yang sudah disediakan
peneliti untuk dilakukan proses percakapan secara langsung
maupun tidak langsung.
Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur
dengan serentetan pertanyaan yang sudah disediakan oleh
peneliti kepada guru mata pelajaran geografi dan kepada
siswa dari kelas kontrol dan kelas ekpserimen.
Hasil wawancara ini sayangnya tidak dilakukan
secara langsung karena terdapat wabah penyakit corona
atau covid-19 yang berbahaya dan mendunia yang berasal
dari negara tetangga meskipun begitu, wawancara ini tetap
dilakukan dengan via online berupa whatsapp. Hasil dari uji
wawancara ini dapat dilihat pada uraian berikut ini:
 Wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru
Hasil wawancara antara peneliti dengan guru mata
pelajaran geografi yaitu Ibu Tri Susilowati S.Pd. beliau
berpendapat bahwa dalam model pembelajaran yang
biasanya digunakan adalah problem based learning pada
mata pelajaran sistem informasi geografis meskipun model
pembelajaran berbasis sig pada materi tersebut juga
tentunya sangat cocok bilamana diterapkan dikelas XII
66

karena siswa akan mudah memahami materi tersebut dan


juga dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru
sehingga kemampuan kognitif siswa dapat meningkat
setelah mereka mengaplikasikan pengetahuan tersebut
secara langsung dengan komputer dan aplikasi sig yang
digunakan sehingga dari kondisi tersebut dapat
memberikan efek yang baik dalam meningkatkan
pemahaman siswa. Selain itu model pembelajaran berbasis
teknologi ini juga mampu memberikan susana
pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif,
menyenangkan, gembira dan berbobot atau bisa disebut
pembelajaran “PAIKEM GEMBROT yang kekinian”.
Pembelajaran paikem gembrot ini juga merupakan
kelebihan yang dirasakan langsung oleh siswa selain itu
pembelajaran berbasis teknologi ini juga terdapat sebuah
kekurangan yaitu memelukan waktu yang cukup banyak
dan ketersediaan laptop yang tidak banyak.
 Wawancara yang dilakukan peneliti dengan peserta didik
Hasil wawancara selanjutnya dilakukan peneliti oleh
peserta didik dari kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Model pembelajaran antara dua kelompok tersebut
menggunakan model pembelajaran project based learning
dimana siswa harus melakukan praktik pembelajaran
dengan media yang sudah disediakan. Media pembelajaran
yang disajikan oleh peneliti untuk kelas kontrol berupa
kertas kalkir, peta tata guna lahan dan spidol warna-warni
sedang kelas eksperimen menggunakan media berbasis sig
yaitu teknologi arcgis.
Hasil wawancara yang sudah dilaksanakan dengan via
online ini dimulai terlebih dahulu pada kelas XII IPS satu
yang merupakan kelas kontrol. Hasil wawancara dikelas
67

kontrol di tujukan kepada siswa berjumlah 4 orang siswa


yaitu Sefda Hernawan, Pradipa Taruni, Shofiatun dan Lina
sebagai perwakilan kelas kontrol untuk menjawab
beberapa pertanyaan yang sudah dibuat terlebih dahulu.
Hasil wawancara dari keempat orang tersebut dapat
disimpulkan secara keseluruhan bahwa keempat subjek
penelitian tersebut mengemukakan bahwa pembelajaran
dengan media kertas kalkir dan peta topologi wilayah
tersebut sangat unik dan menyenangkan dan media
pembelajaran yang disajikan terbilang berbeda meskipun
begitu subjek penelitian tersebut mampu mengikuti arahan
dan penjelasan mahasiswa penelitian dengan baik namun
diantara beberapa dari subjek penelitian kelas kontrol
tersebut ternyata belum memahami secara keseluruhan
pada point materi susunan pengolahan data atau tahapan-
tahapan dalam materi sig dengan media kalkir yang
disediakan sehingga mereka tidak mengetahui cara
membuat titik koordinat, cara mendigitasi peta, cara
mengoverlay peta dan lain sebagainya meskipun begitu,
subjek penelitian mengetahui bahwa proses menganalisis
peta dengan cara manual ternyata cukup rumit untuk
menentukan potensi tata guna lahan yang sedang dikaji.
Hasil wawancara selanjutnya dilaksanakan pada kelas
eksperimen yang ditujukan kepada 4 orang siswa yaitu
Nadila Suhendra, Marastrika Farhan Nur Haiban, Indah
Larasati dan Lenih sebagai perwakilan kelas untuk
menjawab serentetan pertanyaan wawancara yang sudah
dibuat terlebih dahulu. Hasil inti wawancara tersebut dapat
disimpulkan secara keseluruhan pada uraian berikut ini:
Subjek penelitian sangat senang terhadap media
pembelajaran yang disajikan terbilang baru, tidak
68

membosankan dan mudah dimengerti dengan


pengaplikasian berbasis teknologi komputer dari kondisi
tersebut sehingga subjek penelitian merasa mampu dan
memahami dalam mengikuti pembelajaran dengan media
pembelajaran berbasis sistem informasi geografis dengan
teknologi arcgis. Awalnya subjek penelitian belum begitu
memahami kegunaan ilmu dasar sistem geografis ini untuk
apa namun dengan ditambahkan praktik berbasis sig
dengan data, perangkat keras dan perangkat lunak akhirnya
tingkat pemahaman mereka bertambah dan meningkat.
Dari kondisi tersebut subjek penelitian dapat mengingat
point materi sampai sekarang yaitu pada point konsep
dasar, komponen-komponen, susunan pengolahan data atau
tahapan-tahapan kerja sistem informasi geografis yang
ternyata berhubungan dengan pengaplikasian arcgis dengan
praktik pengaplikasian tersebut subjek penelitian dapat
memahami proses membuat titik koordinat, cara
mendigitasi peta, cara mengoverlay peta dan lain
sebagainya Sehingga, mereka dapat menyimpulkan bahwa
hubungan ilmu dasar sistem informasi geografis
ditambahkan dengan media pembelajaran berbasis sig dapat
kompetensi dasar yang seharusnya didapatkan siswa
sehingga metode pembelajaran berbasis sig tersebut perlu
diterapkan.
3) Hasil Uji Dokumentasi
Dokumentasi Merupakan teknik pengumpulan data
nontes yang mendukung penelitian dan sebagai pelengkap
dari wawancara berupa film dokumenter, catatan atau
tulisan, karya-karya serta foto maupun gambar.88 Dalam

88
Sudaryono, Metode Penelitian (Jakarta: PT. Raja grafindo Persada cetakan 1. 2017) h.,212
69

penelitian ini, dokumentasi yang akan digunakan peneliti


adalah hanya dokumentasi berupa foto-foto peserta didik
dalam memanfaatkan sebuah aplikasi arcgis maupun
memanfaatkan media pembelajaran konvensional (kalkir
dengan peta rupa bumi dan spidol).
Berdasarkan pernyataan diatas, dokumentasi pada
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.2

Kelas Kontrol (XII IPS 1) Kelas Eksperimen (XII IPS 2)


Gambar 4.2
Perbedaan Perlakuan Kondisi Belajar
2. Hasil Uji Asumsi Analisis Data
a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Hasil uji asumsi analisis data pada penelitian ini diawal
dengan menghitung uji kolmogorov smirnov yang berguna untuk
mengetahui apakah data yang yang telah diperoleh hasilnya
berdistribusi normal atau tidak.
Berdasarkan pernyataan diatas, untuk mengetahui hasil uji
kolmogorov smirnov pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
4.15.
70

Tabel 4.15
Hasil Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Hasil Kolmogorov Smirnov diatas dapat dilihat pada kolom


statistik sebagai hasil perhitungan dari rumus Dhitung kolmogorov
smirnov test dengan perolehan hasil belajar siswa pada materi sistem
informasi geografis yang diujikan melalui prestest dan postetst pada
dua kelompok yang tidak berpasangan. Hasil pretest dan postes pada
dua kelas yang tidak berpasangan itu menunjukkan hasil data yang
berdistribusi normal karena hasil statistik (Dhitung) > 0,05 dan
sudah memenuhi kriteria pengambilan keputusan.
Berdasarkan pernyataan diatas, hasil statistik (Dhitung) dapat
tersebut dapat disimpulkan pada Tabel 4.16
Tabel 4.16
Hasil Statistik Uji Normalitas Kolmogorv-Smirnov
Kelas Pengujian Nilai Dhitung > 0,05 Kriteria
Data
Pretest 0,096 > 0,05
Eksperimen Berdistribusi
Posttest 0,175 > 0,05
Normal
Data
Pretest 0,232 > 0,05
Kontrol Berdistribusi
Posttest 0,174 > 0,05
Normal

b. Hasil Uji N-Gain


Hasil uji N-Gain pada penelitian ini dapat disajikan pada
Tabel 4.17
Tabel 4.17
Hasil Uji Normalized Gain Eksperimen
No Nama Pretest Postest Ngain_Score Kriteria
1 Abiyadnan 68 88 0,63 Sedang
71

2 Adinda S 54 91 0,80 Tinggi


3 Aida RJ 63 82 0,51 Sedang
4 Akep Aura 37 74 0,59 Sedang
5 Apriansyah 51 80 0,59 Sedang
6 Bambang S 46 88 0,78 Tinggi
7 Chory O 60 74 0,35 Sedang
8 Dafani S 54 68 0,30 Rendah
9 Faradina N 77 88 0,48 Sedang
10 Fitria A 54 80 0,57 Sedang
11 Gita Andira 66 88 0,65 Sedang
12 Harmez F 60 71 0,28 Rendah
13 Indah L 46 88 0,78 Tinggi
14 Irwin Ard 48 82 0,65 Sedang
15 Lenih 60 88 0,70 Sedang
16 Libryan S 46 60 0,26 Rendah
17 Marastrika 51 85 0,69 Sedang
18 Melinda 43 88 0,79 Tinggi
19 Mira L 60 85 0,63 Sedang
20 Nadila S 43 85 0,74 Tinggi
21 Nur Aziza 57 80 0,53 Sedang
22 Putri C 54 77 0,50 Sedang
23 Raehan A 60 88 0,70 Sedang
24 Raka M 40 74 0,57 Sedang
25 Rapid O 48 68 0,38 Sedang
26 Raudya M 60 71 0,28 Rendah
27 Reksa R 37 71 0,54 Sedang
28 Reni D 43 88 0,79 Tinggi
29 Revina M 26 88 0,84 Tingg
30 Riska Y 63 82 0,51 Sedang
31 Rizky A 46 65 0,35 Sedang
32 Robby S 54 77 0,50 Sedang
33 Shabrina P 74 80 0,23 Rendah
34 Sinta Bela 34 88 0,82 Tinggi
35 Trishnapati 54 71 0,37 Sedang
36 Vina Afria 68 77 0,28 Rendah
Jumlah Nilai 1905 2878 19,96
Rata-rata 52, 916 79,944 0,5544
Rekapitulasi siswa yang memiliki kategori tinggi, sedang, rendah
Tinggi 8/36 x 100% = 0,222 atau 0,22%
Sedang 22/36 x 100% = 0,611 atau 0,61%
Rendah 6/36 x 100% = 0,166 atau 0,17%
72

Tabel 4.18
Hasil Uji Normalized Gain Kontrol

No Nama Pretest Postest Ngain_Score Kriteria


1 Adiea Mar 54 71 0,37 Sedang
2 Adisty P 51 68 0,35 Sedang
3 Agung Dwi 46 71 0,46 Sedang
4 Ahmad Ab 40 80 0,67 Sedang
5 Aisyah Put 57 68 0,26 Rendah
6 Alfadillah 51 82 0,63 Sedang
7 Amelia F 54 82 0,61 Sedang
8 Amilia Za 43 74 0,54 Sedang
9 Anis Muthi 43 77 0,60 Sedang
10 Annisa Nur 46 77 0,57 Sedang
11 Candra Tri 51 77 0,53 Sedang
12 Dede Khoer 63 74 0,30 Sedang
13 Dzikkry Ap 51 82 0,63 Sedang
14 Fayyal Az 46 71 0,46 Sedang
15 Firly Audia 63 82 0,51 Sedang
16 Hairunnisa 57 71 0,33 Sedang
17 Iftah Nur A 57 68 0,26 Rendah
18 Irawan P 20 80 0,75 Tinggi
19 Khairunnisa 57 80 0,53 Sedang
20 Lina C 54 80 0,57 Sedang
21 Naufal R 57 85 0,65 Sedang
22 Nazifah Z 54 82 0,61 Sedang
23 Pradipa T 37 68 0,49 Sedang
24 Rahmad J 57 88 0,72 Tinggi
25 Rangga P 54 85 0,67 Sedang
26 Reza Nur 57 77 0,47 Sedang
27 Rio Andri 54 68 0,30 Sedang
28 Sefda Her 57 85 0,65 Sedang
29 Shabrina R 54 74 0,43 Sedang
30 Shofiatun N 60 82 0,55 Sedang
31 Siti May 57 82 0,58 Sedang
32 Syalika Nof 54 77 0,50 Sedang
33 Tiara N 54 82 0,61 Sedang
34 Trisakti M 43 80 0,65 Sedang
Jumlah Nilai 1753 2630 17,81
Rata-rata 51,558 77,352 0,523
Rekapitulasi siswa yang memiliki kategori tinggi, sedang, rendah
Tinggi 2/34 x 100% = 0,05 atau 5%
Sedang 30/34 x 100% = 0,882 atau 0,88%
Rendah 2/34 x 100% = 0,05 atau 5%

Berdasarkan hasil data uji normalized gain diatas dapat


disimpulkan bahwa nilai n-gain dapat diketahui dari hasil
73

perbandingan rata-rata siswa pada kondisi awal Pretest dan pada


kondisi siswa setelah diberikan perlakuan (postest) pada kedua
kelompok yang tidak berpasangan sehingga, hasil kedua kelompok
data diatas dapat diketahui bahwa nilai mean atau rata-rata pada
kelas eksperimen menunjukkan hasil pretest sebesar 52, 916
sedangkan hasil postest sebesar 79,944 dan hasil n-gain pada kelas
eksperimen sebesar 0,5544. Perbandingan hasil rata-rata pada kelas
eksperimen tersebut menunjukkan perubahan yang signifikan pada
hasil belajar siswa sebelum dan setelah diberikan perlakuan dengan
media SIG. Kemudian hasil normalized gain selanjutnya pada kelas
kontrol dapat diketahui bahwa hasil pretest sebesar 51,558
sedangkan hasil postest sebesar 77,352 dan hasil n-gain pada kelas
eksperimen sebesar 0,523. Perbandingan hasil rata-rata pada kelas
eksperimen tersebut menunjukkan perubahan yang signifikan pada
hasil belajar siswa sebelum dan setelah diberikan perlakuan dengan
media konvensional (kalkir).
Pernyatan dari kedua data kelompok yang tidak berpasangan
diatas dapat disimpulkan bahwa perbandingan nilai rata-rata baik
dari prestes maupun postest antara dua kelas eksperimen dan kontrol
tersebut yaitu nilai rata-rata normalized gainnya lebih besar kelas
eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Sehingga dapat dikatakan
bahwa penggunaan media pembelajaran sistem informasi geografis
pada pembelajaran sig lebih dapat dimengerti oleh subjek penelitian.
Perbandingan nilai rata-rata tersebut dapat diketahui pada Tabel 4.19
Tabel 4.19
Perbandingan Nilai Mean Normalized Gain
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretes Postes N-Gain Pretes Postes N-Gain
Jumlah 1905 2878 19,96 1753 2630 17,81
Mean 52, 916 79,944 0,5544 51,558 77,352 0,523
Keterangan Hasil Sangat Kurang
Keterangan Hasil
Efektif Efektif
74

c. Hasil Uji Homogenitas


Penelitian ini menggunakan uji homogenitas dari one way
anova yang berguna untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
pada materi sistem informasi geografis dari hasil belajar sistem
informasi geografis melalui pretest dan postest. Pada uji ini, tabel
nilai yang dihitung hanya tabel nilai postest dari dua kelas tak
berpasangan. Hasil tersebut dapat dilihat atau disajikan pada Tabel
4.20
Tabel 4.20
Hasil Signifikansi Uji Homogenitas Variansi

Test of Homogeneity of Variances


Ting Pemahaman Siswa(hasil)
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4,022 1 68 ,049
P

Tabel 4.21
Hasil Signifikansi Uji Homogenitas Anova

Berdasarkan kaidah pengambilan keputusan uji


homogenitas yaitu jika hasil homogenitas > 0,05 maka data pada
penelitian tersebut berdistribusi secara homogen atau sama. Maka,
hasil homogenitas pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jika
dilihat dari hasil postest kedua kelompok yang tidak berpasangan
tersebut memiliki nilai signifikansi diatas 0,05 dengan perolehan
angka yaitu 0,049 > 0,05. Perolehan nilai tersebut memiliki arti
75

bahwa hasil postest pada kelas eksperimen dan kontrol memiliki


variansi yang homogen (Sama).
d. Hasil Uji Independent Sample T-Test
Hasil uji independent sample t test dapat hitung berdasarkan
hasil postest pada nilai siswa dengan melihat rata-rata pada kelas
eksperimen dan juga kelas kontrol sehingga memiliki tabel statistik
juga tabel Uji T itu sendiri. Hasil pada dua tabel tersebut dapat
dijabarkan pada Tabel 4.22
Tabel 4.22
Hasil Group Statistics Pada Uji Independent Sample T-Test

Tabel 4.23
Hasil Uji Independent Sample T-Test Kelas Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil kedua data independent sample t-test


diatas dapat disimpulkan bahwa nilai pada kolom t-test for equality
of means dari dua kelompok yang tidak berpasangan tersebut
memiliki nilai Sig (2-Tailed) sebesar 0,00 dengan hasil t-test pada
untuk kelas ekpserimen dan kontrol. Sehingga, dapat diketahui
kriteria pengambilan keputusan dari uji ini bahwa hasil sig (2-
Tailed) sebesar 0,00 itu berarti bahwa pengujian ini terdapat
76

perbedaan yang signifikan antara hasil tingkat pemahaman siswa


dengan media pembelajaran berbeda yang disajikan untuk kelas
ekpserimen dan kelas kontrol.
e. Hasil Uji Hipotesis
Hasil signifikansi dari berbagai kelompok kelas diatas
memperoleh hasil sig.(2-tailed) sebesar 0,00 Perolehan hasil
tersebut berarti dapat dilihat berdasarkan pengambilan keputusan
untuk mengetahui kriteria hipotesis yang didapatkan pada data yang
telah diperoleh, tabel kriteria independent tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.22 sehingga hasil sig. (2-tailed) sebesar 0,00 < 0,05 hal itu
memiliki arti bahwa data pretest dan postest dari dua kelompok tidak
berpasangan lebih kecil dari < 0,05 dengan begitu, maka H0 ditolak
sedangkan Ha diterima.

Dugaan sementara (hipotesis) pada pernyataan diatas berisi


tentang:
Ho: Tidak terdapat perbedaan pada hasil belajar siswa sehingga
pemanfaatan media pembelajaran berbasis SIG ini tidak
berpengaruh sama sekali terhadap tingkat pemahaman siswa
pada mata pelajaran Sistem Informasi Geografis.
Ha: Terdapat perbedaan pada hasil belajar siswa sehingga pada
pemanfaatan media pembelajaran berbasis SIG ini sangat
berpengaruh sekali terhadap tingkat pemahaman siswa pada
mata pelajaran Sistem Informasi Geografis.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang didapatkan dari penelitian ini bahwa ditolaknya Ho
dan diterimanya Ha dengan keputusan: “Terdapat perbedaan hasil
asumsi uji T kelas eksperimen dengan kelas kontrol sehingga
pemanfaatan media pembelajaran berbasis SIG sangat berpengaruh
terhadap tingkat pemahaman siswa pada mata pelajaran Sistem
Informasi Geografis XII IPS SMA Negeri 1 Parung”
77

II. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Akhir perhitungan data yang telah dihitung baik dengan cara manual
atau otomatis melalui spss 20 maka pembahasan yang didapat dari
penelitian ini dengan judul “Pemanfaatan Media Pembelajaran Geografi
Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengaruhnya Terhadap
Tingkat Pemahaman Siswa (Studi Pada Materi Sistem Informasi
Geografis Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Parung” menunjukkan hasil yang
valid dan nyata dengan hasil data yang berdistribusi normal dari pengujian
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,096 untuk pretest dan 0,175 untuk postest
pada kelas eksperimen dan 0,232 untuk pretest dan 0,174 untuk postest pada
kelas kontrol. Hasil data tersebut ukurannya lebih besar dari 0,05 .
selanjutnya hasil dari perhitungan uji normalized-gain menunjukkan bahwa
hasil n-gain pada kelas eksperimen lebih besar dari pada hasil n-gain pada
kelas kontrol dengan perbandingan mean 0,5544 > 0,523 dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa kondisi awal belajar siswa sebelum diberikan
perlakuan dengan sesudah diberikan perlakuan pada dua kelompok kelas
yang berbeda atau tidak berpasangan dapat menunjukkan hasil yang
meningkat. Selain terdapatnya hasil N-Gain hasil pengujian berikutnya
berupa pengujian homogenitas gunanya untuk melihat hasil variansi yang
sama pada sampel yang diteliti. Sehingga hasil signifikan pada uji
homogenitas tersebut yaitu : 0,095 > 0,05 untuk kelas eksperimen
sedangkan 0,336 > 0,05 untuk kelas kontrol sehingga kedua hasil tersebut
dapat dikatakan sama karena melebihi dari 0,05. Pembahasan hasil
pengujian berikutnya yaitu hasil uji independent sampel t-test pada
peneleitian ini pun hasilnya menunjukkan bahwa hasil t-test for equality of
means dari dua kelompok yang tidak berpasangan tersebut memiliki nilai
sig (2-Tailed) sebesar 0,00 artinya hasil independent pada penelitian ini
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan sesudah
diberi perlakuan pada dua kelompok kelas yaitu kelas ekpserimen dan kelas
kontrol. Sehingga dapat disimpulkan pada hasil uji hipotesis dari penelitian
78

ini adalah bahwa H0 ditolak dan diterimanya Ha dengan isi pernyataannya


yaitu terdapat pengaruh pada pemanfaatan model pembelajaran berbasis
SIG terhadap tingkat pemahaman siswa pada mata pelajaran Sistem
Informasi Geografis.

Berdasarkan pernyataan diatas, dari berbagai hasil perhitungan yang


telah diuraikan dapat dibahas lebih lanjut, bahwa peserta didik atau subjek
penelitian ketika sedang mempelajari sistem informasi geografis akan dapat
menyerap ilmu dengan baik apabila guru menerangkan atau menjelaskan
materi tersebut dengan menggunakan media pembelajaran agar dapat
memudahkan siswa dalam menyimpulkan inti sari pada materi sistem
informasi geografis dengan baik. Salah satu media pembelajaran yang sesuai
dengan materi sistem informasi geografis yaitu ArcGis untuk menambah
tingkat pemahaman siswa.

Hasil penelitian yang dilakukan salah satunya Tomi Mandika juga


menunjukkan hasil yang sama dengan hasil penelitian ini guna sebagai bahan
perbandingan. Tomi Mandika menjelaskan bahwa hasil penelitiannya dapat
disimpulkan bahwa adanya penolakan pada Ho, maka Ha dierima sehingga
terdapat perbedaan antara hasil pre-test dan posttest atau bisa dikatakan hasil
post- test lebih baik daripada pre-test. Perbedaan hasil penelitian Tomi
Mandika dengan penelitian yang sudah diteliti oleh peneliti ini berbeda hanya
pada metode pemilihan kelas saja. Jika peniliti Tomi Mandika menggunakan
one group pretest-postest design sedangkan penelitian ini menggunakan
quasi eksperimen design pada pada dua kelompok kelas dari banyaknya kelas
yang ada.

III. KETERBATASAN PENELITIAN


Peneliti menyadari bahwa terdapat beberapa keterbatasan yang
dirasakan peneliti dalam meneliti variabel yang terkait. Meskipun begitu,
penelitian ini sudah diusahakan dan dilakukan semaksimal mungkin sesuai
79

dengan prosedur ilmiah. Berikut merupakan beberapa keterbatasan yang


dihadapi dan diarasakan selama penelitian berlangsung, berupa :
1) Keterbatasan penelitian ini hanya meneliti dua kelas dari kelas XII IPS
dan tidak semua kelas bisa diteliti dan diberikan perlakuan dikarenakan
keterbatasan tenaga, ruang dan waktu.
2) Keterbatasan jumlah komputer sekolah yang digunakan untuk
mempraktikan dan menerapkan media berbasis SIG ini ternyata menjadi
masalah bagi jumlah siswa yang banyak sehingga banyak siswa yang
tidak memanfaatkan ilmu baru ini dengan baik.
3) Keterbatasan waktu juga menjadi masalah ketika sedang mempraktikan
media berbasis sistem informasi geografis pada kelas eksperimen peneliti
harus meminjam waktu pelajaran guru lain atau dilanjutkan dihari
esoknya.
4) Keterbatasan keahlian siswa dalam mengoperasikan komputer sekolah
sehingga praktik media berbasis sig ini membutuhkan pengulangan
langkah-langkahnya.
BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis data penelitian
diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada variabel
yang sudah diteliti yaitu terdapat pengaruhnya tingkat pemahaman
siswa melalui pembelajaran praktek dengan memanfaatkan media
pembelajaran geografi berbasis sistem informasi geografis (SIG).
Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan hasil perolehan nilai uji-T
yang berbeda pada kedua kelompok kelas yang tidak berpasangan tolak
ukurnya mengacu pada pengujian independent sample t-tes ini adalah
bahwa terdapatnya perbedaan yang signifikan pada hasil mean atau
rata-rata uji pretest dan postest setiap kelompok sampel yang tidak
berpasangan sehingga mengahsilkan nilai signifikansi sebesar 0,00 <
0,05 dengan hasil T-Test untuk kelompok A yaitu kelompok
eksperimen -11,668 sedangkan hasil T-test untuk kelas B yaitu kelas
kontrol -14,735. Perolehan nilai tersebut dapat mengacu pada hasil
signifikansinya.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data pretest
dan postest dari dua kelompok tidak berpasangan diatas memiliki
perbedaan yang signifikan pada hasil perolehan nilai pretest dan postest
dari kelompok A dan hasil pretest dan postest dari kelompok B yang
diperoleh pada uji independent sample. Sehingga hasil signifikansinya
tersebut dapat menentukan kriteria hipotesis bahwa terdapat perbedaan
nilai mean yang signifikan maka H0 ditolak sedangkan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan pada hasil akhir penelitian ini bahwa
“terdapat pengaruh pada pemanfaatan media pembelajaran berbasis SIG
terhadap tingkat pemahaman siswa pada mata pelajaran Sistem Informasi
Geografis XII IPS SMA Negeri 1 Parung Kabupaten Bogor”

80
81

B. Implikasi
Pemilihan variabel pada penelitian ini ternyata mempunyai
implikasi yang positif, sehingga model pembelajaran dengan media
berbasis sistem informasi geografis yang diajarkan peneliti dapat
berpengaruh besar dalam perkembangan tingkat pemahaman siswa pada
materi sistem informasi geografis yaitu mata pelajaran geografi kelas XII
IPS. Kondisi tersebut dapat dibuktikan dengan berbagai hasil pengujian
yang telah diuraikan dengan hasil nilai pretest dan postest dari dua
kelompok berbeda atau kelompok tidak berpasangan.
Pemanfaatan media pembelajaran tersebut juga menjadi solusi
kreatif bagi guru pengampu mata pelajaran geografi dengan harapan guru
dapat mengembangkan tingkat pemahaman siswa dalam penyajian media
sekaligus penyajian materi sistem informasi geografis dalam kondisi
pembelajaran yang unik dan berbeda.
C. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diamati dan dirasakan
penulis dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa saran penulis terkait
penelitian ini, diantaranya:
1) Dari berbagai survey wawancara yang pernah dilakukan peneliti,
Media pembelajaran berbasis SIG ini ternyata sudah diperkenalkan
aplikasi ArcGis namun belum pernah disajikan oleh guru geografi
baik dilokasi penelitian maupun disekolah lain. Untuk itu, diharapkan
supaya media pembelajaran berbasis sig tersebut dapat diterapkan
ketika sedang mempelajari sistem informasi geografis untuk
memudahkan siswa dalam menyimpulkan materi yang sudah didapat
dengan media pembelajaran yang sesuai dengan begitu, kondisi
tersebut akan menambah tingkat pemahaman siswa tentang materi sig
yang sulit dipahami.
2) Buku paket maupun LKS diharapkan dapat sebagai sumber informasi
yang lengkap terhadap konsep yang dipelajari siswa. Guru dapat
membuat lembar kerja siswa yang lebih konstruktif dalam
82

mengenalkan aplikasi ArcGis sebagai media pembelajaran SIG yang


bisa menjelaskan tentang macam-macam basis data sekaligus cara
menganalisis sistem informasi geografis berupa analisis klasifikasi,
neigbourhood, networking, overlay, buffering dan lain sebagainya
kepada siswa.
83

DAFTAR PUSTAKA

Adil Ahmad. Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta: Andi, 2017.


Andi Prastowo. Memahami Metode-Metode Penelitian Suatu Tinjauan Teoritis &
Praktis. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Cet III, 2016.
Bagiyono. Analisis Tingkat Kesukaraan dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian
Pelatihan Radiografi tingkat 1. Batan: Jurnal Widyanuklida Vol 16 no
1, 2017.
Data rombongan belajar SMAN 1 Parung Sekolah.data.kemdikbud.go.id (yang
diakses pada tanggal 21-April-2019 pukul 21:40)
Devita Indraswari dkk, Analisis Aplikasi Arcgis 10.3 untuk Pembuatan daerah
Aliran Sungai dan Penggunaan Lahan di DAS Samajid Kabupaten
Sampang Madura, Madura: Jurnal Pendidikan no IX, 2018.
Dokumen Pribadi Tata Usaha Sekolah SMA Negeri 1 Parung (tidak di upload)
Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis konsep-konsep dasar perspektif geodesi
dan geomatika edisi revisi. Bandung: Informatika, 2014.
Erik Santoso, Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan
Kemampuan Matematika Siswa Sekolah Dasar. Jurnal: Cakrawala
Pendas Vol. 3 No. 1, 2017.
Fuja Siti Fujiawati, Pemahaman Konsep Kurikulum dan Pembelajaran dengan peta
konsep bagi mahasiswa pendididkan seni, Universitas Sultan Agung
Tirtayasa. Banten: jurnal, 2016.
Gede Putu Arya Oka, Media dan Multimedia Pembelajaran. Yogyakarta: Cv.Budi
Utama, 2017.
Hasil wawancara sebelum melakukan penelitian pada salah satu guru geografi
SMAN 1 Parung pada tanggal senin, 01 Juli 2019 pukul 15:00
http://bappeda.ntbprov.go.id yang di upload pada tahun 2013 dan diakses pada
tanggal 13-April 2019 pukul 7:51.
http://bogorkab.go.id (diakses pada tanggal 21-03-2019 pada pukul 22:25)
https://kbbi.kemdikbud.go.id (diakses pada tanggal 21-07-2020 pada pukul 22:29)
84

I Putu dan I Gusti, Panduan Penelitian Eksperimen Beserta Analisis Statistik


dengan SPSS. Sleman: Cv Budi Utama, 2018.
Iwan Falahudin, Pemanfaatan Media dalam pembelajaran. Banten: Jurnal Lingkar
Widiyaiswara, 2018.
Karman La Nani, The Effectiveness Ofict-Assited Project Based Learning In
Enhancing Students Statistical Communication Ability (University of
Khairun: Journal International Vol 3 no 8, 2015.
Komara Endang, Belajar dan Pembelajaran Interaktif. Bandung: Pt. Refika Aditama
2016.
Mellyta Uliyandari, analisis tingkat pemahaman siswa kelas XII IPA SMAN Kota
Bengkulu untuk mata pelajaran kimia, Bengkulu: Reposytori Unib,
2014.
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran cet ke- 1. Jakarta:
Prenadamedia Group, 2018.
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder. Edisi Revisi 2 cet- ke 5 Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,
2016.
Nani Hanifah, perbandingan tingkat kesuaraan, daya pembeda butir soal dan
reliabilitas tes bentuk pilihan ganda asosiasi mata pelajaran ekonomi.
Jakarta : Jurnal Sosio e-kons vol.6 no.1, 2014.
Ni Luh Putu Ekayani, Pentingnya penggunaan media pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa. Singaraja Ganesha: Jurnal
Repository Ganesha, 2017.
Nurochim, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Uin Jakarta Press, 2016.
Nuryadi,dkk Dasar-Dasar Satistik Penelitian. Yogyakarta: Pt. Gramasurya, 2017.
Rahmatika Rahayu, Analisis Kualitas Soal Pra Ujian Nasional Mata Pelajaran
Ekonomi Akuntansi. Yogyakarta: jurnal pendidikan akuntansi
indoeneia Vol XIV, 2016.
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Pt. Kharisma Putra Utama, 2017.
Tim Penyusun FITK. Pedoman Penulisan Skripsi. Cipuata: tidak diterbitkan, 2019.
85

Sain Hanafi, Muh, Konsep Belajar dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan Vol 17
No 1, 2014.
Samadi, Geografi untuk SMA. Jakarta: Quadra, 2017.
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Pendidikan. Yogyakarta: Literasi
Media,2015.
Sefi Adam dan Muh Taufik, Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi
informasi bagi siswa bagi siswa kelas X SMA Ananda Batam (Batam:
CBIS Journal vol. 3, 2015.
Sodikin, Sistem Informasi Geografis dan Pengindraan Jauh .......
St. Hasniyati, Prinsip-Prinsip Pembelajaran dan Implikasinya terhadap pendidik
dan peserta didik. Kota tidak diterbitkan: Jurnal Al-Ta’dib Vol.6 no 1,
2013.
Sudaryono, Metode Penelitian. Jakarta: PT. Raja grafindo Persada cet 1, 2017.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitastif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2011.
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Cet ke 3, 2013.
Sukma Perdana Prasetya, Media Pembelajaran Geografi, Yogyakarta: Ombak cet
ke-2, 2015.
Taufik Erik Purwanto, Analisis Jaringan 3- Dimensi untuk Penentuan Rute
Evakuasi Digedung Bertingkat. ...... jurnal: Nasional Teknologi
Terapan Vol 2. No 2, 2018.
Tomi Handika Utama, pemanfaatan media pembelajaran berbasis sistem informasi
geografis pada mata pelajaran geografi, kompetensi dasar
pemanfaatan sig kelas XII SMAN 1 Grobogan tahun 2015, Skripsi pada
Universitas Negeri Semarang: 2015
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial Kuantitatif. Bandung: PT. Refika Aditama
cet ke 4, 2015.
www.fisikasekolah.com diakses pada tanggal 20/7/2020 pada pukul 07:00
www.KBBI.com diakses pada tanggal 20/7/2020 pada pukul 07:00
www.statistikian.com diakses pada tanggal 08/08/2020
86

Www.statistikian.com diakses pada tanggal 08/08/2020 pukul 11:38

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran sebuah pendekatan baru. Ciputat: Gaung


Persada, 2010.
87

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAPORAN PENELITIAN


Lampiran 1
HASIL UJI VALIDITAS TEST DENGAN EXCEL

88
89

Lampiran 2
HASIL UJI RELIABILITAS TEST DENGAN EXCEL
90

Lampiran 3

HASIL UJI TINGKAT KESUKARAAN SOAL DENGAN EXCEL


91

Lampiran 4

HASIL UJI DAYA PEMBEDA SOAL DENGAN EXCEL


92

Lampiran 5
SILABUS PEMBELAJARAN GEOGRAFI
93

Lanjutan
94

Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS PADA KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Parung

Kelas/ Semester : XII / I

Mata Pelajaran : Geografi

Tema / Topik : Sistem Informasi Geografis

Pertemuan Ke : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8

Alokasi Waktu : 4 Jp

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku ( jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, cinta damai, kerjasama,
responsif dan pro-aktif). Dan memajukan sikap dari sebagian solusi atas
berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta mnempatan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait fenomena serta kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dngan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan manyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan perkembangan dari yang dipelajari disekolah dengan
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah
keilmuan.

94
95

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
1.1 Menghayati kehidupan dengan 1.1.1 Bersyukur kepada Allah
mengamalkan perilaku sesuai SWT yang telah
ajaran agama memberikan segala
nikmat yang telah
dirasakan peserta didik
sebagai modal awal
untuk menghayati
kehidupan
1.1.2 Selalu memulai kegiatan
dengan menghayati
makna doa sebelum
memulai kegiatan.

2.1 Menghayati perilaku disiplin 2.1.1 Mengamalkan Perilaku


dan responsif sebagai implementasi disiplin setiap hari untuk
pembelajaran. memulai pembelajaran.
2.1.2 Mengamalkan perilaku
responsif saat menyerap
ilmu sebagai tanda
keseriusan belajar.

3.1 Memahami pokok pembahasan Pertemuan ke 1


pada materi sistem informasi 3.1.1 Perkenalan diri, izin
geografis penelitian, pembagian
kelompok dan
menyebarkan soal Pretest
Pertemuan ke-2
96

3.1.2 Mengenalkan pencetus


sejarah sistem informasi
geografis
3.1.3 Memahami pengertian,
komponen-komponen
sistem informasi
geografis, persamaan
maupun perbedaan antara
sig dan inderaja
Pertemuan ke-3
3.1.4 Memahami bidang-
bidang SIG, bentuk data
SIG, sumber data untuk
SIG.
Pertemuan ke-4
3.1.5 Memahami Sub sistem,
tahapan-tahapan kerja,
manfaat dan analisis
sistem informasi geografis
Pertemuan ke-5
3.1. 6 Memahami konsep dasar
tata guna lahan, hubungan
tata guna lahan dengan
ilmu sistem informasi
geografis, contoh peta tata
guna lahan
Pertemuan ke-6
3.1.7 Kelemahan serta
keunggulan dalam
menggunakan sistem
informasi geografis untuk
97

mengetahui potensi tata


guna lahan
Pertemuan ke-7
3.1.8 Mempelajari sekilas
teknologi ArcGis dalam
ilmu sistem informasi
geografis.
3.1.9 Memahami bentuk-bentuk
potensi lahan, hubungan
ilmu sistem informasi
dengan wilayah tata guna
lahan.
4.1 Mendemostrasikan metode Pertemuan ke-8
pembelajaran sistem informasi 4.1.2 Memahami tahapan SIG
geografis sekaligus menutup sekaligus mempraktikan
perjumpaan pada pembelajaran media pembelajaran SIG
terakhir dengan menggunakan peta
google earth dengan Cara
menganalisis potensi tata
guna lahan menggunakan
kertas kalkir, peta wilayah
dan spidol.
Pertemuan ke-9
4.1.2 Melakukan Postest pada
pertemuaan terakhir.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Untuk memahami dan mengingat konsep dasar, sejarah, komponen-
komponen serta persamaan maupun perbedaan antara sig dan inderaja.
2. Untuk memahami dan menjelaskan bidang-bidang SIG, bentuk data
SIG, sumber data untuk SIG.
98

3. Memahami dan mampu menjelaskan Sub sistem, tahapan-tahapan kerja,


manfaat dan analisis sistem informasi geografis
4. Memahami dan mampu menjelaskan Memahami konsep dasar tata guna
lahan, hubungan tata guna lahan dengan ilmu sistem informasi
geografis, contoh peta tata guna lahan
5. Memahmi dan mampu menjelaskan Kelemahan serta keunggulan dalam
menggunakan sistem informasi geografis untuk mengetahui potensi tata
guna lahan
6. Mengenal dan memahami ilmu baru sekilas tentang teknologi ArcGis
dalam ilmu sistem informasi geografis.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Sejarah Sistem Informasi Geografis
2. Konsep dasar Sistem Informasi Geografis
3. Komponen – komponen Sistem Informasi Geografis
4. Keunggulan dan Kekurangan Sistem Informasi Geografis
5. Tahapan – tahapan Sistem Informasi Geografis
6. Tujuan Sistem Informasi Geografis
7. Ruang lingkup tata guna lahan dan transportasi
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Menampilkan Power Point
2. Menyiapkan papan tulis dan spidol
3. Menampilkan Video pembelajaran
4. Quiz
5. Reward
F. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : saintifik (amati, eksplorasi informasi, kesimpulan)
2. Model : Project Based Learning
3. Metode : Kertas Kalkir, Peta dan spidol
G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media : Power Point, Video, Kerta Kalkir, Peta, Spidol
2. Alat : Papan Tulis, Proyektor, Laptop, ATK, buku catatan
3. Sumber : Internet dan Buku paket Geografi
99

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKA-


GURU SISWA SI
WAKTU
Pendahuluan  Memberikan salam,  Menjawab 10
menanyakan salam, Menit
kondisi siswa, memberitahu
mengkondisikan tentang
kelas dari kondisinya
kebersihan kelas sendiri,
sampai kerapihan menertibkan
meja,bangku dan diri setelah itu
alat tulis, serta mulai berdoa.
mengajak siswa
untuk segera
memimpin doa
belajar.
 Memberi motivasi  Termotivasi
pada siswa.
 Serta  Mulai
menyampaikan memperhatika
kompetensi dasar, n
tujuan, indikator
metode
pembelajaran serta
sistem penilaian.
INTI Mengamati Mengamati 70
Menit
 Meminta siswa  Meminta siswa
untuk mencermati untuk
sejarah, konsep mencermati
teori, prinsip, sejarah, konsep
manfaat, serta teori, prinsip,
tahapan kerja dari manfaat, serta
Sistem Informasi tahapan kerja
Geografis dari Sistem
Informasi
Geografis
berdasarkan
arahan guru dan
sumber dari
bahan ajar dan
sumber referensi
100

 Mengamati, lain yang lebih


membimbing dan lengkap.
menilai kegiatan
siswa.

Menanya Menanya

 Meminta siswa  Mengajukan


utuk mengajukan beberapa
pertanyaan terkait pertanyaan
sejarah, konsep sejarah, konsep
teori, prinsip, teori, prinsip,
manfaat, serta manfaat, serta
tahapan kerja dari tahapan kerja dari
Sistem Informasi Sistem Informasi
Geografis belum di Geografis yang
mengerti oleh belum dipahami
siswa siswa
 Mengamati,
membimbing dan
menialai kegiatan
dan keaktifan siswa

Mencoba/ Mencoba/
Mengumpulkan Mengumpulkan
Informasi Informasi
 Memberikan  Siswa Mencatat
kesempatan informasi penting
kepada siswa yang telah
untuk disampaikan oleh
mengingat dan guru maupun yang
mengumpulkan telah
informasi yang dipersentasikan
telah secara
disampaikan berkelompok oleh
guru. siswanya sendiri.

 Mengamati,
membimbing
dan menilai
101

kegiatan dan
keaktifan siswa

Mengasosiasi atau Mengasosiasi


menganalisis atau
Informasi menganalisis
 Menampilkan Informasi
atribut kertas  Siswa mengingat
kalkir, peta dan menganalisis
wilayah, spidol materi yang sudah
berwarba didepan dijelaskan guru
kelas dan meminta setelah itu
beberapa siswa mengasosiasikan
untuk menganalisis dengan cara ikut
potensi tata guna menganlisi potensi
lahan pada peta tata guna lahan
wilayah yang sudah pada wilayah yang
disajikan sedang dikaji pada
berdasarkan media
informasi yang pembelajaran
telah didapatkan. yang sudah
disediakan
 Mengamati, kemudian
membimbing, memberikan
dan menilai kesimpulan.
kegiatan
siswa.

Mengkomunikasikan
 Meminta siswa Mengkomunikasikan
yang maju  Secara lisan siswa
untuk menyampaikan
menginformasi informasi dan
kan dan menyimpulkan
menyimpulkan apa yang telah
apa yang telah dipelajari siswa
dipelajari siswa selama berada
selama berada didalam kelas.
didalam kelas

 Mengamati,
membimbing
102

dan menialai
kegiatan dan
keaktifan siswa
PENUTUP  Memberikan  Bertanya 10
kesempatan mengenai Menit
kepada siswa materi yang
untuk bertanya kurang
mengenai dimengerti.
materi yang  Memperhatik
kurang an arahan
dimengerti. guru dan
 Mengajak dan menurutinya.
mengarahkan  Siswa Berani
siswa untuk menyimpulka
mempelajari n apa yang
kembali hal hal telah ia
yang telah dapatkan Di
disampaikan kelas
oleh guru.  Memperhatik
 Memberikan an arahan
arahan tindak guru (berdoa).
lanjut
pembelajaran
(mengajak dan
memimpin
berdoa untuk
pelajaran
terakhir)

I. HASIL PEMBELAJARAN
a. Teknik Penilaian
1) Penilaian Sikap : Memperhatikan dan Keaktifan
bertanya
2) Penilaian Keterampilan : Mengeksplor Informasi SIG
3) Penilaian Pengetahuan : Praktik SIG (media Kalkir)

b. Bentuk Penilaian

1) Observasi sikap : lembar pengamatan aktivitas


peserta didik
2) Penilaian Praktik : lembar peta wilayah kelompok
3) Penilaian kognitif : Analisis bentuk potensi peta
103

c. Tahapan Pembelajaran
1) Tahapan pembelajaran mengamati, menelaah dan mengeksplor
informasi sebanyak-banyaknya yang dilaksanakan melalui
pemberian kesimpulan terhadap materi sig dengan Praktik
2) Reward Hasil kerja siswa perkelompok
d. Penilaian lembar pengamatan praktik SIG kelas Kontrol
Aspek yang diamati Jumlah
Nama
No
Siswa Insiatif Keaktifan Kerjasama Keraihan Kesimpulan Nilai

Aspek Penilaian :
1. Persediaan Spidol Berwarna 30
2. Ketepatan Pemberian Warna Pada Analisis potensi wilayah 30
3. Ketepatan dalam pemberian kesimpulan 40
100

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Pengampu Geografi

(Drs.Ikhwan Setiawan,MM) (Tri Susilowati, S.Pd.)

Mahasiswa Penelitian

(Riza Laila Ramadhan)


104

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISTEM INFORMASI


GEOGRAFIS PADA KELAS EKSPERIMEN XII IPS 2

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Parung

Kelas/ Semester : XII / I

Mata Pelajaran : Geografi

Tema / Topik : Sistem Informasi Geografis

Pertemuan Ke : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8

Alokasi Waktu : 4 Jp

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku ( jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, cinta damai, kerjasama,
responsif dan pro-aktif). Dan memajukan sikap dari sebagian solusi atas
berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta mnempatan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait fenomena serta kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dngan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan manyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan perkembangan dari yang dipelajari disekolah dengan
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah
keilmuan.
105

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
1.1 Menghayati kehidupan dengan 1.1.3 Bersyukur kepada Allah
mengamalkan perilaku sesuai SWT yang telah
ajaran agama memberikan segala nikmat
yang telah dirasakan
peserta didik sebagai modal
awal untuk menghayati
kehidupan
1.1.4 Selalu memulai kegiatan
dengan menghayati makna
doa sebelum memulai
kegiatan.

2.1 Menghayati perilaku disiplin 2.1.1 Mengamalkan Perilaku


dan responsif sebagai disiplin setiap hari untuk
implementasi pembelajaran. memulai pembelajaran.
2.1.2 Mengamalkan perilaku
responsif saat menyerap
ilmu sebagai tanda
keseriusan belajar.

3.1 Memahami pokok Pertemuan ke 1


pembahasan pada materi sistem 3.1.1 Perkenalan diri, izin
informasi geografis penelitian, pembagian
kelompok dan
menyebarkan soal Pretest
Pertemuan ke-2
3.1.2 Mengenalkan pencetus
sejarah sistem informasi
geografis
106

3.1.3 Memahami pengertian,


komponen-komponen
sistem informasi geografis,
persamaan maupun
perbedaan antara sig dan
inderaja
Pertemuan ke-3
3.1.4 Memahami bidang-bidang
SIG, bentuk data SIG,
sumber data untuk SIG.
Pertemuan ke-4
3.1.5 Memahami Sub sistem,
tahapan-tahapan kerja,
manfaat dan analisis sistem
informasi geografis
Pertemuan ke-5
3.1.6 Memahami konsep dasar
tata guna lahan, hubungan
tata guna lahan dengan ilmu
sistem informasi geografis,
contoh peta tata guna lahan
3.1.7 Kelemahan serta keunggulan
dalam menggunakan sistem
informasi geografis untuk
mengetahui potensi tata guna
lahan
Pertemuan ke-6
3.1.8 Memahami fungsi dasar tata
guna lahan dan transportasi
dalam sistem informasi
geografis.
107

4.1 Mengenal dan memahami ilmu Pertemuan ke-7


baru yaitu konsep dasar dan ruang 4.1.1 Memahami sejarah awal,
lingkup media berbasis sistem konsep dasar, kegunaan
informasi geografis berupa pemanfaatan media
software ArcGis pembelajaran berbasis sig
berupa aplikasi arcgis.
4.1.2 Memahami hubungan
antara media berbasis SIG
dengan ruang lingkup
sistem informasi geografis.
4.1.3 Mengenal dan mengetahui
bentuk media berbasis SIG
berupa software ArcGis
Memasukan tahapan kerja
pada materi sig kedalam
aplikasi berbasis sig.
Pertemuan ke-8
4.1.4 Menjelaskan kegunaan
aplikasi berbasis sig pada
semua bidang termasuk
bidang pendidikan.
4.1.5 Mengetahui bentuk sumber
data sig untuk dapat diolah
pada media berbasi SIG.
4.1 Mendemostrasikan media Pertemuan ke-9
pembelajaran berbasis sistem 4.1.6 Memahami tahapan SIG
informasi geografis pada sekaligus mempraktikan
pertemuan terakhir bertanda media pembelajaran SIG
selesainya turun lapangan. dengan menggunakan peta
google earth dengan Cara
menganalisis potensi tata
108

guna lahan menggunakan


data peta (google earth),
perangkat keras dan
perangkat lunak sistem
informasi geografis .
4.1.7 Melakukan Postest pada
pertemuaan terakhir.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Untuk memahami dan menjelaskan ruang lingkup (sejarah, pengertian,
komponen, bidang-bidang, sumber data, bentuk data, tahapan, manfaat
serta persamaan dan perbedaan dalam pembelajaran sistem informasi
geografis
2. Untuk memahami dan menjelaskan konsep dan fungsi, potensi dasar
tata guna lahan, hubungan tata guna lahan dengan ilmu sistem informasi
geografis, contoh peta tata guna lahan.
3. Untuk mengenalkan dan menjelaskan sejarah awal, konsep dasar,
kegunaan pemanfaatan media pembelajaran berbasis sig berupa
aplikasi arcgis sistem informasi geografis
4. Mengetahui hubungan media berbasi sig dengan ilmu terapan sig,
bentuk media berbasis SIG berupa software ArcGis Memasukan
tahapan kerja pada materi sig kedalam aplikasi berbasis sig
5. Memahami hubungan tahapan-tahapan sig dengan tahapan media
berbasi sig
6. Mempelajari cara menganalisis peta tata guna lahan pada media berbasi
sistem informasi geografis.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Sejarah Sistem Informasi Geografis
2. Konsep dasar Sistem Informasi Geografis
3. Komponen – komponen Sistem Informasi Geografis
4. Keunggulan dan Kekurangan Sistem Informasi Geografis
109

5. Tahapan – tahapan Sistem Informasi Geografis


6. Tujuan Sistem Informasi Geografis
7. Sejarah terciptanya aplikasi SIG
8. Konsep dasar aplikasi pembelajaran berbasis sistem informasi
geografis
9. Menjelaskan sumber data pada materi sistem informasi geografis dalam
menerapkan media berbasis sistem informasi geografis (ArcGis).
10. Konsep dasar pada media berbasis sistem infromasi geografis
11. Menjelaskan tahapan kerja pada materi sistem informasi geografis
dalam menerapkan media berbasis sistem informasi geografis.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
2. Praktikum pembuatan peta sig
3. Menampilkan Power Point
F. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik (mengamati, eksplorasi informasi, kesimpulan)
2. Model : Projek Based Learning
G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
2. Media : Power Point, Video, Speaker, Arcgis 10.1
3. Alat : Papan Tulis, Proyektor, Laptop, ATK
4. Sumber : Internet, Buku LKS, Buku Paket Geo kelas 12
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKA-


GURU SISWA SI
WAKTU
Pendahuluan  Memberikan  Menjawab 10
salam, salam, Menit
menanyakan memberitahu
kondisi siswa, tentang
mengkondisikan kondisinya
kelas dari sendiri,
kebersihan kelas menertibkan diri
sampai kerapihan setelah itu mulai
meja,bangku dan berdoa.
alat tulis, serta
mengajak siswa
untuk segera
110

memimpin doa
belajar.  Termotivasi
 Memberi
motivasi pada  Mulai
siswa. memperhatikan
 Serta
menyampaikan
kompetensi dasar,
tujuan, indikator
metode
pembelajaran
serta sistem
penilaian.
INTI Mengamati Mengamati 70
Menit
 Meminta siswa  Meminta siswa
untuk mencermati untuk
sejarah, konsep mencermati
teori, prinsip, sejarah, konsep
manfaat, serta teori, prinsip,
tahapan kerja dari manfaat, serta
Sistem Informasi tahapan kerja
Geografis dari Sistem
Informasi
Geografis
berdasarkan
arahan guru dan
sumber dari
bahan ajar dan
sumber referensi
lain yang lebih
 Mengamati, lengkap.
membimbing
dan menilai
kegiatan siswa.

Menanya Menanya

 Meminta siswa  Mengajukan


utuk beberapa
mengajukan pertanyaan
pertanyaan sejarah,
terkait sejarah, konsep teori,
konsep teori, prinsip,
prinsip, manfaat, serta
111

manfaat, serta tahapan kerja


tahapan kerja dari Sistem
dari Sistem Informasi
Informasi Geografis dan
Geografis dan Arcgis yang
Arcgis belum belum
di mengerti dipahami
oleh siswa siswa

 Mengamati,
membimbing
dan menialai
kegiatan dan
keaktifan siswa

Mencoba/ Mencoba/
Mengumpulkan Mengumpulkan
Informasi Informasi

 Memberikan  Siswa Mencatat


kesempatan informasi penting
kepada siswa yang telah
untuk disampaikan oleh
mengingat dan guru maupun yang
mengumpulkan telah
informasi yang dipersentasikan
telah baik oleh guru
disampaikan maupun siswanya
guru. sendiri.

 Mengamati,
membimbing
dan menialai
kegiatan dan
keaktifan siswa

Mengasosiasi atau Mengasosiasi atau


menganalisis menganalisis
Informasi Informasi

 Mengenalkan  Mencatat
sekaligus sekaligus
manfaatkan mencermati
112

media berbasis langkah-langkah


sig pada materi dalam
sistem menganalisis
informasi data pada peta
geografis dengan
berupa aplikasi memanfaatkan
pembelajaran aplikasi berbasis
sig yaitu sig.
aplikasi arcgis.

 Mengamati,
membimbing,
dan menilai
kegiatan
siswa.

Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan
 Meminta siswa  Secara lisan
menyampaikan siswa
pertanyaan menyampaikan
yang tidak informasi dan
dimengerti saat menyimpulkan
memanfaatkan apa yang telah
media berbasis dipelajari siswa
sig. selama berada
didalam kelas.

 Mengamati,
membimbing
dan menialai
kegiatan dan
keaktifan siswa
PENUTUP  Mengajak dan  Bertanya 10
mengarahkan mengenai Menit
siswa untuk materi yang
mempelajari kurang
kembali hal hal dimengerti.
yang telah

 disampaikan  Memperhatik
oleh guru. an arahan
 Memberikan guru dan
arahan tindak menurutinya.
lanjut  Siswa Berani
pembelajaran menyimpulka
113

(mengajak dan n apa yang


memimpin telah ia
berdoa untuk dapatkan Di
pelajaran kelas
terakhir)  Memperhatik
an arahan
guru (berdoa).

I. HASIL PEMBELAJARAN
a. Teknik Penilaian
1) Penilaian Sikap : Memperhatikan dan Keaktifan bertanya
2) Penilaian Keterampilan : Mengeksplor Informasi SIG
3) Penilaian Pengetahuan : Praktik SIG (media berbasis sig)
b. Bentuk Penilaian
1) Observasi sikap : pengamatan aktivitas peserta didik
2) Penilaian Praktik : lembar peta wilayah kelompok
3) Penilaian kognitif : Analisis bentuk potensi peta
c. Tahapan Pembelajaran
1) Tahapan pembelajaran mengamati, menelaah dan mengeksplor
informasi sebanyak-banyaknya yang dilaksanakan melalui
pemberian kesimpulan terhadap materi sig dengan Praktik
2) Reward Hasil kerja siswa perkelompok soft peta SIG
d. Penilaian lembar pengamatan praktik SIG kelas Kontrol
Aspek yang diamati Jumlah
Nama
No
Siswa Insiatif Keaktifan Kerjasama Keraihan Kesimpulan Nilai

Aspek Penilaian :
1. Persediaan Spidol Berwarna 30
2. Ketepatan Pemberian Warna Pada Analisis potensi wilayah 30
114

3. Ketepatan dalam pemberian kesimpulan 40


100

Mengetahui

Kepala Sekolah SMA Guru Pengampu Geografi

(Drs.Ikhwan Setiawan,MM) (Tri Susilowati, S.Pd.)

Mahasiswa Penelitian

(Riza Laila Ramadhan)


115

Lampiran 8

INSTRUMEN TEST
PRE TEST - POSTEST UNTUK KELAS
EKPSERIMEN DAN KONTROL
NAMA :
KELAS :
SEMESTER :
MATERI :
HARI /TANGGAL :
TAHUN AJARAN : 2019/2020

Pilihlah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan memberi tanda
silang (x) pada jawaban a, b, c, d, dan e dibawah ini !
1. Siapa yang menciptakan dan mengembangkan studi sistem informasi
geogarfis?
a. Chrisman
b. Roger Thomlinson
c. Aritoteles
d. Foote
e. Rice
2. Dinegara mana studi sistem informasi geografis diperkenalkan?
a. Kanada
b. Korea
c. Australia
d. Amerika
e. Jepang
3. Mana yang bukan termasuk perangkat keras dari sistem infromasi geografis?
a. Flasdisk
b. Komputer
c. Laptop
d. Macintos
e. Mouse
4. Komponen apa yang paling utama saat memulai menganalisis SIG?
a. Perangkat lunak
b. Brainware
c. Manajemen
d. Sumber data
e. Perangkat keras
5. Dalam prakteknya, sistem informasi geografis memerlukan data peta untuk
dapat diolah dan dianalisis dengan baik, dari pernyataan diatas siapa yang dapat
menganalsisi data peta pada proses pembuatan sistem informasi geografis?
a. Software
b. Hardware
c. Brainware
d. Input data
116

e. Output data
6. Apa saja model data yang disajikan dalam studi sistem informasi geografis?
a. Data Citra dan data satistik
b. Data Peta dan data citra
c. Data raster dan data vektor
d. Data statistik dan data vektor
e. Data raster dan data citra
7. Data yang dihasilkan kedalam bentuk garis pada setiap lokasi kedalam
kumpulan garis pada area atau daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal
dan berakhir pada titik yang sama atau berpotongan (berbeda) disebut dengan
data apa?
a. Data raster
b. Data fosil
c. Data citra
d. Data pada lapangan
e. Data vektor
8. Data yang menjelaskan aspek-aspek keruangan dari fenomena-fenomena pada
permukaan bumi yang memiliki garis atau titik yang saling terhubung disebut
dengan data apa?
a. Data Spasial
b. Data atribut
c. Tabulasi
d. Digitasi
e. output
9. Selain data raster dan data vektor, sistem informasi geografis juga memiliki
jenis data lagi, data apakah itu?
a. Data statistik dan data bps
b. Data analog dan data sensus
c. Data atribut dan data spasial
d. Data sensus dan data atribut
e. Data analog dan data bps
10. Kegunaan Sistem informasi geografis adalah untuk mengetahui persebaran
serta perubahan pada tata guna lahan. Pernyataan tersebut merupakan
penjelasan kegunaan sistem informasi geografis pada bidang apa?
a. Bidang tata guna lahan
b. Bidang kesehatan
c. Bidang pendidikan
d. Bidang transportasi
e. Bidang ekonomi
11. Sig dapat digunakan untuk mengetahui peta persebaran penderita kanker serta
dapat mengetahui persebaran tenaga medis yang hebat. Pernyataan diatas
merupakan kegunaan sistem informasi geografis dalam bidang apa?
a. Bidang wilayah
b. Bidang transportasi
c. Bidang kelingkungan
d. Bidang kesehatan
e. Bidang pendidikan
117

12. Jika kita ingin membuat peta persebaran untuk menentukan sekolah terbaik
dengan pemakaian kurikulum terbaik maka kita telebih dahulu harus
mengetahui klasifikasi bidang dari sig, pernyataan diatas masuk kedalam
klasifikasi sig pada bidang apa?
a. Bidang kesehatan
b. Bidang pendidikan
c. Bidang transportasi
d. Bidang tata guna lahan
e. Bidang wilayah

13. Dalam prakteknya sistem informasi geografis memerlukan data peta untuk
dapat diolah dan dianalisis, maka diperlukan sebuah komputer atau laptop yang
berguna untuk menganalisis data peta pada proses pembuatan sistem informasi
geografis. Dari penggunaan komputer atau laptop dari pernyataan diatas,
merupakan bagian dari komponen SIG berupaaa...
a. Brainware
b. Software
c. Hardware
d. Input data
e. Arcgis
14. Berikut tahapan atau langkah kerja sistem informasi geografis
1. Tahap manipulasi data
2. Tahap memasukkan data
3. Tahap menganalisis data
4. Tahap penyajian data peta topografi
5. Print out data peta yang sudah jadi
Pernyataan diatas merupakan tahapan kerja pada sistem informasi geografis,
urutkanlah tahapan kerja sig tersebut dengan sesuai dan benar.
a. 1,2,3,4 dan 5
b. 1,3,5,2 dan 4
c. 2,1,3,4 dan 5
d. 2,3,1,4 dan 5
e. 3,1,2,4 dan 5
15. Cara memasukan data kedalam sistem informasi geografis dapat dilakukan
melalui dua cara data input dan .... ?
a. Data analog
b. Anotasi
c. Konversi
d. Digitasi
e. Tabulasi
16. Ketika kita membuat peta tanah longsor maka ada beberapa komponen peta
lain untuk mendukung pembuatan peta tanah longsor tersebut maka peta yang
dibutuhkan adalah peta ..
a. Peta curah hujan, peta kemiringan lereng, peta tanah dan peta
penggunaan lahan
b. Peta tanah, peta persebaran hutan, peta pola pemukiman dan peta geologi
c. Peta kehidupan, peta curah hujan, peta lereng dan peta penggunaan lahan
118

d. Peta curah hujan, peta aliran sungai, peta geologi dan peta pola pemukiman
e. Peta pariwisata, peta pola pemukiman, peta tanah dan peta curah hujan
17. Dalam subsistem sistem informasi geografis, memasukan data dan mengubah
data analog menjadi data digital merupakan klasifikasi sistem informasi
geografis dalam kegiatan apa?
a. Mengkaji informasi sig
b. Bagian komponen sig
c. Input data sig
d. Output data sig
e. Manipulasi data
18. Untuk menganalisis daerah topografi dalam SIG yang memiliki banyak tema
berbeda, maka analisis sig yang digunakan berupa analisis apa?
a. Tumpang tindih
b. Neigbourhood
c. Networking
d. Buffering
e. 3D analisys
19. Untuk membuat analisis peta genangan pasang surut air laut pada ketinggian
air 50 cm biasanya menggunakan analisis sig berupa apa?
a. Overlay
b. Networking
c. Neighbourhood
d. Buffering
e. 3D analisys
20. Untuk mengetahui rute perjalanan terpanjang atau terpendek kita bisa
menganalisisnya dengan menggunakan aplikasi qgis atau arcgis sehingga kita
memerlukan sebuah kegiatan analisis sig. Analisis apa yang digunakan untuk
pernyataan diatas?
a. Neighbourhood
b. Overlay
c. Networking
d. Buffering
e. 3D analisis
21. Dalam prakteknya, sistem informasi geografis dapat mengoperasikan data
peta secara manual maupun otomatis yang dapat digabungkan atau di tumpang
tindihkan supaya peta terlihat informasi geografisnya secara jelas.
Penggabungan data peta secara manual dan otomatis biasanya disebut dengan
...
a. Neighbourhood
b. Overlay
c. 3D analisis
d. Networking
e. Buffering
22. Untuk mengetahaui luas wilayah daerah yang mengalami tumpahan minyak
dilaut diperlukan sebuah analisis sig berupa apa?
a. Buffering
b. Overlay
119

c. Neighbourhood
d. Networking
e. 3D analisis
23. Dalam melakukan analisis sig, manusia ikut berperan penting untuk
membantu menganalisis dan memodifikasi peta, kemampuan manusia
tersebut berupa kegiatan apa?
a. Manajerial dan profesional teknik
b. Operasional dan pemakaian
c. Manajerial dan pemakaian
d. Operasional dan pemanfaatan data
e. Operasional dan manajerial
24. Dalam merencanakan perancangan suatu wilayah perlu dikumpulkan data
informasi lokasi tersebut. Data lokasi tersebut berupa data ...
a. Data vektor
b. Data komputer
c. Data numeric
d. Manajemen
e. output
25. Mana yang bukan termasuk tahapan-tahapan kerja sistem informasi geografis?
a. Tahapan input data
b. Tahapan pemrosesan sig
c. Tahap analisis data
d. Tahap penyajian data
e. Tahap pemantauan
26. Dibawah ini merupakan langkah pemrosesan data dalam sistem informasi
geografis yaitu ...
a. Perekaman, deteksi, inerpretasi
b. Identifikasi, deteksi, pengenalan
c. Pengenalan, identifikasi, deteksi
d. Input, mengolah, output
e. Identifikasi, mengolah, output
27. Agar data geografis dapat diproses dan diketahu secara jelas dengan sistem
informasi geografis, maka data tersebut harus diubah dari data analog menjadi
data apa ...
a. Atribut
b. Areal
c. Manual
d. Spasial
e. Digital
28. Dibawah ini yang termasuk kedalam aplikasi sistem informasi geografis yaitu
...
a. Auto cad
b. Corel draw
c. Arcgis
d. Photoshop
e. Ibm spss
120

29. Awal sejarahnya, aplikasi ArcGis merupakan software aplikasi pemetaan


untuk mendukung data pada sistem informasi geografis siapakah yang
menciptakan aplikasi ArcGis tersebut?
a. Jack Sone
b. Chrisman
c. Jack Dangermont
d. Aritoteles
e. Bintarto
30. Dimanakah aplikasi ArcGis diciptakan?
a. Inggris
b. Kanada
c. Australia
d. Brazil
e. Jepang
31. Perhatikan pernyataan dibawah ini !
1. Mengetahui jumlah sebaran produksi padi
2. Mengetahui daerah rawan kecelakaan
3. Mengetahui persebaran rumah sakit
4. Mengetahui persebaran penduduk
Pernyataan diatas merupakan bagian .... dari aplikasi ArcGis sebagai media
pembelajaran sistem informasi geografis
a. Pengertian ArcGis
b. Tahapan Kerja ArcGis
c. Tujuan dan Kegunaan Arcgis
d. Kelemahan ArcGis
e. Sejarah ArcGis
32. Aplikasi ArcGis berguna untuk membuat peta jaringan transjakarta pada
daerah yang ingin kita tuju. Pernyataan tersebut merupakan bagian dari
klasifikasi sistem informasi geografis, pernyataan diatas masuk kedalam
klasifikasi pada bidang apa?
a. Bidang tata guna lahan
b. Bidang pendidikan
c. Bidang perwilayahan
d. Bidang transportasi
e. Bidang kesehatan
33. Aplikasi ArcGis berguna untuk membuat peta lahan kosong menjadi lahan
pemukiman warga pada daerah yang ingin kita tuju. Pernyataan tersebut
merupakan tujuan kegunaan ArcGis dalam bidang apa?
a. Bidang tata guna lahan
b. Bidang pendidikan
c. Bidang politik
d. Bidang transportasi
e. Bidang kesehatan
34. Perhatikan gambar berikut ini !
121

Gambar diatas merupakan contoh gambar cara membuat peta tata guna lahan
dengan menggunakan aplikasi arcgis, dari gambar tersebut dapat kita ketahui
bahwa brainware (manusia) sedang melakukan tahap menandai peta pada peta
kabupaten raja ampat, dari tahapan menandai peta tersebut biasanya disebut
dengan tahap apa?
a. Mengoverlay peta
b. Membuffering peta
c. Mendigitasi peta
d. Men 3D analisis peta
e. Menganalogkan peta
35. Perhatikan gambar berikut ini !

Peta diatas merupakan peta topografi yang sedang dianalisis pada aplikasi
arcgis. Pada gambar peta tersebut merupakan contoh tahapan sistem informasi
geografis, yaitu tahapan apa?
a. Tahapan input data
b. Tahapan analisis
c. Tahapan output
d. Tahapan pemantauan
e. Tahapan manipulasi data
122

Lampiran 9

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN


OBSERVASI UNTUK KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN
NO ASPEK YANG DIAMATI CONTOH SIKAP
a. Siswa menjawab salam guru
b. Siswa berdoa terlebih dahulu
c. Siswa merapihkan tempat duduk
d. Siswa memperhatikan sampah
1. Pra pembelajaran
berserakan sekitar tempat duduk
e. Siswa fokus mendengarkan guru
ketika guru sedang melakukan
absensi kehadiran
a. Siswa melakukan ice breaking
b. Siswa memperhatikan guru ketika
2. Membuka pelajaran guru menyampaikan apersepsi
c. Siswa menyiapkan berbagai alat
tulis
a. Siswa bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran
b. Siswa aktif persentasi
c. Siswa aktif bertanya pada
kelompok yang sedang persentasi
d. Siswa aktif menyanggah
pertanyaan
e. Siswa aktif menyimpulkan
f. Siswa berani bertanya kepada guru
tentang apa yang belum dipahami
g. Siswa memperhatikan tambahan
materi dari guru
h. Siswa mencatat kata kunci yang
disampaikan guru
i. Siswa mengikuti pelajaran sampai
selesai
j. Siswa aktif mengerjakan tugas dari
guru
k. Siswa mengumpulkan tugas
dengan tepat waktu
a. Guru mengingatkan siswa untuk
mengerjakan tugas yang telah
diberikan
b. Siswa berdoa sebelum sebelum
4. Penutup pembelajaran
pelajaran di tutup
c. Siswa menjawab salam penutup
tanda pembelajaran telah selesai
dilaksanakan
123

Lampiran 10
HASIL PENGAMATAN PEMBELAJARAN SIG
 Hasil Analisis Observasi Siswa Kelas XII IPS 1 “Kelas Eksperimen”
Petunjuk Pengiian: Berilah tanda checlist yang sesuai dengan kondisi siswa ketika
melakukan proses pembelajaran sistem informasi geografis
Aspek yang diamati Kondisi
Skor Pengamatan
No Siswa
Kegiatan 5 4 3 2 1
1. Pra Pembelajaran
a. Siswa menjawab salam guru Sangat
√ Baik
b. Siswa berdoa terlebih dahulu √ Baik
c. Siswa merapihkan tempat duduk Kuran

g
d. Siswa memperhatikan sampah Cukup
berserakan sekitar tempat duduk √
e. Siswa fokus mendengarkan guru Baik
ketika guru sedang melakukan √
absensi kehadiran
2. Membuka pelajaran
a. Siswa melakukan ice breaking √ Baik
b. Siswa memperhatikan guru ketika Cukup
guru menyampaikan apersepsi √
c. Siswa menyiapkan berbagai alat Baik
tulis tanpa disuruh √
3. Kegiatan inti pembelajaran
a. Siswa bersemangat dalam Sangat
mengikuti pembelajaran √ Baik
b. Siswa aktif fokus terhadap materi √ Cukup
c. Siswa aktif bertanya pada Kuran
kelompok yang sedang persentasi √
g
d. Siswa aktif menyanggah Sangat
pertanyaan √ kurang
e. Siswa aktif menyimpulkan Kuran
√ g
f. Siswa berani bertanya kepada guru Baik
tentang apa yang belum dipahami √
g. Siswa memperhatikan tambahan Baik
materi dari guru √
h. Siswa mencatat kata kunci yang Baik
disampaikan guru √
i. Siswa mengikuti pelajaran sampai Sangat
selesai √ Baik
j. Siswa aktif mengerjakan tugas dari Sangat
guru √
Baik
k. Siswa mengumpulkan tugas Sangat
dengan tepat waktu √ Baik
l. Siswa memahami konsep SIG √ Cukup
m. Siswa Memahami Media Sangat
Pembelajaran Yang disajikan √ Baik
peneliti
124

4. Kegiatan menutup pelajaran


f. Guru mengingatkan siswa untuk Sangat
megulas kembali mater yang telah √ Baik
diberikan
g. Siswa berdoa sebelum sebelum Baik
pelajaran di tutup √
h. Siswa menjawab salam penutup Sangat
tanda pembelajaran telah selesai √ Baik
dilaksanakan

Lampiran 11

HASIL PENGAMATAN PEMBELAJARAN SIG

 Hasil Analisis Observasi Siswa Kelas XII IPS 2 “Kontrol”


Petunjuk Pengujian: Berilah tanda checlist yang sesuai dengan kondisi siswa
ketika melakukan proses pembelajaran sistem informasi geografis

Aspek yang diamati Kondisi


Skor Pengamatan
No Siswa
Kegiatan 5 4 3 2 1
1. Pra Pembelajaran
a. Siswa menjawab salam guru Sangat

Baik
b. Siswa berdoa terlebih dahulu √ Baik
c. Siswa merapihkan tempat duduk Kuran
√ g
d. Siswa memperhatikan sampah Cukup
berserakan sekitar tempat duduk √
e. Siswa fokus mendengarkan guru Baik
ketika guru sedang melakukan √
absensi kehadiran
2. Membuka pelajaran
d. Siswa melakukan ice breaking Kuran
√ g
e. Siswa memperhatikan guru ketika Cukup
guru menyampaikan apersepsi √
f. Siswa menyiapkan berbagai alat Cukup
tulis √
3. Kegiatan inti pembelajaran
n. Siswa bersemangat dalam Cukup
mengikuti pembelajaran √
o. Siswa aktif fokus terhadap materi √ Cukup
p. Siswa aktif bertanya pada Kuran
kelompok yang sedang persentasi √
g
q. Siswa aktif menyanggah Sangat
pertanyaan √
kurang
r. Siswa aktif menyimpulkan Kuran
√ g
s. Siswa berani bertanya kepada guru Baik
tentang apa yang belum dipahami √
125

t. Siswa memperhatikan tambahan Baik


materi dari guru √
u. Siswa mencatat kata kunci yang Baik
disampaikan guru √
v. Siswa mengikuti pelajaran sampai Sangat
selesai √ Baik
w. Siswa aktif mengerjakan tugas dari Sangat
guru √ Baik
x. Siswa mengumpulkan tugas Baik
dengan tepat waktu √
y. Siswa memahami konsep SIG √ Cukup
z. Siswa Memahami Media Sangat
Pembelajaran berupa kalkir Yang √ Baik
disajikan peneliti
4. Kegiatan menutup pelajaran
a. Guru mengingatkan siswa untuk Sangat
megulas kembali mater yang telah √ Baik
diberikan
b. Siswa berdoa sebelum sebelum Baik
pelajaran di tutup √
c. Siswa menjawab salam penutup Sangat
tanda pembelajaran telah selesai √ Baik
dilaksanakan
126

Lampiran 12

KISI-KISI WAWANCARA TIDAK LANGSUNG


GURU SUBJEK GEOGRAFI
Nama Pewawancara : Riza Laila Ramadhan

Nama Responden : Ibu Tri Susilowati, S.Pd


Jabatan Responden : Guru Pengampu Geografi
Hari / Tanggal : 10-12 April 2020
Tempat Tanya-Jawab : Via Whatsapp

Pertanyaan yang sedang dikaji peneliti


1. Model pembelajaran apa yang suka ibu gunakan khususnya dalam mata
pelajaran sistem informasi geografis?
2. Menurut ibu, apakah model pembelajaran berbasis teknologi yang disedang
dikaji oleh peneliti pada mata pelajaran sig ini sangat cocok digunakan sebagai
media pembelajaran pada materi SIG ?
3. Apakah terjadi peningkatan kemampuan kognitif siswa dikelas XII IPS setelah
diterapkannya model pembelajaran berbasis teknologi pada materi SIG ini bu?
4. Apakah model pembelajaran yang disajikan oleh peneliti ini dapat
mempengaruhi tingkat pemahaman siswa?
5. Apakah model pembelajaran yang sedang dikaji peneliti bisa memberikan
pengalaman terbaru pada siswa setelah diterapkannya media berbasis sig
dengan teknologi arcgis ini bu?
6. Apakah kelebihan yang dapat dipertahankan dari penerapan model media
berbasis SIG ini dikelas XII IPS ?
7. Apakah kekurangan yang daat diperbaiki dari penerapan model media berbasis
SIG ini dikelas XII IPS ?
127

Lampiran 13

KISI-KISI WAWANCARA TIDAK LANGSUNG


SISWA KELAS EKSPERIMEN (XII IPS 2)
Nama Pewawancara : Riza Laila Ramadhan

Nama Responden : Pradipa Taruni, Sefda Hernawan, Shofiatun, Lina


Jabatan Responden : Siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Parung
Hari / Tanggal : 10-12 April 2020
Tempat Tanya-Jawab : via Whatsapp

Pertanyaan yang sedang dikaji peneliti


1. Apakah kamu merasa senang saat belajar dengan menggunakan media
pembelajaran SIG ini ?
2. Apakah kamu mampu mengikuti proses pembelajaran dengan media yang
disajikan mahasiswa penelitian pada materi sistem informasi geografis?
3. Apakah kamu dapat memahami sig setelah mengikuti proses pembelajaran
dengan menggunkan media pembelajaran yang disajikan oleh mahasiswa
penelitian ini?
4. Point materi apa atau pada bagian mana materi sig tersebut mudah kamu
pahami dan masih diingat sampai sekarang?
5. Apa yang manfaat yang kamu rasakan sebelum dan seusdah mempelajari
materi SIG dengan metode praktik yang pernah kita lakukan dengan kertas
kalkir?
6. Apakah kamu dapat menyimpulkan hubungan materi SIG dengan media
pembelajaran yang sudah disajikan oleh mahasiswa penelitian?
128

Lampiran 14

KISI-KISI WAWANCARA TIDAK LANGSUNG


SISWA KELAS KONTROL (XII IPS 1)
Nama Pewawancara : Riza Laila Ramadhan

Nama Responden : Nadila Suhendra, Marastrika Farhan, Indah L, Lina C.


Jabatan Responden : Siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Parung
Hari / Tanggal : 10-12 April 2020
Tempat Tanya-Jawab : via Whatsapp

Pertanyaan yang sedang dikaji peneliti


1. Apakah kamu merasa senang saat belajar dengan menggunakan media
pembelajaran SIG ini ?
2. Apakah kamu mampu mengikuti proses pembelajaran dengan media yang
disajikan mahasiswa penelitian pada materi sistem informasi geografis?
3. Apakah kamu dapat memahami sig setelah mengikuti proses pembelajaran
dengan menggunkan media pembelajaran yang disajikan oleh mahasiswa
penelitian ini?
4. Point materi apa atau pada bagian mana materi sig tersebut mudah kamu
pahami dan masih diingat sampai sekarang?
5. Apa yang manfaat yang kamu rasakan sebelum dan seusdah mempelajari
materi SIG dengan metode praktik yang pernah kita lakukan dengan media
berbasis SIG berupa ArcGis?
6. Apakah kamu dapat menyimpulkan hubungan materi SIG dengan media
pembelajaran yang sudah disajikan oleh mahasiswa penelitian?
129

Lampiran 15
Hasil Wawancara via Online Ter-Struktur pada materi SIG
Guru, Kelas Kontrol dan Eksperimen

 Guru Mata Pelajaran Geografi


Nama Responden : Tri Susilowati, S.Pd
Jenis Wawancara : Wawancara Tidak Langsung namun Ter-struktur
Lokasi Wawancara : Whatsapp
Pelaksanaan : 10-12 April 2020
Bukti wawancara tidak langsung dengan Ibu Tri Susilowati, S.Pd
130

 Kelas Kontrol (XII IPS 1)


Nama Responden : Pradipa Taruni, Sefda Hernawan, Shofiatun, Lina
Jenis Wawancara : Wawancara Tidak Langsung namun Ter-struktur
Lokasi Wawancara : Whatsapp
Pelaksanaan : 10-12 April 2020
Bukti wawancara tidak langsung dengan Pradipa Taruni

Bukti wawancara tidak langsung dengan Sefda Hernawan

Bukti wawancara tidak langsung dengan Shofiatun

Bukti wawancara tidak langsung dengan Lina Carolina


131

 Kelas Eksperimen (XII IPS 2)


Nama Responden : Marastrika Farhan, Nadilla Suhendra, Indah, Leni
Jenis Wawancara : Wawancara Tidak Langsung namun Ter-struktur
Lokasi Wawancara : Whatsapp
Pelaksanaan : Jum’at 10 April 2020
Bukti wawancara tidak langsung dengan Nadila Suhendra

Bukti wawancara tidak langsung dengan Marastrika Farhan

Bukti wawancara tidak langsung dengan Indah Larasati

Bukti wawancara tidak langsung dengan Lenih


132

Lampiran 16
HASIL PROJECK PETA SISWA PEMBELAJARAN BERBASIS SIG
(ARCGIS)
133
134

Lampiran 17
HASIL DOKUMENTASI PEMBELAJARAN SISWA DIKELAS
KONTROL DAN EKSPERIMEN

Kelas Kontrol XII IPS 1 Kelas Eksperimen XII IPS 2


135

Lampiran 18
136
137
138
139

Biodata Penulis

Riza Laila Ramadhan, sebuah pemberian nama dari


papah dan ibu juga abang yang sangat indah
maknanya. akrab disapa Riza terkadang juga Laila,
lahir di Jakarta pada tanggal 09 Januari 1997 dan
berasal dari keluarga besar dengan kedua orangtua
asli dari Pariaman Sumatera Barat. Anak berdarah
Minangkabau ini merupakan anak ke enam dari
sembilan bersaudara dan bertempat tinggal di
Cengkareng, Jakarta Barat.

Pendidikan formal yang telah ditempuh yaitu SD Negeri 19 Petang (2009), MTs
Negeri 37 Jakarta kemudian lanjut ketingkat MA Negeri 16 Jakarta (2015) setelah
itu masuk PTN melalui jalur UMPTKIN dan lolos ditahun yang sama pada kampus
Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Kelas Geografi.

Anda mungkin juga menyukai