Anda di halaman 1dari 4

Pengertian hak tanggungan

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, tanggungan diartikan sebagai barang yang dijadikan
jaminan. Sedangkan jaminan itu sendiri artinya tanggungan atas pinjaman yang diterima.
Dalam penjelasan umum UU No. 4 tahun 1996 butir 6 dinyatakan bahwa Hak Tanggungan
yang diatur dalam Undang-Undang ini pada dasarnya adalah Hak Tanggungan yang
dibebankan pada Hak atas tanah. Namun pada kenyataannya seringkali terdapat benda-benda
berupa bangunan, tanaman dan hasil karya yang secara tetap merupakan satu kesatuan
dengan tanah yang dijadikan jaminan tersebut.

menurut E. Liliawati Muljono, yang dimaksud dengan Hak Tanggungan adalah Hak Jaminan
yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pokok
Agraria berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu-kesatuan dengan
tanah itu, sedangkan menurut St. Remy Syahdeni menyatakan bahwa Undang-Undang Hak
Tanggungan memberikan definisi yaitu Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-benda
yang berkaitan dengan tanah yang selanjutnya disebut Hak Tanggungan

Sifat hak tanggungan

a. Hak Tanggungan mempunyai sifat hak didahulukan, yakni memiliki kedudukan yang
diutamakan bagi kreditur tertentu terhadap kreditur lain (droit de preference)
b. Hak tanggungan mempunyai sifat tidak dapat dibagi-bagi Hak tanggungan
mempunyai sifat tidak dapat dibagi-bagi
c. Hak tanggungan mempunyai sifat membebani berikut atau tidak berikut benda-benda
yang berkaitan dengan tanah Hak tanggungan dapat dibebankan selain atas tanah juga
berikut bendabenda yang berkaitan dengan tanah tersebut
d. Hak Tanggungan mempunyai sifat Accessoir Hak Tanggungan menurut sifat
accessoir
e. Hak tanggungan mempunyai sifat dapat diberikan lebih dari satu hutang Hak
tanggungan dapat menjamin lebih dari suatu hutang

Objek hak tanggungan

Objek hak tanggungan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Nomor 4
Tahun 1996, adalah hak atas tanah yang dapat dibebani dengan hak tanggungan adalah Hak
Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan

Ciri-ciri hak tanggungan


a. Memberikan kedudukan yang diutamakan atau mendahulu kepada pemegangnya atau
yang dikenal dengan droit de preference
b. Selalu mengikuti objek yang dijaminkan dalam tangan siapa pun objek itu berada atau
disebut dengan droit de suite. Keistimewaan ini ditegaskan dalam Pasal 7 Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1996. Biarpun objek Hak Tanggungan sudah dipindahkan
haknya kepada pihak lain, kreditur pemegang Hak Tanggungan tetap masih berhak
untuk menjualnya melalui pelelangan umum jika debitur cedera janji
c. memenuhi asas spesialitas dan publisitas sehingga dapat mengikat pihak ketiga dan
memberikan kepastian hukum bagi pihak yang berkepentingan; dan
d. mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya. Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun
1996 memberikan kemudahan dan kepastian kepada kreditur dalam pelaksanaan
eksekusi.

Hipotik

Hipotik berasal dari kata hypotheek dari Hukum Romawi yaitu hypotheca yaitu suatu
jaminan utang dimana barang tanggungan tidak dipindahkan kedalam tangan orang yang
mengutangkan tetapi barang itu selalu dapat diminta/dituntut meskipun barang itu sudah
berada di tangan orang lain apabila orang yang berutang tidak memenuhi kewajibannya.
Hartono Hadisoeprapto menjelaskan, bahwa hipotik adalah bentuk jaminan jaminan kredit
yang timbul dari perjanjian, yaitu suatu bentuk jaminan yang adanya harus diperjanjikan
terlebih dahulu

Dasar hukum jaminan hipotik dalam bahasa Belanda terjemahannya adalah onderzetting
dalam bahasa Indonesia adalah pembebanan. Tetapi hypotheca seperti yang dimaksud di atas
tidak sama persis dengan hipotik yang dikenal sekarang karena hipotik hanya untuk barang
yang tidak bergerak saja sedangkan hypotheca meliputi jaminan benda bergerak maupun
benda-benda tidak bergerak. Namun kesamaannya baik dalam bahasa hukum di Indonesia
maupun di Nederland istilah hypotheek ini telah diambil alih untuk menunjukan salah satu
bentuk jaminan hak atas tanah.

Hak jaminan dimaksudkan untuk menjamin utang seorang debitur yang memberikan hak
utama kepada seorang kreditur tertentu, yaitu pemegang hak jaminan itu untuk didahulukan
terhadap krediturkreditur lain apabila debitur cidera janji. Hak tanggungan hanya
menggantikan hipotik sepanjang yang menyangkut tanah saja. Hipotik atas kapal laut dan
pesawat udara tetap berlaku. Disamping hak-hak jaminan berupa hipotik atas kapal laut dan
hipotik atas pesawat udara, juga berlaku gadai dan fidusia sebagai hak jaminan

Objek Hipotik

Adapun benda-benda tidak bergerak milik debitur yang dapat dihipotikkan yaitu: Tanah
beserta bangunan Yang dimaksud dengan jaminan berupa tanah beserta bangunan ialah
jaminan atas semua tanah yang berstatus hak milik, hak guna usaha dan hak guna bangunan
berikut seperti: Bangunan rumah, bangunan pabrik, bangunan gudang, bangunan hotel,
bangunan losmen dan lain sebagainya.

Dasar hukum jaminan hipotik

Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, “hipotik adalah suatu hak kebendaan atas
benda-benda tak bergerak, untuk mengambil penggantian dari padanya bagi pelunasan suatu
perikatan. Dari rumusan tersebut dapat dikatakan bahwa hipotik merupakan hak kebendaan
atas benda tidak bergerak yang timbul karena perjanjian, yaitu suatu bentuk jaminan yang
harus diperjanjikan terlebih dahulu. Hipotik sebagai hak kebendaan hanya terbatas pada hak
untuk mengambil penggantian dari benda tidak bergerak bersangkutan untuk pelunasan suatu
perikatan saja

Sifat-Sifat Hipotik

a. Hipotik merupakan perjanjian yang accessoir, artinya bahwa perjanjian hipotik itu
merupakan perjanjian tambahan terhadap perjanjian pokoknya yaitu perjanjian pinjam
mengganti (kredit), sehingga perjanjian hipotik itu tidak dapat berdiri sendiri tanpa
adanya perjanjian pokok tersebut.
b. Hipotik ini tidak dapat dibagi-bagi, artinya bahwa hipotik itu akan selalu melekat
sebagai jaminan sampai hutang yang bersangkutan seluruhnya dilunasi oleh debitur
c. Hipotik bersifat zaaksgevolg (droit de suitei), artinya bahwa hak hipotik akan selalu
melekat pada benda yang dijaminkan dimanapun atau pada siapapun benda tersebut
berada
d. Hipotik mempunyai sifat lebih didahulukan pemenuhannya dari piutang lainnya
Asas-Asas Hipotik

Sri Soedewi Masjchoen Sofwan : Hak Jaminan Atas Tanah karangan, menjelaskan mengenai
asas-asas hukum yang penting dibuat dalam hipotik ialah

1. Asas Publiciteit, asas yang mengharuskan bahwa hipotik itu harus didaftarkan di
dalam register umum, supaya dapat diketahui oleh pihak ketiga/ umum.
Mendaftarkannya ialah ke Seksi Pendaftaran Tanah. Yang didaftarkan ialah akte dari
Hipotik itu
2. Asas Specialiteit,  yaitu asas yg menghendaki bahwa hipotik hanya dapat diadakan
atas benda-benda yang ditunjuk secara khusus. Benda-benda tak bergerak yang mana
terikat sebagai tanggungan.
3. Asas tak dapat dibagi-bagi 
(Ondeelbaarheid), ini berarti bahwa hipotik itu membebani seluruh objek/benda yang
dihipotikkan dalam keseluruhannya atas setiap benda dan atas setiap bagian dari
benda-benda bergerak.
Dengan dibayarnya sebagian dari hutang tidak mengurangi/meniadakan sebagai dari
benda yang menjadi tanggungan

Isi Akte Hipotik


1. Isi yang bersifat wajib, yaitu berisi hal-hal yang wajib dimuat
2. Isi yg bersifat fakultatif, yaitu tentang hal-hal yangboleh dimuat atau tidak dimuat di
dalam akte tersebut

IRVIN PRASETYA

7U MANAJEMEN

1702025205

Anda mungkin juga menyukai