Anda di halaman 1dari 20

Prinsip Manajemen

Fisioterapi
Neurologi Pada
Sistem Saraf Tepi
ASHIFA QUAMILA
PROGRAM STUDI S-1 FISIOTERAPI
ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
Anatomi sistem saraf tepi

Fisiologi sistem saraf tepi

PEMBAHASAN Patofisiologi sistem saraf tepi

ICF kasus sistem saraf tepi

Tip: Use links to go to a different page


Tujuan fisioterapi pada
inside your presentation. penanganan kasus neurologi
How: Highlight text, click on the link symbol terhadap sistem saraf tepi
on the toolbar, and select the page in your
presentation you want to connect.
ANATOMI SISTEM
SARAF TEPI
1. Sistem saraf otonom

2. Sistem saraf somatik

manajemen fisioterapi neurologi sistem saraf tepi


Asetilkolin (Ach)

FISIOLOGI Asetilkolin disintesis di ujung terminal serat


saraf kolinergik. Sebagian besar sintesis ini
terjadi di aksoplasma di luar vesikel.
Selanjutnya, asetilkolin diangkut ke bagian
dalam vesikel, tempat bahan tersebut
disimpan dalam bentuk kepekatan tinggi
sebelum akhirnya dilepaskan.

Norepinefrin
Sintesis norepinefrin dimulai di aksoplasma
ujung saraf terminal dari serat saraf
adrenergik, namun disempurnakan di dalam
vesikel.
FISIOLOGI
Epinefrin
Reseptor yang mengalihkan sekitar 80

persen norepinefrin menjadi epinefrin.

Dopamin
Reseptor dopamin juga dibagi menjadi
dopamin 1 dan dopamin 2. Presinap alfa dan
dopamin 2 merupakan negative feedback
karena bila diaktivasi akan menyebabkan
pelepasan neurotransmitter. Reseptor-
reseptor alfa 2 juga terdapat di platelet yang
berfungsi sebagai mediator pada agregasi
platelet yang dengan cara mempengaruhi
konsentrasi enzim platelet adenilatsiklase
FISIOLOGI
Serotonin
Serotonin reseptor yang mengatur keadaan

tidur, suasana hati, emosi, atensi, serta

pembelajaran dan memori.


FISIOLOGI
Histamin
Histamin reseptor yang berfungsi sebagai
kontraksi sel otot polos, vasodilatasi,
peningkatan permeabilitas vaskular,
peningkatan sekresi mukus, takikardi,
perubahan tekanan darah, aritmia, serta
menstimulasi sekresi asam lambung.
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
REGENERASI PATOFISIOLOGI
Degenerasi wallerian merupakan suatu proses yang terjadi akibat
terpotong atau rusaknya serabut saraf dimana bagian akson terpisah dari
badan sel saraf sehingga bagian distal dari cedera tersebut berdegenerasi.
Degenerasi wallerian terjadi setelah cedera akson, baik pada sistem saraf
tepi ataupun sistem saraf pusat. Hal ini terjadi pada bagian distal dari
bagian akson yang mengalami cedera dan biasanya terjadi 24- 26 jam
setelah terjadinya lesi.
REGENERASI PATOFISIOLOGI
REGENERASI PATOFISIOLOGI
REGENERASI PATOFISIOLOGI
ICF FISIOTERAPI
ICF KASUS SISTEM SARAF TEPI
TUJUAN
Physiotherapy is helpful in maintaining
strength, mobility, and function.

Physiotherapy helps in providing


stability and prevents falls.

Improving an individual’s quality of life


TERIMAKASIH
DAFTAR
PUSTAKA Lennon, Sheil., Ramdharry, Gita., &
Geert Verheyden. (2018). Neorological
Physiotherapy Pocketbook. Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai